PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring berkembanganya zaman persaingan dunia bisnis bertambah
sengit, sehingga perusahaan menjadikan sebagai tantangan tersendiri untuk
terus bersaing dan semakin maju. Hal tersebut mendorong perusahaan untuk
lebih memperhatikan pengukuran kinerja perusahaan dengan terus
meningkatkan kualitas produksi dengan harga terjangkau dan tepat waktu
sesuai permintaan pelanggan. Pengukuran kinerja Supply Chain Management
(SCM) perlu dilakukan agar biaya-biaya terminimalisir, kepuasan pelanggan
terpenuhi, dan keuntungan perusahaan semakin meningkat dengan cara
melakukan pengukuran efesiensi dan efektifitas suatu sistem. Pengukuran
kinerja SCM juga bertujuan untuk mengetahui pencapaian suatu performansi
supply chain perusahaan tersebut (Widya and Putri 2018).
PT. Fajar Putra Plasindo adalah sebuah perusahaan manufaktur yang
memproduksi beberapa produk yang berbahan plastik. Perusahaan ini berdiri
pada tahun 2016 dengan menghasilkan produk berbagai macam tipe Pallet,
wadah pakan ayam, timba, helm, dan alat rumah tangga lainnya yang terbuat
dari plastik. Berdasarkan observasi awal yang telah dilakukan, perusahaan ini
belum pernah melakukan pengukuran kinerja SCM. Hal ini dapat
mengakibatkan perusahaan mengalami penurunan produktifitas dan
menimbulkan peningkatan biaya-biaya secara keseluruhan seperti biaya
pemesanan, biaya penyimpanan, maupun transportasi sehingga profitabilitas
perusahaan akan menurun dan sulit untuk memenangkan pangsa pasar.
Berdasarkan uraian di atas, agar profitabilitas perusahaan tidak
menurun maka diperlukan perancangan sistem pengukuran kinerja Supply
Chain Management (SCM). Proses merancang sistem dapat dilakukan
menggunakan metode Supply Chain Operation Reference (SCOR) dan
metode Analytical Hierarchy Process (AHP), proses pengukuran kinerja
dapat dilkaukan menggunakan metode Objective Matrix (OMAX), serta
evaluasi kinerja dapat dilakukan dengan menggunakan metode Traffic Light
1
2