Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

SISTEM DAN PENERAPAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN DI


SMP NEGERI 2 DONOMULYO

Disusun untuk memenuhi Matakuliah Pengantar Pendidikan


dibimbing oleh Bapak Dr. H. M. Ishaq, M.Pd

Oleh:
Nugroho Alif Suhendra
Nur Aditya Pangestu
Putri Zahra Permata
Suti Mega Nur Azizah
Tian Veli Yuda
Windy Septianti
Wisnu Aji Kurniawan

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PRODI S1 PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA
PEBRUARI 2018

1
KATA PENGANTAR

Puji Syukur atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa dimana kami bisa menyusun
makalah yang berjudul “SISTEM DAN PENERAPAN PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN DI SMP NEGERI 2 DONOMULYO”. Makalah ini disusun untuk
memenuhi tugas kelompok Pengantar Pendidikan.Penyusun telah mendapat banyak
bantuan dari berbagai pihak yang terkait,oleh karena itu biarkan kami selaku seluruh
anggota kelompok mengucapkan terima kasih kepada Bpk Drs.Edi Salamun selaku
kepala sekolah SMPN 2 Donomulyo,dan pihak-pihak lain yang telah membantu
dalam penyusunan dan penulisan makalah ini.
Kami telah berusaha untuk memberikan yang terbaik dalam penyusunan
makalah ini.Namun saya juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam
makalah ini,oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang dapat
membantu kami agar lebih baik kedepannya.

Malang, 8 Pebruari 2018

Tim Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................2
DAFTAR ISI..................................................................................................................3
BAB I.............................................................................................................................4
PENDAHULUAN..........................................................................................................4
1. Latar Belakang.............................................................................................................4
2. Rumusan Masalah........................................................................................................5
3. Tujuan............................................................................................................................5
4. Manfaat.........................................................................................................................5
BAB II............................................................................................................................6
ISI...................................................................................................................................6
1. Pengertian Sekolah Menengah Pertama....................................................................6
2. Kurikulum yang Diterapkan di SMP Sesuai Anjuran Kemendikbud.....................8
3. Penerapan Pembelajaran yang Diterapkan di SMP Negeri 2 Donomulyo..........10
BAB III.........................................................................................................................12
PENUTUP....................................................................................................................12
1. Kesimpulan.................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................13

3
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Nawawi dan Martini menjelaskan bahwa observasi merupakan kegiatan
mengamati, yang diikuti pencatatan secara urut. Hal ini terdiri atas beberapa unsur
yang muncul dalam fenomena di dalam objek yang diteliti. Hasil dari proses tersebut
dilaporkan dengan laporan yang sistematis dan sesuai kaidah yang berlaku. Ki Hajar
Dewantara menjelaskan tentang pengertian pendidikan yaitu tuntutan di dalam hidup
tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya, pendidikan yaitu menuntun segala
kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan
sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan
setinggi-tingginya.
Sekolah merupakan suatu lembaga yang dirancang untuk pengajaran siswa atau
murid di bawah pengawasan guru. Sekolah Menengah Pertama (SMP) merupakan
jenjang pendidikan formal di Indonesia yang merupakan jenjang yang ditempuh
setelah mengikuti pendidikan di Sekolah Dasar (SD) atau sederajat. Dalam jenjang ini
peran guru sangat dibutuhkan. Karena pada masa SMP, siswa lebih cenderung mulai
mencoba mencari jawaban atas rasa keingintahuan. Dimulai dari mengenal pacaran,
sosial media, rokok, dan lain-lain semua itu dimulai sejak di bangku sekolah tingkat
SMP.
Sebagai seorang calon guru yang kelak akan menuntun para siswanya yang
berperan penting dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional yaitu mencerdaskan
kehidupan bangsa, kita seharusnya telah mengetahui system pendidikan pada tingkat
SMP dan penerapan pembelajaran sesuai dengan kurikulum pembelajaran yang
sedang diterapkan di Indonesia. Dengan adanya kegiatan observasi ini, kita dapat
mengetahui sistem pendidikan pada tingkat SMP penerapan pembelajaran sesuai
dengan kurikulum pembelajaran yang sedang diterapkan di Indonesia yang nantinya
dapat kita terapkan saat kita telah menjadi seorang guru.

4
Dalam observasi ini, penulis memilih SMP Negeri 2 Donomulyo sebagai objek
observasi mengenai “Sistem dan Penerapan Pembelajaran Pendidikan di SMP Negeri
2 Donomulyo”.

2. Rumusan Masalah
a. Apakah yang dimaksud dengan Sekolah Menengah Pertama (SMP)?
b. Bagaimana kurikulum yang diterapkan di SMP sesuai anjuran
kemendikbud?
c. Bagaimana penerapan pembelajaran yang ada di SMPN 2 Donomulyo?

3. Tujuan
a. Mengetahui apa yang dimaksud dengan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
b. Mengetahui kurikulum yang diterapkan di SMP sesuai dengan anjuran
Kemendikbud.
c. Mengetahui penerapan pembelajaran yang ada di SMPN 2 Donomulyo.

4. Manfaat
a. Mahasiswa mengetahui secara lebih luas tentang SMP.
b. Mahasiswa mengetahui tentang kurikulum yang dianjurkan Kemendikbud
untuk lembaga pendidikan tingkat SMP.
c. Mengetahui tentang penerapan pembelajaran yang diterapkan di SMP Negeri
2 Donomulyo.

5
BAB II

ISI

1. Pengertian Sekolah Menengah Pertama


Sekolah Menengah Pertama (SMP) merupakan jenjang pendidikan dasar formal
di Indonesia setelah menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar (SD) atau yang
sederajat. Pada beberapa negara, SMP berlaku sebagai jembatan antara sekolah dasar
dengan sekolah atas. Di beberapa istilah di pemerintahan dan institusi pendidikan,
SMP adalah nama lain dari junior high school uyang pada dasarnya suatu sekolah
setelah sekolah dasar.
SMP dilaksanakan dalam kurun waktu 3 tahun, mulai dari kelas 7 hingga kelas
9. Di Indonesia, siswa kelas 9 diwajibkan mengikuti Ujian Nasinal yang
mempengaruhi kelulusan atau tidaknya siswa. Lulusan sekolah tingkat pertama ini
dapat melanjutkan ke tingkat pendidikan yang lebih tinggi, yaitu Sekolah Menengah
Atas (SMA) atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Sekolah Menengah Pertama (SMP) diselenggarakan oleh pemerintah maupun
pihak swasta. Pengelolaan SMP Negeri di Indonesia sebelumnya berada dibawah
Departemen Pendidikan Nasional. Sekarang telah menjadi tanggungjawab pemerinta
daerah Kota/Kabupaten sejak diberlakunya otonomi daerah tahun 2001. Sedangkan
Departemen Pendidikan Nasional hanya berperan sebagai regulator dalam bidang
standar pendidikan.
Pendidikan sudah lama ada sejak jaman prasejarah. Pada zaman purba, manusia
purba belajar bagaimana cara berkebun dan bercocok tanam mengikuti bagaimana
cara orang tua mereka bekerja. Mereka akan memperhatikan dan meniru apa yang
orang tua mereka kerjakan.
Ketika Indonesia memasuki zaman kerajaan, terutama pada zaman kerajaan
Islam, para sunan menggunakan surau-surau untuk mengajarkan anak-anak kecil di
sekitar surau untuk belajar tentang agama Islam. Pada saat itu, mereka diajarkan
berbuat baik pada bapak-ibu dan belajar membaca Al-Quran dan mempelajari isi
dalam Al-Quran.

6
Memasuki zaman penjajahan, orang-orang Belanda mulai membuka sekolah
yang dikhususkan untuk anak-anak dari golongan terpandang dari dari golongan
keluarga Belanda. Sekolah Menengah pada zaman itu disebut dengan Sekolah
Peralihan. Salah satunya dalah Sekolah Raja (kweekschool) yang dikhususkan untuk
anak-anak dari golongan terpandang yang bertujuan setelah mereka lulus mereka akan
bekerja menjadi guru dan menjadi pegawai di perusahaan-perusahaan Belanda.
Sekolah peralihan lainnya adalah Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO),
Algemene Middelbare School (AMS), Lycea, dan Hoogere Burger School (HBS).
Setelah masa penjajahan berakhir, sekolah-sekolah ini dihapuskan dan diganti
menjadi Sekolah Menengah Pertama (SMP). Nama SMP sempat diganti menjadi
Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) pada tahun 1994. Kemudian namanya
berganti menjadi SMP ditahun 2003.
Pada zaman kemerdekaan selain SMP, ada juga sekolah lanjutan pertama
lainnya yang bermunculan. Sekolah ini banyak yang sekarang telah diangkat menjadi
Sekolah Negeri. Misalnya Sekolah Teknik Pertama (STP), Sekolah Teknik Percetakan
Pertama (STPP), Sekolah Menengah Ekonomi Pertama (SMEA), Sekolah Kepandaian
Putri (SKP), Sekolah Guru Bantu (SGB), Madrasah Tsnawiyah (MTs), dan
sebagainya.
Saat ini sudah banyak sekolah lanjutan pertama yang berkembang dan
bermunculan jenis yang baru. Beirkut ini adalah jenis-jenis SMP yang berkembang di
Indonesia :
a. MTs. Contohnya: MTs Hidayatul Mubtadiin, MTs Surya Buana, dan MTs
Nurul Huda.
b. MTs N. Contohnya: MTs Negeri Donomulyo, MTs Negeri 1 Malang, dan
MTs Negeri Lawang.
c. MTs NU. Contohnya: MTs NU Futuhiyah Donomulyo, MTs NU Pakis, dan
MTs NU Miftahul Huda Turen.
d. MTs PGRI. Contohnya MTs PGRI Donomulyo, MTS PGRI Gajah, dan MTs
PGRI Bungkal.
e. SMPN. Contohnya SMP Negeri 2 Donomulyo, SMP Negeri 4 Malang, dan
SMP Negeri 1 Singosari.

7
f. SMP PGRI. Contoh SMP PGRI 1 Donomulyo, SMP PGRI Pakis, dan SMP
PGRI 1 Malang.
g. SMP NU. Contoh SMP NU Singkut, SMP NU Hasyim Asyari, dan SMP NU
Sunan Ampel.
h. SMP M. Contoh SMP Muhammadiyah 5 Pagak, SMP Aisyiysah
Muhammadiyah 3, dan SMP Muhammadiyah 4 Singosari.
i. SMPI. Contoh SMP Islam Donomulyo, SMP Islam Sabilillah, dan SMP
Islam Plus.
j. SMPK. Contoh SMPK Santo Albertus Donomulyo, SMPK Cor Jesu, dan
SMPK Frateran Celaket 21..
k. SMP Taman Dewasa. Contoh SMP Taman Dewasa Turen, SMP Taman
Dewasa Malang, dan SMP Taman Dewasa Probolinggo.
l. SMP SATU ATAP. Contoh SMP Negeri 3 Satu Atap Donomulyo, SMP
Negeri 2 Satu Atap Lesanpuro, dan SMP Negeri Satu Atap Pesanggrahan..
m. SMP Terbuka. Contoh SMP Terbuka Donomulyo, SMP Terbuka Negeri 1
Malang, dan SMP Terbuka Udanawu.
n. SMP Swasta dibawah naungan yayasan. Contohnya SMP Dharma Wirawan
7 Donomulyo, SMP Dharma Raya Bhakti, SMP Nasional dan SMP Kartika
IV-8 Malang.
o. SMP di bawah naungan universitas. Contohnya SMP Laboratorium UM,
SMP Brawijaya Smart School, dan SMP Widyagama.

2. Kurikulum yang Diterapkan di SMP Sesuai Anjuran Kemendikbud


Kemendikbud implementasi 2013 secara bertahap diproyeksikan akan
berlangsung selama 4 tahun dan dimulai pada 2015 maka akan diselesaikan pada
2018. Keputusan sidang kabinet menyangkut kurikulum menggaris bawahi bisa
dimulai 2015 atau 2016. Kurikulum ini dipersiapkan secara matang dan kemudian
dijalankan secara bertahap oleh Kemendikbud.
Kemendikbud mengatakan, peraturan pemerintahan Nomor 22 Tahun 2013
tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan memberi waktu paling lambat 7 tahun bagi satuan pendidikan
dasar dan menengah untuk mengimplementasikan peraturan ini. Kemendikbud

8
menyebutkan, evaluasi kesiapan yang dilakukan diantaranya adalah meliputi kesiapan
buku dan gurunya. Kriteria persiapan sekolah tersebut akan dirumuskan secara prinsip
sekolah yang telah menjalankan kurikulum 2013 selama 1 semester berhenti dulu.
Kemendikbud menambah pusat kurikulum dan perbukuan badan penelitian akan
dijadikan motor utama dalam implementasi kurikulum 2013.
Kemendikbud menargetkan kurikulum 2013 dijalankan secara penuh atau
serentak pada 2018, keputusan ini lebih cepat dari peraturan pemerintah yang
menentukan bahwa transisi dari kurikulum 2006 ke kurikulum 2013 sejatinya berjalan
7 tahun, yakni dari 2013 hingga 2020.
Pada pertemuan tertutup di gelar untuk rapat koordinasi (rakor) persiapan
implementasi kurikulum per Januari 2014 sebagaimana diketahui mulai Januari 2014,
hanya ada 6.221 unit sekolah yang ditetapkan pemerintah sebagai pilot proyek
implementasi kurikulum 2013. Sedangkan sekolah lainnya kembali menerapkan
kurikulum 2006.
Untuk sekarang ini sekolah-sekolah yang berada di Indonesia masih
menggunakan dua sistem kurikulum yaitu kurikulum 2006 dan kurikulum 2013.
Penerapan kurikulum 2013 ini disetiap sekolah masih pada masa percobaan dan tidak
semua tingkatan kelas yang digunakan dalam masa percobaan kurikulum baru yaitu
kurikulum 2013, sehingga kurikulum lama yaitu kurikulum 2006 masih dipertahankan
dan digunakan di sekolha-sekolah yang masih mengujicobakan kurikulum baru.
Disamping penerapan kurikulum 2013 dan kurikulum 2006 di sekolah-sekolah, setiap
kurikulum mempunyai karakteristik sendiri-sendiri.
a. KTSP 2006
- Pelajarannya berorientasi pada penguasaan konsep ilmu dan dominan
dilakukan di dalam kelas saja.
- Pembelajarannya cenderung berpusat pada guru.
- Pembelajaranan lebih mengedepankan pada buku.
- Buku teks hanya sebagai pemuat materi bahasan.
- Standar proses dalam pembelajaran terdiri dari eksplorasi,elaborasi, dan
konfirmasi.
- Jumlah mata pelajaran lebih banyak.
b. Kurikulum 2013

9
- Proses belajar dominan pada afektif, psikomotor, lalu kognitif.
- Standar proses kurikulum 2013 meliputi kegiatan mengamati, menanya,
mengelola, menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta.
- Guru bukan satu-satunya sumber belajar.
- Sikap tidak diajarkan secara verbal, tetapi melalui contoh dan teladan.

3. Penerapan Pembelajaran yang Diterapkan di SMP Negeri 2 Donomulyo


SMP Negeri 2 Donomulyo berdiri sejak tahun 1997. Sekarang ada 264 siswa
yang menempuh pendidikan disekolah ini. SMP Negeri 2 Donomulyo atau yang biasa
dikenal dengan SNEGAD mempunyai fasilitas diantaranya 11 kelas, kamar mandi
siswa dan guru, perpustakaan, ruang guru, ruang TU, ruang Kepala Sekolah, Ruang
Pramuka, ruang OSIS, ruang UKS, ruang BK, kantin, dapur guru, gudang, koperasi
siswa, lab ips, lap ipa, aula, dan mushola.
Untuk biaya operasional, sekolah ini mendapatkan dana dari BOS, PIP, dan SPP
yang dibebankan siswa sebanyak 40.000/bulan. Biaya ini untuk keperluan sarana
prasarana dan gaji GTT dan PTT. Untuk membayar biaya ujian, try out, dan
bimbingan belajar bagi kelas 9, sekolah mengundang komite dan wali murid untuk
memusyawarahkan bersama mengenai biaya tersebut.
Di SMP Negeri 2 Donomulyo ini system pembelajarannya ada 2. Yaitu di
bidang akademik dan non akademik
a. Bidang akademik
Pada bidang ini, sekolah menggunakan dua kurikulum. Yaitu
Kurikulum 2013 (K13) untuk kelas 7 dan KTSP 2006 untuk kelas 8 dan 9.
Berdasarkan hasil observasi, guru menggunakan metode kurikulum 2013.
Tetapi dalam praktiknya, tidak semua guru menggunakan metode di dalam
kurikulum 2013, seperti menggunakan media elektronika seperi LCD
Proyektor dikarenakan di setiap kelas belum tersedia peralatan LCD
Proyektor. Sehingga untuk mengantisiasi hal ini guru pada SMP Negeri 2
Donomulyo mengunakan metode lain yang lebih efektif dalam
penyampaian materi pembelajaran, seperti menggunakan model permainan,
berkelompok, terjun langsung ke alam atau bernyanyi.
b. Bidang non akademik

10
Pada bidang ini, ada beberapa esktrakulikuler yang berada dibawah
naungan waka kesiswaan. Diantaranya adalah sebagai berikut:
1) KKSD (Kelompok Kreatif SMPN 2 Donomulyo)
2) Pramuka
3) PMR
4) Seni Musik
5) Seni Tari
6) Seni Karawitan
7) Al-Banjari
8) Baca Tulis Al-Quran
9) Tenis Meja
10) Bola Voli
11) Sepak Bola
Dalam menyalurkan bakat siswa, sekolah biasanya mengikuti lomba di
beberapa kompetisi dan terkadang mewakili tingkat kecamatan maupun
kabupaten bahkan provinsi.

11
BAB III

PENUTUP
1. Kesimpulan
Pendidikan SMP merupakan jenjang pendidikan dasar formal di Indonesia
setelah menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar (SD) atau yang sederajat.
Pendidikan SMP berlaku sebagai jembatan antara Sekolah Dasar (SD) dengan
Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Dalam
praktiknya, di Indonesia mengenal berbaga macam jenis SMP. Diantaranya adalah
Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMP N), Sekolah Teknik Pertama (STP),
Sekolah Teknik Percetakan Pertama (STPP), Sekolah Menengah Ekonomi Pertama
(SMEA), Sekolah Kepandaian Putri (SKP), Sekolah Guru Bantu (SGB), Madrasah
Tsnawiyah (MTs), Sekolah Menengah Pertama Islam (SMPI), Sekolah Menengah
Pertama Katolik (SMPK), Sekolah Menengah Pertama di bawah naungan yayasan
keagamaan, yayasan swasta, yayasan universitas, dan sebagainya.
Di tahun 2018 ini, sistem pendidikan mulai menmenginginkan semua lembaga
pendidikan secara serentak menggunakan kurikulum 2013 secara penuh dan serentak.
Pada lembaga pendidikan yang kami observasi, yaitu SMP Negeri 2 Donomulyo,
sekolah ini sudah mulai menggunakan kurikulum 2013. Walaupun dalam praktiknya
masih ada yang belum menerapkan kurikulum 2013 secara menyeluruh karena
fasilitas yang ada masih belum memadai untuk diterapkan pada semua kelas.
Pada SMP Negeri 2 Donomulyo, proses pendidikan tidak hanya terpaku pada
pendidikan akademik saja, melainkan pendidikan non akademik juga di perhatikan.
Misalnya saja terdapat banyak eksktrakulikuler yang dapat menampung bakat serta
minat siswa seperti olahraga, kesenian, dan kekreatifan. Agar bakat dan minat siswa
dapat tersalurkan dengan baik, pihak sekolah biasanya mengikutkan mereka pada
lomba di beberapa kompetisi dan terkadang mewakili tingkat kecamatan maupun
kabupaten.

12
DAFTAR PUSTAKA

Kemendikbud. 2017. Tahun 2018 Sekolah Diharapkan Menerapkan Kurikulum


2013.
Kemendikbud. 2017. Tahun 2018 Seluruh Sekolah diharapkan Terapkan
Kurikulum 2013. (Online) (h t t p s : / / w w w . k e m e n d i k b u d . g o .
i d /main/blog/2017/12/tahun-2018-seluruh-sekolah-diharapkan-terapkan-
kurikulum-2013), diakses tanggal 7 Pebruari 2018

13

Anda mungkin juga menyukai