Gedung BPPT II Lantai 19, Jl. MH. Thamrin No. 8 Jakarta Pusat
http://simlitabmas.ristekdikti.go.id/
PERBAIKAN
PROTEKSI ISI PROPOSAL
Dilarang menyalin, menyimpan, memperbanyak sebagian atau seluruh isi proposal ini dalam bentuk apapun
kecuali oleh pengusul dan pengelola administrasi penelitian
1. JUDUL PENELITIAN
MODIFIKASI GERAK DASAR MELALUI TERAPAN POLE CIRCUIT GAMES DALAM UPAYA
MENINGKATKAN KEBUGARAN JASMANI SISWA
Kategori
(Kompetitif Strata (Dasar/ SBK (Dasar, Target Lama
Skema
Nasional/ Terapan/ Terapan, Akhir Penelitian
Penelitian
Desentralisasi/ Pengembangan) Pengembangan) TKT (Tahun)
Penugasan)
Penelitian Penelitian
SBK Riset SBK Riset
Kompetitif Dosen 2 1
Pembinaan/Kapasitas Pembinaan/Kapasitas
Nasional Pemula
2. IDENTITAS PENGUSUL
Perguruan
Program Studi/
Nama, Peran Tinggi/ Bidang Tugas ID Sinta H-Index
Bagian
Institusi
Membantu
pengusul 1
Vikry Athhar
berperan sebagai
STKIP Pelita
- Dokumenter serta 0 0
Anggota Pratama
teknis
Pengusul 1
pelaksanaan
penelitian
Luaran Tambahan
5. ANGGARAN
Rencana anggaran biaya penelitian mengacu pada PMK yang berlaku dengan besaran minimum dan
maksimum sebagaimana diatur pada buku Panduan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Edisi
12.
Total RAB 1 Tahun Rp. 19,668,000
Tahun 1 Total Rp. 19,668,000
Biaya
Jenis Pembelanjaan Item Satuan Vol. Total
Satuan
OK
Pengumpulan Data Transport 1 2,400,000 2,400,000
(kali)
Hal ini memberi hubungan langsung pada tumbuh kembang peserta didik SDN
Keramatwatu 3, pertumbuhan anak pada kelas 4 atau pada usia 10-11 tahun merupakan periode
masa keemasan anak (Golden Age). Bermain merupakan kebutuhan dalam anak pada usia 10-
11 dengan bermain akan memberikan kekebasan anak dalam melakukan aktifitas serta
berkreasi dalam bergerak. Pada usia ini proses pembelajaran yang bersifat teacher center (yang
mendominasi pada guru) sangat tidak efektif untuk usia. Dengan bermain anak akan
mendapatkan manfaat untuk mendidik anak berinteraksi, mendidik ledership, menjalin
kekompakan serta menjunjung sportifitas. Strategi pembelajaran dengan terapan games
menjadi solusi dalam peningkatan pembelajaran penjas dalam sub pokok kebugaran jasmani.
Haluan dalam penelitian ini ingin menciptakan suatu model pembelajaran yang efektif
serta memecahkan sebuah permasalan yang terjadi saat pembelajaran. Pembelajaran yang
bersifat kolaboratif, kompetitif serta menyenangkan diharapkan memberikan dampak terhadap
peningkatan nilai pembelajaran, serta memberikan pengetahuan baru terhadap guru dalam
merancang maupun mengkreasikan suatu pembelajaran tanpa harus memikirkan kekurangan
dalam sarana pembelajaran.
Proses pelaksanaan penelitian akan berjalan bertahap sesuai dengan metode yang dipakai
dalam memecahkan permasalahan, dalam sebuah tahapan terdapat rangkaian yang saling
berhubungan, yang awalnya bersifat merencanakan proses, berlanjut melakukan tinjauan,
pelaksanaan proses sampai kontemplasi hasil penelitian. Kontibusi riset ini akan memberikan
problem solving bersamaan dengan pengetahuan terbaru pada guru dalam menyusun proses
pembelajaran Pendidikan Jasmani, dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode
Penelitian Tindakan Kelas metode ini memiliki karakteristik yang relevan dengan proses
pembelajaran dikelas.
Luaran dari pelaksanaan penelitian ini lebih kepada sebuah temuan baru yang mampu
memberikan excalation efek pembelajaran. Cerminan dari hasil ini akan dituangkan kedalam
sebuah buku saku yang berbentuk cetak maupun e-book serta video pembelajaran yang akan
dikontribusikan pada guru, buku ini akan bermanfaat menjadi pedoman pembelajaran yang
bersifat games education, hal ini akan menjadi pandangan buat guru bagaimana menangani
sebuah permasalahan pembelajaran didalam kelas. lebih jauh lagi Hasil riset ini akan
memberikan kontribusi riset kepada peneliti lain dalam sebuah citation yang dapat terpublish
di jurnal internasional bereputasi.
Pada tahapan Tingkat Kesiapterapan Teknologi peneliti berada pada tahapan 1-3
tahapan ini merupakan skema dasar yang telah ditetapkan, penelitian ini masuk kepada tahapan
TKT tingkat 1 yaitu Prinsip dasar dari Teknologi diteliti dan dilaporkan. Prinsip dasar dari
teknologi penelitian ini mengimplikasikan elektronik book yang dapat diperdayakan dengan
mudah oleh pengguna dan peranan audio visual yang dilakukan saat penelitian. Luaran dari
penelitian ini diharapkan nantinya akan dikembangkan kembali pada penelitian selanjutnya
yang masuk pada level TKT 3 dimana pengembangan penelitian ini akan menerapkan aplikasi
pembelajaran dalam Pendidikan Jasmani.
Kata kunci. 1; Pembelajaran Penjas 2; Gerak dasar 3; Games 4; Pole Circuit 5; Kebugaran
Jasmani.
LATAR BELAKANG
Dalam kurikulum pembelajaran SDN Keramatwatu kelas 4 terdapat kolom kopetensi
dasar yang didalam kopetensi dasar terdapat gerak dasar Lokomotor, Non Lokomotor serta
Manipulatif. Untuk melengkapi hal ini guru harus mampu memberikan porsi serta komposisi
gerak yang harus dipenuhi pada setiap anak pada saat pembelajaran Pendidikan Jasmani,
Olahraga dan Kesehatan. Hal ini memberi hubungan langsung dengan tumbuh kembang
peserta didik. Pertumbuhan anak pada kelas 4 atau pada usia 10-11 tahun merupakan periode
masa keemasan. Pada masa ini anak memiliki aktifitas yang sangat tinggi, hal ini baik untuk
pendukung pertumbuhan tubuh bahkan juga sangat berpengaruh pada tingkat emosional
maupun karakter. Bermain merupakan sarana penting dalam mengembangkan kemampuan
jasmani anak, selain juga terdapat banyak nilai-nilai yang lain. 1 (Gustina et al.2018:55).
mengatakan,
Saat proses pengumpulan data melalui metode tanya jawab dengan responden guru mata
pelajaran dan peserda didik (siswa). Peneiti menemukan sisi kelemahan dalam mejalankan
proses pembelajaran gerak dasar multilateral, guru mengemukakan kurang memahami metode
yang tepat dalam penerapan pembelajaran gerak dasar serta kekurangan daya dukung
pembelajaran dalam hal ini meliputi sarpras pembelajaran, hal ini menjadi penghambat besar
bagi seorang guru untuk mencapai proses pembelajaran yang berkualitas dan pencapaian nilai
kriteria minimal dalam pembelajaran gerak dasar multilateral. Temuan berlanjut kepada
pengakuan guru yang tidak pernah melakukan Tes Kebugaran Jasmani dimana fungsi dari tes
ini untuk melihat sejauh mana kondisi kesegaran jasmani peserta didik yang dibimbing.
Berlanjut kepada siswa, siswa menjelaskan kejenuhannya dalam pembelajaran PJOK hanya
menapilkan proses pembelajaran yang sifatnya berulang dan tidak bervariasi, dari jumlah
responden wawancara, siswi yang paling banyak berkomentar dengan ungkapan “peserta didik
siswi jarang dilibatkan dalam pembelajaran” alasan yang di ungkapkan senada dengan
ungkapan guru karena minimnya luas lapangan pembelajaran serta terbatasnya perlengkapan
pembelajaran.
Keterkaitan hasil Research Gap yang diperoleh peneliti dari tinjauan langsung dan proses
wawancara, kontigensi dalam memecahkan permasalan dalam pembelajaran ini harus
menciptakan sebuah model pembelajaran yang efektif, efesien serta menarik guna untuk
mencapai dan meningkatkan kebugaran jasmani siswa kelas 4 serta luaran penelitian ini akan
memberikan pemahaman menyeluruh kepada guru berupa buku saku dalam pembelajaran yang
nantinya akan memberikan bahan bacaan serta merangkai dan menciptakan pendekatan
pembelajaran yang kreatif dan inovatif.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pendidikan Jasmani
Pendidikan jasmani secara konseptual merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan
dari pendidikan secara utuh. Dalam proses pembelajaran dikenal beberapa istilah yang
memiliki kemiripan makna, sehingga seringkali orang merasa bingung untuk membedakannya.
Istilah-istilah tersebut adalah: (1) pendekatan pembelajaran, (2) strategi pembelajaran, (3)
metode pembelajaran, (4) teknik pembelajaran, (5) taktik pembelajaran, dan (6) model
pembelajaran 5(Resty Gustiawati.2016). Dalam melakukan aktivitas fisik, anak usia sekolah
dasar cenderung menyenangi berbagai jenis permainan. Aktivitas permainan terdiri dari
berbagai keterampilan gerak dan keterampilan bermain yang harus dikuasai siswa agar
memperoleh keberhasilan dalami suatu permainan. 6(Mei dan Wibowo.2018:61) Keterampilan
gerak fundamental dapat dikembangkan melaui aktivitas fisik berupa permainan, karena
dengan bermain siswa akan dituntut untuk mengembangkan kreatifitasnya untuk bertindak dan
atau mengambil keputusan yang secara interaktif akan membuat siswa berfikir untuk
mengeluarkan keterampilan geraknya dalam setiap keputusan yang ia ambil.
C. Gerak Dasar :
Pemahan gerak dasar tidak hanya diperuntukan membentuk serorang anak menjadikan
atlet professional. Banyak manfaat yang di dapatkan serta mempengeruhi bentuk serta
pemahaman gerak dasar untuk anak. Salah satu contohnya ialah, berguna untuk melakukan
aktivitas dan tugas fisik dalam kehidupan sehari-hari. Keterampilan gerak dasar dirasa sangat
perlu di kuasai oleh seluruh siswa khususnya oleh anak di sekolah dasar dikarenakan
keterampilan gerak dasar akan menjadi landasan mereka untuk berpartisipasi dalam meminati
olahraga yang diminatinya saat mereka beranjak dewasa.
7
(Arif Hidayat.2017:23) Gerak lokomotor merupakan suatu gerakan yang ditandai
dengan adanya perpindahan tempat, seperti jalan, lari, melompat dan mengguling. Gerakan ini
biasanya membuat anak merasa senang melakukannya,karena pada umumnya anak-anak akan
lebih tertarik untuk melakukan. Gerak non lokomotor adalah gerakan yang dilakukan di tempat.
Tanpa ada ruang gerak yang memakai kemampuan non lokomotor terdiri dari menekuk dan
meregang, mendorong, menarik, mengangkat dan menurunkan, melipat dan memutar,
mengocok, melingkar, melambungkan dan lain-lain. Gerak manipulatif adalah gerak yang
dikembangkan ketika anak tengah menguasai bermacam objek. Kemampuan manipulatif lebih
banyak melibatkan tangan dan kaki, tetapi bagian lain dari tubuh kita juga dapat digunakan.
Bentuk-bentuk gerak manipulatif terdiri dari gerakan mendorong (melempar,memukul,
menendang), gerakan menerima (menangkap) dan gerakan memantul-mantulkan bola atau
menggiring bola.
Gerak kompleks pada anak usia sekolah dasar di wujudkan dalam kemampuan gerak
memainkan suatu benda (gerak manipulatif). Kemampuan manipulatif dikembangkan ketika
anak tengah menguasai berbagai macam gerak. Kemampuan manipulatif lebih banyak
melibatkan tangan dan kaki, tetapi bagian lain dari tubuh juga dapat digunakan. Bentuk-bentuk
kemampuan gerak manipulatif terdiri dari (1) gerakan mendorong (melempar, memukul,
menendang), (2) gerakan menerima (menangkap), (3) gerakan memantul-mantulkan bola atau
menggiring bola. Dalam melihat penilaian gerak dasar menurut 8(Francesco.2019:782) dalam
Journal of Physical Education and Sport sebagai berikut
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan salah satu jenis penelitian Pendidikan yang
diharapkan dapat menjadi solusi bagi permasalahan pembelajaran dikelas. Suyanto (1997)
dalam buku Penelitian Tindakan Kelas 9Kisyani-Laksono (2018) mengemukakan pengertian
dari PTK sebagai suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-
tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan/atau meningkatkan praktik-praktik pembelajaran
dikelas secara profesional. Hal serupa yang dikutip pada buku yang berjudul Penelitian
Tindakan Kelas yang ditulis oleh 10Wina Sanjaya (2016) secara etimologis, ada tiga hal yang
berhubungan dengan penelitian tindakan kelas (PTK) yakni, Penelitian, Tindakan, dan Kelas.
Pertama, Penelitian adalah suatu proses pemecahan masalah yang dilakukan secara sistematis,
empiris, dan terkontrol. Sistematis dapat diartikan sebagai proses yang runut sesuai dengan
aturan tertentu. Empiris mengandung arti bahwa kerja penelitian harus didasarkan pada data-
data tertentu. Terkontrol artinnya suatu kerja penelitian harus didasarkan pada prosedur kerja
yang jelas, sehingga orang lain dapat membuktikan hasil temuan penelitian yang diperoleh.
Kedua, tindakanm dapat diartikan sebagai perlakuan tertentu yang dilakukan oleh peneliti,
yakni guru. Ketiga, kelas menunjukkan pada tempat proses pembelajaran berlangsung. Dapat
ditarik kesimpulan bahwa Penelitian Tindakan kelas dapat diartikan sebagai proses pengkajian
masalah pembelajaran didalam kelas melalui refleksi diri dalam upaya untuk memecahkan
masalah tersebut dengan cara melakukan berbagai tindakan yang terencana dalam situasi nyata
serta menganalisis setiap pengaruh dari perlakuan tersebut.
METODE
Penelitian Tindakan Kelas merupakan salah satu upaya untuk guru dalam membenahi
proses pembelajaran yang dirasa kurang, penelitian ini menggunakan metode Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) penelitian ini memiliki karakteristik diantaranya (a) Permasalahan yang
muncul diangkat dari tempat guru mengajar, dimana permasalahan yang diangkat benar
dialami oleh guru yang harus diatasi. (b) Penelitian Tindakan Kelas bersifat bekerjasama
(kolaboratif). (c) PTK merupakan penelitian yang memunculkan adanya tindakan terstruktur
dalam memperbaiki pembelajaran.
Ada tiga hal yang menjadi tujuan utama dalam pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas
10
yang dikutip oleh (Wina Sanjaya.2016.) (1) Peningkatan Praktik, (2) Pengembangan
Profesional, (3) Peningkatan situasi tempat praktik berlangsung. Karakteristik peneltian PTK
yang bersifat kolaboratif yang menyarankan peneliti bekerjasama dengan Guru, Dosen, Paktisi
Pendidikan maupun teman sejawat. Penelitian ini memiliki manfaat yang luas salah satu dari
beberapa manfaat menggunakan motode ini ialah (1) Inovasi Pembelajaran, (2) Pengembangan
Kurikulum ditingkat sekolah dan kelas, (3) Peningkatan professionalitas guru.
Proses pelaksanaan PTK merujuk kepada model yang diciptakan oleh Kurt Lewin yang
dikutip dalam bukunya 10(Wina Sanjaya.2016) didalamnya terdapat 4 langkah penelitian. (1)
Perencanaan, proses menentukan program perbaikan yang berangkat dari suatu ide gagasan
peneliti. (2) Tindakan, perlakuan yang dilaksanakan oleh peneliti sesuai dengan perencanaan
yang telah disusun oleh peneliti. (3) Observasi, pengamatan yang dilakukan untuk mengetahui
efektifitas tindakan atau mengumpulkan informasi tentang berbagai kekurangan dan
kelemahan. (4) Refleksi, kegiatan analisis tentang hasil observasi hingga memunculkan
program atau perencanaan baru.
Perencanaan
Refleksi Tindakan
Observasi
Gambar 3. Siklus PTK model Kurt Lewin 11(Wina Sanjaya.2016)
Proses aktualisasi penelitian yang terstruktur bermula pada tahapan-tahapan yang dijalani
peneliti sebagai berikut :
1. Merancang PTK
a. Refleksi Awal
Pada tahapan ini peneliti telah mengumpulkan persoalan dan pengelolaan permasalahan
yang dihadapi oleh guru, permasalahan dituangkan dalam berupa catatan peneliti yang
nantinya akan menjadi bahan dalam memecahkan permasalahan. Selanjutnya peneliti
mempersiapkan
b. Studi Pendahuluan
Berupa data tinjauan langsung yang diakumulasi pada data kuantitatif dan kualitatif,
temuan pada kualitatif dilaksanakan melalui tanya jawab pada guru dan siswa maupun
melihat kelengkapan sarana dan prasana yang dimiliki sekolah. Pada temuan kuantitatif
dilihat melalui nilai KKM untuk pokok pembahasan kebugaran jasmani yang masih jauh
dari kriteria kentutasan maksimal yang di tetapkan sekolah.
2. Pelaksanaan PTK
3. Observasi
Aktifitas ini bertujuan melihat segala kekurangan dari hasil tahapan sebelumnya, rekleksi
dapat dilakukan dengan observer atau rekanan peneliti, guru, dosen dan praktisi Pendidikan.
Dari hasil refleksi peneliti dapat mencatat berbagai kekurangan yang hendaknya diperbaiki
untuk menjadikan dasar peneliti dapat melanjutkan kegiatan pada siklus berikutnya,
kekurangan yang ditemukan pada tahapan siklus yang harus memiliki beberapa konsep baru
namun masih pada tatanan prosedur siklus, yang nantinya diharapkan akan mampu memberi
kemajuan pada siklus berikutnya.
Diagram Alir Penelitian
SIKLUS 2
JADWAL PENELITIAN
Bulan
No Nama Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Perencanaan (Observasi,FGD, dll)
2 Pelaksanaan siklus 1
3 Analisa hasil siklus 1
4 Pelaksanaan siklus 2
5 Analisa hasil siklus 2
6 Pekalsanaan siklus 3
7 Anasila hasil siklus 3
8 Pelaksanaan siklus 4
9 Analisa hasil siklus 4
10 Refleksi hasil akhir penelitian (FGD, dll)
11 Finalisasi hasil akhir
12 Pengolahan data penelitian
13 Pelaporan hasil Penelitian
13 Penyusunan Luaran Wajib
14 Penyusunan Luaran Tambahan
DAFTAR PUSTAKA
1. Gustiana Mega Anggita et al. Journal Of Sport Science And Education (Jossae) Vol: 3, No:
2 October (2018) 55-59. Eksistensi Permainan Tradisional Sebagai Warisan
Budaya Bangsa. Semarang.
2. Gita Dewi Mulyani dan Gano Sumarno. Jurnal Pendidikan Jasmani dan Olahraga Volume
9 Nomor 1. April (2017) 69-78. Pengaruh Pengajaran Handball Like Games
Terhadap Penguasaan Keterampilan Gerak Dasar Lempar Tangkap Dalam
Pembelajaran Penjas Sekolah Dasar. Bandung.
3. Nur Azis Romansyah dan Setiawan. Journal Of Sport Science And Education (Jossae) Vol:
1, No: 1 April (2018) 47-54. Manajemen Pengembangan Kompetensi Profesional
Guru Pendidikan Jasmani Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri Di Kota
Yogyakarta. Yogyakarta.
4. Nuryadi et al. Jurnal Pendidikan Jasmani dan Olahraga JPJO 3 (2) (2018) 122-128.
Hubungan Kebugaran Jasmani dengan Kemampuan Konsentrasi dan Respon
Kortisol. Bandung.
5. Resti Gustiawati. Journal Of Sport Science And Education (Jossae) Vol: 1, No: 1 October
(2016). Implementasi Model-Model Pembelajaran Penjas dalam Meningkatkan
Kemampuan Guru Memilih dan Mengembangkan Strategi Pembelajaran
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Karawang.
6. Mei Fadilah dan Ricky Wibowo. Jurnal Pendidikan Jasmani dan Olahraga 3 (1) (2018) 60-
68. Kontribusi Keterampilan Gerak Fundamental Terhadap Keterampilan
Bermain SmallSided Handball Games. Bandung.
7. Arif Hidayat. Jurnal Pendidikan Jasmani dan Olahraga Volume 9 Nomor 2. September
(2017) 21-29. Peningkatan Aktivitas Gerak Lokomotor, Nonlokomotor Dan
Manipulatif Menggunakan Model Permainan Pada Siswa Sekolah Dasar.
Palembang.
8. Francesco SGRO et al. Journal of Physical Education and Sport ® (JPES), Vol 19
(Supplement issue 3), Art 111, (2019) pp 781 – 786. Assessing the impact of a
physical education project based on games approach on the actual motor
competence of primary school children. Italy.
9. Krisyani-Laksono., Tatag, Y. E. S..(2018). Penelitian Tindakan Kelas, Aplikasi
iPusnas.Reader.
10. Wina Sanjaya.(2016). Penelitian Tindakan Kelas (Edisi Pertama), Aplikasi iPusnas,
Reader.
LAMPIRAN 1. BIODATA PENGUSUL
A. BIODATA KETUA PENGUSUL
NIDN/NIDK 0403058906
E-mail riskisurya89@gmail.com
ID Sinta 6647640
h-Index 0
Peran (First
author, Nama Jurnal, Tahun terbit,
No Judul Artikel Corresponding Volume, Nomor, P-ISSN/E- URL artikel (jika ada)
author, atau ISSN
co-author)
Peran (First
author, Nama Jurnal, Tahun terbit,
No Judul Artikel Corresponding Volume, Nomor, P-ISSN/E- URL artikel (jika ada)
author, atau ISSN
co-author)
UPAYA MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR TOLAK
PENJASKESREK, 2019, 7, 1
1 PELURU GAYA https://ejournal.bbg
(2020), 2502-6879
MENYAMPING BERBASIS
PGT
Peran (First
author, Nama Jurnal, Tahun terbit,
No Judul Artikel Corresponding Volume, Nomor, P-ISSN/E- URL artikel (jika ada)
author, atau ISSN
co-author)
Buku
Tahun
No Judul Buku ISBN Penerbit URL (jika ada)
Penerbitan
Perolehan KI
Tahun Status KI
No Judul KI Jenis KI Nomor URL (jika ada)
Perolehan (terdaftar/granted)
NIDN/NIDK 0412129101
E-mail anisasholihamia@gmail.com
ID Sinta 6647745
h-Index 0
Peran (First
author, Nama Jurnal, Tahun terbit,
No Judul Artikel Corresponding Volume, Nomor, P-ISSN/E- URL artikel (jika ada)
author, atau ISSN
co-author)
Peran (First
author, Nama Jurnal, Tahun terbit,
No Judul Artikel Corresponding Volume, Nomor, P-ISSN/E- URL artikel (jika ada)
author, atau ISSN
co-author)
UPAYA MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR TOLAK
PENJASKESREK, 2019, 7, 1
1 PELURU GAYA https://ejournal.bbg
(2020), 2502-6879
MENYAMPING BERBASIS
PGT
Peran (First
author, Nama Jurnal, Tahun terbit,
No Judul Artikel Corresponding Volume, Nomor, P-ISSN/E- URL artikel (jika ada)
author, atau ISSN
co-author)
Buku
Tahun
No Judul Buku ISBN Penerbit URL (jika ada)
Penerbitan
Perolehan KI
Tahun Status KI
No Judul KI Jenis KI Nomor URL (jika ada)
Perolehan (terdaftar/granted)
LAMPIRAN 3. BUKTI PEROLEHAN KI
PERSETUJUAN USULAN
Ketua Lembaga
Lembaga Penelitian
Penelitian dan
SASTRA WIJAYA dan Pengabdian
18 Agustus 2019 18 Agustus 2019 Pengabdian
S.Pd, M.Pd Masyarakat STKIP
Masyarakat STKIP
Pelita Pratama
Pelita Pratama