Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

TEORI KEPEMIMPINAN

UNTUK MEMENUHI TUGAS DARI MATA KULIAH :

PERILAKU DAN BUDAYA ORGANISASI

Dosen Pengampu :

Dr.dr.T.D.E. Abeng,M.,Kes.,MMR

Disusun oleh :

Zuhria Iyonu (1924008)

MPI A ( Semester IV)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)


2021

2
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah saya panjatkan kehadirat Tuhan yang maha Esa atas ridho dan
hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas Makalah ini dengan penuh keyakinan serta
usaha maksimal. Semoga dengan terselesaikannya tugas ini dapat memberi pelajaran positif bagi kita
semua.

Selanjutnya saya juga ucapkan terima kasih kepada bapak Dr.dr.T.D.E.


Abeng,M.,Kes.,MMR dosen mata kuliah perilaku dan budaya organisasi yang telah memberikan
tugas Makalah ini kepada saya sehingga dapat memotifasi saya untuk senantiasa belajar lebih giat dan
menggali ilmu lebih dalam khususnya mengenai “Teori Kepemimpinan” sehingga saya dapat
menemukan hal-hal baru yang belum saya ketahui.

Kemudian tak lupa pula marilah kita senantiasa bersolawat kepada baginda Nabi Muhammad
Rosulullah SAW, semoga rahmat dan karunia Allah tercurah ke pundak beliau keluarganya,
sahabatnya hingga sampai kepada kita yang mengaku umatnya Aamiin.

Saya tahu bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kesalahan, oleh karena itu
saya sangat menginginkan kritik dan saran dari pembaca agar kami bisa memperbaiki dengan sebaik-
baiknya. Hanya itu yang dapat saya sampaikan semoga dengan adanya makalah ini bisa bermanfaat
bagi pembaca Aamiin

Manado, 11 Mei 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................. i

DAFTAR ISI .............................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .............................................................................................................. 1


B. Rumusan Masalah ........................................................................................................ 1
C. Tujuan Pembahasan ...................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Latar Belakang Kepemimpinan ..................................................................................... 2


B. Studi Kasus .................................................................................................................... 3
C. Teori Kepemimpinan ..................................................................................................... 4

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................................................... 6
B. Saran .............................................................................................................................. 6

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................. 7

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kepemimpinan merupakan suatu topik bahasan yang klasik, namun tetap sangat menarik
untuk diteliti karena sangat menentukan berlangsungnya suatu organisasi. Kepemimpinan itu
esensinya adalah pertanggungjawaban. Masalah kepemimpinan masih sangat baik untuk diteliti
karena tiada habisnya untuk dibahas di sepanjang peradaban umat manusia. Terlebih pada zaman
sekarang ini yang semakin buruk saja moral dan mentalnya. Ibaratnya, semakin sulit mencari
pemimpin yang baik (good leader).

Kepemimpinan yang kuat diperlukan agar organisasi dapat mencapai sasarannya.


Kepemimpinan adalah suatu proses mempengaruhi orang lain untuk melakukan pekerjaannya
sesuai dengan sasaran yang diharapkan . Kepemimpinan adalah sebuah alat/sarana atau suatu
proses dalam organisasi untuk membujuk orang lain agar bersedia melakukan sesuatu secara
sukarela/sukacita dalam mencapai sasaran organisasi. Kepemimpinan terkadang dipahami sebagai
sekedar kekuasaan untuk menggerakkan dan mempengaruhi orang lain. Ada beberapa faktor yang
dapat menggerakkan orang yaitu ancaman, penghargaan, otoritas dan bujukan. Dengan adanya
ancaman, maka bawahan akan takut dan mematuhi semua perintah atasan.

Kepemimpinan itu pengertiannya lebih luas daripada kekuasaan karena kepemimpinan adalah
upaya mempengaruhi orang bukan sekedar melakukan apa yang atasan inginkan tapi juga untuk
mencapai tujuan / sasaran organisasi . Kalau ditelusuri lebih lanjut, betapa pentingnya pemimpin
dan kepemimpinan dalam suatu kelompok organisasi. Contohnya bila terjadi suatu konflik atau
perselisihan antara orang-orang dalam kelompok tersebut, maka pemimpin organisasi mencari
alternative pemecahannya supaya terjadi kesepakatan dan aturan untuk dapat ditaati bersama.

B. Rumusan Masalah
1. Apa latar belakang dari kepemimpinan?
2. Contoh kasus dalam teori kepemimpinan ?
3. Apa teori-teori dari kepemimpinan?

C. Tujuan Masalah

1. Supaya mengetahui latar belakang dari kepemimpinan


2. Supaya mengetahui conto kasus dari kepemimpinan
3. Supaya mengetahui teori-teori kepemimpinan

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Latar Belakang Kepemimpinan

Kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai suatu proses yang kompleks dimana seorang
pemimpin mempengaruhi bawahannya dalam melaksanakan dan mencapai visi, misi, dan tugas,
atau objektif-objektif yang dengan itu membawa organisasi menjadi lebih maju dan bersatu.
Seorang pemimpin itu melakukan proses ini dengan mengaplikasikan sifat-sifat kepemimpinan
dirinya yaitu kepercayaan, nilai, etika, perwatakan, pengetahuan, dan kemahiran kemahiran yang
dimilikinya.

Kepemimpinan merupakan suatu interaksi antara anggota suatu kelompok sehingga pemimpin
merupakan agen pembaharu, agen perubahan, orang yang perilakunya akan lebih mempengaruhi
orang lain daripada perilaku orang lain yang mempengaruhi mereka, dan kepemimpinan itu
sendiri timbul ketika satu anggota kelompok mengubah motivasi kepentingan anggota lainnya
dalam kelompok.

Kepemimpinan adalah hubungan yang ada dalam diri seseorang atau pemimpin,
mempengaruhi orang lain untuk bekerja secara sadar dalam hubungan tugas untuk mencapai
tujuan yang diinginkan. Kepemimpinan adalah suatu proses bagaimana menata dan mencapai
kinerja untuk mencapai keputusan seperti bagaimana yang diinginkannya. Kepemimpinan adalah
suatu rangkaian bagaimana mendistribusikan pengaturan dan situasi pada suatu waktu tertentu.

Harbani mengemukakan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi


pihak lain, melalui komunikasi baik langsung maupun tidak langsung dengan maksud untuk
menggerakkan orang-orang agar dengan penuh pengertian, kesadaran dansenang hati bersedia
mengikuti kehendak pimpinan itu.Kepemimpinan diartikan sebagai proses mempengaruhi dan
mengarahkan berbagai tugas yang berhubungan dengan aktivitas anggota kelompok.
Kepemimpinan juga diartikan sebagai kemampuan mempengaruhi berbagai strategi dan tujuan,
kemampuan mempengaruhi komitmen dan ketaatan terhadap tugas untuk mencapai tujuan
bersama, dan kemampuan mempengaruhi kelompok agar mengidentifikasi, memelihara, dan
mengembangkan budaya organisasi.

2
Faktor kepemimpinan, meliputi aspek kualitas manajer dan team leader dalam memberikan
dorongan, semangat, arahan dan dukungan kerja pada bawahannya Kepemimpinan dalam
organisasi memiliki peran yang sangat besar dalam membangun hubungan antar individu dan
pembentuk nilai organisasi yang dijadikan sebagai pondasi dasar bagi pencapaian tujuan
organisasi.

Kepemimpinan adalah aktivitas untuk mempengaruhi perilaku orang lain agar mereka mau
dia[orahkan untuk mencapai tujuan tertentu. Kepemimpinan diartikan sebagai kemampuan
menggerakkan atau memotivasi sejumlah orang agar secara serentak melakukan kegiatan yang
sama dan terarah pada pencapaian tujuannya. Kepemimpinan juga merupakan proses
menggerakkan grup atau kelompok dalam arah yang sama tanpa paksaan.

B. Studi Kasus
Hartoyo sebagai Manajer
Drs. Hartoyo telah menjadi manajer tingkat menengah dalam departemen produksi suatu
perusahaan kurang lebih 6 bulan. Hartoyo bekerja pada perusahaan setelah dia pensiun dari
tentar. Semangat kerja departemennya rendah sejak dia bergabung dalam perusahaan.
Beberapa dari karyawan menunjukkan sikap tidak puas dan agresif.
Pada jam istirahat makan siang, Hartoyo bertanya kepada Drs. Abdul Hakim, AK, manajer
departemen keuangan, apakah dia mengetahui tentang semangat kerja yang rendah dalam
departemen produksi. Abdul Halim menjawab bahwa dia telah mendengar secara informal
melalui komunikasi “grapevine”, bahwa para karyawan Hartoyo merasa tidak senang dengan
pengambilan semua keputusan yang dibuat sendiri olehnya. Dia (Hartoyo) menyatakan,
“dalam tentara, saya membuat semua keputusan untuk bagian saya, dan semua bawahan
mengharapkan saya untuk berbuat seperti itu.”

3
C. Teori-teori kepemimpinan
1. Teori Sifat

Seseorg dpt menjadi pemimpin apabila memiliki sifat yang dibutuhkan oleh seorang
pemimpin. Titik tolak teori : keberhasilan seorang pemimpin ditentukan oleh sifat kepribadian
baik secara fisik maupun psikologis. Keefektifan pemimpin ditentukan oleh sifat, perangai atau
ciri kepribadian yang bukan saja bersumber dari bakat, tapi dari pengalaman dan hasil belajar.
Tahun 1940-an kajian tentang kepemimpinan didasarkan pada teori sifat. Teori sifat adalah teori
yang mencari sifat sifat kepribadian, sosial, fisik, atau intelektual yang membedakan antara
pemimpin dan bukan pemimpin. Berdasarkan teori ini kepemimpinan itu dibawa sejak lahir atau
merupakan bakat bawaan. Misalnya ditemukan adanya enam macam sifat yang membedakan
antara pemimpin dan bukan pemimpin yaitu ambisi dan energi, keinginan untuk memimpin,
kejujuran dan integritas, rasa percaya diri, inteligensi, dan pengetahuan yang relevan dengan
pekerjaan. Namun demikian teori sifat ini tidak memberikan bukti dan adanya indikasi
kesuksesan seorang pemimpin.

2. Teori Great Man

Teori ini mengatakan bahwa pemimpin besar (great leader) dilahirkan, bukan dibuat (leader
are born, not made). dan dilandasi oleh keyakinan bahwa pemimpin merupakan orang yang
memiliki sifat-sifat luar biasa dan dilahirkan dengan kualitas istimewa yang dibawa sejak lahir
dan ditakdirkan menjadi seorang pemimpin di berbagai macam organisasi. Orang yang memiliki
kualitas dapat dikatakan orang yang sukses dan disegani oleh bawahannya serta menjadi
pemimpin besar. Senada dengan hal tersebut, Kartini Kartono dalam bukunya membagi definisi
teori ini dalam dua poin, yaitu seorang pemimpin itu tidak dibuat, akan tetapi terlahir menjadi
pemimpin oleh bakat-bakat alami yang luar biasa sejak lahirnya dan yang kedua dia ditakdirkan
lahir menjadi seorang pemimpin dalam situasi kondisi yang bagaimanpun juga. James (1980),
menyatakan bahwa setiap jaman memiliki pemimpin besar. Perubahan sosial terjadi karena para
pemimpin besar memulai dan memimpin perubahan serta menghalangi orang lain yang berusaha
membawa masyarakat kearah yang berlawanan.

Teori kepemimpinan ini dikembangkan dari penelitian awal yang mencangkup studi pemimpin
besar. Para pemimpin berasal dari kelas yang istimewa dan memegang gelar turun-temurun.
Sangat sedikit orang dari kelas bawah memiliki kesempatan untuk menjadi seorang pemimpin.
Teori great man didasarkan pada gagasan bahwa setiap kali ada kebutuhan kepemimpinan, maka
munculah seorang manusia yang luar biasa dan memecahkan masalah. Ketika teori great man
diusulkan, sebagian besar pemimpin adalah orang laki-laki dan hal itu tidak bisa ditawar.

4
Bahkan para peneliti adalah orang laki-laki juga, yang menjadi alasan untuk nama teori tersebut
“great man”. Konsep kepemimpinan pada teori ini yang disebut orang besar adalah atibut tertentu
yang melekat pada diri pemimpin atau sifat personal, yang membedakan antara pemimpin dan
pengikutnya.

Teori ini secara garis besar merupakan penjelasan tentang orang besar dengan pengaruh
individualnya berupa karisma, intelegensi, kebijaksanaan atau dalam bidang politik tentang
pengaruh kekuasaannya yang berdampak terhadap sejarah. Pada teori ini sabagian besar
bersandar pada pendapat-pendapat yang dikemukakan oleh Thomas Charly di abad 19 yang
penah menyatakan bahwa sejarah dunia tidak melainkan sejarah hidup orang-orang besar.
Menurutnya, seorang pemimpin besar akan lahir saat dibutuhkan sehingga para pemimpin ini
tidak bisa diciptakan.

3. Teori perilaku

Keberhasilan seorang pemimpin sangat tergantung pada perilakunya dalam melaksanakan


fungsi-fungsi kepemimpinan. Gaya atau perilaku kepemimpinan tampak dari cara melakukan
pengambilan keputusan, cara memerintah (instruksi), cara memberikan tugas, cara
berkomunikasi, cara mendorong semangat bawahan, cara membimbing dan mengarahkan, cara
menegakkan disiplin, cara memimpin rapat, cara menegur dan memberikan sanksi. Antara tahun
1940-an hingga 1960-an muncul teori kepemimpinan tingkah laku . Teori kepemimpinan tingkah
laku ini mengacu pada tingkah laku tertentu yang membedakan antara pemimpin dan bukan
pemimpin.Berdasarkan teori ini kepemimpinan itu dapat diajarkan, maka untuk melahirkan
pemimpin yang efektif bisa dengan mendesain sebuah program khusus.

4. Teori situasional

Kepemimpinan dihasilkan dari rangkaian tiga faktor, yaitu sifat kepribadian pemimpin, sifat
dasar kelompok dan anggotanya serta peristiwa yang diharapkan kepada kelompok. Resistensi
atas teori kepemimpinan yang telah diuraikan sebelumnya memberlakukan asas-asas umum
untuk semua situasi. Hal ini tidak mungkin setiap organisasi hanya dipimpin dengan gaya
kepemimpinan tunggal untuk segala situasi terutama apabila organisasi terus berkembang atau
jumlah anggotanya semakin besar. Respon atau reaksi yang timbul berfokus pada pendapat
bahwa dalam menghadapi situasi yang berbeda diperlukan gaya kepemimpin yg berbeda-beda
pula. Selanjutnya antara tahun 1960-an hingga 1970-an berkembang kajian kajian kepemimpinan
yang mendasarkan pada teori kemungkinan. Teori kemungkinan atau situasional mendasarkan
bukan pada sifat atau tingkah laku seorang pemimpin akan tetapi efektivitas kepemimpinan
dipengaruhi oleh situasi tertentu. Dalam situasi tertentu diperlukan gaya kepemimpinan tertentu,
demikian pula pada situasi yang lain memerlukan gaya kepemimpinan yang lain pula.

5
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kepemimpinan diartikan sebagai proses mempengaruhi dan mengarahkan berbagai tugas


yang berhubungan dengan aktivitas anggota kelompok. Kepemimpinan juga diartikan sebagai
kemampuan mempengaruhi berbagai strategi dan tujuan, kemampuan mempengaruhi komitmen
dan ketaatan terhadap tugas untuk mencapai tujuan bersama, dan kemampuan mempengaruhi
kelompok agar mengidentifikasi, memelihara, dan mengembangkan budaya organisasi.

Teori kepemimpinan dapat dikategorikan menjadi 4 bagian, yaitu:

a. Teori Great Man


b. Teori Sifat
c. Teori Perilaku
d. Teori Situasional

B. Saran

Dengan disusunnya makalah ini diharapkan pembaca dapat memahami dan mengetahui
secara mendalam tentang teori serta ciri-ciri seorang pemimpin yang benar. Dengan mengetahui
hal tersebut, apabila seseorang ingin menjadi seorang pemimpin maka akan mudah bagi mereka
untuk menjalankan tugas sebagai seorang pemimpin yang benar.

6
DAFTAR PUSTAKA

Baharun, Hasan, ‘Pendidikan Anak Dalam Keluarga Telaah Epistemologis’, Pedagogik, 3 (2016)

Bass, B.M. 1985. Leadership And Performance Beyond The Expectations.

Bennis.Warren and Burt Nanus, 1990, Leaders : Strategi For Taking Charge

Harbani, Pasolong. 2008. Kepemimpinan Birokrasi, Bandung : CV.Alfabeta.

Linkert.Rensis, 1961, New Patterns Of Management, New York: Mcgraw Hill.XMa, Luis, Al

Munjid, Al Mu, Kajian Kritis, Muhammad Abduh, and Muhammad Iqbal, ‘(Kajian Kritis
Terhadap Pemikiran Muhammad Abduh Dan Muhammad Iqbal)’, 3 (2016)

Anda mungkin juga menyukai