Anda di halaman 1dari 5

RESUME KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

Sesi 6
Diajukan untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah keperawatan gerontik

Oleh :

Mita Suci Rahmawati


701180002

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS BALE BANDUNG
2021
Konsep Askep Gerontik

Dosen: Ganjar Safari, S.Kep.,Ns.,MM

A. Pengkajian

Pengkajian secara Umum

1. Identitas Pasien

Hal-hal yang perlu dikaji pada bagian ini yaitu antara lain: Nama, Umur, Jenis
Kelamin, Pendidikan, Pekerjaan, Agama, Status Mental, Suku,Keluarga/orang
terdekat, alamat, nomor registrasi.

2. Riwayat atau adanya factor resiko

 Riwayat garis keluarga tentang hipertensi

 Penggunaan obat yang memicu hipertensi

3. Aktivitas / istirahat

 Kelemahan,letih,napas pendek,gaya hidup monoton.

 Frekuensi jantung meningkat

 Perubahan irama jantung

 Takipnea

4. Integritas ego

 Riwayat perubahan kepribadian, ansietas, depresi, euphoria atau marah kronik.

 Faktor faktor stress multiple (hubungan, keuangan yang berkaitan dengan


pekerjaan).
5. Makanan dan cairan

 Makanan yang disukai, dapat mencakup makanan tinggi garam, tinggi lemak,
tinggi kolesterol (seperti makanan yang digoreng,keju,telur)gulagula yang
berwarna hitam, kandungan tinggi kalori.

 Mual, muntah.

 Perubahan berat badan akhir-akhir ini (meningkat atau menurun).

6. Nyeri atau ketidak nyamanan

 Angina (penyakit arteri koroner /keterlibatan jantung)

 Nyeri hilang timbul pada tungkai.

 Sakit kepala oksipital berat seperti yang pernah terjadi sebelumnya.

 Nyeri abdomen.

B. Pemeriksaan Diagnostik

Pemeriksaan diagnostik yang bisa dilakukan pada klien dengan hipertensi menurut
Doengoes (2000) meliputi :

1. BUN / Kreatinin: Memberikan informasi tentang perfusi / fungsi ginjal.

2. Glukosa: Hiperglikemia (Diabetes Mellitus adalah pencetus hipertensi) dapat


diakibatkan oleh peningkatan kadar katekolamin (meningkatkan hipertensi).

3. Hemoglobin / Hematokri: Bukan diagnostik tetapi mengkaji hubungan dari selsel


terhadap volume cairan (viskositas) dan dapat mengindikasikan faktorfaktor risiko
seperti hiperkoagulabilitas, anemia.

4. Kalium serum: Hipokalemia dapat mengindikasikan adanya aldosteron utama


(penyebab) atau menjadi efek samping terapi diuretik.
5. Kalsium serum: Peningkatan kadar kalsium serum dapat meningkatkan hipertensi.

6. Kolesterol dan trigeliserida serum: Peningkatan kadar dapat mengindikasikan


pencetus untuk / adanya pembentukan plak ateromatosa (efek kardiovaskuler).

7. Pemeriksaan tiroid: Hipertiroidisme dapat menimbulkan vasokonstriksi dan


hipertensi.

8. Kadar aldosteron urin / serum: Untuk mengkaji aldosteronismeprimer (penyebab).

9. Urinalisa : Darah, protein, glukosa mengisyaratkan disfungsi ginjal dan/atau adanya


diabetes.

10. Asam urat: Hiperurisemia telah menjadi implikasi sebagai faktor risiko terjadinya
hipertensi.

11. Steroid urin: Kenaikan dapat mengindikasikan hiperadrenalisme, feokromositoma


atau difungsi pituitari, sindrom cushing’s, kadar renin dapat juga meningkat.

12. IVP: Dapat mengidentifikasi penyebab hipertensi seperti penyakit parenkim ginjal,
batu ginjal / ureter.

13. VMA Urine (metabolit katekolamin): Kenaikan dapat mengindikasikan adanya


feokromositoma (penyebab); VMA urine 24 jam dapat dilakukan untuk pengkajian
feokromositomabila hipertensi hilang timbul.

14. Foto dada: Dapat menunjukkan obstruksi kalsifikasi pada area katup; deposit pada
dan/atau takik aorta; perbesaran jantung.

15. CT scan: Mengkaji tumor cerebral, CSV, ensefalofati atau feokromositoma.

16. EKG: Dapat menunjukkan perbesaran jantung, pola regangan, gangguan konduksi.
Catatan : Luas, peninggian gelombang P adalah salah satu tanda dini penyakit jantung
hipertensi. (Fatimah.,2010)

C. Diagnosa Keperawatan
1. Intoleran aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum, ketidakseimbangan suplai
dan kebutuhan O2.

2. Nyeri (akut), sakit kepala sehubungan dengan peningkatan tekanan vaskuler serebral.

3. Kerusakan mobilitas fisik yang berhubungan dengan penurunan fungsi motorik


sekunder terhadap kerusakan neuron motorik atas.

4. Resiko tinggi terhadap cedera yang berhubungan dengan defisit lapang pandang,
motorik atau persepsi.

5. Kurang pengetahuan tentang hipertensi berhubungan dengan kurang sumber


informasi

6. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan peningkatan aldosteron

Anda mungkin juga menyukai