PENDAHULUAN
1
memberikan pelayanan kebidanan berkualitas. Standar kompetensi bidan ini
disusun berdasarkan body of knowledge, filosofi dan paradigma pelayanan
kebidanan dengan mengacu pada Permenkes No. 369/ Menkes/ SK/ III/ 2007,
tentang Standar Profesi Bidan, Permenkes No. 161/ Menkes/ PER/ I/ 2010
tentang registrasi tenaga kesehatan dan Permenkes No 1464/ Menkes/ Per/ X/
2010 tentang izin dan penyelenggaraan praktik bidan serta essential
competencies International Confederation of Midwives (ICM) tahun 2010.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan standar kompetensi bidan?
2. Bagaimana standar kompetensi bidan dalam kompetensi ke-6 ( Standar
Kompetensi Asuhan Pada Bayi Baru Lahir)?
1.3 Tujuan
1. Untuk Mengetahui pengertian dari Standar Kompetensi Bidan.
2. Untuk mengetahui standar kompetensi bidan dalam kompetensi ke-6.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Kebutuhan dasar bayi baru lahir dalam 1 jam pertama yaitu : IMD,
kebersihan jalan napas, perawatan tali pusat, kehangatan, nutrisi, “bonding
& attachment”. IMD memiliki banyak keuntungan bagi ibu dan bayi jika
dilakukan sesuai dengan langkah dna prosedur
3. Indikator pengkajian bayi baru lahir, misalnya nilai APGAR.
Indikator penilaian awal bayi baru lahir: penilaian awal meliputi usaha
bernapas/menangis kuat, gerakan aktif dan APGAR Nilai (skor) APGAR
tidak lagi digunakan sebagai dasar keputusan untuk tindakan resusitasi.
Penilaian harus dilakukan segera sehingga keputusan tindakan resusitasi
tidak didasarkan pada penilaian APGAR. Tetapi APGAR tetap dipakai
untuk menilai kemajuan kondisi BBL pada saat 1 menit dan 5 menit
setelah kelahiran.
4. Penampilan dan perilaku bayi baru lahir.
Pemeriksaan fisik bayi baru lahir Penampilan dan perilaku bayi baru lahir
dapat dinilai sekaligus saat kita melakukan pemeriksaan fisik missal
dengan New Ballard Score yang meliputi kemtangan neuromuscular dan
kematangan fisik.
5. Tumbuh kembang yang normal pada bayi baru lahir sampai 1 bulan.
6. Memberikan imunisasi pada bayi.
Pemberian imunisasi dasar pada BBL 1 bulan pertama. Pemberian
imunisasi Hb I dalam 12 jam pertama setelah lahir.
7. Masalah yang lazim terjadi pada bayi baru lahir normal, seperti: caput,
molding, mongolian spot, hematoma.
8. Komplikasi yang lazim terjadi pada bayi lahir normal seperti:
hypoglikemi, hypotrmi, dehidrasi, diare dan infeksi, ikterus.
9. Promosi kesehatan dan pencegahan penyakit pada bayi baru lahir sampai 1
bulan.
Promosi kesehatan pada keluarga dan upaya pencegahan penyakit pada
BBL sampai usia 1 bulan. Promosi kesehatan diberikan juga untuk
keluarga.
10. Keuntungan dan resiko imunisasi pada bayi.
11. Pertumbuhan dan perkembangan bayi prematur.
4
12. Komplikasi tertentu pada bayi baru lahir, seperti: trauma intracranial,
fraktur clavikula, kematian mendadak, hematoma.
2.2.2 Pengetahuan Tambahan
Sunat dan tindik pada bayi perempuan.
2.2.3 Keterampilan Dasar
1. Membersihkan jalan nafas dan memelihara kelancaran pernafasan dan
merawat tali pusat.
Membersihkan jalan nafas sesuai indikasi, memelihara kelancaran
pernafasan, dan merawat tali pusat Jangan melakukan pengisapan lendir
secara rutin pada mulut dan hidung bayi. Sebagian besar bayi sehat dapat
menghilangkan lendir tersebut secara alamiah dengan mekanisme bersin
dan menangis pada saat lahir. Pada pengisapan lendir yang terlalu dalam,
ujung kanul pengisap dapat menyentuh daerah orofaring yang kaya dengan
persyarafan parasimpatis sehingga dapat menimbulkan reksi vaso-vagal.
2. Menjaga kehangatan dan menghindari panas yang berlebihan.
3. Menilai segera bayi baru lahir seperti nilai APGAR.
Menilai segera bayi baru lahir dengan melakukan penilaian awal terhadap
usaha napas/menangis kuat dan gerakan aktif selanjutan penilaian APGAR
SCORE. Penilaian awal membantu untuk pengambilan keputusan untuk
tindakan resusitasi, jika tidak ada resusitasi maka tetap dilakukan penilaian
APGAR SCORE
4. Membersihkan badan bayi dan memberikan identitas.
5. Melakukan pemeriksaan fisik yang berfokus pada bayi baru lahir dan
schreening untuk menemukan adanya tanda kelainan-kelainan pada bayi
baru lahir yang tidak memungkinkan untuk hidup.
6. Mengatur posisi bayi pada waktu menyusu.
Mengajarkan ibu teknik menyusui yang benar Pada pernyataan awal tidak
ada proses pembelajaran untuk ibu karena yang melakukan adalah bidan.
7. Memberikan imunisasi pada bayi.
Memberikan imunisasi dasar pada BBL 1 bulan pertamameliputi Hb I
dalam 12 jam pertama setelah lahir dan BCG dan melakukan pencegahan
5
infeksi pada mata bayi dengan memberikan salep antibiotika serta
memberikan vitamin K1 dan imunisasi Hepatitis B.
Pemberian imunisasi Hb I diberikan pada 12 jam pertama BBL untuk
menghindari kontak BBL dengan agent infeksius.
Beberapa prosedur perlindungan yang harus dilakukan pada BBL
menurut evidence tidak hanya memberikan imunisasi saja tetapi
pemberian salep mata dan vit K1
Salep antibiotika harus tepat diberikan pada waktu satu jam kelahiran.
Upaya pencegahan infeksi mata tidak efektif jika diberikan lebih dari 1
jam setelah kelahiran
Semua bayi lahir harus diberikan vitamin K1 injeksi 1 mg
intramuskuler setelah 1 jam kontak kulit ke kulit dan bayi setelah
menyusu untuk mencegah perdarahn BBL akibat defisiensi vitamin K
yang dialami oleh sebagian BBL
8. Mengajarkan pada orangtua tentang tanda-tanda bahaya dan kapan harus
membawa bayi untuk minta pertolongan medik.
9. Melakukan tindakan pertolongan kegawatdaruratan pada bayi baru lahir
seperti: kesulitan bernafas/asphyksia, hypotermi, hypoglikemi.
10. Memindahkan secara aman bayi baru lahir ke fasilitas kegawatdaruratan
apabila dimungkinkan.
11. Mendokumentasikan temuan-temuan dan intervensi yang dilakukan.
2.2.4 Keterampilan Tambahan
1. Melakukan penilaian masa gestasi.
2. Mengajarkan pada orangtua tentang pertumbuhan dan perkembangan bayi
yang normal dan asuhannya.
3. Membantu orangtua dan keluarga untuk memperoleh sumber daya yang
tersedia di masyarakat.
4. Memberikan dukungan kepada orangtua selama berduka cita yang sebagai
bayi dengan cacat bawaan, keguguran atau kematian bayi.
5. Memberi dukungan kepada orangtua selama bayinya dalam perjalanan
rujukan diakibatkan ke fasilitas perawatan kegawatdaruratan.
6. Memberi dukungan pada orangtua dengan kelahiran ganda.
6
7. Melaksanakan tindik dan sunat pada bayi perempuan.
2.2.5 Contoh Penerapan
1. Berikan pengetahuan bagaimana dan kapan harus memandikan bayi baru
lahir. Kebanyakan orang langsung meandikannya, sebenarnya untuk
mencegah terjadinya hipotermia bayi dimandikan setelah 4-6 jam setelah
ia lahir. Karena dalam tubuh bayi terdapat putih lemak yang berfungsi
untuk melindungi bayi yang sedang transisi dari rahim ke luar rahim. Lalu,
kita juga harus memberikan penyuluhan tentang pertumbuhan dan
perkembangan bayi yang normal serta asuhannya.
2. Kondisi bayi baru lahir akan mengalami kebutuhan nutrisi yang bermutu
tinggi, apalagi dengan kondisi dia yang mudah sekali terkena penyakit.
Tidak hanya sang ibu saja yang harus memenuhi kebutuhan nutrisinya,
maka peran bidan disini yaitu dengan melakukan pendekatan pada sang
ibu dan keluarga agar klien lebih peduli akan perkembangan sang bayi,
apalagi dimasa yang emas ini.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan