Anda di halaman 1dari 7

Farihah, Pengelolaan Kegiatan Bina Keluarga Balita (BKB), …………, hal.

8 - 14

PENGELOLAAN KEGIATAN BINA KELUARGA BALITA (BKB)


SECARA HOLISTIK DAN INTEGRATIF

Farihah dan Masitowarni S.*)

ABSTRACT

Efforts 0f developing of human resources is a long-term process that should begin in


early childhood. According to the Presidential Regulation. 60 of 2013 that the Early
Childhood children since the fetus until the age of 6 years, which are grouped into: the
fetus in the womb to be born; birth until the age of 28 days; aged 1 to 24 months, and
ages 2 to 6 years. Family planning program pioneered since 1984 based on head SKB
BKKBN and Minister of State for Women's Role (MEN FIU) No. 11 Kep / Men
UPW/IX/84. 170/hk.010/E3/84. Family planning program aims to enhance the
knowledge and skills of parents in fostering the growth and development of Toddlers
through physical stimulation, intelligence, emotional and social. Therefore Family
planning program should be implemented in an integrated, relevant and sustainable
system. Early Holistic - Integrative Childhood Development are early childhood
development efforts undertaken to meet the essential needs of children with diverse and
interrelated simultaneously, systematic, and integrated.
.
Kata Kunci : Kegiatan BKB, holistik dan integratif.

Pendahuluan mengalami gangguan dalam perkembangan


emosi, social dan kecerdasan.

P embangunan Sumber Daya Manusia


(SDM) harus dimulai sejak dini,
bahkan sejak janin masih di dalam
Keluarga mempunyai peranan
sangat penting dalam pengasuhan dan
pembinaan tumbuh kembang anak,
kandungan, karena pada saat itu proses mengingat keluarga merupakan wahana
pertumbuhan dan perkembangan manusia pertama dari utama bagi kehidupan anak.
sudah berlangsung. Potensi yang dimiliki seseorang akan
Dalam keseluruhan siklus hidup mencapai kondisi optimal apabila
manusia, masa di bawah lima tahun mendapat pengasuhan yang tepat sesuai
(balita) disebut "golden periode" yaitu dengan tahapan usianya.
periode yang paling kritis dalam Undang-undang Nomor 52 Tahun
menentukan kualitas' SDM karena pada 2009 Tentang perkembangan
saat itu proses tumbuh kembang Kependudukan dan pembangunan
berlangsung sangat cepat. Apabila tidak Keluarga dalam Pasal 47 ayat (1),
mendapat pengasuhan dan pembinaan menetapkan kebijakan bagi pemerintah
tumbuh kembang dengan baik, anak akan dan pemerintah daerah mengenai

*)
Dra. Farihah, M.Pd. : Staf Pengajar Jurs.PKK FT UNIMED
Dra. Masitowarni S., M.Ed. : Staf Pengajar FBS UNIMED

8 ISSN : 1693 - 1157


Jurnal Keluarga Sehat Sejahtera Vol. 11 (22) Des. 2013

pembangunan keluarga melalui pembinaan pengelola, stakeholder dan mitra kerja di


ketahanan dan kesejahteraan keluarga. pemerintahan daerah provinsi, kabupaten
Dalam Pasal 48 ayat (1) huruf a dan kota.
berkaitan dengan pembangunan keluarga Upaya pembangunan kualitas
yang dilaksanakan melalui pembinaan sumber daya manusia merupakan proses
ketahanan dan kesejahteraan keluarga yang jangka panjang yang harus dimulai
dengan cara peningkatan kualitas anak, sejak dini bahkan sejak anak di dalam
pemberian akses informasi, pendidikan, kandungan Oleh karena itulah Program
penyuluhan dan pelayanan tentang Keluarga Berencana yang dilaksanakan
perawatan, pengasuhan dan perkembangan secara terpadu dengan program sektor
anak. terkait telah berupaya agar pasangan suami
Peningkatan kualitas anak dalam ' isteri benar-benar merencanakan sebaik -
Program Kependudukan dan Keluarga baiknya kapan mulai mempunyai anak,
Berencana dilakukan melalui Bina berapa jumlahnya, dan jarak antara anak
Keluarga Balita. dan Anak yang telah satu dan berikutnya, serta kapan sebaiknya
dirintis sejak tahun 1984 yang bertujuan tidak lagi menambah jumlah anak,
untuk meningkatkan pengetahuan, sikap program-program tersebut dapat
dan perilaku keluarga dalam pengasuhan membantui memastikan bahwa setiap bayi
dan pembinaan tumbuh kembang anak. akan lahir sehat dan kuat. Anak yang telah
Program Bina Ketahanan Keluarga dilahirkan haruslah dibina, dirawat dengan
Balita. dan Anak merupakan salah satu sempurna sehingga keluarga mendapatkan
upaya untuk meningkatkandan membina jaminan bahwa anaknya akan hidup
kesertaan ber KB bagi keluarga balita dengan baik, tidak sakit-sakitan,
dalam mendukung terwujudnya keluarga Masa balita sering dikatakan
kecil bahagia sejahtera. sebagai masa kritis karena kegagalan orang
Kebijakan pembangunan keluarga tua dalam mengasuh dan mendidik anak
melalui pembinaan ketahanan dan pada masa ini akan berdampak buruk
kesejahteraan keluarga dilaksanakan dikemudian hari. Oleh karena itu dapat
dengan cara : peningkatan kualitas anak dikatakan bahwa masa balita adalah
dengan pemberian akses informasi, periode keemasan dimana orang tua
pendidikan, penyuluhan dan pelayanan. mempunyai kesempatan yang paling tepat
tentang perawatan, pengasuhan dan untuk mengembangkan potensi yang
perkembangan anak. Sehubungan dengan dimiliki anak secara optimal. bila masa
hal tersebut, Direktorat Bina Keluarga balita hampir seluruh sel-sel otak
Balita. dan Anak Badan Kependudukan berkembang pesat, sehingga hubungan
dan Keluarga Berencana Nasional orang tua dan anak pada masa balita tidak
menyusun Panduan Operasional ada orang yang paling berarti dalam
Ketahanan Bina Keluarga Balita, dan kehidupan seorang balita selain orang
Anak. Panduan Operasional Ketahanan tuanya yang dapat memenuhi segala
Bina Keluarga Balita dan Anak pertumbuhannya.
dimaksudkan sebagai acuan dalam Dengan demikian orang tua
pelaksanaan dan pengelolaan Program mempunyai peran yang sangat penting
Bina Keluarga Balita dan Anak bagi dalam menentukan arah serta mutu

PUSDIBANG – KS UNIMED 9
Farihah, Pengelolaan Kegiatan Bina Keluarga Balita (BKB), …………, hal. 8 - 14

pertumbuhan dan perkembangan anak. laku selain itu perilaku orang yang akan
Oleh karena itu kemampuan orang tua menjadi panutan bagi anak.
dalam memenuhi kebutuhan anak akan Upaya tersebut dapat dilakukan
Asuh, Asih, Asah, melalui komunikasi dengan jalan memberikan program yang
yang baik dan benar akan mempengaruhi mendukung Program Keluarga Berencana
mutu kepribadian anak menuju manusia misalnya dengan program peningkatan gizi
dewasa di kemudian hari. atau Posyandu yang memberikan
Agar balita tumbuh dan pelayanan paling tidak lima program KIA,
berkembang secara optimal dan sesuai KB Gizi, Immunisasi dan Penanggulangan
dengan harapan orang tua maka orang tua diare, yang dilakukan oleh kader dan
perlu memenuhi kebutuhan anak akan dibina oleh petugas teknis dari sektor
makanan yang bergizi, menjaga kesehatan terkait (PLKB dan tenaga medis).
anak serta berinteraksi dengan anak Bina Keluarga Balita (BKB)
melalui hubungan yang penuh kasih adalah wadah kegiatan keluarga yang
sayang melalui berbagai kegiatan dan mempunyai balita-anak, bertujuan
sesuai tingkat kematangan anak, yaitu meningkatkan pengetahuan dan
dengan memberikan belaian, senyuman, ketrampilan orangtua (ayah dan ibu) dan
dekapan, penghargaan dan bermain, anggota keluarga lain untuk mengasuh dan
mendongeng, menyanyi membina tumbuh kembang anak melalui
Posisi kunci dalam pembinaan kegiatan stimulasi fisik, mental,
anak terutama pada masa balita, berada di intelektual, emosional, spiritual, sosial,
tangan orang tuanya. Pada usia yang dan moral untuk mewujudkan Sumber
sangat muda ini hampir seluruh waktu daya manusia yang berkuaiitas dalam
anak berada didekat orang tua dan anak rangka meningkatkan kesertaan,
sangat tergantung kepadanya. Sebagai pembinaan, dan kemandirian ber-KB bagi
pengasuh dan pendidik anak dalam pasangan usia subur (PUS) anggota
keluarga, orang tua dapat mempengaruhi kelompok kegiatan.
pertumbuhan dan perkembangan anak.  Program BKB dirintis sejak tahun
Orang tualah yang paling mengetahui 1984 berdasarkan SKB Kepala
secara seksama perubahan yang terjadi BKKBN dan Menteri Negara Urusan
pada anak, kebutuhan anak seperti Peranan Wanita (MEN UPW) nomor :
sandang, pangan, kesehatan, perhatian dan 11 KEP/MEN UPW/IX/84
kasih sayang serta rasa aman. Apabila /170/hk.010/E 3/84
kebutuhan anak dapat dipenuhi oleh orang  Tahun 1991 Program BKB
tua. anak akan merasa aman, terlindungi dicanangkan menjadi Gerakan BKB.
dan percaya pada lingkungannya.  Penanggung jawab kebijakan:
Pengasuhan tumbuh kembang Kementerian Pemberdayaan
anak balita bukan hanya menjadi tanggung Perempuan. Penanggung jawab
jawab ibu akan tetapi juga merupakan operasional - BKKBN
tanggung jawab ayah, karena peran ayah
dalam pengawasan anak akan kestabilan
emosi, konsep diri serta masalah tingkah

10 ISSN : 1693 - 1157


Jurnal Keluarga Sehat Sejahtera Vol. 11 (22) Des. 2013

Tujuan BKB a. Menitik beratkan pada pembinaan


orang tua dan anggota keluarga
 Meningkatkan pengetahuan & lainnya yang memiliki anak balita.
ketrampilan keluarga dalam membina b. Membina tumbuh kembang balita.
tumbuh kembang anak secara optimal c. Menggunakan alat bantu dalam
melalui pengasuhan yang tepat hubungan timbal balik antara orang tua
 Meningkatkan tumbuh kembang anak dan anak berupa alat permainan antara
yang optimal sehingga dapat menjadi lain Alat Permainan Edukatif (APE),
SDM potensial yang tangguh cerita, dongeng, nyanyian dan
Melalui Gerakan BKB diharapkan sebagainya sebagai perangsang
setiap keluarga akan mampu meningkatkan tumbuh kembang anak.
kemampuannya terutuma dalam membina d. Menintik beratkan perlakukan orang
anak-anak balitanya dan anak usia pra tua yang tidak membedakan anak laki-
sekdah sehingga anak tumbuh dan laki dan perempuan.
berkembang secara optimal berkepribadian
yang luhur, cerdas serta taqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa Manfaat Mengikuti Bina Keluarga
Materi BKB dirasakan sangat Balita
penting diketahi orang tua atau anggota
keluarga lainnya agar dapat melaksanakan Orang tua akan menjadi
fungsinya sebagai pendidik pertama dan  Pandai mengurus dan merawat anak,
utama bagi anak balitanya- Dengan serta pandai membagi waktu dan
mengikuti kegiatan BKB ini orang tua mengasuh anak.
balita akan lebih memahami  Lebih luas wawasan dan
perkembangan dan ciri-ciri khas pada usia pengetahuannya tentang pola anak
tertentu dan mengetahui cara pembinaan asuh.
yang harus dilakukan agar "tumbuh dan  Meningkatkan ketrampilannya dalam
berkembang dengan optimal. hal mengasuh dan mendidik balita
Walaupun secara naluriah para  Lebih baik dalam cara pembinaan
orang tua telah mengetahui tugas tugas dan anaknya
fungsunya sehari hari dirumah dalam  Lebih dapat mencurahkan perhatian
keluarganya, namun kadang-kadang pada anaknya sehingga tercipta ikatan
keluarga atau masyarakat masih batin yang kuat antara anak dan orang
mempunyai kebiasaan kebiasaan atau tua.
norma-norma tertentu yang menghambat  Akhirnya akan tercipta keluarga yang
hubungan timbal balik antara orang tua berkualitas.
dan anak sehingga menyebabkan potensi
seorang anak- tidak berkembang Bagi Anak :
seluruhnya.  Anak akan tumbuh dan berkembang
Adapun ciri khusus yang sebagai anak yang
membedakan program ini dengan program-  Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
program pembinaan kesejahteraan balita Esa
lainnya adalah :  Berkepribadian luhur

PUSDIBANG – KS UNIMED 11
Farihah, Pengelolaan Kegiatan Bina Keluarga Balita (BKB), …………, hal. 8 - 14

 Tumbuh dan berkembang secara Kelompok BKB Holistik Integratif


optimal mempakan upaya pengembangan
 Cerdas, trampil dan sehat kelompok BKB menuju pelayanan
 Memiliki dasar kepribadian yang kuat, yang dilakukan secara utuh,
guna perkembangan selanjutnya menyeluruh dan terintegrasi dengan
lembaga pelayanan yang ada antara
lain dengan Posyandu dan Pendidikan
Pengelolaan Kelompok BKB Anak Usia Dini (PAUD) dalam
rangka memenuhi kebutuhan dasar
Dalam pelaksanaan kegiatan BKB anak.
perlu diketahui pihak-pihak yang terlibat, 2. Pengembangan Anak Usia Dini
pembagian tugas serta tanggungjawabnya. Holistik-Integratif adalah upaya
Pelaksana kegiatan dilapangan adalah pengembangan anak usia dini yang
kader. sedangkan peserta/anggota dilakukan untuk memenuhi kebutuhan
kelompok BKB Berikut adalah orang tua esensial anak yang beragam dan
dan anggota keluarga lainnya yang saling terkait secara simultan,
memiliki anak balita (0-5 tahun) dan usia sistematis, dan terintegrasi.
pra sekolah (5-6 tahun)
Adapun tujuan umum
Kader Bina Keluarga Balita (BKB ) pengembangan AUD Holistik Integratif
Kader BKB adalah anggota menurut Per Pres No.60 tahun 2013 Bab II
masyarakat yang bekerja secara sukarela pasal 2 adalah :
dalam membina dan menyuluh orang – “terselenggaranya layanan Pengembangan
orang tua balita tentang bagaimana Anak Usia Dini Holistik-Integratif menuju
mengasuh anak secara baik- dan benar. terwujudnya anak Indonesia yang sehat,
Syarat –syarat kader cerdas, ceria, dan berakhlak mulia.
- Laki –laki dan perempuan tinggal 1. Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar
dilokasi kegiatan, mempunyai minat Negara Republik Indonesia Tahun
terhadap anak 1945
- Paling sedikit dapat membaca dan 2. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 19
menulis. menguasai bahasa indonesia 79 tentang Kesejahteraan. Anak
dan bahasa daerah setempat. (Lembaran Negara Republik Indonesia
- Bersedia bekerja sebagai tenaga Tahun 1979 Nomor 32, Tambahan
sukarela Lembaran Negara Republik Indonesia
- Bersedia dilatih sebelum mulai Nornor 3143);
melaksanakan tugas. 3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun
- Mampu berkomunikasi dengan orang 2002 tentang Perlindungan Anak
tua Balita secara baik (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun. 2002 Nomor 109, Tambahan
Tugas kader Lembaran Negara Republik Indonesia
Tugas utama kader adalah: Nornor 4233);
1. Pengembangan kelompok BKB 4. Undang-Undang Nomor 20 Tahun
Holistik Integratif Pengembangan 2003 tentang Sistem Pendidikan,

12 ISSN : 1693 - 1157


Jurnal Keluarga Sehat Sejahtera Vol. 11 (22) Des. 2013

Nasional (Lembaran Negara Republik dini;


Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, b. kader-kader masyarakat seperti
Tambahan Lembaran Nogara Republik Posyandu. Bina Keluarga Balita,
Indonesia Nomor 4301); Pendidikan Anak Usia Dini, Taman
5. Undang-undang Nomor 32 Tahun Anak Sejahtera. Pembinaan
2004 tentang Pemerintahan Daerah Kesejahteraan Keluarga, dan kader-
(Lembaran. Negara Republik kader masyarakat yang sejenis;
Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, c. penyelenggara pelayanan dan tenaga
Tambahan. Lembaran Negara pelayanan:
Republik Indonesia, Nomor 4437) d. Pemerintah dan Pemerintah Daerah;
sebagaimana telah beberapa kali e. Perguruan tinggi. Organisasi
diubah, terakhir dengan Undang- profesi, organisasi kemasyarakatan,
Undanc, Nomor 12 Tahun 2008 dan organisasi keagamaan;
tentang Perubahan Kedua Atas f. media massa: dan
Undang-Undang Nomor 32 Tahun g. Lembaga Swadava Masyarakat. dunia
2004 tentang Pemerintahan Daerah usaha, dan mitra pembangunan
(Lembaran Negara Republik Indonesia nasional dan internasional.
Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4844); Penutup
6. Undang-undang Nomor 36 Tahun
2009 tentang Kesehatan (Lembaran Dalam keseluruhan siklus hidup
Negara Republik Indonesia Tabun manusia. masa di bawah usia lima tahun
2009 Nomor 144, Tambahan (balita ) merupakan periode yang paling
Lembaran Negara Republik Indonesia kritis dalam menentukan kualitas sumber
Nomor 5063); daya manusia. pada lima tahun pertama
Pengembangan Anak Usia Dini kehidupan manusia. proses tumbuh
Holistik-Integratif mengacu pada prinsip- kembang berkembang sangat cepat. Para
prinsip, sebagai berikut: ahli mengatakan bahwa masa balita
a. pelayanan yang menyeluruh dan disebut sebagai masa emas ("golden age
terintegrasi; period-). Apabila pada masa tersebut anak
b. pelayanan yang berkesinambungan; balita tidak dibina secara baik. maka anak
c. pelayanan yang non diskriminasi; tersebut akan mengalami gangguan
d. Pelayanan. yang tersedia, dapat perkembangan emosi. sosial, mental.
dijangkau dan terjangkau, intelektual dan moral yang akan sangat
e. Partisipasi masyarakat menentukan sikap serta nilai pola perilaku
f. Berbasis budaya yang kosntruktif seseorang dikemudian hari, oleh karena itu
g. Tata kelola pemerintahan yang baik diperlukan Program Bina Keluarga. Balita.
(BKB) yang bertujuan untuk
Sasaran Pengembangan Anak Usia meningkatkan peranan orang tua (ayah dan
Dini Holistik Integratif. adalah: ibu) serta anggota keluarga lainnya dalam
a. masyarakat. terutama orang tua dan mengusahakan sedini mungkin pembinaan
keluarga yang mempunvai anak usia tumbuh kembang anak balita sesuai

PUSDIBANG – KS UNIMED 13
Farihah, Pengelolaan Kegiatan Bina Keluarga Balita (BKB), …………, hal. 8 - 14

dengan usia dan tahap perkembangan yang Daftar Pustaka


harus dimiliki, baik dalam aspek fisik,
kecerdasan, emosial, maupun sosial, agar Badan Keluarga Berencana. 2006.
dapat tumbuh dan berkembang menjadi Pedoman Pembinaan
anak Indonesia yang maju mandiri dan Kelompok Bina Keluarga
berkualitas. Balita: Bandung. Badan
Dalam upaya meningkatkan Keluarga Berencana
kuantitas dan kualitas program Bina Pemerintah Kota Bandung.
Keluarga Balita dan Anak maka perlu
dilakukan berbagai kegiatan inovatif Direktorat Bina Keluarga Balita dan Anak
seperti keterpaduan, integrasi dan Badan Kependudukan dan
berkesinambungan secara holistic dan Keluarga Berencana Nasional ,
integrative 2009. Panduan Operasional
Tujuan khusus Pengembangan Ketahanan Bina Keluarga
Anak Usia Dini Holistik Integratif adalah: Balita dan Anak.. BKkbN
a. Terpenuhinya kebutuhan esensial anak Pusat. Jakarta.
usia dini secara utuh meliputi
kesehatan dan gizi, rangsangan Hasan, Maimunah. 2009. PAUD
pendidikan, pembinaan moral- (PendidikanAnak Usia Dini).
emosional dan pengasuhan sehingga Yogyakarta: DIVApress.
anak dapat tumbuh dan berkembaiig
secara optimal sesuai kelompok umur; Hurlock, Elizabeth B. 2006.
b. Terlindungnya anak dari segala bentuk PerkembanganAnak. Alih
kekerasan. penelantaran, perlakuan Bahasa Meitasasi Tjandrasa.
yang salah, dan eksploitasi di manapun Jakarta:Erlangga.
anak- berada;
c. terselenggaranya pelayanan anak usia Pengasuhan dan Pembinaan Tumbuh
dini secara terintegrasi dan selaras Kembang Anak” terbitan
antara lembaga layanan terkait, sesuai direkotrat pengembangan dan
kondisi wilayah; dan terwujudnya keluarga – BKKBN tahun
komitmen seluruh unsur terkait yaitu 2010.
orang tua, keluarga, masyarakat.
Pemerintah dan Pemerintah Daerah.
dalam upaya Pengembangan Anak
Usia Dini Holistik-Integratif.

14 ISSN : 1693 - 1157

Anda mungkin juga menyukai