Anda di halaman 1dari 10

MODUL FISIKA BERSUPLEMEN DIGITAL MATERI GERAK LURUS

UNTUK SISWA SMA KELAS X

Ira Mufita Ilmiana, Sentot Kusairi , dan Hartatiek


Universitas Negeri Malang
E-mail : muffidrawis@rocketmail.com

ABSTRAK: Telah dilakukan penelitian pengembangan Modul Pembelajaran Fisika


Bersuplemen Digital Materi Gerak Lurus untuk Siswa SMA Kelas X. Tujuan penelitian ini
untuk (1) mendiskripsikan pengembangan modul, dan (2) mengetahui kelayakan modul setelah
divalidasi isi dan ujicoba terbatas. Data diperoleh dari angket yang diberikan kepada 3
validator dari dosen/guru dan 10 responden dari siswa SMA Negeri 1 Pagak. Data angket dari
validator dianalisis dengan teknik perhitungan nilai rata-rata, sedangkan data angket dari
responden dianalisis dengan menjumlahkan jawaban yang sama dari responden karena pilihan
jawabannya “ya” dan “tidak”. Hasil penelitian adalah: komponen-komponen modul
pengembangan menunjukkan hasil valid dan layak digunakan peserta didik dengan skor 3,48
dari skor maksimal 4,00.

Kata kunci: modul pembelajaran fisika, suplemen digital, gerak lurus, siswa SMA
kelas X

Salah satu komponen yang berperan penting pada keberhasilan belajar peserta didik
adalah bahan ajar. Salah satu Bahan ajar yang dinilai cukup efektif dalam pembelajaran
adalah modul. Sejauh ini modul yang ada memiliki keterbatasan untuk menggambarkan
fakta-fakta terkait dengan materi yang dijelaskan pada modul. Untuk memperoleh
pemahaman terhadap fakta terkait materi, peserta didik perlu mengamatinya secara langsung.
Namun, jika setiap materi berupa fakta pada modul/bahan ajar ini mensyaratkan harus
melakukan pengamatan secara langsung maka hal ini akan membutuhkan dana, dan resiko
keamanan bagi peserta didik. Selain itu, proses pembelajaran juga memiliki keterbatasan
waktu.
Beberapa fakta dalam kehidupan sehari-hari merupakan contoh peristiwa Gerak
Lurus. Misalnya, terjun payung, bersepeda di jalan raya, berlari, kereta api berjalan dan lain
sebagainya. Bila peristiwa-peristiwa ini bisa diamati siswa secara langsung, akan lebih
menguatkan pemahaman konsep gerak lurus. Namun selama ini ketika proses pembelajaran,
peristiwa-peristiwa ini hanya disampaikan secara lisan atau hanya gambar saja sehingga
siswa hanya membayangkan peristiwanya. Misalnya, peristiwa terjun payung yang
merupakan contoh gerak jatuh bebas, jika dengan membayangkan saja siswa tidak bisa
langsung memahami ciri-ciri gerak jatuh bebas, dimana memiliki vo=0, ketika mendekati
tanah kecepatannya maksimal serta ciri-ciri yang lainnya. Berdasarkan permasalahan ini,
penggunakan modul pada proses pembelajaran akan lebih efektif lagi dengan adanya
suplemen digital berupa video/film berisi fakta-fakta yang mendukung pemahaman konsep
materi pada modul.
Suplemen digital yang dimaksudkan adalah berupa video berisi fakta-fakta yang
mendukung pemahaman konsep dari materi pembelajaran pada modul. Seorang pakar
bernama Mell Silberman (dalam Prastowo, 2011: 302), mengungkapkan suatu hasil
penelitian bahwa dengan menambah audio-visual pada pembelajaran, dapat menaikkan
ingatan dari 14% menjadi 38%. Penelitian ini juga menunjukkan adanya perbaikan hingga
200% ketika kosakata atau materi ajar disampaikan dengan menggunakana alat audio-visual.
Bahkan, waktu yang diperlukan untuk menyampaikan konsep berkurang sampai 40% ketika
visual digunakan untuk menambah presentasi verbal. (Prastowo, 2011: 302)
Keefektifan penggunaan kombinasi modul dan video ini juga dipengaruhi oleh
kondisi sekolah yang bersangkutan. Modul dengan suplemen video ini terutama untuk video-
nya bisa digunakan secara maksimal jika para penggunanya baik dari peserta didik atau guru
bisa memperoleh akses komputer/laptop untuk membuka video tersebut, baik yang ada di
sekolah, di rental, milik pribadi atau milik teman. Modul dan video ini dibuat untuk bisa
saling melengkapi satu sama lain sehingga penggunaan modul dan video ini dan tidak bisa
terpisahkan. Sekiranya tidak terdapat akses komputer/laptop atau media lain yang bisa untuk
membuka video yang menjadi pelengkap modul ini maka modul dan video ini akan sulit
dipergunakan peserta didik dalam belajar.

METODE
Model penelitian dan pengembangan pada penelitian ini diadopsi dari I Wayan
Santyasa. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Pagak. SMA Negeri 1 Pagak berada di
wilayah Kabupaten Malang bagian selatan. Uji coba produk pengembangan dilakukan
melalui dua tahap, yaitu Uji Perseorangan dan Uji Kelompok Kecil. Tahap Uji Perseorangan
sama dengan tahap validasi isi. Validator adalah 2 dosen fisika UM dan 1 guru fisika SMA
Negeri 1 Pagak. Responden Uji Coba Terbatas (Uji Kelompok Kecil) terdiri dari 10 siswa
SMA Negeri 1 Pagak yang pernah memperoleh materi gerak lurus untuk jenjang SMA. Jenis
data yang diperoleh adalah data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif berupa nilai
rata-rata angka-angka hasil angket validasi isi dari para validator. Data kualitatif berupa
saran, kritik, dan tanggapan dari validator dan siswa. Instrumen dalam penelitian yang
digunakan adalah angket penilaian kompenen-komponen modul. Data angket dari validator
dianalisis dengan teknik perhitungan nilai rata-rata, sedangkan data angket dari responden
(siswa) dianalisis dengan menjumlahkan jawaban yang sama dari responden karena pilihan
jawabannya “ya” dan “tidak”.
Rumus untuk menghitung nilai rata-rata adalah sebagai berikut.

_
X=

xn
_
Keterangan: X = Nilai rata-rata
 x  Jumlah skor jawaban penilaian
n = Jumlah validator

Pada penelitian ini, skala penilaian yang digunakan adalah 1 sampai 4, dimana 1 sebagai skor
terendah dan 4 sebagai skor tertinggi. Penentuan rentang dapat diketahui melalui rentang
skor tertinggi dikurangi skor terendah dibagi dengan skor tertinggi. Berdasarkan penentuan
rentang tersebut diperoleh rentang 0,75. Adapun kriteria validitas butir angket yang
digunakan dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut.
Tabel 3.1 Kriteria Validitas butir angket
Rata-rata Kriteria Validasi
3,26 – 4,00 sangat baik/sangat valid/sangat menarik/sangat mudah/sangat
jelas/sangat tepat
2,51 – 3,25 baik/valid/menarik/mudah/jelas/tepat
1,76 – 2,50 kurang baik/kurang menarik/kurang mudah/kurang
jelas/kurang tepat.
1,00 – 1,75 sangat kurang baik/sangat kurang menarik/sangat kurang
mudah/sangat kurang jelas/sangat kurang tepat.
(Diadaptasi dari Arikunto, 2002)

HASIL DAN PEMBAHASAN


Deskripsi Modul Pengembangan
Modul hasil penelitian pengembangan adalah modul pembelajaran fisika bersuplemen
digital dengan materi gerak lurus yang disusun untuk siswa SMA kelas X. Modul
pengembangan disusun dengan suplemen digital berupa video. Video yang menyertai modul
ada 34 video. 21 video mengenai fakta dalam kehidupan sehari-hari yang mendukung
pemahaman konsep gerak lurus, 11 video tutorial tentang materi gerak lurus, dan 2 video
demontrasi praktikum GLB dan GLBB.
Modul hasil penelitian pengembangan ini adalah modul pembelajaran fisika
bersuplemen digital dengan materi gerak lurus yang disusun untuk jenjang SMA kelas X.
Modul pengembangan ini disusun dengan suplemen digital berupa video. Komponen-
komponen Modul hasil pengembangan terdiri dari: Modul pembelajaran hasil penelitian
pengembangan terdiri dari beberapa komponen, yaitu: 1) cover/halaman muka, 2) petunjuk
penggunaan modul, 3) daftar isi, 4) tujuan pembelajaran, 5) uraian materi, 6) peta konsep, 7)
contoh soal dan penyelesaiannya, 8) serta soal evaluasi, 9) kunci jawaban, 10) umpan balik,
dan 11) daftar pustaka.
Contoh tampilan isi modul adalah sebagai berikut:

Pertanyaan
pembuka

Video

Pertanyaan
terkait video

Materi

Rangkuman

Salah satu ciri atau kekuatan dari modul ini adalah 1) setiap uraian materi disajikan
dalam tiga bagian yaitu pertanyaan simulasi, uraian materi itu sendiri, serta rangkuman
materi, 2) modul disertai dengan video-video yang terdiri dari video berisi fakta, video
tutorial dan video praktikum. 3) modul dicetak secara full colour.
Kelemahan modul hasil penelitian dan pengembangan adalah: 1) bersifat tidak berdiri
sendiri (Stand Alone). Modul disusun dengan adanya suplemen digital berupa video. Ketika
digunakan pada proses pembelajaran, modul dan video sebagai suplemen digitalnya harus
digunakan secara bersamaan supaya memperoleh hasil optimal. 2) video sebagai suplemen
digital diambil dari internet dan potongan film, belum mampu dibuat sendiri. 3) beberapa
video menggunakan bahasa inggris dan kemungkinan akan sulit dipahami yang tidak
mengerti bahasa inggris.
Hasil Angket dari Validator
Data hasil validasi isi oleh para validator, diperoleh skor rata-rata validasi isi modul
pembelajaran fisika sebesar 3,48 dari skor maksimal 4,00. Dari hasil tersebut berarti modul
pembelajaran fisika bersuplemen digital materi gerak lurus menunjukkan kategori valid untuk
isinya dan tak perlu revisi. Akan tapi berdasarkan komentar dan saran dari validator-
validator, ada beberapa hal yang harus diperbaiki terkait aspek-aspek yang ada di dalam
modul pembelajaran fisika ini. Selain itu, ada beberapa aspek modul yang mempunyai nilai
dibawah nilai rata-rata tersebut. Aspek tersebut adalah aspek peta konsep (3,16), aspek
kelayakan isi (3,24), aspek penyajian isi (3,33), aspek soal evaluasi (3,42), aspek komponen
kebahasaan (3,33) dan aspek media digital/video (2,84). Grafiknya sebagai berikut :

Grafik Hasil Validasi Isi


4

3
nilai rata-

0
12345678910 11 12 13
Aspek

Grafik 4.1 Grafik Data Hasil Validasi isi Dosen dan Guru Fisika

Keterangan: 1. Halaman Muka (Cover) 8. Rangkuman


2. Petunjuk penggunaan modul 9. Evaluasi
3. Daftar Isi 10. Kunci Jawaban
4. Tujuan Pembelajaran 11. Daftar Pustaka
5. Peta Konsep 12. Komponen kebahasaan
6. Kelayakan Isi 13. Media digital/video
7. Penyajian Isi

Khusus untuk aspek media digital atau video yang memperoleh hasil validasi isi sebesar 2,84,
diperbaiki dengan mengganti video yang buram, mengganti video yang membuat kerancuan
untuk memahami materi seperti pada video 1, 4, dan 27.
Hasil Angket dari Responden
Hasil angket menunjukkan untuk aspek uraian materi, petunjuk kerja percobaan, dan
kegiatan pembelajaran dirasakan responden sudah jelas, mudah dipahami, dan mengena
dengan konsep gerak lurus yang materi khusus pada modul ini. Walaupun secara umum
responden memberikan respon yang baik terhadap materi, petunjuk kerja percobaan dan
kegiatan pembelajaran pada modul tapi ada beberapa responden yang merasa cukup
kesulitan untuk memahami penjelasan materi pada beberapa subbab materi. Hal ini
ditunjukkan dengan terdapat 40 % responden yang “merasa kesulitan memahami materi pada
modul”.
Beberapa responden menyatakan ada beberapa kata-kata dalam modul yang masih ambigu
untuk dipahami. Permasalahan ini diperbaiki dengan cara meninju ulang bahasa modul yang
dilakukan oleh penulis sendiri dan rekan penulis untuk menemukan kalimat pada modul
yang dirasakan sulit dipahami.
Revisi produk
Berdasarkan analisis data hasil uji kelayakan, maka ada beberapa bagian produk yang
perlu direvisi. Hal ini dilakukan untuk mengoptimalkan modul pembelajaran gerak lurus
sehingga dapat digunakan dengan maksimal. Beberapa tampilan hasil revisi adalah sebagai
berikut:
1. Aspek cover
Sebelum Sesudah

2. Aspek Gambar
a. Gambar Video 17
Sebelum Sesudah
3. Aspek daftar isi
Sebelum Sesudah

4. Aspek Peta konsep


Sebelum Sesudah
5. Aspek petunjuk penggunaan modul
Sebelum

Sesudah
PENUTUP
Keseimpulan
Berdasarkan data, analisis data, validasi, dan pembahasan maka diperoleh kesimpulan
penelitian yaitu: komponen-komponen modul pengembangan menunjukkan hasil valid dan
layak digunakan peserta didik dengan skor 3,48 dari skor maksimal 4,00. Dari hasil tersebut
berarti modul pembelajaran fisika bersuplemen digital materi gerak lurus menunjukkan
kategori valid untuk isinya dan tak perlu revisi. Akan tapi berdasarkan komentar dan saran
dari validator-validator, ada beberapa hal yang harus diperbaiki terkait aspek-aspek yang ada
di dalam modul pembelajaran fisika ini. Selain itu, ada beberapa aspek modul yang
mempunyai nilai dibawah nilai rata-rata tersebut. Aspek tersebut adalah aspek peta konsep
(3,16), aspek kelayakan isi (3,24), aspek penyajian isi (3,33), aspek soal evaluasi (3,42),
aspek komponen kebahasaan (3,33) dan aspek media digital/video (2,84). Khusus untuk
aspek media digital atau video diperbaiki dengan mengganti video yang buram, mengganti
video yang membuat kerancuan untuk memahami materi seperti pada video 1, 4, dan 27.
Saran
1) Pengembangan modul pembelajaran fisika bersuplemen digital materi gerak lurus untuk
SMA kelas X ini diperlukan kajian yang lebih mendalam terhadap pemilihan materi dengan
tujuan agar media ini menjadi lebih baik lagi tepat guna dan tepat sasaran sehingga dapat
dimanfaatkan sesuai kebutuhan yang ada. 2) Setiap pengguna modul sebaiknya membaca
petunjuk penggunaan modul terdahulu sebelum membaca materi supaya tidak mengalami
kebingungan dengan tanda-tanda yang ada pada modul. 3) Pengembang modul bisa membuat
video sendiri baik untuk video berisi fakta/video tutorial/video praktikum supaya lebih sesuai
dengan materi yang dijelaskan. 4) Pengembang modul bisa menyesuaikan bahasa modul
dengan subyek yang akan menggunakannya. 5) Pengembang modul sebaiknya
memeperhatikan desain isi modul supaya nyaman dan mudah untuk dibaca.

DAFTAR RUJUKAN
Daryanto. 2010. Media Pembelajaran Peranannya Sangat Penting Dalam Mencapai Tujuan
Pembelajaran. Yogyakarta: Penerbit Gava Media.
Depdiknas. 2008. Penulisan Modul. Jakarta : Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik
dan Tenaga Kependidikan
Lembaga Administrasi Negara.2009. Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara nomor: 5
tahun 2009 tentang pedoman penulisan modul pendidikan dan pelatihan. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara
Prastowo, Andi. 2011. Panduan Kreatif Membuat Bahan ajar Inovatif. Jogjakarta: DIVA
Press
Mantrikarno. 2012. Memanfaatkan Video Untuk Kegiatan Belajar Mengajar, (Online),
(http://guraru.org/news/2012/06/08/853/pengunaan_video_tutorial_dalam_proses_p
embelajaran_di_smk.html), diakses 14 Oktober 2012.
Santyasa, I Wayan. 2009. Metode Penelitian Pengembangan dan Teori Pengembangan
Modul. Makalah Disajikan dalam Pelatihan Bagi Para Guru TK, SD, SMP, SMA,
dan SMK. Tanggal 12-14 Januari 2009, Di Kecamatan Nusa Penida kabupaten
Klungkung, (Online), (http://www.freewebs.com/santyasa/pdf2/METODE
_PENELITIAN.pdf), diakses 18 Maret 2012
Sungkono. Tidak ada tahun. Pengembangan dan Pemanfaatan Bahan Ajar Modul Dalam
Proses Pembelajaran, (Online), (staff.uny.ac.id/.../ARTIKEL%20% 20BAHAN
%20AJAR-modul.doc), diakses 20 April 2012

Anda mungkin juga menyukai