Anda di halaman 1dari 23

Laporan Praktikum Botani

“Sel dan Jaringan”

Disusun oleh:

Nama : Nevara Agistia Ifanka

NIM : 215040200111074

Kelas :H

Asisten : Mulia Addieni

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2021

1
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................................. 4
1.1. Latar Belakang..............................................................................................................................4
1.2. Tujuan............................................................................................................................................4
1.3. Manfaat..........................................................................................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................................................. 6
2.1. Definisi Sel.......................................................................................................................................... 6
2.2. Definisi Jaringan................................................................................................................................6
2.3. Bagian Sel dan Fungsinya................................................................................................................. 7
2.4. Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan.................................................................................... 11
2.6. Definisi Jaringan..............................................................................................................................13
2.7. Macam-Macam Jaringan................................................................................................................13
2.8. Perbedaan Jaringan Pengangkut Tumbuhan Monokotil dan Dikotil........................................ 16
BAB III METODOLOGI...........................................................................................................................17
3.1. Alat dan Bahan Beserta Fungsinya (tabel)...............................................................................17
3.2. Cara Kerja (diagram alir)..........................................................................................................18
3.3. Analisa Perlakuan.......................................................................................................................19
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.................................................................................................... 20
4.1 Klasifikasi Spesimen.........................................................................................................................20
4.2 Susunan Jaringan Pengangkut pada Tanaman Dikotil dan Monokotil......................................21
BAB V PENUTUP...................................................................................................................................... 22
5.1 Kesimpulan........................................................................................................................................22
5.2 Saran.................................................................................................................................................. 22
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................................23

2
DAFTAR GAMBAR
Figure 1 Bagian Sel Tumbuhan ( Weschool.id)............................................................................... 7
Figure 2 Bayam.............................................................................................................................. 20
Figure 3 Rumput Gajah.................................................................................................................. 21
Figure 4 Jaringan Pengangkut........................................................................................................ 21

3
BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sel merupakan hal yang mendasar pada ilmu biologi. Sel sendiri merupakan materi
paling sederhana yang dapat hidup. Setiap sel berasal dari sel hidup lainnya. Organisme
memiliki sel yang bersel tunggal tetapi ada juga ada organisme yang lebih komplek.
Artinya organisme tersebut memiliki banyak sel, tetapi jika antara sel satu dengan lainnya
tidak bekerja sama maka akan menyebabkan mereka tidak bertahan lama. Unit struktural
terkecil dari organisme adalah sel. Selaput/ membran sel mengelilingi sel yang di
dalamnya terdapat cairan (protoplasma) atau bentuk matriks serta bentuk-bentuk
subselular. Protoplasma sendiri terdiri dari plasma sel (sitoplasma) dan inti sel (nucleus)
dimana dalam inti sel ini terdapat plasma inti atau nukleoplasma. Perkembangbiakan sel
yaitu dengan membelah diri yaitu secara mitosis. Materi genetik terkandung dalam sel
sebagai penentu sifat-sifat makhluk hidup.
Kemudian sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama akan membentuk suatu
kumpulan yang dinamakan jaringan. Pada dasarnya, jaringan pada tumbuhan ada dua
macam, yaitu jaringan meristem (embrional) dan jaringan permanen (dewasa). Jaringan
meristem tersusun oleh sel-sel muda sehingga selalu membelah dan belum terdiferensiasi.

1.2. Tujuan
Tujuan ditulisnya laporan ini untuk :
1. Mengetahui dan memahami definisi sel
2. Mengetahui dan memahami definisi jaringan
3. Mengetahui bagian sel dan fungsinya
4. Mengetahui perbedaan antara sel hewan dengan sel tumbuhan
5. Mengetahui ciri-ciri sel hidup dengan sel mati
6. Mengetahui macam-macam jaringan
7. Mengetahui perbedaan jaringan pengangkut tumbuhan monokotil dan dikotil
4
8. Memenuhi tugas praktikum mata kuliah botani

1.3. Manfaat
Manfaat yang diharapkan dari penulisan laporan :
1. Bagi pembaca
Meningkatkan pengetahuan pembaca tentang ilmu sel dan jaringan
2. Bagi penulis
Menambah pengetahuan dan sebagai sarana untuk lebih memahami materi sel
dan jaringan .
3. Bagi akademik
Untuk pertimbangan pemberian nilai yang akan diberikan kepada penulis

5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Definisi Sel
 Menurut Gade (2014) Sel itu unit terkecil dimana dalam arti biologis sel ini menjadi
dasar dari kehidupan
 Menurut Issoegianti et al (2012) Sel merupakan kesatuan kecil bersalut selaput tipis
yang di dalamnya berisi larutan kental senyawa kimia.
 Menurut Ellinger et al (2014) Cell is the smallest structural and functional unit of
living organisms, which can exist on its own artinya Sel adalah unit struktural dan
fungsional terkecil dari organisme hidup, yang dapat
eksis sendiri.
 Menurut Pike (2021) The cell is the structural integrity, practical, and hereditary
smallest of residing creatures within the shape of a small areabounded with the aid of
membranes and contains a focused liquid.

2.2. Definisi Jaringan


 Menurut Khaerani (2011) Jaringan merupakan sekumpulan sel yang bergabung
menjadi satu dan berfungsi dalam proses tumbuh dan berkembang. Jaringan juga
merupakan sekumpulan sel – sel yang berkumpul menjadi suau kesatuan hingga
membantu proses mahluk hidup dalam tumbuh dan berkembang.
 Menurut Kumaidah (2017) Jaringan merupakan sekumpulan sel yang mempunyai
struktur dan fungsi yang sama.
 Menurut J,et al (2014) Tissue is a group of cells with the same structure and
function, working together as a unit To carry out one or more specialized activities.
Artinya Jaringan adalah sekumpulan sel dengan struktur dan fungsi yang sama,
bekerja sama sebagai satu kesatuan untuk melakukan satu atau lebih aktivitas
khusus” (J, et al., 2014).
 Menurut Melissa (2021) A tissue is a group or layer of cells that perform a specific
function.
Artinya Jaringan adalah sekelompok atau lapisan sel yang melakukan fungsi
tertentu.

6
2.3. Bagian Sel dan Fungsinya

Figure 1 Bagian Sel Tumbuhan ( Weschool.id)

Menurut Ramlawati et al (2017) bagian sel tumbuhan dan fungsinya antara lain :

a. Dinding Sel
Dinding sel hanya ada pada sel tumbuhan. Dinding sel berfungsi sebagai
penyokong mekanik dan memberi bentuk pada sel. Tetapi,pada suatu kondisi tertentu,
dinding sel berperan untuk melindungi sel agar tidak mengalami lisis. Dinding sel
tumbuhan terutamatersusun atas selulosa, hemiselulosa, dan polisakarida pektat. Secara
umum, dinding sel pada tumbuhan terdiri atas dua, yaitu dinding sel primer dan dinding
sel sekunder.

b. Membran Sel/Membran Plasma


Membran sel ini merupakan selaput yang terletak paling luar dan tersusun dari
senyawa kimia lipoprotein yaitu gabungan dari senyawa lemak atau lipid dengan senyawa
protein. Membran sel disebut juga membran plasma atau selaput plasma. Membran sel
tersusun atas molekul-molekul protein, lapisan senyawa lemak (fosfolipid), air,
karbohidrat, dan sedikit kolesterol.
Fungsinya
1) Membentuk suatu batas yang fleksibel (tidak mudah robek) antara isi sel dan luar sel.
2) Membungkus dan melindungi isi sel.
3) Menyeleksi zat-zat apa saja yang bisa masuk ke dalam sel dan apa yang harus keluar
dari sel. Dengan kata lain, membran sel dapat dilalui oleh zat-zat tertentu. Sifat
7
membran sel ini dinamakan selektif permeabel.

c. Retikulum Endoplasma
Terdapat jalinan saluran-saluran yang berbatas membran dii dalam sitoplasma sel t
yang berbatas membran dan saling beranastomosis dan secara kolektif disebut retikulum
endoplasma. Retikulum endoplasma merupakan sistem membran yang sangat luas di
dalam sel. Pada preparat, sel irisan dengan menggunakan mikroskop electron tampak
membran itu berpasang-pasangan,meliputi rongga-rongga dan tabung pipih. Ruang yang
saling terkurung ini mungkin saling berhubungan. Membran-membran ini mempunyai
struktur lipid-protein yang sama dengan yang ada pada membran lain sel tersebut. Setiap
membran pada reticulum endoplasmic memiliki satu permukaan yang menghadap sitosol
dan satu lagi menghadap bagian dalam rongga tersebut (Kimball, 1990).
Retikulum endoplasma berperan di dalam mekanisme detoksifikasi, ikut terlibat di dalam
sintesis lemak, steroid dan metabolit molekul-molekul kecil. Selain itu, berperan dalam
sintesis protein dengan adanya ribosom pada permukaan membrannya.
Dikenal dua jenis retikulum endoplasma (RE) , yaitu:
1) Retikulum endoplasma granuler (retikulum endoplasma kasar)
2) Retikulum endoplasma agranuler (reticulum endoplasma halus)

d. Badan Golgi
Sering disebut apparatus golgi dimana badan golgi ini sering dijumpai pada
hampir semua sel tumbuhan dan hewan. Protein yang disintesis oleh RER (Rough
Endoplasmic Reticulum) dipindahkan ke dalam apparatus golgi. Protein-protein itu
terkumpul di dalam saku-saku tadi sampai penuh dengan protein. Saku-saku tersebut
dapat berpindah ke permukaan sel danmengeluarkan isinya ke bagian luar(Kimball, 1990).
Fungsi kompleks golgi adalah memodifikasi produk sekresi enzim-enzim, khususnya
lipoprotein pada sel produk sekresi; glikoksilasi protein-protein yang di sintesis oleh
retikulum endoplasma kasar, pembuatan membran untuk vesikula yang dikeluarkan dari
permukaan matang dan proliferasi membran plasma dengan menambahkan bahan-bahan
membran. Untuk organel- organel intraseluler dan membran plasma (Sheeler & Bianchi,
1983).

8
e. Inti Sel (Nukleus)
Nukleus adalah struktur berbentuk bulat dan biasanya terletak di tengah-tengah sel.
Nukleus adalah bagian terpenting bagi kehidupan sel sebab nukleus mengendalikan
seluruh aktivitas sel Nukleus dibatasi oleh dua lapisan membran yang disebut membran
inti.Membran inti memiliki struktur yang mirip dengan membran sel. Membran inti
memilikipori-pori yang hanya bisa dilalui oleh substansi tertentu. Membran inti memiliki
fungsi sebagai pelindung inti sel dan sebagai tempat pertukaran zat antara materi inti dan
sitoplasma.
Inti sel memiliki bagian-bagian di dalamnya, seperti berikut ini:
1) Cairan Inti (Nukleoplasma)
Cairan kental berbentuk jeli. Cairan inti ini mengandung senyawa kimia yang sangat
kompleks. Selain itu, di dalam cairan inti
terdapat enzim, ion, protein, dan nukleotida.
2) Anak Inti (Nukleolus)
Anak inti merupakan suatu struktur berbentuk bulat yang tersusun atas filamen-
filamen dan butiran-butiran. Secara kimiawi, anak inti mengandung DNA, RNA, dan
protein.
Nukleolus berperan dalam pembentukan ribosom.
3) Kromatin
Kromatin adalah struktur berupa benang-benang halus yang mengandung DNA
(deoxyribonucleic acid). DNA merupakan bahan atau substansi genetik dari suatu
organisme. Pada saat pembelahan sel, kromatin akan memendek dan melingkar
membentuk kromosom.

f. Ribosom (ergastoplasma)
Struktur ini berbentuk bulat terdiri dari dua partikel besar dan kecil, ada yang melekat
sepanjang retikulum endoplasma dan ada pula yang soliter atau bebas. Ribosom
merupakanorganel sel terkecil di dalam sel. Ribosom berfungsi sebagai tempat
berlangsungnya sintesis protein.

g. Mitokondria
Mitokondria mengandung enzim yang dapat melepaskan energi dalam bentuk makanan

9
pada proses respirasi sel. Fungsi mitokondria adalah sebagai pusat respirasi seluler yang
menghasilkan banyak energi ATP. Respirasi
merupakan proses perombakan atau katabolisme untuk menghasilkan energi atau tenaga
bagi berlangsungnya proses hidup, karena itu mitokondria diberi julukan the power house
(pembangkit tenaga) bagi sel.

h. Lisosom
Lisosom merupakan beberapa vesikula yang berasal dari badan Golgi tetap berada di
dalam sitoplasma. Lisosom yaitu organel berbentuk oval atau bulat yang dilapisi oleh satu
lapis membran. Lisosom mengandung enzim yang dapat mencerna polisakarida,fosfolipid,
lipid, dan protein. Selain itu, lisosom juga berfungsi mencernakan danmenguraikan
organel sel yang tua atau telah rusak. Lisosom pun berperan di dalam proses kematian sel
(autolisis).Lisosom yang baru dibentuk disebut lisosom primer. Adapun lisosom yang
telah ikut dalam proses pencernaan sel disebut lisosom sekunder.

i. Sentrosom (sentriol)
Struktur sentrosom berbentuk bintang. Sentrosom bertindak sebagai benda kutub yang
merupakan tempat melekatnya ujung benang gelendong pada kedua kutub tersebut.
Struktur ini hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron. Fungsi
sentrosommemegang peranan penting dalam pembelahan sel sel baik mitosis maupun
meiosis.

j. Plastida
Plastida berperan dalam fotosintesis. Plastida adalah bagian dari sel yang bisa ditemui
pada alga dan tumbuhan (kingdom plantae). Plastida dapat dilihat dengan mikroskop
cahaya biasa.

k. Vakuola (rongga sel)


Beberapa ahli tidak memasukkan vakuola sebagai organel sel karena tidak menjalankan
sebuah fungsi tertentu secara aktif. Vakuola lebih sering ditemukan dalam sel tumbuh-

10
tumbuhan daripada dalam sel hewan, masing-masing dipisahkan dari sitoplasma oleh
sebuah selaput, yang agak mirip dengan membran plasma.Vakuola berisi air yaitu getah
sel yang mengandung makanan, sekresi sel, dan zat-zat buangan.

l. Mikrotubulus
Mikrotubulus berbentuk benang silindris dan kaku. Mikrotubulus adalah pipa-pipa yang
panjang dan halus yang telah ditemukan pada berbagai jenis sel, baik tumbuh-tumbuhan
maupun hewan.

m. Mikrofilamen
Mikrofilamen seperti mikrotubulus, tetapi lebih lembut. Terbentuk dari komponen
utamanya yaitu protein aktin dan miosin (seperti pada otot). Mikrofilamen berperan dalam
pergerakan sel.

n. Peroksisom (badan mikro)


Organel yang mengandung banyak enzim katalase. Enzim katalase berfungsi
menguraikan senyawa beracun peroksida (H2O2). Pada hewan, peroksisom banyak
terdapat di dalam hati dan ginjal. Peroksisom yang hanya terdapat pada tumbuhan
disebutglioksisom. Glioksisom berfungsi mengoksidasi asam lemak. Organel ini banyak
ditemukan di dalam jaringan lemak pada biji yang sedang berkecambah.

2.4. Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan

No Perbedaan Sel Tumbuhan Sel Hewan

1 Dinding Sel Ada Tidak Ada

Ada (kromoplas, kloroplas dan


2 Plastida Tidak Ada
leukoplas)

3 Sentriol Tidak Ada Ada

4 Vakuola Ada, berukuran besar Ada, berukuran kecil

Sambungan antar Desmosome, tight


5 Plasmodesmata
sel junction

11
6 Tingkat Totipotensi Sangat tinggi Rendah

Lemah tanpa vakuola


7 Ketahanan Tekanan Kuat karena dinding sel
kontraktil

8 Sitokinesis sel Membentuk lempeng mitosis Membentuk furrowing

Pembentukan
9 Secara anastral Secara amphiastral
Spindle

Jarang, hanya pada sperma tumbuhan


10 Flagela Sering ditemukan
tertentu

11 Silia Sangat jarang Sering ditemukan

12 Ukuran Sel Besar Kecil

13 Organel Respirasi Kloroplast (plastida) dan mitokondria Mitokondria

14 Sentrosom/Sentriol Tidak ada, jarang ditemukan Ada

15 Letak Inti Sel Berada di pheriperal sitoplasma Berada di tengah sel

Tinggi, tidak adanya


16 Elastisitas jaringan Rendah, karena adanya dinding sel
dinding sel

Berbagai macam, dapat


Bentuk sel tumbuhan kaku, jarang
17 Bentuk Sel berubah-ubah bentuk
berubah bentuk kecuali derivat sel
dan tidak kaku

Tidak ada, jarang


18 Glioksisom Ada
ditemukan

Umumnya banyak
19 Lisosom Jarang ditemukan terdapat dalam sel
hewan

Matriks
20 Tidak ada Ada
Ekstraselular

2.5. Ciri-Ciri Sel Hidup dan Sel Mati

Sel yang hidup memiliki organel-organel yang sesuai dengan fungsi sel tertentu. Sel memiliki
bagian hidup yang terdiri dari inti dan sitoplasma beserta cairan dan organel sel lainnya. Bagian

12
sel yang mati merupakan dinding sel dan isi vakuola. Secara umum kematian sel ditandai dengan
kematian inti selnya. Pada sel yang mati, hanya akan terdapat dinding sel (pada tumbuhan) dan
sitoplasma tanpa organel/isi

Menurut Joko et al (2013) Struktur sel hidup adalah ruang sel yang berisi nukleus, sitoplasma,
dan antar selnya dibatasi oleh dinding sel. Sel hidup di dalamnya terdapat organel-organel sel
seperti sitoplasma, dinding sel dan .

Struktur sel mati adalah ruang sel yang di dalamnya kosong dan mempunyai dinding sel untuk
membatasi sel satu dengan sel yang lainnya. Sel gabus tumbuhan termasuk sel mati karena sudah
tidak mempunyai inti sel dan sitoplasma, sehingga ruang selnya nampak kosong. Sel gabus yang
satu dengan sel yang lainnya tersusun rapi dan rapat, didalam dinding sel terlihat kosong. Hal ini
menyatakan bahwa sel gabus adalah sel mati.

2.6. Definisi Jaringan


 Menurut Khaerani (2011) Jaringan merupakan sekumpulan sel yang bergabung
menjadi satu dan berfungsi dalam proses tumbuh dan berkembang. Jaringan juga
merupakan sekumpulan sel – sel yang berkumpul menjadi suau kesatuan hingga
membantu proses mahluk hidup dalam tumbuh dan berkembang.
 Menurut Kumaidah (2017) Jaringan merupakan sekumpulan sel yang mempunyai
struktur dan fungsi yang sama.
 Menurut J,et al (2014) Tissue is a group of cells with the same structure and
function, working together as a unit To carry out one or more specialized activities.
Artinya Jaringan adalah sekumpulan sel dengan struktur dan fungsi yang sama,
bekerja sama sebagai satu kesatuan untuk melakukan satu atau lebih aktivitas
khusus” (J, et al., 2014).
 Menurut Melissa (2021) A tissue is a group or layer of cells that perform a specific
function.
Artinya Jaringan adalah sekelompok atau lapisan sel yang melakukan fungsi
tertentu.

2.7. Macam-Macam Jaringan


1. Jaringan Meristem

13
Jaringan meristem adalah jaringan yang terus-menerus mengalami pembelahan atau masih
bersifat embrionik. Sel-sel meristem membelah terus untuk menghasilkan sel-sel baru,
beberapa hasil pembelahan akan tetap berada dalam jaringan meristem yang disebut sel inisial
atau sel permulaan. Sedangkan sel-sel baru yang digantikan kedudukannya oleh sel meristem
disebut derivative atau turunan. (Suwarno, 2009).

Berdasarkan cara terbentuknya, jaringan meristem dibedakan menjadi 3,


yaitu:
a. Promeristem, sudah ada waktu tumbuhan dalam masa embrional.
b. Meristem primer, masih bersifat membelah diri, terdapat pada tumbuhan dewasa di ujung
batang, ujung akar, kuncup.
c. Meristem sekunder, berasal dari meristem primer.

Menurut letaknya meristem dibedakan menjadi:


a. Meristem apikal (ujung) merupakan jaringan muda yang terbentuk oleh sel-sel inisial
yangberada pada ujung-ujung dari alat-alat tumbuhan.
b. Meristem lateral
(samping) adalah meristem yang menyebabkan pertumbuhan sekunder. Pertumbuhan sekunder
adalah proses pertumbuhan yang menyebabkan bertambah besarnya akar dan batang
tumbuhan
c. Meristem interkalar, yaitu pada ruas tumbuhan monokotil.
(Suwarno, 2009)

Berdasarkan terjadinya, jaringan meristem dibedakan menjadi dua, yaitu:


1. Jaringan Meristem Primer
Jaringan meristem yang merupakan perkembangan lebih lanjut dari partum buhan embrio.
Contoh: ujung batang, ujung akar
2. Jaringan Meristem Sekunder
Jaringan meristem sekunder adalah jaringan meristem yang berasal dari jaringan dewasa yaitu
kambium dan kambium gabus. Meristem sekunder menimbulkan pertambahan besar tubuh
tumbuhan. Contoh jaringan meristem sekunder yaitu kambium. (Sri Lestari, 2009)

14
2. Jaringan Dewasa
1. Jaringan Epidermis
Jaringan epidermis dalam tubuh tumbuhan berfungsi sebagai penutup dan pelindung
jaringan lainnya, terutama pada jaringan muda yang masihmemungkinkan mengalami
perkembangan dan pertumbuhan. Karena itu,jaringan epidermis terletak pada lapisan
terluar akar, batang, dan daun. Cirijaringan epidermis antara lain selnya hidup dan
tersusun rapat, tidak memilikiklorofi dan berbentuk balok. (Widiyati, 2009)
2. Jaringan Parenkim
Jaringan parenkim merupakan bentuk lain dari jaringan dewasa. Jaringan parenkim
menyusun tubuh tumbuhan setelah jaringan epidermis..Ciri-ciri: Susunan sel tidak rapat,
tidak selalu berkloroplas, terdiri dari sel-sel hidup, banyak vakuola, ukuran sel besar,
dinding sel tipis, banyak rongga-rongga antarsel
3. Jaringan Penguat/Penyokong
Jaringan penyokong berfungsi sebagai penunjang tanaman agar dapatberdiri dengan
kokoh dan kuat. Jaringan penyokong terdiri dari:
a. Jaringan kolenkim
Merupakan jaringan yang dindingnya mengalami penebalan dariselulosa dan pektin
terutama di bagian sudut-sudutnya. Banyak terdapat padatumbuhan yang masih muda,
yang belum berkayu, merupakan sel hidup.
b. Jaringan sklerenkim
Merupakan jaringan yang sel-selnya mengalami penebalan dari lignin (zatkayu), sel-
selnya sudah mati. (Suwarno, 2009)
4. Jaringan Pengangkut
Jaringan pengangkut terdiri dari:
a. Xylem
merupakan suatu jaringan pengangkut yang kompleks terdiri dariberbagai macam
bentuk sel. Pada umumnya sel-sel penyusun xylem telah mati dengan dinding yang
sangat tebal tersusun dari zat lignin sehingga xylem berfungsi juga sebagai jaringan
penguat
b. Floem (pembuluh tapis)
Menurut Nugroho (2012), floem merupakan jaringan pengangkut yangberfungsi
mengangkut dan mendistribusikan zat-zat makanan hasil fotosintesisdari daun ke

15
bagian tumbuhan yang lain. Floem tersusun dari berbagai macambentuk sel-sel yang
bersifat hidup dan mati. Unsur-unsur floem meliputi unsurtapis, sel pengiring, sel
albumin (pada gimnospermae), serat-serat floem, danparenkimfloem.Xylem dan
floem bersatu membentuk suatu ikatan pembuluh
5. Jaringan Gabus
Jaringan gabus mempunyai sifat lebih kuat daripada epidermis, terdapat dibagian tepi
alat-alat tumbuhan. Pada tumbuhan yang berumur panjang, bilaepidermis telah mati atau
tidak aktif, maka jaringan gabus ini menggantikanfungsi epidermis yaitu sebagai
pelindung jaringan di bawahnya. Jaringan gabusdibentuk oleh kambium gabus yang
disebut felogen. Sel-sel gabus mengandungsuberin dan kutin. Susilawarnoet al (2007)
2.8. Perbedaan Jaringan Pengangkut Tumbuhan Monokotil dan Dikotil
1. Pada batang dikotil jaringan pengangkutnya terletak di silinder pusat dan tersusun teratur
melingkar. Sementara itu pada tanaman monokotil berkas pengangkutnya tersebar tidak
teratur di parenkim korteks.
2. Berkas pengangkut batang dikotil bertipe kolateral terbuka, di mana xylem dengan
floemnya dipisahkan oleh kambium vaskuler yang tersusun seperti cincin. Sedangkan berkas
pengangkut monokotil bertipe kolateral tertutup, di mana xylem dengan floem tidak
dipisahkan kambium.

16
BAB III
METODOLOGI

3.1. Alat dan Bahan Beserta Fungsinya (tabel)

Alat :

NO. Nama Alat Fungsi


1. Mikroskop Digunakan untuk mengamati objek yang
ukurannya sangat kecil dan tidak bisa dilihat
dengan mata telanjang.
2. Cutter/pisau Digunakan untuk memotong atau menyayat
sebuah sampel yang akan diamati.
3. Preparat Sebagai indera diagnostic yang berguna untuk
meletakkan objek yang sudah tersayat yang
kemudian diamati di bawah mikroskop.
4. Pipet Digunakan untuk memindahkan dan mengambil
air ataupun cairan yang diperlukan dalam proses
pengamatan.
5. Gelas Sebagai wadah atau tempat untuk meletakkan air

Bahan :

NO. Nama Bahan Fungsi


1. Air Untuk tetesan sampel pada proses pengamatan
2. Batang Bayam (Tumbuhan Sampel batang dikotil
Dikotil)
3. Batang Rumput Gajah Sampel batang monokotil
(Tumbuhan Monokotil)

17
3.2. Cara Kerja (diagram alir)

Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.

Mengiris tipis batang spesimen dengan arah


melintang

Meletakkan objek di atas preparat

Meneteskan air menggunakan pipet ke atas


objek

Mengamati preparat dengan mikroskop

Dokumentasi dan mencatat hasil pengamatan.

18
3.3. Analisa Perlakuan
Sebelum melakukan praktikum harus menggunakan jas laboratorium terlebih dahulu.
Pada kegiatan praktikum ini, alat dan bahan yang akan digunakan disiapkan dan harus steril.
Setelah alat dan bahan tersedia dan sudah steril langkah selanjutnya yaitu menyayat objek
secara tipis dengan arah melintang menggunakan cutter. Setelah itu, letakkan objek yang
sudah disyat ke preparat dan menetesinya dengan air. Kemudian, letakkan preparat tersebut
pada mikroskop, atur titik focus agar dapat melihat objek dengan jelas.

19
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Klasifikasi Spesimen
 Klasifikasi Bayam
Kingdom : Plantae
Sub kingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Hamamelidae
Ordo : Caryphyllales
Famili : Amaranthaceae
Genus : Amaranthus
Spesies : Amaranthus tricolor L ( Saparinto, 2013)

Figure 2 Bayam

 Klasifikasi Rumput Gajah

Kingdom : Plantae

Super Divisi : Spermathophyta

Sub Divisi : Angiospermae

Kelas : Monocotyledonae

Ordo : Glumiflora

Famili : Graminieae

Sub-famili : Panicordeae

20
Genus : Pennisetum

Spesies : Pennisetum purpureum

Figure 3 Rumput Gajah

4.2 Susunan Jaringan Pengangkut pada Tanaman Dikotil dan Monokotil


Akar dengan xilem dan floem ditengah merupakan ciri khas tanaman dikotil. Stele yang
ada pada akar gimnospermae dan dikotil serta beberapa monokotil tertentu biasanya berupa
silinder vaskular yang terdiri dari inti berlobus dari xilem,yang dimana floemnya berada diantara
lobus-lobud tersebut. Tanaman monokotil memiliki ciri khas yaitu pada akar parenkim, stele pada
akar ini merupakan silinder vaskular dengan inti dari parenkim yang dikelilingi sebuah cincin
dari masing – masing xilem dan floem. Irisan melintang batang dengan berkas vaskular yang
membentuk cicin dimana merupakan ciri khas tanaman dikotil. Jaringan dasar yang mengarah ke
dalam disebut empulur, serta jaringan dasar yang mengarah keluar disebut korteks. Irisan
melintang dengan berkas vaskular pada susunan semacam ini, jaringan dasar tidak terbagi
menjadi empulur dan korteks.(Urry et al, 2017).

Figure 4 Jaringan Pengangkut

21
BAB V

PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Sel merupakan unit terkecil pada mahluk hidup. Sel ada yang hidup da nada yang mati,
sel hidup ini masih memegang peranan yang prnting dalam berjalannya aktivitas makhluk hidup.
Sedangkan sel mati, tidak lagi memiliki peranan dalam proses berlangsungnya aktivitas makhluk
hidup. Bagian-bagian seel pada tumbuhan terdiri dari membran sel, dinding sel, kloroplas,
vakuola, mitokondria, peroksisom, sitoplasma, vesikel golgi, badan golgi, RE kasar, RE halus,
nukleus, dan ribosom. Kemudian kumpulan - kumpulan dari sel-sel yang memiliki bentuk dan
fungsi yang sama akan membentuk sebuah jaringan. Jaringan ini juga dibagi menjadi beberapa
bagian yaitu jaringan meristem, jaringan parenkim, jaringan penyokong, jaringan pengangkut,
dan jaringan pelindung. Sel dan jaringan sangat berpengaruh dalam kelangsungan pertumbuhan
makhluk hidup.

5.2 Saran
Mempelajari tentang struktur-struktur yang ada dalam tubuh makhluk hidup sangat
penting. Ilmu ini sangat perlu dipelajari dan dilebih untuk diperdalanm mengingat manfaatnya
yang sangat banyak. Pada bab ini mahasiswa perlu untuk dijelaskan lebih detail karena materi
yang lumayan banyak agar tidak terjadi kegagal pahaman yang membuat ilmu tidak dapat
diterima.

22
DAFTAR PUSTAKA

Abdillah, F .2017. Perbedaan Sel Hidup dan Sel Mati pada Tumbuhan (The Difference of Living
Cells and Dead Cells in Plants). Riau : Universitas Riau
Campbell, N. Reece, J. B. dan Mitchel. L. G. 2012. Biologi Edisi Kedelapan Jilid Dua. Jakarta:
Erlangga.
Conrad. 2021. Medical Definition of Tissue. Medicine net. www.medicinenet.com. Diakses pada
23 September 2021 17.00 WIB.
Ellinger, I., & Ellinger, A. 2014. Smallest Unit of Life: Cell Biology. Vienna: Medical University
Vienna
Gade, M. 2014. Struktur, Fungsi Organel dan Komunikasi Antar Sel .Aceh : Universitas Jabal
Ghapur Banda Aceh
J, P., Russell, Hertz, P. E., & McMillan, B. (2014). Biology: The Dynamic Science. USA:
Brooks/Col
Khaerani, Z. 2011. Penggunaan Metode Resitasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi.
Jakarta: Universitas Islam Negeri.
Mallu, A. Struktur, Fungsi Dan Perkembangan Tumbuhan.
Pike, R. 2021. What Is Cell?. Medlineplus. https:// Medlineplus Gov/. Diakses pada 23
September 20.00 WIB
Ramlawati et al. 2017. Sel, Jaringan, dan Reproduksi Pada Tumbuhan. Kementrian Pendidikan
dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Gurudan Kebudayaan Direktorat Jenderal
Guru dan Tenaga Kependidikan 2017.

23

Anda mungkin juga menyukai