Anda di halaman 1dari 10

1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

Madrasah : MA SALAFIYAH AHMAD SAID KUDUS


Guru Mapel : SUBHAN,S.H.I
Mata pelajaran : FIQIH
Kelas/Semester : XII/Ganjil
Tahun Ajaran : 2021-2022
Materi Pokok : HUKUM SYARA’ DAN PEMBAGIANNYA
Sub Pembelajaran : AL-HAKIM DAN KONSEP HUKUM AL-HUKMU
Alokasi Waktu : 2 JP/2X45 MENIT

A. KOMPETENSI INTI
1. Kompetensi Inti (KI 1):
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Kompetensi Inti (KI 2):
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerja sama, toleran, damai) santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia
3. Kompetensi Inti (KI 3):
Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuanfaktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, tehnologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
4. Kompetensi Inti (KI 4):
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan
metode sesuai kaidah keilmuan.

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

Kompetensi Dasar IPK


1.4 Menghayati nilai-nilai positif dari 1.4.1 Menerima konsep hukum Islam sebagai jalan kebenaran
konsep hukum Islam sebagai hidup
jalan kebenaran hidup 1.4.2 Meyakini konsep hukum Islam sebagai jalan kebenaran
hidup
2.4 Mengamalkan sikap patuh 2.4.1 Menjalankan sikap patuh kepada aturan yang berlaku
kepada aturan yang berlaku sebagai implementasi dari pengetahuan tentang konsep
sebagai implementasi dari hukum Islam
pengetahuan tentang konsep 2.4.2 Mengajak orang lain untuk bersikap patuh kepada
hukum Islam aturan yang berlaku sebagai implementasi dari
pengetahuan tentang konsep hukum Islam
3.4 Menganalisis konsep tentang al- 3.4.1 Membedakan konsep tentang al-hakim, al-hukmu,
hakim, alhukmu, almahkum fih al-mahkum fih, dan al-mahkum ‘alaih
dan al mahkum ‘alaih 3.4.2 Mengorganisir konsep konsep tentang al-hakim,
al-hukmu, almahkum fih, dan al-mahkum ‘alaih
3.4.3 Menemukan makna tersirat konsep tentang al-
hakim, al-hukmu, almahkum fih, dan al-mahkum
‘alaih Fikih
4.4 Mengomunikasikan hasil analisis 4.4.1 Mendiskusikan hasil analisis penerapan hukum Islam
penerapan hukum Islam tentang tentang alhakim, al-hukmu, al-mahkum fih dan al-
alhakim, al-hukmu, al-mahkum
2

fih dan al-mahkum ‘alaih mahkum ‘alaih


4.4.2 Menyimpulkan hasil analisis penerapan hukum Islam
tentang alhakim, al-hukmu, al-mahkum fih dan al-
mahkum ‘alaih

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Melalui praktek peradilan dalam memutuskan perkara, peserta didik dapat memahami
proses dalam menentukan hukum dengan baik dan benar
2. Melalui proses tanya jawab dan cemarah, peserta didik dapat mampu menjelaskan
pengertian al-hakim,al-hukmu,al-mahkum fih dan mahkum alaih dengan berani, baik, dan
benar
3. Melalui diskusi kelompok peserta didik dapat menyebutkan istilah-istilah
didalam perhakiman dengan benar
4. Melalui pengamatan jalannya persidangan peserta didik dapat mampu menjelaskan proses
persidangan dengan benar
5. Melalui presentasi peserta didik dapat menyajikan dengan jelas tentang gambaran jalannya
persidangan dan memutuskan dengan percaya diri, baik dan benar

D. MATERI PEMBELAJARAN

BAB IV. HUKUM SYARA’ DAN PEMBAGIANNYA

1. Pengertian Hukum Syar’i


Sejumlah aturan Allah Swt yang mengatur berbagai persoalan manusia yang berkaitan dengan
perbuatan mukallaf (orang yang terbebani hukum)
2. Pengertian al-hakim
Menurut bahasa hakim bentuk dari isim fail dari lafadz ‫ ﺣﻜﻢ‬yang berarti bijak.
Sedangkan mnurut istilah adalah orang yang memutuskan perkara melalui proses peradilan
3. Pengertian al-hukmu
Menurut bahasa bentuk masdar dari lafadz ‫ ﺣﻜﻢ‬yang berart hukum.
Menurut istilah adalah undang-undang atau aturan yang dibuat dan ditetapkan oleh para
mujtahid untuk memunculkan hukum taklif (mubah,sunnah,wajib,makruh dan haram)

E. METODE PEMBELAJARAN

Pendekatan : Scientific Learning


Model Pembelajaran : Discovery Learning (Pembelajaran Penemuan) dan Problem
Based Learning (Pembelajaran Berbasis Masalah )/ projek

F. MEDIA, ALAT/BAHAN, SUMBER PEMBELAJARAN

1. Media Pembelajaran : PPT, Buku Fikih MA Kelas XII dalam bentuk PDF, google classroom
dan Google Formulir, website Madrasah https://web.mas-ahmadsaidkudus.sch.id.

2. Alat/Bahan : Kertas, Spidol, Pena, Buku tulis, laptop, LCD, tab android, papan tulis.

3. Sumber Pembelajaran : Buku fikih kelas XII Madrasah Aliah sesuai KMA No. 183 Tahun
2019 oleh Dewi Masyithoh, Direktorat KSKK Madrasah, Direktorat Jendral Pendidikan
Islam, Kementrian Agama RI, Jakarta tahun 2020.
3

G. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN


4

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu

1. Kelas dimulai dengan salam dilanjutkan


Kegiatan Pendahuluan dengan do’a dan pembacaan asmaul husna. 15 menit
(Religius dan Integritas)

2. Guru menanyakan kabar dan mengecek


kehadiran siswa.

3. Guru memberikan motivasi kepada siswa

4. Guru mengecek kesiapan siswa

5. Guru mengaitkan materi sebelumnya dengan


materi yang akan dipelajari dan diharapkan
dikaitkan dengan pengalaman peserta didik
(Apersepsi)

6. Guru menyampaikan materi hari ini, KI, KD,


Indikator dan tujuan pembalajaran

7. Siswa diberi motivasi untuk fokus (Berpikir


kritis dan bekerjasama (4C) , literasi membaca
buku Fikih kelas XII Madrasah Aliah sesuai
KMA No 183 Tahun 20219, halaman 78

KEGIATAN INTI
Kegiatan Inti 60 menit
Mengamati
1. Siswa PPT tentang Konsep Hukum Islam, Al-
Hakim dan Al-Hukmu kemudian memberikan
tanggapan tentang PPT tersebut.

2. Siswa membaca dan mendiskusikan materi


tentang hukum syara’ dan pembagiannya
dalam buku Fikih kelas X Madrasah Aliah
sesuai KMA No 183 Tahun 20219, diantara
materi yang didiskusikan adalah Konsep
Hukum Islam, Al-Hakim dan Al-Hukmu.

3. Guru menjelaskan materi tentang Konsep


Hukum Islam, Al-Hakim dan Al-Hukmu
dengan menggunakan Tab Android sebagai
penunjang pembelajaran yang sesuai dengan
TPACK.

4. Guru membacakan dalil-dalil terkait dengan


Konsep Hukum Islam, Al-Hakim dan Al-
Hukmu kemudian menjelaskannya secara rinci
dengan memberi contoh pada kehidupan
sehari-hari siswa
5

Menanya

1. Guru memberikan kesempatan kepada siswa


untuk bertanya tentang materi yang
disampaikan
2. Siswa menanyakan penjelasan guru yang
belum dipahami

3. Guru menjawab pertanyaan dari siswa tersebut


dan menjelasakannya secara rinci

4. Menalar

1. Peserta didik membentuk lima kelompok


dengan masing-masing kelompok terdiri dari
empat sampai lima anggota. Kemudian
mendiskusikan materi tentang hukum syara’
dan pembagiannya dengan menggunakan
buku Fikih kelas XII Madrasah Aliah sesuai
KMA No 183 Tahun 20219 sebagai acuan,
namun siswa juga boleh menggunakan buku
lain sebagai referensi selama buku tersebut
sesuai dengan KMA No. 183 Tahun 2019.
Materi yang didiskusikan adalah:
- Konsep Hukum Islam
- Al-Hakim
- Menganalisis Al-Hukmu

2. Guru menunjuk setiap kelompok diskusi maju


kedepan mulai dari kelompok satu sampai
lima secara berurutan untuk menyampaikan
hasil diskusi kelompoknya dengan percaya diri

3. Guru memberikan pembenaran dan masukan


apabila terdapat kesalahan atau kekurangan
pada siswa dalam menyampaikan hasil
diskusinya .

4. Guru menyatakan bahwa peserta didik telah


paham tentang hukum syara’ dan
pembagiannya .

Mencoba

1. Guru memberikan masalah atau soal latihan


Konsep Hukum Islam, Al-Hakim dan Al-
Hukmu kepada siswa (1. tahap perumusan
masalah)

2. Guru memberikan kesempatan pada siswa


untuk mengajukan jawaban sementara (2.
tahap pengajuan jawaban sementara)

3. Guru meminta siswa untuk mengerjakan


”TUGAS DISKUSI” LKPD 1 yang ada di
Google Classroom.
6

4. Guru meminta siswa mencoba menuliskan


dalil-dalil yang berkaitan dengan Konsep
Hukum Islam, Al-Hakim dan Al-Hukmu (3.
tahap pengumpulan data dan fakta yang telah
diperoleh)

5. Siswa menuliskan hasil pekerjaanya (Critical


Thinking and Problem Formulation)

Mengkomunikasikan

1. Siswa bersama kelompok masing-masing


mempresentasikan secara lisan tentang materi
yang sudah didiskusikan kepada teman-
temannya di depan kelas.

2. Guru membimbing siswa menarik


kesimpulan dari apa yang dikerjakan (4.
tahap penarikan kesimpulan)

3. Guru memberikan LKPD kegiatan 2 pada


peserta didik (5. tahap aplikasi kesimpulan
dalam situasi baru) (Communication)

Kegiatan Penutup 1. Guru memberikan penguatan materi dan 15 me nit


kesimpulan materi hari ini
2. Guru mengapresiasi hasil kerja peserta didik
dan memberikan motivasi
3. Guru menyampaikan materi pada pertemuan
mendatang
4. Guru menyampaikan pesan moral hari ini
dengan bijak
5. Salam dan do’a penutup.

H. PENILAIAN
1. Jenis/teknik penilaian
2. Bentuk instrumen dan instrumen
3. Pedoman penskoran
a. Tes Tulis bentuk uraian
1. menjelaskan pengertian al-hakim
2. menjelaskan pengertian al-hukmu
3. menjelaskan pengertian al-mahkum fih
4. pengertian al- mahkum alaih

b. Kunci jawaban:
1. Pengertian al-hakim
Menurut bahasa hakim bentuk dari isim fail dari lafadz ‫ ﺣﻜﻢ‬yang berarti bijak.
Sedangkan menurut istilah adalah orang yang memutuskan perkara melalui
7

proses peradilan
2. Pengertian al-hukmu
Menurut bahasa bentuk masdar dari lafadz ‫ ﺣﻜﻢ‬yang berart hukum. Sedangkan
menurut istilah adalah undang-undang atau aturan yang dibuat dan ditetapkan oleh
para mujtahid untuk memunculkan hukum baik taklif (mubah,sunnah,wajib,makruh
dan haram) atau wad’I (hukum sebab-akibat)
3. Pengertian al-mahkum fih
Menurut bahasa al-mahkum fih bentuk dari lafadz isim maf’ul yang berarti yang
dihukumi. Sedangkan menurut istilah al-mahkum fih adalah sesuatu objek yang
dimunculkan hukumnya oelh seorang mujtahid sesuai dengan dalil-dalil syar’i.
4. Pengertian al- mahkum alaih
Menurut bahasa al- mahkum alaih adalah orang yang terkena khitob hukum
berdasarkan aturan-aturan yang dibuat syariat

Penskoran:
Skor 5 jika jawaban benar
Skor 3 jika jawaban kurang benar
Skor 1 jika jawaban tidak benar/tidak menjawab

Skor perolehan
Nilai =----------------------4
Skor maksimal

Mengetahui Kudus, Oktober 2021


Kepala Madrasah Guru Mata Pelajaran

SAFU’AN,M.Pd SUBHAN,S.H.I
NIP.- NPK. 37670000600
LAMPIRAN
I. Pilihlah salah satu jawaban a,b,c,d atau e terhadap jawaban yang paling benar !
1. Khithab syar’i yang berhubungan dengan perbuatan orang mukallaf baik bersifat ituntunan,
takhyir (membolehkan) atau wadl’iy / menetapkan adalah pengertian dari....
a. Hukum syar’i
b. Hukum Wad’i
c. Hukum Taklifi
d. Hukum Muamalah
e. Hukum bagi orang Islam
2. Hukum syar’iy menurut ulama ushul fiqih dibagi atas dua macam yaitu....
a. Hukum wajib dan sunnah
b. hukum taklifi dan hukum wadl’iy
c. hukum karahah dan ibahah
d.hukum taklifi dan hukum amali
e. hukum qur’ani dan hukum fi’liyah
2. yang di sebut Al hakim dalam ushul fiqh adalah
a. Allah SWT
b. Mukallaf
c. Kitab-kitab Allah
d. Para Malaikat Allah
e. Hukum-hukukm Allah
3. Berkenaan dengan hukum-hukum Allah SWT, mazhab mu’tazilah berpendapat bahwa... .
a. Akal dapat mengetahui hukum-hukum Allah SWT tanpa perantara rasulNya dan kitabNya,
karena adanya manfaat atau bahaya
b. Akal tidak dapat mengetahui baik dan buruk kecuali dengan perantara rasul dan kitabNya
c. Baik dan buruk ditentukan oleh akal serta rasul dan kitabNya
d. Akal manusia kadang mengetahui baik dan buruk dan kadang tidak dapat
e. Baik dan buruk perbuatan mukhallaf tergantung dari pendapat imam madzhabnya
4. .Fungsi dari al hakim dalam ushul fiqh adalah
a. Mengadili terdakwa di dalam pengadilan agama
b. Mengadili mukallaf atas perbuatan dosanya
c. Menetapkan hukum yang harus dipatuhi oleh setiap mukallaf
d. Mengatur penerapan hukum wadh’i agar sejalan dengan hukum syar’i
e. Membatasi seluruh perbuatan dan perkataan mukallaf agar terhindar dari dosa
5. Perbuatan mukallaf yang terkait dengan titah Allah disebut dengan... .
a. Hakim
b. Hukum
c. Mahkum ‘Alaih
d. Mahkum fih
e. Mukallaf
7. Segala sesuatu yang dijadikan oleh syar’i sebagai alasan bagi ada dan tidak adanya hukum.
a. sebab
b. Syarat
c. Mani’
d. Hakim
e. Mahkum alaih
8. Tuntutan Allah yang menuntut untuk melakukan suatu perbuatan dengan tuntuan tidak pasti di
sebut
a. ijab
b. nadb
c. karaha
d. makruh
e. Tahrim
9. Tuntutan Allah yang menuntut untuk melakukan suatu perbuatan dengan tuntuan pasti di sebut
a. wajib
b. Haram
c. ijab
d. Nadb
e. Karahah
10. Segala sesuatu yang dengan adanya dapat meniadakan hukum atau dapat membatalkan sebab
hukum di sebut …
a. sebab d. wad’i
b. syarat e. Mani’
c. taklifi

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan tepat !


1. Sebutkan macam-macam hukum taklifi !
2. berikut cntih hukum wad’I!
3. bagaimanacara mengetahui hukum-hukum Allah !
4. sebutkan syarat-syarat mahkum fih !
5. berikan contoh hukum taklifi !

Pedoman penilaian
Skor penilaian pilihan ganda:1 soal:0,1x10= 1,00
Skor penilaian jawaban uraian : 1 soal=0,6x5=2.00
Jika seluruhnya dijumlah maka total skor:4,00

Kunci jawaban
I. Pilihan Ganda
1. A
2. B
3. A
4. A
5. C
6. D
7. A
8. B
9. C
10. E

II. Uraian.
1. macam-macam hukum taklifi yaitu ijab, nadb, tahrim, karaha, ibaha.
2. kondisi manusia dalam melaksankan hukum-hukum Allah
3. contoh hukum wadh’I
firman Allah surat Al Maidah : 38

Ayat di atas adalah termasuk hukum syar’I karena berupa firman Allah yang menjadikan
pencurian sebagai sebab adanya hukum yaitu potong tangan.
10

4. syarat-syarat mahkum fihi


 Mukallaf harus mengetahui perbuatan yang akan di lakukan.sehingga tujuan
dapat tangkap dengan jelas dan dapat dilaksanakan.Maka seorang mukallaf tidak tidak terkena
tuntutan untukk melaksanakan sebelum dia mengetaui dengan jelas.
Contoh:Dalam Al qur’an perintah Sholat yaitu dalam ayat “Dirikan Sholat” perintah tersebut
masih global,Maka Rosululloh menjelaskannya sekaligus memberi contoh.
 Mukallaf harus mengetahui sumber taklif. seseorang harus mengetahui bahwa
tuntutan itu dari Alloh SWT.Sehingga ia melaksanakan berdasarkan ketaatan dengan tujuan
melaksanakan perintah Alloh semata.berarti tidak ada keharusan untuk mengerjakan suatu
perbuatan sebelum adanya suatu peraturan yang jelas.hal ini untuk menghindari kesalahan
dalam pelaksanaan sesuai tuntutan syara’.
 Perbuatan harus mungkin untuk dilaksanakan atau ditinggalkan.
5. contoh hukum taklifi
Firman Allah yang menuntut orang mukallaf untuk melakukan suatu perbuatan.

Anda mungkin juga menyukai