Ulangan PPKN
Ulangan PPKN
Kelas : PAI 1 E
Absen : 47
Nim : 126201213246
a. Hadist Mutawatir
Dalam terminologi ilmu hadits, ia merupakan hadits yang diriwayatkan oleh orang
banyak dan berdasarkan logika atau kebiasaan, mustahil mereka akan sepakat untuk
berdusta. Hadist Mutawatir ada 3 yaitu Mutawatir Lafdzi, Mutawatir Ma’nawi, DAN dan
Mutawatir ‘Amaly.
b. Hadist Ahad
Menurut istilah, hadits ahad berarti hadits yang diriwayatkan oleh orang perorangan,
atau dua orang atau lebih akan tetapi belum cukup syarat untuk dimasukkan kedalam
kategori hadits mutawatir. Hadist Ahad ada 3, yaitu : Hadist Masyhur (diriwayatkan 3
perawi), Hadist Aziz (diriwayatkan 2 perawi), dan Hadist Gharib (diriwayatkan 1 perawi)
a. Hadist Shahih
Kata shahih dalam bahasa diartikan sehat, yang dimaksud hadis sahih adalah
hadis yang sehat dan benar serta tidak terdapat penyakit dan cacat. Hadist shahih menurut
istilah ulama berbeda pendapat, namun secara umum pendapat mereka tidak ada
perbedaan yang jauh.. Hadist Shahih ada 2 yaitu Shahih Lidzatihi (Sahih dengan
sendirinya) dan Shahih Lighairihi (Sahih karena yang lain)
b. Hadist Hasan
Hadits hasan adalah hadits yang bersambung sanadnya, diriwayatkan oleh orang
adil, kurang sedikit ke-dhabit-annya, tidak ada keganjilan (syaz), dan tidak ‘illat. Macam
macam hadist hasan sama seperti hadist shahih
c. Hadist Dhoif
Hadits dha’if adalah hadits yang tidak memenuhi sebagian atau semua persyaratan
hadits hasan dan shahih.
SYARAT-SYARAT KESHAHIHAN HADITS
Hadist shahih merupakan hadist yang disandarkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Sanadnya bersambung, perawinya yang adil, kuat ingatannya atau kecerdasannya, tidak ada cacat
atau rusak. Dari pengertian tersebut, maka bisa di tarik kesimpulan bahwa syarat-syarat hadist
shahih itu ada 5, yaitu :
1. Muttashil (bersambung mulai dari nabi hingga rijalul hadits terakhir yang kemudian
membukukan hadits (mukharrij hadits)).
2. Adil (islam, baligh, berakal, memelihara muru’ah, dan tidak fasiq).
3. Dhobith (kuatnya hafalan).
4. Tidak Syadz (hadits yang diriwayatkan oleh perawi yang tsiqah dan bertentangan dengan
hadits yang lebih tsiqah).
5. Tidak Adanya ‘Illat (sebab yang tersembunyi yang dapat berakibat pada keshahihan
hadits).
Hadits shahih dapat diklasifikasikan menjadi dua macam, yaitu : Hadits Shahih Lidzatihi,
hadits shahih yang lima syaratnya terpenuhi seluruhnya dan tidak ada kekurangan apapun. Hadits
shahih lighoirihi, dikatakan sebagai hadits shahih lighoirihi apabila salah satu dari lima syarat
tersebut tidak terpenuhi.