LP Kebutuhan Cairan & Elektrolit
LP Kebutuhan Cairan & Elektrolit
OLEH
CI Institusi CI Lahan
B. Etiologi
Etiologi ketidakseimbangan cairan dan elektrolit (Burner & Sudarrth, 2002)
A. Ketidakseimbangan Volume Cairan
1. Kekurangan volume cairan (Hipovolemik)
a. Kehilangan cairan dari system gastrointestinal seperti diare, muntah.
b. Keringat berlebihan, demam, penurunan asupan cairan per oral,
penggunaan obat-obatan diuretic.
2. Kelebihan volume cairan (Hipervolemik)
Gagal jantung kongestif, gagal ginjal, sirosis, asupan natrium
berlebih.
B. Ketidakseimbangan Elektrolit
1. Hiponatremia
Penyakit ginjal insufisiensi adrenal kehilangan melalui
gastrointestinal pengeluaran diuretic.
2. Hipernatremia
Mengkonsumsi sejumlah besar larutan garam pekat, Pemberian
larutan salin hipertonik lewat IV secara iatrogenic.
3. Hipokalemiagastrointestial
Penggunaan diuretic yang dapat membuang kalium, diare, muntah
atau kehilangan cairan lain melalui saluran.
4. Hiperkalemia
Gagal ginjal, dehidrasi hipertonik, kerusakan selular yang parah
seperti akibat luka bakar dan trauma.
5. Hipokalsemia
Pemberian darah yang mengandung sitrat dengan cepat,
hipoalbuminemia, hopoparatiroidisme, difisiensi vitamin D, penyakit-
penyakit neoplastik, pancreatitis.
6. Hiperkalsemia
Metastase tumor tulang, osteoporosis, imobilisasi yang lama.
↓Ukuran ginjal,
↑viskositas ↑volume darah Terbentuk kista
terbentuk
darah ke ginjal pada parenkim
jaringan parut
ginjal
↓perfusi
ke ginjal Ginjal tidak mampu
menyaring darah
yang terlalu banyak
Kerusakan ginjal
↓GFR
PGK (CKD)
Terganggunya
↑permeabilitas ↓jumlah fungsi absorbsi, ↓fungsi sumsum
kapiler glomerulus yang sekresi, eksresi tulang belakang
berfungsi
Iritasi saraf
Transudasi cairan Gangguan Pruritus Kulit perasa nyeri
intrabasculer keintertisiil keseimbangan kering
asam basa
Digaruk
hipovolemi Iritasi lambung
Edema
Berlebihan dan
berkepanjangan
Kelebihan volume
cairan
Ketidakseimbangan nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh
D. Manifestasi klinis
Kelelahan
Mual
Pusing
Pingsan
Lekas marah
Muntah
Mulut kering
Kejang
Palpitasi
Kurangnya koordinasi
Sembelit
Kekakuan sendi
Rasa haus
Suhu naik
Anoreksia
F. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan Diagnostik
1) Pemeriksaan darah lengkap (jumlah sel darah, Hb, Hematokrit).
2) PH dan Berat jenis urine.
3) Pemeriksaan elektrolit serum.
4) Analisa gas darah (astrup).
G. Komplikasi
Kelebihan volume cairan pada pasien Chronic Kidney Disease terjadi karena adanya
infeksi atau penyakit vaskuler, peradangan, penyakit metabolik, nefropati toksik, nefropati
obstruksi, dan gangguan kongenital menyebabkan kerusakan nefron ginjal sehingga terjadi
hipertripi nefron. Keadaan ini mengakibatkan penurunan cadangan ginjal, insufisiensi renal,
sehingga merubah adanya sistem yaitu sistem cardiovaskuler.Apabila sistem cardiovaskuler
rusak.Akan meningkatkan kerja ginjal, dan produksi rennin berlebih, dan sistem pengaturan
tekanan darah tidak dapat seperti semula sehingga terjadi hipertensi.Keadaan hipertensi
menyebabkan asidosis metabolik, dan tekanan darah tinggi mnyebabkan oedema.Keadaan ini
yang menyebabkan seorang yang mempunyai gagal ginjal mempenyai masalah kelebihan
volume cairan. Dampak apabila kelebihan volume cairan tidak teratasi akan mengalami
oedeme, badan terasa lemas,aktivitas terganggu dan sesak nafas (Bayhakki, 2012).
2. Asuhan Keperawatan
a. Riwayat keperawatan
1) Pemasukan dan pengeluaran cairan dan makanan (oral, parenteral)
2) Tanda umum masalah elektrolit
3) Tanda kekurangan dan kelebihan cairan
4) Proses penyakit yang menyebabkan gangguan homeostatis cairan dan elektrolit
5) Pengobatan tertentu yang sedang dijalani dapat mengganggu status cairan
6) Status perkembangan seperti usia atau situasi social
7) Faktor psikologis seperti perilaku emosional yang mengganggu pengobatan
b. Pengukuran klinik
1) Berat badan
Kehilangan atau bertambahnya berat badan menunjukkan adanya masalah keseimbangan
cairan:
+/- 2% ringan
+/- 5% sedang
+/- 10% berat
Pengukuran berat badan dilakukan setiap hari pada waktu yang sama.
2) Keadaan umum
Pengukuran tanda vital seperti suhu, tekanan darah, nadi, pernafasan. Tingkat kesadaran.
3) Pengukuran pemasukan cairan
a) Cairan oral: NGT dan oral
b) Cairan parenteral termasuk obat-obatan IV
c) Makanan yang cenderung megandung air
d) Irigasi kateter atau NGT
4) Pengukuran pengeluaran cairan
a) Urine: volume, kejernihan/kepekatan
b) Feses: jumlah dan konsentrasi
c) Muntah
d) Tube drainase
e) IWL
5) Ukur keseimbangan cairan dengan akurat: normalnya sekitar +/- 200 CC.
c. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik pada kebutuhan cairan dan elektrolit difokuskan pada:
1) Integumen: keadaan turgor kulit, edema, kelelahan, kelemahan otot, tetani, dan
sensasi rasa
2) Kardiovaskuler: distensi vena jugularis, tekanan darah, hemoglobin, dan bunyi
jantung
3) Mata: cekung, air mata kering
4) Neurologi: reflek, ganguan motorik dan sensorik, tingkat kesadaran.
5) Gastrointestinal: keadaan mukosa mulut, mulut dan lidah, muntah-muntah, dan
bising usus.
d. Pemeriksaan laboratorium
1) Pemeriksaan darah lengkap :pemeriksaan ini melewati jumlah sel darah merah
hemoglobin (HB) dan hematrokit (HT).
a) Ht naik :adanya dehidrasi berat dan gejala syok
b) Ht turun :adanya perdarahan akut,massif dan reaksi hemilitik,
c) Hb naik :adanya hemokonsentrasi.
d) Hb turun :adanya perdarahan hebat, reaksi hemolitik.
2) Pemeriksaan elektrolit serum: pemeriksaan ini di lakukan untuk mengetahui kadar natrium,
kalium, klorida, ion bikarbonat,
3) Ph dan berat jenis urine: berat jenis menunjukkan kemampuan ginjal untuk
mengatur konsentrasi urine,normalnya Ph urine adalah 4,5-8 dan berat jenisnya
1,003-1,030.
4) Analisa gas darah :Biasanya yang di periksa adalah pH,PO,HCO,PC0, dan saturasi
02 nilai PCO2 normal:35-40 mmHg: PO2 normal:80-100 Hg:HCO3-normal;25-29
mEq/1,sedangkan saturasi O2 adalah perbandingan oksigen dalam darah dengan
jumlah oksigen yang dapat di bawa oleh darah,normalnya di arteri (95%-98%)dan
vena(60%-85%).( Tarwoto dan Wartonah, 2006 )
e. Diagnosa dan Intervensi
1) Aktual/resiko defisit volume cairan
a) Definisi: kondisi dimana pasien mengalami resiko kekurangan cairan pada
ekstraseluler dan vaskuler.
b) Kemungkinan berhubungan dengan:
1. Kehilangan cairan secara berlebihan
2. Berkeringat secara berlebihan
3. Menurunnya intake oral
4. Pengunaan diuretic
5. Perdarahan