Anda di halaman 1dari 4

Tutor Modul 3

BRONKHITIS

BRONKHITIS AKUT

Manifestasi Klinis

Tanda dan Gejala Penderita Bronkhitis

a. Sesak nafas / Dispnea


Sesak nafas atau dispnea adalah perasaan sulit bernafas dan merupakan gejala yang sering di
jumpai pada penderita bronkhitis. Tanda objektif yang dapat di amati dari sesak nafas adalah
nafas yang cepat, terengah- engah, bernafas dengan bibir tertarik kedalam (pursed lip),
hiperkapnia (berkurangnya oksigen dalam darah), hiperkapnia atau meningkatnya kadar
karbondioksida dalam darah (Diarly, 2008).

b. Nafas berbunyi
Bunyi mengi (weezing) adalah suara pernafasan yang di sebabkan oleh mengalirnya udara
yang melalui saluran nafas sempit akibat kontriksi atau ekskresi mucus yang berlebihan
( Ikhawati, 2011)

c. Batuk dan sputum

Batuk adalah gejala paling umum pada penderita bronkhitis, seringkali pada penderita
bronkhitis mengalami batuk- batuk hampir setiap hari serta pengeluaran dahak sekurang-
kurangnya 3 bulan berturut- turut dalam satu tahun dan paling sedikit 2 tahun (Mansjoer,
2000).

d. Nyeri dada.
Nyeri dada sering sekali terjadi pada penderita bronkitis karena ada inflamasi pada bronkus.
Pada penderita bronkitis rasa nyeri di dada di rasakan dengan tingkat keparahan penyakit
(Alsagaff dan Mukty, 2009).

e. Nafas cuping hidung


Pada balita dan anak- anak penderita bronkhitis kadang terjadi adanya nafas cuping hidung,
tetapi tidak semua penderita bronkhitis mengalami hal tersebut.Dengan adanya cuping hidung
berarti terdapat gangguan pada sistem pernafasan yang menyebabkan kepayahan dalam
bernafas (Muttaqin, 2008).

Manifestasi klinis Bronkhitis


a. Batuk berdahak (dahaknya bisa berwarna kemerahan)
b. Sesak nafas ketika melakukan olah raga atau aktivitas ringan.
c. Sering menderita infeksi pernafasan (misalnya flu)
d. Bengek
e. Lelah
f. Pembengkakan pergelangan kaki, kaki dan tungkai kiri dan kanan
g. Wajah, telapak tangan atau selaput lendir yang berwarna kemerahan
h. Pipi tampak kemerahan
i. Sakit kepala
j. Gangguan penglihatan
k. Sedikit demam.

Komplikasi

Komplikasi Bronkhitis
Ada beberapa komplikasi bronchitis yang dapat dijumpai pada pasien, antara lain :

a. Bronchitis kronik
b. Pneumonia dengan atau tanpa atelektaksis, bronchitis sering mengalami infeksi
berulang biasanya sekunder terhadap infeksi pada saluran nafas bagian ata. Hal ini
sering terjadi pada mereka drainase sputumnya kurang baik.
c. Pleuritis.
d. Efusi pleura atau empisema
e. Abses metastasis diotak, akibat septikemi oleh kuman penyebab infeksi supuratif pada
bronkus. Sering menjadi penyebab kematian
f. Haemaptoe terjadi kerena pecahnya pembuluh darah cabang vena (arteri pulmonalis),
cabang arteri (arteri bronchialis) atau anastomisis pembuluh darah. Komplikasi
haemaptoe hebat dan tidak terkendali merupakan tindakan beah gawat darurat.
g. Sinusitis merupakan bagian dari komplikasi bronchitis pada saluran nafas
h. Kor pulmonal kronik pada kasus ini bila terjadi anastomisis cabang-cabang arteri dan
vena pulmonalis pada dinding bronkus akan terjadi arterio-venous shunt, terjadi
gangguan oksigenasi darah, timbul sianosis sentral, selanjutnya terjadi hipoksemia.
Pada keadaan lanjut akan terjadi hipertensi pulmonal, kor pulmoner kronik,.
Selanjutnya akan terjadi gagal jantung kanan.
i. Kegagalan pernafasan merupakan komlikasi paling akhir pada bronchitis
yang berat dan luas
j. Amiloidosis keadaan ini merupakan perubahan degeneratif, sebagai komplikasi klasik
dan jarang terjadi. Pada pasien yang mengalami komplikasi ini dapat ditemukan
pembesaran hati dan limpa serta proteinurea.

[Universitas Muhammadiyah Purwokerto – Cahyati – Fakultas Ilmu Kesehatan – 2016]

Prognosis

Duration of Illness

Kebanyakan pasien dengan bronkhitis akut akan sembuh dalam kurun waktu 6 minggu dari
gejala pertama/awal mereka. Pasien biasanya kembali berfungsi secara penuh tanpa adanya
gejala – gejala sisa dari bronkhitis akut.

Recurrence

Bronkhitis akut yang kambuh biasa terjadi pada musim infeksi virus selanjutnya, terutama
pada perokok.
Counseling Opportunities

Karena infeksi yang berulang sering terjadi pada perokok, klinisi bisa mempergunakan
episode bronkhitis tersebut sebagai stimulus untuk mencoba memotivasi pasien agar bisa
berhenti merokok.

[bestpractice.bmj.com/topics/en-us/135/prognosis]

BRONKHITIS KRONIK

Manifestasi Klinis

Gejala-gejala bronkitis kronik

Bronkitis kronik sering dikaitkan dengan gejala eksaserbasi akut dimana kondisi
pasien mengalami perburukan dari kondisi sebelumnya dan bersifat akut. Eksaserbasi akut ini
dapat ditandai dengan gejala yang khas, seperti sesak napas yang semakin memburuk, batuk
produktif dengan perubahan volume atau purulensi sputum atau dapat juga memberikan
gejala yang tidak khas seperti malaise, kelelahan dan gangguan tidur. Gejala klinis bronkitis
kronik eksaserbasi akut ini dapat dibagikan menjadi dua yaitu gejala respirasi dan gejala
sistemik. Gejala respirasi berupa sesak napas yang semakin bertambah berat, peningkatan
volume dan purulensi sputum,batuk yang semakin sering, dan napas yang dangkal dan cepat.
Gejala sistemik ditandai dengan peningkatan suhu tubuh, peningkatan denyut nadi serta
gangguan status mental pasien (GOLD,2011). Pasien juga dapat mengalami gejala lain dari
COPD seperti sianosis dan emphysema yang dapat menimbulkan dyspnea berat dan dada
yang dirasa tertindih.
Napas pendek juga dapat terjadi karena semakin berkembangnya penyakit, akan
terjadi progressive abnormal cell growth (squamous metaplasia) dan fibrosis (hardening) dari
dinding bronchial, sehingga akan menyebabkan airflow limitation dan napas pendek.
Produksi mukus yang berlebihan disebabkan oleh karena pelebaran dari kelenjar
mukus dan peningkatan jumlah dari mucus-secreting sel – sel goblet di dalam airways. Jalur
napas yang menyempit akan mengalami inflamasi tapi pada stage ini, penyakitnya dianggap
masih reversible. Berhenti merokok dapat menyelesaikan permasalahan inflamasi jalur napas.

[Global initiative for chronic obstructive lung disease (GOLD)]

[healthengine.com.au/info/chronic-bronchitis]

Komplikasi

 Secondary polycythaemia : merupakan peningkatan jumlah dari sel darah merah di


dalam darah untuk mengkompensasi volume oksigen yang berkurang. Darah
kemudian akan menebal dengan flow yang lambat sehingga bisa menyebabkan
clotting.
 Right heart failure/ cor pulmonale
 Pneumothorax : paru yang kolaps
 Respiratory failure : biasanya terjadi karena infective exacerbations yang akut.
Kematian dapat terjadi karena fungsi respiratorik yang gagal bekerja. Terjadi
inadekuat pemasukan oksigen dan ekshalasi dari karbondioksida dalam sistem
respiratorik.
 Pneumonia : kondisi inflamatorik pada paru
 Emphysema : kondisi kronik dan jangka panjang yang mempengaruhi fungsi dari air
sacs paru.

[healthengine.com.au/info/chronic-bronchitis]
[ada.com/conditions/chronic-bronchitis/]

Prognosis

Bronkhitis kronik biasanya tidak meningkatkan tingkat mortalitas, kecuali jika terjadi
penurunan atau kegagalan fungsi respiratorik. Prognosis bronkhitis kronik tergantung pada :

 Apakah pasien berhenti merokok atau tidak. Berhenti merokok akan melegakan
gejala sebanyak 90% dari pasien. Meskipun pasien memiliki penyakit yang berat,
tetapi studi menunjukkan bahwa berhenti merokok akan meningkatkan
keberlangsungan hidup.
 Fungsi paru yang sekarang.
 Adanya komplikasi lain seperti gagal jantung dan respiratory failure.
 Frequency of exacerbations.

Bronkhitis kronik dengan dyspnea berat memiliki prognosis yang buruk dengan perkiraan
sekitar 50% pasien sekarat dalam waktu 5 tahun. Kematian biasanya ditimbulkan karena
adanya penurunan atau kegagalan fungsi napas dari infective exacerbations.

[healthengine.com.au/info/chronic-bronchitis]

Anda mungkin juga menyukai