Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

MANAJEMEN PENDIDIKAN

“ FUNGSI PENGENDALIAN DALAM MANAJEMEN “

Dosen Pengampu : Purwanto, S.Si., M.Pd.

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 8

NAMA: 1. Arta Sitanggang (4203321023)

2. Aurel Citra Insani Br Naibaho (4203121051)

3. Jenni J. Situmorang (4203121074)

KELAS : Pendidikan Fisika D 2020

MATA KULIAH : Manajemen Pendidikan

DOSEN PENGAMPUN: Purwanto,S.Si,M.Pd.

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

September 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
rahmat dan karunia yang dilimpahkan-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Adapun
yang menjadi judul makalah ini adalah “Fungsi Pengendalian Dalam Manajemen”. Tugas ini disusun
dengan harapan dapat menambah pengetahuan dan wawasan kita khususnya mengenai Fungsi
Pengendalian Dalam Manajemen.

Jika dalam penulisan makalah terdapat berbagai kesalahan dan kekurangan dalam penulisannya, maka
kepada para pembaca, kami memohon maaf sebesar-besarnya atas koreksi-koreksi yang telah
dilakukan. Hal tersebut semata-mata agar menjadi suatu evaluasi dalam pembuatan tugas ini. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca, dosen pembimbing yakni Bapak Purwanto, S.Si., M.Pd.
selaku penilai, mahasiswa sebagai pembahas dalam mata perkuliahan, ataupun bagi masyarakat
umum.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut berkontribusi dalam
penyusunan makalah ini. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini,
segala kritik dan saran yang membangun dari pembaca saya harapkan dapat memperbaiki makalah ini
menjadi lebih baik.

Demikianlah sebagai pengantar kata. Semoga makalah ini dapat diterima dan bermanfaat.
Akhir kata, kami ucapkan terima kasih.

Medan, Oktober 2021

Kelompok 8

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................................i

DAFTAR ISI........................................................................................................................................ii

BAB I....................................................................................................................................................1

PENDAHULUAN................................................................................................................................1

A. Latar Belakang............................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah.......................................................................................................................1

C. Tujuan.........................................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................................3

A. Defenisi Pengorganisasian.......................................................................................................3

B. Tahapan Pengorganisasian..................................................................................................4

C. Manfaat Pengorganisasian..................................................................................................5

D. Pendelegasian wewenang.....................................................................................................5

E. Pengertian Pengendalian...............................................................................................................6

F. Ciri-Ciri Dan Karakter Pengendalian Dalam Manajemen.........................................................7

G. Proses Dan Cara-Cara Pengendalian Dalam Manajemen...........................................................8

H. Fungsi Pengendalian Dalam Manajemen.....................................................................................9

BAB III...............................................................................................................................................12

PENUTUP..........................................................................................................................................12

A. Kesimpulan................................................................................................................................12

B. Saran..........................................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manajemen adalah sebuah proses perencanaan, proses organisasi, proses koordinasi dan
proses kontrol terhadap sumber daya untuk mencapai tujuan dengan efektif dan efisien. Manajer
mengelola kegiatan guna mencapai hasil yang diinginkan atau direncanakan. Keberhasilan atau
kegagalan dalam manajemen dinilai dari pencapaian sasaran-sasaran yang ditetapkan atau
direncanakan. Mengendalikan adalah suatu usaha yang mana bermanfaat untuk meneliti proses
kegiatan-kegiatan yang telah atau akan dilaksanakan, yang berorientasi pada objek yang dituju
dan juga merupakan alat yang berguna untuk menyuruh orang-orang bekerja menuju sasaran yang
ingin dicapai. Pengendalian sendiri merupakan suatu proses dasar yang mana berguna untuk
mendapatkan sesuatu yang identik dan apa saja yang akan dikendalikan. Pengendalian merupakan
kunci dari sebuah pertimbangan. Pengendalian haruslah merupakan kegiatan yang positif dan
membantu mengidentifikasikan problema-problema atau permasalahanpermasalahan manajemen.
Manajer-manajer yang efektif akan menggunakan usaha pengendalian ini untuk membantu
mereka yang memerlukannya dan menentukan jenis kebutuhan mereka.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan dibahas pada pemaparan makalah ini, diantaranya adalah
sebagai berikut :

1. Apa yang dimaksud dengan pengorganisasian?


2. Bagaimana tahapan dalam pengorganisasian manajemen?
3. Apa manfaat dalam pengorganisasian?
4. Bagaimana pendelegasian wewenang manajemen?
5. Apa yang dimaksud dengan pengendalian?
6. Apa yang menjadi ciri-ciri dan karakter pengendalian dalam manajemen?
7. Bagaimana proses dan cara-cara pengendalian dalam manajemen?
8. Apa saja yang menjadi fungsi pengendalian dalam manajemen?

C. Tujuan

Terdapat tujuan yang diinginkan dari pemaparan makalah ini, diantaranya adalah sebagai
berikut :

1
1. Mampu menjelaskan Apa yang dimaksud dengan pengorganisasian?
2. Mampu menjelaskan tahapan dalam pengorganisasian manajemen?
3. Mampu menjelaskan manfaat dalam pengorganisasian?
4. Mampu menjelaskan pendelegasian wewenang manajemen?
5. Mampu menjelaskan pengertian dari pengendalian.
6. Mampu menjelaskan ciri-ciri dan karakter pengendalian dalam manajemen.
7. Mampu menjelaskan proses dan cara-cara pengendalian dalam manajemen.
8. Mampu menjelaskan fungsi pengendalian dalam manajemen.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Pengorganisasian
1. Menurut Cefto Samuel C, The proccess of establishing ordrly uses for all oeganizational's
resources. (pengorganisasian merupakan proses mengatur semua kegiatan secara sistematis
dalam mengelola sumber daya)
2. Menurut Williams Chuck, Deciding where decision will be made, who will do that jobs and
task, and who will work for whom. (memutuskan dimana keputusan akan dibuat, siapa yang
akan  melakukan pekerjaan dan tugas itu,  dan siapa yang  akan bekerja serta untuk siapa
pekerjaan itu dilakukan)
3. Menurut Daft Richard, Pengorganisasian merupakan sebuah kegiatan pemanfaatan sumber
daya organisasi untuk mencapai tujuan stategis.

Jadi, pengorganisasian adalah suatu kegiatan pengaturan pada sumber daya manusia dan
sumberdaya fisik lain yang dimiliki perusahaan untuk menjalankan rencana yang telah ditetapkan
serta menggapai tujuan bersama. Pengorganisasian merupakan sebuah aktivitas penataan sumber
daya manusia yang tepat dan bermanfaat bagi manajemen, dan menghasilkan penataan dari
karyawan.

Fungsi perngorganisasian adalah suatu kegiatan pengaturan pada sumber daya manusia dan
sumberdaya fisik lain yang dimiliki perusahaan untuk menjalankan rencana yang telah ditetapkan
serta menggapai tujuan perusahaan

Dengan kata lain pengorganisasian adalah fungsi manajemen yang berhubungan dengan
pembagian tugas. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan
menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut.
Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa
yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang
bertanggung jawab atas tugas tersebut, dan pada tingkatan mana keputusan harus diambil.

Pengorganisasian merupakan sebuah aktivitas penataan sumber daya manusia yang tepat dan
bermanfaat bagi manajemen, dan menghasilkan penataan dari karyawan. Hal pokok yang perlu
diperhatikan dari pengorganisasian :

1. Menentukan arah dan sasaran satuan organisasi,


2. Menganalisa beban kerja masing – masing satuan organisasi.
3. Membuat job description ( uraian pekerjaan)
4. Menentukan seseorang atau karyawan yang berdasarkan atas pertimbangan arah dan sasaran,
beban kerja, dan urian kerja dari masing – masing satuan organisasi.

Menurut ChesterBarnard, "adalah Pengorganisasian fungsi oleh yang menyangkut mampu


mendefinisikan posisiperan,   pekerjaan terkait dan koordinasi antara otoritas dan tanggung jawab.
Oleh karena itu,seorang manajer harus selalu mengatur untuk mendapatkan hasil. Seorang manajer
melakukan fungsi pengorganisasian dengan bantuan langkah-langkah berikut:

3
1. Identifikasi kegiatan - Semua kegiatan yang harus dilakukan dalam keprihatinan harus dapat
diidentifikasi terlebih dahulu.
2. Departemen mengorganisir kegiatan - Pada langkah ini, manajer mencoba untuk
menggabungkan dan yang sama dan terkait kegiatan kelompok ke dalam unit atau
departemen.l
3. Klasifikasi wewenang - Setelah departemen dibuat, manajer suka mengklasifikasikan
kekuasaan dan luasnya kepada manajer.
4. Koordinasi antara otoritas dan tanggung jawab - Hubungan dibentuk antara berbagai
kelompok untuk memungkinkan interaksi halus terhadap pencapaian tujuan organisasi.

Pentingnya pengorganisasian fungsi dikarenakan antara lain :

1. Spesialisasi
2. pekerjaan
3. otoritas Klarifikasi
4. Koordinasi
5. administrasi Efektif
6. Pertumbuhan dan diversifikasi
7. Rasa aman
8. Lingkup untuk perubahan baru

B. Tahapan Pengorganisasian
1. Tahap Kreatifitas

 Orientasi menuju keterampilan operasional dan kewirausahaan


 Organisasi ini berfokus pada produksi dan pemasaran
 Jenis komunikasi non-formal
 Jam kerja yang relatif panjang dengan bonus yang lebih banyak
 Kegiatan organisasi dikelola berdasarkan umpan balik pada kondisi pasar atau reaksi
konsumen.

2. Tahap Pengarahan

 Organisasi fungsional memisahkan produksi dan pemasaran


 Penentuan karyawan didasarkan pada spesialisasi
 Pengiriman produksi dan pembelian dikendalikan oleh sistem akuntansi yang baik
 Standar beban kerja, sistem insentif dan persiapan anggaran telah diadopsi
 Komunikasi menjadi semakin formal sesuai dengan hierarki posisi
 Fungsi kepemimpinan mulai memainkan peran pada tahap ini.

3. Tahap Pendelegasian

 Tanggung jawab karyawan meningkat


 Pusat laba dan bonus sebagai sarana meningkatkan motivasi karyawan

4
 Komunikasi antara atasan dan bawahan semakin langka melalui media surat, surat edaran,
buletin atau bentuk komunikasi tertulis, yang semakin banyak digunakan
 Moral karyawan meningkat dengan delegasi
 Promosikan perluasan pasar sehingga karyawan dapat menilai kebutuhan pelanggan dengan
lebih baik.

4. Tahap Koordinasi

 Fungsi perencanaan digunakan secara formal dan selalu direvisi


 Kegiatan organisasi produktif
 Staf penelitian dan pengawas dipekerjakan untuk memperkuat kantor pusat
 Biaya dihitung dengan cermat
 Unit operasional akan menjadi pusat pendapatan secara ekonomi. Pemrosesan data biasanya
terpusat untuk membuat proses pengambilan keputusan lebih mudah dan lebih cepat.
C. Manfaat Fungsi Pengorganisasian
Fungsi organisasi harus dilakukan karena banyak Manfaatnya. Berikut adalah manfaat dari fungsi
Pengorganisasian:

1. Fasilitasi koordinasi antara para pihak dalam kelompok


2. Pembagian tugas sesuai dengan kondisi perusahaan saat ini
3. Semua orang tahu apa yang sedang dilakukan
4. Sederhanakan pemantauan
5. Maksimalkan manfaat spesialisasi
6. Efisiensi biaya
7. Hubungan antar individu menjadi lebih harmonis.

D. Pendelegasian Wewenang

Seorang Manajer tidak dapat mengerjakan semua tugasnya sendiri. Untuk memenuhi dan
menyelesaikan semua tugas dibebankan, manajer harus mendelegasikan wewenangnya kepada orang
lain terutama kepada bawahannya. Pada dasarnya, Pendelegasian Wewenang ini terdiri dari dua kata
yaitu Pendelegasian dan Wewenang. Kata Pendelegasian dapat didefinisikan sebagai pemberian
wewenang atau tanggung jawab kepada orang lain sedangkan definisi dari wewenang adalah hak dan
kekuasaan untuk melakukan sesuatu, membuat keputusan atau memerintah orang lain untuk
melakukan atau tidak melakukan sesuatu agar mencapai tujuan tertentu.
Dari definisi dua kata tersebut, kita dapat menarik kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan
Pendelegasian Wewenang atau Delegation of Authority adalah pembagian wewenang dan kekuasaan
kepada orang untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu. Dalam ilmu Manajemen, Pendelegasian
Wewenang ini biasanya adalah berkaitan dengan pelimpahan wewenang atau kekuasaan dari seorang
manajer kepada bawahannya atau kepada orang-orang yang melapor kepadanya untuk mencapai hasil
yang efektif. Namun hal yang perlu diingat bahwa meskipun wewenangnya telah didelegasikan
kepada bawahannya, manajer yang bersangkutan tetap bertanggung jawab atas semua hasil pekerjaan
yang didelegasikannya tersebut. Pedelegasian wewenang ini merupakan salah satu konsep penting
dalam kepemimpinan manajemen.

Elemen-elemen Pendelegasian Wewenang (Delegation of Authority)


Terdapat tiga elemen penting dalam pendelegasian wewenang yaitu Wewenang (Authority),
Tanggung Jawab (Responsibility) dan Akuntabilitas (Accountability). Berikut ini adalah pembahasan
singkat mengenai ketiga elemen pendelegasian wewenang ini.

5
Wewenang (Authority)

Wewenang atau Otoritas dalam konteks organisasi bisnis dapat didefinisikan sebagai kekuasaan dan
hak seseorang untuk menggunakan dan mengalokasikan sumber daya secara efisien, untuk mengambil
keputusan dan memberi perintah agar dapat mencapai tujuan organisasinya. Otoritas atau wewenang
selalu mengalir dari atas ke bawah. Ini berarti seorang atasan harus menjelaskan dengan jelas
bagaimana bawahannya melakukan pekerjaan yang didelegasikannya serta menjelaskan apa yang
diharapkan dari pendelegasian wewenang tersebut agar dapat menerima hasil kerja sesuai dengan
harapan dan keinginannya.
Tanggung Jawab (Responsibility)
Dalam manajemen, Tanggung Jawab atau Responsibility dapat diartikan sebagai kewajiban seseorang
untuk menyelesaikan tugas yang dibebankan kepadanya. Seseorang yang diberi tanggung jawab harus
memastikan bahwa dia menyelesaikan tugas yang dibebankan kepadanya. Jika Tugas yang merupakan
tanggung jawabnya tersebut tidak selesai sesuai dengan yang diharapkan, maka orang yang
bersangkutan harus memberikan penjelasan atau alasan mengapa tugas yang dibebankannya tersebut
tidak selesai.
Akuntabilitas (Accountability)

Akuntabilitas atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Accountability adalah kewajiban seseorang
atau organisasi untuk mempertanggungjawabkan aktivitasnya dan mengungkapkan hasilnya secara
transparan. Dapat dikatakan bahwa Akuntabilitas merupakan peningkatan dari rasa tanggung jawab,
suatu yang lebih tinggi mutunya dari tanggung jawab (responsibility) sehingga memuaskan atasan.

Tahapan dalam Pedelegasian Wewenang (Delegation of Authority)


Pendelegasian Wewenang merupakan dasar dari hubungan antara atasan dan bawahan. Berikut ini
adalah beberapa langkah atau tahapan yang harus dilibatkan agar tercapainya suatu pendelegasian
wewenang.

1). Penugasan Pekerjaan


Seorang Manajer atau disini disebut dengan Delegator harus mendefinisikan dengan jelas tugas dan
pekerjaan yang harus dikerjakan oleh bawahannya. Kejelasan tugas serta hasil yang diharapkan harus
menjadi langkah pertama dalam pendelegasian wewenang.
2). Pemberian Wewenang
Pemberian wewenang terjadi ketika atasan membagi wewenang kepada bawahannya. Karena alasan
inilah, setiap bawahan diberikan kebebasan yang cukup untuk melaksanakan tugas yang diberikan
kepadanya oleh atasannya. Para Manajer disemua tingkatan mendelegasikan wewenang dan
kekuasaan yang melekat pada jabatan mereka. Pembagian wewenang dan kekuasaan ini sangat
penting untuk mendapatkan hasil yang efektif.
3). Menciptakan Tanggung Jawab dan Akuntabilitas
Proses delegasi wewenang tidak sebatas hanya sampai pada pembagian wewenang dan kekuasaan dari
atasan ke bawahannya. Karena pada waktu yang sama harus menjadi kewajiban terhadap tugas yang
ditugaskan ke mereka. Tanggung jawab dikatakan sebagai faktor atau kewajiban seorang individu
untuk melaksanakan tugasnya berdasarkan kemampuannya sesuai dengan arahan atasannya.
Tanggung jawab sangat penting dalam pendelegasian wewenang karena akan memberikan efektivitas
pada wewenang yang diberikan. Akuntabilitas muncul dari tanggung jawab dan tanggung jawab
muncul dari wewenang. Oleh karena itu, Tanggung Jawab dan Akuntabilitas harus melekat pada
wewenang yang didelegasikan ini.

6
E. Pengertian Pengendalian

Pengertian Pengendalian merupakan salah satu bagian dari manajemen. Pengendalian


dilakukan dengan tujuan supaya apa yang sudah direncanakan bisa dilaksanakan dengan baik
sehingga bisa mencapai target maupun tujuan yang ingin dicapai. Pengendalian memang
merupakan salah satu tugas dari manajer. Satu hal yang harus dipahami, bahwa pengendalian dan
pengawasan merupakan berbeda karena pengawasan merupakan bagian dari pengendalian.

Menurut Mulyadi (2007:89) Pengendalian merupakan usaha untuk mencapai tujuan tertentu
melalui perilaku yg diharapkan. Sedangkan menurut Indra Bastian (2006:70) pengendalian
merupakan tahap penentu keberhasilan manajemen. Dessler dan Dharma (2009.:62)
mengemukakan bahwa pengendalian merupakan kebijakan dan prosedur yang dikembangkan oleh
organisasi untuk menghadapi risiko. Hasibuan (2008:39) mendefinisikan pengendalian merupakan
suatu proses penjaminan di mana perusahaan dan orang - orang yang berada dalam perusahaan
tersebut bisa mencapai tujuan yang sudah ditetapkan. Menurut Harahap (2011:89) Pengendalian
merupakan suatu tindakan pengawasan yang disertai tindakan pelurusan (korektif). Menurut
Mathis dan Jackson. (2008:89) Pengendalian merupakan memantau kemajuan dari organisasi atau
unit kerja terhadap tujuan - tujuan dan kemudian mengambil tindakan - tindakan perbaikan jika
diperlukan.

F. Ciri-Ciri Dan Karakter Pengendalian Dalam Manajemen

Ada beberapa ciri – ciri yang sangat penting dalam sistem pengendalian Manajemen

yaitu :

1. Sistem pengendalian manajemen akan digunakan oleh perusahaan untuk mengendalikan


seluruh organisasi, termasuk pengendalian atas seluruh sumber daya yang digunakan, baik itu
sumber daya manusia ataupun sumber daya peralatan, serta hasil yang didapatkan oleh
perusahaan, sehingga perusahaan bisa mencapai tujuannya secara lancar.
2. Sistem ini akan lebih fokus pada strategi dan teknik evaluasi yang lebih terintegrasi dan
menyeluruh dengan sifat perhitungan yang matang dalam mengevaluasi sesuatu di dalamnya.
3. Sistem pengendalian manajemen akan lebih berorientasi pada sumber daya manusia, karena
pengendalian manajemen ini lebih difokuskan untuk membantu manajer perusahaan untuk
mencapai strategi bukan untuk memperbaikinya.

Oleh karena itu, peranan atas setiap pertimbangan psikologis yang dominan akan lebih
diperhatikan dalam sistem pengendalian manajemen. Berdasarkan ciri-ciri diatas, maka bisa

7
diketahui bahwa tugas terpenting dari manajemen pengendalian adalah berupaya mencapai tujuan
perusahaan seefektif dan seefisien mungkin. Agar seluruh tugas bisa dijalankan dengan baik,
maka tahap pertama yang harus dilakukan oleh manajer adalah memutuskan apa yang akan diraih
oleh perusahaan dan bagaimana cara mencapai tujuan tersebut.

Dengan keputusan ini, maka selanjutnya pihak manajemen bisa menerapkan kebijakan-
kebijakan yang mampu menuntun perusahaan dalam mencapai tujuan. Setelah kebijakan tersebut
dibuat, maka sistem ini akan mulai melakukan tugasnya untuk memastikan bahwa apa yang
diinginkan oleh pihak manajemen bisa dilakukan oleh seluruh anggota perusahaan. Ada beberapa
karakteristik dalam pengendalian manajemen yaitu :

1. Sistem pengendalian manajemen diharuskan untuk selaras dengan strategi dan tujuan
organisasi.
2. Sistem kontrol manajemen harus dibuat dengan sesuai struktur organisasi dan bertanggung
jawah dalam pengambilan keputusan manajer individual.
3. Sistem pengendalian manajemen harus efektif yang memotivasi seorang manajer dan
karyawan untuk berusaha ke arah pencapaian tujuan organisasi dengan cara berbagai
penghargaan berhubungan dengan pencapaian tujuan tersebut.

G. Proses Dan Cara-Cara Pengendalian Dalam Manajemen

Berikut ini terdapat beberapa proses dari sistem pengendalian manajemen, yakni sebagai
berikut:

1. Perencanaan Strategis
Perencanaan strategis ialah prosedur pengambilan keputusan atas strategi utama yang akan
dijalankan oleh lembaga untuk menjalankan programnya dan berasumsi beberapa sumber
daya yang akan disiapkan.
2. Persiapan Anggaran
Persiapan anggaran ialah prosedur membentuk kembali baik perolehan dan anggaran ke
dalam grafik baru ke inti kewajiban sehingga memberitahukan beban oleh tiap-tiap manajer
berasumsi akan berlangsung.
3. Pelaksanaan
Pelaksanaan ialah prosedur di mana tiap-tiap manajer menjalankan sesuatu atau sebagian
maupun semua strategi yang merupakan kewajiban mereka dan juga mengabarkan apa yang
sudah berlangsung sebagai kewajibannya.
4. Evaluasi Kinerja
Evaluasi kinerja ialah prosedur pelaksanaan kesetaraan antara kewajiban nyata dan yang
semestinya berlangsung dalam kondisi tersebut.

8
Rencana juga perlu dinilai ulang dan dianalisis kembali, apakah sudah benar-benar realistis
atau tidak. Jika belum benar atau realistis maka rencana itu harus diperbaiki.

Cara-Cara Pengendalian

Seorang manajer harus mempunyai berbagai cara untuk memastikan bahwa semua fungsi
manajemen dilaksanakan dengan baik. Hal ini dapat diketahui melalui proses kontrol atau
pengawasan. Cara-cara pengendalian atau pengawasan ini dilakukan sebagai berikut:

1. Pengawasan langsung
Pengawasan langsung, adalah pengawasan yang dilakukan sendiri secara langsung oleh
seorang manajer. Manajer memeriksa pekerjaan yang sedang dilakukan untuk mengetahui
apakah dikerjakan dengan benar dan hasil-hasilnya sesuai dengan dikehendakinya.

2. Pengawasan tidak langsung


Pengawasan tidak langsung, adalah pengawasan jarak jauh, artinya dengan melalui tulisan
laporan yang diberikan oleh bawahan. Laporan ini dapat berupa lisan atau tulisan tentang
pelaksanaan pekerjaan dan hasil-hasil yang telah dicapainya.
3. Pengawasan berdasarkan kekecualian
Pengawasan berdasarkan kekecualian, adalah pengendalian yang dikhususkan untuk
kesalahan-kesalahan yang luar biasa dari hasil atau standar yang diharapkan. Pengendalian
semacam ini dilakukan dengan cara kombinasi langsung dan tidak langsung oleh manajer.

H. Fungsi Pengendalian Dalam Manajemen

Sistem pengendalian manajemen adalah suatu upaya sistematis yang dilakukan perusahaan
untuk mencapai tujuannya dengan cara melakukan perbandingan atas prestasi kerja agar sesuai
rencana awal dan menciptakan suatu tindakan yang tepat untuk bisa mengoreksi setiap perbedaan
yang menyimpang.

Fungsi pengendalian ini berperan mendeteksi deviasi (kelemahan) yang perbaikan


terhadapnya menjadi umpan balik dari suatu kegiatan yang mana dimulai dari tahap perencanaan
hingga tahap pelaksanaan. Adapun fungsi pengendalian itu, ialah :

1. Perencanaan
Perencanaan merupakan proses dasar di mana manajemen memutuskan tujuan dan cara
mencapainya. Perencanaan terjadi di semua tipe kegiatan. Perencanaan dalam organisasi
merupakan suatu kegiatan yang esensial. Karena memang fungsi-fungsi manajemen yang lain
seperti pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan sebenarnya merupakan implementasi
dari keputusan-keputusan perencanaan. Tahapan perencanaan, yaitu pertama menetapkan
sasaran/tujuan, lalu merumuskan keadaan saat ini, selanjutnya membuat alternatif, kemudian

9
mengidentifikasi kemudahan dan tahap terakhir adalah menghindari hambatan dalam
pengembangan rencana

2. Koordinasi antar berbagai bagian dalam organisasi


Koordinasi adalah proses pengintegrasian tujuan-tujuan dan kegiatan-kegiatan pada satuan-
satuan yang terpisah (departemen-departemen atau bidang-bidang fungsional) pada suatu
organisasi untuk mencapai tujuan secara efisien dan efektif (Handoko 2003 : 195). Dalam
sebuah organisasi setiap pimpinan perlu untuk mengkoordinasikan kegiatan kepada anggota
organisasi yang diberikan dalam menyelesaikan tugas. Dengan adanya penyampaian
informasi yang jelas, mengkomunikasikan yang tepat, dan pembagian pekerjaan kepada para
bawahan oleh manajer maka setiap individu bawahan akan mengerjakan pekerjaannya sesuai
dengan wewenang yang diterima. Tanpa adanya koordinasi setiap pekerjaan dari individu
karyawan maka tujuan perusahaan tidak akan tercapai.

3. Komunikasi informasi
Manajer memiliki peranan penting dalam proses komunikasi. Salah satu upaya efektif dalam
komunikasi adalah penggunaan umpan-balik. Komunikasi dua arah ini memungkinkan proses
komunikasi berjalan lebih efektif. Para manajer dapat melakukan paling sedikit dua hal untuk
mendorong umpan balik dan menggunakannya secara efektif. Manajer dapat menciptakan
lingkungan yang mendorong umpan balik, dan mendapatkan umpan balik melalui kegiatan
mereka sendiri. Cara manajer berkomunikasi dengan para bawahannya dapat menentukan
jumlah umpan balik yang akan mereka terima. Di samping itu, tipe komunikasi yang
digunakan dan lingkungan komunikasi penting dalam penentuan umpan balik macam apa
yang akan didapatkannya.

4. Pengambilan keputusan
Pengambilan keputusan merupakan suatu proses pemikiran dalam pemecahan masalah guna
memperoleh hasil yang akan dilaksanakan. Dalam manajemen, pengambilan keputusan
memegang peran penting karena yang diambil ialah keputusan yang merupakan hasil
pemikiran akhir yang harus dilaksanakan oleh bawahannya/organisasi yang ia pimpin. Karena
, kelalaian dalam mengambil keputusan dapat merugikan sebuah organisasi, baik citra sampai
pada kerugian keuangan

5. Memotivasi orang-orang dalam organisasi agar berperilaku sesuai dengan tujuan organisasi
agar berperilaku sesuai dengan tujuan organisasi
Istilah motivasi (motivation) berasal dari bahasa latin yakni movere, yang berarti
“menggerakkan” (to move). Motivasi pada dasarnya merupakan kebutuhan internal yang tak

10
terpuaskan sehingga menciptakan tegangan-tegangan yang merangsang dorongan-dorongan
dari dalam diri individu. Dengan adanya dorongan/motivasi dari manajer kepada
anggotanya/bawahannya tentu dapat meningkatkan kinerja dan semangat karyawannya di
mana mereka semakin terpacu dengan motivasi itu sehingga tercapai tujuan organisasi.

6. Pengendalian
Di mana, pengendalian ini dimaksudkan untuk mengawasi kinerja sekaligus mengendalikan
kondisi dan situasi dalam organisasi guna menghindari adanya kesalahan pahaman dalam
organisasi atau sesama anggota dan atasan.

7. Penilaian kinerja.
Penilaian pekerjaan adalah prosedur yang sistematik untuk menentukan nilai relatif dari
berbagai pekerjaan dalam suatu organisasi, tujuannya adalah untuk menentukan pekerjaan
mana yang dibayar lebih tinggi atau lebih rendah dari pekerjaan-pekerjaan lain. Berbagai
metode yang digunakan adalah dalam penilaian penentuan peringkat pekerjaan, klasifikasi
pekerjaan dan metode perbandingan.

8. Meningkatkan akuntabilitas
Akuntabilitas (accountability) yaitu berfungsinya seluruh komponen penggerak jalannya
kegiatan perusahaan, sesuai tugas dan kewenangannya masing-masing. Akuntabilitas dapat
diartikan sebagai kewajiban-kewajiban dari individu-individu atau penguasa yang
dipercayakan untuk mengelola sumber-sumber daya publik dan yang bersangkutan
dengannya untuk dapat menjawab hal-hal yang menyangkut pertanggungjawabannya.
Akuntabilitas terkait erat dengan instrumen untuk kegiatan kontrol terutama dalam hal
pencapaian hasil pada pelayanan publik dan menyampaikannya secara transparan kepada
masyarakat.

9. Merangsang kepatuhan pada kebijakan, rencana, prosedur, peraturan, dan ketentuan yang
berlaku.

10. Melindungi aset organisasi


Pada umumnya pengendalian dirancang dan diimplementasikan untuk melindungi aset
organisasi. Contoh pengendalian tersebut adalah dikuncinya pintu gudang penyimpanan
barang, direkrutnya satpam, digunakannya password komputer, dibangunnya pagar,
ditempatkannya aset berharga pada tempat yang tidak mudah diakses orang yang tidak
berhak/berwenang

11
11. Pencapaian kegiatan yang ekonomis dan efisien
Realita bahwa sumber daya bersifat terbatas mendorong organisasi menerapkan prinsip
ekonomis dan efisiensi. Prinsip yang diterapkan bagi manajemen organisasi adalah
memperoleh keluaran atau hasil yang maksimal dengan pengeluaran tertentu atau mencapai
hasil tertentu dengan biaya yang minimal. Standar operasi seharusnya memberikan kriteria
pengukuran untuk menilai tingkat keekonomisan dan efisiensi. Dalam dunia bisnis, kriteria
penilaian kehematan dan efisiensi tercermin dalam laporan keuangannya.

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Fungsi pengorganisasian meliputi organisasi karyawan dan sumberdaya-sumberdaya lainnya


melalui cara yang konsisten dengan tujuan perusahaan. Setelah tujuan perusahaan dibuat (dari
fungsi perencanaan), sumber daya akan diperoleh dan dikelola untuk mencapai tujuan tersebut.

Fungsi pengorganisasian terjadi secara kontinu pada sepanjang hidup perusahaan. Fungsi ini
khususnya memiliki arti penting bagi perusahaan yang sering melakukan restrukturisasi atas
operasinya. Perubahan-perubahan operasional seperti misalnya penciptaan jabatan baru
ataupromosi seorang karyawan dapat sering dilakukan. Perubahan-perubahan seperti ini bahkan
dapat menyebabkan perlunya dilakukan revisi pada alokasi pekerjaan karyawan yang jabatannya
tidak berubah

Pengertian pengendalian merupakan salah satu bagian dari manajemen. Pengendalian


dilakukan dengan tujuan supaya apa yang sudah direncanakan bisa dilaksanakan dengan baik
sehingga bisa mencapai target maupun tujuan yang ingin dicapai. Pengendalian memang
merupakan salah satu tugas dari manajer. Satu hal yang harus dipahami, bahwa pengendalian dan
pengawasan merupakan berbeda karena pengawasan merupakan bagian dari pengendalian.

Adapun fungsi pengendalian dalam manajemen ialah sebagai fungsi perencanaan, koordinasi
antar berbagai bagian dalam organisasi, komunikasi informasi, pengambilan keputusan,
memotivasi orang-orang dalam organisasi agar berperilaku sesuai dengan tujuan organisasi agar
berperilaku sesuai dengan tujuan organisasi, pengendalian, penilaian kinerja, meningkatkan
akuntabilitas, merangsang kepatuhan pada kebijakan, rencana, prosedur, peraturan, dan ketentuan
yang berlaku, melindungi aset organisasi dan pencapaian kegiatan yang ekonomis dan efisien.

B. Saran

Kami menyarankan agar pembaca dapat mengaplikasikan pengendalian dalam berbagai aspek
kehidupan terutama dalam lingkungan perusahaan agar baik bawahan maupun atasan
mendapatkan manfaat dari suatu usaha. Kami kelompok 8 mengharapkan dengan selesainya
pemaparan materi ini, baik pembaca maupun penyusun dapat mengaplikasikan atau melaksanakan
fungsi pengendalian dalam kehidupan sehari-hari dan sadar bahwa fungsi pengendalian sangat
penting dalam manajemen. Kami juga menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna.

13
Oleh karena itu, kami segenap anggota kelompok 8 memohon maaf dan kami mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca sekalian untuk penyempurnaan makalah ini dikemudian hari.

DAFTAR PUSTAKA

Hasibuan, M.S.P. 2006. Manajemen : Dasar, Pengertian Dan Masalah. Jakarta : PT Bumi Aksara.

Nitisusastro, M. 2010. Kewirausahaan Dan Manajemen Usaha Kecil. Jakarta : Alfabeta.

Suadi, A. 1995. Sistem Pengendalian Manajemen. Yogyakarta : BPFE.

Sumber Website :

https://accurate.id/marketing.manajemen/sistem -pengendalian-manajemen/ Diakses tanggal 1

Oktober 2021

https://senyummu13.wordpress.com/2012/05/19/fungsi-pengendalian Diakses tanggal 1

Oktober 2021

https://accounting.binus.ac.id/2019/10/17/memahami-pengendalian-intern-dalam-

sisteninformasi-akuntansi/ Diakses tanggal 1 Oktober 2021

https://seputarilmu.com/2020/06/pengendalian-manajemen.html Diakses tanggal 1 Oktober

2021

https://repository.unry.ac.id Diakses tanggal 08 September 2021

https://pakdosen.co.id/pengendalian-manajemen/ Diakses tanggal 1 Oktober 2021

http://vilantrophist.blogspot.com/2014/03/fungsi-pengorganisasian-dalam -manajemen.html?m=1
Diakses tanggal 1 Oktober 2021
https://adalah.co.id/pengorganisasian/ Diakses tanggal 1 Oktober 2021

14
15

Anda mungkin juga menyukai