5906 14225 1 PB
5906 14225 1 PB
REVIEW
Adsorption Methods for Metal Ion Adsorption and Dyes in Liquid Waste
a* b b
Linda Hevira , Rahmiana Zein , Putri Ramadhani
a
Universitas Mohammad Natsir. Jl. Tan Malaka Bukit Cangang. Bukittinggi.
Sumatera Barat.
b
Kimia Analisa Lingkungan, Universitas Andalas. Kampus Limau Manis. Padang. Sumatera Barat.
ABSTRAK
Pertumbuhan industri dan kebutuhan penduduk telah menyumbang limbah yang masuk ke
lingkungan. Salah satunya adalah limbah yang mencemari perairan yang dapat membahayakan
kesehatan manusia dan mahluk hidup lainnya. Sejumlah studi telah dilakukan untuk
menghilangkan ion logam dan zat warna dari perairan. Metoda adsorpsi merupakan suatu metoda
yang paling banyak digunakan dengan memanfaatkan sumber daya alam yang masih melimpah,
atau menggunakan limbah pertanian, peternakan dan perikanan yang sering terbuang bahkan
melakukan aktivasi atau modifikasi untuk memperbanyak porositas dan mempeluas bidang
permukaan bahan penyerap. Dalam review ini dirangkum metoda adsorpsi dan hasil yang
didapatkan peneliti dengan berbagai bahan penyerap yang sebagian besar dilakukan dalam lima
tahun terakhir. Ulasan ini penting untuk memberikan masukan dalam mencari alternatif bahan
penyerap lain atau menghilangkan bahan pencemar berbahaya lainnya yang merusak lingkungan
dan kehidupan manusia.
Kata Kunci: adsorpsi, limbah cair, logam berat, zat warna, aktivasi, modifikasi.
ABSTRACT
Industrial growth and population needs have contributed to the waste entering the
environment. One of them is wastewaters that endanger the health of humans and other living. A
number of studies have been carried out to remove metal ions and dyes from the waters. The
adsorption method is the most widely used method by utilizing abundant natural resources, or
using agricultural waste, livestock and fisheries that are often wasted, and activating or modifying
the surface area of absorbent material to increase its porosity and expand it. This review
summarized the adsorption method and the results obtained by researchers with various absorbent
materials mostly carried out in the last five years. This review is important to provide input in finding
alternative absorbent materials or removing other harmful pollutants that damage the environment
and human life.
.
Keywords: adsorption, liquid waste, heavy metals, dyestuffs, activation, modification.
satu limbah yang mencemari air adalah zat dapat menyebabkan gangguan kesehatan
warna sintetik dan ion logam. terutama hati.
Zat warna adalah senyawa organik
Pewarna sintetis berasal dari berbagai
berwarna yang mempunyai gugus fungsi
industri seperti kulit, tekstil, percetakan kertas,
kromofor seperti (NR2, NHR, NH2, COOH dan
makanan, farmasi, dan kosmetik. Zat warna
OH) dan auksokrom seperti (N2, NO dan
sintetik dapat membahayakan para pekerja
NO2) (Kausar et al., 2018). Sebagian besar
industri yang tidak mengutamakan
industri tekstil menggunakan pewarna dan
keselamatan dan juga limbah yang terbuang
pigmen untuk mewarnai produk mereka.
dapat masuk ke badan air bahkan terminum
Kromofor bertanggung jawab dalam
oleh manusia. Zat warna berbahaya yang
menghasilkan warna, dan auksokrom
merupakan limbah dari industri tersebut
melengkapi kromofor yang membuat molekul
merupakan molekul kompleks, bersifat stabil
larut dalam air dan memberikan afinitas
dan sulit terurai. Bahaya yang paling umum
dengan serat kain.
dari zat warna tersebut adalah masalah
Sebagian besar pewarna sintetik dan
pernapasan karena menghirup partikel
produk degradasinya memiliki dampak
pewarna yang mengganggu pernapasan,
lingkungan yang besar terutama pada
mata berair, bersin dan gejala asma seperti
lingkungan perairan karena penggunaannya
batuk dan mengi (Hassaan and Nemr, 2017).
yang meluas namun dengan tingkat
Disamping itu senyawa azo yang banyak
pengolahan limbah yang rendah. Pewarna
ditemukan dalam zat pewarna mempunyai
sintetik masuk ke dalam air limbah
struktur yang rumit dan stabil, menimbulkan
merupakan campuran yang lebih stabil dan
kesulitan yang lebih besar dalam degradasi
lebih sulit untuk terurai karena struktur kimia
limbah tekstil. Toksisitas air limbah yang
kompleks yang terbentuk. Penghilangan zat
dihasilkan oleh industri tekstil dan industri cat
warna sintetik dianggap sulit karena struktur
dan lainnya merupakan tantangan utama
yang kompleks dan sebagian besar pewarna
bagi pemerhati ekologis (Holkar et al., 2016).
mengandung cincin aromatik yang
2. Zat Warna Sintetik dan Bahayanya membuatnya menjadi mutagenik dan
dua jenis, yaitu pewarna alami dan pewarna Zat warna juga dapat diklasifikasikan
sintetik. Zat warna alami berasal dari berdasarkan sifat kimia (Yagub et al., 2014)
tumbuhan, hewan dan mineral tertentu yang dan kelarutannya: pewarna yang larut
aman jika dikonsumsi. Sedangkan zat wana meliputi asam, mordan, kompleks logam,
sintetik adalah zat warna yang berasal dari pewarna langsung, dasar dan reaktif;
zat kimia yang sebagian besar tidak dapat sedangkan pewarna yang tidak larut seperti
Metoda Adsorpsi Pada Penyerapan Ion Logam Dan Zat Warna… (Linda Hevira, dkk.)
41
azoik, pewarna belerang, vat dan dispersi. Pewarna azo adalah yang paling banyak
digunakan dan menyumbang 65-70% 8. Pewarna Ppn: digunakan untuk kapas
dari total zat warna yang dihasilkan. Di terutama untuk serat selulosa, rayon dan wol.
samping itu pewarna azo memiliki banyak 9. Selain itu, ada beberapa kelas lain juga
keuntungan, seperti mudah diidentifikasi dan seperti kelompok azo yang digunakan untuk
memiliki sifat yang khas, misalnya seperti kapas dan bahan selulosa lainnya; pyrazoles,
kuat, tahan lama dan hemat biaya (Azha et coumarin dan naphthalimides digunakan
al., 2018). untuk sabun dan deterjen, serat, minyak, cat,
Klasifikasi zat warna berdasarkan dan plastik.
penggunaannya (Taylor et al., 2011), (Gupta Zat warna dapat masuk ke dalam tubuh
and Suhas, 2009) seperti : manusia melalui makanan atau minuman
1. Pewarna Asam: digunakan untuk nilon, yang mengandung pewarna berbahaya, atau
wol, sutra, akrilik yang dimodifikasi, kertas, terhirup melalui pernafasan, atau terkena
kulit, percetakan ink-jet, makanan, dan langsung pada mata dan kulit.
kosmetik. Amina karsinogenik juga dihasilkan dari
2. Pewarna kation (Basa): digunakan untuk pewarna azo oleh bakteri kulit manusia
kertas, polyacrylonitrile, nilon yang secara in vitro. Pewarna azo seperti Methyl
dimodifikasi, poliester yang dimodifikasi, Red dan Orange II dibelah oleh mikrobiota
kation polyethylene terephthalate yang dapat kulit manusia dan menunjukkan aktivitas azo
dicelup. reduktase. Fakta-fakta ini penting diwaspadai
3. Pewarna Dispersi: digunakan terutama oleh para pengguna tinta tato pada tubuh,
pada polyester dan juga pada nilon, selulosa, tekstil, dan pemakaian kosmetik pada kulit.
selulosa asetat, dan serat akrilik. Keberadaan zat warna dalam perairan
4. Pewarna langsung: digunakan dalam walaupun dalam jumlah sedikit akan sangat
pewarnaan kapas, rayon, kertas, kulit, dan, berbahaya bagi kesehatan manusia seperti
juga nilon. disfungsi ginjal, mengganggu sistem
5. Pewarna reaktif: umumnya digunakan reproduksi, hati, otak dan sistem saraf pusat
untuk kapas dan selulosa lainnya, tetapi juga serta pemicu kanker (Sharma, Dalai and
digunakan untuk sebagian kecil wol dan Vyas, 2017). Efek akut dan kronis pada
nilon. organisme, tergantung pada waktu paparan
6. Solvent zat warna: digunakan untuk dan konsentrasi pewarna Azo. 1,4-diamino
plastik, bensin, pelumas, minyak, dan lilin. benzene adalah amina aromatik yang
7. Sulfur Pewarna: digunakan untuk kapas merupakan induknya pewarna azo yang
dan rayon dan memiliki penggunaan terbatas dapat menyebabkan iritasi kulit, dermatitis,
dengan serat poliamida, sutra, kulit, kertas, kebutaan permanen, muntah gastritis,
dan kayu. hipertensi, vertigo, edema pada wajah, leher,
Metoda Adsorpsi Pada Penyerapan Ion Logam Dan Zat Warna… (Linda Hevira, dkk.)
43
Tabel 1. Beberapa zat warna azo dan bahayanya bagi kesehatan (Chung, 2016):
No Zat warna Digunakan pada Gejala yang terjadi
Disamping itu limbah yang dihasilkan dari pembuangan asap kendaraan bermotor
selama proses dan operasinya, mengandung dan asap cerobong industri, dan dari tanah
kontaminan anorganik dan organik yang berupa penambangan logam dan sisa bilasan
berbahaya bagi ekosistem dan limbah industri (Widaningrum, Miskiyah and
keanekaragaman hayati yang berdampak Suismono, 2007).
pada lingkungan (Lavanya et al., 2014). Zat Keberadaan logam berat dalam
warna dapat mengganggu pertumbuhan perairan bersifat toksik, sekalipun dalam
tanaman air karena mengurangi transmisi konsentrasi rendah. Tanpa disadari ion
sinar matahari dan meningkatkan toksisitas di logam berat tersebut dapat terakumulasi
air yang berbahaya bagi kehidupan akuatik. dalam tubuh manusia, karena mengkonsumsi
air dan makanan seperti padi, sayuran, ikan
3. Ion logam berat dan bahayanya
dan kerang yang tercemar logam berat,
Logam berat dapat masuk ke sehingga dapat menyebabkan gangguan
lingkungan melalui kegiatan pertambangan metabolisme, gangguan syaraf dan
minyak, batubara, pembangkit tenaga listrik, penurunan kecerdasan, serta penyebab
pestisida, keramik, peleburan logam, pabrik terjadinya kanker bahkan kematian (Yahaya
pupuk dan kegiatan-kegiatan industri lainnya. and Don, 2014).
Limbah industri sangat potensial sebagai Pengolahan Air Limbah Industri
penyebab terjadinya pencemaran air karena Ada banyak jenis air limbah industri
mengandung limbah B3, yaitu bahan berdasarkan kontaminannya. Masing-masing
berbahaya dan beracun. Pencemaran logam sektor menghasilkan kombinasi polutannya
berat bisa masuk lewat udara, tanah dan air. sendiri.
Dari udara, pencemaran logam dihasilkan
Tabel 2. Batas cemaran logam pada pangan menurut Standar Nasional Indonesia (SNI, 2009)
No. Logam Bahaya Batas toleran konsumsi
perminggu
1 As sirosis hati, radang syaraf, kanker kulit 0,015 mg/kg bb
Metoda Adsorpsi Pada Penyerapan Ion Logam Dan Zat Warna… (Linda Hevira, dkk.)
45
(Ariyanti and Widiasa, 2011) dan adsorpsi sintesis prebiotik biomolekul, dan asal usul
(Mo et al., 2018). kehidupan di bumi. Di antara bahan alami,
tanah liat tersedia cukup melimpah dan
memiliki penyerapan yang baik. Ada berbagai
jenis tanah liat seperti tanah liat bola,
bentonit, commonclay, sepiolite, tanah liat
api, attapulgite, varietas montmorillonite dan
kaolin.
Studi menunjukkan bahwa kemampuan
adsorpsi tanah liat adalah karena muatan
negatif mineral silikat yang dinetralisasi oleh
adsorpsi kation yang bermuatan positif
seperti pewarna kationik, logam berat dan
Gambar 1. Beberapa metoda untuk
menghilangkan ion logam (Raouf MS and lain-lain. Disamping tanah liat digunakan
Raheim ARM, 2017)
untuk membuat berbagai jenis keramik,
Adapun penyerapan ion logam dan zat seperti porselen, batu bata, ubin, dan
warna menggunakan material penyerap peralatan sanitasi serta komponen penting
dapat diklasifikasikan dalam dua hal: dari plastik, cat, kertas, karet, dan kosmetik,
1. Berdasarkan ketersediaannya yaitu: tanah liat tidak berpolusi dan dapat
(a) . Bahan alam seperti kayu, gambut, batu digunakan sebagai agen penghilang polusi
bara, lignit dan lain-lain. (Bergaya and Lagaly, 2013) sebagai berikut:
(b) . Industri Pertanian, Peternakan (Sa’adah, a. Tanah liat alami (Öztürk and Malkoc,
Hastuti and Prasetya, 2013), Perikanan 2014) digunakan untuk menghilangkan Basic
(Annaduzzaman, 2015) atau produk Yellow 2 (BY2) dari larutan air dalam sistem
sampingannya seperti lumpur, abu terbang batch dan didapatkan kapasitas penyerapan
(Nguyen et al., 2017), limbah domestik dan monolayer maksimum ditemukan 833,33
lain-lain. mg/g pada 25 oC (pada suhu kamar).
(c) Produk yang disintesis. b. Tanah liat mentah Tunisia (Chaari,
2. Berdasarkan pada sifatnya yaitu: (a) Moussi and Jamoussi, 2015) yang
Anorganik dan (b) Organik. dikumpulkan dari tambang Tamra terdiri dari
dua spesies mineral tanah liat (kaolinit dan
4.1. Adsorpsi menggunakan Bahan Alam
halloysite) telah menunjukkan efisiensi untuk
Tanah Liat menghilangkan pewarna azo Direct Orange
Tanah liat atau clay telah dikenal dan 34 (DO34) dari larutan berair. Ditemukan
digunakan oleh manusia sejak zaman bahwa laju adsorpsi berkurang dengan
dahulu. Tanah liat telah terlibat dalam meningkatnya suhu dan prosesnya adalah
Metoda Adsorpsi Pada Penyerapan Ion Logam Dan Zat Warna… (Linda Hevira, dkk.)
47
transesterifikasi minyak sawit, juga dipakai adsorpsi fisika dan adsorpsi kimia. Adsorpsi
dalam proses pemisahan sebagai adsorben Fisika yaitu terjadinya tarik menarik antara
untuk air (Shen, Zhao and Shao, 2014), permukaan padat dan molekul yang
karbon dioksida, dan hidrogen sulfida. teradsorpsi fisik di alam. Secara umum,
Zeolit dapat diaplikasikan sebagai dalam adsorpsi fisik kekuatan menarik antara
suatu penukar kation (Atikah, 2017) karena molekul teradsorpsi dan permukaan padat
zeolit mengandung berbagai unsur logam adalah gaya van der Waals dan
yang diinginkan. Zeolit memiliki struktur tiga Sedangkan adsorpsi kimia terjadinya daya
dimensi dan mempunyai pori-pori atau ruang- tarik menarik karena ikatan kimia, sehingga
ruang yang dapat diisi oleh kation lain sulit untuk dihilangkan dari permukaan padat.
ataupun molekul air. Karakter struktur kisi Pertukaran ion pada dasarnya adalah
kristal berongga dalam zeolit berfungsi proses kimia reversibel dimana ion dari
mengikat molekul air dan ion-ion logam. Ion- larutan ditukar dengan ion bermuatan sama
ion logam dan molekul air tersebut bebas yang melekat pada partikel padat bergerak.
bergerak dalam kerangka zeolit Pertukaran ion ini telah banyak digunakan
menyebabkan zeolit dapat digunakan untuk untuk menghilangkan warna. Sejauh ini
pertukaran ion tanpa mengalami perubahan aplikasi ion terbesar ialah penghilangan
pengaruh aktivasi (Wiyantoko, Andri and antara struktur, mobilitas dan tingkat ikatan
Anggarini, 2017) fisika pada mineral zeolit silang dari sorben sangat menentukan.
Mekanisme serapan berkorelasi dengan
Metoda Adsorpsi Pada Penyerapan Ion Logam Dan Zat Warna… (Linda Hevira, dkk.)
49
struktur polimer. Salah satu karakteristik yang penyerap logam Pb (II), Cu (II) dan Cd (II)
paling penting dari suatu adsorben adalah dari perairan dengan kapasitas penyerapan
jumlah adsorbat yang dapat menumpuk yang masing-masing 12,67 mg/g, 5,44 mg/g dan
dihitung dari isoterm adsorpsi. 16,4625 mg/g (Hevira, Munaf and Zein,
Kulit dan biji dari hasil pertanian setelah 2015). Penyerapan logam (Enemose,
buahnya dimanfaatkan oleh industri Osakwe and Horsfall Jr., 2013) Al (III) dan Cr
makanan, sering dibuang begitu saja. Dalam (VI) juga pernah dilakukan menggunakan
dua dekade terakhir penggunaan limbah daun ketapang dengan kapasitas
pertanian sering diteliti tentang fungsinya penyerapan 1,12 mg/g dan 2,67 mg/g. Selain
yang dapat digunakan sebagai penyerap zat daunnya bisa dijadikan sebagai penjernih air
warna dan logam berbahaya dalam perairan. ikan cupang, daun ketapang juga bisa
Disamping ketersediaannya yang melimpah, dijadikan pewarna alami untuk mewarnai kain
biayanya murah serta distribusinya yang nilon (Vadwala and Kola, 2017) dan sebagai
luas, limbah hasil pertanian juga dapat penyerap zat warna Malachite green
mengurangi sampah padat yang (Venkatraman et al., 2011)
mengganggu nilai estetika. Penggunaan
Kulit Pisang
limbah industri pertanian sebagai penyerap
disebabkan oleh keberadaan gugus fungsi Kulit pisang mempunyai kapasitas
yang terkandung didalamnya yang dapat adsorpsi yang tinggi terhadap logam dan
berikatan dengan zat warna ataupun logam senyawa organik. Selulosa, hemiselulosa,
berat. pektin, klorofil, dan spesies dengan berat
molekul rendah lainnya adalah konstituen
Cangkang Buah Ketapang
utamanya (Anastopoulos and Kyzas, 2014).
Ketapang adalah tanaman yang banyak Sedangkan gugus hidroksil dan karboksil dari
tumbuh di tepi pantai. Pohon yang rindang pektin berfungsi sebagai penyerap ion logam
mirip pagoda ini, merupakan tumbuhan yang atau zat warna. Pb(II) dan Cd(II) dapat
serbaguna mulai dari akar, batang, buah dan diserap menggunakan pisang kepok (Hafni,
daunnya. Daunnya banyak digunakan dalam Zilfa and Suhaili, 2015) dengan kapasitas
bidang obat-obatan, seperti antidiare, penyerapan 8,18 mg/g and 2,08 mg/g.
antidiabetes dan antioksidan (Mohale et al., Sementara itu Ali dan Said (Ali and
2009) Bijinya berasa kacang almond dan Saeed, 2014) membandingkan 4 cara
dapat dijadikan tepung untuk pembuatan mie penyerapan ion logam Cr (VI) dan Mn (II)
atau roti. Sedangkan cangkangnya yang pada kulit pisang, yaitu kulit pisang yang
keras seperti kulit kelapa jarang tidak diolah (UTBP), kulit pisang yang
termanfaatkan. Cangkang buah dihidrolisis dengan basa (AlBP), kulit pisang
ketapang dapat dimanfaatkan sebagai yang dihidrolisis dengan asam (AcBP), dan
kulit pisang yang diputihkan (BBP). Kapasitas and Hung, 2013), dan didapatkan bahwa
penyerapan maksimum untuk Cr (VI) adalah penyerapan 12,08 mg/g terjadi pada kisaran
UTBP (45%), AlBP (87%), AcBP, (67%) dan pH 5 sampai 7 dengan waktu kontak 30
BBP (40%). Sedangkan untuk Mn (II), menit, isoterm Langmuir dan model kinetik
kapasitas penghilangan maksimum adsorben pseudo orde satu.
ini adalah UTBP (51%), AlBP (90%), AcBP Silika juga dapat digunakan untuk
(74%) dan BBP (67%) pada kondisi optimum. menyerap logam dan zat warna. Silika yang
dibuat diekstrak dari abu sekam padi (Agung,
Tongkol Jagung
Hanafie and Mardina, 2013) Agung dkk
Beberapa limbah pertanian berpotensi memvariasikan larutan KOH dari 5%, 10%
sebagai adsorben, yaitu tongkol jagung. dan 15% dengan variasi suhu penyerapan,
Ningsih dkk menggunakan tongkol jagung silika yang diekstrak dari abu sekam padi
(Ningsih and Said, 2016) untuk menyerap paling banyak didapatkan adalah 50,49%
Pb(II) dengan tiga metode, yaitu serbuk, dengan menggunakan KOH 10% selama 90
Kondisi optimum yang diperoleh untuk serbuk Pemisahkan silika dari jerami (Manaa,
97,29%, dan arang aktif adalah 40 mg silika gel, lalu dikalsinasi dan karbon yang
Metoda Adsorpsi Pada Penyerapan Ion Logam Dan Zat Warna… (Linda Hevira, dkk.)
51
- bulu ayam sebagai penyerap campuran ion algae (Mikati et al., 2013) sebelum menyerap
Pb (II) dan Cu (II) juga telah dilakukan. metilen biru, hasilnya didapatkan bahwa
Fungsi PVA dan asam sulfat adalah dengan penambahan 1 M HCl kapasitas
memperbesar pori-pori adsorben dari tongkol penyerapannya lebih tinggi dibandingkan
jagung - bulu ayam (Fatmawati, Hastuti and dengan penambahan 1 M asam sitrat.
Haris, 2015) serta menambah gugus aktif Kapasitas penyerapan meningkat dari 143
OH. Hal tersebut ditunjukkan dari analisis mg/g menjadi 320 mg/g setelah penambahan
BET dengan terjadinya kenaikan luas HCl, sedangkan setelah penambahan asam
permukaan sebesar 43,42%, rata-rata pori sitrat menurun dari 143 mg/g menjadi 20
sebesar 79,55% dan total volume pori 2,5 kali mg/g. Sementara itu karbon yang
lebih besar dibandingkan dengan adsorben dimodifikasi juga dapat dilakukan untuk
yang tidak dimodifikasi dengan PVA dan menyerap zat warna Methylene Blue dan
asam sulfat. Metanil Yellow (P’yanova et al., 2017).
Sementara itu limbah bulu ayam Jane dkk, 2014 membandingkan
(Suseno, Mahayana and Darmawan, 2016) bagaimana kemampuan karbon aktif (Jane et
dapat menyerap logam kromium dari limbah al., 2014) yang dibuat dari kulit kacang
buatan yang mengandung kalium dikromat macadamia, kulit baobab, kulit kacang
dan didapatkan persentase penyerapan polong, sekam padi, kulit kelor Moringa, dan
sebesar 83,7%. batu marula dalam menyerap Pb(II), Zn(II),
Cu(II), Ni (II), Fe(II), Mn(II), Hg(II), Cr(III),
4.4. Limbah Perikanan
As(III) dan Cd(II) dari larutan berair.
Zein et al, 2018 melakukan penyerapan Eksperimen dengan sistem batch dilakukan
ion logam Cd (II) dan Cr (VI) menggunakan pada pH 4, 5 dan 6. Adsorpsi ion logam
cangkang pensi (Zein et al., 2018) (Corbicula umumnya meningkat ketika pH dinaikkan dari
moltkiana) yang diaktivasi dengan HNO3 0,01 4 menjadi 6. Persentase nilai adsorpsi
M. Kapasitas penyerapan yang didapatkan berada di atas 60% untuk adsorpsi Hg (II)
adalah 6,073 mg/g untuk Cd (II) dan 1,286 oleh semua karbon aktif pada pH 6. Adsorpsi
mg/g pada ion logam Cr (VI) yang keduanya Pb (II) oleh karbon dari kulit Baobab, kulit
mengikuti model Isoterm Langmuir. kacang polong, kulit kelor Moringa oleifera
dan batu Marula setidaknya 22% lebih tinggi
4.5. Aktivasi dan Modifikasi
daripada karbon komersial yang digunakan
Untuk meningkatkan kapasitas sebagai pembanding. Karbon yang berasal
penyerapan terhadap biosorben, sering dari kulit kacang polong dan kulit baobab
dilakukan aktivasi gugus fungsi sebelum menunjukkan adsorpsi ion logam yang lebih
dikontakkan dengan sampel. Mikati dkk baik dibandingkan dengan karbon lain dan
melakukan aktivasi Chaetophora Elegans digunakan untuk menentukan efek
Metoda Adsorpsi Pada Penyerapan Ion Logam Dan Zat Warna… (Linda Hevira, dkk.)
53
konsentrasi logam awal, waktu kontak dan dua metode aktivasi dasar yaitu fisik dan
jumlah adsorben pada adsorpsi logam. kimia. Umumnya aktivasi fisik membutuhkan
Beberapa peneliti (Bhatnagar and suhu tinggi dan waktu aktivasi lebih lama
Minocha, 2006) menyelidiki beberapa dibandingkan dengan aktivasi kimia,
pengaruh aktivasi yang dilakukan pada bagaimanapun dalam aktivasi kimia
karbon aktif. Swiatkowski et al. memodifikasi dibutuhkan pencucian menyeluruh karbon
karbon aktif untuk penyerapan ion logam aktif karena penggunaan agen kimia.
berat. Mereka mengamati bahwa spesies Adsorpsi pada karbon aktif tidak biasanya
permukaan karbon-oksigen dan karbon- selektif karena terjadi melalui gaya van der
nitrogen pada karbon aktif terbentuk jika Waals. Kemampuan arang untuk
diaktivasi dengan penambahan HNO3 atau menghilangkan bau dan rasa sudah tercatat
NH3 pekat. Sementara Choma et al. sejak berabad-abad lalu.
mengamati bahwa perubahan permukaan Karbon aktif tersedia dalam dua bentuk
dan sifat struktural dari karbon berpori yang utama: serbuk karbon aktif (PAC) dan karbon
dimodifikasi oleh berbagai zat pengoksidasi aktif granular (GAC). Sebagian besar
seperti H2O2, HClO4 dan HNO3 tergantung penghapusan polutan dari air menggunakan
pada jenis zat pengoksidasi serta kondisi GAC karena bentuk granular lebih mudah
oksidasinya. Sedangkan Park dan Jang beradaptasi untuk terus menerus digunakan
memodifikasi karbon aktif secara kimia dan tidak perlu memisahkan karbon dari
dengan penambahan asam klorida dan cairan. Penggunaan PAC menyajikan
natrium hidroksida. Mereka melaporkan beberapa masalah karena harus
bahwa penyerapan ion Cr (VI) lebih banyak memisahkan adsorben dari cairan setelah
terjadi jika ditambahkan asam pada karbon penggunaan. Namun PAC juga digunakan
aktif, karena terjadi peningkatan nilai asam untuk pengolahan air limbah karena biaya
(atau gugus fungsi asam) dari permukaan yang rendah dan kontak yang lebih cepat.
karbon aktif. Namun karbon aktif yang Karbon aktif dari kulit buah jarak (Devi,
diperlakukan dengan basa tidak secara Saraswathi and Makeswari, 2016) dapat
efektif menyerap ion Cr (VI), karena efek digunakan untuk menyerap logam Ni, Pb, Cu.
penurunan luas permukaan spesifik dan sifat Kapasitas penyerapan Kristal Violet oleh
dasar Cr (VI). karbon aktif kulit jarak adalah 48,0 mg/g pada
pH awal 6,8 untuk ukuran partikel 125-250
4.6. Karbon aktif
μM.
Karbon aktif adalah adsorben tertua Karbon aktif merupakan bahan yang
yang dikenal dan biasanya disiapkan dari mengandung karbon, yang daya adsorpsinya
batu bara, batok kelapa, lignit, kayu dan lain- bisa ditingkatkan melalui proses aktivasi.
lain dengan menggunakan salah satu atau Penyerapan zat warna maupun logam
4.7. Grafena
Metoda Adsorpsi Pada Penyerapan Ion Logam Dan Zat Warna… (Linda Hevira, dkk.)
55
beberapa bahan penyerap lainnya. Dari data SKALA RUMAH TANGGA D. Ariyanti, I
N. Widiasa *)’, TEKNIK, 32(3), pp. 193–
yang dikumpulkan pada umumnya penelitian
198.
dilakukan dengan sistem batch dengan Atikah, W. S. (2017) ‘Potensi Zeolit Alam
Gunung Kidul Teraktivasi Sebagai
variasi pH, waktu kontak, konsentrasi logam
Media Adsorben Pewarna Tekstil’,
atau zat warna, variasi suhu, isoterm Arena Tekstil, 32, pp. 17–24. Available
at:
adsorpsi serta kinetika reaksinya. Sejumlah
https://media.neliti.com/media/publicati
penelitian yang telah dilakukan dapat menjadi ons/217434-karakterisasi-zeolit-alam-
gunung-kidul-t.pdf.
patokan untuk mencari bahan penyerap lain
Azha, S. F. et al. (2018) ‘Synthesis and
untuk menghilangkan ion logam dan zat characterization of a novel amphoteric
adsorbent coating for anionic and
warna sintetik berbahaya dalam perairan
cationic dyes adsorption: Experimental
dengan cara aktivasi, modifikasi maupun investigation and statistical physics
modelling’, Chemical Engineering
mencampurnya dengan material lainnya.
Journal, 351(May), pp. 221–229. doi:
10.1016/j.cej.2018.06.092.
Azkia Alma Ayesha, Akmal Mukhtar, P. H. Y.
DAFTAR PUSTAKA
(2015) ‘DEGRADASI SENYAWA
Agung, G. F., Hanafie, M. R. and Mardina, P. METANIL YELLOW SECARA
(2013) ‘Ekstraksi Silika Dari Abu Sekam FOTOKATALITIK MENGGUNAKAN
Padi Dengan Pelarut Koh’, Konversi, TiO2 DAN HNO3’, JOM FMIPA, 2(1),
2(1), pp. 28–31. doi: 10.1111/ijs.12479. pp. 31–37.
Ali, A. and Saeed, K. (2014) Badruddoza, A. et al. (2013) ‘Fe 3 O 4 /
‘Decontamination of Cr ( VI ) and Mn cyclodextrin polymer nanocomposites
( II ) from aqueous media by untreated for selective heavy metals removal from
and chemically treated banana peel : a industrial wastewater’, Carbohydrate
comparative study’, Desalination and Polymers. Elsevier Ltd., 91(1), pp. 322–
Water Treatment, (December), pp. 1–6. 332. doi: 10.1016/j.carbpol.2012.08.030.
doi: 10.1080/19443994.2013.876669. Bergaya, F. and Lagaly, G. (2013) General
Anastopoulos, I. and Kyzas, G. Z. (2014) introduction: Clays, clay minerals, and
‘Agricultural peels for dye adsorption: A clay science. 2nd edn, Developments in
review of recent literature’, Journal of Clay Science. 2nd edn. Elsevier Ltd. doi:
Molecular Liquids. Elsevier B.V., 10.1016/B978-0-08-098258-8.00001-8.
200(PB), pp. 381–389. doi: Bhatnagar, A. and Minocha, A. K. (2006)
10.1016/j.molliq.2014.11.006. ‘Conventional and non-conventional
Anjaneyulu, Y., Sreedhara Chary, N. and adsorbents for removal of pollutants
Samuel Suman Raj, D. (2005) from water - A review’, Indian Journal of
‘Decolourization of industrial effluents - Chemical Technology, 13(3), pp. 203–
Available methods and emerging 217. doi: 10.3354/Ab00330.
technologies - A review’, Reviews in Chaari, I., Moussi, B. and Jamoussi, F. (2015)
Environmental Science and ‘Interactions of the dye, C.I. direct
Biotechnology, 4(4), pp. 245–273. doi: orange 34 with natural clay’, Journal of
10.1007/s11157-005-1246-z. Alloys and Compounds. Elsevier B.V,
Annaduzzaman, M. (2015) ‘CHITOSAN B 647(October 2018), pp. 720–727. doi:
IOPOLYMER AS AN A DSORBENT 10.1016/j.jallcom.2015.06.142.
FOR DRINKING WATER Investigation Chollom, M. N. (2014) ‘Treatment and reuse
on Arsenic and Uranium’, TRITA LWR of reactive dye effluent from textile
Lic, 02, pp. 1–36. industry using membrane technology
Ariyanti, D. and Widiasa, I. N. (2011) Master of Technology in Engineering
‘APLIKASI TEKNOLOGI REVERSE Durban University of Technology
OSMOSIS UNTUK PEMURNIAN AIR Faculty of Engineering and the Built
Metoda Adsorpsi Pada Penyerapan Ion Logam Dan Zat Warna… (Linda Hevira, dkk.)
57
Metoda Adsorpsi Pada Penyerapan Ion Logam Dan Zat Warna… (Linda Hevira, dkk.)
59
Chemical Technology, 18(1), pp. 67–75. FMIPA UM, (November), pp. 120–128.
Suseno, Mahayana, A. and Darmawan, P. Yagub, M. T. et al. (2014) ‘Dye and its
(2016) ‘ADSORPSI LOGAM KROMIUM removal from aqueous solution by
MENGGUNAKAN ADSORBEN BULU adsorption: A review’, Advances in
AYAM TERAKTIVASI HIDROGEN Colloid and Interface Science. Elsevier
PEROKSIDA’, in SEMINAR NASIONAL B.V., 209, pp. 172–184. doi:
KIMIA DAN PENDIDIKAN KIMIA VIII, 10.1016/j.cis.2014.04.002.
pp. 177–181.
Yahaya, Y. A. and Don, M. M. (2014)
T, P. M., Srimurali, M. and K, N. P. (2014) ‘Pycnoporus sanguineus as Potential
‘COLOR REMOVAL FROM Biosorbent for Heavy Metal Removal
INDUSTRIAL WASTE WATER USING from Aqueous Solution : A Review
ALUM’, 8(04), pp. 890–894. metals and radionuclides entering the
biosphere . 1 In earlier times , when
Tanasale, F. J. D. . M., Sutapa, I. W. and there’, Journal of Physical Science,
Topurtawy, R. R. (2014) 25(1), pp. 1–32.
‘ADSORPTION OF RHODAMINE B
DYE BY ACTIVE CARBON FROM Zein, R. et al. (2010) ‘Removal of Pb(II), Cd(II)
DURRIAN SHELL (Durio zibethinus) and Co(II) from aqueous solution using
Adsorpsi’, Ind. J. Chem. Res, 2, pp. Garcinia mangostana L. fruit shell’,
116–121. Journal of Hazardous Materials.
Elsevier B.V., 181(1–3), pp. 52–56. doi:
Taylor, M. et al. (2011) ‘Protein-disulfide 10.1016/j.jhazmat.2010.04.076.
isomerase displaces the cholera toxin
A1 subunit from the holotoxin without Zein, R. et al. (2018) ‘The Ability of Pensi
unfolding the A1 subunit’, Journal of ( Corbicula moltkiana ) Shell to Adsorb
Biological Chemistry, 286(25), pp. Cd ( II ) and Cr ( VI ) Ions’, 020099(Ii).
22090–22100. doi: doi: 10.1063/1.5064096.
10.1074/jbc.M111.237966.
Zhu, B., Chen, Y. and Wei, N. (2018)
Vadwala, Y. and Kola, N. (2017) ‘Dyeing of ‘Engineering Biocatalytic and
nylon fabric with natural dye extracted Biosorptive Materials for Environmental
from waste leaves of Terminalia Applications’, Trends in Biotechnology.
catappa locally known as tropical Elsevier Ltd, xx, pp. 1–16. doi:
almond tree’, ~ 175 ~ International 10.1016/j.tibtech.2018.11.005.
Journal of Home Science, 3(2), pp.
175–181. Zhu, H. et al. (2015) ‘QSAR models for
degradation of organic pollutants in
Venkatraman, B. R. et al. (2011) ‘Adsorption ozonation process under acidic
Thermodynamics of Malachite Green condition’, Chemosphere. Elsevier Ltd,
Dye onto Acid Activated Low Cost 119(June), pp. 65–71. doi:
Carbon’, Journal of Chemical and 10.1016/j.chemosphere.2014.05.068.
Pharmaceutical Research, 3(2), pp.
637–649.
Widaningrum, Miskiyah and Suismono (2007)
‘Alternatif Pencegahan Cemarannya’,
Buletin Teknologi Pascapanen
Pertanian, 3.
Wiyantoko, B., Andri, P. N. and Anggarini, D.
(2017) ‘Pengaruh Aktivasi Fisika pada
Zeolit Alam dan Lempung Alam
terhadap Daya Adsorpsinya’, Prosiding
Seminar Nasoinal Kimia dan
Pembelajarannya 2017 Jurusan Kimia