Anda di halaman 1dari 7

Ujian Ayub

Harus disadari oleh orang percaya bahwa tidak semua penderitaan berangkat dari
kesalahan dan dosa seseorang. Sekalipun mayoritas pada umumnya, setiap orang ditimpa
malapetaka selalu dikaitkan dengan  tegoran atau hajaran Tuhan yang berbentuk
kemarahan untuk memperingatkan tingkah polah dosa dan kesalahannya namun tidak
untuk Ayub.

Allah menggunakan segala malapetaka, bencana dan kematian menjadi intrument yang
efektif untuk menghajar dan meremukkan seseorang karena tabiat buruknya atau
sebaliknya semua derai air mata malah justru menjadi alat yang efektif untuk pemulihan
dan pelipat kaligandaan berkat Allah!
Harus disadari oleh orang percaya bahwa tidak semua penderitaan berangkat dari
kesalahan dan dosa seseorang. Sekalipun mayoritas pada umumnya, setiap orang ditimpa
malapetaka selalu dikaitkan dengan  tegoran atau hajaran Tuhan yang berbentuk
kemarahan untuk memperingatkan tingkah polah dosa dan kesalahannya namun tidak
untuk Ayub. Allah menggunakan segala malapetaka, bencana dan kematian menjadi
intrument yang efektif untuk menghajar dan meremukkan seseorang karena tabiat
buruknya atau sebaliknya semua derai air mata malah justru menjadi alat yang efektif untuk
pemulihan dan pelipat kaligandaan berkat Allah!
   Ayub salah satu pribadi yang jelas diungkapkan oleh Alkitab secara gamblang bahwa
semua kesusahan yang menimpanya bukan akibat ulahnya melainkan berada dalam
skenario Allah bahkan semua peristiwa yang terjadi merupakan ketetapan Allah baginya.
Ayub sendiri tetap kokoh dalam setiap ungkapan yang dilontarkannya bahkan cenderung
overconfidence  merasa diri benar bahkan berani menantang Allah ditengah-tengah
prahara yang dialaminya. Keyakinan Ayub akan kerohaniannya tidak diragukan lagi
sekalipun semua sahabatnya kecuali Elihu mencelanya. Ayub sendiri bukan saja memberi
bukti theologis tetapi realitas sikapnya ia tidak meninggalkan Tuhan.
    Ayub seorang pribadi yang kokoh dalam iman bukan saja sebagai orang yang yang idealis
dalam memandang kebenaran Firman Tuhan tetapi ia juga realistis dengan mempraktekkan
kebenaran dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian tidak ada alasan untuk iblis
menyerang titik-titik kelemahannya. Hampir tidak ditemukan kesalahan didalam diri Ayub
dan kekuatan kerohanian Ayub dapat  menjadi kebanggaan Allah. Allah sendiri berani
mempertontonkannya akan kesetiaannya bukan seperti yang dituduhkan oleh iblis
kepadaNya!
    Allah memberi bukti akan sifat Ayub sebelum masa-masa pencobaan datang bahwa ia
adalah seorang laki-laki di tanah Us bernama Ayub; orang itu saleh  dan jujur; ia takut akan
Allah dan menjauhi kejahatan (Ayub 1:1) adapun kesaksian Ayub itu memiliki bukti yang
akurat bahwa perkataan Allah tidak pernah salah ia seorang yang memenuhi kreteria yang
Allah miliki.

1. Ia seorang yang saleh


   Kesalehan merupakan karakter Allah yang tidak dapat diragukan! Kata saleh sendiri
berasal dari bahasa Ibrani  tam  dibaca tawm yang memiliki arti komplet biasanya
digunakan untuk moralitas yang baik atau sesuatu yang istimewa, gentle dan yang
kekakasih. King James version menterjemahkan dengan sempurna. Alkitab tidak
banyak memuji seseorang diawal penampilannya. Ayat pertama perkenalannya Allah
memujinya dengan kata seorang yang saleh. Kesalehan Ayub dapat dibuktikan
dengan moralitas yang baik, ia memiliki keyakinan-keyakinan yang mendalam tentang
kemurnian seksualitas. Ia sendiri mengatakan bahwa : Jikalau aku bergaul dengan
dusta, atau kakiku cepat melangkah  ke tipu daya, biarlah aku ditimbang di atas
neraca yang teliti, maka Allah  akan mengetahui, bahwa aku tidak bersalah. Jikalau
langkahku menyimpang dari jalan, dan hatiku menurut pandangan mataku, dan noda
melekat pada tanganku, maka biarlah apa yang kutabur, dimakan orang lain, dan
biarlah  tercabut apa yang tumbuh bagiku.  Jikalau hatiku tertarik kepada perempuan,
dan aku menghadang di  pintu sesamaku, maka biarlah isteriku menggiling bagi orang
lain, dan biarlah orang-orang lain meniduri dia. Karena hal itu adalah perbuatan
mesum, bahkan kejahatan, yang patut dihukum oleh hakim. (ayub 31: 5-11)
Dalam sikap inilah Ayub memiliki komitmen yang jelas bahwa ia sebagai seorang yang
saleh dengan terus mengarahkan dirinya dalam jalur kebenaran saja. Bila didapai
dirinya menyimpang ia siap dengan berbagai macam konsekwensi yang harus
dibayarnya!

2. Ia seorang yang jujur.


   Tidaklah mudah mendapati seseorang yang jujur di jamannya apalagi di jaman
sekarang. Ayub seorang yang memiliki kategori jujur. Kata jujur sendiri dalam bahasa
Ibraninya adalah yashar dibaca yaw-shawr'  yang memiliki arti lurus atau sebenar-
benarnya! Dalam arti kata Ayub telah belajar hidup lurus dihadapan Tuhan dan tidak
menempatkan dirinya ditempat yang membahayakan dirinya atau menyulitkan
dirinya sendiri. Ketika segala malapetaka menimpa dan istrinya memintanya untuk
menghujat Allah maka dengan lantang Ayub berkata jujur dari dalam hatinya
bahwa :"engkau berbicara seperti  perempuan gila! Apakah kita mau menerima yang
baik dari Allah,  tetapi tidak mau menerima yang buruk?" Dalam kesemuanya itu 
Ayub tidak berbuat dosa dengan bibirnya (Ayub 2:10)

3. Ayub seorang yang takut Allah


   Ayub seorang yang takut akan Tuhan itu berarti seorang yang berhikmat (Ams 1:7).
Tindakan dan tutur katanya tidak ceroboh atau sembrono dalam menghadapi segala
sesuatu termasuk ketika ia menanggapi semua malapetaka yang menimpanya. Ayub
mengakui sendiri ia mencintai kebenaran, dan bergaul akrab dengan Tuhan (Ayub
29:4)
   Jiwa Ayub yang takut akan Tuhan menjadikan dirinya mampu menjawab seluruh
pertanyaan sahabat-sahabat yang menuduh dan mendakwanya. Ia benar-benar
merasa tidak berdosa sebab hubungannya dengan Tuhan dan rasa takutnya memiliki
kekuatan riil bahwa ia tidak sedang melakukan kesalahan. Kata takut sendiri berasal
dari bahasa yare'  yang artinya takut yang penuh dan disertai rasa hormat. Ayub
membuktikan dirinya sebagai pribadi yang benar-benar takut akan Tuhan!

4. Ayub tidak melakukan kejahatan


   Tindakan istimewa dari kesaksian Alkitab bahwa seorang yang bernama Ayub
adalah seorang yang tidak berdosa. Menjauhi kejahatan tersebut dalam bahasa
Ibraninya adalah Natah yang memiliki akar kata yang berarti memisahkan diri dari
tindakan iblis! Ayub pribadi yang jelas-jelas tidak mau berkompromi dalam bertindak.
Dalam kesaksiannya ia tidak menuduh iblis atau menghujat iblis dalam mengacaukan
seluruh tatanan yang ada sebab ia sama sekali tidak ada sangkut pautnya dalam
kehidupanya dengan kuasa-kuasa iblis tersebut.
   Ayub sedang mempercayai kuasa yang besar yakni kuasa Allah yang tidak pernah
berubah yang selalu menuntunnya. Kebenaran Allah menjadi barometer dalam
kehidupannya. Dalam kesaksiannya Ayub mengatakan bahwa Jikalau aku menaruh
kepercayaan kepada emas, dan berkata kepada  kencana: Engkaulah kepercayaanku; 
jikalau aku bersukacita, karena kekayaanku besar dan karena  tanganku memperoleh
harta benda yang berlimpah-limpah; ......maka hal itu juga menjadi kejahatan yang
patut dihukum oleh hakim, karena Allah yang di atas telah kuingkari. (Ayub 31:24-28)
   Dari ungkapan kebenaran diatas Ayub memiliki komitmen yang sangat jelas bahwa
dirinya tidak hidup dalam suatu tindakan kesalahan yang fatal dalam menjalani
kehidupan. Sebelum berbagai macam persoalan kehidupannya tidak didapi suatu
kesalahan dan dosa sehingga sebenarnya iblis tidak berhak menuduhnya sebagai
seorang yang disogok Tuhan dengan melimpahnya harta sehingga ayub menjadi
seorang yang takut akan Tuhan. Untuk alasan tersebut diatas maka semua bencana
bukan karena kesalahan dan dosa Ayub tetapi merupakan skenario Allah untuk
membuktikan kepada iblis bahwa Ayub seorang yang benar!

AYUB DIUJI
DALAM  TUJUH CARA YANG BERBEDA

   Berbagai macam ujian yang menimpa Ayub bukan terjadi hanya satu sisi kehidupannya
namun hampir seluruh lini kehidupannya ditimpa berbagai ujian. Semua ini untuk
membuktikan bahwa ia seorang yang berkualitas emas murni. Kemampuan Ayub memasuki
api yang membakarnya menunjukkan bahwa ujian-ujian itu mengasah dirinya untuk lebih
murni dan terbebas dari berbagai macam karat dosa dan kejahatan.
   Allah berhak memberikan konpensasinya ketika menimpakan ujian itu kepada Ayub dan Ia
berhak memberkati berlipat kali ganda sebab apa yang telah Ia ambil dikembalikannya
setelah berbagai macam ujian usai dan ini dibuktikan sendiri oleh Allah saat-saat terakhir
dalam fasal-fasal Ayub. Ia bersedia turun memberi jawab sendiri dan mau berdialog dengan
Ayub. Kalau level Allah mau berbicara dengan seorang manusia itu sudah merupakan berkat
besar dan Ayub mengakui berbagai macam kesalahan dalam menghadapi ujian yang telah
dilaluinya. Adapun berbagai ujian itu.

1. Secara ekonomi
   Seluruh kekayaan yang telah dikumpulkan Ayub bertahun-tahun musnah dalam waktu
sekejap mata. Rentetan bencana yang terjadi setelah ayat 14 dari fasal 1 kitab Ayub
memberikan bukti akurat bahwa semua yang dimiliki Ayub dirampas dalam waktu sekejap
mata. Cara Allah membiarkan iblis merampok harta Ayub dikerjakan oleh iblis secara
membabi buta sama sekali jauh dari perikemanusiaan.
   Iblis dengan semangat yang menyala-nyala ingin membalaskan dendamnya kepada Ayub.
Dengan bekal ijin daripada Allah maka iblis mulai merudak tatanan kehidpan Ayub. Ia
memakai perampok untuk merampok dengan memakai  orang-orang syeba bukan saja
merampas tetapi juga membunuh para penjaganya (ayub 1:15). Selanjutnya orang-orang
Kasdim merampok untanya dan membunuh para pelayannya (ayub 1:17). Bukan saja
dengan cara manusia, iblis juga mampu menurunkan api dari langit membakar seluruh
kambing dombanya  dan membunuh pelayannya juga (ayat 16). Dari berbagai macam bukti
otentik cara-cara penyebah hancurnya seluruh aset kekayaan Ayub maka dipastikan seluruh
hartanya habis!
2. Dalam rumah tangga
   Keharmonisan rumah tangga ayub yang tidak perlu diragukan hancur juga dalam waku
singkat. Alkitab mencatat dengan jelas bahwa anak-anak Ayub dalam waktu singkat dibantai
dengan cara iblis mendatangkan angin ribut yang merobohkan rumah yang menimpa anak-
anaknya (Ayub 1: 18-19)
   Seorang istri yang selama ini tidak pernah kedapatan cela yang diungkap oleh Alkitab
adalah istri Ayub. Namun sesudah malapetaka yang menimpa maka perangai istri yang
menyuruh suaminya mengutuki Allah dibeberkan yakni istri Ayub (Ayub 2: 9-10) Dari
berbagai malapetaka yang menimpa keluarga Ayub ini maka praktis bahwa Ayub tidak lagi
memiliki keharmonisan dalam berumah tangga, semuanya hancur sehingga sisi keluarga ini
tampak sangat hancur total!

3. Secara Jasmani
Kekuatan Ayub masih tersisa didalam kesehatan yang dimilikinya. Kesehatan sebenarnya
melebihi kekayaan apapun yang dimilikinya. Dengan kesehatan ayub bisa lagi bekerja dan
melakukan seluruh aktifitas untuk meraih kembali keberhasilan yang pernah ia miliki.
Namun kekuatan yang satu inipun dirampas oleh iblis. Ayub tidak ada kemampuan untuk
bekerja dan berkarya meraih finansial sebab ia sangat lemah dan menderita sekali dengan
penyakitnya
   Alkitab mencatat penderitaan fisik Ayub : Kemudian Iblis pergi dari hadapan TUHAN, lalu
ditimpanya Ayub  dengan barah yang busuk dari telapak kakinya sampai ke batu kepalanya
(Ayub 2:7). Jenis penyakit kulit ini tidak memberi kesempatan untuk Ayub mengadakan
perjalanan kemanapun juga sebab sangat menderita dan ini dibuktikan dengan solusi
menggaruknya dengan beling. Ayub 2:8 Lalu Ayub mengambil sekeping beling untuk
menggaruk-garuk badannya, sambil duduk di tengah-tengah abu. Penderitaan fisik yang
sangat menakutkan bila dapat dibayangkan oleh setiap orang.

4. Secara sosial
   Harus diakui bahwa masa-masa kejayaan Ayub  membuatnya menjadi orang terhormat
dikalangan warganya namun setelah masa malapetaka tersebut maka orang memandannya
sebelah mata. Mereka menuduh ada kecurangan dan dosa sehingga Allah menimpakan
berbagai macam malapetaka. Para masyarakat tidak lagi mendekati Ayub seperti masa-
masa kejayaanya. Hal ini dilakukan sebab mereka tidak mau kena tulah yang dialami oleh
Ayub dengan bukti penyakit yang masih menempel di badannya.
   Koneksi Ayub selama ini sahabat-sahabatnya namun para sahabat dalam bersenda gurau
kini balik menuduhnya dengan berbagai macam tekanan dan perasaan bersalah! Selain
Elihu yang mengerti dan merasakan penderitaan Ayub seluruh sahabat-sahabat dan
masyarat tidak memberi kontribusi yang baik dalam penderitaannya

5. Secara mental
   Secara Mental Ayub mengalami kekacauan. Sendiri tidak mengerti alasan mengapa ia
menderita sebab dalam alam pikirannya ia tidak menemukan kesalahan strategi
kehidupannya. Ia tidak pernah menerima sedikitpun sinyal-sinyal yang membuat semua
yang dibangun akan berantakan dalam waktu yang sangat singkat sekali.
   Manusia manapun secara mental tidak akan mampu mencerna berbagai peristiwa yang
mendadak yang terjadi secara personal. Bila itu terjadi akibat alam yang menimpa banyak
orang mungkin masih dapat dipahami tetapi jika sendiri maka ada banyak alasan untuk
membuat mentalnya drop dan tidak berdaya!
   Ayub tidak dapat mencari solusi apapun ia yang sudah terbiasa bermental seorang
konglomerat hancur menjadi orang paling melarat dan penyakitan. Kebanggaannya telah
dilucui oleh Allah sehingga ia tidak layak lagi menyandang gelar orang kaya dan orang yang
dituakan dalam masyarakatnya pada waktu itu!
6. Secara Emosional
   Ayub sangat stress dalam menghadapi peristiwa ini, sebab dalam waktu singkat atmosfer
kehidupannya berubah secara drastis. Kenikmatan fisiknya berubah menjadi kegetiran.
Perasaannya tercabik-cabik ketika melihat anaknya mati dan harnya hancur dan istrinya
juga meninggalkannya! Semua ini menjadikan Ayub bukan saja stress tetapi depresinya
sangat berat sehingga ia mengutuki hari kelahiranya!
7. Secara rohani
Kekuatan terakhir Ayub yakni kerohaniannya dimana Tuhan bersemayam didalam jiwanya
yang selama ini diajak dialog dan intim bersama! Lagi-lagi kekuatan terakhirnya tidak
mampu memberikan solusi yang berarti! Allah berdiam diri dan tidak memberikan reaksi
sedikitpun.
   Allah sendiri baru turun saat-saat terakhir ujiannya. Ini yang membuat Ayub mendapat
kekuatan baru dan  kembali memiliki nyali menjadi orang sukses dan sangat diberkati.
Kehadiran Tuhan kembali membuat kekuatan Ayub bertambah sehingga pemulihan Allah
nyata setelah Ia berbicara dan dengan rendah hati Ayub menerimanya dengan penuh
sukacita apa yang Allah katakan!

DUA PULUH DUA


MANFAAT PENDERITAAN

Penderitaan mengerjakan hal-hal yang berikut :


1. Menghancurkan kesombongan, membuka pintu bagi masuknya kasih karunia yang
baru. 
 Penderitaan menghancurkan berbagai macam karat kecongkakan sebab melalui
penderitaan maka kebanggaan seseorang dihancurkan dan ia tidak ada alasan untuk
membanggakan dirinya
2. Menunjukkan kepada kita apa yang ada didalam hati kita
Kualitas seseorang teruji dan akan tampak jelas apa yang ada didalamnya jika
penderitaan menimpanya. Jika yang ada didalam adalah hartanya maka ketika hartanya
ludes ia akan merasa sakit dan mati luar dalam (Mat 6:21)!
3. Membuat kita lembut dan berbelas kasihan
Semakin kaya seseorang membuat dia mengeraskan hati dan meminta hormat lebih dari
yang lain sehingga hatinya keras sebab ia layak diberi nilai lebih.
4. Menolong kita berhenti dari berdosa
Orang yang berkubang terus dalam dosa merasa bahwa ia tidak memerlukan Tuhan!
Sebab Tanpa Tuhanpun kehidupan masih bisa berlanjut tetapi ketika penderitaan itu
datang maka ia sangat membutuhkan Tuhan dan berusaha tidak menyakitinya!
5. Membuat kita kokoh dan tidak berkompromi
Ketegaran hati sering kali disebabkan oleh berbagai macam terpaan dan gelombang
yang ada! Batu karang adalah hasil bertahun-tahun terpaan air yang ada baik musim
panas maupun dingin akibatnya kokoh demikian juga dengan penderitaan
6. Mendatangkan damai sejahtera
Harta dan kemewahan sering kali menciptakan iri hati, dendam dan kemarahan. Demi
harta maka kebencian menguasai manusia tetapi dengan penderitaan orang hanya hidup
apa adanya sehingga ia memiliki damai sejahtera
7. Menjaga kita tetap berada didalam jalur Allah
Harta bagaikan kendaraan yang membawa  menuju kebinasaan tetapi sering kali Allah
membuat penderitaan bagaikan kendaraan yang terus melaju dalam jalurnya Tuhan!
8. Menghasilkan ketekunan
Penderitaan merupakan solusi untuk seseorang tekun terus dalam hidupnya. Penantian
solusi dari berbagai macam penderitaan membuat seseorang terus berdiam diri
dihadapanNya untuk menantikan pertolonganNya!
9. Memurnikan iman kita
Kenikmatan hidup bagaikan kolestrol yang menyumbat sel-sel kehidupan ini menjadi
normal dihadapan Allah sehingga kolestrol yang mendatangkan dosa tersebut harus
dibersihkan dengan penderitaan
10.Membentuk ketaatan di dalam kita
Orang susah manapun akan mendengar kata orang untuk solusi dari penderitaannya.
Seorang yang sakit akan menurut apa saja yang dituliskan dalam resep oleh dokternya.
Demikian juga penderitaan bagaikan resep yang ditulis Allah dan ditaati oleh semua
orang percaya
11.Mendatangkan sukacita sejati ke dalam kita
Penderitaan bila dilihat dari kaca mata lahiriah akan mendatangkan dukacita dan
rapatan tetapi penderitaan dilihat dari kaca mata iman akan mendatangkan sukacita!
12.Mempersamakan kita dengan penghinaan Kristus
Biasanya seorang murid tidak lebih dari gurunya! Demikian juga orang percaya akan
sama dengan Tuhannya. Bila Tuhannya menderita maka umatNya juga menderita
dengan demikian dapat disamakan dengan Kristus
13.Memberi kita kemampuan untuk menghibur orang-orang lain
Pengalaman penderitaan akan memampukan seseorang menceritakan pengalaman
penderitaan yang dialaminya sehinga akan mampu memberikan solusi bagi orang lain!
14.Menciptakan sifat Illahi (emas yang telah teruji dalam dapur kesengsaraan)
Hal-hal batiniah akan muncul bila menghadapi berbagai macam penderitaan. Sebab
solusi secara jasmani malah justru menambah penderitaan tetapi solosi berbagai macam
penderitaan hanya secara rohani sehingga muncul berbagai macam sifat-sifat illahi
15.Mempersiapkan kita untuk memerintah bersama Kristus
Jika seseorang berhasil dalam menghadapi penderitaan selama di bumi ini maka ia akan
berhasil juga dalam kekekalan sebab penderitaan Kristus menjadikan ia Raja diatas
segala raja demikian juga orang percaya
16.Memimpin kita untuk mencapai kedewasaan penuh
Sering kali kenikmatan hidup membuat seseorang menjadi kanak-kanak sebab seluruh
fasilitas mampu meninabobokkannya tetapi penderitaan membuat seseorang menjadi
dewasa
17.Membuat kita masuk kedalam kerajaan Allah
Alkitab dengan jelas mencatat tidak mudah masuk kerajaan Allah! Paulsu mengatakan
bahwa  .... juga menyempurnakan Yesus, yang  memimpin mereka kepada keselamatan,
dengan penderitaan (Ibr 2:10)
18.Membuat kita sempurna
Ari kata sempurna sendiri adalah teleos yang berarti komplit, seseorang tidak akan
menjadi sempurna jika tidak mengalami pelengkapnya yakni penderitaan!

19.Membawa kita masuk ke dalam pengenalan yang besar dan hubungan yang lebih
mendalam dengan Kristus.
Melalui penderitaan memacu seseorang untuk berdoa dan hidup lebih mendalam lagi
dalam pengiringannya kepada Tuhan

20.Membawa kita ke dalam kemuliaan


Penderitaan seseorang memformat kedalam kemuliaan sebab penderitaan
menghancurkan kedagingan dan hawa nafsu sehingga seseorang akan mencapai kepada
kemuliaan jika telah menghancurkan kedagingannya.

21.Menghidupkan kebenaran
Berbagai macam energi kebenaran didalam diri manusia seringkali pudar oleh pesta pora
dan kemewahan tetapi penderitaan menjadikan seseorang memperkuta kembali
kebanaran yang telah diterima, bukan saja mengingatnya tetapi juga menghidupkannya

22.Membiarkan diri menanggung penderitaan bagi orang lain


Bila seseorang telah lulus dalam penderitaan maka ia tahu solusi bagaimana
mempertahankan diri dalam penderitaan dan lepas dari penderitaan tersebut sehingga
ia layak menanggaung penderitaan orang lain juga sebab ia telah lulus dalam
penderitaannya!

Anda mungkin juga menyukai