Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah
tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakat.

    Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
    
    Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah
ilmiah ini.
    
    Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk
masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Surabaya, 18 Agustus 2017

penyusun

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ........................................................................................................................ i


Daftar Isi ................................................................................................................................. ii

I. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................... 1
1.3 Manfaat ..................................................................................................................... 1
1.4 Tujuan ....................................................................................................................... 1

II. Pembahasan
2.1 Sejarah Munculnya Bahasa Indonesia ...................................................................... 2
2.2 Fungsi kedudukan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional ............................... 3
2.3 Fungsi Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Negara .................................. 5
2.4 Peristiwa penting dalam perkembangan Bahasa Indonesia ...................................... 6

III. Penutup
1.1 Kesimpulan ................................................................................................................ 9
1.2 Saran .......................................................................................................................... 9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Indonesia adalah negara yang memiliki keaneka ragam suku,budaya, dan bahasa.
Membahas tentang bahasa, Bahasa Indonesia adalah alat komunikasi umum yang paling
penting dalam mempersatukan seluruh rakyat bangsa Indonesia. Melalui perjalanan
sejarah yang panjang, bahasa Indonesia telah mencapai perkembangan yang luar biasa,
baik dari segi jumlah pemakainya,maupun dari segi tata bahasa dan kosa kata serta
maknanya. Sekarang Bahasa indonesia telah menjadi bahasa modern yang digunakan dan
dipelajari
tidak hanya di seluruh Indonesia tetapi juga di banyak negara. Bahkan keberhasilan
bangsa Indonesia dalam mengajarkan Bahasa Indonesia kepada generasi muda dicatat
sebagai prestasi dari segi peningkatan komunikasi antara warga Negara Indonesia.
Mahasiswa peserta kuliah perlu disadarkan akan kenyataan ini dan ditimbulkan
kebanggaannya terhadap bahasa Nasional kita. Mahasiswa yang berkepribadian baik
adalah mahasiswa yang menghargai sejarah perkembangan Bahasa Indonesia.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Bagaimana sejarah munculnya bahasa indonesia
2. Apa fungsi kedudukan bahasa indonesia
3. Apa saja peristiwa penting dalam perkembangan bahasa indonesia

1.3 MANFAAT
1. Dapat menjelaskan tentang bagaimana sejarah lahirnya bahasa
Indonesia.
2. Dapat mengetahui kedudukan bahasa Indonesia.
3. Dapat menjelaskan tentang fungsi bahasa Indonesia

1.4 TUJUAN
1. Untuk mengetahui sejarah lahirnya bahasa indonesia
2. Untuk mengetahui apa saja fungsi kedudukan bahasa indonesia
3. Untuk mengetahui peristiwa penting dalam perkembangan bahasa indonesia.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 SEJARAH MUNCULNYA BAHASA INDONESIA


Bahasa Indonesia yang sekarang ini menjadi bahasa Nasional berasal dari
bahasa Melayu dialek Riau. Pada saat itu, bahasa Melayu digunakan sebagai Lingua
Franca di seluruh nusantara. Hal itu merupakan salah satu faktor penting yang
menyebabkan bahasa Melayu Riau diterima sebagai bahasa Nasional. Penentuan bahasa
Melayu Riau sebagai bahsa Nasional terjadi pada tanggal 28 Oktober 1928, yaitu melalui
Sumpah Pemuda di Jakarta. Sumpah Pemuda tersebut berisi 3 pernyataan berikut :
1. Kami putar – putri Indonesia mengakui bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia.
2. Kami putra – putri Indonesia mengaku berbangsa satu, bangsa Indonesia.
3. Kami putra – putri Indonesia menjunjungtinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

Sejak tanggal 28 Oktober 1928, bangsa Indonesia sudah mempunyai bahasa Nasional,
yaitu bahasa Indonesia yang berasal dari bahas Melayu. Peristiwa diangkatnya bahasa
Melayu menjadi bahasa nasional tersebut merupakan peristiwa politik, bukan sekadar
peristiwa kebahasaan. Faktor – faktor yang menyebabkan bahasa Melayu dipilih menjadi
dasar bahasa nasional sebagai berikut.
1. Bahasa Melayu terkenal sebagai bahasa yang sederhana, baik bentuk maupun
susunannya.
2. Bahasa Melayu mudah menyesuaikan diri dengan bahasa pendatang.
3. Bahasa Melayu tidak mengenal tingkatan – tingkatan bahasa seperti yang dimiliki
bahasa Jawa (yang terdiri atas bahasa ngoko (ngoko lugu, ngoko andhap), madya
(madyangoko, madyaantara, madyakrama), krama (mudhakrama, kramaantara,
madyakrama), kedhaton, krama desa, dan bahasa kasar. Bahasa Sunda juga memiliki
tingkat – tingkatan juga seperti bahasa Jawa, yaitu halus, sedang, dan kasar.
4. Bahasa Melayu milik suku bangsa pelaut, pedagang, dan orang yang suka berpindah
dari satu pelabuhan ke pelabuhan lainnya.
5. Bahasa Melayu milik suku yang tempat tinggalnya sangat strategis di daerah lalu –
lintas pelayaran dan perdagangan antara timur dan barat.

2
6. Beberapa kali daerah asal bahasa Melayu itu mempunyai kerajaan besar yang
menguasai lautan dan perdagangan seperti pada masa kedatuan Sriwijaya dan masa
kejayaan Kerajaan Malaka.
Sejak peristiwa Sumpah Pemuda itulah, bahasa Indonesia berkembang dengan
pesat. Pesatnya perkembangan bahasa Indonesia tersebut didukung olrh berbagai faktor,
antara lain didukung oleh Pujangga Baru pada tahun 1933, adanya larangan pemerintah
Jepang kepada bangsa Indonesia untuk menggunakan bahasa Belanda tahun 1942,
sastrawan dan budayawan pada masa Jepang dan Angkatan ’45. Sampai sekarang, bahasa
Indonesia terus berkembang dengan pesat sesuai dengan perkembangan bangsa
Indonesia.
Bangsa Indonesia dalam perkembangannya mendapatkan pengaruh dari berbagai
bahasa, baik dari bahasa daerah maupun bahasa asing. Bahasa daerah yang cukup banyak
mempengaruhi perkembangan bahasa Indonesia adalah bahasa Jawa dan bahasa Sunda.
Bahasa asing yang cukup banyak mempengaruhi bahasa Indonesia adalah bahasa Inggris,
Arab, dan Sanskerta.

2.2 FUNGSI KEDUDUKAN BAHASA INDONESIA SEBAGAI BAHASA NASIONAL


1. Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional
Kedudukan bahasa indonesia sebagai bahasa nasional ditetapkan melalui
ikrar Sumpah Pemuda pada tanggal 28 oktober 1928 yang berbunyi sebagai
berikut:
“1. Kami poetera dan poeteri Indonesia mengakoe bertoempah darah satoe, Tanah Air
Indonesia.
2. Kami poetera dan poeteri Indonesia mengakoe berbangsa satoe,Bangsa Indonesia.
3. Kami poetera dan poeteri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean,
Bahasa Indonesia.”
Sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai:
a. Lambang kebanggaan nasional
b. Lambang identitas nasional
c. Alat pemersatu berbagai suku bangsa
d. Alat perhubungan antar daerah dan antar budaya
Sebagai lambang kebanggaan nasional, bahasa Indonesia mencerminkan
nilai-nilai sosial budaya yang mendasari rasa kebangsaan. Bangsa indonesia harus
merasa bangga karena adanya bahasa indonesia yang dapat menyatukan berbagai

3
suku bangsa yang berbeda. Atas dasar kebanggaan inilah, bahasa indonesia
terpelihara dan berkembang serta rasa kebanggaan memakainya senantiasa
terbina.
Sebagai lambang identitas nasional, bahasa indonesia kita junjung tinggi di
samping bendera dan lambang negara itu. Untuk membangun kepercayaan diri
yang kuat, sebuah bangsa memerlukan identitas, diantaranya dapat diwujudkan
melalui bahasanya. Dengan adanya sebuah bahasa yang dapat mengatasi berbagai
bahasa dan suku bangsa yang berbeda dapat mengidentikkan diri sebagai suatu
bangsa melalui bahasa tersebut.
Berkat adanya bahasa Nasional, kita dapat berhubungan satu dengan yang
lainnya sedemikian rupa sehingga kesalahpahaman sebagai akibat perbedaan latar
belakang budaya dan bahasa dapat terhindarkan. Kalau tidak ada sebuah bahasa,
seperti bahasa Indonesia yang bisa menyatukan suku-suku bangsa yang berbeda,
akan banyak muncul masalah perpecahan bangsa, dan kita dapat bepergian
keseluruh pelosok tanah air dengan memanfaatkan bahasa Indonesia sebagai satu
satunya alat komunikasi.
Sebagai alat perhubungan antar daerah dan antar budaya, bahasa Indonesia
memungkinkan berbagai suku bangsa yang berbeda itu mencapai keserasian hidup
sebagai bangsa yang bersatu dengan tidak perlu meninggalkan identitas kesukuan
dan kesetiaan kepada nilai-nilai sosial budaya serta bahasa daerah yang
bersangkutan. Dengan demikian, kita dapat meletakkan kepentingan nasional di
atas kepentingan daerah (kesukuan) atau golongan.
Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dengan masih
digunakannya bahasa Indonesia sampai sekarang. Contohnya saja India, Malaysia,
dan lain-lain yang harus bisa menggunakan bahasa Inggris juga dalam berbagai
media komunikasi misalnya saja buku, koran, acara pertelevisian, website, dan
lain-lain. Bahasa nasional juga sebagai alat pemersatu bangsa yang berbeda suku,
agama, ras, adat istiadat, dan budaya.

4
2.3 KEDUDUKAN BAHASA INDONESIA SEBAGAI BAHASA NEGARA
Bahasa Indonesia dikukuhkan sebagai bahasa negara pada tanggal 18
Agustus 1945 dalam Undang-Undang Dasar 1945, BAB XV, pasal 36.
Sebagai bahasa negara bahasa Indonesia berfungsi:
a) Bahasa resmi kenegaraan, yang mana digunakannya bahasa Indonesia
dalam naskah proklamasi kemerdekaan RI 1945. Mulai saat itu dipakailah
bahasa Indonesia dalam segala upacara, peristiwa, dan kegiatan
kenegaraan baik dalam bentuk lisan maupun tulisan.
b) Bahasa pengantar dalam dunia pendidikan, dengan pemakaian bahasa
Indonesia sebagai bahasa pengantar di lembaga pendidikan dari taman
kanak-kanak, maka materi pelajaran yang berbentuk media cetak juga
harus berbahasa Indonesia. Cara ini akan sangat membantu dalam
meningkatkan perkembangan bahasa Indonesia sebagai bahasa ilmu
pengeyahuan dan teknologi (IPTEK).
c) Alat perhubungan di tingkat nasional, dibuktikan dengan digunakannya
bahasa Indonesia dalam hubungan antarbadan pemerintah dan
penyebarluasan informasi kepada masyarakat. Sehubungan dengan itu
hendaknya diadakan penyeragaman sistem administrasi dan mutu media
komunikasi massa. Tujuan agar isi atau pesan yang disampaikan dapat
dengan cepat dan tepat diterima oleh masyarakat.
d) Alat pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan teknologi.
Dibuktikan dengan penyebaran ilmu pengetahuan dan teknologi, baik
melalui buku-buku pelajaran, buku-buku populer, majalah-majalah
ilmiyah, maupun media cetak lainnya.

5
2.4 PERISTIWA PENTING DALAM PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA
 Pada tahun 1908 Pemerintah Hindia Belanda mendirikan Commissie voor de
Volkslectuur melalui Surat Ketetapan Gubernemen tanggal 14 September 1908 yang
bertugas mengumpulkan dan membukukan cerita-cerita rakyat atau dongeng-dongeng
yang tersebar di kalangan rakyat, serta menerbitkannya dalam bahasa Melayu setelah
diubah dan disempurnakan. Kemudian pada tahun 1917 diubah menjadi Balai
Pustaka.
 Tanggal 16 Juni 1927 Jahja Datoek Kajo menggunakan bahasa Indonesia dalam
pidatonya. Hal ini untuk pertamakalinya dalam sidang Volksraad, seseorang berpidato
menggunakan bahasa Indonesia.
 Tanggal 28 Oktober 1928 secara resmi Muhammad Yamin mengusulkan agar bahasa
Melayu menjadi bahasa persatuan Indonesia.
 Tahun 1933 terbit majalah Pujangga Baru yang diasuh oleh Sutan Takdir Alisyahbana,
Amir Hamzah, dan Armijn Pane. Pengasuh majalah ini adalah sastrawan yang banyak
memberi sumbangan terhadap perkembangan bahasa dan sastra Indonesia. Pada masa
Pujangga Baru ini bahasa yang digunakan untuk menulis karya sastra adalah bahasa
Indonesia yang dipergunakan oleh masyarakat dan tidak lagi dengan batasan-batasan
yang pernah dilakukan oleh Balai Pustaka
 Tahun 1938, dalam rangka memperingati sepuluh tahun Sumpah Pemuda,
diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia I di Solo, Jawa Tengah. Kongres ini
dihadiri oleh bahasawan dan budayawan terkemuka pada saat itu, seperti Prof. Dr.
Hoesein Djajadiningrat, Prof. Dr. Poerbatjaraka, dan Ki Hajar Dewantara. Dalam
kongres tersebut dihasilkan beberapa keputusan yang sangat besar artinya bagi
pertumbuhan dan perkembangan bahasa Indonesia. Keputusan tersebut, antara lain:
mengganti Ejaan van Ophuysen, mendirikan Institut Bahasa Indonesia, dan
menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar dalam Badan Perwakilan.
 Tahun 1942-1945 (masa pendudukan Jepang), Jepang melarang pemakaian bahasa
Belanda yang dianggapnya sebagai bahasa musuh. Penguasa Jepang terpaksa
menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi untuk kepentingan
penyelenggaraan administrasi pemerintahan dan sebagai bahasa pengantar di lembaga
pendidikan, sebab bahasa Jepang belum banyak dimengerti oleh bangsa Indonesia.
Hal yang demikian menyebabkan bahasa Indonesia mempunyai peran yang semakin
penting.

6
 18 Agustus 1945 bahasa Indonesia dinyatakan secara resmi sebagai bahasa negara
sesuai dengan bunyi UUD 1945, Bab XV pasal 36: Bahasa negara adalah bahasa
Indonesia.
 19 Maret 1947 (SK No. 264/Bhg. A/47) Menteri Pendidikan Pengajaran dan
Kebudayaan Mr. Soewandi meresmikan Ejaan Republik sebagai penyempurnaan atas
ejaan sebelumnya. Ejaan Republik ini juga dikenal dengan sebutan Ejaan Soewandi.
 Tahun 1948 terbentuk sebuah lembaga yang menangani pembinaan bahasa dengan
nama Balai Bahasa. Lembaga ini, pada tahun 1968, diubah namanya menjadi
Lembaga Bahasa Nasional dan pada tahun 1972 diubah menjadi Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa yang selanjutnya lebih dikenal dengan sebutan Pusat Bahasa.
 28 Oktober s.d. 1 November 1954 terselenggara Kongres Bahasa Indonesia II di
Medan, Sumatera Utara. Kongres ini terselenggara atas prakarsa Menteri Pendidikan
Pengajaran dan Kebudayaan, Mr. Mohammad Yamin.
 Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 57 tahun 1972 diresmikan ejaan baru yang
berlaku mulai 17 Agustus 1972, yang dinamakan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
dan Tap.MPR No. 2/1972.
 10 s.d. 14 25 s.d. 28 Februari 1975 di Jakarta diselenggarakan Seminar Politik Bahasa
Indonesia. Tahun 1978, bulan November, di Jakarta diselenggarakan Kongres Bahasa
Indonesia III. Tanggal 21 s.d. 26 November 1983 berlangsung Kongres Bahasa
Indonesia IV di Jakarta. Tanggal 27 Oktober s.d. 3 November 1988 berlangsung
Kongres Bahasa Indonesia V di Jakarta. Tanggal 28 Oktober – 2 November 1993
berlangsung Kongres Bahasa Indonesia VI di Jakarta.
 Tanggal 28 Oktober s.d 2 November 1978 diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia
III di Jakarta. Kongres yang diadakan dalam rangka memperingati Sumpah Pemuda
yang ke-50 ini selain memperlihatkan kemajuan, pertumbuhan, dan perkembangan
bahasa Indonesia sejak tahun 1928, juga berusaha memantapkan kedudukan dan
fungsi bahasa Indonesia.
 Tanggal 21-26 November 1983 diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia IV di
Jakarta. Kongres ini diselenggarakan dalam rangka memperingati hari Sumpah
Pemuda yang ke-55. Dalam putusannya disebutkan bahwa pembinaan dan
pengembangan bahasa Indonesia harus lebih ditingkatkan sehingga amanat yang
tercantum di dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara, yang mewajibkan kepada
semua warga negara Indonesia untuk menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan
benar, dapat tercapai semaksimal mungkin.

7
 Tanggal 28 Oktober s.d 3 November 1988 diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia
V di Jakarta. Kongres ini dihadiri oleh kira-kira tujuh ratus pakar bahasa Indonesia
dari seluruh Indonesia dan peserta tamu dari negara sahabat seperti Brunei
Darussalam,Malaysia, Singapura, Belanda, Jerman, dan Australia. Kongres itu
ditandatangani dengan dipersembahkannya karya besar Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa kepada pencinta bahasa di Nusantara, yakni Kamus Besar
Bahasa Indonesia dan Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.
 Tanggal 28 Oktober s.d 2 November 1993 diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia
VI di Jakarta. Pesertanya sebanyak 770 pakar bahasa dari Indonesia dan 53 peserta
tamu dari mancanegara meliputi Australia, Brunei Darussalam, Jerman, Hongkong,
India, Italia, Jepang, Rusia, Singapura, Korea Selatan, dan Amerika Serikat. Kongres
mengusulkan agar Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa ditingkatkan
statusnya menjadi Lembaga Bahasa Indonesia, serta mengusulkan disusunnya
Undang-Undang Bahasa Indonesia.
 Tanggal 26-30 Oktober 1998 diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia VII di Hotel
Indonesia, Jakarta. Kongres itu mengusulkan dibentuknya Badan Pertimbangan
Bahasa.

BAB III
PENUTUP

8
3.1 KESIMPULAN
Sesuai dengan uraian diatas, maka dapat ditarik kesimpulan mengenai sejarah,
kedudukan dan fungsi Bahasa Indonesia sebagai berikut :
1) Sejarah Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia berasal atau berakar dari Bahasa Melayu yang telah
digunakan sejak abad 7, pada era kekuasaan Kerajaan Sriwijaya, pada saat itu Bahasa
Melayu digunakan sebagai bahasa perhubungan.
Bermula dari ikrar sumpah pemuda yang tertuang pada butir ketiga bahwa
Bahasa Indonesia adalah bahasa yang digunakan sebagai alat pemersatu bangsa dan
merupakan jati diri Bangsa Indonesia. Dan secara yuridis Bahasa Indonesia sebagai
bahasa nasional tertuang pada Bab XV pasal 36 UUD 1945 yang ditetapkan pada
tanggal 18 Agutus 1945.
2) Kedudukan Bahasa Indonesia
Sesuai yang tercantum pada Bab XV pasal 36 UUD 1945 dan pada ikrar
sumpah pemuda bahwa Bahasa Indonesia memiliki kedudukan sebagai bahasa negara
dan Sebagai bahasa nasional serta Bahasa Indonesia merupakan alat yang dapat
mempersatukan Bangsa Indonesia.
3) Fungsi Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia memiliki dua banyak fungsi dimana Bahasa Indonesia
sebagai bahasa nasional memiliki fungsi sebagai lambang kebanggan nasional,
identitas nasional, alat pemersatu, alat perhubungan antardaerah, sedangkan sebagai
bahasa negara Bahasa indonesia memiliki fungsi sebagai bahasa resmi kenegaraan,
bahasa pengantar dalam dunia pendidikan, alat penghubungan tingkat nasional untuk
kepentingan perencanaan dan pembangunan serta pemerintahan, pengembangan
budaya nasional.
3.2 SARAN
Sebagai warga negara yang berbudi luhur, hendaknya kita bisa melestarikan
bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi melalui interaksi sosial. Dan menjaga
lambang identitas, kebanggaan nasional dan sebagai pemersatu berbagai golongan
sosial .

Anda mungkin juga menyukai