Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Informatika Kaputama (JIK),Vol. 6 No.

3 Agustus 2022 P-ISSN : 2548-9739

Special Issue: SEMINAR NASIONAL INFORMATIKA (SENATIKA) – 3 E-ISSN : 2685-5240

DIAGNOSA KESULITAN BELAJAR SISWA


MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR
Syahrani Khairunnisa1), Indra Kelana Jaya2), Magdalena Simanjuntak3)
123)
STMIK KAPUTAMA
Jl.Veteran No.4A-9A, Binjai, Sumatra Utara, Telp:(061)8828840, Fax: (061)8828845
Email: syahranikhairunnisa4@gmail.com1), indraikjs@gmail.com2),
magdalena.simanjuntak84@gmail.com3)

Abstrak
Perubahan belajar tatap muka ditransformasikan menjadi belajar dengan pemanfaatan
teknologi digital. Kesulitan belajar di masa pandemi Covid-19 saat ini, benar-benar membawa
pengaruh besar untuk keberlangsungan belajar siswa. Kondisi ini memaksa siswa harus belajar
lebih giat, lebih tekun dan lebih ekstra dengan keterbatasan perubahan lingkungan belajar dari
sekolah menjadi di rumah. Kesulitan belajar pasti dialami beberapa siswa dengan perubahan
lingkungan pembelajaran tersebut. Sehingga, perlu adanya sistem pakar yang dapat menyamai
seorang pakar untuk memudahkan dan mengetahui masalah apa yang dialami siswa dalam
proses belajarnya. Sistem ini dirancang untuk dapat mendeteksi kesulitan belajar berdasarkan
masalah yang dialami sebagai peringatan untuk mengatasi kesulitan belajar tersebut.
Penelitian masalah ketidakpastian ini menggunakan metode certainty factor. Hasil yang
didapatkan berupa nilai persentase tertinggi dari hasil perhitungan serta solusi terbaik yang
dapat dilakukan oleh siswa yang mengalami kesulitan belajar.

Kata Kunci : Kesulitan Belajar Siswa, Sistem Pakar, Certainty Factor

Abstract
Changes in face-to-face learning are transformed into learning by utilizing digital technology.
Learning difficulties during the current Covid-19 pandemic really have a big impact on the
continuity of student learning. This condition forces students to study harder, more diligently
and more extra with limited changes in the learning environment from school to home. Learning
difficulties must be experienced by some students with the change in the learning environment.
So, it is necessary to have an expert system that can match an expert to facilitate and find out
what problems students experience in the learning process. This system is designed to be able to
detect learning difficulties based on the problems experienced as a warning to overcome these
learning difficulties. Research on this uncertainty problem uses the certainty factor method. The
results obtained are in the form of the highest percentage value from the calculation results and
the best solution that can be done by students who have learning difficulties
Keywords : Student Learning Difficulty, Expert System, Certainty Factor

Seminar Nasional Informatika (SENATIKA) - 3 963

1. Pendahuluan
Dunia pendidikan di Indonesia mengalami dampak dari virus Covid-19 selama 2 (dua)
tahun. Perubahan belajar tatap muka ditransformasikan menjadi belajar dengan pemanfaatan
teknologi digital. Adaptasi akan proses pembelajaran akibat virus Covid-19 ini akan berdampak
terhadap peserta didik dan pengajar. Belajar merupakan perubahan tingkah laku atau
penampilan dengan serangkaian kegiatan, misalnya membaca, menulis dan sebagainya serta
belajar itu lebih baik jika si subjek mengalami dan melakukannya (Sardiman,2008). Kesulitan
belajar itu merupakan kondisi proses belajar yang ditandai oleh hambatan-hambatan tertentu
untuk mencapai kesuksesan.
Kesulitan belajar di masa pandemi Covid-19 saat ini, benar-benar membawa pengaruh
besar untuk keberlangsungan belajar siswa. Kondisi ini memaksa siswa harus belajar lebih giat,
lebih tekun dan lebih ekstra dengan keterbatasan perubahan lingkungan belajar dari sekolah
menjadi di rumah. Kesulitan belajar pasti dialami beberapa siswa dengan perubahan lingkungan
pembelajaran tersebut. Sehingga, perlu adanya sistem untuk memudahkan dan mengetahui
masalah apa yang dialami siswa dalam proses belajarnya.

Layanan bimbingan dan konseling merupakan bagian yang terpadu yang tak terpisahkan
dari keseluruhan kegiatan pendidikan di sekolah dan mencakup seluruh tujuan dan fungsinya,
guna memfasilitasi tercapainya tujuan pendidikan itu sendiri. Berbagai masalah dapat
menghambat pencapaian tujuan tersebut; dalam hal ini dihadapi dalam lingkup sekolah, dapat
digolongkan menjadi atau mengutamakan penekanan pada bidang berikut: 1) Bidang pribadi, 2)
Bidang Sosial; 3) Bidang Belajar; dan 4) Bidang Karir.

Diagnosa dan klasifikasi terhadap kesulitan belajar masih jarang diketahui dan ditemui.
Sistem ini dirancang untuk dapat mendeteksi kesulitan belajar yang dialami siswa berdasarkan
masalah yang dialami sebagai peringatan untuk mengatasi kesulitan belajar tersebut.

2. Metode Penelitian

Metodologi penelitian adalah proses atau cara ilmiah untuk mendapatkan data yang akan
digunakan untuk keperluan penelitian. Metodologi penelitian yang dilakukan dengan
menggunakan metodologi waterfall, sebagai berikut :

Gambar 1. Metode Penelitian


Keterangan :
1. Pengumpulan Data
Tahapan ini merupakan tahapan awal dalam penelitian yaitu dengan pengumpulan data yang
dilakukan melalui wawacara langsung oleh Ibu Siti Irmawati, S.Pd selaku guru bimbingan dan
konseling di Madrasah Aliyah 09 Sidomulyo untuk mendapatkan informasi berupa data
kebutuhan sistem, data kesulitan belajar siswa, dan data gejala permasalahan. Kemudian
964 Seminar Nasional Informatika (SENATIKA) - 3

dilanjutkan pemberian nilai pakar pada tiap gejala oleh psikolog dengan wawancara langsung
oleh Ibu Dra. Irna Minauli, M.Si, Psikolog (Direktur Mnauli Consulting, Medan) beralamatkan
di Jl. Mayjen D.I Panjaitan No.180 Sei Sikambing D, Kec.Medan Petisah, Kota Medan,
Sumatera Utara 20111
2. Analisis Kebutuhan
Pada tahapan ini akan dijelaskan kebutuhan sistem yang nantinya akan ada di aplikasi sistem
pakar seperti memiliki dua akses login yang berbeda antara admin dan user
3. Perancangan
Pada tahapan ini dilakukan perancangan berupa pemodelan terhadap data yang sudah
didapatkan pada tahapan sebelumnya dengan tabel keputusan agar mudah dipahami.
4. Pengkodean
Tahap ini merupakan tahapan pembuatan aplikasi sistem pakar untuk mendeteksi kesulitan
belajar siswa.
5. Pengujian
Tahap ini melakukan pengujian sistem terhadap sistem yang telah dibuat dengan menggunakan
metode certainty factor.

2.1 Sistem Pakar


Sistem pakar merupakan suatu program komputer yang mensimulasikan pemikiran dari
para ahli yang bertujuan untuk memecahkan masalah dan membantu dalam pengambilan
keputusan terhadap masalah tertentu. Keuntungan dari sistem pakar adalah bahwa algoritma inti
mereka tidak dirumuskan dalam kode pemrograman tetapi disimpan sebagai pengetahuan dalam
database independen yang disebut pengetahuan dasar atau Knowledge Based (Bassiel, 2012).
Sistem pakar yang canggih dapat ditingkatkan dengan penambahan basis pengetahuan atau
seperangkat aturan. Dengan kata lain, ini adalah sistem berbasis software yang membuat atau
mengevaluasi keputusan berdasarkan aturan yang ditetapkan dalam perangkat lunak (Josephine
dan Jeyabalaraja, 2012).

2.2 Certainty Factor


Certainty Factor (CF) digunakan untuk menyatakan tingkat keyakinan pakar dalam
suatu pernyataan (Levine, 1988). Certainty Factor dinilai dengan angka dalam rentang -1 (yakin
negatif) sampai 1 (yakin positif). Metode certainty factor dipilih karena metode ini cocok dalam
proses penentuan identifikasi masalah-masalah yang ada pada siswa dan hasilnya dalam bentuk
nilai persentase tingkat kepastian. Metode certainty factor dapat menjelaskan tentang tingkat
kepastian terhadap suatu fakta atau aturan yang menggambarkan ukuran keyakinan dari seorang
pakar terhadap masalah yang sedang dihadapi.

Tabel 1. Tingkat Keyakinan Certainty Factor


Uncertain Term CF
Definitely not (pasti tidak) -1.0
Almost certainly not (hampir pasti -0.8
tidak)
Probably not (kemungkinan besar -0.6
tidak)
Maybe not (mungkin tidak) -0.4
Unknown (tidak tahu) -0.2
to 0.2
Maybe (mungkin) 0.4

Seminar Nasional Informatika (SENATIKA) - 3 965

Probably (kemungkinan besar) 0.6


Almost Certainly (hampir pasti) 0.8
Definitely (pasti) 1.0

2.3 Flowchart
Berikut ini adalah flowchart sistem pakar diagnosa kesulitan belajar siswa menggunakan
metode certainty factor.

Gambar 2. Metode Penelitian

3. Hasil dan Pembahasan


Perhitungan nilai menggunakan certainty factor dilakukan dengan rumus sebagai berikut :
1. Menghitung nilai CF dengan rumus: CFPakar*CFUser
2. Menghitung nilai kombinasi dengan rumus: CFCombine (CF1,CF2) = CF[h1,e1] + CF[h1,e2]
*(1-CF[h1,e2]) = CF old Kemudian kombinasikan CF old dan CF[h1,e3]
3. Menghitung persentase keyakinan dengan rumus: CFCombine* 100%
Contoh Kasus
1. Seorang Siswa melakukan konsultasi kepada guru bimbingan dan konseling mengenai
permasalahan yang terjadi berdasarkan fakta yang sesuai dengan data yang ada. Sehingga guru
bimbingan dan konseling dapat mengetahui kesulitan belajar yang sedang dialami siswa tersebut
agar dapat mengetahui solusi seperti apa yang harus dilakukan. Jika permasalahan sebagai
berikut :
a. Mudah lupa (0.6)
966 Seminar Nasional Informatika (SENATIKA) - 3

b. Sering melamun atau berkhayal (0.8)


c. Ceroboh atau kurang hati-hati (0.4)
d. Penakut, pemalu, dan/atau mudah menjadi bingung (0.8)
e. Lambat menjalin persahabatan (0.4)
f. Tidak lincah dan kurang mengetahui tentang tata krama pergaulan (0.6)
g. Tidak mempunyai kawan akrab, hubungan sosial terbatas (0.4)
h. Terpaksa mengikuti mata pelajaran yang tidak disukai (0.4)
i. Sering malas belajar (0.8)
j. Kurang konsentrasi dalam mengikuti pelajaran (0.8)
k. Ragu akan kemampuan saya untuk sukses dan bekerja (0.6)
l. Belum mampu merencanakan masa depan (0.6)
m. Takut akan bayangan masa depan (0.2)

Dari Permasalahan yang telah diuraikan diatas, maka akan dilakukan penyelasaian
perhitungan yang dilakukan sesuai dengan metode certainty factor. Setelah proses perhitungan
dilakukan, maka akan dapat menyimpulkan kesulitan belajar yang dialami siswa.
Menghitung nilai CF dengan mengklaim CFpakar * CFuser pada Bidang Belajar
menjadi :

CF[H3,E1] = CFpakar * CFuser

= 0 * 0.6

=0

CF[H,E2] = CFpakar * CFuser

= 0 * 0.8

=0

CF[H3,E3] = CFpakar * CFuser

= 0 * 0.4

=0

CF[H3,E4] = CFpakar * CFuser

= 0 * 0.8

=0

CF[H3,E5] = CFpakar * CFuser

= 0 * 0.4

=0

CF[H3,E6] = CFpakar * CFuser

= 0 * 0.6

Seminar Nasional Informatika (SENATIKA) - 3 967

=0

CF[H3,E7] = CFpakar * CFuser

= 0 * 0.4

=0

CF[H3,E8] = CFpakar * CFuser

= 0.8 * 0.4

= 0.32

CF[H3,E9] = CFpakar * CFuser

= 1 * 0.8

= 0.8

CF[H3,E10] = CFpakar * CFuser

= 1 * 0.8

= 0.8

CF[H3,E11] = CFpakar * CFuser

= 0 * 0.6

=0

CF[H3,E12] = CFpakar * CFuser

= 0 * 0.6

=0

CF[H3,E13] = CFpakar * CFuser

= 0 * 0.2

=0

Mengkombinasikan nilai CF untuk perhitungan nilai MB pada kesulitan belajar Bidang


Belajar Sebagai berikut :

CFcombine = CF[H3,E1] + CF[H3,E2] * (1 – CF[H3,E1])

= 0 + 0 * (1 – 0)

CFold =0
968 Seminar Nasional Informatika (SENATIKA) - 3

CFcombine = CFold + CF[H3,E3] * (1 – CFold)

= 0 + 0 * (1 – 0)

CFold =0

CFcombine = CFold + CF[H3,E4] * (1 – CFold)

= 0 + 0 * (1 – 0)

CFold =0

CFcombine = CFold + CF[H3,E5] * (1 – CFold)

= 0 + 0 * (1 – 0)

CFold =0

CFcombine = CFold + CF[H3,E6] * (1 – CFold)

= 0 + 0 * (1 – 0)

CFold =0

CFcombine = CFold + CF[H3,E7] * (1 – CFold)

= 0 + 0.32 * (1 – 0)

CFold = 0.32

CFcombine = CFold + CF[H3,E8] * (1 – CFold)

= 0.32 + 0.8 * (1 – 0.32)

CFold = 0.864

CFcombine = CFold + CF[H3,E9] * (1 – CFold)

= 0.864 + 0.8 * (1 – 0.864)

CFold = 0.9728

CFcombine = CFold + CF[H3,E10] * (1 – CFold)

= 0.9728 + 0 * (1 – 0.9728)

CFold = 0.9728

CFcombine = CFold + CF[H3,E11] * (1 – CFold)

= 0.9728 + 0 * (1 – 0.9728)

CFold = 0.9728

CFcombine = CFold + CF[H3,E12] * (1 – CFold)


Seminar Nasional Informatika (SENATIKA) - 3 969

= 0.9728 + 0 * (1 – 0.9728)

CFold = 0.9728

CFcombine = CFold + CF[H3,E13] * (1 – CFold)

= 0.9728 + 0 * (1 – 0.9728)

CFold = 0.9728

Persentase = Cfcombine*100%

= 0.9728 * 100%

= 97,28%

Berdasarkan hasil penilaian CF, maka nilai yang tertinggi yaitu pada bidang belajar dengan
nilai 97,28%. Maka, sistem mengidentifikasi bahwa siswa tersebut mengalami kesulitan belajar
pada bidang belajar dan solusi yang dapat dilakukan siswa tersebut adalah :

1. Memiliki jadwal belajar yang tetap setiap harinya


2. Mengulang kembali setiap pelajaran yang diberikan
3. Membuat catatan yang rapi dan menarik sehingga memudahkan dalam membacanya
4. Mengikuti les tambahan terutama dalam kaitannya dengan pendidikan dan ketrampilan
tambahan
5. Memiliki grup belajar yang rajin dan berorientasi pada masa depan.
Berikut ini merupakan gambaran hasil aplikasi sistem pakar diagnosa kesulitan belajar
siswa yang apat dilihat pada Gambar 3, Gambar 4, dan Gambar 5 dibawah ini :

Gambar 3. Halaman Login


970 Seminar Nasional Informatika (SENATIKA) - 3

Gambar 4. Halaman Utama

Gambar 5. Data Permasalahan

5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dari permasalahan yang ada pada sistem pakar untuk
mendiagnosa kesulitan belajar yang dialami siswa Madrasah Aliyah 09 Sidomulyo maka penulis
dapat mengambil beberapa kesimpulan yaitu sebagai berikut :
1. Sistem pakar dapat memudahkan guru bimbingan dan konseling mendiagnosa kesulitan belajar
berdasarkan data permasalahan yang ada.
2. Sistem pakar ini dapat dengan cepat mendiagnosa dan mendapatkan hasil serta solusi yang tepat
untuk siswa yang mengalami kesulitan belajar pada bisang-bidangnya.
3. Dengan adanya sistem pakar sebagai pengganti seorang pakar sehingga tidak perlu waktu yang
cukup lama serta mengeluarkan biaya untuk dapat mengetahui atau mendiagnosa kesulitan
belajar siswa.

Seminar Nasional Informatika (SENATIKA) - 3 971

5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas makan penulis mengemukakan beberapa saran yang
diharapkan dapat menjadi masukan bagi kemajuan sistem yang akan datang. Dan beberapa
saran yang akan dikemukakan adalah sebagai berikut :
1. Agar sistem ini dapat dikembangkan seperti penambahan pada tiap bidang dan
gejala/permasalahan yang terjadi pada siswa
2. Agar sistem ini dapat berjalan dengan lebih baik dan sesuai dengan harapan, sebaiknya
didukung oleh perangkat yang sesuai dengan kebutuhan sistem tersebut.
3. Agar sistem ini dapat dikembangkan dengan metode-metode yang lain dan perancangan aplikasi
dan desain dapat dikembangkan sesuai kebutuhan.

DAFTAR PUSTAKA
[1] Afifah, Putri Nur. Rancang Bangun Sistem Pakar Bimbingan Konseling Kesulitan Belajar
Siswa Dengan Menggunakan Metode Forward Chaining Studi Kasus Di SMPN 1 Mejayan.
[2] Chandra, Subrianto, Yuhandri Yunus, and Sumijan Sumijan. 2020. “Sistem Pakar
Menggunakan Metode Certainty Factor Untuk Estetika Kulit Wanita Dalam Menjaga
Kesehatan.” Jurnal Informasi dan Teknologi 2: 4–9.
[3] Hadi, Zilullah Nazir et al. 2021. “Implementasi Metode Certainty Factor Pada Sistem Pakar
Bimbingan Konseling Siswa Bermasalah Implementation of Certainty Factor Method on
Problematic Student Counseling Guidance Expert System.” Jurnal Bumigora Information
Technology (BITe) 3(2): 97–106.
[4] Ismi, Rajiv. 2020. Aplikasi Sistem Pakar Diagnosa Kesulitan Belajar Menggunakan Metode
Forward Chaining dan Teorema Bayes Berbasis Android. Skripsi. Fakultas Teknologi
Informasi Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari, Banjarmasin.
[5] Kreatindo Manokwari alamat jlKali Bambu-Reremi Puncak-Manokwari-Papua Barat, Stmik.
2021. 3 Jurnal Sains Komputer dan Teknologi Informasi e-issn IMPLEMENTASI
FORWARD CHAINING DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA SMAN 2
MANOKWARI MELALUI E-COUNSELING BERBASIS WEB IMPLEMENTATION OF
FORWARD CHAINING IN OVERCOMING LEARNING DIFFICULTIES OF SMAN 2
MANOKWARI STUDENTS THROUGH WEB-BASED E-COUNSELING.
[5] Putri, Nadya Andhika. 2018. “SISTEM PAKAR UNTUK MENGIDENTIFIKASI
KEPRIBADIAN SISWA MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR DALAM
MENDUKUNG PENDEKATAN GURU EXPERT SYSTEM TO IDENTIFY STUDENT
PERSONALITY USING CERTAINTY FACTOR METHOD IN SUPPORTING TEACHER
APPROACH.” Journal of Information Technology and Computer Science (INTECOMS)
1(1).
[6] Rangkuti, Alma Diana, Relita Buaton, and Siswan Syahputra. 2022. “Proses Belajar
Menggunakan Metode Certainty Factor Berbasis Web ( Studi Kasus : Ra Wildan ).” 6(1).
[7] Saragih, Rusmin. 2020. “Sistem Pakar Mengidentifikasi Minat Bakat Anak Dengan Metode
Certainty Factor ( Studi Kasus : Sekolah Bilingual Nasional Plus Permata Bangsa Binjai ).”
6341(November): 43–51.

Anda mungkin juga menyukai