MAKALAH Kapita Selekta Kel.3
MAKALAH Kapita Selekta Kel.3
Dosen Pengampu :
Dr. Ibnu Hasan, M.S.I
Disusun Oleh :
Kelompok 3
1. Fitri Iffa Nur Rahma (2006010010)
2. Amora Derit Prafika (2006010037)
3. Hasnah Miladiyyata R (2006010045)
Kami selaku penulis tidak lupa untuk mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Ibnu
Hasan, M.S.I , selaku dosen mata kuliah kapita selekta pendidikan Islam .Tidak lupa bagi pihak-
pihak lain yang telah mendukung penulisan makalah ini kami juga mengucapkan terima kasih.
Terakhir, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu
kami membutuhkan kritik dan saran yang bisa membangun kemampuan kami, agar kedepannya
bisa menulis makalah dengan lebih baik lagi. Semoga makalah ini bermanfaat bagi para
pembaca, dan bagi kami sebagai penulis.
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keberadaan madrasah di Indonesia di latar belakangi oleh respon pendidikan
Islam terhadap sistem persekolahan yang diterapkan pemerintahan Hindia Belanda dalam
rangka politik etisnya dan merupakan bagian dari Gerakan pembaharuan Islam di
Indonesia. Madrasah di Indonesia sudah ada di awal abad ke 20 ditandai dengan
berdirinya Madrasah Adabiyah di Padang, yang didirikan Syekh Abdullah Akhmad tahun
1909. Sejak itu bermunculan madrasah yang didirikan tokoh-tokoh Islam dan Organisiasi
Islam. Madrasah mengalami masa pasang surut terutama dalam hal pengakuan
pemerintah. Pada masa penjajahan Belanda, Madrasah mendapat tekanan, sedangkan
pada masa pemerintahan penjajahan Jepang, madrasah mendapat bantuan dana. Setelah
Indonesia merdeka, walaupun madrasah merupakan sistem pendidikan yang sudah
berjalan dimasyarakat tapi belum menjadi bagian dari sistem pendidikan nasional.
Madrasah baru mendapatkan status disamakan setingkat dengan sekolah umum diawali
dengan terbitnya SKB tiga menteri tanggal 24 Maret 1979. Pengakuan madrasah sebagai
bagian dari sistem Pendidikan nasional dengan dikeluarkannya UU. Sisdiknas No. 2
tahun 1989.
Maka dari itu, peran pemerintah dalam pembuatan kebijakan dalam bidang
pendidikan madrasah dan madrasah diniyah tidak dapat dipisahkan. Oleh karena itu, kami
menyusun makalah ini untuk meninjau kebijakan-kebijakan pemerintah mengenai
pendidikan madrasah.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Madrasah.
2. Kebijakan Pemerintah dalam Pendidikan Madrasah.
3. Pengertian Madrasah Diniyah.
4. Kebijakan Pemerintah dalam Pendidikan Madrasah Diniyah.
C. Tujuan
1. Mengetahui Pengertian Madrasah dan Madrasah Diniyah.
2. Mengetahui kebijakan dan sistem Madrasah di Indonesia.
3. Menambah pengetahuan baru bagi pembaca.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Madrasah
Kata madrasah dalam bahasa Arab adalah bentuk kata keterangan tempat (zharaf makan)
dari kata darasa. Secara harfiah madrasah diartikan sebagai tempat belajar para pelajar atau
tempat untuk memberikan pelajaran. Eksistensi madrasah dalam pendidikan Islam di
Indonesia dimulai sekitar awal abad 20. Madrasah di Indonesia bisa dianggap sebagai
perkembangan lanjut atau pembaharuan dari lembaga pendidikan pesantren atau surau.
Pertumbuhan madrasah merupakan respon pendidikan Islam terhadap sistem sekolah yang
menjadi kebijakan pemerintah Hindia Belanda dalam taktik politik etisnya.
B. Saran
Pemerintah telah memberikan perhatian pada pendidikan madrasah dan madrasah
diniyah. Diperlihatkan dengan bentuk kebijakan-kebijakan yang ditetapkan. Namun, ada
kebijakan yang perlu ditelaah kembali. Seperti, UUSP No. 20 tahun 2003. Dari
peraturan tersebut berakibat pada mengecilnya porsi waktu untuk mengajarkan mata
pelajaran agama di madrasah. Diharapkan pemerintah perlu meninjau ulang kembali dan
menetapkan peraturan yang sesuai dengan kebutuhan pendidikan madrasah dan
madrasah diniyah.
DAFTAR PUSTAKA
1. Mizani, Hilmi. (2013). PENDIDIKAN MADRASAH (Kebijakan dan Sistem
Madrasah di Indonesia). Tarbiyah Islamiyah: Jurnal Ilmiah Pendidikan Agama
Islam, 3(2).