Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Demam dengue/DF dan demam berdarah dengue/DBD (dengue

haemorrhagic fever/DHF) adalah penyakit infeksi yang disebabkan

oleh virus dengue dengan manifestasi klinis demam, nyeri otot atau

nyeri sendi yang disertai leukopenia, ruam, limfadenopati,

trombositopenia dan ditesis hemoragik. Pada DBD terjadi

perembesan plasma yang ditandai dengan hemokonsentrasi

(peningkatan hematokrit) atau penumpukan cairan dirongga tubuh.

Sindrome renjatan dengue (dengue shock syndrome) adal demam

berdarah dengue yang ditandai oleh renjatan/syok (Nurarif & Hardhi,

2015).

Dengue Hemmorhagic Fever adalah penyakit yang disebabkan

oleh virus dengue melalui gigitan nyamuk, penyakit ini telah dengan

cepat menyebar di seluruh wilayah WHO dalam beberapa tahun

terakhir. Virus dengue ditularkan oleh nyamuk betina terutama dari

spesies Aedes aegypti dan, pada tingkat lebih rendah, A. albopictus.

Penyakit ini tersebar luas di seluruh daerah tropis, dengan variasi lokal

dalam risiko dipengaruhi oleh curah hujan, suhu dan urbanisasi yang

cepat tidak direncanakan (WHO, 2015).

Dengue adalah penyakit nyamuk yang disebabkan oleh salah

satu dari empat virus dengue yang terkait erat dengan (DENV-1, -2,

-3, dan -4). Infeksi dengan salah satu serotipe dari DENV memberikan

kekebalan terhadap
serotipe tersebut untuk hidup, tapi tidak memberikan kekebalan jangka

panjang untuk serotipe lainnya. Dengan demikian, seseorang bisa

terinfeksi sebanyak empat kali, sekali dengan masing-masing serotipe.

Virus dengue ditularkan dari orang ke orang oleh nyamuk Aedes (paling

sering Aedes aegypti) (Centers for Disease Control and Prevention,

2009).

Penyakit demam berdarah dengue banyak ditemukan di daerah

tropis dan subtropis.Asia menempati urutan pertama dalam jumlah

penderita DBD setiap tahun.Sejak tahun 1968 hingga tahun 2009, World

Health Organization (WHO) mencatat Indonesia sebagai negara dengan

kasus DBD tertinggi di Asia Tenggara.Pada tiga tahun terakhir (2008-

2010) jumlah rata-rata kasus dilaporkan sebanyak 150.822 kasus dengan

rata-rata kematian 1.321. Situasi kasus demam berdarah dengue tahun

2011 sampai dengan Juni 2011 dilaporkan sebanyak 16.612 orang dengan

kematian sebanyak 142 orang (CFR=0,85%). Dari jumlah kasus tersebut,

proporsi penderita demam berdarah dengue pada perempuan sebesar

50,33% dan laki-laki sebesar 49,67%. Pengobatan DHF pada dasarnya

masih bersifat supportif atau simtomatis berdasarkan kelainan utama yang

terjadi yaitu berupa perembesan plasma akibat dari meningkatnya

permeabilitas vaskuler. Sampai saat ini belum ada pengobatan kuratif

untuk mengatasi kebocoran plasma. Pengobatan suportif terdiri dari

pengobatan farmakologi dan non farmakologi.


Salah satu pengobatan non- farmakologi adalah dengan cara

memanfaatkan tanaman yang dapat mempercepat penyembuhan penyakit

demam berdarah dengue.Jambu merah merupakan salah satu alternatif

yang dapat digunakan.Jambu biji berasal dari Amerika Tengah dan

merupakan tanaman yang umum di daerah tropis. Jambu biji (Psidium

guajava) juga banyak tersebar di Asia Tenggara termasuk Indonesia,

sampai Asia Selatan, India dan Srilangka.Jambu biji termasuk tanaman

perdu dan memiliki banyak cabang dan ranting, batang pohonnya

keras.Tanaman ini dapat tumbuh subur di daerah dataran rendah sampai

pada ketinggian 1200 meter diatas permukaan laut.

Berdasarkan dari data tersebut maka penulis ingin melakukan

pengaplikasian jurnal "Pengaruh Pemberian Jambu Merah Dengan

Peningkatan Trombosit Pada Pasen DHF di Ruang Mawar Rumah Sakit

Umum Guntur Garut

B. Tujuan

1. Tujuan Umum
Penulisan laporan ini bertujuan untuk melakukan analisa terhadap

kasus kelolaan dengan gangguan keseimbangan volume cairan pada klien

DHF dengan pemberian Jambu Merah di Ruang Mawar RSU Guntur

Garut.

2. Tujuan Khusus
a) Penulis mampu menganalisa masalah keperawatan dengan konsep teori
terkait DHF
b) Penulis mampu menganalisa Intervensi inovasi pemberian Jambu Merah pada
pasien kelolaan dengan diagnosa DHF.

Anda mungkin juga menyukai