Anda di halaman 1dari 22

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Makala Mata Kuliah
Kalkulus.
Dalam pengerjaan Makala mengerjakan dengan penuh semangat disela-
sela padatnya pekerjaan yang dilakukan penulis karena selama pengerjaan, penulis
bekerja hingga malam dikarenakan pekerjaan yang cukup padat. Walaupun hanya
memiliki waktu yang singkat, penulis berusaha membagi waktu agar karya tulis
selesai tepat waktu.
Dalam menulis karya tulis ini saya mendapatkan bantuan dari penjelasan
Bapak Sumantri, S.Kom selaku dosen pembimbing.
Dalam penyelesaian karya tulis ini penulis mendapat banyak bantuan, pada
kesempatan ini penulis ucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Bapak Sumantri, S.Kom selaku dosen pembimbing dalam mata kuliah
Kalkulus atas perhatian dan arahannya kepada penulis dalam mengerjakan
karya tulis.
2. Ibu, Ayah dan keluarga yang senantiasa mendoakan dan memberikan
motivasi kepada penulis.
3. Rekan-rekan prodi Teknik Informatika.

Probolinggo, 25 Desember 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................1
C. Tujuan....................................................................................................................2
PEMBAHASAN...............................................................................................................3
A. Fungsi dan Penyajian Fungsi..................................................................................3
B. Macam-Macam Fungsi...........................................................................................3
C. Grafik fungsi kuadrat.............................................................................................5
D. Fungsi Batas/Limit........................................................................................9
E. Teorema limit....................................................................................................14
F. Kontinuitas Fungsi...............................................................................................15
G. Teorema Kontinuitas..................................................................................16
H. Keterbagian...................................................................................................17
I. Teorema keterbagian......................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................20

ii
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mata kuliah kalkulus di perguruan tinggi merupakan sumber nilai dan


pedoman dalam pengembangan dan penyelengaraan program studi, guna
mengantarkan mahasiswa memantapkan kepribadiannya sebagai manusia
seutuhnya. Hal ini berdasarkan pada suatu realitas yang dihadapi, bahwa
mahasiswa adalah sebagai generasi bangsa yang harus memilki visi
inteletual, religius, berkeadaban, berkemanusiaan dan cinta tanah air dan
bangsanya.

Selain itu, kalkulus adalah mata kuliah yang berguna untuk membantu
mahasiswa memantapkan kepribadiannya, agar secara konsisten mampu
mewujudkan nilai-nilai dasar matematika untuk menerapkan.
mengembangkan bakat dan keahlian (skill), karena ilmu ini bisa membawa
kita menuju masa depan yang cerah dan mempunyai rasa tanggung jawab
dan bermoral.

B. Rumusan Masalah

Dalam pembuatan makalah ini kami mengangkat beberapa rumusan


masalah diantaranya:
1. Apa yang di maksud dengan fungsi, grafik fungsi, fungsi batas, dan
fungsi invers?
2. Apa yang dimaksud limit fungsi?
3. Apa yang dimaksud limit kanan, limit kiri, teorema mengenai
limit?
4. Apa yang dimaksud kontinuitas fungsi dan teorema mengenai
kontinuitas?
5. Keterbagian dan teorema ketebagian?

1
C. Tujuan

1. Tujuan umum
Untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh Bapak Sumantri, S.Kom
selaku dosen mata kuliah kalkulus.
2. Tujuan Khusus
Tujuan pembuatan makalah ini pada hakekatnya merupakan suatu
yang hendak dicapai, yang jadi arahan atas apa yang harus di lakukan
dalam pembuatan makalah. Adapaun tujuan pembuatan makalah
untuk mengetahui dan memaparkan tentang fungsi dan grafik.

2
PEMBAHASAN

A. Fungsi dan Penyajian Fungsi

Fungsi dalam matematika adalah suatu relasi yang menghubungkan setiap


anggota x dalam suatu himpunan yang disebut daerah asal (Domain)
dengan suatu nilai tunggal f(x) dari suatu himpunan kedua yang disebut
daerah kawan (Kodomain). Himpunan nilai yang diperoleh dari relasi
tersebut disebut daerah hasil (Range). Pada fungsi, terdapat beberapa
istilah penting, diantaranya:

1. Domain yaitu daerah asal fungsi f dilambangkan dengan Df.


2. Kodomain yaitu daerah kawan fungsi f dilambangkan dengan Kf.
3. Range yaitu daerah hasil yang merupakan himpunan bagian dari
kodomain. Range fungsi dilambangkan dengan Rf.

Karena fungsi merupakan bentuk dari relasi, maka cara menyajikannya


sama saja dengan cara penyajian relasi. Fungsi dapat disajikan dalam
bentuk diagram panah, diagram kartesius, dan juga himpunan pasangan
berurut.
B. Macam-Macam Fungsi

1. Fungsi tangga (bertingkat)


Suatu fungsi f(x) disebut fungsi tangga apabila grafik fungsi f(x)
berbentuk interval-interval yang sejajar.
2. Fungsi ganjil dan fungsi genap

Suatu fungsi f(x) disebut fungsi ganjil apabila berlaku f(–x) = –f(x)
dan disebut fungsi genap apabila berlaku f(–x) = f(x). Jika f(–x) ≠ –
f(x) maka fungsi ini tidak genap dan tidak ganjil.

3
3. Fungsi kuadrat

Suatu fungsi f(x) disebut fungsi kuadrat apabila fungsi itu ditentukan
oleh f(x) = ax2 + bx + c, di mana a ≠ 0 dan a, b, dan c bilangan konstan
dan grafiknya berupa parabola

4. Fungsi Polinomial

Fungsi Polinomial adalah fungsi f yang dinyatakan dalam bentuk :

f(x) = an x n + an-1 x n-1 + ……. A2 x 2 + a1 x a0

Jika n = 1 maka terbentuk fungsi linier (grafiknya berbentuk


garislurus).Jika n = 2 maka terbentuk fungsi kuadrat( grafiknya
berbentuk parabola).

5. Fungsi modulus

Suatu fungsi f(x) disebut fungsi modulus (mutlak) apabila fungsi ini
memetakan setiap bilangan real pada domain fungsi ke unsur harga
mutlaknya.

6. Fungsi logaritma

Fungsi ini berperan pada persoalan-2 statistik dan probabilitas. Dan


lebih banyak kepada persoalan-2 diskrit. Contoh: bagaimana mengatur
agar antrian pembelian bensin sedemikian sehingga pada saat-2
tertentu pegawai pelayanan diperbanyak. Misal pada pembayaran
rekening listrik, para konsumen lebih banyak membayar pada akhir
tagihan daripada awal-awal penagihan. Sangat bijak manajer mengatur
agar pada hari-2 terakhir pegawainya hrus membantuk bagian kasir
untuk melayani konsumen.

4
C. Grafik fungsi kuadrat
Fungsi kuadrat   dapat digambarkan ke dalam koordinat
kartesius sehingga diperoleh suatu grafik fungsi kuadrat. Sumbu x adalah
domain dan sumbu y adalah kodomain. Grafik dari fungsi kuadrat berbentuk
seperti parabola sehingga sering disebut grafik parabola.

Grafik dapat dibuat dengan memasukan nilai x pada interval tertentu sehingga
didapat nilai y. Kemudian pasangan nilai (x, y) tersebut menjadi koordinat dari
yang dilewati suatu grafik. Sebagai contoh, grafik dari
fungsi:   adalah:

Jenis grafik fungsi kuadrat lain

1. Grafik fungsi 

5
Jika pada fungsi   memiliki nilai b dan c sama dengan nol,
maka fungsi kuadratnya:

Pada grafik fungsi ini akan selalu memiliki garis simetris pada x = 0 dan titik
puncak y = 0. Sebagai contoh  , maka grafiknya adalah:

2. Grafik fungsi 

Jika pada fungsi   memiliki nilai b = 0, maka fungsi kuadratnya


sama dengan:

Pada fungsi ini grafik akan memiliki kesamaan dengan grafik fungsi
kuadrat  yaitu selalu memiliki garis simetris pada x = 0. Namun, titik
puncaknya sama dengan nilai c atau  . Sebagai contoh  =    + 2,
maka grafiknya adalah:

3. Grafik fungsi 

6
Grafik ini merupakan hasil perubahan bentuk dari   . Pada
fungsi kuadrat ini grafik akan memiliki titik puncak (x, y) sama dengan (h, k).
Hubungan antara a, b, dan c dengan h, k sebagai berikut:

Sifat-sifat Grafik Fungsi Kuadrat

a. Grafik terbuka

Grafik   dapat terbuka ke atas atau ke bawah. Sifat ini


ditentukan oleh nilai a. Jika   maka grafik terbuka ke atas, jika   maka
grafik terbuka kebawah.

b. Titik Puncak

Grafik kuadrat mempunyai titik puncak atau titik balik. Jika grafik  terbuka
kebawah, maka titik puncak adalah titik maksimum. Jika grafik terbuka keatas
maka, titik puncak adalah titik minimum.

c. Sumbu Simetri

Sumbu simetri membagi grafik kuadrat menjadi 2 bagian sehingga tepat berada
di titik puncak. Karena itu, letaknya pada grafik   berada pada:

d. Titik potong sumbu y

Grafik   memotong sumbu y di x = 0. Jika nilai x = 0


disubstitusikan ke dalam fungsi, diperoleh y = c. Maka titik potong berada di (0,
c).

7
e. Titik potong sumbu x

Grafik kuadrat akan memotong sumbu x di y = 0, sehingga membentuk


persamaan:

Akar-akar dari persamaan tersebut adalah absis dari titik potong. Oleh karena
itu, nilai diskriminan (D) berpengaruh pada keberadaan titik potong sumbu x
sebagai berikut:

Jika  , grafik memotong sumbu x di dua titik

Jika  , grafik menyinggung sumbu x

Jika  , grafik tidak memotong sumbu x

Jika digambarkan, sebagai berikut:

8
D. Fungsi Batas/Limit
Limit suatu fungsi merupakan salah satu konsep mendasar
dalam kalkulus dan analisis, tentang kelakuan suatu fungsi mendekati titik
masukan tertentu.
Suatu fungsi memetakan keluaran f(x) untuk setiap masukan x. Fungsi tersebut
memiliki limit L pada titik masukan p bila f(x) "dekat" pada L ketika x dekat
pada p. Dengan kata lain, f(x) menjadi semakin dekat kepada L ketika x juga
mendekat menuju p. Lebih jauh lagi, bila f diterapkan pada tiap masukan
yang cukup dekat pada p, hasilnya adalah keluaran yang (secara sembarang)
dekat dengan L. Bila masukan yang dekat pada p ternyata dipetakan pada
keluaran yang sangat berbeda, fungsi f dikatakan tidak memiliki limit.

9
Fungsi f(x) = (x2 - 1)/(x - 1) terdefinisi untuk x di

sekitar 1 tetapi tidak di x = 1.

Pertanyaannya sekarang adalah: berapa nilai f(x) untuk x di sekitar 1?

Persisnya: jika x mendekati 1, maka f(x) akan mendekati bilangan apa?

(Catat di sini bahwa ungkapan x mendekati 1 tidak mengharuskan x = 1.)

Untuk menjawab pertanyaan di atas, perhatikan tabel nilai f(x) pada halaman

berikut. Tampak jelas bahwa f(x) mendekati 2 ketika x mendekati 1.

10
Tabel nilai f(x) = (x2 - 1)/(x - 1) untuk x « 1 X »M
1.1 2.1
1.01 2.01
1.001 2.001
1.0001 2.0001
1 i
1 ■

r r
0.9999 1.9999
0.999 1.999
0.99 1.99
0.9 1.9

Catat bahwa f(x) = x + 1 untuk x « 1. (Lambang x «1 berarti x di sekitar 1.)

11
Tampak jelas bahwa f(x) mendekati 2 ketika x mendekati 1. Dalam hal ini kita

tuliskan

lim f (x) = 2x^1

(baca: limit f(x) di 1 sama dengan 2). Secara intuitif,

lim f (x) = L x ^ c

berarti: Jika x mendekati c, maka f(x) mendekati L.

Secara persis, lambang limit di atas berarti bahwa untuk setiap £ > 0 terdapat

bilangan 5 > 0 sedemikian sehingga jika 0 < | x - c | < 5, maka | f(x) - L | < £.

Kalimat terakhir berarti bahwa nilai f(x) dapat dibuat sebarang dekat ke L

asalkan x cukup dekat ke c.

Pada contoh di atas, diberikan £ > 0 sebarang kita dapat memilih 5 = £,

sedemikian sehingga:

jika 0 < | x - 1 | < 5, maka | f(x) - 2 | =

|(x + 1) - 2 | = | x - 1 | < 5 = £.

Dengan perkataan lain, nilai f(x) dapat dibuat berada dalam radius £ dari 2

asalkan x * 1 dan berada dalam radius 5 dari 1. (Di sini, secara kebetulan saja,

nilai 5 yang memenuhi sifat di atas sama dengan £.)

Untuk menguji pemahaman akan kalimat "untuk setiap £ > 0 terdapat bilangan 5

> 0 sedemikian sehingga

jika 0 < | x - c | < 5, maka | f(x) - L | < £",

periksalah BENAR atau SALAH pernyataan berikut:

12
1. Jika 0 < | x - 1 | < /, maka | 2x - 2 | < 1.

2. Jika 0 < | x - 1 | < /, maka | 2x - 2 | < /.

3. Terdapat 5 > 0 sedemikian sehingga jika 0 < | x - 1 | < 5, maka | 2x - 2 |

< /.

4. Terdapat 5 > 0 sedemikian sehingga jika 0 < | x - 1 | < 5, maka | 2x - 2 |

< /.

5. Untuk setiap £ > 0 terdapat 5 > 0 sedemikian shg jika 0 < | x - 1 | < 5,

maka | 2x - 2 | < £.

Contoh 1. Tentukan limit f(x) = 3x di 1 secara

intuitif dan buktikan secara persis.

Jawab. Secara intuitif, jika x mendekati 1, maka f(x) akan mendekati 3. Secara
persis, diberikan £ > 0 sebarang, kita harus memilih suatu 5 > 0 sedemikian
sehingga jika 0 < | x - 1 | < 5, maka | f(x) - 3 | < £.

Perhatikan bahwa jika 0 < | x - 1 | < 5, maka

|f(x) - 3| = |3x - 3| = 3|x -1| < 35.

Jadi, kita dapat memilih 5 = £/3, sehingga ketaksamaan terakhir menjadi |f(x) -
3f< £.

Latihan

1. Tentukan limit f(x) = 2x + 3 di 5 secara intuitif dan buktikan secara persis.

2. Tentukan limit g(x) = Vx di 0 secara intuitif dan buktikan secara persis.

13
3. Tunjukkan secara persis bahwa l i m f ( x ) = | C | X ^ C

Limit Sepihak

Jika x mendekati c dari kiri mengakibatkan f(x) mendekati L, maka kita tuliskan

lim f(x) = L

x ^ c -1

(baca: limit kiri f(x) di c sama dengan L).

Limit fungsi di suatu titik ada jika dan hanya jika limit kiri dan limit kanannya ada

dan sama. Limit fungsi di titik tertentu tidak ada bila

(a) limit kiri dan limit kanan ada, tetapi berbeda, atau

(b) limit kiri atau limit kanan tidak ada.

Limit (kiri/kanan) f(x) di c tidak ada mungkin karena f(x) tak terbatas di sekitar c

atau karena nilai f(x) berosilasi di sekitar c.

Sebagai contoh, limit f(x) = 1/x di 0 tidak ada karena f(x) tak terbatas di sekitar 0

(lihat grafiknya pd h. 16). Sementara itu, limit g(x) = sin 1/x di 0 tidak ada karena

g ( x ) berosilasi di sekitar 0

E. Teorema limit

14
Dalam menentukan limit suatu fungsi agar lebih mudah, kita dapat
menggunakan teorema limit sebagai berikut.

Misal, n adalah bilangan bulat positif, c konstanta, f dan g fungsi-fungsi


yang mempunyai limit di a, berlaku teorema-teorema berikut.

F. Kontinuitas Fungsi

Fungsi f (x) dikatakan kontinu untuk x = x o jika dipenuhi syarat :

a. f ( xo) ada ( nilainya tertentu ) / terdefinisi

b. l i m    f(x) nilainya ada (tertentu )  


  x xo                     

c. Jikal i m    f(x) =f(xo)   


           x xo                     
Jika tidak dipenuhi salah satu syarat tersebut maka dikatakan bahwa f(x) adalah
diskontinu (tidak kontinu ) untuk x = xo.

Contoh :

1.Selidikilah kontinuitas fungsi f (x) = 1/x

Penyelesaian :

Untuk x >0:

Misal diambil x = 2 , maka : a. f (2) = ½ ada nilainya

b. l i m    f(x) = ½

15
x 2

c.Jikal i m    f(x) = f(2)   


           x 2                    

Jadi f (x ) adalah fungsi kontinyu untuk x = 2 , secara umum f(x) kontinyu untuk x > 0

Untuk x < 0 : Misal diambil x = -3 , maka :

a. f (-3) = -1/3 ada nilainya

b.l i m    f(x) = -1/3

x -3

c. l i m    f(x) = f(-3)   
     x -3                    

Jadi f (x ) adalah fungsi kontinyu untuk x = -3 , secara umum f(x) kontinyu untuk x < 0
Untuk x = 0 : maka f(0) = 1/0 , nilainya tak tentu / tak hingga , sehingga untuk x = 0,
f(x) adalah fungsi tidak kontinyu.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan , fungsi f(x)= 1/x adalah kontinyu untuk semua
nilai x kecuali x= 0.
Jika digambar dalam sistem koordinat , maka grafiknya akan terputus pada x = 0

f(x)=1/x x

Grafik fungsi f(x) = 1/x

G. Teorema Kontinuitas

• Fungsi polinom kontinu di setiap cÎÂ.

• Fungsi rasional kontinu di setiap cÎÂ di dalam domainnya.

• Fungsi nilai mutlak kontinu di setiap cÎÂ.

• Jika n ganjil, fungsi akar-n kontinu di setiap cÎÂ.

• Jika n genap, fungsi akar-n kontinu di setiap cÎÂ,

16
c > 0.

• Jika f dan g kontinu di c, maka kf, f + g, f – g, f × g, f/g (dengan g(c) ¹ 0), dan
(dengan f(c) > 0 jika n genap, juga kontinu.

• Fungsi sinus dan kosinus kontinu di setiap cÎÂ.

H. Keterbagian

Keterbagian Dalam Bilangan Bulat

Sifat-sifat yang berkaitan dengan keterbagian telah dipelajari oleh Euclid 350 SM
(Niven, 1999:4).  Pengembangan selanjutnya telah banyak dikembangkan oleh
beberapa ahli matematika yang lain, misalnya yang berkaitan dengan bilangan
komposit, perkalian dalam usaha untuk mengembangkan teori bilangan. Karena
pentingnya sifat keterbagian maka akibatnya konsep tersebut sering muncul
dalam Aljabar Modern dan Struktur Aljabar (Muhsetyo, 1994:18)

Definisi

Suatu bilangan bulat x dikatakan habis dibagi oleh suatu bilangan bulat y ≠ 0, jika
terdapat satu bilangan bulat p sedemikian sehingga x = py. Jika hal ini dipenuhi
maka y dikatakan membagi x dan dinotasikan dengan y │ x yang dapat diartikan
sebagai y adalah faktor (pembagi) x, atau x adalah kelipatan y. Jika y tidak
membagi x dinotasikan dengan y ┼ x.

Contoh :

1)     3 │12, sebab ada bilangan bulat 4 sedemikian sehingga 12 = (4) 3.

2)     3 │-30, sebab ada bilangan bulat -10 sedemikian sehingga

–30 = (-10)3.

Dalil

Jika a,b,c   Z maka berlaku:

1)     a│ b →  a │bc,  untuk setiap c   Z.

2)     (a │ b, b │c) → a │ c.

3)     (a │ b, b │a) → a = ± b.

4)     (a │ b, a │c) → a │ (b ± c).

5)     (a │ b, a │c) → a │ (ax + by) untuk setiap  x,y   Z.

Untuk selanjutnya ax + by disebut kombinasi linear dari b dan c

17
6)     ( a>0, b > 0 dan a │b) → a ≤ b.

7)     a │b ↔ ma │ mb untuk setiap m  Z dan m ≠ 0

8) ( a│b dan a │ b+c ) → a │c.

I. Teorema keterbagian

Definisi Keterbagian

Jika a dan b adalah bilangan bulat dengan  a dikatakan membagi b, jika

terdapat sebuah bilangan bulat m sedemikian sehingga b = am dan

ditulis a│bdan jika a tidak membagi b,  maka ditulis a ł b. 

Beberapa sifat-sifat / Teorema keterbagian

Teorema 1                                                             

Jika a, b, dan c adalah bilangan bulat dengan a│b dan  b│c maka a│c.

Bukti

a│b dan b│c maka menurut Definisi, terdapat bilangan

bulat m dan nsedemikian sehingga   c = bn = (am)n = a(mn). Jadi, c =

a(mn). Untuk suatumn = p  anggota bilangan Bulat maka c =

ap Akibatnya menurut Definisi, a│c.   

Untuk lebih jelasnya, diberikan Contoh  berikut.

Contoh

18
Jika 2│6 dan 6│90 maka menurut Teorema 2│90 karena terdapat

bilangan bulat 45 sedemikian sehingga (45)(2) = 90

Teorema 2

Jika a, b,  dan c adalah bilangan bulat

dengan c│a dan c│b maka  c│(am+bm).untuk suatu m,n anggota

bilangan Bulat

Bukti

c│a dan c│b  maka terdapat bilangan bulat xdan y sedemikian

sehingga a =cx dan b =cy  

Sehingga, am = c(xm) dan  bn =c(yn).  untuk suatu xm =

p dan (yn)=q, Maka:

 am + bn = c(p+q). Akibatnya,c│(am+bn).  

Teorema 3 (Buchmann, 2002: 3) 

a. Jika a│b dan b ≠ 0 maka |a| ≤ |b|.  

b. Jika a│b dan b│a maka |a| = |b|.

Bukti

a. Jika  a│b  dan b ≠ 0 maka menurut Definisi, terdapat  m ≠


0 sedemikian sehingga b = am. 
    Karena b = am maka |b| = |am| ≥ |a| sehingga, |a| ≤ |b|. 
b. Andaikan  a│b  dan b│a.  Jika a = 0 maka b = 0 dan jika a ≠ 0  maka b
≠ 0. 
   Selanjutnya,
   Jika  a ≠ 0 dan  b ≠ 0 maka sesuai dengan Teorema 3a, |a| ≤ |b| dan |b|
≤ |a|sehingga |a| = |b|.

19
DAFTAR PUSTAKA

• https://www.academia.edu/36623343/Makalah_Kalkulus_II_Bab_Fungsi_
• https://www.studiobelajar.com/fungsi-kuadrat/
• http://www.scribd.com
• https://maths.id/definisi-dan-teorema-limit.php
• https://www.academia.edu/9326673/Kontinuitas_Fungsi
• https://olalanenymoo.wordpress.com/2010/04/14/keterbagian/

20

Anda mungkin juga menyukai