A. KOMPETENSI INTI
1. Kompetensi Inti (KI 1):
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Kompetensi Inti (KI 2):
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerja sama, toleran, damai) santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia
3. Kompetensi Inti (KI 3):
Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuanfaktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, tehnologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
4. Kompetensi Inti (KI 4):
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan
metode sesuai kaidah keilmuan.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui praktek peradilan dalam memutuskan perkara, peserta didik dapat memahami
proses dalam menentukan hukum dengan baik dan benar
2. Melalui proses tanya jawab dan cemarah, peserta didik dapat mampu menjelaskan
pengertian al-hakim,al-hukmu,al-mahkum fih dan mahkum alaih dengan berani, baik, dan
benar
3. Melalui diskusi kelompok peserta didik dapat menyebutkan istilah-istilah
didalam perhakiman dengan benar
4. Melalui pengamatan jalannya persidangan peserta didik dapat mampu menjelaskan proses
persidangan dengan benar
5. Melalui presentasi peserta didik dapat menyajikan dengan jelas tentang gambaran jalannya
persidangan dan memutuskan dengan percaya diri, baik dan benar
D. MATERI PEMBELAJARAN
E. METODE PEMBELAJARAN
1. Media Pembelajaran : PPT, Buku Fikih MA Kelas XII dalam bentuk PDF, google classroom
dan Google Formulir, website Madrasah https://web.mas-ahmadsaidkudus.sch.id.
2. Alat/Bahan : Kertas, Spidol, Pena, Buku tulis, laptop, LCD, tab android, papan tulis.
3. Sumber Pembelajaran : Buku fikih kelas XII Madrasah Aliah sesuai KMA No. 183 Tahun
2019 oleh Dewi Masyithoh, Direktorat KSKK Madrasah, Direktorat Jendral Pendidikan
Islam, Kementrian Agama RI, Jakarta tahun 2020.
3
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
KEGIATAN INTI
Kegiatan Inti 60 menit
Mengamati
1. Siswa PPT tentang Konsep Hukum Islam, Al-
Hakim dan Al-Hukmu kemudian memberikan
tanggapan tentang PPT tersebut.
Menanya
4. Menalar
Mencoba
Mengkomunikasikan
H. PENILAIAN
1. Jenis/teknik penilaian
2. Bentuk instrumen dan instrumen
3. Pedoman penskoran
a. Tes Tulis bentuk uraian
1. menjelaskan pengertian al-hakim
2. menjelaskan pengertian al-hukmu
3. menjelaskan pengertian al-mahkum fih
4. pengertian al- mahkum alaih
b. Kunci jawaban:
1. Pengertian al-hakim
Menurut bahasa hakim bentuk dari isim fail dari lafadz ﺣﻜﻢyang berarti bijak.
Sedangkan menurut istilah adalah orang yang memutuskan perkara melalui
7
proses peradilan
2. Pengertian al-hukmu
Menurut bahasa bentuk masdar dari lafadz ﺣﻜﻢyang berart hukum. Sedangkan
menurut istilah adalah undang-undang atau aturan yang dibuat dan ditetapkan oleh
para mujtahid untuk memunculkan hukum baik taklif (mubah,sunnah,wajib,makruh
dan haram) atau wad’I (hukum sebab-akibat)
3. Pengertian al-mahkum fih
Menurut bahasa al-mahkum fih bentuk dari lafadz isim maf’ul yang berarti yang
dihukumi. Sedangkan menurut istilah al-mahkum fih adalah sesuatu objek yang
dimunculkan hukumnya oelh seorang mujtahid sesuai dengan dalil-dalil syar’i.
4. Pengertian al- mahkum alaih
Menurut bahasa al- mahkum alaih adalah orang yang terkena khitob hukum
berdasarkan aturan-aturan yang dibuat syariat
Penskoran:
Skor 5 jika jawaban benar
Skor 3 jika jawaban kurang benar
Skor 1 jika jawaban tidak benar/tidak menjawab
Skor perolehan
Nilai =----------------------4
Skor maksimal
SAFU’AN,M.Pd SUBHAN,S.H.I
NIP.- NPK. 37670000600
LAMPIRAN
I. Pilihlah salah satu jawaban a,b,c,d atau e terhadap jawaban yang paling benar !
1. Khithab syar’i yang berhubungan dengan perbuatan orang mukallaf baik bersifat ituntunan,
takhyir (membolehkan) atau wadl’iy / menetapkan adalah pengertian dari....
a. Hukum syar’i
b. Hukum Wad’i
c. Hukum Taklifi
d. Hukum Muamalah
e. Hukum bagi orang Islam
2. Hukum syar’iy menurut ulama ushul fiqih dibagi atas dua macam yaitu....
a. Hukum wajib dan sunnah
b. hukum taklifi dan hukum wadl’iy
c. hukum karahah dan ibahah
d.hukum taklifi dan hukum amali
e. hukum qur’ani dan hukum fi’liyah
2. yang di sebut Al hakim dalam ushul fiqh adalah
a. Allah SWT
b. Mukallaf
c. Kitab-kitab Allah
d. Para Malaikat Allah
e. Hukum-hukukm Allah
3. Berkenaan dengan hukum-hukum Allah SWT, mazhab mu’tazilah berpendapat bahwa... .
a. Akal dapat mengetahui hukum-hukum Allah SWT tanpa perantara rasulNya dan kitabNya,
karena adanya manfaat atau bahaya
b. Akal tidak dapat mengetahui baik dan buruk kecuali dengan perantara rasul dan kitabNya
c. Baik dan buruk ditentukan oleh akal serta rasul dan kitabNya
d. Akal manusia kadang mengetahui baik dan buruk dan kadang tidak dapat
e. Baik dan buruk perbuatan mukhallaf tergantung dari pendapat imam madzhabnya
4. .Fungsi dari al hakim dalam ushul fiqh adalah
a. Mengadili terdakwa di dalam pengadilan agama
b. Mengadili mukallaf atas perbuatan dosanya
c. Menetapkan hukum yang harus dipatuhi oleh setiap mukallaf
d. Mengatur penerapan hukum wadh’i agar sejalan dengan hukum syar’i
e. Membatasi seluruh perbuatan dan perkataan mukallaf agar terhindar dari dosa
5. Perbuatan mukallaf yang terkait dengan titah Allah disebut dengan... .
a. Hakim
b. Hukum
c. Mahkum ‘Alaih
d. Mahkum fih
e. Mukallaf
7. Segala sesuatu yang dijadikan oleh syar’i sebagai alasan bagi ada dan tidak adanya hukum.
a. sebab
b. Syarat
c. Mani’
d. Hakim
e. Mahkum alaih
8. Tuntutan Allah yang menuntut untuk melakukan suatu perbuatan dengan tuntuan tidak pasti di
sebut
a. ijab
b. nadb
c. karaha
d. makruh
e. Tahrim
9. Tuntutan Allah yang menuntut untuk melakukan suatu perbuatan dengan tuntuan pasti di sebut
a. wajib
b. Haram
c. ijab
d. Nadb
e. Karahah
10. Segala sesuatu yang dengan adanya dapat meniadakan hukum atau dapat membatalkan sebab
hukum di sebut …
a. sebab d. wad’i
b. syarat e. Mani’
c. taklifi
Pedoman penilaian
Skor penilaian pilihan ganda:1 soal:0,1x10= 1,00
Skor penilaian jawaban uraian : 1 soal=0,6x5=2.00
Jika seluruhnya dijumlah maka total skor:4,00
Kunci jawaban
I. Pilihan Ganda
1. A
2. B
3. A
4. A
5. C
6. D
7. A
8. B
9. C
10. E
II. Uraian.
1. macam-macam hukum taklifi yaitu ijab, nadb, tahrim, karaha, ibaha.
2. kondisi manusia dalam melaksankan hukum-hukum Allah
3. contoh hukum wadh’I
firman Allah surat Al Maidah : 38
Ayat di atas adalah termasuk hukum syar’I karena berupa firman Allah yang menjadikan
pencurian sebagai sebab adanya hukum yaitu potong tangan.
10