Anda di halaman 1dari 4

MANUSIA DAN PENDIDIKAN

(FITRAH DAN DIMENSI MANUSIA)


Manusia dan Pendidikan (Fitrah/Hakikat dan Dimensi Manusia)
A. Fitrah Manusia
Secara etimologi fitrah berasal dari kata fathara yang artinya ‘menjadikan’, secara
terminologi fitrah adalah mencipta/menjadikan sesuatu yang sebelumnya belum ada dan
merupakan pola dasar yang perlu penyempurnaan. Secara sederhana Fitrah manusia
dibagi kepada dua bagian:
1. Fitrah Akal Aqliah, yang merupakan pengetahuan yang dimiliki oleh manusia tanpa
dipelajari atau yang disebut dengan Badihiyat Awwaliyah.
2. Fitrah Iman, yakni adanya kecendrungan dan keinginan untuk beribadah dan
menyembah kepada Tuhan.
fitrah manusia sangat berhubungan dengan pendidikan. Dimana fitrah adalah
kemampuan dasar yang ada pada diri seseorang yang harus dikembangkan secara
optimal, sedangkan pendidikan adalah : usaha sadar orang dewasa untuk
mengembangkan kemampuan hidup secara optimal, baik secara pribadi maupun sebagai
anggota masyarakat serta memiliki nilai-nilai religius dan sosial sebagai pengarah
hidupnya.
Berdasarkan kedinamisan yang ada dalam diri manusia, maka fitrah manusia
yang berkaitan dengan potensi memiliki 4 macam, yakni:
1. Potensi Fisik (Psychomotoric), merupakan potensi fisik manusia yang dapat
diberdayakan sesuai fungsinya untuk berbagai kepentingan dalam rangka pemenuhan
kebutuhan hidup.
2. Potensi Mental Intelektual (IQ), merupakan potensi yang ada pada otak manusia
fungsinya : untuk merencanakan sesuatu untuk menghitung, dan menganalisis, serta
memahami sesuatu tersebut.
3. Potensi Mental Spritual Question (SP), merupakan potensi kecerdasan yang bertumpu
pada bagian dalam diri manusia yang berhubungan dengan jiwa dan keimanan dan
akhlak manusia.
4. Potensi Sosial Emosional, merupakan potensi yang ada pada otak manusia fungsinya
mengendalikan amarah, serta bertanggung jawab terhadap sesuatu.
Selain 4 potensi yang tersebut di atas, aspek-aspek psikologis dalam fitrah
manusia, Arifin (2000) mengatakan ada beberapa komponen dasar yang juga bersifat
dinamis, responsive terhadap pengaruh lingkungan sekitar, termasuk pengaruhnya
terhadap pendidikan.
Aspek-aspek tersebut adalah:
1. Bakat, suatu kemampuan pembawaan yang potensial mengacu kepada
perkembangan akademis dan keahlian dalam bidang kehidupan.
2. Insting atau gharizah adalah suatu kemampuan berbuat atau bertingkah laku
dengan tanpa melalui proses belajar.
3. Nafsu dan dorongan-dorongan.
4. Karakter adalah merupakan kemampuan psikologis yang terbawa sejak lahir.
5. Hereditas atau keturunan adalah merupakan factor kemampuan dasar yang
mengandung ciri-ciri psikologis dan fisiologis yang diturunkan oleh orang tua baik
dalam garis yang terdekat maupun yang telah jauh.
6. Intuisi adalah kemampuan psikologis manusia untuk menerima ilham Tuhan.

B. Sifat Hakikat Manusia


Sifat hakikat manusia diartikan sebagai ciri-ciri karakteristik, yang secara prinsipil membedakan
manusia dengan hewan yang banyak kemiripan terutama dari segi biologis. Dari segi bentuk
(dengan orang hutan), memiliki tulang belakang, berjalan tegak dengan menggunakan kedua
kaki, melahirkan dan menyusui anaknya. Melalui ilmu pengetahuan yang benar dan teruji, maka
teori Darwin tidak benar sama sekali, karena tidak dapat dibuktikan bahwa manusia berasal dari
primat atau kera.

Tirtaraharja (2005) mengatakan ada 8 wujud sifat dan wujud hakikat manusia, yang
dapat digunakan untuk menjadi masukan dalam membenahi konsep pendidikan, yaitu:
1. Kemampuan Menyadari diri
2. Kemampuan Bereksistensi
3. Kata Hati (Consuence of Man)
4. Kecerdasan Moral
5. Tanggung Jawab
6. Rasa Kebebasan
7. Kewajiban dan Hak
8. Kemampuan Menghayati Kebahagiaan

C. Dimensi Manusia
Berdasarkan fitrah atau potensi manusia, maka manusia memiliki dimensi yang harus
dikembangkan secara utuh. Dimensi tersebut merupakan karakteristik manusia yang
membedakannya dengan hewan, yang bersifat unik, potensial, dan dinamis.
Menurut Tirtaraharja (2005) Ada 4 (empat) macam dimensi manusia :
1. Dimensi Keindividualan.
2. Dimensi Kesosialan
3. Dimensi Kesusilaan
4. Dimensi Keberagamaan/Religius

D. Pengembangan Dimensi
Pendidikan adalah upaya sadar untuk mengaktualisasikan potensi dimensi-dimensi
secara total dan maksimal. Berdasarkan hal tersebut ada dua hal yang berkaitan dengan
pengembangan dimensi, yaitu:
1. Pengembangan yang utuh.
Tingkat keutuhan perkembangan dimensi hakikat manusia ditentukan oleh dua
faktor, yakni kualitas manusia secara potensial dan kualitas pendidikan yang
disediakan untuk memberikan pelayanan atas perkembangannya.
anak.
2. Pengembangan tidak utuh
Pengembangan yang tidak utuh terhadap dimensi hakikat manusia akan terjadi di
dalam proses pengembangannya jika ada unsur dimensi hakikat manusia yang
terabaikan untuk ditangani, misalnya dimensi kesosialan didominasi oleh
pengembangan keindividualan atau sebaliknya.

Anda mungkin juga menyukai