Anda di halaman 1dari 10

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

C DENGAN
GANGGUAN MOBILITAS FISIK DI RUANG NIFAS
RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK KOTA
BANDUNG
ditujukan untuk memenuhi mata kuliah stase keperawatan dasar
profesional islami

disusun oleh:
Belinda Rizky Amalia
402021036

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH BANDUNG
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. C (31 TAHUN) DENGAN
DIAGNOSA GANGGUAN MOBILITAS FISIK

HARI/TANGGAL : Selasa, 26 Oktober 2021


JAM : 10.30 WIB
PENGKAJI : Belinda Rizky Amalia
RUANG : Nifas

1. IDENTITAS
PASIEN
a. Nama : Ny. C
b. Jenis Kelamin : Perempuan
c. Tanggal Lahir : 20 Agustus 1990
d. Umur : 31 Tahun
e. Agama : Islam
f. Status Perkawinan : Kawin
g. Pekerjaan : IRT
h. Pendidikan Terakhir : D3
i. Alamat : Bojongloa, Bandung
j. No. RM :
k. Diagnostik Medis : SC a.i fetal distress
l. Tanggal Pengkajian : 26 Oktober 2021
PENANGGUNG JAWAB
a. Nama : Tn. A
b. Umur : 33 Tahun
c. Pendidikan : D3
d. Pekerjaan : Karyawan Swasta
e. Hubungan : Suami
f. Alamat : Bojongloa, Bandung
2. RIWAYAT KEPERAWATAN
a. RIWAYAT KESEHATAN PASIEN
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengeluh cemas saat bergerak karena takut luka bekas
operasinya akan terasa nyeri. Luka tertutup oleh perban, tidak terdapat
rembesan darah maupun cairan, tidak terdapat bau pada luka yang ditutup.
TD: 116/73 N: 98 RR:20 S:36,5.
Riwayat Penyakit Masa Lalu
Pasien tidak memiliki riwayat penyakit keturunan, tidak memiliki
alergi dan tidak memiliki penyakit menular, pasien belum pernah dirawat
di rumah sakit sebelumnya.
b. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
Pasien di rumah tinggal bersama dengan suami, anak, adik ipar dan
mertuanya. Pasien tidak mempunyai riwayat penyakit keturunan.
c. PENGKAJIAN BIOLOGIS (Dikaji sebelum dan sesudah sakit)
RASA AMAN DAN NYAMAN
Pasien merasakan nyeri post sc, tetapi rasa nyeri sudah berkurang
namun pasien masih merasa ngilu saat akan bergerak dan cemas akan terasa
nyeri kembali sehingga pasien tidak mau banyak bergerak.
AKTIVITAS ISTIRAHAT – TIDUR
ISTIRAHAT
Sebelum dirawat pasien tidak banyak melakukan aktivitas, pasien
melakukan pekerjaan rumah tangga sehari-harinya. Setelah dirawat pasien
hanya berbaring ditempat tidur.
TIDUR
Sebelum dirawat pasien memiliki kebiasaan begadang tidur diatas
jam 11 malam, sebelum tidur biasanya pasien memainkan handphone
sampai tertidur. Setelah dirawat pasien tidak bias tidur sama sekali karena
merasa linu pada luka bekas operasi dan merasa asing dengan lingkungan.
CAIRAN
Pasien sebelum dan sesudah sakit selalu banyak minum, sekitar 1,5lt
perhari.
NUTRISI
Sebelum dirawat pasien jarang makan nasi tetapi banyak ngemil.
Setelah dirawat pasien makan-makanan yang disediakan rumah sakit.
ELIMINASI: URINE DAN FESES
Sebelum dirawat pasien BAB dan BAK teratur. Setelah dirawat
pasien belum BAB dan BAK nya jarang, pasien takut untuk berjalan ke
kamar mandi karena takut luka operasinya akan nyeri.
KEBUTUHAN OKSIGENASI DAN KARBONDIOKSIDA
PERNAFASAN
Pasien tidak memiliki gangguan pernafasan
KARDIOVASKULER
Pasien tidak memiliki gangguan kardiovaskular
PERSONAL HYGIENE
Sebelum dirawat pasien biasanya mandi 2-3 kali sehari, tetapi saat
dirawat pasien hanya mandi sekali saat pagi.
SEX
PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL DAN SPIRITUAL
a. Psikologi
Status emosi
Pasien merasa senang dan bahagia dengan kelahiran anak keduanya
Konsep Diri
Pasien memandang dirinya sebagai seorang istri dan seorang ibu,
pasien merasa puas dengan dirinya sebagai seorang istri dan ibu.
b. Hubungan Sosial
Pasien mempunyai teman dekat untuk berbagi cerita, pasien
juga aktif dalam kegiatan masyarakat karena selalu mengantar
anaknya yang pertama untuk mengaji.
c. Spiritual
Pasien menganut agama islam, sebelum dirawa pasien selalu
menjalankan sholat. Setelah dirawat pasien tidak menjalankan sholat
karena sedang masa nifas.
Agama:Islam, Baligh
Ibadah: Mandiri / Dibantu Kegiatan ibadah lain…..
Bersuci: Wudhu / Tayamum / Tidak tahu
Pelaksanaan sholat: Teratur / Tidak teratur / Tidak sholat
Kemampuan sholat: berdiri / duduk / berbaring
Kendala tidak sholat: tidak tahu / tidak mampu / tidak mau
Makna sakit: Ujian / guna-guna / gangguan jin
Harapan sembuh: ya / tidak
Penerimaan tentang penyakit: tidak menerima / menerima
Dukungan komunitas spiritual: baik / kurang baik /
yang paling mendukung…..
3. PEMERIKSAAN FISIK
a. KEADAAN UMUM
1) Kesadaran: GCS: 15 compos mentis
2) Kondisi klien secara umum: Rapi
3) Tanda-tanda vital:
TD = 116/73
R = 200
S = 36,5
N = 98
4) Pertumbuhan fisik:
TB = 160
BB = 70
Postur tubuh =
5) Keadaan kulit:
b. PEMERIKSAAN CEPALO KAUDAL
1) Kepala
Tidak ada nyeri, tidak terdapat massa/benjolan, rambut tebal, bersih
tetapi agak lengket. Mata simetris, konjungtiva tidak anemis,
passage udara tidak terhalang, bibir lembab, tidak ada stomatitis
dimulut.
2) Leher
Tidak terdapat peninggkatan vena jugularis, tidak ada
pembengkakan kelenjar tiroid, tidak tedapat nyeri telan.
3) Dada
Dada simetris, tidak terdapat bunyi suara nafas tambahan, tidak ada
nyeri maupun retraksi otot tambahan ketika bernafas.
4) Abdomen
Terdapat linea nigra dan striae gravidarum, pasien belum BAB
selama dirawat, bising usus 7x/menit.
5) Genitalia, Anus dan Rektum
Terdapat lochea, tidak ada edema pada genetalia
6) Ekstremitas
a) Atas
Terpasang infus, tidak ada bengkak maupun nyeri
b) Bawah
Tidak terdapat lesi, bengkak, edema maupun nyeri
4. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Radiologi
b. Laboratorium
c. EEG, ECG, EMG, USG, CT Scan
5. TERAPI YANG DIBERIKAN (menggunakan tabel)
Nama Obat Dosis Rute Pemberian Waktu
Paracetamol 3x1 Oral 3x
Ketorolac
Asam mefenamat
Cefixim
FORMAT PROSES KEPERAWATAN
1. ANALISA DATA
DATA ETIOLOGI MASALAH
KEPERAWATAN
Ds: Post operasi sc Gangguan Mobilitas
- Pasien mengtakan ↓ Fisik
merasa cemas saat Nyeri
akan bergerak ↓
karena takut luka Bedrest
operasinya akan ↓
nyeri Cemas saat akan
- Pasien merasa tidak bergerak
nyaman karena ↓
nyeri pada luka Tidak mau bergerak
bekas operasi ↓
Do: Gangguan Mobilitas
- Terdapat luka SC Fisik
pada perut pasien
- Luka tertutup oleh
perban, tidak
terdapat rembesan
darah maupun
cairan, tidak
terdapat bauu pada
luka yang ditutup.
- Pasien terlihat
cemas
2. NURSING CARE PLAN
NO DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
KEPERAWATAN
1 Gangguan Mobilitas Setelah dilakukan tindakan 1. Dukungan ambulasi - Agar mengetahui keluhan
Fisik keperawatan 2x24 jam gangguan a. Identifikasi adanya nyeri atau pasien dan menentukan
mobilitas fisik pasien menurun keluhan fisik lainnya. intervensi yang akan
dengan kriteria hasil: b. Identifikasi toleransi diberikan
1. Kecemasan menurun melakukan ambulasi - Agar pasien mengerti
2. Gerakanterbatas menurun c. Ajarkan ambulasi sederhana pentingnya ambulasi
yang harus dilakukan (mis. untuk kesembuhannya
Berjalan dari tempat tidur ke - Berjalan dapat melatih
kamar mandi, berjalan sesuai pergerakan pasien
toleransi) - Agar pasien mau
2. Edukasi teknik ambulasi melakuukan ambulasi
a. Jelaskan prosedur dan tujuan
ambulasi tanpa alatt bantu
b. Ajarkan duduk ditempat
tidur, disisi tempat tidur
(menjuntai) atau kursi, sesuai
toleransi.

3. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN


HARI WAKTU DX IMPLEMENTASI DAN CATATAN EVALUASI TANDA TANGAN
& TGL PERKEMBANGAN

Selasa, 10.30 1 Melakukan pengkajian S: pasien mengeluh cemas saat akan


26 12.00 Memberikan obat (PCT, asmet) bergerak karena takut nyeri
Oktober 13.00 Menjelaskan dan mengajarkan teknik O: pasien terlihat cemas TD: 116/73
2021 ambulasi N?98 S:36,5 RR: 20
21.00 Up infus A: Gangguan Mobilitas Fisik
22.00 Memberikan obat (ketorolac) P: Lanjutkan Intervensi
- Jelaskan dan ajarkan teknik
ambulasi
Menganjurkan pasien untuk melakukan
Rabu, 06.00 ambulasi dengan berjalan ke kamar mandi S: Pasien mengatakan sudah bias
27 untuk mandi berjalan ke kamar mandi
Oktober 06.00 Memberikan obat (asmet, cefixim) O: pasien tidak terlihat nyeri
2021 09.30 Membimbing pasien berdoa untuk ataupun cemas
keselmatan ibu dan bayi A: Gangguan Mobilitas Fisik
13.00 Pasien pulang Teratasi
P: Hentikan Intervensi, Pasien
Pulang

Anda mungkin juga menyukai