Anda di halaman 1dari 18

HANDOUT

MATERI PEMBELAJARAN
Nama Satuan Pendidikan : SMK PGRI 3 Malang
Mata Pelajaran : Teknik Pemesinan Frais
Kelas/Program/Paket : XI/Teknik Mesin/Teknologi dan Rekayasa
Keahlian
Kompetensi Dasar : 3.1 Memahami bagian-bagian mesin frais
berdasarkan jenis dan fungsinya
Indikator : 3.1.1 Menjelaskan definisi mesin frais secara
umum
3.1.2 Mengklasifikasikan proses pada mesin
frais
3.1.3 Menunjukkan bagian-bagian mesin frais
berdasarkan jenis dan fungsinya
Penyusun : Arindita Putri
NIM : 180511625590

Tujuan Pembelajaran
1. Setelah melakukan membaca dan mencermati buku, secara perseorangan siswa
dapat menjelaskan definisi mesin frais secara umum dengan santun dan
percaya diri.
2. Setelah memperhatikan tayangan presentasi, secara perseorangan siswa dapat
menjelaskan mengklasifikasikan proses pada mesin frais dengan tepat dan
benar.
3. Setelah memperhatikan tayangan video, secara berkelompok siswa dapat
menunjukkan bagian-bagian mesin berdasarkan jenis dan fungsinya dengan
tepat dan benar.
4. Setelah melakukan presentasi secara berkelompok, siswa dapat membedakan
fungsi setiap bagian-bagian mesin frais berdasarkan jenis dan fungsinya
dengan tepat dan benar.
5. Melalui kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan, siswa dapat
menyimpulkan bagian-bagian mesin frais berdasarkan jenis dan fungsinya.
Sumber Belajar
1. Kemendikbud. 2015. Teknik Pemesinan Frais 1. Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
2. Kemendikbud. 2018. Modul Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais.
Jakarta: Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Pendidik.
3. Rahmat, T. & Mursidi, H. 2013. Teknik Pemesinan Frais 1. Jakarta: Direktorat
Jenderal Pendidikan Menengah.
4. Widarto. 2008. Teknik Pemesinan Jilid 1 Untuk SMK. Jakarta: Direktorat
Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.
5. Wirawan, S. 2008. Teknik Produksi Mesin Industri. Jakarta: Direktorat
Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah.

ARINDITA PUTRI 2
Materi Pembelajaran
A. Definisi Mesin Frais
Mesin frais (milling machine) adalah mesin perkakas yang dalam proses
kerja pemotongannya dengan menyayat/memakan benda kerja menggunakan alat
potong bermata banyak yang berputar (multipoint cutter). Pada saat alat potong
(cutter) berputar, gigi-gigi potongnya menyentuh permukaan benda kerja yang
dijepit pada ragum meja mesin frais sehingga terjadilah pemotongan/penyayatan
dengan kedalaman sesuai penyetingan sehingga menjadi benda produksi sesuai
dengan gambar kerja yang dikehendaki (Wirawan, 2008).
Mesin frais adalah salah satu jenis mesin perkakas yang dapat digunakan
untuk mengerjakan benda kerja untuk berbagai bentuk komponen termasuk roda
gigi sesuai tuntutan dan kebutuhan pekerjaan, dengan menggunakan berbagai
kelengkapan dan pisau frais sebagai alat potongnya (Rahmat dan Mursidi,
2013:10).
Apabila dilihat dari cara kerjanya, mesin frais termasuk jenis mesin
perkakas yang mempunyai gerak utama berputar dengan posisi spindel
mendatar/horizontal atau tegak/vertikal. Pada saat digunakan, pisau frais
dipasang/diikatkan pada arbor atau dengan alat pengikat lainnnya dengan didukung
oleh penyangga arbor. Jika mesin dihidupkan maka pisau frais yang terikat pada
arbor akan ikut berputar dan dengan arah putaran sesuai ketentuan, pisau frais
tersebut dapat melakukan penyayatan/pemotongan. Arah putaran pisau frais dapat
diatur sesuai kebutuhan, yaitu searah atau berlawanan jarum jam, yang besar
putarannya mengacu pada hasil perhitungan (Rahmat dan Mursidi, 2013:10).
B. Klasifikasi Proses Pada Mesin Frais
Proses frais dapat diklasifikasikan dalam tiga jenis, yaitu frais periperal (slab
milling), frais muka (face milling), dan frais jari (end milling) yang dapat dilihat
pada Gambar 1. (Widarto, 2008: 187).

ARINDITA PUTRI 3
Gambar 1. Tiga klasifikasi proses frais: (a) frais periperal/slab milling, (b) frais muka/face
milling, dan (c) frais jari/end milling

1. Frais Periperal (slab milling)


Proses frais ini disebut juga slab milling, permukaan yang difrais dihasilkan
oleh gigi pisau yang terletak pada permukaan luar badan alat potongnya. Sumbu
dari putaran pisau biasanya pada bidang yang sejajar dengan permukaan benda
kerja yang disayat (Widarto, 2008:187).
2. Frais Muka (face milling)
Pada frais muka, pisau dipasang pada spindel yang memiliki sumbu putar
tegak lurus terhadap permukaan benda kerja. Permukaan hasil proses frais
dihasilkan dari hasil penyayatan oleh ujung dan selubung pisau (Widarto,
2008:187).
3. Frais Jari (end milling)
Pisau pada proses frais jari biasanya berputar pada sumbu yang tegak lurus
permukaan benda kerja. Pisau dapat digerakkan menyudut untuk menghasilkan
permukaan menyudut. Gigi potong pada pisau terletak pada selubung pisau dan
ujung badan pisau (Widarto, 2008:188).
C. Jenis-Jenis Mesin Frais Beserta Bagian-Bagiannya
Terdapat dua jenis mesin frais berdasarkan fungsi kegunaannya, yaitu
menurut sumbu utama dan mesin frais khusus. Mesin frais menurut sumbu utama
terdiri dari mesin frais tegak (vertical milling machine), mesin frais horizontal
(horizontal milling machine), dan mesin frais universal (universal milling machine).
Sedangkan mesin frais khusus terdiri dari mesin frais copy (copy milling machine),
mesin frais hobbing (hobbing milling machine), mesin frais sloting (sloting milling
machine), mesin frais gravir (engrafing milling machine), mesin frais planer, dan
mesin frais CNC.

ARINDITA PUTRI 4
1. Mesin Frais Tegak (vertical milling machine)
Mesin frais tegak adalah suatu mesin frais yang arbornya tegak (vertical)
seperti gambar, sedang mejanya dapat bergerak ke arah memanjang (longitudinal)
dan/atau melintang (cross slide) serta naik turun (Kemendikbud, 2018:8).

Gambar 2. Mesin Frais Tegak

Keterangan pada gambar:


1. Kolom/bodi 8. Lutut (knee)
2. Kepala spindel 9. Poros penggerak naik/turun meja
3. Spindel 10. Handel gerak memanjang
4. Meja mesin (table machine) 11. Handel ke arah melintang
5. Motor penggerak spindel 12. Handel pengatur naik/turun spindel
6. Gear box feeding 13. Switch ON-OFF motor spindel
7. Pendukung lutut 14. Switch ON-OFF motor otomatis

2. Mesin Frais Mendatar (horizontal milling machine)


Mesin frais mendatar adalah suatu mesin frais yang arbornya mendatar
(horizontal) seperti gambar. Dengan demikian pemasangan alat potongnya/pisau
juga harus pada posisi mendatar, sehingga hanya pada saat melakukan pemotongan
hanya dapat menggunakan jenis pisau mantel/helik (plane milling cutter). Gerakan

ARINDITA PUTRI 5
mejanya dapat bergerak ke arah memanjang (longitudinal) dan melintang (cross
slide) serta naik turun (Rahmat & Mursidi, 2013:12).

Gambar 3. Mesin Frais Mendatar

Keterangan pada gambar:


a. Lengan penahan arbor l. Pendukung lutut
b. Tuas otomatis meja memanjang m. Alas bodi
c. Meja (table machine) n. Switch kontrol gerak arah naik
turun
d. Handel penggerak memanjang o. Motor penggerak spindel
e. Tuas pengunci meja mesin p. Dudukan meja (bed machine)
f. Handel penggerak meja melintang q. Motor penggerak otomatis
g. Gear box feeding r. Kolom/bodi
h. Tombol ON-OFF motor otomatis s. Spindel mesin
i. Poros pengatur naik/turun meja t. Lengan mesin
j. Switch kontrol gerak arah naik u. Lengan penahan arbor
turun
k. Lutut (knee) v. Tombol ON-OFF spindel

3. Mesin Frais Universal


Mesin frais universal adalah suatu jenis mesin frais yang memiliki
kedudukan arbor yang dapat dipasang pada spindel posisi mendatar dan juga dapat

ARINDITA PUTRI 6
dipasang pada posisi tegak, karena pada umumnya disediakan spindel kepala tegak.
Dengan demikian pemasangan alat potongnya/pisau dapat dilakukan pada posisi
mendatar dan juga vertikal, sehingga tidak hanya menggunakan jenis alat potong
atau pisau mantel/helik (plain milling cutter) saja, akan tetapi juga dapat
menggunakan jenis alat potong lainnya yang dipasang pada posisi tegak. Selain itu
mesin frais universal memiliki ciri/tanda, yaitu mejanya dapat digeser pada derajat
tertentu untuk memfasilitasi pada saat melakukan pengefraisan helik (Rahmad &
Mursidi, 2013:13).
Berdasarkan uraian di atas, maka bagian-bagian mesin frais universal adalah
gabungan antara mesin frais horizontal dan mendatar, hanya saja ditambahkan meja
mesinnya dapat digeser (swivel bed) yang dapat dilihat pada Gambar 4. sehingga
bagian-bagian mesin frais universal tidak perlu diuraikan/disebutkan lagi (Rahmad
& Mursidi, 2013:13).

Gambar 4. Mesin Frais Universal

Dapat disimpulkan bahwa mesin frais universal merupakan suatu mesin


frais dengan kedudukan arbornya mendatar dan tegak serta gerakan mejanya dapat

ARINDITA PUTRI 7
kearah memanjang (longitudinal), melintang (cross slide), naik turun dan dapat
diputar membuat sudut tertentu terhadap body mesin.
4. Mesin Frais Copy (copy milling machine)
Mesin frais copy atau copy milling machine merupakan mesin frais yang
digunakan untuk mengerjakan bentukan yang rumit. Oleh sebab itu, perlu dibuat
master atau mal yang dipakai sebagai referensi untuk membuat bentukan yang sama
(Kemendikbud, 2015:15).

Gambar 5. Mesin Frais Copy

Mesin frais copy pada Gambar 5. merupakan salah satu jenis mesin frais
yang digunakan untuk mengerjakan benda kerja yang memilki bentuk atau profil
khusus. Prinsip kerjanya adalah bentuk benda kerja yang dihasilkan akan mengikuti
atau sama dengan bentuk mal/masternya. Maka dari itu, sebelum melakukan
pengefraisan, proses awalnya dibuat terlebih dahulu mal/masternya yang akan
digunakan sebagai referensi, sehingga benda yang dihasilkan akan memiliki bentuk
atau profil sama dengan mal/master (Rahmat dan Mursidi, 2013:14-15).
Mesin faris copy, dilengkapi dengan dua kepala spindel mesin yang
fungsinya adalah sebagai berikut:

ARINDITA PUTRI 8
 Spindel mesin yang pertama berfungsi untuk mengikuti bentukan
masternya.
 Spindel mesin yang kedua berfungsi memotong benda kerja sesuai bentukan
masternya.
Antara spindel mesin yang pertama dan kedua dihubungkan dengan
menggunakan sistem hidrolik. Sistem referensi pada waktu proses pengerjaan
adalah sebagai berikut:
 Sistem menuju satu arah, yaitu tekanan pengarah (guide) pada head pertama
ke arah master adalah 1 arah.
 Sistem menuju satu titik, yaitu tekanan pengarah (guide) menuju pada satu
titik dari master.
5. Mesin Frais Hobbing (hobbing milling machine)

Gambar 6. Mesin Frais Hobbing

Mesin frais hobbing yang dapat dilihat pada Gambar 6. merupakan salah
satu jenis mesin frais yang dikhususkan untuk membuat bermacam-macam bentuk
roda gigi (gear) diantaranya roda gigi lurus, helik dan cacing. Alat potong yang
digunakan memiliki bentuk yang spesifik dan profil gigi (evolvente) yang standar,

ARINDITA PUTRI 9
sehingga menghasilkan roda gigi yang lebih presisi jika dibandingkan dengan hasil
roda gigi yang dibuat pada mesin frais standar atau universal (Rahmat dan Mursidi,
2013:16).
6. Mesin Frais Sloting (sloting milling machine)

Gambar 7. Mesin Frais Sloting

Mesin sloting yang dapat dilihat pada Gambar 7. merupakan salah satu jenis mesin
frais yang digunakan untuk membuat alur, yaitu berupa alur pasak/spie pada lubang
sebuah benda kerja, membuat roda gigi dalam/luar dengan kepresisian rendah dan
membuat bentuk alur lainnya. Mesin jenis ini pada umumnya digunakan pada posisi
tegak atau vertikal, yang cara kerjanya naik turun dengan panjang langkah sesuai
tuntutan dan kebutuhan pekerjaan (Rahmat dan Mursidi, 2013:16).

ARINDITA PUTRI 10
7. Mesin Frais Gravir (engrafing milling machine)

Gambar 8. Mesin Gravir Manual

Gambar 9. Mesin Gravir CNC

Mesin gravir adalah salah satu jenis mesin frais yang digunakan untuk
membuat gambar, tulisan berupa huruf atau angka pada sebuah permukaan benda
kerja atau untuk membuat benda yang memiliki bentuk/profil tertentu, termasuk

ARINDITA PUTRI 11
untuk membuat benda kerajinan tangan dengan ukuran yang dapat diatur sesuai
keinginan dengan skala tertentu. Mesin jenis ini jika dilihat dari pelayanan
pengopersiannya terdapat dua jenis, yaitu mesin grafir manual (Gambar 7.) dan
mesin grafir CNC (Gambar 8.). Untuk mesin grafir manual, produk yang
dihasilkan akan mengikuti bentuk dari master atau malnya, sedangkan untuk mesin
grafir CNC akan mengikuti program yang tersedia pada mesin tersebut.
8. Mesin Frais Planer
Mesin frais planer merupakan mesin yang biasa digunakan untuk memotong
permukaan (face cutting) dengan benda kerja yang besar dan berat (Kemendikbud,
2015:17).

Gambar 10. Mesin Frais Planer

Mesin frais planer yang dapat dilihat pada Gambar 10. merupakan salah
satu jenis mesin frais yang digunakan untuk melakukan pengefraisan permukaan
(face cutting) pada sebuah benda kerja yang berukuran besar, panjang dan berat.
Konstruksi mesin frais jenis ini, memiliki spesifikasi yang lebih besar jika
dibandingkan dengan jenis mesin frais jenis lainnya termasuk motor penggerak dan
bobotnya, sehingga area kerja arah memanjang, melintang, dan jarak spindel
tarhadap meja mesin lebih besar, dan tentunya bobotnya juga lebih berat (Rahmat
dan Mursidi, 2013:17).

ARINDITA PUTRI 12
9. Mesin Frais CNC
Mesin frais CNC merupakan mesin yang digunakan untuk mengerjakan
benda kerja dengan bentukan-bentukan yang lebih kompleks. Semua kontrol
menggunakan sistem electronik yang rumit sehingga dibutuhkan operator yang ahli
dalam menjalankan mesin ini. Hal ini dikarenakan harga mesin CNC ini sangat
mahal (Kemendikbud, 2015:17).

Gambar 11. Mesin Frais CNC

Mesin frais CNC yang dapat dilihat pada Gambar 11. merupakan salah satu
jenis mesin frais yang digunakan untuk mengerjakan benda kerja dengan yang
bentuk yang lebih kompleks dan besifat produk massal (produk yang jumlahnya
banyak dengan bentuk dan ukuran yang sama). Sistem kerjanya sudah menerapkan
sistem mecahatronik, yaitu gabungan ilmu dan teknologi antara mekanik,
elektronik, dan komputerisasi, sehingga dalam pengopersiannya dapat dikendalikan
melalui program komputer dengan perintah kode-kode dan angka-angka yang

ARINDITA PUTRI 13
sudah distandarkan. Oleh sebab itu, dalam mengoperasikan mesin ini membutuhkan
seorang operator yang benar-benar memiliki kompetensi yang memadai (Rahmat
dan Mursidi, 2013:18).
D. Bagian-Bagian Utama Mesin Frais dan Fungsinya
Mesin frais kontruksinya berbeda-beda, tetapi pada prinsipnya mesin frais
standar ini memiliki beberapa bagian utama, diantaranya: kolom mesin/badan
mesin, lengan mesin (arm), meja mesin (table), dudukan meja (sadel), lutut (knee),
alas mesin, dan lain-lain.
1. Kolom/Badan Mesin

Gambar 12. Kolom/Badan Mesin

Badan mesin berdiri tegak dan kokoh karena ia dipakai sebagai patokan dan
merupakan dudukan dan rumah dari roda gigi. Selain dari itu, badan mesin ini akan
menjadi dudukan dari sumbu utama, bahkan untuk jadi dudukan motor dan puli-
pulinya itulah ditempatkan (Rahmat dan Mursidi, 2013:21).
Bagian depan yang dikerjakan secara khusus yang dapat dilihat pada
Gambar 12. adalah berbentuk ekor burung tegak, yaitu untuk gerak turun naiknya
knee yang membawa sadel dan meja. Pada bagian sebelah atas kolom ini dipasang
sumbu utama/spindel untuk dudukan dan membawa arbor sebagai pemegang dari
pisau frais itu sendiri, sehingga dapat berputar. Pada bagian atas juga dibuat alur

ARINDITA PUTRI 14
ekor burung mendatar, yaitu untuk dudukan lengan serta arm ini dapat didorong
maju ataupun mundur untuk mencapai kedudukan tertentu (Rahmat dan Mursidi,
2013:21).
2. Lengan Mesin (arm)

Gambar 13. Lengan Mesin

Posisi lengan yang dapat dilihat pada Gambar 13. terletak pada bagian
paling atas dari badan mesin dan bawahnya mempunyai bentuk ekor burung yang
pas kepada alur ekor burung pada badan mesin, lengan ini dapat dikunci dan dilepas
untuk kebutuhan tertentu. Pada lengan ini dapat dipasang pendukung arbor (support
arbor) yang mempunyai alur ekor burung pas kepada lengan tadi dan ia dapat
dikunci pada posisi tertentu, sehingga cocok untuk kebutuhan pekerjaan tertentu.
Beberapa jenis mesin frais lainnya, pendukung arbor ini jumlahnya ada yang satu
ada yang dua buah untuk lebih kokohnya dukungan terhadap arbor (Rahmat dan
Mursidi, 2013:22).
3. Meja Mesin (table)

Gambar 14. Meja Mesin

Meja mesin yang dapat dilihat pada Gambar 14. terletak di atas sadel,
bentuknya segiempat panjang dan mempunyai alur-alur T yang berfungsi untuk
penempatan baut dan mur T yang berfungsi sebagai pengikat. Untuk jenis mesin

ARINDITA PUTRI 15
tetentu meja ini dapat diatur 0 sampai 45 derajat, miring ke kiri atau ke kanan
(Rahmat dan Mursidi, 2013:22).
Pergerakan ke kiri atau ke kanan dari meja ini dengan bantuan memutar
sumbu transportir yang mempunyai kisar tertentu, yaitu ada yang 5 mm atau 6 mm
dan ada pula yang berukuran inchi. Apabila perlu meja ini dapat dikunci kepada
sadel dan untuk pengefraisan dengan pemakanan menurun/climb milling, maka
pada meja mesin ini dipasang backlash eliminator untuk menahan loncatan dari
meja karena pemakanan (Rahmat dan Mursidi, 2013:22).
4. Dudukan Meja (sadel)
Sadel

Gambar 15. Dudukan Mesin

Sadel yang dapat dilihat pada Gambar 15. berbentuk persegi artinya
mempunyai ukuran lebar sama dengan ukuran panjangnya, dan sadel ini
mempunyai alur ekor burung yang pas kepada lutut, sehingga sadel ini dapat
bergerak mundur maju searah dan sejajar dengan gerakan lengan tadi, jadi sadel ini
gerakannya tidak bisa kearah kiri atau kearah kanan, artinya hanya dua arah saja
yaitu mundur maju. Sadel ini dapat dikunci di lutut jika diperlukan (Rahmat dan
Mursidi, 2013:23).
Pada bagian atas dari sadel ini dibuat alur T melingkar 360º, dengan tujuan
untuk membautkan meja kepada sadel agar kokoh, dan alur bentuk melingkar ini
yang memungkinkan meja diputar beberapa derajat menurut kebutuhan tertentu,
dan penunjukan besarnya derajat terdapat pada permukaan sadel itu sendiri. Untuk
pembalik arah gerakan otomatis, diatas permukaan sadel itu juga dipasang handel
(Rahmat dan Mursidi, 2013:23).

ARINDITA PUTRI 16
5. Lutut (knee)

Lutut (knee)

Gambar 16. Lutut

Lutut yang dapat dilihat pada Gambar 16. mempunyai dua alur ekor burung
yang saling tegak lurus, yaitu satu alur dipaskan kepada kolom dan satunya lagi
dipaskan kepada sadel itu tadi. Lutut ini berbentuk rongga, dan dalam rongga itulah
dipasang roda-roda gigi untuk gerakan otomatis, mundur maju, naik turun dan kiri
kanan. Gerakan dari lutut ini hanya dua arah, yaitu turun dan naik saja. Lutut ini
juga dapat dikuncikan kepada kolom, agar kokoh pada waktu pengefraisan (Rahmat
dan Mursidi, 2013:24).
6. Alas Mesin

Gambar 17. Alas Mesin

Alas mesin yang dapat dilihat pada Gambar 17. terletak di bagian paling
bawah dari mesin, alas ini berfungsi untuk menumpu seluruh beban yang ada pada
mesin, seperti berat mesin ditambah berat bahan yang dikerjakan dan berat

ARINDITA PUTRI 17
perlengkapan yang dipakai serta berat dari alas itu sendiri (Rahmat dan Mursidi,
2013:24).
Pada alas mesin ini dibuat rongga sebagai bak penampung, yaitu untuk
menampung cairan pendingin dan pompa air untuk mengalirkan cairan pendingin
kepada cutter dan benda kerja, juga dipasang pada alas ini untuk membuat sirkulasi
air pendingin itu tadi (Rahmat dan Mursidi, 2013:24).

ARINDITA PUTRI 18

Anda mungkin juga menyukai