Anda di halaman 1dari 3

Tugas tentang Teori Belajar

Nama : SAMSUL HADI


NPM : 2201000510001
Kelas : PJKR A ANGKATAN 2020

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar


1. Jelaskan makna teori belajar behavioristik!
2. Bagaimana pandangan para ahli (sebutkan siapa saja ahli yang menganut paham ini) dan bagaimana
bentuk / konsep teori belajar behavioristik!
3. Berikan contoh implementasi teori belajar behavioristik pada mata pelajaran penjas/pjok!
4. Jelaskan makna teori belajar kognitif!
5. Bagaimana pandangan para ahli (sebutkan siapa saja ahli yang menganut paham ini) dan bagaimana
bentuk / konsep teori belajar kognitif!
6. Berikan contoh implementasi teori belajar kognitif pada mata pelajaran penjas/pjok!
7. Jelaskan makna teori belajar konstruktivisme!
8. Bagaimana pandangan para ahli (sebutkan siapa saja ahli yang menganut paham ini) dan bagaimana
bentuk / konsep teori belajar konstruktivisme!
9. Berikan contoh implementasi teori belajar konstruktivisme pada mata pelajaran penjas/pjok!
10. Jelaskan makna teori belajar humanistic!
11. Bagaimana pandangan para ahli (sebutkan siapa saja ahli yang menganut paham ini) dan bagaimana
bentuk / konsep teori belajar humanistic!
12. Berikan contoh implementasi teori belajar humanistik pada mata pelajaran penjas/pjok!
13. Jelaskan makna teori belajar sosio kultural!
14. Bagaimana pandangan para ahli (sebutkan siapa saja ahli yang menganut paham ini) dan bagaimana
bentuk / konsep teori belajar sosio kultural!
15. Berikan contoh implementasi teori belajar sosio kultural pada mata pelajaran penjas/pjok!

JAWABAN
1. Teori belajar behavioristik adalah teori belajar yang mengedepankan perubahan perilaku
peserta didik sebagai hasil proses pembelajaran. Terjadinya perubahan tingkah laku
diakibatkan oleh adanya interaksi antara stimulus dan respon. Teori belajar ini berorientasi
pada perilaku yang lebih baik.
2. Teori Belajar Behavioristik menurut Edward Lee Thorndike (1874-1949)
Belajar adalah proses interaksi antara stimulus dan respon. Stimulus yaitu apa saja yang
dapat merangsang terjadinya kegiatan belajar seperti pikiran, perasaan, atau hal-hal lain
yang dapat di tangkap melalui alat indera.
Teori Belajar Behavioristik menurut Watson (1878-1958)
Belajar adalah proses interaksi antara stimulus dan respon, namun stimulus dan respon
yang di maksud harus berbentuk tingkah laku yang dapat di amati (observabel) dan dapat
di ukur.
3. Contoh Teori Behavioristik Misalnya saja dalam melakukan gerakan shooting ke gawang
pada permainan sepak bola, siswa hanya di komando untuk melakukan teknik shooting
dengan menggunakan kaki bagian dalam saja.
4. Kognitif adalah semua aktivitas mental yang membuat suatu individu mampu
menghubungkan, menilai, dan mempertimbangkan suatu peristiwa, sehingga individu
tersebut mendapatkan pengetahuan setelahnya.
5. Teori Kognitif menurut Lewin (teori medan)
Jadi menurut Lewin, belajar berlangsung sebagai akibat dari perubahan dalam struktur
kognitif.
Teori Kognitif menurut Jerome Bruner
Menurut Jerome Brunner, pembelajaran hendaknya dapat menciptakan situasi agar
mahasiswa dapat belajar dari diri sendiri melalui pengalaman dan eksperimen untuk
menemukan pengetahuan dan kemampuan baru yang khas baginya.
6. Contoh Teori Kognitif Misalnya saja dalam melakukan shooting dalam permainan sepak
bola siswa dapat mengembangkan tekniknya sendiri dengan sering mencoba. Hinnga
akhirnya ada yang melakukan shooting dengan punggung kaki, ada yang menggunakan
kaki bagian dalam, dsb.
7. konstruktivisme adalah salah satu pandangan tentang proses pembelajaran yang
(perolehan pengetahuan) diawali dengan terjadinya konflik kognitif yang hanya dapat
diatasi melalui pengetahuan diri dan pada akhir proses belajar, pengetahuan akan
dibangun oleh anak melalui pengalamannya dari hasil interaksi dengan lingkungannya.
8. Menurut Carin (dalam Anggriamurti, 2009) bahwa teori konstruktivisme adalah
suatu teori belajar yang menenkankan bahwa para siswa sebagai pebelajar tidak menerima
begitu saja pengetahuan yang mereka dapatkan, tetapi mereka secara aktif membengun
pengetahuan secara individual. 
Menurut Von Glasersfeld (dalam Anggriamurti, 2009) bahwa konstruktivisme
adalah salah satu filsafat pengetahuan yang menekankan bahwa pengetahuan kita adalah
konstruksi (bentukan) kita sendiri.
9. Contoh Teori konstruktivisme siswa dalam melakukan gerakan senam lantai ( guling
lenting ) mereka akan memaknai suatu geran guling lenting dengan gerakan yang efektif
dan dapat melakukanya berdasar atas pengalaman yang mereka miliki sebelumnya
misalnya saja guling depan dan keep (melenting).
10. Teori humanistik dalam pembelajaran adalah memanusiakan manusia, di mana seorang
individu dapat menggali kemampuanya sendiri untuk di terapkan dalam lingkungannya.
11. Menurut Arthur Combs berperpendapat bahwa suatu hal yang sangat penting bagi seorang guru
adalah bagaimana caranya bisa siswa untuk memperoleh arti bagi pribadinya dari bahan
pelajarannya serta bagaimana siswa dapat menghubungkan bahan pelajarannya dengan
kehidupannya
Menurut Arden N. Frandsen dalam Darsono (2001: 192), mengatakan bahwa hal yang
mendorong seseorang itu untuk belajar antara lain adanya sifat ingin tahu dan ingin menyelidiki
dunia yang lebih luas, adanya sifat kreatif yang ada pada manusia dan keinginan untuk maju,
adanya keinginan untuk mendapatkan simpati dari orang tua, guru, dan teman-teman, adanya
keinginan untuk memperbaiki kegagalan yang lalu dengan usaha yang baru, baik dengan koperasi
maupun dengan kompetensi, adanya keinginan untuk mendapatkan rasa aman, adanya ganjaran
atau hukuman sebagai akhir dari pada belajar.
12. Pada pendidikan pembelajaran, guru merupakan salah satu komponenen terpenting yang
ada dalam system pembelajaran di sekolah karena apabila tidak ada guru proses
pembelajaran tidak akan berjalan.
13. Sosiokultural adalah letak suatu wilayah atau negara berdasarkan keadaan sosial dan
budaya daerah yang bersangkutan terhadap daerah di sekelilingnya.
14. Piaget berpendapat bahwa belajar ditentukan karena adanya karsa individu artinya
pengetahuan berasal dari individu.
Menurut Vygotsky perkembangan kognisi seorang anak dapat terjadi melalui kolaborasi
antar anggota dari satu generasi keluarga dengan yang lainnya.
15. Contoh Sosio Kultural membuang sampah tidak pada tempatnya, berteriak-teriak sehingga
mengganggu pihak lain, berkelahi, memalak, berlaku tidak sopan, mencuri, berpakaian
tidak senonoh.

Anda mungkin juga menyukai