Hubungan Antara Komunikasi Ibu-Anak Dengan Kesiapa
Hubungan Antara Komunikasi Ibu-Anak Dengan Kesiapa
Program Studi Psikologi, Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
ayu_fajri89@yahoo.com; khairani.maya@gmail.com
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan positif antara komunikasi ibu-anak dengan kesiapan menghadapi
menstruasi pertama (menarche) pada siswi SMP Muhammadiyah Banda Aceh. Hipotesis yang diajukan dalam
penelitian ini adalah bahwa ada hubungan positif antara komunikasi ibu-anak dengan kesiapan menghadapi menstruasi
pertama (menarche) pada siswi SMP Muhammadiyah Banda Aceh. Apabila komunikasi antara ibu dan anak
berlangsung efektif maka remaja akan siap dalam menghadapi menstruasi pertama (menarche). Metode pengambilan
sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling, subjek diambil berdasarkan karakteristik yang
telah ditentukan. Adapun skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesiapan menghadapi menstruasi
pertama (menarche) yang disusun mengacu pada aspek yang dikemukakan oleh Yusuf (2002) dan skala komunikasi
ibu-anak yang disusun mengacu pada aspek yang dikemukakan oleh Devito (1995). Analisis data dalam penelitian ini
menggunakan teknik korelasi product moment dari Pearson. Hasil analisis menunjukkan besarnya koefisien korelasi
sebesar r = 0,547 dengan p = 0,000 (p<0,01). Hal ini menunjukkan bahwa ada korelasi positif yang sangat signifikan
antara komunikasi ibu-anak dengan kesiapan menghadapi menstruasi pertama (menarche), sehingga hipotesis yang
diajukan diterima.
133
134 Jurnal Psikologi Undip Vol. 10, No.2, Oktober 2011
vitamin dan konsultasi tentang kesehatan menerima dan mengalami menstruasi pertama
reproduksi terhadap remaja dan orang (menarche) sebagai proses yang normal.
tuanya.”
(Respati, W. S. Problematika Remaja).
Remaja yang akan mengalami menstruasi
Berdasarkan pertanyaan dan kasus di atas
pertama (menarche) membutuhkan kesiapan
dapat diketahui bahwa remaja belum
mental yang baik (Nagar & Aimol, 2010).
mendapatkan informasi benar tentang
Sarwono (2008) menambahkan bahwa
menstruasi sehingga memiliki informasi yang
perubahan yang terjadi pada saat menstruasi
salah tentang menstruasi, bahkan cenderung
pertama (menarche) menyebabkan remaja
mengkaitkan menstruasi dengan sesuatu yang
menjadi canggung. Oleh karena itu remaja
negatif. Remaja biasanya tidak mengetahui
perlu mengadakan penyesuaian tingkah laku.
tentang dasar perubahan yang terjadi pada
Penyesuaian tersebut tidak dapat dilakukan
dirinya. Oleh karena itu, jika remaja tidak
dengan mulus, terutama jika tidak ada
diberitahu atau tidak dipersiapkan dengan
dukungan dari orangtua.
baik tentang perubahan fisik dan psikologis
yang terjadi pada masa puber, maka
Anak pertama kali melakukan interaksi
pengalaman akan adanya perubahan fisik
komunikasi dalam lingkungan keluarga
tersebut dapat menjadi peristiwa yang
terutama dengan orang yang paling lekat
traumatis. Akibatnya, remaja akan
dengannya yaitu ibu. Hubungan kelekatan
mengembangkan sikap yang kurang baik
(attachment) anak ke ibunya akan
terhadap perubahan tersebut (Hurlock, 2004).
berlangsung sampai anak mencapai usia
remaja. Peran ibu untuk membentuk
Nagar dan Aimol (2010) menyatakan bahwa
kelekatan (attachment) merupakan awal
pengetahuan yang diperoleh remaja tentang
pembentukan rasa percaya (trust) pada diri
menstruasi akan mempengaruhi persepsi
anak (Bowlby dalam Hendriati, 1996).
remaja tentang menstruasi pertama
(menarche). Jika persepsi yang dibentuk
Peran ibu sangat penting dalam proses
remaja tentang menstruasi pertama
pertumbuhan dan perkembangan anak,
(menarche) positif, maka hal ini akan
terutama pada masa remaja. Remaja mulai
berpengaruh pada kesiapan remaja dalam
mengenal berbagai proses seksual yang
menghadapi menstruasi pertama (menarche).
sedang terjadi pada tubuh dan jiwanya
Kesiapan menghadapi menstruasi pertama
pertama kali melalui ibu (Sarwono, 2008).
(menarche) adalah keadaan yang menujukkan
Umumnya anak perempuan akan memberi
bahwa seseorang siap untuk mencapai
tahu ibunya saat menstruasi pertama kali
kematangan fisik yaitu datangnya menstruasi
(Santrock, 2003). Sayangnya tidak semua ibu
pertama (menarche) pada saat menginjak usia
memberikan informasi yang memadai kepada
sepuluh sampai enam belas tahun yang terjadi
putrinya. Sebagian ibu enggan membicarakan
secara periodik (pada waktu tertentu) dan
secara terbuka sampai remaja mengalami
siklik (berulang-ulang). Hal ini ditandai
menstruasi pertama (menarche). Kondisi ini
dengan adanya pemahaman yang mendalam
akan menimbulkan kecemasan pada anak,
tentang proses menstruasi sehingga siap
bahkan sering tumbuh keyakinan bahwa
mentruasi pertama (menarche) adalah sesuatu
136 Jurnal Psikologi Undip Vol. 10, No.2, Oktober 2011
yang tidak menyenangkan atau serius. karena itu, ibu diharapkan dapat memberikan
Akibatnya, anak mengembangkan sikap dukungan emosi sehingga remaja merasa
negatif terhadap menstruasi pertama nyaman dan tidak takut ketika mengalami
(menarche) dan melihatnya sebagai penyakit menstruasi pertama (menarche). Pengetahuan
(Llewellyn-Jones, 2005). yang dapat diberikan kepada remaja tentang
Hasil penelitian Nagar dan Aimol (2010) menstruasi pertama (menarche) dapat berupa
tentang Pengetahuan Remaja Meghalaya pengetahuan tentang proses terjadinya
(India) tentang menstruasi menunjukan bahwa menstruasi secara biologis, kebersihan pada
50% pengetahuan tentang menstruasi saat menstruasi, dukungan emosional dan
diperoleh remaja dari teman, 36% dukungan psikologis (Aboyeji, dkk, 2005).
pengetahuan tentang menstruasi diperoleh
dari ibu dan 19% diperoleh dari keluarga
terdekat. Hasil penelitian ini menggambarkan Berdasarkan beberapa hal di atas, maka
adanya hambatan komunikasi antara ibu dan peneliti ingin melakukan penelitian dengan
anak untuk membicarakan masalah judul hubungan antara komunikasi ibu-anak
seksualitas. dengan kesiapan dalam menghadapi
menstruasi pertama (menarche) pada remaja
Keluarga adalah lembaga pertama dan utama putri awal.
dalam melaksanakan proses sosialisasi Kesiapan Menghadapi Menstruasi
(Sarwono, 2008). Perkins, dkk (dalam Lestari Pertama (Menarche)
dan Purwandari, 2002) menyatakan bahwa
keluarga diharapkan dapat menjadi media Kesiapan menghadapi menstruasi pertama
komunikasi untuk memberikan informasi dan (menarche) adalah keadaan yang menujukkan
pelatihan moral bagi pemahaman dan bahwa seseorang siap untuk mencapai salah
pengembangan seksual anak. Pendidikan satu kematangan fisik yaitu datangnya
seksualitas informal dalam keluarga biasanya menstruasi pertama (menarche), yang keluar
terjalin dalam bentuk komunikasi yang hangat dari tempat khusus wanita pada saat
antara anak dan anggota keluarga lainnya. menginjak usia sepuluh sampai enam belas
tahun, yang terjadi secara periodik (pada
Lestari dan Purwandari (2002) selanjutnya waktu tertentu) dan siklik (berulang-ulang).
menambahkan bahwa komunikasi yang sering Hal ini ditandai dengan adanya pemahaman
dilakukan dalam keluarga adalah komunikasi yang mendalam tentang proses menstruasi
interpersonal. Komunikasi interpersonal sehingga siap menerima dan mengalami
adalah proses pengiriman dan penerimaan menstruasi pertama (menarche) sebagai
pesan-pesan antara dua orang atau diantara proses yang normal.
sekelompok kecil orang-orang, dengan
beberapa efek dan beberapa umpan balik Menurut Yusuf (2002) ada tiga aspek
seketika (De Vito, 1995). mengenai kesiapan, yaitu:
a) Aspek Pemahaman, yaitu kondisi dimana
Ibu mempunyai peran yang lebih besar dalam seseorang mengerti dan mengetahui
memberikan informasi tentang menstruasi kejadian yang dialaminya bisa dijadikan
kepada remaja dibandingkan ayah. Oleh sebagai salah satu jaminan bahwa dia
Fajri dan Khairani, Hubungan antara Komunikasi Ibu-Anak dengan Kesiapan Menghadapi Menstruasi Pertama137
(Menarche) pada Siswi SMP Muhammadiyah Banda Aceh
akan merasa siap menghadapi hal-hal kejadian yang menimpa orang lain dan
yang terjadi. berusaha melihat seperti orang lain
b) Aspek Penghayatan, yaitu sebuah kondisi melihat, merasakan seperti orang lain
merasakan. Kemampuan untuk berempati
psikologis dimana seseorang siap secara
dapat membantu kita dalam memahami
alami bahwa segala hal yang terjadi secara emosi seseorang.
alami akan menimpa hampir semua orang c) Sikap Suportif (memberi dukungan)
adalah sesuatu yang wajar, normal, dan Menciptakan suasana atau lingkungan
tidak perlu dikhawatirkan. yang deskriptif. Lingkungan deskriptif
c) Aspek Kesediaan, yaitu suatu kondisi adalah lingkungan yang tidak
psikologis dimana seseorang sanggup atau mengevaluasi individu sehingga individu
menjadi bebas dan tidak malu dalam
rela untuk berbuat sesuatu sehingga dapat
mengungkapkan perasaan.
mengalami secara langsung segala hal d) Sikap Positif
yang seharusnya dialami sebagai salah Memberikan penghargaan yang positif
satu proses kehidupan. untuk seseorang atau orang lain dengan
memberikan respon yang positif (seperti
memberikan pernyataan atau menunjukan
Komunikasi Ibu-Anak perilaku yang baik ketika berinteraksi
dengan orang lain).
Komunikasi ibu-anak merupakan proses e) Kesetaraan
pengiriman dan penerimaan pesan antara ibu Komunikasi akan berlangsung efektif jika
dan anak yang berlangsung secara tatap muka situasi yang diciptakan antara pengirim
dan dua arah (interpersonal) dan disertai dan penerima sejajar. Pengirim dan
adanya niat atau intense dari kedua belah penerima harus berada pada atmosfir yang
pihak, dimana keduanya berperan sebagai sama sehingga posisi keduanya seimbang.
pembicara dan pendengar secara bergantian
sehingga menimbulkan efek tertentu berupa Tujuan Penelitian
respon dan umpan balik segera (feedback).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
De Vito (1995) menguraikan beberapa aspek- hubungan antara komunikasi ibu-anak dengan
aspek komunikasi interpersonal berdasarkan kesiapan dalam menghadapi menstruasi
pendekatan humanistik, yaitu : pertama (menarche) pada siswi SMP
a) Keterbukaan Muhammadiyah Banda Aceh.
Keterbukaan menunjukkan pada
keinginan untuk membuka diri atau METODE
berbagi infomasi yang biasanya ditutupi Penelitian ini menggunakan metode
oleh seseorang. Selain itu keterbukaan kuantitatif. Subjek yang terlibat dalam
juga dapat terlihat dari cara seseorang penelitian ini adalah siswi SMP
merespon pesan yang diterima dengan
jujur. Muhammadiyah sebanyak 109 subjek dengan
b) Empati karakteristik sebagai berikut: usia dua belas
Empati adalah kemampuan untuk sampai dengan lima belas tahun dan berada di
merasakan apa yang dirasakan orang lain kelas I, II dan III di Sekolah Menengah
atau mencoba merasakan apa yang sedang Pertama (SMP), yang sudah mendapatkan
dialami oleh orang lain. Ketika berempati atau belum mendapatkan menstruasi pertama
kita membayangkan diri kita pada
138 Jurnal Psikologi Undip Vol. 10, No.2, Oktober 2011
140
Fajri dan Khairani, Hubungan antara Komunikasi Ibu-Anak dengan Kesiapan Menghadapi Menstruasi Pertama141
(Menarche) pada Siswi SMP Muhammadiyah Banda Aceh
yang tersedia secara online dan dapat diakses masalah biasanya akan menceritakan pada
dengan mudah (Kurniawan, 2009). ibu. Menurut mereka ibu adalah adalah teman
yang menyenangkan untuk diajak berdiskusi
Pada penelitian ini, peneliti menemukan terutama mengenai masalah pendidikan dan
bahwa komunikasi ibu-anak memberikan menstruasi pertama (menarche). Ibu selalu
peran sebesar 30% pada kesiapan siswi SMP bersedia untuk memberikan jawaban terhadap
Muhammadiyah Banda Aceh dalam pertanyaan yang mereka ajukan dengan
menghadapi menstruasi pertama (menarche) bahasa yang mudah dipahami. Jika ibu tidak
sedangkan data tambahan lainnya yang mengetahui jawaban dari pertanyaan yang
didapatkan dari hasil wawancara menunjukan mereka ajukan, maka biasanya mereka
bahwa media informasi seperti majalah, menanyakan pada teman dekatnya atau
televisi, radio, jurnal dan rubrik konsultasi mencari jawaban dari majalah dan rubrik
kesehatan juga memberikan peran pada konsultasi yang dapat diakses di internet.
kesiapan siswi SMP Muhammadiyah Banda Begitupun ketika para subjek mendapatkan
Aceh dalam menghadapi menstruasi pertama menstruasi pertama kali, ibunya adalah orang
(menarche). Hal ini senada dengan pendapat pertama yang mereka beritahu.
Hendrik (2006) yang menyatakan bahwa
selain informasi yang diperoleh remaja dari Sedangkan hasil analisis statistik pada
keluarga (ibu atau saudara kandung), kesiapan variabel kesiapan menghadapi menstruasi
menghadapi menstruasi pertama (menarche) pertama (menarche) menunjukan bahwa
juga dipengaruhi oleh paparan informasi yang angka korelasi pada aspek penghayatan
didapatkan dari televisi, radio, majalah atau dengan komunikasi ibu-anak adalah sebesar
jurnal. Pada masa remaja beberapa media r= 0,610 dengan tingkat signifikansi p= 0,000
informasi tersebut menjadi media sumber (p< 0,01). Artinya aspek penghayatan
informasi yang dapat menjawab rasa ingin memiliki hubungan yang paling besar dengan
tahu remaja. Dengan demikian, remaja mulai komunikasi ibu-anak pada siswi SMP
mengenal berbagai proses yang terjadi pada Muhammadiyah dibandingkan dengan aspek
tubuhnya sehingga remaja memiliki gambaran kesiapan menghadapi menstruasi pertama
yang baik atau buruk tentang dirinya (menarche) lainnnya.
menstruasi pertama (menarche).
Berdasarkan pembahasan yang telah
Hasil analisis statistik pada variabel dipaparkan di atas, peneliti menyimpulkan
komunikasi ibu-anak menunjukan bahwa bahwa sebagian besar siswi SMP
aspek keterbukaan memiliki hubungan yang Muhammadiyah Banda Aceh menganggap
paling besar dengan kesiapan menghadapi bahwa menstruasi merupakan hal yang
menstruasi pertama (menarche) dibandingkan normal dialami setiap remaja sehingga subjek
dengan aspek komunikasi ibu-anak lainnya, tidak merasa takut, cemas atau khawatir
dengan angka koefisien korelasi sebesar r= ketika mendapatkan menstruasi pertama
0,570 dengan tingkat signifikansi p= 0,000 (menarche). Subjek lebih memaknai
(p< 0,01). Hasil wawancara dari data menstruasi pertama sebagai hal yang positif
tambahan yang didapatkan dari tiga subjek dan menyenangkan sehingga merasa cukup
menunjukan bahwa ketika mereka memiliki
142 Jurnal Psikologi Undip Vol. 10, No.2, Oktober 2011
siap dalam menghadapi menstruasi pertama Pranikah pada Remaja Putri (Online).
(menarche). Diunduh pada tanggal 16 Agustus
2011 dari http://www.skripsi-
tesis.com/hubungan-antara-
KESIMPULAN DAN SARAN
pengetahuan-tentang-aborsi-dengan-
Kesimpulan sikap-profil-pada-remaja-putri/2007.
Berdasarkan hasil analisa data penelitian ini, De Vito, J. (1995). The Interpersonal
dapat disimpulkan bahwa komunikasi ibu- Communication Book. New York:
Collins.
anak memiliki hubungan positif dengan
kesiapan menghadapi menstruasi pertama Hendriati, A. (1996). Meninjau Kembali
(menarche). Hal ini berarti apabila Pentingnya Kelekatan Ibu-Anak.
komunikasi ibu-anak berlangsung efektif Jakarta: Fakultas Psikologi Atma Jaya.
maka remaja akan siap dalam menghadapi
menstruasi pertama (menarche). Hendrik, H. (2006). Problema Haid (Tinjauan
Syariat Islam dan Medis). Solo: Tiga
Serangkai.
Saran
Hurlock, E.B. (2004). Psikologi
Saran untuk peneliti selanjutnya diharapkan
Perkembangan: Suatu Pendekatan
memperhatikan beberapa faktor internal yang Sepanjang Rentang Kehidupan. (Edisi
berkaitan dengan kesiapan menghadapi Ke-5). Jakarta: Erlangga.
menstruasi pertama (menarche) seperti akses
media informasi seperti televisi, radio, koran, ---------------------------- (2010). Just For Girls
jurnal, majalah, rubrik konsultasi kesehatan (Buklet). Tanya Jawab Masalah
serta dan atau akses layanan kesehatan yang Seksualitas Anak. Jakarta: Yayasan
Kita & Buah Hati.
disediakan oleh Puskesmas, bidan dan Rumah
Sakit. Selain itu, juga disarankan untuk Kurniawan, S.T. (2009). Pengaruh Pendidikan
mempertimbangkan teknik pengambilan Kesehatan terhadap Tingkat
sampel dengan cara random agar hasil Kecemasan dalam Menghadapi
penelitian dapat digeneralisir untuk kota Menarche pada Siswi SD Negeri 1
Banda Aceh Gayam Kabupaten Sukaharjo. Skripsi
(tidak diterbitkan). Surakarta: Fakultas
Psikologi Universitas Muhammadiyah
DAFTAR PUSTAKA
Surakarta.
Aboyeji, Saidu, Abiodun, Fawole, Adewara,
& Adegoke. (2005). Menstrual Lestari & Purwandari. (2002). Kemampuan
Preparation Among Adolescents in Komunikasi Ibu-Anak tentang
Kwarta State. Journal. Kwarta State : Seksualitas Ditinjau dari Tingkat
Department of Obstetrics and Pengetahuan Ibu. Jurnal Indigenous,
Gynaecology. University of Ilorin Vol 6, No 1. h. 32-39. Surakarta:
Teaching Hospital. Fakultas Psikologi Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Amrillah, dkk. (2007). Hubungan antara
Pengetahuan dan Kualitas Komunikasi Llewellyn-Jones, D. (2005). Setiap Wanita.
Orangtua dengan Perilaku Seksual PT. Delapratasa Publishing.
Fajri dan Khairani, Hubungan antara Komunikasi Ibu-Anak dengan Kesiapan Menghadapi Menstruasi Pertama143
(Menarche) pada Siswi SMP Muhammadiyah Banda Aceh
Muagman, D. (1990). Adolescent Fertilitiy Study Yeung, Y. L., Tang, C. S. & Lee, A. (2005).
In Thailand. ICARP Search, April. Psychosocial and Cultural Factors
Influencing Expectations of
Proverawati, A. & Misaroh, S. (2009). Menarche Menarche: A study on Chinese
(Menstruasi Pertama Penuh Premenarcheal Teenage Girls. Journal
Makna).Yogyakarta : Muha Medika. of Adolescent Research. Vol 20. No. 1.
Sage Publication.
Respati, W.S. (2011). Problematika Remaja
Akibat Kurangnya Informasi Kesehatan Yusuf, A.M. (2002). Pengantar Ilmu
Reproduksi. Jakarta: Fakultas Psikologi Pendidikan. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Universitas Esa Unggul. Diakses 23
September 2011 dari
http://www.esaunggul.ac.id/index.php?mib=
prodi&sid=22&nav=artikel.detail&id=107&t
itle=Problematika%20Remaja%20Akibat%2
0Kurangnya%20Informasi%20Kesehatan%2
0Reproduksi