Anda di halaman 1dari 7

74

Lampiran 14. Artikel Penelitian

Hubungan Tingkat Pendidikan dan Pengetahuan tentang Status Gizi dengan


Angka Kejadian Stunting di Desa Secanggang Kabupaten Langkat

Suci Mardiana1, Andri Yunafri2


1
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
2
Departemen Penyakit Anak Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
3
Departemen Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

ABSTRACT

Introduction: Stunting is a condition of growth disturbance in children namely


the child's height is lower or shorter (dwarf) than his age standard, as a result of
the low nutritional and health status in the pre and post-natal period. The level of
education and knowledge of the mother greatly influences the level of the mother's
ability to manage family resources, in order to obtain sufficient food needed.
Objective: To determine the relationship between education level and knowledge
about nutritional status with the incidence of stunting in Secanggang Village,
Langkat Regency. Method: This type of research is analytic descriptive research
with cross-sectional research design. Subjects in this study were mothers who
have children aged 0-59 months with stunting condition who reside in
Secanggang District, Langkat Regency as many as 27 people. Results: The results
showed there was a relationship between the level of education and knowledge
about nutritional status with the incidence of stunting in Secanggang Village,
Langkat Regency.

Keywords: Education, Knowledge, Stunting

PENDAHULUAN Titik batas penggolongan


Stunting merupakan suatu status gizi berdasarkan indeks Tinggi
keadaan gangguan pertumbuhan Badan menurut Umur (TB/U) yang
pada anak yakni tinggi badan anak standar deviasinya diantara -2 SD
lebih rendah atau pendek (kerdil) dan -3 SD dari hasil perhitungan z-
dari standar usianya. Stunting score menggunakan tabel WHO
merupakan kondisi serius yang Child Growth Standard.2
terjadi saat seseorang tidak Pada tahun 2017, lebih dari
mendapatkan asupan bergizi dalam setengah balita stunting di dunia
jumlah yang tepat dalam waktu yang berasal dari Asia (55%) sedangkan
lama (kronik). Secara global, lebih dari sepertiganya (39%) tinggal
stunting berkontribusi terhadap 15- di Afrika. Dari 83,6 juta balita
17 persen dari seluruh kematian stunting di Asia, proporsi terbanyak
anak. Walaupun mereka selamat, berasal dari Asia Selatan (58,7%)
mereka kurang berprestasi di sekolah dan proporsi paling sedikit di Asia
sehingga menjadi kurang produktif Tengah (0,9%). Data prevalensi
saat dewasa.1 balita stunting yang dikumpulkan

Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara


75

World Health Organization (WHO), terjadinya kekurangan energi protein.


Indonesia termasuk ke dalam negara Hal ini karena adanya kaitan antara
ketiga dengan prevalensi tertinggi di peran ibu dalam mengurus rumah
regional Asia Tenggara/South-East tangga khususnya anak-anaknya.
Asia Regional (SEAR). Rata-rata Tingkat pendidikan dan pengetahuan
prevalensi balita stunting di ibu sangat mempengaruhi tingkat
Indonesia tahun 2005-2017 adalah kemampuan ibu dalam mengelola
36,4%.3 sumber daya keluarga, untuk
Berdasarkan hasil mendapatkan kecukupan bahan
Pemantauan Status Gizi (PSG) tahun makanan yang dibutuhkan.
2015, prevalensi balita pendek di Rendahnya pendidikan ibu dapat
Indonesia adalah 29%. Angka ini menyebabkan rendahnya
mengalami penurunan pada tahun pemahaman ibu terhadap apa yang
2016 menjadi 27,5%. Namun dibutuhkan demi perkembangan
prevalensi balita pendek kembali optimal anak.4
meningkat menjadi 29,6% pada Pengetahuan yang baik akan
tahun 2017. Prevalensi balita sangat menciptakan sikap yang baik, yang
pendek dan pendek usia 0-59 bulan selanjutnya apabila sikap tersebut
di Indonesia tahun 2017 adalah 9,8% dinilai sesuai, maka akan muncul
dan 19,8%.3 perilaku yang baik pula. Pengetahuan
Dari hasil Riset Kesehatan sendiri didapatkan dari informasi
Dasar (Riskesdas) tahun 2018 baik yang didapatkan dari
diketahui untuk Provinsi Sumatera pendidikan formal maupun dari
Utara sendiri prevalensi stunting media (non formal), seperti radio,
mencapai 32,3%, sedangkan untuk TV, internet, koran, majalah, dll.5
Langkat terdapat 23,28% balita Penelitian ini bertujuan untuk
stunting. Langkat termasuk dalam mengetahui hubungan tingkat
penetapan 100 kabupaten dan kota pendidikan dan pengetahuan tentang
dengan desa intervensi, yaitu Desa status gizi dengan angka kejadian
Sematar, Perlis, Securai Utara, Puluh stunting di Desa Secanggang
Manis, Pematang Serai, Secanggang, Kabupaten Langkat.
Padang Tualang, Kebun Kelapa,
Securai Selatan dan Sei METODE PENELITIAN
Merah. Dimana sebelumnya 10 desa Jenis penelitian ini adalah
tersebut telah dilakukan pendataan penelitian deskriptif analitik dengan
dan pengukuran status gizi oleh desain penelitian crossectional,
Dinas Kesehatan Langkat.3 dimana pengumpulan data dilakukan
Berdasarkan survey awal hanya satu kali pengambilan untuk
diperoleh jumlah balita yang menganalisis hubungan tingkat
mengalami stunting di Desa pengetahuan perilaku hidup bersih
Secanggang Kecamatan Secanggang dan sehat dengan kejadian stunting di
Puskesmas Secanggang sebanyak Kecamatan Secanggang Kabupaten
103 balita. Langkat.
Rendahnya pengetahuan dan Penelitian ini dilakukan di
pendidikan orangtua khususnya ibu, Kecamatan Secanggang Kabupaten
merupakan faktor penyebab penting Langkat pada bulan Maret 2020.

Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara


76

Populasi dalam penelitian ini adalah 5. 30-40 tahun 10 37,0


ibu yang memiliki balita usia 0-59 6. >40 tahun 3 11,1
bulan dengan kondisi stunting yang Total 27 100,0
bertempat tinggal di Kecamatan Orangtua
Secanggang Kabupaten Langkat 3. Ayah
sebanyak 27 orang. Dan seluruhnya 4. Ibu 27 100,0
dijadikan sebagai sampel (total Total 27 100,0
sampling). Biodata Anak
Data yang terkumpul dalam Umur
penelitian ini dianalisis secara 4. 2 tahun 6 22,2
univariat dan bivariat. Analisa 5. 3 tahun 9 33,3
univariat dilakukan untuk melihat 6. 4 tahun 12 44,4
gambaran distribusi frekuensi pada Total 27 100,0
variabel independen yaitu tingkat Jenis Kelamin
pendidikan dan pengetahuan tentang 3. Laki-laki 10 37,0
status gizi, dan variabel dependen 4. Perempuan 17 63,0
yaitu angka kejadian stunting yang Total 27 100,0
diteliti. Analisis bivariat diperlukan
untuk menjelaskan atau mengetahui Berdasarkan Tabel 1 di atas
hubungan antara variabel independen diketahui demografi sampel
dengan variabel dependen dengan penelitian berdasarkan biodata
menggunakan uji Chi-Square. Data orangtua sebagian besar berusia
yang diolah akan dianalisa secara antara 20 sampai dengan 30 tahun
analitik dengan menggunakan yaitu sebanyak 14 orang (51,9%).
program SPSS (Statistical Package Dalam hal ini seluruh sampel
of Science) for Windows 21.0. Hasil penelitian adalah ibu dari balita yang
analisa data tersebut disajikan dalam mengalami stunting yaitu sebanyak
bentuk narasi dan tabel distribusi 27 orang (100%), dan pendidikan
frekuensi. sebagian besar orangtua adalah SMP
yaitu sebanyak 11 orang (40,7).
HASIL PENELITIAN DAN Berdasarkan demografi anak,
PEMBAHASAN sebagian besar berusia 4 tahun yaitu
Hasil Penelitian sebanyak 12 orang (44,4%) dan
Penelitian ini dilaksanakan di berjenis kelamin perempuan yaitu
Desa Secanggang Kabupaten sebanyak 17 orang (63%).
Langkat pada bulan Maret 2020.
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Angka
Tabel 1. Distribusi Data Demografi Kejadian Stunting di Desa
Sampel Penelitian di Desa Secanggang Kabupaten Langkat
Secanggang Kabupaten Langkat
Angka Kejadian
Demografi Sampel N %
N % Stunting
Penelitian Sangat Pendek 13 48,1
Biodata Orangtua Pendek 14 51,9
Umur Total 27 100,0
4. 20-30 Tahun 14 51,9

Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara


77

Berdasarkan Tabel 2 di atas adalah SMP yaitu sebanyak 11 orang


diketahui bahwa angka kejadian (40,7%).
stunting di Desa Secanggang
Kabupaten Langkat sebagian besar Tabel 4. Distribusi Frekuensi
adalah pendek yaitu sebanyak 14 Pengetahuan tentang Status Gizi di
orang (51,9%). Desa Secanggang Kabupaten
Langkat
Tabel 3 Distribusi Frekuensi Tingkat
Pendidikan Responden di Desa Tingkat
Secanggang Kabupaten Langkat Pengetahuan N %
tentang Status Gizi
Tingkat Baik 8 29,6
N %
Pendidikan Cukup 1 3,7
4. SD 8 29,6 Kurang 18 66,7
5. SMP 11 40,7 Total 27 100,0
6. SMA 8 29,6
Total 27 100,0 Berdasarkan Tabel 4 di atas
diketahui bahwa tingkat pengetahuan
Berdasarkan Tabel 3 di atas orangtua yang memiliki balita yang
diketahui bahwa tingkat pendidikan mengalami stunting tentang status
responden selaku orangtua yang gizi di Desa Secanggang Kabupaten
memiliki balita yang mengalami Langkat sebagian besar adalah
stunting di Desa Secanggang kurang yaitu sebanyak 18 orang
Kabupaten Langkat sebagian besar (66,7%).

Tabel 5. Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Angka Kejadian Stunting di Desa


Secanggang Kabupaten Langkat

Angka Kejadian Stunting


Tingkat Jumlah P-
Sangat Pendek Pendek
Pendidikan value
N % N % N %
SD/Tidak Sekolah 4 14,8 4 14,8 8 29,6
SMP 2 7,4 9 33,3 11 40,7 0,012
SMA 7 25,9 1 3,7 8 29,6
Total 13 48,1 14 51,9 27 100,0

Berdasarkan Tabel 5 di atas pendidikan dengan angka kejadian


diketahui bahwa sebagian besar ibu stunting di Desa Secanggang
berpendidikan hanya sampai SMP Kabupaten Langkat.
memiliki balita stunting dalam hal ini
pendek yaitu sebanyak 9 orang
(33,3%). Dari hasil analisis statistik
uji chi-square diperoleh p-value
sebesar 0,012 yang menunjukkan
bahwa ada hubungan tingkat

Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara


78

Tabel 6. Hubungan Pengetahuan tentang Status Gizi dengan Angka Kejadian


Stunting di Desa Secanggang Kabupaten Langkat

Pengetahuan Angka Kejadian Stunting


Jumlah P-
tentang Status Sangat Pendek Pendek
value
Gizi N % N % N %
Baik 7 25,9 1 3,7 8 29,6
Cukup 1 3,7 0 0,0 1 3,7 0,011
Kurang 5 18,5 13 48,1 18 66,7
Total 13 48,1 14 51,9 27 100,0

Berdasarkan Tabel 6 di atas berusia 4 tahun dengan jenis kelamin


diketahui bahwa sebagian besar ibu perempuan.
berpengetahuan kurang tentang Hasil penelitian menyebutkan
status gizi memiliki balita stunting sebagian besar ibu berpendidikan
dalam hal ini pendek yaitu sebanyak SMP memiliki balita stunting dalam
13 orang (48,1%). Dari hasil analisis hal ini pendek dengan p-value
statistik uji chi-square diperoleh p- sebesar 0,012 yang menunjukkan
value sebesar 0,011 yang bahwa ada hubungan tingkat
menunjukkan bahwa ada hubungan pendidikan dengan angka kejadian
pengetahuan tentang status gizi stunting di Desa Secanggang
dengan angka kejadian stunting di Kabupaten Langkat. Dan sebagian
Desa Secanggang Kabupaten besar ibu dengan pengetahuan
Langkat. kurang tentang status gizi memiliki
balita stunting dalam hal ini pendek
Pembahasan dengan p-value sebesar 0,011 yang
Stunting merupakan hasil dari menunjukkan bahwa ada hubungan
kekurangan gizi kronis, yang pengetahuan tentang status gizi
menghambat pertumbuhan linear. dengan angka kejadian stunting di
Biasanya, pertumbuhan goyah Desa Secanggang Kabupaten
dimulai pada sekitar usia enam Langkat.
bulan, sebagai transisi makanan anak Hasil penelitian ini sejalan
yang sering tidak memadai dalam dengan penelitian Nining (2014)
jumlah dan kualitas, dan peningkatan yang mengatakan bahwa ada
paparan dari lingkungan yang hubungan antara tingkat pendidikan
meningkatkan terkena penyakit.6 ibu dengan kejadian stunting pada
Penelitian ini dilakukan balita di Desa Sidowarno Kecamatan
terhadap 27 orang ibu yang memiliki Wonosari Kabupaten Klaten dengan
balita stunting. Sebagian besar ibu nilai signifikansi 0,007. Tingginya
adalah usia 20-30 tahun dengan tingkat pendidikan yang dimiliki
tingkat pendidikan hanya sampai maka akan mempengaruhi
SMP dan memiliki pengetahuan pengetahuan tentang gizi.
kurang tentang status gizi pada balita Pendidikan ibu mempunyai
di Desa Secanggang Kabupaten peranan penting terhadap status gizi
Langkat. Adapun balita yang balita. Pendidikan ibu yang
mengalami stunting sebagian besar meningkat akan membawa dampak

Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara


79

pada investasi sumber daya manusia menerima perubahan atau hal baru
yang berkualitas, karena dengan guna pemeliharaan kesehatan balita
pendidikan ibu status gizi balita akan juga akan berbeda berdasarkan
meningkat dan pada akhirnya dapat tingkat pendidikannya. Ibu yang
meningkatkan peluang kesempatan memiliki pendidikan rendah berisiko
pendidikan balitanya sebagai modal 5,1 kali lebih besar memiliki balita
dasar peningkatan sumber daya stunting.4 Tingkat pendidikan
manusia yang berkualitas.7. merupakan pintu akses sejauhmana
Tingkat pendidikan yang seorang ibu dapat menerima
lebih tinggi akan memudahkan informasi yang diperoleh tentunya
seseorang untuk mengimplementasi ada hubungannya dengan
kan pengetahuannya dalam perilaku penambahan pengetahuan dari
khususnya dalam kesehatan dan gizi. seorang ibu.8
Dengan demikian, pendidikan ibu
yang relatif rendah akan berkaitan KESIMPULAN DAN SARAN
dengan sikap dan tindakan ibu dalam Kesimpulan
menangani masalah kurang gizi pada Berdasarkan uraian pada Bab
anak balitanya. IV hubungan tingkat pendidikan dan
Hasil laporan PSG Sulsel pengetahuan tentang status gizi
tahun 2015 mengatakan bahwa dengan angka kejadian stunting di
semakin rendah tingkat pendidikan Desa Secanggang Kabupaten
ibu maka proporsi masalah gizi balita Langkat, diperoleh kesimpulan
semakin tinggi, begitu pula sebagai berikut:
sebaliknya. Hal tersebut 4. Tingkat pendidikan ibu yang
menunjukkan bahwa tingkat memiliki balita stunting dalam
pendidikan ibu salah satu komponen hal ini pendek di Desa
yang tidak bisa diabaikan. Secanggang Kabupaten Langkat,
Pengetahuan ibu tentang gizi sebagian besar adalah SMP yaitu
berpengaruh pada perilaku ibu dalam sebanyak 9 orang (33,3%).
menyediakan makanan bagi anaknya. 5. Pengetahuan ibu tentang status
Ibu yang memiliki pengetahuan gizi gizi yang memiliki balita stunting
baik diharapkan mampu dalam hal ini pendek di Desa
menyediakan makanan dengan jenis Secanggang Kabupaten Langkat,
dan jumlah yang tepat agar anak sebagian besar adalah kurang
dapat tumbuh dan berkembang yaitu sebanyak 13 orang (48,1%).
secara optimal.6 6. Ada hubungan tingkat
Tingkat pendidikan ibu pendidikan dan pengetahuan ibu
banyak menentukan sikap dalam tentang status gizi balita stunting
menghadapi berbagai masalah. di Desa Secanggang Kabupaten
Balita-balita dari ibu yang Langkat dengan p.value <0,05
mempunyai latar belakang tingkat yaitu masing-masing 0,012 dan
pendidikan tinggi akan mendapat 0,11.
kesempatan hidup serta tumbuh lebih
baik dibandingkan dengan tingkat DAFTAR PUSTAKA
pendidikan ibu yang rendah. 1. Rosarita Niken Widiastuti. 2019.
Keterbukaan mereka untuk Bersama Perangi Stunting.

Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara


80

Direktorat Jenderal Informasi Pengetahuan dan Pola Asuh Ibu


dan Komunikasi Publik. dengan Wasting Dan Stunting
Kementerian Komunikasi dan Pada Balita Keluarga Miskin.
Informatika Media Gizi Indonesia, Vol. 10,
No. 1 Januari–Juni 2015
2. Vellim Dina Cahyani. Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) 6. Mustamin, Ramlan Asbar,
Rumah Tangga dengan Budiawan. 2018. Tingkat
Kejadian Stunting dan Non- Pendidikan Ibu Dan Pemberian
Stunting pada Remaja Putri di Asi Eksklusif Dengan Kejadian
SMP Negeri 1 Nguter Stunting Pada Balita Di Provinsi
Sukoharjo. Skripsi. Program Sulawesi Selatan. Media Gizi
Studi Ilmu Gizi Fakultas Ilmu Pangan, Vol. 25, Edisi 1, 2018
Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Surakarta. 2017 7. Nining Yuliani Rohmatun. 2014.
Hubungan Tingkat Pendidikan
3. Pusat Data dan Informasi. 2018. Ibu dan Pemberian Asi Eksklusif
Situasi Balita Pendek (Stunting) dengan Kejadian Stunting Pada
di Indonesia. Buletin Jendela Balita di Desa Sidowarno
Data dan Informasi. ISSN 2088- Kecamatan Wonosari Kabupaten
270X Klaten. Naskah Publikasi.
Program Studi Gizi Fakultas
4. Atikah Rahayu, Fahrini Ilmu Kesehatan Universitas
Yulidasari, Andini Octaviana Muhammadiyah. Surakarta.
Putri dan Lia Anggraini. 2018. 2014
Study Guide –Stunting Dan
Upaya Pencegahannya Bagi 8. Rahayu, A., Yulidasari, F., Putri,
Mahasiswa Kesehatan A.O, Rahman, F., dan Rosadi,
Masyarakat. Cetakan ke-1 D. 2016. Faktor Risiko Yang
Tahun 2018. CV. Mine. Berhubungan Dengan Kejadian
ISBN:978-602-52833-1-4. Pendek Pada Anak Usia 6-24
Bulan. Jurnal Kesehatan
5. Cholifatun Ni’mah1, Lailatul Masyarakat. KEMAS 11 (2)
Muniroh. 2015. Hubungan (2016) xx-xx. ISSN 1858-1196
Tingkat Pendidikan, Tingkat

Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai