Anda di halaman 1dari 3

RAPAT KERJA VI

YAYASAN MASJID MERANTI


26 DESEMBER 2016 M/26 RABI’UL AWWAL 1438 H

KAIDAH/ATURAN
PENDIDIK/KEPENDIDIKAN

JAKARTA
2016-2019

i
KATA PENGANTAR

Segala puji milik Allah Ta’ala semata, Pengatur alam semesta, yang tiada cacat dan
bathil segala ciptaannya. Syariat-Nya senantiasa dapat menyelamatkan manusia
dunia-akhirat. Sholawat dan salam, semoga tercurah kepada junjungan Nabi Akhir
Jaman, Muhammad saw . yang telah merubah perilaku jahiliyah kepada perilaku
yanga santun, beradab dan mencerahkan.

Salah satu hal penting dalam kehidupan ketataorganisasian adalah tersedianya


perangkat perundang-undangan atau aturan pokok (qonun asasi) yang menjadi dasar
acuan penentuan kebijakan pada setiap lini kepemimpinan, dan sekaligus menjadi
arah dari pada garis-garis besar haluan organisasi/yayasan agar tujuan dan cita-cita
organisasi/yayasan tersebut dapat tercapai secara optimal dan berkesinambungan.
Selanjutnya, bahwa produk perundangan atau aturan itu, tentunya lahir dari
kebutuhan kolektif dalam sebuah komunitas kelembagaan maupun bidang usaha lain
yang berada di dalamnya, terutama yang berhubungan dengan hak dan kewajiban
setiap orang perorang, dan dari keberadaannya ada kemungkinan timbulnya suatu
reward sebagai akibat logis dari sebuah ketaatan asas/peraturan dan disiplin kerja
yang dilakukan orang perorang dalam komunitas tersebut di satu sisi, dan di sisi lain,
mungkin juga timbulnya sebuah punishment sebagai konsekuensi dari
penyalahgunaan atau pun pelanggaran- pelanggaran terhadap kaidah/peraturan yang
ada.

Alhasil, segala rumusan yang tertuang dalam seluruh konstruks batang tubuh
perundangan atau kaidah/aturan tersebut, merupakan cerminan dari proses
kompromis-mutualis, ideologis yang berbasis religiusitas antar semua unsur/
komponen yang ada di dalam organisasi/yayasan. Oleh karena itu, Yayasan Masjid
Meranti memandang perlu diselenggarakannya Rapar Kerja (Raker) V, hal ini
mengingat; Pertama, bahwa kelengkapan suatu perundangan atau aturan akan
memberi makna nyata kepada Organisasi/Yayasan akan sebuah performa dan
kewibawaannya, terutama dalam penegakkan berbagai aturan yang pendekatannya
dimulai dari sikap persuasif hingga ke represif dengan mengedepankan prinsip
berkeadilan, professionalitas, dan proporsional kepada siapa saja di lingkungan
organisasi/yayasan. Kedua, akan diterimanya tingkat kepuasan bekerja, bagi individu
maupun kelompok atau pun bagi Yayasan sendiri semakin dapat dirasakan
manfaatnya, karena ada aspek kejelasan hukum yang mengikat, dan Ketiga,
Pewarisan kultur dan budaya transparnsi, kejujuran, serta saling mengawasi akan
semakin memberi nuansa baru dan sangat efektif dalam mencapai tujuan yayasan
yang pada gilirannya akan menjadi hal primordial yang patut dilestarikan.

ii
Jakarta, Desember 2016 M / Rabi’ul Awwal 1438 H

DAFTAR ISI

Hal

Kata Pengantar ………………………………………… i


Daftar Isi ……………………………………………….. ii

Keputusan Pengurus …………………………………… 1

BAB I : Ketentuan Umum……………………………………….. 2


BAB II : Dasar, Maksud, Fungsi, dan Tujuan…………………….. 6
BAB III : Klasifikasi Jabatan Pendidik dan Kependidikan……….. 7
BAB IV : Penilaian Prestasi Kinerja ……………………………… 20
BAB V : Alih Tugas Jabatan …………………………………….. 20
BAB VI : Rapat Pengambilan Keputusan ………………………… 22
BAB VII : Perjalanan Dinas dan Pembiayaan …………………….. 23
BAB VIII : Wajib Kerja/Hari, Waktu, dan Libur Kerja …………….. 24
BAB IX : Kebebasan Sementara dari Kewajiaban Bekeerja (Cuti).. 24
BAB X : Penggajian dan Kesejahteraan …………………………. 25
BAB XI : Kesejahteraan dan Tunjangan …………………………. 27
BAB XII : Pensiun,PHK, Pesangon, Penghargaan ………………… 29
BAB XIII : Pembinaan …………………………..………………… 33
BAB XIV : RAPBS……………. …………………………………… 34
BAB XV : Perlindungan Hukum…………………………………… 38
BAB XVI : Tata Tertib Kerja ……………………………………… 39
BAB XVII : Kekayaan Yayasan…………………………………….. 44
BAB XVIII : Koperasi ………………………………………………. 45
BAB XIX : Ketentuan Lain………………….……………………… 45
BAB XX : Ketentuan Penetapkan/Penutup ……………………….. 47

iii

Anda mungkin juga menyukai