Anda di halaman 1dari 12

Dalam penanganan covid-19, pemerintah perlu memastikan akuntabilitas semua proses

kepada rakyat sebagai pemberi mandat kepercayaan. Sejumlah ruang akuntabilitas yang
perlu dilakukan pemerintah adalah sebagai berikut:

1. Akuntabilitas kebijakan covid-19. Seperti pemerintah pada akhir Maret 2020


mengeluarkan kebijakan PSBB dalam menangani covid-19 di Indonesia. Jika
dalam perjalannnya ternyata PSBB tidak efektif dan membuat penyebaran covid-
19 semakin bertambah besar, tentu saja publik perlu meminta
pertanggungjawaban pemerintah dan ini juga termasuk membuat kebijakan baru
yang lebih efektif dan akuntabel. Akuntabilitas kebijakan covid-19 ini tidak
hanya dilihat di tingkat Nasional, namun juga bagaimana pelaksanaan kebijakan
di tingkat daerah.
2. Akuntabilitas anggaran dalam penanganan covid-19. Akuntabilitas anggaran
berkaitan dengan alokasi anggaran dan peruntukannya. Pemerintah pusat,
misalnya, sesuai dengan PP No. 21/2020 mengalokasikan anggaran sebesar 405,1
Triliun rupiah untuk penanganan covid-19 di tingkat nasional. Sementara di
tingkat daerah, masing-masing daerah mengalokasikan anggaran yang berbeda-
beda dan tergantung pada kemampuan daerah dan tingkat keterpaparan covid-19
di daerah tersebut. Yang paling penting dari akuntabilitas anggaran ini adalah
bagaimana penyelewengan dan korupsi dalam penggunaan angaran covid-19 bisa
dihindari dan dicegah.
3. Akuntabilitas data dan informasi covid-19. Data mengenai jumlah korban yang
terinfeksi oleh covid-19
4. Akuntabilitas dalam penegakan hukum covid-19. Penegakan hukum covid-19
berkaitan dengan upaya pemerintah dan masyarakat dalam menjalankan aturan-
aturan yang ada dalam UU No. 6/2018, PP No. 21/2020, Permenkes No. 9/2020,
dan Permenhub No. 18/2020.
Untuk menjadi seorang pelayan publik yang  professional diperlukan pembekalan kepada
PNS dengan nilai-nilai dasar profesi ASN yang dikenal dengan ANEKA (Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi).

1. Akuntabilitas

Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai.


Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok, atau institusi
untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Indikator nilai dasar
akuntabilitas, yaitu:

a. Kepemimpinan, Memberi contoh kepada orang lain, memiliki komitmen


yang tinggi dalam melakukan pekerjaan.
b. Transparansi, tujuannya mendorong komunikasi dan kerjasama,
meningkatkan akuntabilitas dalam keputusan-keputusan dan
meningkatkan kepercayaan dan keyakinan kepada pimpinan.
c. Integritas, kesesuaian antara perkataan dan tindakan.
d. Tanggungjawab, kewajiban dari individu atau lembaga terhadap setiap
tindakan yang telah dilakukan.
e. Keadilan, merupakan landasan utama dari akuntabilitas.
f. Kepercayaan, lingkungan akuntabel ada dari hal-hal yang dapat
dipercaya.

1
g. Keseimbangan, kinerja yang baik harus disertai keseimbangan kapasitas
sumber daya dan keahlian yang dimiliki.
h. Kejelasan, mengetahui kewenangan, peran dan tanggung jawab, misi
organisasi, kinerja yang diharapkan organisasi.
i. Konsistensi, menjamin stabilitas untuk mencapai lingkungan yang
akuntabel.

2. Nasionalisme

Nasionalisme adalah pemahaman mengenai nilai-nilai kebangsaan. Nasionalisme


memiliki pokok kekuatan dalam menilai kecintaan individu terhadap bangsanya.
Salah satu cara untuk menumbuhkan semangat nasionalisme adalah dengan
menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila pengamalan nilai-nilai luhur
yang terkandung didalamnya, setiap penyelenggara negara, baik di pusat maupun
di daerah (LAN RI, 2015b).

a. Sila 1 (Ketuhanan Yang Maha Esa) Nilai ini mengandung arti adanya
pengakuan dan keyakinan bangsa terhadap adanya Tuhan sebagai
pencipta alam semesta. Nilai ini menyatakan bahwa bangsa Indonesia
merupakan bangsa religious, bukan bangsa atheis.
b. Sila 2 (Kemanusiaan yang adil dan beradab) Nilai ini mengandung arti
adanya kesadaran sikap dan perilaku sesuai dengan nilai moral dalam
hidup bersama atas dasar tuntutan hati nurani dengan memperlakukan
segala sesuatu sebagaimana mestinya.
c. Sila 3 (Persatuan Indonesia) Sila ini mengandung nilai bahwa makna
usaha kearah bersatu dalam kebulatan rakyat untuk membina rasa
nasionalisme dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Persatuan
Indonesia sekaligus mengakui dan menghargai sepenuhnya terhadap
keanekaragaman yang dimiliki bangsa Indonesia.
d. Sila 4 (Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan) Sila ini mengandung makna bahwa suatu
pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat dengan cara
musyawarah mufakat melalui lembaga perwakilan.
e. Sila 5 (Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia)
Sila ini mengandung makna sebagai dasar tujuan yaitu tercapainya
masyarakat Indonesia yang adil dan makmur lahiriah dan batiniah.

3. Etika Publik

2
Etika publik adalah refleksi tentang standar/norma yang menentukan baik/buruk,
benar/salah perilaku, tindakan, dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan
publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Nilai-nilai
dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam undang-undang ASN, yakni:

a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.


b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan
Republik Indonesia 1945.
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
g. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik.
h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah.
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat,
akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun.
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
k. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
n. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai
perangkat sistem karir.

4. Komitmen Mutu

Standar penjaminan mutu pada setiap organisasi tentulah tidak sama mengingat
visi dan arah yang akan dituju berbeda tetapi ada beberapa nilai yang harus ada
pada komitmen mutu seperti :

a. Efektif (tepat sasaran) yaitu tingkat ketercapaian target yang telah


direncanakan baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja.
b. Efisien (tepat guna) yaitu tingkat ketepatan realisasi penggunaan sumber
daya dan bagaimana pekerjaan dilaksanakan sehingga tidak terjadi
pemborosan sumber daya, penyalahgunaan alokasi, penyimpangan
prosedur, dan mekanisme yang keluar alur.
c. Inovatif yaitu perubahan yang diciptakan untuk mencapai keadaan yang
lebih baik di masa yang akan datang.
d. Berorientasi mutu yaitu setiap kegiatan atau program yang dilakukan
diarahkan untuk pencapaian standar mutu.

5. Anti Korupsi

3
Menurut Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999, korupsi adalah tindakan
melawan hukum dengan melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau
orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan negara atau
perekonomian negara. Anti korupsi dapat diidentifikasi ke dalam 9 (sembilan)
nilai yang terdiri dari Nilai-nilai anti korupsi antara lain:

a. Kejujuran
Kejujuran berasal dari kata jujur yang dapat di definisikan sebagai
sebuah tindakan maupun ucapan yang lurus, tidak berbohong dan tidak
curang.
b. Kepedulian
Peduli adalah mengindahkan, memperhatikan dan menghiraukan. Rasa
kepedulian dapat dilakukan terhadap lingkungan sekitar.
c. Kemandirian
Mandiri berarti dapat berdiri di atas kaki sendiri, artinya tidak banyak
bergantung kepada orang lain dalam berbagai hal.
d. Kedisiplinan
Disiplin adalah ketaatan/kepatuhan kepada peraturan.
e. Tanggung Jawab
Tanggung Jawab adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatu.
f. Kerja Keras
Kerja keras didasari dengan adanya kemauan di dalam kemauan
terkandung ketekadan, ketekunan, daya tahan, daya kerja, pendirian
keberanian.
g. Kesederhanaan
Gaya hidup yang sederhana yaitu dibiasakan untuk tidak hidup boros.
h. Keberanian
Dapat diwujudkan dalam bentuk berani mengatakan dan membela
kebenaran.
i. Keadilan
Adil adalah sama berat, tidak berat sebelah dan tidak memihak.
Menempatkan segala sesuatu pada tempatnya.

4
RANCANGAN AKTUALISASI

URAIAN KEGIATAN

Unit kerja : UPTD Puskesmas 1 Mendoyo

Isu yang diangkat : Kurang Optimalnya Fungsi Klinik Santasi di UPTD Puskesmas 1 Mendoyo

Gagasan Pemecahan Isu : Upaya Optimalisasi Fungsi Klinik Sanitasi di UPTD Puskesmas 1 Mendoyo

Tujuan Gagasan Pemecahan Isu : Terlaksananya secara optimal Fungsi Klinik Sanitasi di UPTD Puskesmas 1 Mendoyo

No KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT / HASIL KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN NILAI


SUBSTANSI MATA TERHADAP VISI- ORGANISASI
PELATIHAN MISI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
1 Melakukan a. Menentukan a. Mendapatkan Etika Publik : Dengan terlaksananya Pada kegiatan ini
koordinasi dengan jadwal bertemu persetujuan dan Menjunjung tinggi kegiatan ini sejalan terkandung beberapa
pemimpin dan Kepala puskesmas saran standar etika saat bertemu dengan misi nilai yaitu :
menjunjung tinggi
dengan pimpinan
nilai- nilai etika b. Menjelaskan b. Mendapatkan
publik Akuntabilitas Meningkatkan
Maksud dan dukungan
Adanya kejelasan dalam pelayanan kesehatan Akuntabilitas
Tujuan Kegiatan
mengutarakan maksud melalui sumber daya Nasionalisme
c. Mencatat hasil c. Mendaptkan manusia yang
dan tujuan terhadap Etika Publik
pertemuan dan catatan hasil professional dan
pimpinan. beretika Komitmen Mutu.
bimbingan dari pertemuan Nasionalisme: Khususnya dapat
pimpinan dengan pimpinan
bekerja sama dengan
pimpinan secara

5
d. Menandatangani d. Mendapatkan Mengutamakan professional,sopan dan
komitmen dengan komitmen dari musyawarah dalam santun.
Pimpinan pimpinan mengambil keputusan
untuk kepentingan
bersama

Komitmen Mutu :
Bersikap profesionalisme
terhadap pimpinan
Anti korupsi:
Menghindari
Konflik kepentingan
dalam lingkungan
kerja

2 Membuat alur pelayanan a. Mengusulkan a. Mendapat persetujuan Dengan Pelaksanaan


klinik sanitasi kepada kepala dari kepala puskesmas Akuntabilitas terlaksananya kegiatan ini
puskesmas tentang tentang pembuatan Melakukan pelaporan kegaitan merupakan
pembuatan alur alur klinik sanitasi hasil pembuatan Alur pembuatan alur ini perwujudan nilai
pelayanan klinik dengan penuh tanggung sejalan dengan visi Akuntabilitas,Nas
santasi jawab puskesmas yaitu : ionalisme, Etika
“memberikan public, Komitmen
Nasionalisme pelayanan tingkat Mutu, Anti
Mengedepankan pertama yang Korupsi
bermutu, merata menghasilkan

6
b. Meminta b. Adanya kerjasama dan terjangkau kegiatan yang
dukungan serta Tim dalam pelaksaan musyawarah dalam dengan bentuk bermutu dan
bantuankepada kegiatan melaksanakan kegiatan promotif, berkualitas
kepala puskesmas dengan pimpinan preventif, kuratif,
dan rekan kerja dan rehabilitative
lain dalam EtikaPublik
membantu Meminta persetjuan
melaksanakan kegiatan kepada kepala
kegiatan puskesmas dengan
menggunakan bahasa
yang
c. Membuat alur c. Menyajikan Alur sopandansantunsebagaiw
pelayanan klinik pelayanan ujud etika pegawai yang
sanitasi sopan dan santun

d. Melaporkan hasil yang d. Alur disetujui KomitmenMutu


telah dibuat Membuat Alur dengan
menggunakan bahasa
e. Mencetak alur yang telah e. Alur Pelayanan Klinik yang mudah dipahami
dibuat apabila telah Sanitasi dapat meningkatkan
disetuju efektifitas dan efisiensi
pekerjaan
f. Menempelkan alur f. Alur Pelayanan Klinik
pelayanan klinik Sanitasi Telah
sanitasi Tertempel

3 Membuat Komunikasi a. Mengkonsultasikank a. Mendapat persetujuan


Informasi dan Edukasi egiatan dan meminta dari kepala puskesmas 1. Akuntabilitas
(KIE) tentang Klinik izin kepadaKepala Melakukanpelaporan
Sanitasi dan Kesehatan Puskesmas tentang hasil pembuatan
Lingkungan pembuatan poster Poster dengan penuh
dan leaflet tentang tanggung jawab
Klinik Sanitasi
b. Merancanng b. Rancangan Poster dan

7
bentuk poster dan leaflet klinik sanitasi
leaflet Klinik 2. Nasionalisme
Sanitasi Menerima hasil revisi
c. Melaporkan hasil c. Poster dan leaflet telah dari kepala puskesmas
kepada kepala disetujui merupakansikapmeng
puskesmas hargai keputusan.
d. Mencetak poster d. Poster tentang Klinik
dan leaflet yang Sanitasi 3. EtikaPublik
telah disetujui Leaflet tentang Klinik Meminta izin untuk
Sanitasi membuat poster ke ke
kepala puskesmas
merupakan salah satu
etika bawahan kepada
pimpinan

4. KomitmenMutu
Inovasi membuat
Poster dengan gambar
dan kalimat yang
singkat dan jelas
meningkatkan
efektifitas dan
efisiensi pekerjaan

4 Sosialisasi alur pelayanan, a. Mengutarakan maksud a. Mendapatkan Akuntabilitas : Dengan Dalam


dan jadwal pelayanan dan tujuan sosialisasi kesepakatan Berintegritas tinggi terlaksananya pelaksanaan
klinik sanitasi waktu sosialisasi dalam kegaitan kegiatan ini
menyampaikan pembuatan alur ini merupakan
b. Menyiapakan bahan b. Power point alur informasi sejalan dengan visi perwujudan nilai
persentasi / sosialisasi pelayanan, dan Jadwal puskesmas yaitu Akuntabilitas,
pelayanan Nasionalisme : “memberikan khusunya dalam
pelayanan tingkat memberiakan
pertama yang Informasi.

8
c. Menyiapkan instrumen c. Absensi, dokumentasi / Tugas sebagai bermutu, merata
sosialisasi Foto pelayan public yaitu dan terjangkau
memberikan dengan bentuk
pemahaman kepada promotif,
rekan kerja dengan preventif, kuratif,
baik dan benar. dan rehabilitative

Etika Publik:
Memberikan
informasi kepada
rekan kerja sesuai
dengan peraturan
yang berlaku
e. Menentukan waktu e. Jadwal sosialisasi sebagai seorang
untuk sosialisasi sanitarian
Komitmen Mutu :
Melaksanakan
kegiatan secara
efektif dan efisien

Anti korupsi:
Menghindari
Konflik kepentingan
dalam lingkungan
kerja
f. Melakukan sosialisasi f. Sosialisasi alur
alur pelayanan klinik pelayanan klinik
sanitasi sanitasi

9
g. Evaluasi kegiatan

5 Melakukan a. Melakukan koordinasi a. Mendapatkan


sosialisasi klinik dengan dukungan dari
sanitasi pada saat penanggungjawab KIA penanggungjawab
pelayanan di KIA dan Poli Umum KIA dan Poli Umum
dan Poli Umum b. Menyiapkan instrumen b. Poster dan
rutin setiap bulan sosialisasi leaflet Klinik
Sanitasi
c.

6 Melakukan a. Melakukan pengecekan 1. Adanya pasien Akuntabilitas : Dengan Evaluasi atas sosialisasi
Evaluasi/Survey terhadap berjalannya rujukan dari poli Adanya laporan terlaksananya kegiatan tersebut agar
terkait dampak yang alur pelayanan, dan umum, KIA ke hasil Evaluasi Advokasi ini Suatu pekerjaan dapat
dihasilkan atas Jadwal pelayanan ruangan Konseling program yang di sejalan dengan dipertanggungjawabaka
kegiatan sosialisasi Konseling Sanitasi sanitasi laksanakan sebagai Misi n kepada pimpinan
tersebut pertanggung “Meningkatkan selaku penanggung
jawaban kepada pelayanan jawab unit kerja sebagai
pimpinan Kesehatan bahan evaluasi untuk
melalui Sumber dapat memperbaiki mutu
daya manusia dalam kegiatan

10
b. Membuat kuesioner 2. Lembar checklist Nasionalisme : yang Profesional selanjutnyamenguatkan
Dokumentasi/ Bekerja keras untuk dan beretika” nilai-nilai organisasi
Video/ Foto mencapai perbaikan Akuntabilitas,
mutu. Nasionalisme, Etika
Etika Publik : Publik, Komitmen
Mempertanggungjaa Mutu, dan Anti
wabkan tindakan Korupsi
dan kinerjanya
kepada public dalam
bentuk laporan
evaluasi.
c. Melakukan penyebaran Komitmen Mutu :
kuesioner Perbaikan secara
berkesinambungan,
adanya control
kegiatan.
Anti korupsi :
Memberikan laporan hasil
evaluasi dengan jelas dan
tidak berbuat curang

d. Evaluasi kegiatan

11
12

Anda mungkin juga menyukai