Anda di halaman 1dari 1

TOPIK 4 :

PELAYANAN SWAMEDIKASI
A. Tinjauan Umum

Sesuai dengan Visi Kementerian Kesehatan yaitu “Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri
dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong-royong” maka diselenggarakan Upaya Kesehatan yaitu
setiap kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan yang dilakukan secara terpadu, terintegrasi dan
berkesinambungan untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam bentuk
pencegahan penyakit (preventif), peningkatan kesehatan (promotif), pengobatan penyakit (kuratif),
dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif) oleh pemerintah dan/atau masyarakat. Oleh karena itu
masyarakat diharapkan dapat berperan aktif dalam mengupayakan kesehatannya sendiri.
Upaya masyarakat untuk mengobati dirinya sendiri dikenal dengan istilah swamedikasi.
Swamedikasi biasanya dilakukan untuk mengatasi keluhan-keluhan dan penyakit ringan yang banyak
dialami masyarakat, seperti: demam, nyeri, pusing, batuk, influenza, sakit maag, kecacingan, diare,
penyakit kulit dan lain-lain.
Apoteker Penanggungjawab Apotek diharapkan dapat mengawal pelayanan swamedikasi ini dengan
memberikan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE), dan memilihkan Obat bebas atau bebas
terbatas yang sesuai atau obat yang termasuk dalam Daftar Obat Wajib Apotek (DOWA). Sehingga
masyarakat dapat melakukan swamedikasi dengan benar, terhindar dari penyalahgunaan obat (drug
abuse) dan kesalahan penggunaan obat (drug misuse).

B. Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk latihan pelaksanaan swamedikasi

C. Prosedur
1. Setelah praktikan dapat menjawab kuis terkait materi yang akan dipraktikumkan, praktikan
diperbolehkan masuk ke ruang praktikum.
2. Praktikan diberikan kasus swamedikasi (1 kasus/orang) dan menyelesaikan kasus tersebut dalam
waktu 15 menit, yang meliputi: rekomendasi obat yang sesuai, penjelasan cara penggunaan obat, dan
saran terapi non farmakologi.
3. Setelah menyelesaikan kasus tersebut, praktikan melakukan swamedikasi kepada pasien, disertai
KIE.

Anda mungkin juga menyukai