Anda di halaman 1dari 10

MODUL V

ALAT PEMADAM KEBAKARAN

Tujuan Instruksional Khusus :


1. Masiswa mengetahui prinsip-prinsip pemadam kebakaran.
2. Masiswa memahami jenis-jenis pemadam kebakaran dan penggunaan untuk
pemadam kebakaran.

Kebakaran dalam laboratorium paling banyak terjadi karena pemanasan, ekstrasi atau
distilasi pelarut organic. Prinsip utama dalam penanggulangan kebakaran, adalah
bahwa api sebelum membesar harus segera dapat dipadamkan. Semakin besar api
semakin sukar dapat dikuasai karena suhu yang telah tinggi akan mempercepat proses
kebakaran. Selagi api masih kecil harus segera dipadamkan dengan kain atau karung
basah atau selimut api ( fire blanket )

Tetapi apabila suhu api sudah terlalu besar dan membahayakan untuk ditutup dengan
kain atau karung basah, maka segera pula harus digunakan pemadam kebakaran. Pada
prinsipnya pemadam kebakaran berfungsi salah satu atau lebih kreteria berikut:
a. Menurunkan suhu bahan yang terbakar
b. Mengurangi kontak dengan Oksigen
c. Mengurangi radikal penyebab reaksi berantai.

A. JENIS PEMADAM KEBAKARAN.


Bergantung pada jenis api yang terjadi, berbagai pemadam kebakaran yang dapat
dipakai adalah:
1. a. Air
Air mudah diperoleh dengan cepat. Dalam pemadaman , air berfungsi sebagai
pendingin dan menyelimuti bahan dari O2 oleh adanya uap air yang terbentuk.
Air amat baik untuk api kelas A yaitu kebakaran kertas, kayu, karet, dan
sebagainya.Tetapi pemadaman dengan air berbahaya untuk:

K3 dan Hukum Ketenagakerjaan 50


b. Kebakaran pelarut Organik ( heksan, eter, petroleum eter, dan sebagainya),
karena justru akan membesarkan atau memperluas kobaran api. Kecuali pelarut
organic tersebut lebih berat dari air dan atau larut dalam air.
c. Kebakaran akibat listrik, karena akan menimbulkan hubungan pendek. Kecuali
apabila listrik dipadamkan lebih dahulu.
d. Kebakaran logam – logam alkali seperti Na dan K, karena akan memperbesar
reaksi kebakaran.

2. Busa
Adalah dispersi gas dalam cairan yang berfungsi mengisolasi bahan dari oksigen.
Pemadam kebakaran jenis busa cukup efektif untuk api kelas A dan B, tetapi juga
berbahaya untuk api kelas C dan D

3. Bubuk Kering (dry powder)


Adalah bubuk halus campuran bahan kimia seperti: Na2CO3, K2CO3, KCL,
(NH4)3PO4, dan sebagainya yang mudah mengalir apabila disemprotkan dalam
pemadaman api, bahan tersebut berfungsi sebagai:
a. Melindungi bahan dari O2
b. Melindungi bahan dari radiasi panas
c. Menyerap radikal pembentuk radiasi rantai.
Jenis pemadam ini amat baik untuk api kelas A,B dan D, tetapi tidak efektif untuk
tempat yang berangin atau diluar. Selain itu, api dapat timbul kembali ( reignition)
setelah dipadamkan.

4. Gas CO2
Gas CO2 bertekanan tinggi, dengan efektif dapat dipakai untuk pemadaman segala
jenis kebakaran ( Api A,B, C dan D) . Hal ini karena terjadi gas tersebut yang lebih
berat dari udara dapat menutupi atau mengisolasi bahan yang terbakar dari O2. namun
kelemahannya adalah dapat terjadi penyalaan kembali.

5. Halon.

K3 dan Hukum Ketenagakerjaan 51


Adalah suatu senyawahidrokarbon yang terhalogenasi ( umumnya turunan metana atau
etana). Jenis pemadamkebakaran ini berfungsi sebagai:
a. Pembentuk selimut inert yang mengisolasi bahan dari O2
b. Penyerap yang efektif terhadap radikal – radikal penyebab reaksi berantai.
Sebagiman gas CO2,halon dapat dipakai pemadam api jenis A,B,C dan D. Mempunyai
volume yang lebih kecil sehingga lebih praktis daripada CO2
Ada berapa jenis halon yang bergantung pada substitusi halogen dalam metana/ alkana
seperti tabel

Formula Nomor T.t.d Nama


a. CF2BrCL H-1211 -4 Bromoklorodifluorometana (BCF)
b. CF3Br H-1301 -57.5 Bromotrifluorometana (BTM )
c. CF2Br2 H-1202 24 Dibromodifluorometana
d. Ch2ClBr H-1011 69 Klorobromometana (CBM)
e. CF2BrCF2Br H-2402 46 Dibromotetrafluoroetana

Catatan: Angka pada H yang pertama , kedua , ketiga dan keempat berturut – turut
menyatakan julah atom C,F,Cl dan Br.

Secara singkat penggunaan pemadam kebakaran dapat dilihat pada tabel

PEMADAM KEBAKARAN
KELAS BAHAN TERBAKAR AIR BUSA BUBUK CO2 HALON
API (CONTOH) KERING
A Kertas, Kayu , Karet, dan Kain. Ya Ya Ya Ya Ya

B Benzena, Eter, heksan, dan Tidak Ya Ya Ya Ya


Minyak cat
C Listrik dan Motor Tidak Tidak Ya Ya Ya
D Logam Alkali (Na, K) Tidak Tidak Ya Ya Ya

B. PENYEDIAAN PERALATAN DAN LATIHAN


K3 dan Hukum Ketenagakerjaan 52
Peralatan pemadam kebakaran harus tersedia dalam suatu laboratorium kimia,
mengingat banyaknya kemungkinan kebakaran. Karung atau selimut api ( fire blanket
) adalah peralatan yang sederhana dan praktis untuk memadamkan dengan cepat
kemungkinan kebakaran kecil atau baru mulai. Pemadam kebakaran CO2 cukup pula
memadai untuk suatu laboratorium meskipun dapat pula dilengkapi dengan pemadam
bahan kimia bubuk atau BCF
Namun hal yang sangat penting adalah bahwa para pekerja atau mahasiswa yang
bekerja dalam laboratorium harus mengetahuio letak pemadam kebakaran dalam
silinder seperti CO2 , perlu dilakukan pengecekan isinya dengan cara penimbangan ,
sebab ia dapat habis setelah beberapa tahun tidak pernah digunakan. Kedua hal
tersebut perlu ditekankan mengingat seringnya kejadian kebakaran, dimana para
pekerja menjadi bingung dan tidak dapat mengoperasikan alat pemadam kebakaran.
Atau kalaupun dapat memakainya, silinder gas ternyata kosong!

Oleh karena itu, diperlukan latihan – latihan untuk mengoperasikan pemadam


kebakaran, sambil membiasakan diri untuk tidak panik apabila menghadapi kebakaran.

C. ALAT PEMADAM API RINGAN (APAR) DALAM PROTEKSI KEBAKARAN


Peranan APAR dalam proteksi kebakaran sangat luar biasa karena merupakan
ujung tombak terdepan dalam proteksi terhadap bahaya kebakaran dan sangat
menentukan kisah bencana kebakaran. Namun disisi lain peranan APAR laksana
pahlawan tak dikenal karena keberhasilan APAR memadamkan api diawal
kebakaran di darat, di laut rnaupun di udara jarang sekali disebut dalam surat
kabar apalagi masuk dalam Televisi karena berita kebakaran yang menarik
untuk di dengar dan dibaca umumnya adalah kebakaran besar yang terjadi dan
melalap kawasan industri, shoping center, gedung bertingkat dan pawn besar
yang kerugiannya berjuta sampai dengan bermilyard rupiah, itu baru berita kebakaran

Pada dasarnya semua api kecil dapat dipadamkan bila terdapat alat pemadam api
yang tepat dan dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan.
Alat pemadam api ringan (APAR) dirancang untuk kebutuhan tersebut, namun

K3 dan Hukum Ketenagakerjaan 53


keberhasilan penggunaannya tergantung dari beberapa pokok sebagai berikut:

1. Alat pemadam api ringan harus handal dan terpercaya.


2. Alat pemadam api ringan harus ditempatkan dengan tepat dan siap pakai.
3. Alat pemadam api ringan harus disesuaikan untuk kemungkinan api yang
bakal timbul.
4. Api harus diketemukan selagi kecil agar alat pemadam api efektip berfungsi.
5. Api harus diketemukan oleh seorang yang siap dan ingin serta terampil
mempergunakan alat pemadam api ringan.

Sangat disayangkan masih ada anggapan dikalangan masyarakat bahwa APAR hanya
sebagai sarana pelengkap asal ada sekedar memenuhi persyaratan sehingga pada
saat dibutuhkan alat pemadam api ringan tersebut macet atau tidak berfungsi dan
gagal memadamkan kebakaran.

Alat Pemadam Api Ringan (APAR): ialah alat pemadam api berbentuk tabung yang
mudah dioperasikan oleh satu orang dan mudah dijinjing. Alat pemadam api ringan
ditujukan untuk memadamkan api awal pada mula terjadi kebakaran. Berat APAR
berkisar antara 1 Kg - 16 Kg. Lebih berat dari itu disebut APA Mobile Unit (Kereta
Dorong).

K3 dan Hukum Ketenagakerjaan 54


K3 dan Hukum Ketenagakerjaan 55
K3 dan Hukum Ketenagakerjaan 56
K3 dan Hukum Ketenagakerjaan 57
K3 dan Hukum Ketenagakerjaan 58
K3 dan Hukum Ketenagakerjaan 59

Anda mungkin juga menyukai