Anda di halaman 1dari 50

PENGEMBANGAN BUKU AJAR MATA PELAJARAN GAMBAR

TEKNIK MESIN BERDASARKAN KURIKULUM 2013 KELAS 10

TEKNIK FABRIKASI LOGAM DAN MANUFAKTUR

DI SMK NEGERI 2 KLATEN

TUGAS AKHIR SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Guna

Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana

Disusun Oleh:

PRAYUDIYANTO

16503241032

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2021
LEMBAR PENGESAHAN

Proposal Tugas Akhir Skripsi dengan Judul

PENGEMBANGAN BUKU AJAR MATA PELAJARAN GAMBAR


TEKNIK MESIN BERDASARKAN KURIKULUM 2013 KELAS 10
TEKNIK FABRIKASI LOGAM DAN MANUFAKTUR
DI SMK NEGERI 2 KLATEN

Disusun Oleh

Prayudiyanto
NIM. 16503241032

Telah memenuhi syarat untuk dilaksanakan penelitian tugas akhir skripsi bagi
yang bersangkutan
Yogyakarta, 22 April 2021

Mengetahui

Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Dosen Pembimbng

Dr. Apri Nuryanto, S.Pd., S.T., M.T Dr. Zainur Rofiq, M.Pd.
NIP. 19740421 200112 1 001 NIP. 19640203 198812 1 001

Dekan Fakultas Teknik UNY

Prof. Herman Dwi Surjono, M.Sc., M.T., Ph.D.


NIP. 19640205 198703 1 001
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, sehingga Proposal Tugas Akhir

Skripsi dalam rangka memenuhi persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana

Pendidikan dengan judul “Pengembangan Buku Ajar Mata Pelajaran Gambar

Teknik Mesin Berdasarkan Kurikulum 2013 Kelas 10 Teknik Fabrikasi Logam dan

Manufaktur di SMK Negeri 2 Klaten” dapat disusun sesuai dengan harapan. Dalam

penyusunan Tugas Akhir Skripsi ini penulis banyak mendapat bantuan dan

bimbingan dari banyak pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan

banyak terima kasih kepada selaku dosen pembimbing yang telah memberikan

bimbingan, dorongan dan semangat

Dalam penyusunan Proposal Tugas Akhir Skripsi ini penulis menyadari

masih banyak kekurangan, karenanya penulis mengharapkan kritik dan saran yang

sifatnya membangun guna memperbaiki Proposal. Akhirnya semoga proposal ini

dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Yogyakarta, 22 April 2021

Prayudiyanto

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... i

DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 6

A. Latar Belakang ....................................................................................... 6

B. Identifikasi Masalah ............................................................................. 10

C. Pembatasan Masalah ............................................................................ 10

D. Rumusan Masalah ................................................................................ 11

E. Tujuan Penelitian ................................................................................. 11

F. Manfaat Penelitian ............................................................................... 12

BAB II KAJIAN PUSTAKA ............................................................................. 13

A. Kajian Teori ......................................................................................... 13

1. Pendidikan ....................................................................................... 13

2. Pembelajaran ................................................................................... 14

3. Sumber Belajar ................................................................................ 15

4. Buku Ajar ........................................................................................ 17

5. Kurikulum ....................................................................................... 19

6. Gambar Teknik Mesin ..................................................................... 22

7. Pengembangan Buku Ajar ............................................................... 23

ii
B. Hasil Penelitian yang Relevan .............................................................. 24

C. Kerangka Berpikir ................................................................................ 26

D. Pertanyaan Penelitian ........................................................................... 28

BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................... 29

A. Model Penelitian .................................................................................. 29

B. Prosedur Penelitian............................................................................... 29

C. Tempat dan Waktu Penelitian............................................................... 35

D. Subjek Penelitian ................................................................................. 35

E. Definisi Operasional Variabel .............................................................. 35

F. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 36

G. Instrumen Pengumpulan Data............................................................... 37

H. Validitas dan Reabilitas Instrumen Penelitian ....................................... 40

I. Teknik Analisis Data ............................................................................ 43

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 46

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Definisi Operasional ............................................................................. 36

Tabel 2. Kisi-kisi instrumen uji kelayakan oleh ahli materi ................................ 38

Tabel 3. Kisi-kisi kuesioner uji kelayakan oleh ahli media ................................. 39

Tabel 4. Kisi-kisi kuesioner responden............................................................... 40

Tabel 5. Pedoman intepretasi koefisien korelasi ................................................. 42

Tabel 6. Kategori penilaian dan Aturan pemberian skor ..................................... 43

Tabel 7. Konversi skor ke nilai pada skala 4....................................................... 44

Tabel 8. Interpretasi kategori penilaian oleh ahli materi ..................................... 45

Tabel 9. Interpretasi kategori penilaian oleh ahli media ...................................... 45

Tabel 10. Interpretasi kategori penilaian oleh siswa ........................................... 45

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Prosedur Pengembangan model 4-D ................................................. 34

v
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan hal penting bagi manusia. Melalui pendidikan

manusia dapat mengembangkan potensi yang dia miliki sehingga memiliki

kemampuan dan keterampilan yang baik sehingga dapat bersaing di dunia kerja.

Selain itu, manusia dididik agar menjadi seorang yang berakhlak dan mampu

berguna bagi negara, nusa dan bangsa. Sesuai dengan yang tertuang dalam Undang-

Undang Sistem Pendidikan Nasional (Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional) yang menyebutkan bahwa pendidikan adalah

segala upaya yang terencana untuk mewujudkan proses belajar dan pembelajaran

yang mendorong peserta didik untuk aktif mengembangkan potensi, sikap dan

keterampilan diri. Lingkungan pendidikan dibagi manjadi tiga ruang lingkup, yaitu

lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat.

Sekolah mempunyai tugas untuk mendidik peserta didik agar dapat

mengembangkan potensi dalam diri peserta didik. Mutu pendidikan berpengaruh

terhadap proses pembelajaran dan hasil belajar peserta didik. Untuk menjamin mutu

pendidikan nasional maka disusunlah kriteria atau standar minimal yang berkaitan

dengan pelaksanaan sistem pendidikan. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah

Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, terdapat 8 standar

pendidikan nasional, yaitu standar pengelolaan, standar kompetensi kelulusan,

standar isi, standar proses, standar penilaian, standar pendidik dan tenaga pendidik,

standar sarana dan prasarana, dan standar biaya.

6
Standar nasional pendidikan berfungsi sebagai pedoman dalam perencanaan,

pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan guna mewujudkan proses pendidikan

yang berkualitas. Salah satu standar yang penting adalah standar isi. Standar isi

adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi guna mencapai kompetensi

lulusan pada jenis dan jenjang pendidikan tertentu yang salah satunya memuat

tentang kurikulum. Kurikulum sebagaimana yang dijelaskan dalam Pasal 1 ayat

(19) Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

merupakan seperangkat pengaturan dan rencana mengenai tujuan, isi dan bahan

pelajaran serta cara yang digunakan sebagai acuan dalam penyelenggaran kegiatan

pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu. Segala bentuk kegiatan yang

memberikan pengalaman belaja bagi peserta didik pada hakekatnya adalah

kurikulum (Masykur, 2019: 16). Kurikulum yang digunakan saat ini adalah

kurikulum 2013 yang merupakan pengembangan dari kurikulum sebelumnya.

Kurikulum 2013 mencakup tiga aspek penilaian, yaitu aspek sikap, pengetahuan

dan keterampilan yang berimbang. Pembelajaran kurikulum 2013 dikembangkan

berdasarkan ketiga aspek penilaian melalui prinsip pembelajaran siswa aktif.

Pembelajaran siswa aktif yaitu pembelajaran yang berpusat pada siswa melalui

pendekatan saintifik yang meliputi kegiatan mengamati (melihat, mendengar,

membaca), menanya (tulis, lisan), mengumpulkan informasi, menganalisis

(menghubungkan, membangun konsep), mengkomunikasi-kan (lisan,tulis,

gambar). Untuk menunjang pembelajaran kurikulum 2013 diperlukan sarana dan

prasarana yang baik.

7
Standar sarana dan prasana mencakup kriteria minimal kebutuhan yang

diperlukan guna mewujudkan proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan

menyenangkan. Salah satu sarana yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran

adalah buku. Buku merupakan karya tulis yang dibuat sebagai sumber belajar di

dalam proses pembelajaran. Salah satu bentuk buku yang digunakan di sekolahan

adalah buku ajar. Buku ajar adalah seperangkat buku teks yang digunakan sebagai

referensi pada suatu mata pelajaran tertentu dalam pembelajaran di sekolah. (Akbar,

2013: 33). Buku ajar merupakan salah satu instrumen dalam mengimplementasikan

kurikulum 2013 dalam pembelajaran. Buku ajar dalam kurikulum 2013 dibagi

menjadi dua, yaitu buku pedoman guru dan buku teks pelajaran. Buku pedoman

guru berisi mengenai langkah persiapan, pelaksanaan, penilaian pembelajaran dan

metode yang digunakan dalam pembelajaran serta penggunaan buku siswa. Buku

siswa merupakan buku yang digunakan oleh siswa selama pembelajaran.

Buku pada kurikulum 2013 disusun berdasarkan Kompetensi Dasar (KD)

dan Kompetensi Inti (KI) serta silabus. Buku ajar memuat judul buku dan informasi

mengenai kompetensi dasar yang sesuai dengan topik yang disajikan disetiap bab.

Pada setiap bab dalam buku dilengkapi dengan peta konsep, pengantar, bagian

kegiatan siswa baik eksperimen maupun non eksperimen atau diskusi, materi yang

berkaitan dengan bab, rangkuman, latihan soal, evaluasi dan tugas bagi peserta

didik. Buku ajar lebih banyak ditekankan pada activity base atau kegiatan bukan

sebagai bahan bacaan dimana siswa di dorong untuk aktif mencari sendiri materi

daripada diberitahu. Melalui kegiatan diskusi maupun project, siswa dilatih untuk

dapat berpikir kritis. hasil peneltian Ambarita, A., Liana, E., Ertikanto, C (2018)

8
mengukapkan bahwa penggunaan model problem based learning (PBL) pada

pembelajaran dapat meningkatkan keterampilan berpikir tinggi peserta didik dan

hasil belajar. Untuk mendukung kegiatan yang akan dilakukan siswa, buku teks

pelajaran kurikulum 2013 pada setiap bab harus memuat model pembelajaran dan

project yang akan dilakukan oleh siswa. Selain itu buku teks siswa disusun

berdasarkan pendekatan saintifik yang meliputi kegiatan mengamati, menanya,

mencari dan mengolah data, menganalisis, dan mengkomunikasikan.

Mata pelajara gambar teknik mesin merupakan mata pelajaran Kelas 10 yang

dipelajari selama dua semester. Ruang lingkup mata pelajaran meliputi

pengetahuan dan keterampilan. Mata pelajaran ini berisi tentang alat dan peralatan

gambar teknik, garis gambar, huruf dan angka, kontruksi geometri, etiket, proyeksi

piktorial, proyeksi orthogonal, gambar potongan, dan dimensi. Pada mata pelajaran

gambar teknik tidak hanya mempelajari teori namun juga praktik menggambar

teknik, setiap bab terdapat tugas praktikum yang harus diselesaikan oleh peserta

didik.

Berdasarkan hasil observasi dan pengalaman mengajar selama program

Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) di SMK Negeri 2 Klaten khususnya

mata pelajaran Gambar Teknik Mesin jurusan Teknik Fabrikasi Logam dan

Manufaktur. Siswa masih mengandalkan guru dalam pembelajaran dimana hanya

menyimak apa yang diterangkan oleh guru melalui power point dan penggunaan

buku siswa sebagai sumber belajar yang berisi kegiatan siswa belum digunakan

secara maksimal. Buku siswa hanya tersedia satu jenis diperpustakan sehingga

dirasa kurang sebagai sumber belajar siswa dan kegiatan yang dapat di lakukan

9
hanya terbatas pada satu buku saja. kegiatan siswa yang ada didalam buku jarang

dilakukan oleh siswa dan diterapkan oleh guru dalam pembelajaran. Perlu

dikembangkan buku ajar berbasis kurikulum 2013 yang mudah dipahami dan

diaplikasikan dalam kegiatan pembelajaran. Maka dari itu penulis tertarik untuk

meneliti permasalahan tersebut dengan judul “Pengembangan Buku Ajar Mata

Pelajaran Gambar Teknik Mesin berdasarakan Kurikulum 2013 Kelas 10 Teknik

Fabrikasi Logam dan Manufaktur di SMK Negeri 2 Klaten”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan diatas, dapat

diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut

1. Pembelajaran Gambar Teknik Mesin masih terpusat pada guru yaitu siswa

masih mengandalkan materi yang disampaikan oleh guru selama pembelajaran

dikelas sebagai sumber informasi.

2. Buku siswa mata pelajaran Gambar Teknik Mesin hanya tersedia satu jenis di

perpustakaan.

3. Kegiatan siswa didalam buku belum diaplikasikan secara maksimal dalam

pembelajaran.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, tidak semua masalah dapat dibahas.

Dalam penelitian ini, penulis fokus pada pengembangan buku ajar mata pelajaran

10
Gambar Teknik Mesin berdasarkan kurikulum 2013 Kelas 10 jurusan Teknik

Fabrikasi Logam dan Manufaktur SMK Negeri 2 Klaten.

D. Rumusan Masalah

latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan masalah, dapat

dirumuskan rumusan masalahnya sebagai berikut:

1. Bagaimana pengembangan buku ajar mata pelajaran Gambar Teknik Mesin

Kelas 10 Teknik Fabrikasi Logam dan Manufaktur berdasarkan kurikulum 2013

di SMK Negeri 2 Klaten yang tepat?

2. Bagaimana kelayakan buku ajar Gambar Teknik Mesin Kelas 10 Teknik

Fabrikasi Logam dan Manufaktur berdasarkan kurikulum 2013 yang telah

dibuat untuk Kelas 10 di SMK Negeri 2 Klaten?

E. Tujuan Penelitian

1. Mengembangkan buku ajar mata pelajaran Gambar Teknik Mesin Kelas 10

Teknik Fabrikasi Logam dan Manufaktur berdasarkan kurikulum 2013 di SMK

Negeri 2 Klaten.

2. Mengetahui Kelayakan buku ajar Gambar Teknik Mesin Kelas 10 Teknik

Fabrikasi Logam dan Manufaktur berdasarkan kurikulum 2013 yang telah

dibuat untuk Kelas 10 di SMK Negeri 2 Klaten.

11
F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian yang diperoleh melalui penelitian ini diharapkan dapat

mempunyai beberapa manfaat sebagai berikut:

1. Bagi Peneliti

a. Memperoleh pengetahuan mengenai penyusunan buku ajar yang berkualitas

b. Memperoleh pengetahuan dan wawasan dari hasil penelitian

c. Sebagai bahan pertimbangan untuk meningkatkan pembelajaran mata pelajaran

yang lain

2. Bagi Sekolah

a. Sebagai sumber belajar mata pelajaran Gambar Teknik Mesin

b. Melengkapi sumber belajar yang terdapat di SMK Negeri 2 Klaten

3. Bagi Siswa

a. Membantu siswa dalam belajar mandiri mata pelajaran Gambar Teknik Mesin.

b. Mempermudah siswa dalam memahawi materi-materi Gambar Teknik Mesin.

c. Meningkatkan pemahaman dan keterampilan siswa dalam teori dan praktik

menggambar melalui soal-soal dan job yang terdapat pada buku ajar.

4. Bagi Guru

a. Menambah referensi materi yang disampaikan oleh guru pada saat

pembelajaran.

b. Bahan mengevaluasi pemahaman peserta didik melalui soal-soal dan job yang

terdapat pada buku ajar.

c. Mempermudah guru dalam memberikan job kepada siswa guna meningkatkan

keterampilan menggambar siswa.

12
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Pendidikan

Pendidikan merupakan salah satu elemen penting dalam kehidupan manusia.

Melalui pendidikan manusia dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya.

Menurut Suteja dan Affandi (2016: 9) menyebutkan bahwa pendidikan adalah

proses untuk mempersiapkan sumber daya manusia agar mampu menjalankan

kehidupan dan tujuannya secara lebih efektif dan efisien. Sedangkan menurut Syam

(dalam Kholik, Aliyyah, Widyasari dan Nasution, 2017: 24) menjelaskan definisi

pendidikan adalah suatu kegiatan atau usaha yang dilakukan manusia untuk

meningkatkan potensi yang dimilikinya, baik potensi rohani atau jasmani.

Pendidikan tidak hanya menyiapkan manusia untuk menjadi terampil dan memiliki

pengetahuan yang luas, namun juga membentuk sikap. Undang-undang Sistem

Pendidikan Nasional Nomor 23 tahun 2003 menjelaskan definisi dari pendidikan

sebagai usaha sadar dan terencana guna mewujudkan lingkungan belajar dan proses

pembelajaran yang mendorong peserta didik untuk aktif mengembangkan

potensinya baik sikap, pengetahuan dan keterampilan yang berguna bagi dirinya,

masyarakat, bangsa dan negara.

Pendidikan sebagai sistem membutuhkan komponen tertentu guna mencapai

tujuan pendidikan. Komponen pendidikan terdiri dari: tujuan, pendidik, peserta

didik, kurikulum, metode pembelajaran, media pembelajaran, dan lingkungan

(kholik et al, 2016:27). Komponen-komponen tersebut kemudian dikumpulkan dan

13
dijadikan sebagai dasar atau kriteria dalam penyelenggaraan pendidikan guna

mencapai tujuan pendidikan. Dalam PP No 19 Tahun 2005 menyebutkan ruang

lingkup standar nasional pendidikan yang meliputi: standar pengelolaan, standar

kompetensi kelulusan, standar isi, standar proses, standar penilaian, standar

pendidik dan tenaga pendidik, standar sarana dan prasarana, dan standar biaya.

2. Pembelajaran

Pembelajaran adalah segala usaha yang dilakukan pendidik untuk

mendukung terjadinya proses belajar peserta didik (Bahruddin, 2008: 52). Senada

dengan hal tersebut Gagne dan Briggs (dalam Karwono, 2013: 20) menyebutkan

bahwa pembelajaran adalah suatu bentuk kegiatan yang telah diatur sebelumnya

guna terwujudnya proses belajar. Sedangkan di dalam UU SISDIKNAS Nomor 20

tahun 2003 menjelaskan bahwa definisi pembelajaran adalah suatu proses interaksi

antara siswa dengan guru dan sumber belajar. Pembelajaran terdiri dari kumpulan

beberapa komponen pembelajaran yang saling mempengaruhi satu sama lain. Oleh

karenanya, apabila ada salah satu komponen yang tidak berjalan dengan baik, maka

proses pembelajaran akan menghadapi kendala dalam mencapai tujuan

pembelajaran. Suryosubroto (dalam Akhiruddin, Sujarwo, Atmowardoyo, dan

Nurhikmah, 2019: 5) menyebutkan bahwa pembelajaran memerlukan interaksi

dialogis yang sungguh-sungguh antara pendidik dan peserta didik, dengan

menekankan pada proses yang berpusat pada peserta didik ((student of learning),

bukan pengajaran oleh pendidik (teacher of teaching). Fokus pembelajaran dalam

konsep tersebut adalah mendorong peserta didik untuk aktif dalam proses

14
pembelajaran sehingga diketahui sejauh mana tujuan pembelajaran yang sudah

ditetapkan dapat dicapai oleh peserta didik.

3. Sumber Belajar

Proses pembelajaran terdiri dari beberapa komponen yang saling terhubung

satu sama lain. Sumber belajar merupakan salah satu komponen penting guna

membantu peserta didik dalam proses belajar dan mencapai kompetensi tertentu.

Menurut Association Educational Communication and Tecnology (AECT) (dalam

Susilo, Pitoyo, dan Suryani, 2018: 7) menyebutkan bahwa sumber belajar

merupakan segala sesuatu baik berbentuk data, manusia, gambar dan wujud tertentu

yang dapat digunakan baik secara terpisah ataupun gabungan guna membantu

peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran. Senada dengan hal tersebut,

Edgar Dale (dalam Akhiruddin et al, 2019: 48) berpendapat bahwa sumber belajar

adalah segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai sarana belajar seseorang.

Sumber belajar tidak terbatas hanya di lingkungan sekolah melainkan di luar

lingkungan di luar sekoah bisa menjadi sumber belajar. Susilo et al (2018: 7)

menyebutkan sumber belajar dibagi menjadi 6 jenis, yaitu:

a. Pesan, merupakan segala bentuk informasi berbentuk data, gagasan, fakta, dan

lain-lain yang digunakan dalam pembelajaran. Contoh: isi buku, informasi

dalam media elektronik, cerita rakyat, dan sebagainya.

b. Bahan, merupakan sesuatu yang mengandung informasi guna disampaikan

melalui suatu alat. Contohnya seperti buku, film, gambar, dan sebagainya.

15
c. Manusia, merupakan orang yang mengolah dan menyampaikan informasi

kepada orang lain. Contoh: guru, instruktur, dosen, pelatih, dan sebagainya.

d. Alat, merupakan sesuatu yang digunakan untuk menyampaikan informasi.

Contohnya seperti komputer, televisi, radio, laptop, dan sebagainya.

e. Teknik, merupakan cara atau langkah-langkah yang digunakan untuk

menyampaikan informasi kepada orang lain. Misalnya, diskusi, praktikum,

debat, dan sebagainya.

f. Latar/lingkungan, yaitu kondisi di sekitar proses pembelajaran. Lingkungan

dibagi menjadi dua, yaitu lingkungan fisik seperti sekolah, perpustakaan, ruang

kelas, ruang lab dan sebagainya. Kemudian lingkungan non fisik seperti suasana

belajar, kondisi psikologis peserta didik, dan sebagainya.

Keenam bentuk sumber belajar tersebut dikelompokan menjadi dua jenis,

yaitu sumber belajar yang dirancang dan sumber belajar yang tidak dirancang atau

sudah ada. Sumber belajar yang dirancang adalah sumber belajar hasil perancangan

atau pengembangan dan diproduksi untuk pembelajaran, sedangkan sumber belajar

yang tidak dirancang merupakan segala sesuatu yang sudah ada dan digunakan

untuk pembelajaran. Sumber belajar sebagai salah satu komponen penting dalam

pembelajaran harus terus dikembangkan dan dimanfaatkan secara maksimal guna

mencapai tujuan pembelajaran. Maka dari itu dalam pemilihan sumber belajar harus

memperhatikan kriteria sumber belajar yang dibutuhkan. Sudjana (Cahyadi, 2019:

40-41) menjelaskan bahwa terdapat dua kriteria dalam pemilihan sumber belajar

yaitu kriteria umum dan kriteria berdasarkan tujuan yang hendak dicapai. Kriteria

umum dalam pemilihan sumber belajar antara lain: ekomomis, praktis dan

16
sederhana, mudah diperloleh, bersifat fleksibel dan komponen-komponenya sesuai

dengan tujuan. Sedangkan kriteria khusus berdasarkan tujuan antara lain:

a. Sumber belajar untuk motivasi, yaitu sumber belajar mampu membangkitkan

minat peserta didik untuk aktif dalam pembelajaran.

b. Sumber belajar untuk tujuan pengajaran, yaitu kriteria ini digunakan pendidik

untuk memperluas bahan pelajaran yang dipakai dalam proses kegiatan

pembelajaran

c. Sumber belajar untuk penelitian, yaitu kriteria sumber belajar yang dapat

diobservasi, dianalisis guna membantu dalam proses penelitian.

d. Sumber belajar untuk memecahkan masalah

Penggunaan dan pemanfaatan sumber belajar yang tepat dan baik dengan

menggabungkan berbagai macam sumber belajar diharapkan menghasilkan proses

pembelajaran yang maksimal.

4. Buku Ajar

Pembelajaran terdiri dari tiga komponen yang saling terkait, yaitu peserta

didik, pendidik dan sumber belajar. Salah satu bentuk sumber belajar yang dapat

digunakan dalam proses belajar adalah buku ajar. Buku ajar adalah seperangkat

buku teks yang digunakan sebagai refrensi pada suatu mata pelajaran tertentu dalam

pembelajaran di sekolah (Akbar, 2013: 33). Buku ajar digunakan sebagai

kelengkapan atau sarana dalam proses pembelajaran yang dibatasi oleh kurikulum

dan silabus.

17
Ketersediaan buku ajar dalam pembelajaran sangat dibutuhkan, terutama bagi

peserta didik. Nasution (dalam Prastowo, 2014: 169) menyebutkan fungsi dari buku

ajar sebagai berikut:

a. Sebagai bahan referensi oleh peserta didik dalam belajar di sekolah maupun

diluar sekolah.

b. Sebagai sarana evaluasi pembelajaran.

c. Sebagai alat bantu dalam melaksanakan kurikulum bagi pendidik.

d. Sebagai alat bantu menentukan teknik atau metode pengajaran yang akan

digunakan pendidik dalam pembelajaran.

e. Sebagai sarana meningkatkan karir dan jabatan

Penggunaan buku ajar bertujuan untuk mempermudah peserta didik untuk

mempelajari materi selama proses pembelajaran. Nasution (dalam Prastowo, 2014:

169) menjelaskan mengenai tujuan penulisan buku ajar antara lain untuk membantu

pendidik dalam menyampaikan materi kepada peserta didik, sebagai sarana peserta

didik untuk mempelajari materi dan berlatih soal secara mandiri, dan menyediakan

materi pembelajaran yang menumbuhkan ketertarikan peserta didik untuk

mempelajari dan berlatih soal.

Buku ajar sebagai sumber belajar haruslah memiliki kualitas yang baik,

terutama materi yang disajikan di dalam buku. Dalam pedoman penyusunan dan

pengusulan hibah buku ajar Universitas Trisakti (2020: 5) dijelaskan kriteria atau

ciri buku ajar yang ideal sebagai berikut:

a. Materi buku ajar sesuai dengan kurikulum.

b. Materi buku ajar lengkap dan disajikan secara sistematis.

18
c. Penulisan buku ajar menggunakan bahasa yang baku dan sesuai dengan kaidah

bahasa yang benar.

d. Mampu mendorong motivasi peserta didik untuk belajar mandiri.

e. Materi buku ajar tidak melenceng dari norma yang berlaku dikehidupan

bermasyarakat.

f. Penyajian materi buku ajar terstruktur secara baik.

g. Bentuk buku ajar sesuai dengan format buku ajar yang berlaku.

h. Buku ajar memiliki kemudahan dalam membaca dan mudah dipahami.

5. Kurikulum

kurikulum adalah seperangkat pengaturan dan rencana mengenai isi dan

bahan pelajaran serta metode yang digunakan sebagai pedoman untuk mewujudkan

proses pembelajar peserta didik baik. (Masykur, 2019: 16). Senada dengan

pendapat tersebut, di dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor

20 Tahun 2003 disebutkan bahwa kurikulum adalah suatu atau sekumpulan

perencanan dan pengaturan tentang tujuan, isi, bahan pelajaran serta strategi yang

digunakan sebagai acuan dalam penyelenggaran kegiatan pembelajaran di sekolah

guna mencapai tujuan pendidikan. Kurikulum merupakan unsur penting dalam

pendidkan yang memberikan dampak nyata dalam proses mewujudkan sumber

daya manusia yang berkualitas. Dari pengertian diatas, kurikulum memiliki

kedudukan dan peranan sebagai pedoman atau arah dalam mencapai tujuan

pendidikan nasional.

19
Kurikulum yang digunakan di dunia pendidikan Indonesia saat ini adalah

kurikulum 2013. Kurikulum 2013 merupakan pengembangan dari kurikulum

sebelumnya. Konsep kurikulum 2013 adalah adanya keseimbangan antara hardskill

dan softskill, dimulai dengan penyempurnaan pola pikir perumusan kurikulum yang

terstruktur. Di dalam kurikulum 2013 standar kompetensi lulusan digunakan

sebagai dasar dari standar proses, isi, dan penilaian. Dengan konsep kurikulum

2013, diharapkan peserta didik mampu menjadi sumber daya manusia yang

produktif, kreatif, inovatif dan afektif melalui penguatan sikap, keterampilan dan

pengetahuan yang terintegrasi.

Implementasi kurikulum 2013 merupakan suatu proses penerapan kurikulum

dalam bentuk pembelajaran dan pembentukan karakter serta kompetensi peserta

didik. Impelemtasi kurikulum diterapkan melalui penggunaan bahan ajar, proses

pembelajaran dan evaluasi. Berikut ini merupakan bentuk-bentuk penerapan

kurikulum 2013, antara lain:

a. Buku

Buku merupakan karya tulis yang dibuat sebagai sumber belajar di dalam

proses pembelajaran Buku merupakan salah satu kelengkapan dan sarana dalam

proses pembelajaran yang digunakan sebagai refrensi pada mata pelajaran tertentu.

Buku disusun mengacu pada kurikulum 2013, yaitu berdasarkan Kompetensi Inti

(KI), Kompetensi Dasar (KD), dan Silabus. Buku dalam kurikulum 2013 di

kategorikan menjadi dua macam, yaitu buku siswa dan buku guru. Buku siswa

ditujukan untuk digunakan oleh peserta didik dan dalam penyusunannya ditekankan

pada activity base. Activty Based Learning merupakan suatu pendekatan dalam

20
pembelajaran yang menekankan pada aktivitas yang bertujuan untuk mendorong

dan mengembangkan keaktifan siswa melalui berbagai aktivitas pengalaman guna

memperoleh hasil belajar yang berimbang antara aspek kognitif, afektif dan

psikomotorik. Didalam buku memuat model pembelajaran dan project yang akan

dikerjakan oleh peserta didik. Buku guru atau buku pegangan guru merupakan buku

yang ditujukan untuk guru, di dalam buku memuat panduan bagi guru dalam

mengajarkan materi kepada siswa.

b. Proses pembelajaran

Proses pembelajaran dalam kurikulum 2013 menggunakan pendekatan

saintifik dalam pembelajaran. Menurut Permendikbud no. 81 A Tahun 2013

lampiran IV tentang Pedoman Umum Pembelajaran dinyatakan bahwa proses

pembelajaran terdiri atas lima pengalaman belajar pokok, yaitu 1) mengamati, 2)

menanya, 3) mengumpulkan informasi 4) mengasosiasi, dan 5)

mengkomunikasikan. Pendekatan saintifik didefinisikan sebagai pembelajaran

yang dirancang agar peserta didik secara aktif mendapat pengetahuan, keterampilan

dan sikap melalui langkah-langka mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasi

dan mengkomunikasikan.

c. Proses penilaian

Penilaian (Assessment) adalah proses pengolahan data atau informasi yang

dikumpulkan untuk mengukur hasil belajar peserta didik. Penilaian pendidikan

berdasarkan pada Standar Nasional Pendidikan bertujuan untuk:

1) Menjamin kualitas perencanaan penilaian yang akan dignakan agar sesuai

dengan kompetensi yang akan dicapai dan berdasarkan prinsip-prinsip penilaian

21
2) Pelaksanaan penilaian terhadap peserta didik terjamin dilakukan secara

professional, edukatif, terbuka, efektif, efisien dan sesuai dengan konteks sosial

budaya.

3) Menjamin laporan hasil penilaian peserta didik secara objektif, akuntabel, dan

informatif.

Penilaian dalam kurikulum 2013 dibagi menjadi tiga yaitu meliputi penilaian

kompetensi pengetahuan (kognitif), sikap (afektif), dan keterampilan

(psikomotorik). Penilaian tersebut dilakukan dan diukur dengan menggunakan

instrumen penilaian. Penilaian kompetensi sikap peserta didik dilakukan oleh

pendidik melalui observasi, penilaiian diri, penilaian teman sejawat dan jurnal,

penilaian kompetensi pengetahuan dilakukan melalui tes tulis, tes lisan dan

penugasan, dan penilaian kompetensi keterampilan dilakukan dengan

menggunakan penilaian kinerja hasil peserta didik praktik.

6. Gambar Teknik Mesin

Mata pelajaran gambar teknik mesin merupakan salah satu mata pelajaran di

jurusan Teknik Fabrikasi Logam dan Manufaktur. Pembelajaran pada mata

pelajaran gambar teknik mesin terdiri dari pembelajaran teori dan praktek.

Pembelajaran teori mempelajari definisi, aturan-aturan dan simbol dalam gambar

teknik, sedangkan pembelajaran praktik merupakan kegiatan peserta didik

mengaplikasikan teori yang sudah dipelajari.

Mata pelajaran gambar teknik mesin dibagi menjad delapan bab, yaitu

perlatan dan kelengkapan gambar teknik, garis gambar teknik, huruf dan angka

22
gambar teknik, kontruksi geometri, etiket gambar teknk, proyeksi piktorial,

proyeksi orthogonal, gambar potongan, dan pemberian ukuran. Semua kompetensi

gambar teknik mesin dipelajari selama dua semester.

7. Pengembangan Buku Ajar

Menurut akbar (2013: 32) terdapat 4 langkah dalam proses pengembangan

buku ajar, yaitu:

a. Identifikasi masalah

Indentifikasi masalah pembelajaran dilakukan dengan cara observasi kelas

bagaimana pemanfaatan sumber belajar selama di kelas, mereview sumber belajar

yang sudah ada, baik buku yang digunakan guru maupun buku di perpustakaan yang

sesuai dengan mata pelajaran serta mereview iterator yang digunakan.

b. Analisis kurikulum

Analisis kurikulum dilakukan dengan menganalisis perangkat pembelajaran

seperti standar kompetensi, kompetensi dasar, silabus, merumuskan indicator,

merumuskan tujuan pembelajaran.

c. Menyusun draft buku ajar

Draft buku ajar disusun berdasarkan teoritik, dan validasi draft oleh ahli untuk

mengetahui kesesuaian draft dengan landasan teoritik yang digunakan, serta

menggunakan instrument validasi.

d. Revisi draft buku ajar

Revisi draft buku ajar hasil validasi oleh ahli bertujuan untuk

mengembangkan dan menghasilkan buku ajar yang lebih baik dan sesuai dengan

23
teori. Uji coba buku ajar dapat dilakukan dalam praktik pembelajaran dikelas,

dengan melakukan uji coba dikelas yang dilakukan oleh guru. Dari uji coba tersebut

guru dapar melakukan validasi untuk mengetahui keterpakaian buku ajar dalam

pembelajaran. Bersamaan dengan itu peserta didik sebagai audience juga

melakukan validasi keefektifan buku ajar dalam mencapai kompetensi yang

diharapkan. Keefektifan buku ajar dapat diketahui dengan cara diuji melalui

kompetensi pada peserta didik. Melalui uji coba akan didapatkan masukan-

masukan yang berfungsi untuk mengembangkan buku ajar agar lebih baik lagi.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Dalam penelitian ini, peneliti membaca beberapa referensi penelitian

terdahulu yang berkaitan dengan pengembangan buku ajar, antara lain:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Fina Nurmita tentang pengembangan buku ajar

siswa dan buku guru berbasis matematika realistik untuk meningkatkan

pengetahuan, sikap dan keterampilan matematika siswa kelas VII SMP AL-

KARIM Kota Bengkulu menyatakan bahwa: 1) Hasil Penngamatan dari

penggunaan buku ajar siswa dan guru berbasis matematika realistik mampu

meningkatkan pengetahuan siswa dengan rata-rata 80,02 dan 76% siswa

memiliki nilai diatas KKM. 2) Hasil pengamatan pada lembar observasi

menunjukan tingkat keaktifan siswa meningkat dengan nilai 4,1. 3) Hasil

lembar pengamatan menunjukan keterampilan siswa meningkat dengan nilai

4,03.

24
2. Penelitian yang dilakukan oleh Nela Puspita Ratih dan Luqman Hakim tentang

pengembangan buku ajar berbasis pendekatan saintifik sebagai bahan ajar mata

pelajaran akutansi perbankan syariah pada siswa smk kompetensi keahlian

perbankan syariah. Hasil penelitian menunjukan buku yang dikembangakan

dinyatakan layak berdasarkan validasi ahli dengan kriteria kelayakan

berdasarkan BNSP. Kriteria kelayakan yang digunakan meliputi kelayakan isi,

kelayakan penyajian, kelayakan kebahasaan, dan kelayakan kegrafikan. Respon

siswa terhadap buku yang dikembangakan berdasarkan komponen isi,

penyajian, bahasa dan kegrafikan adalah sangat baik.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Rika Puspita Sari dan Durinda Puspasari

bertujuan untuk mengembangkan buku ajar berbasis model pembelajaran

discovery learning pada mata pelajaran administrasi umum kelas X OTKP 1 di

SMK Negeri Mojoagung dan mengetahui keefektifan penggunaan buku ajar

dalam pembelajaran. Pengembangan buku ajar dilakukan dengan menggunakan

model pengembangan Four-D (4D). Dari penelitian pengembangan tersebut

dapat disimpulkan bahwa penelitian pengembangan buku ajar dapat

menggunakan model penelitian four-D yang terdiri dari 4 tahapan

4. Penelitian yang dilakukan oleh Sintya Indriyani dan Dr. Luqman Hakim, S.Pd.,

M.SA yang bertujuan untuk mengembangkan buku ajar berbasis saintifik pada

mata pelajaran akutansi perbankan syariah kelas XII semester II SMK Negeri 2

kota Mojokerto dan mengetahui tingkat keefektifan buku ajar. Dalam penelitian

pengembangan buku ajar digunakan model pengembangan Four-D yang terdiri

dari empat tahapan. Dalam penelitian pengembangan tersebut didapatkan

25
kesimpulan bawah Four-D models yang terdiri dari empat tahapan yaitu define,

design, develop, dan dissaminante dapat digunakan dalam pengembangan buku

ajar.

C. Kerangka Berpikir

Pembelajaran yang baik dapat terwujud apabila aspek pendukungnya terpenuhi.

Salah satu aspek yang harus ada dalam pembelajaran adalah sumber belajar. Bentuk

sumber belajar salah satunya adalah buku ajar. Buku ajar adalah seperangkat buku

teks yang digunakan sebagai refrensi dalam pembelajaran. Buku ajar disusun

berdasarkan konsep kurikulum yaitu berdasarkan Kompetensi Inti, Kompetensi

Dasar dan Silabus. Buku ajar dalam kurikulum 2013 harus mampu mewujudkan

dan mendorong keaktifan dari peserta didik melalui berbagai aktivitas baik aktifitas

individu atau kelompok guna memperoleh hasil belajar yang berimbang antara

softskill dan hardskill. Hasil belajar yang berimbang adalah hasil belajar yang

memiliki keseimbangan antara aspek kognitif (pengetahuan), psikomotorik

(keterampilan) dan afektif (Sikap). Untuk mewujudkan pembelajaran yang aktif dan

kreatif buku ajar harus memuat pendekatan saintifik dalam setiap babnya.

Pendekatan Saintifik meliputi lima pengalaman belajar pokok, yaitu 1) mengamati,

2) menanya, 3) mengumpulkan informasi 4) mengasosiasi, dan 5)

mengkomunikasikan.

Berdasarkan observasi yang dilakukan di SMK Negeri 2 Klaten ditemukan

bahwa sumber belajar yang digunakan sebagai refrensi dalam pembelajaran gambar

teknik mesin masih sedikit. Bahan ajar mata pelajaran gambar teknik mesin

26
diperpustakan hanya tersedia buku teks siswa yang disediakan oleh pemerintah

serta dari materi yang disampaikan oleh pendidik melalui powerpoint. Materi yang

disampaikan oleh pendidik sudah memuat isi dari buku teks, namun dalam

penyampaiaannya masih belum mendorong keaktifan siswa karena siswa hanya

menyimak materi yang disampaikan. Disisi lain, pendidik dan peserta didik

membutuhkan sumber belajar lebih dari satu untuk menambah pengetahuan,

metode, dan latihan guna meningkatkan proses pembelajaran dan prestasi siswa

agar sesuai dengan kurikulum 2013.

Berdasarkan masalah tersebut, peneliti melakukan pengembangan buku ajar

berbasis kurikulum 2013 mata pelajaran gambar teknik mesin. Pengembangan buku

ajar bertujuan untuk menambah refrensi bagi pendidik dan peserta didik, lebih

mudah dalam memahami materi yang terdapat ilustrasi dan contoh-contoh. Selain

itu peserta didik mampu berlatih dengan mengerjakan soal-soal yang dikerjakan

dalam kelompok atau individu yang ada didalam buku serta job-job gambar yng

bisa digunakan dalam aplikasi menggambar.

Prosedur pengembangan buku ajar menggunakan model pengembangan Four-

D models, yang terdiri dari tahapan sebagai berikut: (1) Define (Pendefinisian),

peneliti melakukan observasi dan wawancara di SMK Negeri 2 Klaten untuk

melakukan indetifikasi masalah dengan menganalisis sumber ajar yang digunakan

serta metode pembelajaran dikelas, kemudian menentukan tema dan pembatasan

materi sesuai dengan silabus dan kompetensi dasar, serta kurikulum yang berlaku

disekolah; (2) Design (Perancangan) yaitu menyusun draft awal buku ajar gambar

teknik mesin yang akan dibuat, dengan menggambar serta mencari ilustrasi untuk

27
mendukung materi didalam buku ajar, serta menyiapkan soal-soal yang digunakan

untuk latihan peserta didik; (3) Develop (Pengembangan) yaitu tahap

penyempurnaan draft buku ajar dengan divalidasi oleh ahli, guru dan siswa yang

kemudian dilakukan evaluasi hasil validasi dan revisi dari masukan –masukan dari

ahki,guru dan siswa; (4) Disseminate (Penyebaran) yaitu tahap penyebarluasan

produk akhir buku ajar agar dapat digunakan dalam pembelajaran. Pada tahap 4

penyebarluasan hanya sampai di sekolah lokasi penelitian karena keterbatasan dari

peneliti.

D. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan uraian diatas, dapat dirumuskan pertanyaan penelitiannya sebagai

berikut:

1. Bagaimana hasil pengembangan buku ajar Gambar Teknik Mesin kelas 10

Teknik Fabrikasi Logam dan Manufaktur yang sesuai kurikulum di SMK

Negeri 2 Klaten?

2. Bagaimana kelayakan buku ajar sebagai sumber belajar gambar teknik mesin

kelas 10 Teknik Fabrikasi Logam dan Manufaktur di SMK Negeri 2 Klaten?

28
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Model Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian Research and Development

(R&D), yang bertujuan untuk mengembangkan produk. Produk yang

dikembangkan berupa buku ajar yang berbasis pada kurikulum 2013 pada mata

pelajaran gambar teknik mesin Kelas 10 Teknik Fabrikasi Logam dan Manufaktur

SMK N 2 Klaten.

Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model

pengembangan Thiagraja,semmel dan semmel yaitu model 4-D. Model 4-D terdiri

dari tahapan pendefinisian (define), perancangan (design), pengembangan

(develop), dan Penyebaran (disseminate). Dalam penelitian ini, pengembangan

dibatasi hanya samapai tahap pengembangan (develop) karena tahap uji coba hanya

dilakukan sampai dengan tahap uji coba dalam kelompok kecil, yaitu pada siswa

Kelas 10 SMK Negeri 2 Klaten.

B. Prosedur Penelitian

Prosedur yang digunakan dalam pengembangan buku ajar mengacu pada

model pengembangan Four-D Models, meliputi:

1. Tahap pendefinisian (Define)

Tahapan ini bertujuan untuk analisi kebutuhan dan menetapkan syarat-syarat

pengembangan produk. Dalam tahap ini terdapat lima kegiatan yang dilakukan,

29
yaitu analisis awal-akhir (front-end analysis), analisis peserta didik (learner

analysis), analisis tugas (task analysis), analisis konsep (concept analysis), dan

perumusan tujuan pembelajaran (specifying instructional objectives).

a. Analisis awal-akhir (front-end analysis)

Analisis awal akhir yang peneliti lakukan pada tahap ini yakni analisis

kurikulum dengan mengkaji kurikulum yang digunakan di sekolah. Analisis

kurikulum bertujuan untuk mengetahui kurikulum yang digunakan oleh sekolah dan

sebagai dasar dalam pengembangan buku ajar. Kurikulum yang digunakan di SMK

sebagai lokasi penelitian adalah kurikulum 2013.

b. Analisis peserta didik (learner analysis)

Analisis yang kedua adalah analisis peserta didik yang bertujuan untuk

mengetahui karateristik peserta didik. Analisis dilakukan dengan observasi peserta

didik selama pembelajaran.

c. Analisis tugas (task analysis)

Analisis tugas dilakukan dengan menganalisis tugas-tugas dan materi yang

harus dikuasai oleh peserta didik guna mencapai kompetensi yang sudah

ditentukan. analisis tugas terdiri dari kajian terhadap kompetens inti (KI) dan

kompetensi dasar (KD) mata pelajaran gambar teknik. Analisis ini bertujuan untuk

memetakan dan menyesuaikan tugas-tugas dan materi yang akan disajikan di dalam

buku ajar yang dikembangkan.

30
d. Analisis konsep (concept analysis)

Analisis konsep bertujuan untuk menentukan isi materi dari buku ajar yang

dikembangkan. Analisis konsep dilakukan dengan membuat peta konsep

pembelajaran yang digunakan sebagai sarana pencapaian kompetensi.

e. Tujuan intruksional khusus (specifying instructional objective)

Tahapan terakhir dalam tahap pendefinisian adalah analisis tujuan

pembelajaran. Tahapan ini bertujuan untuk menentukan indikator pencapaian

pembelajaran. Indikator pencapaian pembelajaran ditentukan berdasarkan analisis

tugas dan analisis kurikulum.

2. Tahap perancangan (design)

Tahap perancangan dilakukan setelah tahap pendefinisian selesai. Tahap

perancangan bertujuan untuk merancang dan menyusun produk buku ajar yang

dikembangkan. Tahap perancangan dibagi menjadi empat langkah yaitu:

a. Penyusunan tes acuan patokan

Penyusunan tes dilakukan berdasarkan analisis yang dilakukan pada tahap

pendefinisian. Bentuk instrumen yang digunakan di buku ajar berupa soal diskusi,

soal pilihan ganda, soal uraian dan soal praktikum. Setiap bab buku ajar memuat

keempat bentuk instrumen tes tersebut.

Pengukuran kelayakan produk buku ajar dilakukan dengan uji materi oleh ahli

materi dan uji media oleh ahli media menggunakan instrumen kuesioner.

Instrumen uji kelayakan pada tahap ini dijabarkan sebagai berikut:

31
b. Pemilihan media

Pemilihan media bertujuan untuk mengidentifikasikan media yang digunakan

dalam menyampaikan materi pembelajaran. Dalam tahap ini peneliti menggunakan

buku ajar yang dikembangkan.

c. Pemilihan format

Pemilihan format dalam pengembangan buku ajar bertujuan untuk mendesain

kegiatan yang terdapat di dalam buku. Pemilihan format didasarkan pada kurikulum

yang digunakan di SMK lokasi penelitian yaitu kurikulum 2013. Pendekatan yang

digunakan di dalam buku berdasarkan pada kurikulum 2013,yaitu pendekatan

saintifik.

d. Rancangan awal

Langkah ini merupakan langkah untuk membuat buku ajar sesuai dengan

kerangka isi hasil analisis kurikulum dan materi. Dalam penelitian ini peneliti

membuat rancangan awal buku ajar gambar teknik mesin berdasarkan kurikulum

2013 dan materi yang di sajikan meliputi materi alat gambar teknik, garis gambar,

huruf dan angka, etiket, kontruksi geometri, proyeksi piktorial, proyeksi

orthogonal, potongan, dan dimensi. Buku ajar meliputi kegiatan pembelajaran,

uraian materi, latihan soal dan latihan praktikum.

3. Tahap pengembangan (Develop)

Tahap pengembangan bertujuan untuk menghasilkan buku ajar yang sudah

direvisi berdasarkan masukan dari pakar. Langkah-langkah dalam tahap

pengembangan ini meliputi:

32
a. Validasi ahli

Tahap pengembangan pada penelitian ini dilakukan dengan uji validasi

materi dan media buku ajar. Uji validasi materi dilakukan oleh ahli materi dan uji

validasi media dilakukan oleh ahli media. Saran-saran dari ahli materi dan media

digunakan untuk revisi produk buku ajar hingga memenuhi kebutuhan penggunaan.

b. Uji coba produk

Uji coba produk bertujuan untuk mengaplikasikan produk yang

dikembangakan di lapangan. Responden dalam penelitian ini adalah siswa kelas 10

teknik fabrikasi logam dan manufaktur SMK N 2 Klaten. Melalui tahap ini peneliti

akan mendapatkan respon dari siswa terhadap buku ajar yang diujicobakan

4. Tahap penyebarluasan (disseminate)

Tahap penyebaran bertujuan untuk penggunaan perangkat yang telah

dikembangkan untuk digunakan dalam skala yang lebih luas, misalnya digunakan

oleh sekolah lain atau oleh guru lain. Dalam penelitian ini tahap penyebaran tidak

dapat dilakukan karena lingkup penelitian yang sempit dimana terbatas pada satu

sekolahan yaitu sekolahan tempat penelitian saja.

Prosedur pengembangan buku ajar gambar teknik mesin berdasarkan

kurikulum 2013 dengan model 4D dapat dilihat pada gambar berikut.

33
Gambar 1. Prosedur Pengembangan model 4-D

34
C. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Kelas 10 jurusan Teknik Fabrikasi Logam dan

Manufaktur SMK N 2 Klaten. Waktu penelitian dilakukan pada semester genap

tahun ajaran 2021/2022.

D. Subjek Penelitian

Subjek pada penelitian ini adalah siswa Kelas 10 jurusan Teknik Fabrikasi

Logam dan Manufaktur SMK N 2 Klaten.

E. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional menurut Sugiyono (2015: 38) adalah suatu nilai atau

atribut atau kegiatan atau sifat yang memiliki variasi tertentu yang sudah ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Variabel dan

indikator ditentukan sebelum menyusun instrumen penelitian. Variable-variabel

dirumuskan untuk menghindari kebingungan dalam mengumpulkan data. Variabel

dalam penelitian ini adalah kelayakan buku ajar.

35
Tabel 1. Definisi Operasional
Definisi Definisi operasional
Variabel
konseptual Aspek Alat Skor penilaian Skala
Kelayakan Kelayakan buku
buku ajar ajar adalah hasil isi/materi

penilaan
terhadap buku SK (Sangat
penyajian
ajar yang Kurang) skor 1
meliputi aspek K (Kurang)
materi, kebahasaan skor 2
Angket Linkert
penyajian, B (Baik) skor
kebahasaan, dan 3
kegrafikan untuk SB (Sangat
menentukan baik Baik) skor 4
kegrafikan
tidaknya buku
ajar untuk
digunakan.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara yang digunakan oleh peneliti untuk

mengumpulkan berbagai data yang dibutuhkan di lokasi penelitian. Pada penelitian

ini peneliti menggunakan metode angket atau kuesioner dalam teknik

mengumpulkan data. Angket atau kuesioner adalah suatu lembaran berisi

pertanyaan atau pernyataan tertulis yang diberikan kepada subjek penelitian untuk

dijawab guna memperoleh data atau informasi. Angket yang digunakan dalam

penelitian ini adalah angket tertutup. Angket tertutup adalah lembaran berisi

pertanyaan yang terdapat alternatif jawaban yang disajikan dalam kolom, dimana

responden memberi tanda ceklist (√) pada pilihan jawaban yang dipilih. Dalam

36
penelitian ini angket digunakan untuk uji validasi materi, uji validasi media dan

respon penggunaan oleh dosen ahli materi, dosen ahli media, guru mata pelajaran

gambar teknik dan siswa kelas 10 teknik fabrikasi logam dan manufaktur SMK N

2 Klaten menggunakan skala likert (skala 4). Alternatif jawaban yang digunakan

pada angket adalah SK (Sangat Kurang)=1, K (Kurang)=2, B (Baik)=3, SB (Sangat

B)=4. Pemilihan skala 4 dibanding skala 5 karena kecenderungan memilih alternatif

jawaban 3 (cukup) pada skala 5 sesuai dengan pendapat Djemari Mardapi (2008:

121) yang berpendapat sering terjadi kecenderungan responden memilih alternatif

jawaban 3 untuk skala linkert dalam pengukuran.

G. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen ditujukan untuk mengetahui kualitas dan kelayakan dari buku ajar

gambar teknik mesin berbasis kurikulum 2013 yang dikembangkan. Peneliti

membuat kisi-kisi angket yang digunakan untuk uji kelayakan oleh ahli materi, ahli

media, dan angket responden oleh siswa kelas 10 Teknik Fabrikasi Logam dan

Manufaktur di SMK Negeri 2 Klaten. Berikut ini merupakan kisi-kisi instrumen

penelitian yang digunakan untuk masing-masing ahli materi, ahli media dan siswa,

yaitu:

1. Instrumen uji kelayakan ahli materi

Instrumen ditujukan kepada ahli materi untuk menguji kelayakan materi buku

ajar yang dikembangkan. Angket terdiri dari 3 aspek penilaian, yaitu kelayakan

materi, kelayakan penyajian dan kelayakan kebahasaan. Kisi-kisi instrumen angket

yang akan digunakan dalam uji kelayakan oleh ahli mater disajikan pada tabel 4.

37
Tabel 2. Kisi-kisi instrumen uji kelayakan oleh ahli materi
No Aspek Indikator Nomor Butir
1 Isi/materi Cakupan materi 1, 2
Keakuratan materi 3
Kemutakhiran materi 4
Ketaatan pada hukum dan perundang-
5
undangan
Dimensi keterampilan 6,7
2 Penyajian Teknik penyajian 8, 9, 10
Pendukung penyajian 11, 12, 13, 14, 15,
16, 17
Penyajian pembelajaran 18, 19, 20, 21, 22,
23
Kelengkapan penyajian 24
3 Kebahasaan Kesesuaian dengan perkembangan
25
peserta didik
Keterbacaan 26
Kemampuan memotivasi 27
Kesesuaian dengan kaidah bahasa
28
indonesia
Penggunaan istilah dan simbol/ lambang 29, 30

2. Instrumen Uji Kelayakan oleh Ahli Media

Kuesioner dibuat dan dikembangkan berisikan kesesuaian buku ajar dengan

aspek kualitas kelayakan media. Instrumen ditujukan kepada ahli media sebagai

orang yang berkompeten dalam bidang multimedia dan kegrafikan. Kuesioner

dibuat dan dikembangkan berdasarkan aspek kegrafikan yang terdiri dari 3

38
komponen yaitu, (1) ukuran buku, (2) desain sampul buku dan (3) desain isi buku.

Kisi-kisi intrumen kuesioner uji kelayakan oleh ahli media disajikan pada tabel 5.

Tabel 3. Kisi-kisi kuesioner uji kelayakan oleh ahli media


Nomor
No Aspek Komponen Indikator Komponen
Butir
1 Kegrafikan Ukuran Buku Ukuran buku ajar 1, 2
Desain Sampul Tata letak sampul buku 3, 4
Buku Huruf sampul buku 5, 6, 7, 8
Ilustrasi sampul buku 9, 10
Desain Isi Buku Konsistensi tata letak 11, 12
Harmonisasi unsur tata 13, 14, 15
letak
Kelengkapan unsur tata 16, 17, 18,
letak 19, 20
Tata letak mempercepat 21
pemahaman
Tipografi isi buku 22, 23
sederhana
Tipografi mudah dibaca 24, 25, 26
Ilustrasi memperjelas dan 27, 28, 29,
mempermudah 30
pemahaman

3. Instrumen Kuisoner Responden

Angket responden ditujukan untuk mengetahui pendapat dan penilaian siswa

terhadap produk yang dikembangkan jika diterapkan dalam pembelajaran.

Responden dalam penelitian ini adalah siswa sebagai pengguna buku ajar.

Instrumen angket responden disusun berdasarkan 3 aspek, yaitu (1) Tampilan, (2)

39
materi, (3) kebahasaan. Kisi-kisi instrumen kuisoner responden dapat dilihat pada

tabel 6.

Tabel 4. Kisi-kisi kuesioner responden


No Aspek Indikator Nomor Butir
1 Tampilan Kemenarikan tampilan sampul buku 1
Ketepatan ukuran buku 2
Kejelasan judul sampul buku 3
2 Isi Materi 4, 5, 6
Uraian singkat 7
Penyajian ilustrasi 8, 9, 10, 11
Kegiatan pembelajaran 12, 13, 14
Soal-soal latihan 15, 16, 17
Soal-soal praktikum 18, 19, 20
Rangkuman 21
3 kebahasaan Mudah dipahami 22
Kesesuaian dengan EYD 23
Komunikatif 24
Huruf 25, 26

H. Validitas dan Reabilitas Instrumen Penelitian

Validitas merupakan suatu ukuran yang menggambarkan tingkat kasahihan

atau kevalidan instrumen (Suharsimi Arikunto 2010: 211). Instrumen penelitian

dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang hendak diukur. Pada penelitian

ini uji validitas instrumen yang digunakan adalah validitas konstruk, menggunakan

penilaian dari ahli (Judgement experts) mengenai instrumen yang telah disusun oleh

peneliti. Pendapat dari ahli digunakan untuk mengetahui butir-butir instrumen yang

40
perlu direvisi atau dihilangkan. Ahli dalam penelitian ini adalah dosen Jurusan

Pendidikan Teknik Mesin UNY.

Untuk mengujii validitas instrumen uji kelayakan buku ajar di SMK N 2

Klaten peneliti menggunakan rumus korelasi product moment dengan taraf

signifikansi 5%. Rumus korelasi product moment yang dikemukakan oleh pearson

sebagai berikut:

𝑁 ∑ 𝑋𝑌 − (∑ 𝑋)(∑ 𝑌)
𝑟 =
{𝑁𝑋 − (𝑋 )}{𝑁𝑌 − (𝑌 )}

Keterangan:

rxy =Koefisien korelasi antara variabel X dan Y

N =Jumlah Responden

∑X =Jumlah skor variabel X

∑X =Jumlah skor variabel Y

instrumen bisa dikatakan valid apabila koefisien korelasi bernilai positif dan

nilai r hitung lebih besar dari r tabel. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah

32 responden. Nilai r tabel diketahui melalui rumus df=N-2, N dalam hal ini adalah

jumlah responden sehingga diketahui df= 32-2= 30. Dari hasil tersebut kemudian

dicari pada tabel dengan taraf siginifikansi 5% sehingga diperoleh nilai r tabel

sebesar 0.349.

Reliabilitas merupakan kemampuan instrumen penelitian untuk tetap

konsisten dalam mengukut apa yang hendak diukur meskipun ada perubahan waktu

(Syahrum dan Salim, 2012: 134). Untuk menguji reabilitas instrumen penelitian

yang menggunakan sistem skorsing berjenjang dari skor tinggi sampai terendah

41
menggunakan rumus Alpha Cronbach’s. Rumus reliabilitas Alpha Cronbach’s

adalah sebagai berikut:

𝑘 ∑𝜎
𝑟 = 1−
𝑘−1 𝜎

Keterangan:

r11 = reliabilitas instrumen

k = banyaknya butit pertanyaan

∑𝜎 = jumlah varian skor tiap butir pertanyaan

𝜎 = varian total

Untuk menghitung varian skor tiap butr pertanyaan dapat digunakan rumus

sebagai berikut:

(∑ 𝑋)
∑𝑋 −
𝜎 = 𝑁
𝑁

Menurut sugiyono (2015: 257) pedoman yang dapat digunakan untuk

intrepretasi koefisien korelasi adalah sebagai berikut:

Tabel 5. Pedoman intepretasi koefisien korelasi


Interval koefisien Tingkat hubungan

0,00 - 0,199 Sangat rendah

0,20 - 0,399 Rendah

0,40 - 0,599 Sedang

0,60 - 0,799 Kuat

0,80 - 1,0 Sangat kuat

42
Harga kritik untuk indeks reliabilitas instrumen adalah 0,7 (Widoyoko, 2015:

155) .Suatu instrumen penelitian dikatakan reliabel apabila hasil koerfisien korelasi

Alpha Cronbach’s > 0,7 dan dapat digunakan sebagai instrumen penelitian.

I. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

statistik deskriptif. Analisis statistik deskriptif adalah teknik yang digunakan untuk

menganalisis data yang terkumpul dengan cara mendeskripsikan atau

menggambarkan sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang

berlaku untuk umum (Sugiyono, 2015: 207). Dalam penelitian ini teknik analisis

digunakan untuk memaparkan produk hasil pengembangan buku ajar.

Skala yang digunakan untuk penentuan kategori kelayakan produk buku ajar

yang dikembangkan adalah skala likert. Data berupa angka (kuantitatif) yang

diperoleh dari ahli materi, ahli media dan responden menggunakan angket

ditafsirkan menjadi nilai kualitatif. Alternatif jawaban angket dibagi menjadi empat

ketegori dengan ketentuan pemberian skor sebagai berikut:

Tabel 6. Kategori penilaian dan Aturan pemberian skor


Skor Skor
Keterangan
(pernyataan positif) (Pernyataan negatif)
SB (Sangat Baik) 4 1
B (Baik) 3 2
K (Kurang) 2 3
SK (Sangat Kurang) 1 4

Penilaian sangat baik diartikan menjadi sangat layak, penilian baik diartikan

layak, penilaian kurang diartikan tidak layak dan penilaian sangat kurang diartikan

43
menjadi sangat tidak layak. Data yang dikumpulkan kemudian dihitung

menggunakan rumus sebagai berikut:

∑𝑿
𝑿=
𝑵
Keterangan:

𝑿 ∶ Rata-Rata

∑ 𝑿 : Jumlah Skor

N : Jumlah penilai

Data kuantitatif yang diperoleh dari ahli media, ahli materi, dan responden

diubah menjadi nilai kualitatif sesuai dengan kategori. Skor dikonversi menjadi

niai pada skala 4 (Djemari Mardapi, 2008: 123) seperti yang ditampilkan pada tabel

7.

Tabel 7. Konversi skor ke nilai pada skala 4


Interval nilai Kategori
X ≥(X+1.SBx) Sangat Layak
(X+1.SBx)>X≥X Layak
X>X≥(X-1.SBx) Tidak Layak
X<(X-1.SBx) Sangat Tidak Layak

Keterangan tabel:
X = Skor aktual
𝑋 = Rata-rata ideal = (𝑋 +𝑋 )
SBx = Simpangan baku ideal = (𝑋 −𝑋 )

Skor rata-rata dari masing-masing penilaian ahli dan responden dideskrpsikan

secara kualitatif dengan menggunakan kriteria kategori penilaian yang disajikan

pada tabel 7. Kategori hasil penilaian kelayakan materi oleh ahli materi kemudian

44
diintrepretasikan sesuai dengan yang dijabarkan pada tabel 8. Hasil penilaian oleh

ahli media diinterpretasi sesuai dengan tabel 9. Dan hasil penilaian kelayakan buku

ajar oleh siswa sebagai responden diinterpretasi sesuai dengan tabel 10.

Tabel 8. Interpretasi kategori penilaian oleh ahli materi


Kategori penilaian Interpretasi
Aspek relevansi materi buku ajar dinyatakan sangat layak
Sangat Layak
untuk digunakan dan diujicobakan ke siswa
Aspek relevansi materi buku ajar dinyatakan layak untuk
Layak
digunakan dan diujicobakan ke siswa
Aspek relevansi materi buku ajar dinyatakan tidak layak
Tidak Layak
untuk digunakan dan diujicobakan ke siswa
Aspek relevansi materi buku ajar dinyatakan sangat tidak
Sangat Tidak Layak
layak untuk digunakan dan diujicobakan ke siswa

Tabel 9. Interpretasi kategori penilaian oleh ahli media


Kategori penilaian Interpretasi
Aspek media dalam buku ajar dinyatakan sangat layak
Sangat Layak
untuk digunakan dan diujicobakan ke siswa
Aspek media dalam buku ajar dinyatakan layak untuk
Layak
digunakan dan diujicobakan ke siswa
Aspek media dalam buku ajar dinyatakan tidak layak
Tidak Layak
untuk digunakan dan diujicobakan ke siswa
Aspek media dalam buku ajar dinyatakan sangat tidak
Sangat Tidak Layak
layak untuk digunakan dan diujicobakan ke siswa

Tabel 10. Interpretasi kategori penilaian oleh siswa


Kategori penilaian Interpretasi
Siswa sangat tertarik dengan tampilan, sangat memahami
Sangat Layak materi yang disajikan, dan sangat mudah memahami
bahasa yang digunakan dalam buku ajar.
Siswa tertarik dengan tampilan, memahami materi yang
Layak disajikan, dan mudah memahami bahasa yang digunakan
dalam buku ajar.
Siswa tidak tertarik dengan tampilan, sulit memahami
Tidak Layak materi yang disajikan, dan sulit memahami bahasa yang
digunakan dalam buku ajar.
Siswa sangat tidak tertarik dengan tampilan, sangat sulit
Sangat Tidak Layak memahami materi yang disajikan, dan sangat sulit
memahami bahasa yang digunakan dalam buku ajar.

45
DAFTAR PUSTAKA

Akbar, S. (2013). Instrumen Perangkat Pembelajaran. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Akhiruddin, Sujarwo, Atmowardoyo, H., & Nurhikmah. (2019). Belajar dan

Pembeljaran. Gowa: CV.Cahaya Bintang Cemerlang.

Arifin, Z. (2014). Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum. Bandung:

ROSDA.

Baharuddin, & Wahyuni, E. N. (2008). Teori Belajar dan Pembelajaran.

Yogyakarta: AR-RUZZMEDIA.

Budiastuti, D., & Bandur, A. (2018). Validitas dan Reabilitas Penelitian. Jakarta:

Mitra Wacana Media.

Cahyadi, A. (2019). Pengembangan Media dan Sumber Belajar Teor dan Prosedur.

Serang: Laksita Indonesia.

Depdikbud. (2003). Undang-Undang RI Nomor 20, Tahun 2003, tentang Sistem

Pendidikan Nasional.

Djatmiko, i. W., Siswanto, B. T., Sudira, P., Hamidah, & Widarto. (2013). Modul

Pendidikan Teknologi dan Kejuruan. Yogyakarta.

Hayati, S. (2017). Belajar & Pembelajaran Berbasis Cooperative Learning.

Magelang: Graha Cendekia.

Indriyani, S., & Hakim, L. (2019). PENGEMBANGAN BUKU AJAR BERBASIS

SAINTIFIK PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI PERBANKAN

SYARIAH KELAS XII SEMESTER II SMK NEGERI 2 KOTA

MOJOKERTO. Jurnal Pendidikan Akuntansi, 310-314.

46
Karwono, & Heni, M. (2013). Belajar dan Pembelajaran serta Pemanfaatan

Sumber Belajar. Depok: Rajawali Pers.

Kholik, A., Aliyyah , R. R., Widyasari, & Nasution, S. A. (2017). Pengantar Ilmu

Pendidikan. Bogor: UNIDA PRESS.

Khuluqo, I. E. (2017). Belajar dan Pembelajara, Konsep Dasar Metode dan

Aplikasi Nilai-Nilai Spiritualis dalam Proses Pembelajaran. Yogyakarta:

PUSTAKA PELAJAR.

LKPP-UNHAS. (2015). Format Bahan Ajar, Buku Ajar, Modul dan Panduan

Praktik. Makasar: LKPP-UNHAS.

Masykur. (2019). Teori dan Telaah Pengembangan Kurikulum. Bandar Lampung:

CV. Anugrah Utama Raharja.

Nasution, M. (2006). ASAS-ASAS KURIKULUM. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Nurdyansyah, & Fahyuni, E. F. (2016). Inovasi Model Pembelajaran Sesuai

Kurikulum 2013. Sidoarjo: Nizamial Learning Center.

Nurgiyantoro, B. (2008). Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum Sekolah.

Yogyakarta: BPFE.

Nurmita, F. (2017). Pengembangan Buku Ajar Siswa dan Buku Guru Berbasis

Matematika Realistik untuk Meningkatkan Pengetahuan, Sikap dan

Keterampilan Matematika Siswa Kelas VII SMP Al-Karim Kota Bengkulu.

Jurnal Pendidikan Matematika, 86-98.

Peraturan Pemerintah. (2005). Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 Tentang

Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta.

47
Ratih, N. P., & Hakim, L. (2018). Pengembangan Buku Ajar Berbasis Pendekatan

Saintifik Sebagai Bahan Ajar Mata Pelajaran Akutansi Perbankan Syariah

Pada Siswa SMK Kompetensi Keahlian Perbankan Syariah. Jurnal

Pendidikan Akutansi Vol 6, No 2, 160-166.

Sari, R. P., & Puspasari, D. (2019). PENGEMBANGAN BUKU AJAR BERBASIS

MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING PADA MATA

PELAJARAN ADMINISTRASI UMUM KELAS X OTKP 1 DI SMK

NEGERI MOJOAGUNG . Jurnal Pendidikan Administrasi Perkantoran,

39-45.

Sugiyono. (2014). METODE PENELITIAN KUANTITATIF, KUALITATIF, DAN

R&D. Bandung: Alfabeta.

Sukardi. (2003). Metodologi Penelitian Pendidikan. Yogyakarta: Bumi Aksara.

Susilo, A., Pitoyo, A., & Suryani, T. (2018). Modul PKT. 05 Media dan Sumber

Belajar Pada Era Digital. Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah

VII.

Syahrum; Salim. (2012). Metodologi Penelitan Kuantitatif. Bandung: Citapustaka

Media.

Universitas Subang. (2017). Standar Buku Ajar. Subang: Lembaga Penjaminan

Mutu Pendidikan.

Universitas Trisakti. (2020). Pedoman Penyusunan dan Pengusulan Hibah Buku

Ajar Universitas Trisakti. Jakarta: Universitas Trisakti.

Yusuf, M. (2018). Pengantar Ilmu Pendidikan. Palopo: Lembaga Penerbit Kampus

IAIN Palopo.

48

Anda mungkin juga menyukai