Anda di halaman 1dari 17

INDUSTRI KREATIF DAN EKONOMI KREATIF

Dosen Pengampu:

Nur Afrianti, M.Pd

Disusun Oleh: KELOMPOK 7

MANAJEMEN VII-C/SEMESTER 7C

Febriana Sakina (0506183073)

Rhama Fahrezy Syumantra (0506183066)

Winda Suciani Siregar (0506183038)

MAHASISWA PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SUMATERA UTARA

2021
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah yang telah memberikan hikmah,
hidayah, kesehatan serta umur yang panjang sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Sholawat serta salam senantiasa kita limpahkan kepada junjungan alam nabi besar
Muhammad SAW yang telah membawa umatnya dari alam yang berliku- liku menuju
alam yang lurus. Aamiin

Kami menyadari sepenuhnya, bahwa dalam penulisan makalah ini jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang bisa
membangun menuju kesempurnaan dari pada pembaca untuk kesempurnaan makalah
selanjutnya.

Medan, 03 November 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................. i

DAFTAR ISI ............................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG ............................................................. 1


B. RUMUSAN MASALAH ......................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Hakikat dan Inti Ekonomi Kreatif ............................................ 2


B. Peran Ekonomi Kreatif ............................................................. 3
C. Jenis-jenis Kreatif yang Membentuk Ekonomi Kreatif ........... 4
D. Keterkaitan Industri Kreatif dan Ekonomi Kreatif................... 7
E. Perkembangan Industri Kreatif ................................................ 10

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN ................................................................................ 13
B. SARAN ............................................................................................ 13

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Industri kreatif menjadi pembeda dari banyaknya produk yang sejenis yang terdapat di
dunia bisnis. Pasalnya, produk yang dihasilkannya merupakan hasil dari kreatifitas yang
melahirkan keunikan, serta inovasi produk, dimana bisa menjadi pelopor. Tumbuhnya inovasi
dan kreatifitas yang banyak diciptakan dari industri ini,menjadikan industri ini patut diberi
perhatian khusus oleh pemerintah. Pemerintah harus senantiasa memberikan bantuan permodalan
agar industri ini terus tumbuh.

Industri kreatif adalah proses penciptaan, kreativitas, dan ide dari seseorang atau
sekelompok orang yang dapat menghasilkan sebuah karya, tanpa mengeksploitasi sumber daya
alam, serta dapat dijadikan produk ekonomi yang menghasilkan. Kreatifitas yang dihasilkan
harus dapat membuka lapangan pekerjaan yang dibutuhkan. Oleh sebab itu, industri ini harus
dikembangkan, sebagai salah satu penopang perekonomian Indonesia. Mengingat semakin
menipisnya sumber daya alam.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Hakikat dan Inti Ekonomi Kreatif?
2. Bagaimana Peran Ekonomi Kreatif?
3. Apa saja Jenis-jenis Kreatif yang Membentuk Ekonomi Kreatif ?
4. Apa saja Keterkaitan Industri Kreatif dan Ekonomi Kreatif?
5. Bagaimana Perkembangan Industri Kreatif?

C. Tujuan
1. Untuk memahami maksud dari Hakihat dan inti Ekonomi Kreatif
2. Untuk mengetahui Peran Ekonomi Kreatif
3. Untuk mengetahui Jenis-jenis Kreatif yang Membentuk Ekonomi Kreatif
4. Untuk memahami Keterkaitan Industri Kreatif dan Ekonomi Kreatif
5. Untuk mengetahui bagaimana Perkembangan Industri Kreatif

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Hakikat dan inti Ekonomi Kreatif

Banyak para ahli ekonomi yang menyebutkan bahwa trend ekonomi dunia akan
mengarah pada ekonomi kreatif, dan hal ini terbukti bahwa saat ini banyak perusahaan-
perusahaan baru yang menerapkan konsep kreatif ke dalam bisnis mereka. Selain itu perusahaan-
perusahaan yang sudah lama berdiri juga menerapkan konsep ekonomi kreatif dalam bisnis
mereka.

Pada dasarnya ekonomi kreatif adalah bentuk aktivitas ekonomi yang mengutamakan
kreatifitas berfikir sebagai modal utama dalam menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda yang
mempunyai nilai serta sifat konvensional.1

Konsep kreatifitas ekonomi berbeda dengan konsep kreatifitas bidang lain. Dalam
konteks ekonomi kreativitas lebih tertuju pada suatu tindakan seseorang dalam menciptakan
sesuatu yang baru, baik itu dalam bentuk produk barang ataupun jasa, pekerjaan, maupun dalam
bentuk pemecahan masalah pembaharuan barang dan jasa yang memiliki nilai ekonomi.

John Howkins pernah berkata dalam bukunya yang berjudul The Creativ Economy How
People Make Money From Ideas, bahwa

“Kreativitas muncul apabila seseorang berkata, membuat, dan mengerjakan sesuatu yang
baru, baik dalam artian menciptakan sesuatu dari yang tadinya tidak ada maupun artian
memberikan karakter baru pada sesuatu yang sudah ada.

Jadi kreativitas itu tidak selalu tentang yang menciptakan sesuatu yang baru, melainkan
juga menambahkan nilai guna atau memodifikasi barang atau jasa yang sudah ada. Dalam
konteks lebih luas, ekonomi kreatif merupakan suatu konsep menyeluruh yang berkaitan dengan
interaksi yang kompleks antara ekonomi, budaya, dan teknologi. Dengan kata lain, ekonomi

1
Nenny Anggraini, Industri Kreatif, (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2002). Hal. 70-73.

2
kreatif merupakan hasil dari proses perpaduan antara elemen ekonomi, budaya dan teknologi
sehingga menghasilkan semua yang baru.

Ada tiga konsep utama dalam kreativitas ekonomi, yaitu:2

1. Kreativitas ekonomi merupakan proses menghasilkan sesuatu yang baru dan belum
pernah ada atau tidak berasal dari sesuatu yang sudah ada.
2. Kreativitas ekonomi merupakan hasil dari perpaduan berbagai komponen untuk
menghasilkan sesuatu yang lama dengan cara-cara baru
3. Kreativitas ekonomi merupakan penggunaan sesuatu yang sudah ada untuk
menciptakan sesuatu yang lebih sederhana atau lebih baik dari sebelumnya.

Inti dari ekonomi kreatif adalah industry kreatif yang melakukan proses penciptaan
melaluo penelitian dan pengembangan. Kekuatan dari industry kreatif pada riset dan
pengembangan untuk menghasilkan barang dan jasa baru yang bersifat komersil. Dengan ilmu
pengetahuan yang dimiliki intelektual membuat ide, gagasan, inspirasi dan impian menjadi
kenyataan hal ini ditunjukan dalam bentuk kekayaan intelektual seperti desain, hak cipta, merk
dagang dan royalty.

B. Peran Ekonomi Kreatif

Ekonomi kreatif adalah bentuk ekonomi modern dan bisa dikatakan sebagai penggerak
pertumbuhan dan pembangunan ekonomi suatu Negara saat ini. Ekonomi kreatif sangat berperan
dalam perekonomian suatu negra terutama dalam menghasilkan pendapatan, menciptakan
lapangan kerja, menambah kekayaan intelektual, meningkatkan tekonologi dan sebagainya.

Ada beberapa alasan, kenapa ekonomi kreatif berperan sebagai penggerak pertumbuhan
dan pembangunan ekonomi, yaitu:

2
Kotler, Philip and Keller, Kevin, Lane, “Marketing Management” 12th Ed., NJ, (Pearson Education, 2006). Hal.
123-125

3
1. Ekonomi kreatif dapat mendorong terciptakanya pendapatan, lapangan kerja, dapat
mempromisikan aspek-aspek seosial, kebudayaan, dan mengembangkan sumber daya
manusia
2. Ekonomi kreatif dapat memperkuat ekonomi budaya, dan aspek-aspek social yang
saling berhubungan dengan teknologi kekayaan intelektual dan tujuan wisata
3. Ekonomi kreatif merupakan basis ekonomi mikro dan makro, dimana
perkembangannya akan berdampak pada ekonomi secara keseluruhan
4. Ekonomi kreatif mampu merangsang inovasi baru dalam perekonomian
5. Ekonomi kreatif merupakan untuk dari industri-industri kreatif

Pada dasarnya peranan ekonomi kreatif untuk besar bagi perekonomian saat ini, lebih
jauh lagi ekonomi kreatif mampu memangkas kesenjangan ekonomi dalam masyarakat dan
memberikan kesejahteraan secara umum.

C. Jenis-Jenis Kreatif yang Membentuk Ekonomi Kreatif

Ketika John Howkins mengemukakan konsep ekonomi kreatif melalui bukunya pada
tahun 2001 lalu, beliau juga menyampaikan bahwa isu-isu yang berkaitan dengan ekonomi
kreatif adalah aestetika, branding, berbagai model bisnis (seperti rantai nilai atau value chain),
sistem informasi dan jaringan, kebudayaan, manajemen, online dan industri digital, kebijakan
perusahaan (pricing), statistik publik, piranti lunak (software), bisnis start-up, perpajakan, dan
desain.3

Uniter Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD) menyatakan bahwa


industri kreatif mencakup kegiatan di bidang perikalanan, arsitektur, kesenian, desain, fashion,
perfilman, video dan fotografi, musik, seni pertunjukan, penerbitan, penelitian dan
pengembangan (research & development), piranti lunak (software), permainan komputer, media
elektronik, termasuk televisi dan radio.

Sementara di Indonesia, Kementerian Perdagangan pada tahun 2008 mengeluarkan buku


berjudul “Pengembangan Industri Kreatif 2025”, dimana terdapat 14 sektor industri atau
ekonomi kreatif yang disampaikan, yaitu:

3
Nenny Anggraini, “Industri Kreatif”, Jurnal ekonomi. Desember 2008 Volume XIII No. 3, 2008. Hal. 57-59

4
1. Periklanan (Advertising)
Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan jasa periklanan (komunikasi satu arah dengan
menggunakan medium tertentu), yang meliputi proses kreasi, produksi dan distribusi dari
iklan yang dihasilkan, misalnya: riset pasar, perencanaan komunikasi iklan, iklan luar
ruang, produksi material iklan, promosi kampanye relasi public, tampilan iklan di media
cetak (surat kabar, majalah) dan elektronik (televisi dan radio).
2. Arsitektur
Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan jasa desain bangunan, perencanaan biaya
(budgeting), kontruksi, konservasi bangunan warisan, pengawasan konstruksi baik secara
menyeluruh dari level makro (tata kota, urban design, arsitektur lansekap) sampai dengan
level mikro (detail konstruksi, misalnya; arsitektur taman, desain interior).
3. Pasar Barang Seni
Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan perdagangan barang-barang asli, unik dan
langka serta memiliki nilai estetika seni yang tinggi melalui lelang, galeri, toko, pasar
swalayan, dan internet, misalnya: alat musik, percetakan, kerajinan, automobile, film
indie-dokumenter, seni rupa dan lukisan.
4. Kerajinan (Handicraft)
Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi, produksi dan distribusi produk yang
dibuat dan dihasilkan oleh tenaga pengrajin yang berawal dari desain awal sampai dengan
proses penyelesaian produknya, antara lain meliputi barang kerajinan yang terbuat dari
batu berharga, serat alam maupun buatan, kulit, rotan, bambu, kayu, logam (emas, perak,
tembaga, perunggu, besi), kaca, porselin, kain, marmer, tanah liat, dan kapur. Produk
kerajinan pada umumnya hanya diproduksi dalam jumlah yang relatif kecil (bukan
produksi massal).
5. Desain
Kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi desain grafis, desain interior, desain
produk, desain industri, konsultasi identitas perusahaan dan jasa riset pemasaran serta
produksi kemasan dan jasa pengepakan.

5
6. Fashion
Kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi desain pakaian, desain alas kaki, dan
desain aksesoris mode lainnya, produksi pakaian mode dan aksesorisnya, konsultasi lini
produk fesyen, serta distribusi produk fesyen.
7. Film, Video, dan Fotografi
Kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi produksi video, film dan jasa fotografi,
serta distribusi rekaman video dan film. Termasuk di dalamnya penulisan skrip, dubbing
film, sinematografi, sinetron, eksibisi film.
8. Permainan Interaktif
Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi, produksi dan distribusi permainan
komputer dan video yang bersifat hiburan, ketangkasan, dan edukasi. Subsektor
permainan interaktif sebagai hiburan semata-mata tetapi juga sebagai alat bantu
pembelajaran atau edukasi.

9. Musik
Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi/komposisi, pertunjukan, reproduksi,
dan distribusi dari rekaman suara atau lagu.
10. Seni Pertunjukan
Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan usaha pengembangan konten, produksi
pertunjukan (misal: pertunjukan balet, tarian tradisional, tarian kontemporer, drama,
musik tradisional, musik teater, opera, termasuk tur musik etnik), desain dan pembuatan
busana pertunjukan, tata panggung, dan tata pencahayaan.
11. Penerbitan dan Percetakan
Kegiatan kreatif yang terkait dengan penulisan konten dan penerbitan buku, jurnal,
koran, majalah, tabloid, dan konten digital serta kegiatan kantor berita dan pencari berita.
Subsektor ini juga mencakup penerbitan perangko, material, uang kertas, blanko cek,
giro, surat andil, obligasi, surat saham, surat berharga lainnya, passport, tiket pesawat
terbang, dan terbitan khusus lainnya.
12. Layanan Komputer dan Piranti Lunak (Software)
Kegiatan kreatif yang terkait dengan pengembangan teknologi informasi termasuk
jasa layanan komputer, pengolahan data, pengembangan database, pengembangan piranti

6
lunak (software), integrasi sistem, desain dan analisis sistem, desain arsitektur piranti
lunak (software), desain prasarana piranti lunak (software) dan piranti keras (hardware)
serta desain portal termasuk perawatannya.
13. Radio dan Televisi
Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan usaha kreasi, produksi dan pengemasan, acara
televisi (seperti games, kuis, reality show, infotainment, dan lainnya), penyiaran, dan
transmisi konten acara televisi dan radio, termasuk kegiatan station relay (pemancar
kembali) siaran radio dan televisi.
14. Riset dan Pengembangan
Kegiatan kreatif yang terkait dengan usaha inovatif yang menawarkan penemuan ilmu
dan teknologi dan penerapan ilmu dan pengetahuan tersebut untuk perbaikan produk dan
kreasi produk baru, proses baru, material baru, alat baru, metode baru, dan teknologi baru
yang dapat memenuhi kebutuhan pasar termasuk yang berkaitan dengan humaniora
seperti penelitian dan pengembangan bahasa, sastra, dan seni, serta jasa konsultasi bisnis
dan manajemen.

D. Keterkaitan Industri Kreatif dan Ekonomi Kreatif

Ekonomi kreatif tidak bisa lepas dari industri kreatif. Ekonomi kreatif dan industri kreatif
merupakan sebuah satu kesatuan konsep yang saling berhubungan dan terus berkembang dengan
menitikberatka pada kreativitas sebagai aset utamanya.Dengan kreativitas tersebut para pelaku
usaha di industri kreatif akan mampu membangkitkan pertumbuhan dan perkembangan ekonomi
suatu negara. Ekonomi kreatif tersebut digerakkan oleh sektor industri kreatif. Jadi, hubungan
ekonomi kreatif dan industri kreatif sangatlah erat, tanpa adanya industri kreatif tidak akan ada
ekonomi kreatif dan berakibat pada pergerakan ekonomi suatu negara yang tidak akan
berkembang.4

Munculnya ekonomi kreatif diyakini menjadi era baru gelombang ekonomi di dunia.
Sejak tahun 1990‐an dimulailah era ekonomi kreatif yang lahir setelah ekonomi pertanian,

4
Arifianti, Ria dan M.Benny Alexandri, Aktivasi Sub-Sektor Ekonomi Kreatif di Kota Bandung. Jurnal
AdBispreneur Vol.2 No.3, 2017. Hal. 123-125

7
ekonomi industri, dan ekonomi informasi. Ekonomi kreatif mengutamakan informasi dan
kreativitas manusianya sebagai pelaku usaha. Ekonomi kreatif menuntut sumber daya manusia
atau SDM-nya untuk memanfaatkan kreativitas dan inovasinya. Dengan begitu, usaha kreatif
yang akan dijalankan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi dan pembangunan yang inklusif
dan berkelanjutan.

Sedangan dalam proses produksi industri kreatif melibatkan triple helix yang merupakan
struktur yang bekerja dalam dunia industri kreatif, meliputi tiga aktor yaitu cendikiawan, bisnis,
dan pemerintah. Hubungan ekonomi kreatif dan industri kreatif haruslah diperkuat dengan 5 pilar
utama sehingga industri kreatif dapat tumbuh dan berkembang. Kelima pilar ekonomi kreatif dan
industri kreatif tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Sumber Daya (Resource)


Sumber daya dalam pilar pembangunan industri kreatif adalah input yang
dibutuhkan dalam proses penciptaan nilai tambah. Sumber daya ini terdiri dari dua
jenis, yaitu:5
a. Ide atau kreativitas sumber daya manusia (SDM)
b. Sumber Daya Alam (SDA) sebagai penunjang dalam industri kreatif.
Dalam penciptaan nilai tambah suatu produk kreatif harus mengedepankan
pentingnya pola pikir pembangunan yang ramah lingkungan (eco-friendly). Jangan
sampai produk yang dihasilkan memberikan dampak pada lingkungan, seperti
menyebabkan pemanasan global.
2. Industri (Industry)
Pada prinsipnya, industri kreatif merupakan bagian dari kegiatan bisnis yang
terkait dengan produksi barang/jasa, untuk kemudian didistribusikan berbagai
wilayah yang membutuhkan. Untuk membangun sebuah ekonomi kreatif maka
dibutuhkan proses pengupayaan agar terbentuknya struktur pasar industri kreatif
dengan persaingan yang kompetitif. Dengan demikian, pelaku industri kreatif akan
saling berlomba dalam menciptakan produk terbaiknya.

5
Andika, Sari Puteri, Pengembangan Ekonoi Kreatif Berbasis Human Capital, (STIE EKUITAS, 2013). Hal. 79-83

8
3. Teknologi (Technology)
Teknologi dalam sebuah industri kreatif dimaksudkan sebagai perangkat (tools)
bagi pengembangan ide dan juga landasan ilmu pengetahuan. Teknologi ini akan
dimanfaatkan oleh manusia dalam berkreasi, memproduksi, berkolaborasi, mencari
informasi, dan juga sebagai sarana bersosialisasi. Dengan begitu, produk-produk
kreatif yang baru akan mampu dihasilkan.
4. Institusi (Institution)
Institusi yang dimaksudkan disini adalah tatanan sosial di mana meliputi
kebiasaan, norma, adat, aturan, serta hukum yang berlaku. Tatanan sosial ini bisa
yang bersifat informal dan juga formal. Adapun tatanan sosial yang bersifat informal
contohnya –seperti sistem nilai, adat istiadat, dan norma tertentu yang berkembang di
masyarakat. Sedangkan tatanan sosial yang bersifat formal dalam bentuk peraturan
perundang‐undangan. Pelaku usaha mengembankan industri kreatif dengan cara
menggunakan ide-ide kreatifnya yang kemudian ide‐ide tersebut dapat bernilai
ekonomi. Dengan demikian, peranan hukum dalam melindungi ide-ide kreatif
tersebut sangatlah penting. Indonesia sudah sejak lama mempunyai landasan hukum
untuk memproteksi ide tersebut, yaitu melalui alur pendaftaran Hak Kekayaan
Intelektual (HaKI).6

5. Lembaga Keuangan (Financial Institution)


Lembaga keuangan dalam pilar pembangunan industri kreatif adalah lembaga
yang beperan menyalurkan pendanaan kepada pelaku industri yang membutuhkan
tambahan modal. Mereka dapat mengajukan pinjaman atau kredit melalui perbankan,
koperasi, Pegadaian, perusahaan modal ventura, atau lembaga keuangan lainnya.
Lembaga keuangan merupakan salah satu lembaga pemberi dukungan dalam
perjalanan suatu industri kreatif yang fungsinya sangat penting, yaitu untuk

6
Sukirno Sadono, Mikro Ekonomi, Teori Pengantar, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2013). Hal. 17-23

9
menjembatani kebutuhan keuangan bagi para pelaku dalam industri kreatif agar bisa
bertahan dan juga melakukan ekspansi bisnisnya.
E. Perkembangan Industri Kreatif

Industry Kreatif Indonesia telah memberikan kontribusi besar dalam membantu


perekonomian nasional. Hal ini terlihat dari semakin banyaknya industri kreatif di Indonesia.
Dengan demikian dapat memberikan kontribusi yang baik bagi pertumbuhan perekonomian
nasional. Pertumbuhan industri kreatif di berbagai industri telah berkembang pesat dengan
berbagai macam cara. Pertumbuhan industri kreatif didorong oleh berbagai sektor.7

Peran industri kreatif memegang peranan yang sangat penting dalam pertumbuhan
ekonomi global baik di bidang ekonomi makro maupun usaha kecil menengah. Dalam
membangun sebuah ekonomi kreatif tidak semudah yang dibayangkan, karena akan muncul
kendala yang dapat mengganggu perkembangan industri kreatif tersebut. Hambatan industri
kreatif tidak hanya berasal dari bentuk kebijakan, tetapi juga dari pengusaha itu sendiri.
Indonesia telah memberikan kontribusi besar dalam membantu perekonomian nasional.

Hal ini terlihat dari semakin banyaknya industri kreatif di Indonesia. Dengan demikian
dapat memberikan kontribusi yang baik bagi pertumbuhan perekonomian nasional. Pertumbuhan
industri kreatif di berbagai industri telah berkembang pesat dengan berbagai macam cara.
Pertumbuhan industri kreatif didorong oleh berbagai sektor.

Peran industri kreatif memegang peranan yang sangat penting dalam pertumbuhan
ekonomi global baik di bidang ekonomi makro maupun usaha kecil menengah. Dalam
membangun sebuah ekonomi kreatif tidak semudah yang dibayangkan, karena akan muncul
kendala yang dapat mengganggu perkembangan industri kreatif tersebut. Hambatan industri
kreatif tidak hanya berasal dari bentuk kebijakan, tetapi juga dari pengusaha itu sendiri.

Era semakin berkembang sekarang. Perubahan era dimulai dari era pertanian ke era
industrialisasi. Dengan semakin majunya teknologi, bidang industri kreatif juga semakin naik.
Teknologi yang berkembang tersebut membawa peradaban yang baru menuju peradaban yang

7
Bakhtira Arfan, Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengembangan Kreativitas Industri Kerajinan, (Vol
IV, No 1)

10
semakin berkembang bagi manusia. Alasan industrialisasi menjadi naik karena terdapat sesuatu
yaitu:

1. Pola kerja
2. pola produksi
3. Dan pola distribusi yang lebih murah dan terjangkau. Seperti munculnya teknologi-
teknologi informasi dan komunikasi seperti email, aplikasi untuk berkomunikasi, dan
internet merupakan contoh kemajuan teknologi yang mendorong manusia untuk lebih
produktif karena sudah dipermudah.

Teknologi tersebut akan sangat berguna untuk kepentingan Industri Kreatif terlebih di
bidang Pariwisata. Bidang Pariwisata sangat membutuhkan teknologi yang maju untuk terus
ditingkatkan. Pemanfaatan teknologi tersebut seperti iklan di media sosial. Iklan tersebut seperti
pembukaan kawasan pariwasata baru, promosi berbentuk diskon dan penawaran menarik, dan
masih banyak lagi. Orang-orang yang membuat iklan harus menggunakan ide sekreatif mungkin
agar siapapun yang melihat iklan tersebut tertarik.

Namun teknologi yang maju juga menimbulkan daya saing yang semakin besar. Terdapat
banyak orang-orang yang lebih kreatif ikut andil dalam mengikuti perkembangan industri di era
sekarang. Kondisi ini secara langsung menuntut perusahaan untuk meminimalisir biaya keluar
untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya. Perusahaan wajib untuk selektif dalam
pemilihan anggotanya demi mendapatkan sumber daya manusia yang berkualitas. Ekonomi
kreatif di era sekarang menjadi ekonomi yang memanfaatkan kreatifitas. Nilai ekonomi dari
produk yang dulunya ditentukan oleh bahan baku atau sistem produksi sekarang sudah tidak lagi.
Pemanfaatan kreativitas dan penciptaan inovasi menjadi aspek untuk mengikuti perkembangan
teknologi.8

Indonesia memiliki kemampuan dan sumber daya manusia yang kaya akan pelaku kreatif.
Indonesia dapat mengikuti perkembangan di Dunia dalam bidang ekonomi kreatif. Terdapat lima
pilar yang memerlukan perhatian lebih sehingga industri kreatif dapat tumbuh dan berkembang.

8
Departemen Perdagangan RI, Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025, Rencana Pengembangan Ekonomi
Kreatif Indonesia (2009 – 2015).

11
Kelima pilar tersebut adalah sumber daya, industri, teknologi, institusi, dan lembaga keuangan.
Kelima pilar tersebut membentuk 15 sub-sektor dalam industri kreatif. Pelaku industri kreatif
cenderung lebih didominiasi oleh orang-orang muda dan industri yang dijalankan masih non-
formal. Namun orang-orang muda tersebut memiliki kreatifitas yang tinggi dan dapat
menguntungkan.

Pada kenyataannya Indonesia bisa mengikuti perkembangan Industri Kreatif dengan baik.
Dengan generasi Z sekarang, Indonesia menaruh harapan lebih terhadap generasi muda untuk
ikut memajukan ekonomi melalui bidang Industri kreatif. Dengan generasi yang sering disebut-
sebut sebagai generasi kreatif, Indonesia akan diprediksi kemajuan ekonomi yang pesat.
Perhatian pemerintah dan pihak-pihak yang antusias ikut andil dalam memajukan ekonomi di
Indonesia juga memiliki peran penting. Indonesia kedepannya diharapkan dapat meningkatkan
ekonomi dan kurs rupiah agar dapat terus bersaing dengan negara lain.

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Industri kreatif adalah proses penciptaan, kreativitas, dan ide dari seseorang atau
sekelompok orang yang dapat menghasilkan sebuah karya, tanpa mengeksploitasi sumber daya
alam, serta dapat dijadikan produk ekonomi yang menghasilkan. Kreatifitas yang dihasilkan
harus dapat membuka lapangan pekerjaan yang dibutuhkan. Oleh sebab itu, industri ini harus
dikembangkan, sebagai salah satu penopang perekonomian Indonesia. Mengingat semakin
menipisnya sumber daya alam.

Inti dari ekonomi kreatif adalah industry kreatif yang melakukan proses penciptaan
melaluo penelitian dan pengembangan. Kekuatan dari industry kreatif pada riset dan
pengembangan untuk menghasilkan barang dan jasa baru yang bersifat komersil. Dengan ilmu
pengetahuan yang dimiliki intelektual membuat ide, gagasan, inspirasi dan impian menjadi
kenyataan hal ini ditunjukan dalam bentuk kekayaan intelektual seperti desain, hak cipta, merk
dagang dan royalty.

B. Saran

Demikian materi yang dapat kami sajikan mengenai Industri Kreatif dan Ekonomi
Kreatif yang berkaitan denganya, tentunya kami menyadari betul atas segala kekurangannya.
Maka dari itu, kami berharap para pembaca dan pendengar memberikan kritik dan saran yang
membangun demi sempurnanya makalah ini.

13
DAFTAR PUSTAKA

Anggraini, Nenny. 2002. Industri Kreatif. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Anggraini, Nenny, 2008. “Industri Kreatif”, Jurnal ekonomi. Desember 2008 Volume XIII
No. 3.

Andika, Sari Puteri. 2013, Pengembangan Ekonoi Kreatif Berbasis Human Capital. STIE
EKUITAS.

Arifianti, Ria dan M.Benny Alexandri. 2017. Aktivasi Sub-Sektor Ekonomi Kreatif di Kota
Bandung. Jurnal AdBispreneur Vol.2 No.3

Bakhtira Arfan dkk., 2009, Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengembangan


Kreativitas Industri Kerajinan, Vol IV, No 1.

Departemen Perdagangan RI., 2008, Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025: Rencana
Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2009 – 2015

Kotler, Philip and Keller, Kevin, Lane. 2006. “Marketing Management” 12th Ed., NJ, Pearson
Education.

Sukirno, Sadono. 2013. Mikro Ekonomi, Teori Pengantar. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

14

Anda mungkin juga menyukai