Anda di halaman 1dari 20

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. KAJIAN TEORI

1. Kurikulum

a. Pengertian Kurikulum

Menurut Scope and Sequence (dalam Suparno, 2007: 3) Kurikulum adalah

sejumlah hasil belajar yang diharapkan terjadi dalam setiap proses pembelajaran

dikelas dalam semua semua jenjang pendidikan. Menurut J. Galen Saylor dan

William M. Alexander (1956), kurikulum adalah segala bentuk upaya sekolah untuk

mempengaruhi proses pembelajaran peserta didik baik didalam kelas atau diluar

kelas termasuk didalamnya kegiatan ekstra-kurikuler. Hal senada juga diungkapkan

oleh Harold B. Albertycs (dalam Nasution, 2006: 5) menyebutkan bahwa kurikulum

meliputi segala bentuk kegiatan yang diselenggarakan oleh sekolah untuk peserta

didik. Selanjutnya William B. Ragan (1996) berpendapat mengenai kurikulum dalam

arti yang lebih luas, yang meliputi segala kehidupan dan program dimana kurikulum

tidak hanya meliputi bahan ajar, akan tetapi meiputi segala aspek dalam kelas yang

saling terhubung, dari hubungan social guru dengan murid, metode dalam mengajar,

dan cara mengevaluasi.

Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (Undang-Undang Republik

Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional) disebutkan

kurikulum adalah suatu atau sekumpulan perencanan dan pengaturan tentang tujuan,
isi, bahan pelajaran serta strategi yang digunakan sebagai acuan dalam

penyelenggaran kegiatan pembelajaran di sekolah guna mencapai tujuan pendidikan.

b. Fungsi dan Peranan Kurikulum

Kurikulum merupakan salah satu aspek penting dalam pendidikan, menurut

Arifin (2014: 12) kurikulum mempunyai tiga fungsi, yaitu:

1) Fungsi preventif, yaitu meminimalisir dan mencegah kesalahan dalam melakukan

sesuatu yang tidak sesuai dengan rencana kurikulum oleh para pengembang

kurikulum

2) Fungsi korektif, mengecek dan membetulkan kesalahan-kesalahan dalam

melaksanakan kurikulum yang dilakukan oleh pengembang kurikulum

3) Fungsi konstruktif, sebagai pedoman atau arah yang jelas dalam pengembangan

kurikulum agar lebih baik lagi dimasa mendatang

c. Konsep Kurikulum 2013

Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan yang meliputi tujuan,

isi, bahan ajar, metode dan strategi pembelajaran serta cara evaluasi guna mencapai

tujuan pembelajaran. Konsep kurikulum 2013 yaitu adanya keseimbangan antara

hardskill dan softskill. Pola pikir dalam perumusan kurikulum 2013 menurut

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (2014) yaitu:

1) Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari kebutuhan


2) Standar Isi diturunkan dari Standar Kompetensi Lulusan melalui Kompetensi Inti
yang bebas mata pelajaran
3) Semua mata pelajaran harus berkontribusi terhadap pembentukan sikap,
keterampilan, dan pengetahuan
4) Mata pelajaran diturunkan dari kompetensi yang ingin dicapai
5) Semua mata pelajaran diikat oleh kompetensi inti (tiap kelas)
d. Implementasi Kurikulum 2013

Implementasi kurikulum 2013 merupakan suatu proses penerapan kurikulum

dalam bentuk pembelajaran dan pembentukan karakter serta kompetensi peserta

didik. Impelemtasi kurikulum diterapkan melalui penggunaan bahan ajar, proses

pembelajaran dan evaluasi. Berikut ini merupakan bentuk-bentuk penerapan

kurikulum 2013, antara lain:

1) Buku

Buku merupakan salah satu kelengkapan dan sarana dalam proses pembelajaran

yang digunakan sebagai refrensi pada mata pelajaran tertentu. Buku yang digunakan

dalam kurikulum 2013 disusun berpusat pada peserta didik, buku harus mampu

mendorong peserta didik untuk aktif selama pembelajaran. Buku dalam kurikulum

2013 disusun mengacu pada konsep kurikulum, yaitu berdasarkan Kompetensi Inti

(KI), Kompetensi Dasar (KD), dan Silabus. Buku dibagi menjadi dua jenis, yaitu

buku siswa dan buku guru. Buku siswa ditujukan untuk peserta didik, dalam

penyusunannya buku siswa ditekankan pada activity base. Activity Based Learning

merupakan suatu proses pendekatan dalam pembelajaran yang menekankan pada

aktivitas yang bertujuan untuk mendorong dan mengembangkan keaktifan siswa

melalui berbagai aktivitas pengalaman guna memperoleh hasil belajar yang

berimbang antara aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Didalam buku memuat

model pembelajaran dan project yang akan dikerjakan oleh peserta didik. Buku guru

atau buku pegangan guru merupakan buku yang ditujukan untuk guru, didalam buku

memuat panduan bagi guru dalam mengajarkan materi kepada siswa.


2) Proses pembelajaran

Proses pembelajaran dalam kurikulum 2013 menggunakan pendekatan saintifik

dalam pembelajaran. Menurut Permendikbud no. 81 A Tahun 2013 lampiran IV

tentang Pedoman Umum Pembelajaran dinyatakan bahwa proses pembelajaran terdiri

atas lima pengalaman belajar pokok, yaitu 1) mengamati, 2) menanya, 3)

mengumpulkan informasi 4) mengasosiasi, dan 5) mengkomunikasikan. Pendekatan

saintifik didefinisikan sebagai pembelajaran yang dirancang agar peserta didik secara

aktif mendapat pengetahuan, keterampilan dan sikap melalui langkah-langka

mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasi dan mengkomunikasikan.

3) Proses penilaian

Penilaian (Assessment) adalah proses pengolahan data atau informasi yang

dikumpulkan untuk mengukur hasil belajar peserta didik. Penilaian pendidikan

berdasarkan pada Standar Nasional Pendidikan bertujuan untuk:

a) Menjamin kualitas perencanaan penilaian yang akan dignakan agar sesuai dengan

kompetensi yang akan dicapai dan berdasarkan prinsip-prinsip penilaian

b) Pelaksanaan penilaian terhadap peserta didik terjamin dilakukan secara

professional, edukatif, terbuka, efektif, efisien dan sesuai dengan konteks sosial

budaya.

c) Menjamin laporan hasil penilaian peserta didik secara objektif, akuntabel, dan

informatif.

Penilaian dalam kurikulum 2013 dibagi menjadi tiga yaitu meliputi penilaian

kompetensi pengetahuan (kognitif), sikap (afektif), dan keterampilan (psikomotorik).


Penilaian tersebut dilakukan dan diukur dengan menggunakan instrumen penilaian.

Penilaiian kompetensi sikap peserta didik dilakukan oleh pendidik melalui observasi,

penilaiian diri, penilaian teman sejawat dan jurnal, penilaian kompetensi pengetahuan

dilakukan melalui tes tulis, tes lisan dan penugasan, dan penilaian kompetensi

keterampilan dilakukan dengan menggunakan penilaian kinerja hasil peserta didik

praktuk.

Instrumen penilaian kompetensi harus memenuhi beberapa persyaratan sebelum

digunakan, persyaratan tersebut antara lain:

a) Subtansi yang mempresentasikan kompetensi yang dinilaii

b) konstruksi yang memenuhi persyaratan teknis sesuai dengan bentuk instrumen

yang digunakan

c) penggunaan bahasa yang baik dan benar serta komunikatif sesuai dengan tingkat

perkembangan peserta didik

Dengan demikian, melalui teori diatas maka kurikulum 2013 meruapakan

seperangkat rancangan, pengaturan yang digunakan untuk mweujudkan pembe;ajaran

yang baik sehingga menghasilkan hasil belajar yang berimbang antara sikap,

pengetahuan dan keterampilan peserta didik. Implementasi kurikulum 2013 meliputi

buku, pembelajaran dan penilaian pembelajaran. Buku dalam kurikulum 2013

disusun berdasarkan konsep kurikulum 2013 yang disusun berdasarkan kompetensi

inti, kompetensi dasar dan silabus. Pembelajaran menggunakan pendekatan saitifik

dan peniilaian pembelajaran meliputi penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan.


2. Buku Ajar

a. Pengertian Buku Ajar

Buku ajar adalah seperangkat buku teks yang digunakan sebagai refrensi pada

suatu mata pelajaran tertentu dalam pembelajaran disekolah (Akbar, 2013: 33). Buku

ajar digunakan sebagai kelengkapan atau sarana dalam proses pembelajaran yang

dibatasi oleh kurikulum dan silabus.

b. Ciri-Ciri Buku Ajar

Menurut Akbar (2013) buku ajar yang digunakan dalam proses pembelajaran

memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1) Sebagai sumber materi ajar

2) Sebagai refrensi buku untuk mata pelajaran tertentu

3) Disusun secara sistematis dan sederhana

4) Disertai pentunjuk pembelajaran

c. Fungsi Buku Ajar

Buku ajar selain digunakan sebagai refrensi dalam mata pelajaran juga memiliki

fungsi-fungsi lain, menurut Nasution (dalam Prastowo, 2014: 169) menjelaskan

fungsi dari buku ajar sebagai berikut:

1) Sebagai bahan referensi oleh peserta didik dalam belajar di sekolah maupun

diluar sekolah

2) Sebagai sarana evaluasi pembelajaran

3) Sebagai alat bantu dalam melaksanakan kurikulum bagi pendidik


4) Sebagai alat bantu menentukan teknik atau metode pengajaran yang akan

digunakan pendidik dalam pembelajaran

5) Sebagai sarana meningkatkan karir dan jabatan

d. Tujuan Buku Ajar

Nasution (dalam Prastowo, 2014: 169) menjelaskan mengenai tujuan dari buku

ajar sebagai berikut:

1) Memudahkan dalam menyampaikan materi pembelajaran kepada peserta didik

2) Menyediakan materi pembelajaran yang menarik dan latihan soal bagi peserta

didik

3) Memberi kemudahan bagi peserta didik untuk mempelajari materi dan berlatih

mengerjakan soal secara mandiri

e. Kegunaan Buku Ajar

Buku ajar selain digunakan sebagai pelengkap dan kelengkapan dalam proses

pembelajaran juga memiliki manfaat yang lain, menurut Nasution (dalam Prastowo,

2014: 169) menjelaskan kegunaan buku ajar sebagai berikut:

1) Membantu pendidik dalam melaksanakan kurikulum karena disusun berdasarkan

kurikulum yang berlaku.

2) Menjadi pegangan guru dalam menentukan metode pembelajaran yang akan

diterapkan.

3) Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mereview kembali hasil belajar

disekolahan dan sebagai alat bantu peserta didik dalam belajar mandiri

4) Memberikan pengetahuan bagi pesrta didik maupun pendidik


5) Menjadi penambanah nilai angka kredit untuk mempermudah kenaikan pangkat

6) Menjadi sumber penghasilan, jika diterbitkan.

f. Ciri-Ciri Buku Ajar yang Baik

Pengembangan buku ajar harus memperhatikan aspek-aspek penting untuk

menghasilkan sebuah buku ajar yang memiliki kualitas yang baik. Menurut Akbar

(2013: 34-36) buku ajar bisa dikatakan baik apabila memenuhi aspek-aspek sebagai

berikut:

1) Akurasi

Darmayati Zuchdi (dalam Akbar,2003: 34) berpendapat bawha buku ajar yang

baik adalah buku yang dalam menyajikan isi didalamnya memperhatikan akurasi.

Keakuratan isi dari buku dapat dilihat dari kecermatan dalam penyajian, bagaimana

memaparkan hasil penelitian dan kebenaran dalam mengutip kutipan.

2) Relevan

Cakupan isi atau materi dalam buku ajar harus memiliki kesuaian dengan

kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik.

3) Komunikatif

Buku ajar yang baik adalah buku yang mudah dipahami oleh pembaca. Maka dari

dalam penyusunan buku harus memperhatikan bahasa yang digunakan. Bahasa yang

digunakan dalam penulisan tidak harus formal seutuhnya, melainkan bahasa seperti

yang digunakan seperti saat guru menerangkkan antara guru dan siswa.
4) Lengkap dan sistematis

Buku ajar yang baik memuat kompetensi yang harus dikuasai oleh pembaca,

memberikan gambaran mengenai manfaat pentingnya penguasaan kompetensi serta

uraian materi yang disusun sistematis

5) Berorientasi pada Student Centered

Buku ajar harus mampu mendorong keaktifan peserta didik dalam pembelajaran,

sesuai dengan kurikulum 2013. Isi buku berisi penugasan baik tugas kelompok,

maupun, individu

6) Berpihak pada ideologi bangsa dan negara

Buku ajar yang baik adalah buku ajar yang didalamnya memuat isi-isi yang

sesuai dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan nasional yang tercantum dalam

undang-undang.

7) Kaidah bahasa benar

Penulisan isi buku ajar harus memperhatikan penggunaan ejaan, istilah dan

struktur kalimat yang tepat.

8) Terbaca

Buku ajar memiliki kemudahan dalam membaca, memperhatikan panjang pendek

kalimat dan struktur kalimat dan panjang alinea sesuai pemahaman pembaca.

Sedangkan menurut Tim Jago Nulis (2016: 13-14) ciri-ciri buku ajar yang baik

antara lain;

1) Fomat yag digunakan dalam penyusunan buku sesuai dengan ketentuan

UNESCO, yaitu ukuran kertas maksimal adalah kertas A4 (21 x 29, cm) dan
ukuran kertas minimal berdasarkan Direktorat Jendral pendidikan Tinggi adalah

kertas A5 (14,8 x 21 cm)

2) Jumlah minimal halaman batang tubuh adalah 49 halaman

3) Menggunkan bahasa semi formal

4) Memiliki ISBN (International Standard Book Number)

5) Mencantumkan Tujuan Kompetensi

6) Disusun sesuai dengan Silabus dan Rencana pembelajaran

7) Menyertakan pendapat pakar

8) Menggunakan daftar pustaka/catatan akhir, catatan akhir

9) Mengakomondasi ide-ide baru

10) Diterbitkan oleh penerbit yang kredibel

11) Tidak menyimpang dari falsafah NKRI

g. Prosedur Pengembangan Buku Ajar

Buku ajar yang berkualitas ddapatkan melalui beberapa langkah, menurut Akbar

(2013: 32) terdapat 4 langkah dalam proses pengembangan buku ajar, yaitu:

1) Identifikasi masalah

Identifikasi masalah pembelajaran dilakukan dengan cara melakukan observasi

ke kelas, penggunaan dan pemanfaatan sumber belajar selama pembelajaran dikelas,

mereview sumber belajar yang sudah ada, baik buku yang sudah digunakan guru

maupun buku yang tersedia di perpustakaan yang sesuai dengan mata pelajaran serta

meriview literature yang digunakan.


2) Analisis kurikulum

Analisis kurikulum dilakukan dengan menganalisis perangkat pembelajaran

seperti standar kompetensi, kompetensi dasar, silabus, merumuskan indikator,

merumuskan tujuan pembelajaran. Analisis kurikulum bertujuan agar buku ajar yang

dikembangkan sesuai dengan kurikulum yang berlaku dan dapat digunakan oleh

peserta didik dalam proses pembelajaran serta memuat kompetensi yang harus

dikuasai oleh peserta didik.

3) Menyusun draft buku ajar

Draft buku ajar disusun berdasarkan teoritik, dan validasi draft oleh ahli untuk

mengetahui kesesuaian draft dengan landasan teoritik yang digunakan, serta

menggunakan instrument validasi

4) Revisi draft buku ajar

Revisi draft buku ajar hasil validasi oleh ahli bertujuan untuk mengembangkan

dan menghasilkan buku ajar yang lebih baik dan sesuai dengan teori. Uji coba buku

ajar dapat dilakukan dalam praktik pembelajaran dikelas, dengan melakukan uji coba

dikelas yang dilakukan oleh guru. Dari uji coba tersebut guru dapar melakukan

validasi untuk mengetahui keterpakaian buku ajar dalam pembelajaran. Bersamaan

dengan itu peserta didik sebagai audience juga melakukan validasi keefektifan buku

ajar dalam mencapai kompetensi yang diharapkan. Keefektifan buku ajar dapat

diketahui dengan cara diuji melalui kompetensi pada peserta didik. Melalui uji coba

akan didapatkan masukan-masukan yang berfungsi untuk mengembangkan buku ajar

agar lebih baik lagi.


h. Validasi Buku Ajar

Validasi buku ajar merupakan upaya untuk menghasilkan buku yang baik dengan

validitas tinggi yang dilakukan melalui uji validasi oleh ahli, pengguna, dan

audience. Validasi ahi dilakukan oleh seorang atau beberapa ahli yang sesuai dengan

kompetensi dan dilakukan menggunakan instrumen validasi yang sudah dibuat

sebelumnya. Validasi oleh ahli juga bertujuan untuk memperbaiki dan

mengembangkan buku ajar berdasarkan dari masukan-masukan ahli. Validasi

pengguna dilakukan oleh penyusun ataupun guru yang dilakukan berdasarkan dari

hasil uji coba dikelas. Melalui uji coba dikelas dapat diketahui kelebihan dan

kekurangan dari buku ajar yang dibuat sehigga dapat menjadi masukan untuk

pengembangan selanjutnya. Selanjutnya adalah validasi Audience, dalam hal ini

Audience adalah peserta didik yang menggunakan buku ajar sebagai sumber belajar.

Validasi dilakukan utuk mengetahui keefektifan buku ajar dalam membantu

tercapainya tujuan pembelajaran, dengan melakukan uji kompetensi baik dengan tes

atau non-tes.

Dari teori yang dijabarkan, buku ajar merupakan alat dan kelengkapan

pembelajaran yang berfungsi sebagai referensi pendidik dan peserta didik dalam

pembelajaran dan berlatih latihan soal. Dalam pengembangan dan penyusunan buku

ajar yang baik harus memperhatikan beberapa aspek, antara lain akurasi dan

relevansi materi, sistematika penyusunan, berpusat pada peserta didik, komunikatif,

penggunaan kaidah bahasa yang benar, tidak melenceng dari ideologi negara,

keterbacaan dan kegrafikan yang baik.


3. Mata Pelajaran Gambar Teknik Mesin

SMK Negeri 2 klaten merupakan salah satu sekolah kejuruan yang menerapkan

kurikulum 2013 dan masa belajar 4 tahun. Didalam kurikulum dinyatakan bahwa

mata pelajaran gambar teknik mesin merupakan salah satu mata pelajaran

kompetensi kejuruan di jurusan Teknik Fabrikasi Logam dan Manufaktur. Dalam

mata pelajaran gambar teknik mesin terbagi menjadi dua pembelajaran, yaitu teori

dan praktik. Peserta didik diharapkan mampu menguasai kompetensi dasar yang ada

dalam pembelajaran mata pelajaran gambar teknik mesin. Kompetensi dasar yang

harus di kuasai dalam mata pelajaran gambar teknik mesin dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1. Kompetensi Dasar Gambar Teknik Mesin


KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
Memahami fungsi peralatan dan Memilah peralatan dan kelengkapan
kelengkapan gambar teknik gambar teknik
Memahami jenis dan fungsi garis Menempatkan garis-garis gambar teknik
gambar teknik
Memahami standar huruf dan angka Menempatkan huruf, dan angka gambar
gambar teknik teknik
Menerapkan gambar kontruksi Menunjukan gambar kontruksi
geometris geometris
Memahami aturan etiket gambar teknik Menempatkan etiket gambar teknik
Menganalisis rancangan gambar Menampilkan gambar proyeksi pictorial
proyeksi pictorial
Meganalisis rancangan gambar proyeksi Menampilkan gambar proyeksi
orthogonal kuadran I dan kuadran III orthogonal kuadran I dan kuadran III
(2D)
Mengevaluasi gambar potongan Merancang gambar potongan
Mengevaluasi hasil pemberian ukuran Merancang pemberian ukuran pada
pada gambar gambar
(Sumber: Kompetensi dasar mata pelajaran gambar teknik mesin SMK Negeri 2
Klaten)
Kompetensi dasar dibagi dalam 2 semester, yaitu semester gasal dan semester

genap. Kompetensi dasar dijabarkan lagi dalam silabus ke dalam indikator

pencapaian kompetensi sebagai acuan ketercapaian kompetensi. Sebagai contoh pada

kompetensi memahami fungsi peralatan dan kelengkapan gambar teknik mempunyai

indikator pencapaian kompetensi yaitu menerangkan jenis-jenis peralatan dan

kelengkapan gambar sesuai fungsinya. Tabel silabus tersebut dapat dilihat pada tabel

2.

Tabel 2. Silabus Gambar Teknik Mesin

(Sumber: Silabus Gambar Teknik Mesin Jurusan Pendidikan Teknik Pengecoran

Logam SMK Negeri 2 Klaten)


Dalam pembelajaran gambar teknik mesin peserta didik mempelajari tentang

peralatan dan kelengkapan gambar teknik, jenis dan fungsi garis, standar huruf dan

angka, gambar kontruksi geometris, aturan etiket gambar teknik, proyeksi piktorial,

proyeksi orthogonal kuadran I dan kuadran III (2D), gambar potongan, hasil

pemberian ukuran pada gambar. Materi yang dipelajari adalah teori yang kemudian

diaplikasikan ke dalam praktik menggambar.

Menurut David A. Madsen dan David P. Madsen (2011: 8) menjelaskan mengenai

gambar teknik, yaitu:

” Engineering drawing is the common language of engineering and describes the

process of creating drawings for any engineer- ing or architectural application.”

Pengertian diatas menjelaskan bahwa gambar teknik adalah sebuah bahasa

umum dari teknik yang digunakan untuk menjelaskan suatu proses pembuatan suatu

produk. Gambar teknik adalah representasi dua dimensi dari suatu objek tiga dimensi

(K Venkata Reddy, 2008).

Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa gambar teknik adalah

gambaran dua dimensi dari sebuah objek tiga dimensi yang digunakan sebagai alat

komunikasi antara designer dengan operator untuk menjelaskan suatu proses

pembuatan suatu produk. Gambar teknik dibuat dengan standard dan format yang

sudah ditentukan yang berguna untuk memberikan mengkomunikasikan informasi

secara mendetail tentang desain suatu produk. Kemampuan membaca gambar

adalaha persyaratan paling penting yang harus dikuasai orang teknik. Dibandingkan

deskripsi verbal dan tertulis, metode ini lebih singkat dan lebih jelas. Melalui gambar
teknik, seseorang dilatih untuk memiliki kemampuan untuk mampu membaca dan

menyiapkan gambar teknik, kemampuan membuat sketsa objek secara bebas,

kekuatan untuk membayangkan, menganalisis dan berkomunikasi.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Dalam penelitian ini, peneliti membaca beberapa referensi penelitian terdahulu

yang berkaitan dengan pengembangan buku ajar, antara lain:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Fina Nurmita tentang pengembangan buku ajar

siswa dan buku guru berbasis matematika realistik untuk meningkatkan

pengetahuan, sikap dan keterampilan matematika siswa kelas VII SMP AL-

KARIM Kota Bengkulu menyatakan bahwa: 1) Hasil Penngamatan dari

penggunaan buku ajar siswa dan guru berbasis matematika realistik mampu

meningkatkan pengetahuan siswa dengan rata-rata 80,02 dan 76% siswa memiliki

nilai diatas KKM. 2) Hasil pengamatan pada lembar observasi menunjukan

tingkat keaktifan siswa meningkat dengan nilai 4,1. 3) Hasil lembar pengamatan

menunjukan keterampilan siswa meningkat dengan nilai 4,03.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Nela Puspita Ratih dan Luqman Hakim tentang

pengembangan buku ajar berbasis pendekatan saintifik sebagai bahan ajar mata

pelajaran akutansi perbankan syariah pada siswa smk kompetensi keahlian

perbankan syariah. Hasil penelitian menunjukan buku yang dikembangakan

dinyatakan layak berdasarkan validasi ahli dengan kriteria kelayakan berdasarkan

BNSP. Kriteria kelayakan yang digunakan meliputi kelayakan isi, kelayakan

penyajian, kelayakan kebahasaan, dan kelayakan kegrafikan. Respon siswa


terhadap buku yang dikembangakan berdasarkan komponen isi, penyajian,

bahasa dan kegrafikan adalah sangat baik.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Rika Puspita Sari dan Durinda Puspasari

bertujuan untuk mengembangkan buku ajar berbasis model pembelajaran

discovery learning pada mata pelajaran administrasi umum kelas X OTKP 1 di

SMK Negeri Mojoagung dan mengetahui keefektifan penggunaan buku ajar

dalam pembelajaran. Pengembangan buku ajar dilakukan dengan menggunakan

model pengembangan Four-D (4D). Dari penelitian pengembangan tersebut

dapat disimpulkan bahwa penelitian pengembangan buku ajar dapat

menggunakan model penelitian four-D yang terdiri dari 4 tahapan

4. Penelitian yang dilakukan oleh Sintya Indriyani dan Dr. Luqman Hakim, S.Pd.,

M.SA yang bertujuan untuk mengembangkan buku ajar berbasis saintifik pada

mata pelajaran akutansi perbankan syariah kelas XII semester II SMK Negeri 2

kota Mojokerto dan mengetahui tingkat keefektifan buku ajar. Dalam penelitian

pengembangan buku ajar digunakan model pengembangan Four-D yang terdiri

dari empat tahapan. Dalam penelitian pengembangan tersebut didapatkan

kesimpulan bawah Four-D models yang terdiri dari empat tahapan yaitu define,

design, develop, dan dissaminante dapat digunakan dalam pengembangan buku

ajar.

C. Kerangka Berpikir

Pembelajaran yang baik dapat terwujud apabila aspek pendukungnya terpenuhi.

Salah satu aspek yang harus ada dalam pembelajaran adalah sumber belajar. Bentuk
sumber belajar salah satunya adalah buku ajar. Buku ajar adalah seperangkat buku

teks yang digunakan sebagai refrensi dalam pembelajaran. Buku ajar disusun

berdasarkan konsep kurikulum yaitu berdasarkan Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar

dan Silabus. Buku ajar dalam kurikulum 2013 harus mampu mewujudkan dan

mendorong keaktifan dari peserta didik melalui berbagai aktivitas baik aktifitas

individu atau kelompok guna memperoleh hasil belajar yang berimbang antara

softskill dan hardskill. Hasil belajar yang berimbang adalah hasil belajar yang

memiliki keseimbangan antara aspek kognitif (pengetahuan), psikomotorik

(keterampilan) dan afektif (Sikap). Untuk mewujudkan pembelajaran yang aktif dan

kreatif buku ajar harus memuat pendekatan saintifik dalam setiap babnya.

Pendekatan Saintifik meliputi lima pengalaman belajar pokok, yaitu 1) mengamati, 2)

menanya, 3) mengumpulkan informasi 4) mengasosiasi, dan 5) mengkomunikasikan.

Berdasarkan observasi yang dilakukan di SMK Negeri 2 Klaten ditemukan

bahwa sumber belajar yang digunakan sebagai refrensi dalam pembelajaran gambar

teknik mesin masih sedikit. Bahan ajar mata pelajaran gambar teknik mesin

diperpustakan hanya tersedia buku teks siswa yang disediakan oleh pemerintah serta

dari materi yang disampaikan oleh pendidik melalui powerpoint. Materi yang

disampaikan oleh pendidik sudah memuat isi dari buku teks, namun dalam

penyampaiaannya masih belum mendorong keaktifan siswa karena siswa hanya

menyimak materi yang disampaikan. Disisi lain, pendidik dan peserta didik

membutuhkan sumber belajar lebih dari satu untuk menambah pengetahuan, metode,
dan latihan guna meningkatkan proses pembelajaran dan prestasi siswa agar sesuai

dengan kurikulum 2013.

Berdasarkan masalah tersebut, peneliti melakukan pengembangan buku ajar

berbasis kurikulum 2013 mata pelajaran gambar teknik mesin. Pengembangan buku

ajar bertujuan untuk menambah refrensi bagi pendidik dan peserta didik, lebih

mudah dalam memahami materi yang terdapat ilustrasi dan contoh-contoh. Selain itu

peserta didik mampu berlatih dengan mengerjakan soal-soal yang dikerjakan dalam

kelompok atau individu yang ada didalam buku serta job-job gambar yng bisa

digunakan dalam aplikasi menggambar.

Prosedur pengembangan buku ajar menggunakan model pengembangan Four-D

models, yang terdiri dari tahapan sebagai berikut: (1) Define (Pendefinisian), peneliti

melakukan observasi dan wawancara di SMK Negeri 2 Klaten untuk melakukan

indetifikasi masalah dengan menganalisis sumber ajar yang digunakan serta metode

pembelajaran dikelas, kemudian menentukan tema dan pembatasan materi sesuai

dengan silabus dan kompetensi dasar, serta kurikulum yang berlaku disekolah; (2)

Design (Perancangan) yaitu menyusun draft awal buku ajar gambar teknik mesin

yang akan dibuat, dengan menggambar serta mencari ilustrasi untuk mendukung

materi didalam buku ajar, serta menyiapkan soal-soal yang digunakan untuk latihan

peserta didik; (3) Develop (Pengembangan) yaitu tahap penyempurnaan draft buku

ajar dengan divalidasi oleh ahli, guru dan siswa yang kemudian dilakukan evaluasi

hasil validasi dan revisi dari masukan –masukan dari ahki,guru dan siswa; (4)

Disseminate (Penyebaran) yaitu tahap penyebarluasan produk akhir buku ajar agar
dapat digunakan dalam pembelajaran. Pada tahap 4 penyebarluasan hanya sampai di

sekolah lokasi penelitian karena keterbatasan dari peneliti.

D. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan uraian diatas, dapat dirumuskan pertanyaan penelitiannya sebagai

berikut:

1. Seperti apa buku ajar berbasis kurikulum 2013 pada mata pelajaran gambar

teknik mesin kelas X Teknik Fabrikasi Logam dan Manufaktur di SMK Negeri 2

Klaten?

2. Bagaimana kelayakan buku ajar sebagai sumber belajar gambar teknik mesin

kelas X Teknik Fabrikasi Logam dan Manufaktur di SMK Negeri 2 Klaten?

Anda mungkin juga menyukai