Anda di halaman 1dari 4

Jurnal Pesisir dan Laut Tropis Volume 2 Nomor 1 Tahun 2017

BIOAKTIVITAS ANTIBAKTERI FRAKSI ODS SPONS Agelas sp.


DARI PERAIRAN PULAU BUNAKEN

(ODS Fraction Antibacterial Bioactivity of Agelas sp.


Sponge Collected from Bunaken Waters)

Luissandy1*, Deiske A. Sumilat1, Rosita A. J. Lintang1

1. Program Studi Ilmu Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Sam
Ratulangi, Manado.
*e-mail : luissandy28@gmail.com

The aims of this research are to get sponge crude extract of Agelas sp. from Bunaken
Island waters then fractionated by reversed phase column chromatography technique into 6
fractions with the solvents combination dH2O:CH3OH and analyzed the antibacterial bioactivity
of ODS sponge fraction against the growth of Escherichia coli and Staphylococcus aureus
bacteria using disc diffusion method from Kirby and Bauer. The final result of this study showed
that fractions 1-5 had antibacterial bioactivity against E. coli and S. aureus and fraction 6 had no
activity, and the two fractions had the highest activity with the diameter of inhibition zone ie
fraction 1 with diameter (18,0 mm) and fraction 2 (18,3 mm) against E. coli bacteria and for S.
aureus the inhibition zone diameter of fraction 1 (17,0 mm), and fraction 2 (16,7 mm). This
research showed the Agelas sp. sponge is a potential organism to be expended as antibacterial

drug candidate.
Keywords: sponge, Agelas sp., antibacterial, column chromatography, octadecyl-silica.

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan ekstrak kasar spons Agelas sp. dari
Perairan Pulau Bunaken lalu difraksinasi dengan teknik reversed phase kromatografi kolom
menjadi 6 fraksi dengan kombinasi pelarut dH2O:CH3OH kemudian menganalisis bioaktivitas
antibakteri dari fraksi ODS spons terhadap pertumbuhan bakteri E. coli dan S. aureus
menggunakan metode difusi agar (disc diffusion Kirby and Bauer). Hasil akhir dari penelitian ini
yaitu fraksi 1-5 memiliki bioaktivitas antibakteri terhadap E. coli dan S. aureus dan fraksi 6 tidak
memiliki aktivitas, dan dua fraksi diantaranya memiliki aktivitas tertinggi dengan diameter rata-
rata zona hambat yaitu fraksi 1 dengan diameter (18,0 mm) dan fraksi 2 (18,3 mm) terhadap
bakteri E. coli dan untuk S. aureus diameter zona hambat fraksi 1 yaitu (17,0 mm), dan fraksi 2
(16,7 mm). Melalui hasil yang diperlihatkan, senyawa bioaktivitas antibakteri fraksi ODS spons
Agelas sp. adalah senyawa aktif yang bersifat sedang dan berpotensi sebagai kandidat obat
antibakteri.

Kata kunci: spons, Agelas sp., antibakteri, kromatografi kolom, octadecyl-silica.

PENDAHULUAN kontribusi yang penting terhadap


komunitas bentik laut dan sangat umum
Perairan laut di Indonesia tidak
dijumpai di perairan tropik maupun sub
hanya berfungsi sebagai cadangan
tropik (Rares, 2015; Haedar et al., 2016).
sumber air di dunia, habitat untuk
Spons merupakan salah satu biota
berbagai jenis biota, dan bahan makanan
laut yang sangat prospektif sebagai
dari berbagai ragam biota laut, tetapi juga
sumber senyawa bahan-bahan alami
sebagai sumber bahan pembuatan
seperti peptida, terpenoid, steroid,
kosmetik dan obat-obatan yang berasal
asetogenin, alkaloid, halida siklik,
dari Perairan Bunaken, salah satu
senyawa nitrogen dan lain-lain. Senyawa-
sumberdaya yang dimiliki dan berpotensi
senyawa ini memiliki aktivitas
untuk dikembangkan adalah organisme
farmakologis antaralain antifouling,
spons. Hewan tersebut turut memberikan
1
Jurnal Pesisir dan Laut Tropis Volume 2 Nomor 1 Tahun 2017

antitumor, anti- inflamasi, antivirus, antibakteri, dan


antimalaria (Bara, 2007; Rompas, 2011; centrifuge tube, micropipete (µl), dan
Rahman et al., 2014; Blunt et al., 2015). peralatan gelas. Sedangkan untuk bahan-
Munculnya permasalahan bahan pembuatan media B1 dibuat
resistensi bakteri terhadap beberapa jenis dengan menggunakan pepton, ekstrak
antibiotik menyebabkan adanya berbagai daging (meat extract), natrium klorida
upaya dalam menemukan senyawa yang (NaCl), agar, dan aquades. Serta bahan
memiliki aktivitas sebagai antibakteri. lainnya seperti spons Agelas sp. (sampel),
Antibakteri adalah zat atau senyawa yang filter paper, kertas cakram, ODS C-18,
dapat mengganggu pertumbuhan atau etanol dan metanol.
bahkan dapat mematikan bakteri dengan Beberapa peralatan dan bahan-
cara merusak metabolisme mikroba bahan seperti filter paper, micropipete,
(Schunack et al., 1990; Madigan, 2005). centrifuge tube, agar dextrose kentang,
Salah satu organisme yang sangat pepton, ekstrak daging (meat extract), dan
berpotensi sebagai sumber antibakteri ODS C-18, diperoleh dari TMPU (Tohoku
adalah spons, dimana hewan ini telah Medical and Pharmaceutical University,
menjadi perhatian utama dalam berbagai Japan). Alat-alat dan bahan pembuatan
riset mengenai senyawa bioaktif yang media B1 yang digunakan pada pengujian
dikandungnya. Spons laut memiliki potensi antibakteri ini seperti peralatan gelas
bioaktif yang sangat besar yaitu selama dicuci bersih, dikeringkan dan disterilisasi
kurang lebih 50 tahun terakhir ada begitu menggunakan autoklaf pada suhu 121oC
banyak senyawa bioaktif yang telah selama kurang lebih 15 menit.
ditemukan dari spons (Bara, 2007).
Ekstraksi Spons
METODE PENELITIAN
Sampel diekstraksi terlebih dahulu
Waktu dan Tempat Penelitian dengan cara spons dipotong–potong kecil
Rangkaian kegiatan penelitian untuk dimasukkan ke dalam botol plastik
yang meliputi pengambilan sampel, yang sudah berisikan etanol/EtOH
pekerjaan di laboratorium, dan sebanyak 250 gram per-botol, kemudian
penyusunan laporan dimulai sejak bulan setiap botol yang telah berisikan sampel
November 2016 dan berlangsung hingga spons ditandai dengan menempelkan
bulan Mei 2017. Pengambilan dan kertas label pada masing-masing botol
preparasi sampel dilakukan di Perairan yang berisikan sampel.
Pangalisang Pulau Bunaken, sedangkan
pengamatan dan analisis data dilakukan di Fraksinasi Ekstrak Spons dengan
Laboratorium Biologi Molekuler dan Kromatografi Kolom
Farmasetika Laut Fakultas Perikanan dan Sebanyak 5 gram ekstrak spons
Ilmu Kelautan Universitas Sam Ratulangi, Agelas sp. diambil dan diencerkan dengan
Manado. menambahkan sedikit metanol dengan
konsentrasi 100 %. Setelah itu sampel
Identifikasi Sampel difraksinasi menggunakan teknik reversed
Identifikasi terhadap sampel spons phase kromatografi kolom yang berisikan
dilakukan dengan cara mengamati bahan ODS (Octadecyl-silica) dengan
morfologi organisme spons berupa kombinasi pelarut metanol dan aquades
bentuk, warna, dan tekstur spons. (CH3OH:dH2O), lalu dibuat stepwise
Pengamatan morfologi organisme spons elution/elusi bertahap dari 0 % CH3OH
dilakukan dengan berdasarkan acuan dalam 150 ml dH2O menjadi 100 %
pada website dari www.sponsguide.com. CH3OH dan 0 % dH2O, dengan masing-
masing konsentrasi yakni fraksi 1 (0
Alat dan Bahan %:100 %),
Beberapa peralatan yang fraksi 2 (30 %:70 %), fraksi 3 (50 %:50 %),
digunakan pada penelitian ini, antara lain fraksi 4 (65 %:35 %), fraksi 5 (80 %:20 %),
autoklaf, 1 set rotary vacum evaporator, dan fraksi 6 (100 %:0 %).
freezedryer, 1 set alat kromatografi kolom, Untuk pembuatan fraksi-fraksi yaitu
2
Jurnal Pesisir dan Laut Tropis Volume 2 Nomor 1 Tahun 2017

diambil 12 gelas erlenmeyer, 6 gelas


erlenmeyer dijadikan sebagai wadah
fraksi

3
Thank you for using www.freepdfconvert.com service!

Only two pages are converted. Please Sign Up to convert all pages.

https://www.freepdfconvert.com/membership

Anda mungkin juga menyukai