Anda di halaman 1dari 1

C.

Kesimpulan: Nilai teoritis fase abduksi

1. Abduksi menghasilkan suatu proposisi yg mengandung konsep universal (generalitas).


Dengan cara ini, suatu hipotesis mempertegas bahwa suatu kasus individual ditempatkan
dalam suatu kelas yg lebih umum.
2. Abduksi merupakansuatu proses yg tidak dapat dipatok dg satu jenis penalaran formal (
reason ) saja. Hipotesis abduktif dibentuk oleh imajinasi, bukan oleh penalaran kritis.
Hipotesis abduktif tidak muncul dari suatu proses logis yg ketat, tetapi dr suatu kilatan
insight, pengertian, atau ide, dibawah imajinasi, dan diluar kemampuan penalaran kritis.
3. Proses abduksi menegaskan bahwa ilmu pengetahuan selalu berusaha untuk menangkap
orisinalitas realitas. Abduksi berhenti dg menawarkan suatu hipotesis yg harus diuji, bukan
sesuatu yg sudah diketahui kebenarannya. “Abduction merely conjectures in an original way
what the explanatiom for the phenomena might be”.
4. Interpretatif. Abduksi yg berhasil mengandaikan keterlibatan yg menyeluruh dan imajinasi yg
bebas. Interpretasi dalam arti bahwa proposisi hipotesis yg berhasil dirumuskan itu tidak lain
dari cara pandang ilmuwan terhadap fakta atau pengalaman.

3. Metode Deduksi

Pengujian atas hipotesis dapat dimulai dg memeriksa implikasi eksperiensial (virtual


prediction) dari hipotesis.

Proses deduksi adalah proses menarik prediksi-prediksi dari suatu hipotesis .

Deduksi adalah usaha untukmenyingkapkan konsekuensi-konsekuensi eksperiensial dari


hipotesis eksplanatoris. Tugasnya adalah mengeksplikasi hipotesis dg cara menarik
konsekuensi eksperensial dari suatu hipotesis.

Setiap hipotesis eksplanatoris selalu mengandung predikasi generalitas. Artinya, predikat


hipotesis mengklasifikasikan suatu peristiwa dalam suatu kelas yg lebih umum. Oleh karena
itu, dalam proses memikirkan prediksi dr hipotesis, seorang ilmuwan dpt berkonsentrasi
hanya pada makna generalitas predikat dari hipotesis.

Contoh:

: Ruang Melati berisi pasien ibu hamil 30mgg sampai 40mgg

Ruang Mawar merupakam semua pasien R. Melati

Karena itu, R Merak seharusnya berisi pasien ibu hamil 30mgg sampai 40mgg

Kepastian konklusi dalam silogisme ini sangat ditentukanoleh kepastian dalam premis minkr.
Premis minor disini merupakan hipotesis yg harus dibuktikan kebenarannya. Konklusi yg
dirumuskan dalam silogisme ini bisa diterima hanya karena bersifat logis atau masuk akal.
Karena itu harus dibuktikan.

Fase deduktif berakhir dwngan perumusan prediksi yg ditarik secara logis dr hipotesis
eksplanatoris.

Anda mungkin juga menyukai