Disusun Oleh :
NAMA : NURWAHDINI
NIM : P00620219054
ii
PEMBAHASAN
Cairan tubuh adalah cairan yang terdiri dari air dan zat terlarut (Price, 2006).
Kemudian elektrolit itu sendiri adalah zat kimia yang menghasilkan partikel-partikel
bermuatan listrik yang disebut ion jika berada dalam larutan (Price, Silvia, 2006). Cairan
dan elektrolit sangat diperlukan dalam rangka menjaga kondisi tubuh tetap
sehat.Keseimbangan cairan dan elektrolit di dalam tubuh adalah merupakan salah satu
bagian dari fisiologi homeostatis.
Keseimbangan cairan dan elektrolit melibatkan komposisi dan perpindahan
berbagai cairan tubuh. Cairan dan elektrolit masuk ke dalam tubuh melalui
makanan,minuman,dan cairan intravena (IV) dan di distribusi ke seluruh bagian
tubuh.Keseimbangan cairan dan elektrolit berarti adanya distribusi yang normal dari air
tubuh total dan elektrolit ke dalam seluruh bagian tubuh.Keseimbangan cairan dan
elektrolit saling bergantung satu dengan yang lainnya; jika salah satu terganggu maka akn
berpengaruh pada yang lainya
B. Keseimbangan Cairan dan Elektrolit
3
3. Pengaturan keseimbangan cairan dan elektrolit oleh protein
Membran sel mengandung alat transport berupa protein yang mengatur penyeberangan
ion positif dan bahan lain melalui membran sel tersebut.
4. Pemeliharaan keseimbangan cairan tubuh dan elektrolit
Tubuh mempunyai suatu mekanisme yang mengatur agar konsentrasi semua mineral
berada dalam batas-batas normal. Pengaturan ini terutama dilakukan oleh saluran cerna
dan ginjal.
4
1) Fungsi Cairan dalam Tubuh
a. Dalam proses metabolisme yang terjadi didalam tubuh,air mempunyai 2 fungsi utama
yaitu sebagai pembawa zat-zat nutrisi seperti karbohidrat,vitamin dan mineral pembawa
oksigen ke dalam sel-sel tubuh.
b. Selain itu,air didalam tubuh juga akan berfungsi untuk mengeluarkan produk samping
hasil metabolism juga dapat dikatakan berperan dalam proses metabolisme seperti karbon
dioksida(CO ) dan juga senyawa nitrat
c. sebagai pelembab jaringan-jaringan tubuh seperti mata,mulut dan hidung, pelumas
dalam cairan sendi 02 Sports Science Brief tubuh
d. katalisator reaksi biologik sel,
e. pelindung organ dan jaringan tubuh serta juga akan membantu dalam menjaga tekanan
darah dan konsentrasi zat terlarut
f. Selain itu sebagai pengatur panas untuk menjaga agar suhu tubuh tetap berada pada
kondisi ideal yaitu ± 37C
5
cairan interstisial dan komponennya bergerak di antara kapiler darah dan sel. Terakhir,
cairan dan substansi bergerak dari cairan interstisia.
ke dalam sel. Sedangkan mekanisme pergerakan cairan tubuh berlangsung dalam tiga
proses, yaitu :
a. Difusi.
Difusi adalah perpindahan larutan dari area berkonsentrasi tinggi menuju area
berkonsentrasi rendah dengan melintasi membrane semipermiabel. Pada proses ini,
cairan dan elektrolit masuk melintasi membrane yang memisahkan dua kompartemen
sehingga konsentrasi di kedua kompartemen itu seimbang. Kecepatan difusi dipenngaruhi
oleh tiga hal, yakni ukuran molekul, konsentrasi larutan dan temperature larutan.
b. Osmosis.
Osmosis adalah perpindahan cairan melintasi membrane semipermiabel dari area
berkonsentrasi rendah menuju area yang berkonsentrasi tinggi. Pada proses ini, cairan
melintasi membrane untuk mengencerkan kedua sisi membrane. Perbedaan osmotic ini
salah satunya dipengaruhi oleh distribusi protein yang tidak merata. Karena ukuran
molekulnya yang besar, ketidakseimbangan tekanan osmotic koloid (tekanan onkotik)
sehingga cairan tertarik ke dalam ruang intravaskular.
c. Transport Aktif.
Transport aktif adalah proses pengangkutan yang digunakan oleh molekul untuk
berpindah melintasi membrane selmelawan gradient konsentrasinya. Dengan kata lain,
transport aktif adalah gerakan partikel dari konsentrasi lain tanpa memandang
tingkatannya. Proses ini membutuhkan energy dalam bentuk adenosine trifosfat (ATP).
ATP berguna untuk mempertahankan konsentrasi ion natrium dan kalium dalam ruang
ekstrasel dan intrasel melalui
suatu proses yang disebut pompa “natrium kalium”.
F. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keseimbangan Cairan Dan Elektrolit
a. Usia
Asupan cairan individu bervariasi berdasarkan usia. Dalam hal ini, usia berpengaruh
terhadap proporsi tubuh, luas permukaan tubuh, kebutuhan metabolik, serta berat badan.
6
Bayi dan anak di masa pertumbuhan memiliki proporsi cairan tubuh yang lebih besar
dibandingkan orang dewasa.Karenanya, jumlah cairan yang diperlukan dan jumlah
cairan yang hilang juga lebih besar dibandingkan orang dewasa. Besarnya kebutuhan
cairan pada bayi dan anak-anak juga dipengaruhi oleh laju metabolik yang tinggi serta
kondisi ginja
b. Aktivitas
Aktivitas hidup seseorang sangat berpengaruh terhadap kebutuhan cairan dan elektrolit.
Aktivitas menyebabkan peningkatan proses metabolisme dalam tubuh. Hal ini
mengakibatkan penigkatan haluaran cairan melalui keringat. Dengan demikian, jumlah
cairan yang dibutuhkan juga meningkat. Selain itu, kehilangan cairan yang tidak disadari
(insensible water loss) juga mengalami peningkatan laju pernapasan dan aktivasi
kelenjar keringat.
c. Iklim
Normalnya, individu yang tinggal di lingkungan yang iklimnya tidak terlalu panas tidak
akan mengalami pengeluaran cairan yang ekstrem melalui kulit dan pernapasan. Dalam
situasi ini, cairan yang keluar umumnya tidak dapat disadari (insensible water loss, IWL).
Besarnya IWL pada tiap individu bervariasi, dipengaruhi oleh suhu lingkungan, tingkat
metabolisme,dan usia. Individu yang tinggal di lingkungan yang bertsuhu tinggi atau di
dearah deangan kelembapan yang rendah akan lebih sering mengalami kehilangan
cairandan elektrolit. Demikian pula pada orang yang bekerja berat di lingkungan yang
bersuhu tinggi,mereka dapat kehilangan cairan sebanyak lima litet sehaei melalui
keringat. Umumnya, orang yang biasa berada di lingkungan panas akan kehilangan cairan
sebanyak 700 ml per jam saat berada ditempat yang panas, sedangkan orang yang tidak
biasa berada di lingkungan panas dapat kehilangan cairan hingga dua liter per jam.
d. Diet
Diet seseorang berpengaruh juga terhadap asupan cairan dan elektrolit. Jika asupan
makanan tidak seimbang, tubuh berusaha memcah simpanan protein dengan terlebih
dahulu memecah simpanan lemak dan glikogen. Kondisi ini menyebabkan penurunan
kadar albumin.
e. Stress
7
Kondisi stress berpengaruh pada kebutuhan cairan dan elektrolit tubuh. Saat stress, tubuh
mengalami peningkatan metabolism seluler, peningkatan konsentrasi glukosa darah, dan
glikolisis otot. Mekanisme ini mengakibatkan 7 retensi air dan natrium.Disamping itu,
stress juga menyebabkan peningkatan produksi hormone anti deuritik yang dapat
mengurangi produksi urine.
f. Penyakit
Kondisi sakit sangat berpengaruh terhadap kondisi keseimbangan cairan dan elektrolit
tubuh Misalnya : Trauma seperti luka bakar akan meningkatkan kehilangan air melalui
IWL,penyakit ginjal dan kardiovaskuler sangat mempengaruhi proses regulator
keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh
g. Tindakan Medis
Beberapa tindakan medis menimbulkan efek sekunder terhadap kebutuhan cairan dan
elektrolit tubuh. Tindakan pengisapan cairan lambung dapat menyebabkan penurunan
kadar kalsium dan kalium.
h. Pengobatan
Penggunaan beberapa obat seperti Diuretik maupun laksatif secara berlebihan dapat
menyebabkan peningkatan kehilangan cairan dalam tubuh.Akibatnya, terjadi defist cairan
tubuh. Selain itu, penggunan diuretic menyebabkan kehilangan natrium sehingga kadar
kalium akan meningkat. Penggunaan kortikostreroid dapat pula menyebabkan retensi
natrium dan air dalam tubuh.
i. Pembedahan
Klien yang menjalani pembedahan beresiko tinggi mengalami ketidakseimbangan cairan.
Beberapa klien dapat kehilangan banyak darah selama perode operasi, sedangkan
beberapa klien lainya justru mengalami kelebihan beban cairan akibat asupan cairan
berlebih melalui intravena selama pembedahan atau sekresi hormon ADH selama masa
stress akibat obat- obat anastesia.
8
9
10