Wirawebgabung
Wirawebgabung
www.kemhan.go.id
MILITANSI
EKOLOGI PERDAMAIAN:
MEMBANGUN KEBERLANJUTAN
RUMAH KITA BERSAMA
(Sebuah Catatan Kecil di Hari Perdamaian Internasional)
Pelindung/Penasihat:
Menteri Pertahanan
Jenderal (Purn.) TNI Ryamizard Ryacudu
Sekjen Kemhan
Marsdya TNI Hadiyan Sumintaatmadja
SEPTEMBER-OKTOBER 2017
Pemimpin Umum:
Pemimpin Redaksi:
MEDIA INFORMASI KEMENTERIAN PERTAHANAN
www.kemhan.go.id
Redaksi:
PEMANTAPAN NILAI-NILAI PANCASILA
KEPADA GENERASI MUDA
SEBAGAI JATI DIRI BANGSA YANG SEJATI
Letkol Arm. Joko Riyanto, M.Si.
Lettu Cku Lindu Baliyanto
MILITANSI
Foto:
VOLUME 68/ NOMOR 52
1
Diterbitkan oleh:
Puskom Publik Kemhan
Jl. Medan Merdeka Barat 13-14, Jakarta
Telp. 021-3829151
Kami kembali menyapa para pembaca WIRA pada edisi kelima tahun
2017 ini.
6 14
PEMANTAPAN NILAI-NILAI PANCASILA KEPADA GENERASI
MILITANSI
MUDA SEBAGAI JATI DIRI BANGSA YANG SEJATI
Sekilas Berita
22
SIAPA PENGGANTI JENDERAL
SOEDIRMAN?
PERESMIAN KAPAL PERUSAK KEMHAN DUKUNG
KAWAL RUDAL-2 KRI I GUSTI PENUH PENGEMBANGAN
NGURAH RAI-332 TEKNOLOGI KENDARAAN
TEMPUR
UNHAN LAKUKAN
PENELITIAN DAMPAK
KERJASAMA PERTUKARAN
INFRASTRUKTUR MARITIM
INFORMASI “OUR EYES”
DASAR LAUT TERHADAP
AKAN DIBAHAS PADA Salah satu fakta sejarah yang perlu diangkat
KEAMANAN NASIONAL
SIDANG ADMM TAHUN
kembali adalah siapakah sebenarnya yang
MENDATANG
KEMHAN SELENGGARAKAN menjadi pengganti Jenderal Soedirman
RAKOR KE-II BIDANG sebagai pimpinan TKR/TNI AP setelah
28
ALPALHANKAM TA. 2017
meninggalnya beliau pada tahun 1950?
MENHAN RI : DIBUTUHKAN
KERJASAMA SEMUA NEGARA
UNTUK MENGHADAPI Ekologi perdamaian sendiri semakin
ANCAMAN TERORISME EKOLOGI PERDAMAIAN: mengemuka dalam satu dekade terakhir.
MEMBANGUN
NEGARA-NEGARA ASEAN Hal ini dikarenakan semakin dirasa
KEBERLANJUTAN RUMAH
MENJADI CONTOH BAHWA KITA BERSAMA pentingnya pembahasan mengenai wacana
TIDAK ADA PERMASALAHAN (SEBUAH CATATAN KECIL DI HARI keamanan lingkungan dan pengupayaan
YANG TIDAK DAPAT PERDAMAIAN INTERNASIONAL)
solusi perdamaian yang berkaitan dengan
DISELESAIKAN DENGAN
lingkungan.
DIALOG
PEMANTAPAN NILAI-NILAI
PANCASILA KEPADA GENERASI
MUDA SEBAGAI JATI DIRI
BANGSA YANG SEJATI
Oleh:
Mayor Laut Elyah Musarovah, S.Pd.,M.Pd
Pamen Mako Akademi TNI
Perkembangan arus globalisasi yang begitu falsafah kenegaraan atau cita-cita negara. Fungsi
pesat dan dibarengi dengan perubahan gelombang Pancasila adalah sebagai landasan filosofis dan common
demokrasi telah banyak berpengaruh pada eksistensi platforms, sehingga Pancasila sebagai jati diri bangsa
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Indonesia yang sejati hendaknya terwujud pada setiap
Kondisi ini perlu dicermati bila dihadapkan pada hati nurani rakyat Indonesia. Menurut Habib (2011:01)
kondisi bangsa dan negara Indonesia yang lahir dari kondisi jati diri bangsa Indonesia saat ini dapat kita
perjalanan sejarah yang panjang dan merupakan hasil kaji dan kita identifikasi dengan melihat prilaku dan
perjuangan para Pahlawan yang pantang menyerah kepribadian masyarakat Indonesia yang pada umumnya
secara ikhlas rela mengorbankan jiwa dan raga bagi yang tercermin pada tingkah laku masyarakat Indonesia
tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). sehari-hari khususnya para generasi muda sebagai
Berbagai kemajemukan bangsa Indonesia yang ditandai pondasi utama bangsa.
dengan keanekaragaman agama dan budaya, tentu
saja mempunyai kecenderungan yang kuat terhadap Dengan mencermati dan memahami begitu
identitas diri masing-masing sehingga berpotensi pentingnya nilai-nilai luhur Pancasila yang pertama
munculnya berbagai konflik. Oleh karena itu untuk harus dilakukan adalah revitalisasi the moral power
mewujudkan kerukunan dan kebersamaan yang sejati, yang merupakan hal yang sangat penting dalam
maka harus tercipta satu konsep hidup bernegara yang pembentukan sikap moral setiap warga negara akan
mengikat semua anggota kelompok sosial. kecintaan terhadap tanah air. Pendidikan kewiraan
harus ditata dan dilembagakan dalam setiap jenjang
Sistem berbangsa dan bernegara telah mengalami pendidikan, sehingga berwawasan kebangsaan dapat
perubahan yang cukup signifikan. Realitas kehidupan tercermin dalam kehidupan masyarakat, berbangsa
politik, ekonomi dan demokrasi telah mengalami dan bernegara, sehingga setiap anak bangsa dapat
pergeseran. Oleh karena itu kita harus menyadari memperoleh ilmu pendidikan yang setinggi-tingginya
betapa pentingnya kedudukan dan peranan namun tetap memiliki sesantri yang terpatri dalam
Pancasila bagi Bangsa dan Negara Kesatuan Republik dirinya ”DWI WARNA PURWA CENDEKIA WUSANA”.
Indonesia (NKRI). Pancasila merupakan salah satu Salah satu faktor internal yang ikut mendukung
pilar Negara dan Bangsa yang memuat kesepakatan tetap tegaknya suatu negara, apabila seluruh warga
bersama seluruh komponen bangsa dengan berbagai masyarakat memiliki jiwa patriotik yang tinggi. Oleh
kemajemukan. Ditinjau dari berbagai aspek, Pancasila sebab itu secara periodik perlu ditayangkan kembali
menjamin kebersamaan, keberagaman, dan eksistensi film-film dokumenter perjuangan dalam merebut,
seluruh komponen bangsa dalam rangka berkehidupan mempertahankan dan mengisi kemerdekaan.
berbangsa dan bernegara yang biasa disebut sebagai Pengalaman perjuangan kemerdekaan Indonesia yang
MILITANSI
Oleh:
Letkol Czi Dr. Safril Hidayat, PSC, M.Sc
Pamen Kostrad
Sumber: republika.co.id
Masih dalam rangka memperingati HUT TNI yang ke awalnya masih bersifat darurat dengan penyebutan
72 tanggal 5 Oktober tahun ini, salah satu fakta sejarah nama TKR (Tentara Keamanan Rakyat). Peresmian TKR
yang perlu diangkat kembali adalah siapakah sebenarnya dilaksanakan berdasarkan pada Maklumat Pemerintah
yang menjadi pengganti Jenderal Soedirman sebagai pada tanggal 5 Oktober 1945. Berikutnya pada tanggal
pimpinan TKR/TNI AP setelah meninggalnya beliau 20 Oktober 1945 dalam organisasi TKR yang dirancang
pada tahun 1950? Pertanyaan ini sampai sekarang secara sederhana, dibentuk pucuk pimpinan pada
belum terjawab dengan memuaskan. Uraian berikut Kementerian dan Markas Besar TKR yang menyatu
mencoba menggugah kembali ingatan kita akan sejarah dijabat oleh satu orang pejabat.
perjuangan TNI pada awal pembentukannya. Mudah-
mudahan ada tanggapan dan masukan kritis nantinya Di bawah komando Markas Tertinggi TKR, secara
untuk melengkapi pemahaman yang utuh. de facto tanggungjawab pengorganisasian selanjutnya
diserahkan kepada Letjen Urip Soemohardjo (Kepala
Sejarah Awal Pembentukan TNI AP Staf Umum MT TKR) dan sekaligus menjalankan tugas
pimpinan TKR, karena adanya kekosongan pejabat
Pada saat setelah terbentuknya NKRI pada tanggal yang ditunjuk ketika itu. Untuk mengisi kekosongan
17 Agustus 1945, pengorganisasian tentara pada ini diadakan Konferensi TKR (Rapat Pimpinan) untuk
Sumber: nasionalisrakyatmedeka.wordpress.com
Sumber: nasionalisrakyatmedeka.wordpress.com
Struktur organisasi ini pada kenyataannya bertahan kita kembali kepada NKRI, organisasi tentara kembali
kemudian sampai dengan masa awal dekade 50-an, kepada penyebutan semula, yaitu TNI/APRI.
sehingga penyatuan satuan-satuan tempur (yang
diperkuat dengan satuan-satuan teritorial yang dibentuk Selain penyesuaian ini, ada satu hal yang perlu dicatat,
sebagai realisasi konsepsi Perang Rakyat Semesta yaitu penghapusan jabatan Panglima Besar APRIS
dalam menghadapi Agresi Belanda) benar-benar solid setelah meninggalnya Jenderal TNI Soedirman pada
di bawah satu komando. Hal ini bisa dilihat berikutnya tanggal 29 Januari 1950. Sementara itu jabatan KSAP
melalui Penetapan Menhan No.126/MP/1949 tanggal tetap dipertahankan oleh pemerintahan parlementer
10 Desember 1949 tentang Organisasi Kementerian (Kabinet PM Mohammad Hatta) dengan membawahi
Pertahanan dan APRI yang secara mendasar tidak KSAD, KSAU dan KSAL. Pejabat yang diangkat sebagai
banyak perubahan. KSAP adalah Jenderal Major TB. Simatupang. Dari
fakta inilah terlihat bahwa sejak itu untuk sementara
Pada tanggal 5 Januari 1950 Menhan Republik komando dan pengendalian organisasi tentara beralih
Indonesia Serikat sempat mengeluarkan Penetapan dari jabatan Pangsar ke KSAP, sedangkan kewenangan
No.12/MP/1950 mengenai Organisasi Tentara secara politis tetap pada Menhan.
Republik Indonesia Serikat (sebagai akibat provokasi
Pemerintahan Belanda terhadap Pemerintahan RI ketika Dengan melihat perkembangan di atas, maka bisa
itu). Kondisi ini pada kenyataannya tidak bertahan lama, dikatakan bahwa pimpinan pemerintahan (Perdana
karena pada tanggal 17 Agustus 1950 setelah negara Menteri) yang menjabat bergantian saat itu berusaha
untuk menentukan pola kepemimpinan TNI/AP dan dimana bersama-sama Jenderal Soedirman dan
hubungannya dengan Kemhan yang merupakan Jenderal AH. Nasution turun langsung bersama para
manifestasi dari upaya pengendalian yang demokratis pejuang/prajurit untuk menjalankan pilihan strategis
secara obyektif terhadap organisasi militer. Bahkan bergerilya.
dalam kenyataannya bukan hanya sekedar pengendalian
oleh pemerintahan sipil, tetapi organisasi tentara Menyadari kondisi perkembangan politik ketika
tersebut dimanfaatkan untuk tunduk pada pengaruh itu (euforia praktek Demokrasi Parlementer yang
partai-partai politik yang berkuasa dan ideologi yang kebablasan) yang sangat berpengaruh kepada wacana
diusungnya. penyusunan organisasi TNI AP dan hubungannya
dengan Kemhan, pemikiran Letjen TB. Simatupang jelas
Dari fakta-fakta sejarah di atas bisa dipahami bahwa menunjukkan sikap yang tegas untuk tidak mau didikte
posisi Letjen TB. Simatupang pada awal pembentukan oleh pimpinan partai-partai politik. Beliau mengetahui
TNI AP, baik diawali sebagai Kepala Staf Organisasi benar bahwa ada pilihan-pilihan model atau bentuk
MB TKR dan akhirnya menjabat sebagai KSAP, terlibat struktur organisasi kepemimpinan TNI AP ketika itu,
langsung dan sangat berperan. Selain ikut menentukan antara model Demokrasi Parlementer, model organisasi
struktur organisasi, pedoman dan kode etik TNI AP Tentara di negara-negara Komunis dan terakhir pilihan
ketika itu (yaitu Sumpah Prajurit dan Sapta Marga), yang sejalan dengan sejarah perjuangan TNI AP dan
beliau juga menyumbangkan pemikiran agar TNI AP konstitusi UUD 1945. Dalam diskursus ini, pemikiran
memiliki jati diri sebagai Tentara Nasional, Tentera Letjen TB. Simatupang bersama-sama dengan Jenderal
Pejuang dan Tentara Rakyat. Pemikiran ini jelas Soedirman dan Jenderal AH.Nasution dengan tegas
didasarkan pada latar belakang sejarah pembentukan memilih pilihan terakhir ini.
TKR dalam mempertahankan Kemerdekaan RI 1945,
Sumber: mudy.wordpres.com
Sumber: youtube.com
Di ranah kajian damai, konsepsi perdamaian semakin Ekologi perdamaian sendiri semakin mengemuka
berkembang pada 1980-an. Pembahasan utamanya dalam satu dekade terakhir. Hal ini dikarenakan
adalah tentang bagaimana mempertahankan situasi semakin dirasa pentingnya pembahasan mengenai
damai yang berkelanjutan. Bersamaan dengan itu, di wacana keamanan lingkungan dan pengupayaan
ranah kajian ilmu lingkungan, studi tentang lingkungan solusi perdamaian yang berkaitan dengan lingkungan.
mulai mengembangkan sayapnya sehingga semakin Kajian perdamaian sendiri tetap mempertahankan
mengarah pada lingkungan sosial dan tidak semata statusnya sebagai kajian penting dalam sejarah
hanya mengulas lingkungan alam belaka. Kedua perkembangan peradaban manusia lengkap dengan
lingkup kajian ini bertemu membentuk kekhususan konteks perbedaan budaya maupun geografis dalam
studi terutama yang dikenal sebagai ranah geo- upaya mempertahankan hubungan yang harmonis
ekologi politik dan ekologi kewarganegaraan. Dalam (Brauch, 2014). Dalam khasanah budaya Indonesia,
perkembangan pembahasannya saat ini, studi ekologi apabila menarik benang merah dari beragam adat
perdamaian mencakup sejumlah isu seperti pertahanan dan tradisi yang ada, hubungan antara manusia yang
dan keamanan, keberlanjutan pembangunan, serta satu dengan yang lainnya, antara manusia dengan
kesejahteraan manusia alam, dan antara manusia dengan Tuhan menjadi
Sumber: tni.mil
Sumber: hifatlobrain.com
Sumber: teknologi.com
Kementerian Pertahanan melalui Direktorat Jenderal Dalam rangka mengembangkan dan meningkatkan
Potensi Pertahanan (Ditjen Pothan) menyelenggarakan industri pertahanan, pemerintah telah menetapkan
Rakor Ke-II Penentu Kebijakan, Pengguna dan Produsen kebijakan yakni mempercepat penguasaan teknologi
Bidang Alpalhankam TA. 2017, mengangkat tema, industri pertahanan serta meningkatkan kapasitas dan
“Pembiayaan dan Kebijakan Fiskal dalam Mendukung kualitas produksi alpalhankam.
Kemandirian Industri Pertahanan”.
Untuk itu Kemhan beserta K/L terkait berupaya
Dalam sambutan pembukanya, Sekjen Kemhan mendorong langkah tersebut karena dalam membangun
Marsdya TNI Hadiyan Sumintaatmadja mengungkapkan industri pertahanan ada 3 (tiga) pilar utama yaitu
bahwa rakor kali ini memiliki arti penting dalam usaha penentu kebijakan, pengguna (user) dan industri itu
untuk memajukan industri pertahanan Indonesia. sendiri baik BUMN maupun BUMNIS.
industri pertahanan merupakan bagian dari sistem
pertahanan negara. seperti kita sadari bersama bahwa Sekjen menjelaskan kemampuan industri pertahanan
negara yang kuat diantaranya bercirikan industri dalam memproduksi alpalhankam yang sesuai dengan
pertahanan yang kuat, maju dan mandiri. kualitas yang disyaratkan pengguna akan terus
Rabu, 25 Oktober 2017 di Clark, Pampanga, RI dan Secretary of Defence of USA di Washington DC
Filipina, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu pada tanggal 26 Oktober 2015 lalu.
bersama delegasi Indonesia melakukan pertemuan
bilateral dengan Delegasi Amerika Serikat dipimpin Dalam pertemuan bilateral di Filipina ini Menhan
Menteri Pertahanan AS James Mattis. Pertemuan Ryamizard Ryacudu menjelaskan mengenai
Menteri pertahanan RI dan AS ini merupakan bukti ancaman terorisme dan radikalisme, separatisme
baiknya hubungan antara Angkatan Bersenjata kedua dan pemberontakan bersenjata, bencana alam dan
negara dan dapat menjadi landasan yang kuat bagi lingkungan, perompakan dan pencurian Sumber Daya
persahabatan kedua negara ke depan. Alam, wabah penyakit dan peredaran narkoba serta
peperangan siber dan intelijen merupakan ancaman
Lahirnya kerjasama pertahanan kedua negara ini nyata yang sewaktu-waktu dapat terjadi. Menyadari
dilandasi oleh hubungan kerjasama (partnership) di kompleksitas ancaman tersebut, Menhan Ryamizard
bidang pertahanan dengan sejarah yang panjang. Ryacudu mengharapkan Kementerian Pertahanan
Dokumen joint statement on comprehensive Defense kedua negara dapat menjalin komunikasi, koordinasi
Cooperation Between The Ministry of Defence of The dan memiliki fleksibilitas untuk menghadapi dan
Republic of Indonesia and the Departement of The United mengatasi segala bentuk ancaman tersebut.
States of America telah ditandatangani oleh Menhan
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, Selasa membangun arsitektur keamanan dalam rangka menjaga
(24/10) memberikan pandangannya dalam pembukaan stabilitas, keamanan dan perdamaian kawasan.
Sidang ke-4 ADMM PLUS yang merupakan rangkaian
kegiatan Sidang ke 11 ADMM di Clark, Pampanga, Menhan juga menegaskan bahwa Indonesia akan
Filipina. Dalam sambutan tersebut dikatakan bahwa terus menjaga komitmennya untuk selalu terlibat
stabilitas Kawasan negara-negara ASEAN harus terus aktif dan bekerja sama didalam penguatan Pilar Politik
dijaga agar dapat dijadikan contoh bagi negara-negara Keamanan, bersinergi dengan Pilar Sosial Budaya
di seluruh dunia bahwa tidak ada permasalahan yang dan Ekonomi demi pencapaian kemajuan Masyarakat
tidak dapat diselesaikan dengan dialog dan komunikasi ASEAN yang stabil, dinamis dan makmur, yang
persahabatan. berorientasi dan berpusat pada interaksi masyarakat
ASEAN itu sendiri.
Sentralitas ASEAN sangat penting sebagai modal
utama dalam bekerja sama antar negara-negara ASEAN. Menhan Ryamizard Ryacudu kembali menekankan
Perkuatan sentralitas ASEAN juga menjadi modalitas mengenai beberapa isu faktual yang merupakan
kita dalam melaksanakan kerjasama pertahanan guna ancaman nyata non tradisional seperti terorisme
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu bertemu Menhan Ryamizard Ryacudu berharap, di bawah
dengan Menhan Singapura Dr Ng En Hen di Clark, kepemimpinan Menhan Singapura pada periode
Pampanga, Filipina membicarakan isu keamanan berikutnya, pada sidang ADMM selanjutnya nanti
kawasan kedua negara terutama mengenai ancaman kerjasama “Our Eyes” ini sudah dapat disetujui dan
terorisme. dirumuskan.
Dalam pertemuan ini Menhan Ryamizard Ryacudu Sementara itu, Menhan Singapura menyambut
menjelaskan mengenai kemungkinan kembalinya para baik usulan tersebut dan telah memasukkannya ke
militan ISIS ke negara asal dan memasuki wilayah dalam agenda Sidang ADMM dan ADMM PLUS pada
Asia Tenggara. Salah satu solusi yang ditawarkan oleh tahun depan. Menhan Singapura juga menyambut baik
Menhan Ryamizard kepada para Menhan negara- kerjasama trilateral maritime patrol antara Indonesia,
negara anggota ASEAN adalah dirancangnya program Malaysia dan Filipina dan bersedia membantu ketika
“Our Eyes” yaitu kerjasama di bidang intelijen dalam dibutuhkan mengingat pengalaman Singapura dalam
upaya saling tukar informasi intelijen untuk menangkal melakukan pengamanan di Selat Malaka.
ancaman terorisme ini.
***
www.kemhan.go.id
MILITANCY
Advisors:
Minister of Defense
General (Ret.) Ryamizard Ryacudu
Managing Editor:
MEDIA INFORMASI KEMENTERIAN PERTAHANAN
Communication Center
Col. Drs. Silvester Albert Tumbol, M.A.
MILITANCY
Ltc. Joko Riyanto, M.Si.
"WHO IS THE SUCCESSOR OF
GENERAL SOEDIRMAN?"
1st Lt. Lindu Baliyanto.
PEACE ECOLOGY: BUILDING
SUSTAINABILITY OF OUR COMMON
HOME Graphic Designer:
(A BRIEF NOTE ON INTERNATIONAL DAY OF
PEACE)
Imam Rosyadi
Mandiri Triyadi
VOLUME 68/ NOMOR 52
1 Photo:
EDITION OF SEPTEMBER-OCTOBER 2017 - VOLUME 68/NOMOR 52 ENGLISH
Circulation Staff:
Nadia Maretti,M.M.
Published by:
Public Communication Center of MoD,
Jl. Medan Merdeka Barat No. 13-14 Jakarta
Telp. 021-3829151
6 22
REINFORCING PANCASILA VALUES TO YOUNG GENERATION AS A "WHO IS THE SUCCESSOR OF
TRUE NATIONAL IDENTITY GENERAL SOEDIRMAN?"
Pancasila values are norms that have been established for a long time, even
before the independent Indonesia. During the kingdoms era, these values
28
have become basic characters of the society
14
PEACE ECOLOGY: BUILDING
SUSTAINABILITY OF OUR
COMMON HOME
(A BRIEF NOTE ON
INTERNATIONAL DAY OF PEACE)
MILITANCY
Peace ecology study itself has
gained more popularity in the last
decade. Its recognition was due
to increase consideration towards
environmental security discourse
and peace solution efforts
associated with living environment.
Sun Tzu teaches two levels in art of war: strategy level and tactical level
By:
Major Navy Elyah Musarovah, S.Pd.,M.Pd
Staff Officer of TNI Academy HQ
Rapid development of globalization coupled with State and the Nation. It contains mutual agreement
changing wave of democracy has greatly influenced of all components of the nation. Viewed from various
existence of the Unitary State of Republic of Indonesia aspects, Pancasila guarantees togetherness, diversity,
(NKRI). This condition needs a careful observation and existence of all components of the nation in
especially in order to keep-for-good Indonesia as nation the framework of national and state life, commonly
and state – a condition that has been a result from a referred to as the state philosophy or ideals of the State.
long history full of struggle in which lots of heroes have Pancasila has functions as philosophical foundation
sacrificed their soul and body for the Unitary State of and common platforms. In this case, Pancasila is a true
the Republic of Indonesia (NKRI) formation. Indonesia’s identity of Indonesian nation. It should be realized in
multiculturalism has always been colored by diversity every conscience of Indonesian people. According to
of religions and cultures. That condition leads to a Habib (2011: 01) Indonesia's current national identity
strong tendency of potential conflicts. Hence, in order can be examined and identified by looking at behavior
to realize true harmony and togetherness, a binding and personality of Indonesian society in general that is
concept in way of living that cover all social groups has reflected in daily life of Indonesian society, especially
to be created. the young generation as the nation main foundation.
Nation and state’s systems have undergone By observing and understanding the importance
significant changes. There is also a shift in political, of Pancasila values nowadays, the first thing to do
economic, and democratic life. We must realize the is "revitalization of the moral power" – an important
importance of position and role of Pancasila for thing to shape moral attitude of every citizen i.e.
Indonesia Nation and the Unitary State of Republic of to love the homeland. Civic education should be
Indonesia (NKRI). Pancasila is one of the pillars of the organized and institutionalized in all level of education,
MILITANCY
By:
Lieutenant Colonel Czi Dr. Safril Hidayat, PSC, M.Sc
Staff Officer at Kostrad HQ
Source: republika.co.id
Source nasionalisrakyatmedeka.wordpress.com
Source: nasionalisrakyatmedeka.wordpress.com
That organizational structure was maintained until its original mention, i.e. TNI/War Forces of Republic of
early 1950s decade. The unification of combat units Indonesia.
(reinforced by territorial units established as the
realization of Universal People War concept in order In addition to this adjustment, there is one thing
to face Dutch aggression) was really solid under one to note, namely the abolition of the post of Great
command. This can be seen later through Minister Chief Commander of War Forces of United States of
of Defense Decree No.126/MP/1949 dated on 10 Indonesia after General Soedirman passed away on 29
December 1949 on the Organization of the Ministry of January 1950. On the mean time, the parliamentary
Defense and War Forces of Republic of Indonesia that government (led by Prime Minister Mohammad Hatta)
had no fundamental changes. still maintained the position of Staff Commander of
War Forces; and that position supervised Army Chief
On 5 January 1950, the Minister of Defense of of Staff, Air Forces Chief of Staff, and Navy Chief of
United States of Indonesia issued Decree No.12/ Staff. The appointed official as Staff Commander of
MP/1950 on the Organization of the Armed Forces of War Forces was Major General TB. Simatupang. That
the United States of Indonesia (as a result of Dutch fact showed that the army organization command and
Government provocation against the Government of control has shifted for a while from Commander-in-
Indonesia at that time). That condition did not last Chief to Staff Commander of War Forces, while the
long, because on 17 August 1950 when the country political authority has remained on the Minister of
name has returned to the Unitary States of Republic Defense.
of Indonesia, the army organization was returned to
Looking at those developments, we can see that the Combatants and also People’s Army. His thought was
head of government (Prime Minister) alternately tried clearly based on historical background of establishment
to determine the best leadership pattern for TNI/War of TKR in maintaining Indonesia Independence in 1945.
Forces and its relationship with Ministry of Defense. He - together with General Soedirman and General AH.
It was the manifestation of objective democratic Nasution - directly with other independent strugglers/
control of military organization. Even in the reality, it soldiers ran strategic guerilla to win the war.
is not just control by the civilian government, but army
organization has been forced to submit under influence However, in recognizing the condition of political
of the ruling political parties and their promoted development at that time (euphoria of the practice
ideology. of excessive Parliamentary Democracy) that was
very influential on the discourse of TNI War Forces
From the historical facts, we can see that the organization as well as its relationship with Ministry
position of Lieutenant General TB. Simatupang in the of Defense, the thought of Lieutenant General TB.
early formation era of TNI War Forces was initially as Simatupang clearly showed that he did not want to
Chief of Staff of TKR Army Headquarters Organization be dictated by leaders of political parties. He was
and then he served as Chief Commander of War Forces. well aware that there were many alternative models
He involved directly and also played very important or forms of organizational structure of TNI War Forces
roles. In addition to participating in determining leadership at that time, i.e. Parliamentary Democracy
organizational structure, guidelines and ethical code of model, Communist countries army model, and also
TNI War Forces at that time (Oath and Sapta Marga), he army organization that inline with the historical facts of
also contributed in the think tank that TNI War Forces TNI-War Forces struggle and 1945 Constitution. In this
should also has the identity as National Army, Military discourse, Lieutenant General TB. Simatupang together
Source: mudy.wordpres.com
By:
Prisca Delima, M.Sn., M.Si(Han)
Chief of Indonesia Peace and Conflict Resolution Association
Source: youtube.com
Source: tni.mil
Source: hifatlobrain.com