Pembangkit Listrik Tenaga Surya saat ini semakin banyak diperbincangkan. Selain
proses instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya, proses perawatan Pembangkit Listrik Tenaga
Surya juga perlu perhatian yang lebih karena apabila tidak dirawat dengan baik maka akan
mempengaruhi kinerja dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya. terdiri dari beberapa komponen
penyusun yaitu modul surya sebagai alat konversi energi surya ke energi listrik, inverter sebagai
pengubah arus DC yang dihasilkan modul surya menjadi arus AC untuk digunakan sebagai
sumber listrik alat-alat elektronik, kabel-kabel instalasi, mounting, serta komponen-komponen
lainnya.
Berikut ini, terdapat beberapa jenis gangguan yang dapat terjadi di Pembangkit Listrik
Tenaga Surya :
1. Adanya hot spot pada panel surya
Hot spots merupakan titik-titik pada panel surya dimana panas terkumpul secara
abnormal. Timbulnya hot spots pada modul panel surya pada umumnya disebabkan oleh
pekerjaan solder tidak sempurna atau cacat struktural. Akibat dari koneksi solder yang
buruk akan mengakibatkan resistensi rendah yang berujung pada peningkatan voltase
pada titik tertentu. Fenomena ini dapat mengakibatkan arus pendek (korslet) serta
memperpendek umur dari panel surya. Hal terburuk dari adanya hot spot pada panel
surya adalah meningkatnya suhu dari modul panel surya hingga dapat menimbulkan
kebakaran.
2. Micro-crack (retak halus)
Micro-crack merupakan sebuah fenomena retakan pada panel surya yang terjadi dalam
skala mikroskopis (skala kecil). Micro-crack dapat terjadi pada proses manufaktur panel,
shipping, ataupun instalasi. Seiring dengan berjalannya waktu, keretakan yang ada akan
semakin besar, misalnya akibat pemuaian atau kondisi cuaca. Micro-crack dapat
menyebabkan penurunan output energi secara signifikan. Menurut riset, micro-crack
umumnya menyebabkan penurunan output sebesar 2 – 3% dan semakin besar seiring
dengan berjalannya waktu.
4. PID Effect
PID atau Potential Induced Degradation merupakan gangguan yang terjadi dikarenakan
adanya perbedaan potensial antara panel surya dan earthing.
Perbedaan potensial tersebut dapat menyebabkan perbedaan voltase yang sebagian akan
dibuang (discharged) pada primary power circuit.
Dampak dari fenomena ini adalah penurunan performa serta umur dari sistem PLTS. PID
diketahui dapat menyebabkan penurunan performa mencapai 10%
Untuk menghindari kerusakan lebih lanjut akibat dari timbulnya gangguan yang tidak
segera teratasi, maka diperlukan langkah – langkah sebagai berikut :
A. Langkah pencegahan masalah beban (load) → alat alat elektronik yang digunakan:
Periksa sakelar
Periksa tegangan dengan multimeter
Periksa sekering dan pemutus arus
Periksa kabel sambungan yang putus dan sambungan yang longgar
Periksa tegangan sistem dan koneksi beban
Periksa apakah ada gangguan pembumian atau grounding