Anda di halaman 1dari 17

SEJARAH PROSES

KEPERAWATAN

OLEH : Klp 6
Anggota:
1.MAULIZA SYAHRA NANDIA
2.RISKIA LAUNA
3.CUT ELFIRA
4.ALIYA NABILA
5.NURUL HUSNA 6.M.ALDIKY
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
LHOKSEUMAWE
2020
LATAR BELAKANG

Pelayanan kesehatan pada masa kini sudah


merupakan industri jasa kesehatan utama dimana
setiap rumah sakit bertanggung gugat terhadap
penerima jasa pelayanan kesehatan. Keberadaan
dan kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan
ditentukan oleh nilai-nilai dan harapan dari penerima
jasa pelayanan tersebut. Disamping itu, penekanan
pelayanan kepada kualitas yang tinggi tersebut harus
dapat dicapai dengan biaya yang dapat dipertanggung-
jawabkan
Proses keperawatan pertama kali diperkenalkan pada
tahun 1950-an sebagai proses tiga tahap yaitu
Pengkajian, Perencanaan, dan Evaluasi yang
berdasarkan pada metode ilmiah yaitu mengobservasi,
mengukur, mengumpulkan data, dan menganalisis
temuan-temuan tersebut (Doenges, Moorhouse, dan
Burley, 1998).
Pada tahun 1955, seorang ahli keperawatan bernama Hall
memperkenalkan istilah proses keperawatan. Namun, hal ini baru
sekadar istilah dan belum dilaksanakan. Delapan tahun kemudian,
Wiedenbach memperkenalkan 3 langkah dalam proses
keperawatan, yaitu : observasi, bantuan pertolongan, dan
validasi
LANJUTAN

 Pada tahun 1967, Yura dan Walsh menjabarkan menjadi 4 tahap


proses, yaitu pengkajian, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.
Pada tahun 1967, edisi pertama proses keperawatan
dipublikasikan. Kemudian sejak edisi kedua tahun 1973
dipublikasikan tentang proses keperawatan semakin meningkat
(Nursalam, 2011)

Pada tahun 1977 Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)


mendefinisikan proses keperawatan sebagai istilah pada sistem
karakteristik intervensi keperawatan pada kesehatan individu,
keluarga dan komunitas. Sejalan dengan pendekatan Organisasi
Kesehatan Dunia, di Inggris sepanjang tahun 1980 membicarakan
proses keperawatan yang meliputi 4 tahap yaitu :
1, pengkajian
2, perencanaan
3, implementasi
4, evaluasi
Lanjutan

Pada tahun 1982, National Council of State Boards of


Nursing menyempurnakan tahapan dari proses
keperawatan menjadi 5 tahap, yaitu :
1.Pengkajian
2.Diagnosis
3.Perencanaan
4.implementasi, dan
5.evaluasi.
Lima tahapan inilah yang sampai saat ini digunakan
sebagai langkah-langkah proses keperawatan
1. Pengumpulan Data
 Tipe Data, Tipe pada saat pengumpulan data berupa
Data Subjektif dan Data Objektif
 Karakteristik Data yang lengkap, akurat, nyata dan relevan.
 Sumber Data, Sumber data dapat berupa primer atau sekunder
 Metode Pengumpulan Data, Data dapat dikumpulkan dengan
mewawancarai klien, dengan observasi atau melakukan pemeriksaan fisik.

2. Validasi Data
3. Organisasi Data
4. Identifikasi Pola / Masalah (meliputi : mentabulasi, menyeleksi,
mengklarifikasi, menginterpretasi serta membuat kesimpulan)
Tahap Diagnosa Keperawatan

1. Tujuan Diagnosa Keperawatan


2. Komponen Diagnosa Keperawatan seperti :
• Problem (P) atau Label Diagnostik
• Etiologi (E) atau Faktor-Faktor yang Berhubungan
• Defining Characteristics (Batasan Karakteristik) adalah
sekelompok tanda dan gejala / sygn & symtomp (S) yang
mengindikasikan hadirnya label diagnostic
3. Tipe-Tipe Diagnosa Keperawatan
o Diagnosa Aktual ( Komponen : P + E + S )
Contoh : Nyeri Akut berhubungan dengan Proses Inflamasi sendi
ditandai Pasien mengatakan ” Lutut saya nyeri sekali sejak kemarin
sore”
Lanjutan

o Diagnosa Keperawatan Risiko (Komponen : P + E )


Contoh : Risiko Infeksi berhubungan dengan pemasangan infuse
o Diagnosa Keperawatan Sejahtera (Wellness) (Komponen : P (label
diagnostik)
Contoh : Potensi Peningkatan Kesejahteraan Spiritual
o Diagnosa Keperawatan Kemungkinan Kemungkinan adalah suatu
yang mana hadirnya masalah kesehatan tidak lengkap atau tidak
jelas, memrlukan data lebih untuk mendukungnya. Komponen : P + E
Contoh : Kemungkinan terjadi gangguan mobilitas berhubungan dengan
pemasangan infuse.
o Diagnosa Keperawatan Sindrom adalah diagnosa yang terdiri
sekelompok diagnosa keperawatan yang lain. Komponen atas : P
Contoh : Sindrom disuse. (Diagnosa ini terdiri atas : risiko infeksi, risiko
kerusakan jaringan kulit, risiko intolerans aktivitas, risiko
perlukaan, risiko konstipasi, dll.)
Tahap Intervensi Keperawatan

 Menentukan Prioritas Diagnosa Keperawatan


 Menentukan Tujuan dan Hasil yang Diharapkan
Contoh :
 Tujuan : Klien Mampu mengeluarkan Sekresi paru Tanpa bantuan pd tgl 9-7
-2018
 Kriteria Hasil : k/u baik, pernafasan ireguler, teratur, tidak ada suara nafas
tambahan, tidak batu/sesak, tidak sianosis, suhu : 36-37 derajat Celsius, RR
: 16-20 x/menit, LabRo membaik.

 Menentukan Rencana Tindakan


Tahap Implementasi Keperawatan

 Tindakan Keperawatan Mandiri : tindakan yang dapat


diimplementasikan oleh perawat tanpa pesanan dokter dan masih
dalam batas wewenang keperawatan.
 Tindakan Keperawatan Kolaboratif, tindakan keperawatan
kolaboratif diimplementasikan bila perawat bekerja dengan
anggota tim perawatan kesehatan yang lain dalam membuat
keputusan bersama yang bertujuan untuk mengatasi masalah-
masalah klien.
Contoh implementasi :
 Mengkaji TTV, batuk, frekuensi, irama, suara nafas klien pd tgl 9-7-
2018, Anggun Saandia (tanda tangan)
 Melakukan fisio terapi dada pada klien 2 kali sehari, Anggun Sandia
(tanda tangan).
 Mengajarkan klien nafas dalam dan batuk efektif pd tgl 9-7-2018,
Anggun Sandia (tanda tangan)
Tahap Evaluasi Keperawatan

Adapun ukuran pencapaian tujuan pada tahap evaluasi meliputi:


Masalah Teratasi; jika klien menunjukkan perubahan sesuai dengan
tujuan dan kriteria hasil yang telah ditetapkan.
Masalah Sebagian Teratasi; jika klien menunjukkan perubahan
sebahagian dari kriteria hasil yang telah ditetapkan.
Masalah Tidak Teratasi; jika klien tidak menunjukkan perubahan dan
kemajuan sama sekali yang sesuai dengan tujuan dan kriteria hasil
yang telah ditetapkan dan atau bahkan timbul masalah/ diagnosa
keperawatan baru.

Untuk penentuan masalah teratasi, teratasi sebahagian, atau tidak


teratasi adalah dengan cara membandingkan antara SOAP dengan
tujuan dan kriteria hasil yang telah ditetapkan
Tahap Dokumentasi
Keperawatan

Dokumentasi keperawatan merupakan pencatatan


informasi yang mencakup aspek biologis, psikologis, sosial
dan spiritual pada setiap tahap proses keperawatan, serta
menjadi penegakan diagnose, perencanaan, implementasi
dan evaluasi dalam proses keperawatan yang disusun
secara sistematis dan dapat dipertanggungjawabkan
Thanks u so Much…??
To My Teacher
Thanks u so Much…??
To My Teacher

Anda mungkin juga menyukai