Kelompok 15 - Adam Pramuja - 3331190043 - Laporan CNC TU2A
Kelompok 15 - Adam Pramuja - 3331190043 - Laporan CNC TU2A
TEKNIK MANUFAKTUR II
CNC TU- 2A
Disusun Oleh:
Nama Praktikan : Adam Pramuja
NPM : 3331190043
Kelompok : 15
CNC TU- 2A
Mengetahui,
Asisten Laboratorium
FANI PRIMAJODI
3331170078
ii
KATA PENGANTAR
Tangerang Selatan,
24 Mei 2021
Penulis
iii
ABSTRAK
CNC singkatan dari Computer Numerically Controlled, merupakan mesin
perkakas yang dilengkapi dengan sistem mekanik dan kontrol berbasis komputer
yang mampu membaca instruksi kode N,G,F,T,dan lain-lain,dimana kode-kode
tersebut akan menginstruksikan ke mesin CNC agar bekerja sesuai dengan program
benda kerja yang akan dibuat. Adapun tujuan dalam praktikum kali ini yaitu bisa
memahami prinsip dan cara kerja msin CNC TU- 2A dan bisa memahami/
mengoprasikan Mesin. Mesin CNC TU 2A mempunyai prinsip gerakan dasar
seperti halnya mesin bubut konvensional yaitu gerakan dasar ke arah melintang dan
horizontal dengan system koordinat sumbu x dan sumbu z.
iv
DAFTAR ISI
v
METODOLOGI PRAKTIKUM ........................................................................... 24
3.1 Diagram Alir ............................................................................................... 24
3.2 Alat dan bahan............................................................................................. 25
3.3 Prosedur Praktikum ..................................................................................... 25
BAB IV ................................................................................................................. 27
ANALISA DAN PEMBAHASAN ....................................................................... 27
4.1 Gambar Benda Kerja ................................................................................... 27
4.2 Perhitungan Benda Kerja ............................................................................ 28
4.3 Program Benda Kerja .................................................................................. 29
4.4 Tahapan Penyayatan Benda Kerja .............................................................. 31
BAB V................................................................................................................... 32
KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................. 32
5.1 Kesimpulan ................................................................................................. 32
5.2 Saran ............................................................................................................ 32
5.2.1 Laboraturium ..................................................................................... 32
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 33
LAMPIRAN .......................................................................................................... 34
Lampiran 1 (FWI) ............................................................................................. 35
Lampiran 2 (Catatan Program dan Perhitungan) .............................................. 36
Lampiran 3 (Screenshoot Pertemuan) ................................................................. 1
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 2.1 Sistem Persumbuhan CNC TU 2A……………………………….4
Gambar 2.2 Step Motor……………………………………………………….5
Gambar 2.3 Toolturrent……………………………………………………….6
Gambar 2.4 Cekam……………………………………………………………7
Gambar 2.5 Tailstock…………………………………………………………7
Gambar 2.6 Meja Mesin………………………………………………………8
Gambar 2.7 Saklar Layar Dimensi……………………………………………9
Gambar 2.8 Disket……………………………………………………………10
Gambar 2.9 Tombol Sumbu X dan Z…………………………………………11
Gambar 2.10 Konfigurasi Tombol Pengendali Pada TU 2A…………………12
Gambar 2.11 Skema Metode Inkrimental……………………………………..13
Gambar 2.12 Skema Metode Absolut………………………………………..14
Gambar 2.13 Kalibrasi Sumbu Z……………………………………………..16
Gambar 2.14 Kalibrasi Sumbu X…………………………………………….16
Gambar 2.15 Bagian Ulir……………………………………………………..17
Gambar 2.16 Ulir Segitiga……………………………………………………18
Gambar 2.17 Ulir Segiempat…………………………………………………19
Gambar 2.18 Ulir Trapesium…………………………………………………19
Gambar 2.19 Ulir Bulat………………………………………………………19
Gambar 2.20 Ulir Bola……………………………………………………….20
Gambar 2.21 Ulir segitiga Gergaji……………………………………………20
Gambar 2.22 Piston Master Silinder Kit……………………………………..21
Gambar 2.23 Pion Catur……………………………………………………...21
Gambar 3.1 Diagram Alir…………………………………………………….22
Gambar 4.1 Benda Kerja……………………………………………………..25
Gambar 4.2 Tahapan Penyayatan Benda Kerja………………………………27
Gambae 4.3 Tahapan Penyayatan Benda Kerja………………………………28
vii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 4.1 Pemograman Benda Kerja……………………………………….25
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Secara garis besar pengertian mesin CNC adalah suatu mesin yang dikontrol
oleh komputer dengan menggunakan bahasa numeric(perintah gerakan yang
menggunakan angka dan huruf). Sebagai contoh apabila pada layar monitormesin
penulistulis M03 maka spindleutama mesin akan berputar, dan apabila penulistulis
M05 maka spindleutama mesin akan berhenti berputar. Mesin CNC tingkat dasar
yang ada pada saat ini dibagi menjadi dua kelompok, yaitu Mesin CNC Two Axis
atau yang lebih dikenal denganMesin Bubut (Lathe Machine) dan Mesin CNC
Three Axis atau yang lebih dikenal dengan Mesin Frais (Milling Machine). Mesin
Bubut CNC.
1.2 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan praktikum kali ini yang dapat diketahui adalah sebagai berikut:
1. Memahami dan dapat mengoperasikan Mesin CNC TU-2A
2. Dapat membuat program benda kerja Mesin CNC TU-2A
3. Membuat benda kerja pejal dengan spesifikasi terdapat pemakanan linier,
melingkar, radius,
tirus, siklus pengaluran dan siklus penguliran pada mesin CNC TU-2A
4. Dapat melakukan pergantian pahat secara otomatis.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
• Sumbu x untuk daerah gerakan melintang, arah tegak lurus terhadap sumbu
• Sumbu Z untuk daerah gerakan memanjang, arah sejajar terhadap sumbu
putar.
Untuk memperjelas fungsi sumbu-sumbu Mesin Bubut CNC TU-2A dapat dilihat
pada gambar ilustrasi di bawah ini:
3
Gambar 2.1 Sistem Persumbuhan CNC TU 2A
Bagian Mekanik
-.Eretan (Support)
4
CNC TU -2A merupakan gerak persumbuan jalannya mesin yang diberi lambang
sebagai berikut :
•Eretan gerakan memanjang sejajar sumbu utama diberi lambang Z, dengan jarak
lintasan 0 -300 mm.
•Eretan gerakan melintang tegak lurus sumbu utama diberi lambang X, dengan
•Kecepatan gerakan
5
Gambar 2.2 Step Motor
b). 3 tempat untuk jenis alat potong dalam dengan maksimum diameter 8 mm misal
: pahat kanan dalam, bor, center drill dll.
b). Tombol FWD ditekan bersamaan dengan tombol angka, sesuai jumlah putaran
yang dikehendaki. Misal: toolturret akan diputar sebanyak dua tempat kedudukan
pahat, maka tombol FWD ditekan bersamaan dengan tombol angka 2.
c). Arah gerakan putar tool turret adalah ke atas ( putar kiri jika dilihat dari
kedudukan kepala lepas (tail stock)
6
Gambar 2.3 Toolturrent
- Cekam ( Chuck )
7
Cekam digunakan untuk menjepit benda kerja pada waktu proses penyayatan benda
kerja berlangsung sedang memutar cekam maka dihubungkan langsung dengan
spindelutama dengan motor penggerak melalui sabuk. Karena fungsinya sebagai
penjepit benda kerja yang bervariasi diameternya, maka untuk mengatur kecepatan
putar cekam digunakan sistem transmisi sabuk.Pada sistem transmisi dibagi
menjadi 6 transmisi penggerak : Apabila akan memilih range kecepatan putar
spindel utama yang dikehendaki, maka dapat dilakukan dengan cara memindahkan
sabuk sesuai range putaran.
b). Untuk menjepit center drill, bor, reamer dll pada waktu kerja manual.
-Lampu Indikator
Lampu indikator, digunakan sebagai petunjuk bahwa jika lampu hidup
maka mesin dalam keadaan hidup.
-Tombol Emergensi
Tombol ini digunakan untuk memutuskan aliran listrik ke mesin, hal ini
dilakukan apabila akan terjadi tabrakan akibat kesalahan program. Cara kerja
tombol emergensi : Dengan menekan tombol ini maka aliran listrik akan terputus
dan mesin akan mati. Untuk mengaktifkan kembali tombol emergensi, kunci saklar
9
utama diputar kearah posisi 0, kemudian tombol emergensi diputar kekanan,
selanjutnya saklar utama diputar pada posisi 1 maka aliran listrik akan mengalir
kembali.
10
Gambar 2.7 Saklar Layar Dimensi
-Ampermeter
Fungsi utama ampermeter untuk mencegah beban lebih pada waktu
penyayatan berlangsung. Sedangkan fungsi lainnya dari Ampermeter adalah untuk
menunjukkan pemakaian arus aktual dari motor penggerak utama.
Arus maksimum yang diizinkan pada mesin bubut CNC TU-2A adalah 4 amper.
Sedangkan kalau mesin digunakan bekerja secara terus - menerus tidak boleh
melebihi 2 amper. Beban penyayatan dapat dikurangi dengan cara mengurangi
kedalaman penyayatan, dan kecepatan penyayatan.
-Penggerak disket
Penggerak disket pada mesin CNC dimaksudkan untuk pelayanan
pengoperasian disket. Pada pelayanan disket dapat dilaksanakan :
a). menyimpan data program dari mesin ke disket
-Tombol H / C
12
Ketika mesin dihidupkan otomatis mesin pada pengoperasian manual, lampu led
menyala pada posisi gambar tangan.
1. Jika tombil H / C ditekan, maka lampu led akan pindah ke posisi C dan pada
monitor akan tertayang pengoperasian CNC.
2. Jika tombol H / C ditekan kembali, maka lampu led akan pindah lagi ke posisi
gambar tangan dan pada monitor tertayang pengoperasian manual.
13
8. Tombol asutan untuk arah Z dan X untuk mode manual.
9. Tombol gerakan cepat jika di tekan bersamaan dengan mode asutan (no 8), maka
gerak asutan menjadi cepat. Kecepatan asutan diatur dengan tombol no 6.
10. Display yang meunjukkan harga X dan Z dari gerakan eretan/ pahat dalam
perseratus mm. data ini juga terlihat di monitor.
11. Switch untuk mengubah mengubah dari pelayanan / mode manual ke CNC atau
sebaliknya pada mesin ini tersedia dua macam pelayanan / mode, yaitu dapat
dipakai secara manual (mode manual) atau dipakai secara otomatis yang
menggunakan program CNC (mode CNC).
12. Amperemeter, menunjukkan besar arus yang dipakai saat mesin digunakan.
Pemakaian arus diharapakan tidak lebih dari 2 Ampere, sebab kalau arus terlalu
besar menunjukkan beban pada mesin sangat besar yang dapat menimbulkan
kebakaran.
13. Emergency Stop Botton, merupakan saklar darurat.
14. Tombol DEL, dipakai untuk menghapus data/sajian yang akan diterangkan
kemudian.
15. Tombol pengalih yang berfungsi untuk mengaktifkan jalannya X ke Z atau
sebaliknya
16. Tombol INP, unyuk memasukkan data yang akan dijelaskan kemudian.
Selain itu juga ada tombol-tombol untuk gerak manual arah +X, -X, +Y, -Y, +Z dan
-Z, yang terletak disebelah tombol angka (keyboard). Mesin juga dilengkapi dcngan
monitor yang dipakai untuk memantau koordinat pahat (pada mode manual) atau
program CNC yang aktif (pada mode CNC).
a. Metode Inkrimental
14
Adalah suatu metode pemrograman dimana titik referensinya selalu
berubah, yaitu titik terakhir yang dituju menjadi titik referensi baru untuk ukuran
berikutnya. Untuk lebih jelasnya lihat gambar berikut ini :
b. Metode Absolut
15
G27 : Perintah meloncat ke nomor blok yang dituju
G33 : Pembuatan ulir tunggal
G64 : Mematikan arus step motor
G65 : Operasi disket
G73 : Siklus pengeboran dengan pemutusan tatal
G78 : Siklus pembuatan ulir
G81 : Siklus pengeboran langsung
G82 : Siklus pengeboran dengan berhenti sesaat
G83 : Siklus pengeboran dengan penarikan tatal
G84 : Siklus pembubutan memanjang (Z)
G85 : Siklus perimeran
G86 : Siklus pembuatan alur
G88 : Siklus pembubutan melintang (X)
G89 : Siklus perimeran dengan waktu berhenti sesaat
G90 : Program Absolute
G91 : Program Inkrimental
G92 : Penetapan posisi pahat (Absolute)
Kode M
M00 : Program berhenti
M03 : Spindel berputar searah jarum jam (CW)
M05 : Putaran spindel berhenti
M06 : Perintah ganti tool
M17 : Perintah kembali ke program utama
M30 : Program berakhir
M99 : Penentuan parameter I dan K
Kode Alarm
A00 : Salah perintah fungsi G atau M
A01 : Salah perintah G02 atau G03
A02 : Nilai X salah
A03 : Nilai F salah
16
A04 : Nilai Z salah
A05 : Kurang perintah M30
A06 : Putaran spindel terlalu cepat
A09 : Program tidak di temukan pada disket
A10 : Disket di protect
A11 : Salah memuat disket
A12 : Salah pengecekan
A13 : Salah satuan mm atau inchi
A14 : Salah satuan
A15 : Nilai H salah
A17 : Salah sub program
18
Merupakan diameter terbesar pada ulir. Contohnya pada ulir metris M8x1, maka
diameter mayornya adalah 8 mm.
2. Diameter Minor
Merupakan diameter terkecil pada ulir. Contohnya pada ulir metris M8x1, maka
diameter minornya adalah 8-1=7 mm.
3. Diameter Pitch
Merupakan diameter yang berada diantara diameter mayor dan minor. Pada
diameter inilah ulir luar dan ulir dalam saling bersinggungan.
4. Pitch
Merupakan jarak antara puncak ulir.
5. Kisar (lead)
Merupakan jarak yang ditempuh ulir dalam satu putaran.
6. Crest
Merupakan puncak ulir atau permukaan dari diameter mayor.
7. Root
Merupakan bagian dasar dari ulir atau permukaan dari diameter minor.
8. Depth
Merupakan kedalaman ulir atau jarak tegak lurus dari root dan chest.
9. Thread angel
Merupakan sudut ulir yang berada diantara crest.
10. Flank
19
Merupakan permukaan sisi pada ulir. Terletak diantara crest dan root.
20
Gambar 2.17 Ulir segiempat
Ulir Segi Empat atau Persegi maksudnya adalah bahwa ujung dari ulir tersebut
berbentuk persegi empat.Ulir segi empat atau persegi ini biasanya di gunakan pada
benda - benda kerja yang di gunakan sebagai penopang dari beban berat.
- Ulir Trapesium
- Ulir Bulat
- Ulir Bola
21
Gambar 2.20 Ulir Bola
Ulir Bola atau Ulir Ball Screw maksudnya adalah ulir yang berbentuk lingkaran
seperti bola dan ulir tersebut di bentuk sebagai tempat perputaran bola - bola baja
atau stainless steel pada saat proses pergerakan.
Ulir ini di gunakan pada benda kerja yang cara kerjanya agar halus dan smooth
yaitu benda kerja yang melibatkan gabungan bola - bola stainless steel.
Ulir segi tiga gergaji ini biasanya di gunakan pada benda - benda kerja yang di
gunakan sebagai lock atau pengunci agar benda kerja tersebut mengait dengan
kencang.
22
2.10 Kedalaman Ulir
Kedalaman ulir bisa di dapatkan dari jarak diameter ini benda kerja dengan
bagian diameter luar. Sebelum penyayatan harus menentukan kedalaman ulir (h).
harga h nantinya dimasukan ke program x. Untuk menghitung besarnya h harus
diketahui kisar ulir (Pitch) yang akan dibuat. Tinggi ulir dapat dihitung dengan
ketentuan standart ISO: Kedalaman ulir untuk ulir luar h = 0,866x P ; P = Pitch =
kisar ulir Tinggi ulir
23
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
mulai
Literatur
Memahami FWI
Melakukan perhitungan
Sesuai FWI
Selesai
26
BAB IV
ANALISA DAN PEMBAHASAN
27
4.2 Perhitungan Benda Kerja
Pada Praktikum Kali ini Dilakukan perhitungan benda kerja agar bisa
mendapatkan progam, maka perhitungan dibawah ini adalah sebagai berikut:
𝑥2 = √42 − 12 = 3,87 𝑚𝑚
𝑥4 = √42 − 22 = 3,46 𝑚𝑚
𝑥6 = √42 − 32 = 2,65 𝑚𝑚
𝑥8 = √42 − 42 = 0
2. Pemakanan Fillet 2
𝑥1 = √2,52 + 22 = 1,5 𝑚𝑚 𝑋1 = 11,5 − 1,5 = 10 𝑚𝑚
4. Pembubutan Perimetri
31
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Adapun Kesimpulan yang kita dapat dari praktikum kali ini adalah
sebagai berikut:
1. Mesin CNC TU 2A seperti halnya mesin bubut konvensional yaitu gerakan
dasar ke arah melintang dan horizontal dengan system koordinat sumbu x
dan sumbu z.
2. Mesin CNC TU- 2A juga memakai Kode pemograman Seperti Kode G, M,
dan A, dan juga ada metode-metodenya.
3. Jadi
5.2 Saran
Adapun saran yang kita dapat setelah melakukan praktikum kali ini
adalah sebagai berikut:
5.2.1 Laboraturium
1. sebaiknya lebih teliti dalam memasukan program.
2. dan lebih bisa membaca kode agar tidak salah memasukannya.
5.2.2 Asisten
1. Lebih Singkat lagi pada saat menjelaskan dan jangan terlalu lama
32
DAFTAR PUSTAKA
1. macam-macam-bentuk-ulir-pada-bendakerjadipabrikindustri. (2020).
https://samiinstansi.blogspot.com.
33
LAMPIRAN
34
Lampiran 1 (FWI)
Adam Pramuja
3331190043
15
20- 05- 2021
35
Lampiran 2 (Catatan Program dan Perhitungan)
36
Lampiran 3 (Screenshoot Pertemuan)
32