NIM : 2021110166
Tugas : 1 MKI (Manusia dan Kebudayaan Indonesia)
a. KESIMPULAN DARI DEFINISI ANTROPOLIGI YANG DIRANGKAI DARI 3 PENDAPAT PARA AHLI
Antropologi berasal dari dua akar kata Yunani: anthropos (orang/manusia); dan logos
(ilmuan/nalar). Antropologi merupakan ilmu pengetahuan tentang manusia dengan
mempelajari aneka warna, bentuk, fisik, kepribadian, masyarakat, serta kebudayaan.
- Menurut Haviland (1985), Antropologi adalah suatu studi tentang manusia dan
perilakunya dan melaluinya diperoleh pengertian lengkap tentang keanekaragaman
manusia.
- Menurut Prof Harojo, Antropologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari
tentangumat manusia sebagai makhluk masyarakat terutama pada sifat-sifat khusus
badani dan cara-cara produksi, tradisi-tradisi dan nilai-nilai yang membuat pergaulan
hidup menjadi berbeda dari yang satu dengan lainnya.
- Menurut Koentjadiningrat (2009), Ada lima jenis butir permasalahan yang dibahas dalam
ilmu antropologi, yaitu sebagai berikut:
penemuan mereka akhir mereka catat di buku harian ataupun jurnal perjalanan.
Mereka mencatat segala sesuatu yang bertalian dengan suku-suku asing
tersebut. Mulai dari ciri-ciri fisik, kebudayaan, propertti warga, atau bahasa dari
suku tersebut. Bahan-bahan yang ada isinya tentang deskripsi suku asing
tersebut akhir dikenal dengan bahan etnografi atau deskripsi tentang bangsa-
bangsa.
Bahan etnografi itu menarik perhatian pelajar-pelajar di Eropa. Kemudian, pada
permulaan masa seratus tahun ke-19 perhatian bangsa Eropa terhadap bahan-
bahan etnografi suku luar Eropa dari sudut pandang ilmiah, menjadi sangat
agung. Karena itu, timbul usaha-usaha untuk mengintegrasikan seluruh
himpunan bahan etnografi
- Fase kedua terjadi sekitar pertengahan Abad ke 19, Pada fase ini, bahan-bahan
etnografi tersebut sudah disusun menjadi karangan-karangan berlandaskan cara
berpikir evolusi warga pada masa itu. warga dan kebudayaan berevolusi secara
perlahan-lahan dan dalam jangka waktu yang lama. Mereka menganggap
bangsa-bangsa selain Eropa sebagai bangsa-bangsa primitif yang tertinggal, dan
menganggap Eropa sebagai bangsa yang tinggi kebudayaannya
Pada fase ini, Antopologi ada tujuan akademis, mereka mempelajari warga dan
kebudayaan primitif dengan maksud untuk memperoleh pemahaman tentang
tingkat-tingkat sejarah penyebaran kebudayaan manusia.
- Fase ketiga di sekitar awal Abad ke 20, Pada fase ini, negara-negara di Eropa
berlomba-lomba membangun koloni di benua lain seperti Asia, Amerika, Australia
dan Afrika. Dalam rangka membangun koloni-koloni tersebut, muncul bermacam
keadaan yang menghalangi seperti serangan dari bangsa asli, pemberontakan-
pemberontakan, cuaca yang kurang cocok untuk bangsa Eropa serta hambatan-
hambatan lain. Dalam menghadapinya, pemerintahan kolonial negara Eropa
berupaya mencari-cari kelemahan suku asli untuk akhir menaklukannya. Untuk
itulah mereka mulai mempelajari bahan-bahan etnografi tentang suku-suku
bangsa di luar Eropa, mempelajari kebudayaan dan kebiasaannya, untuk
kebutuhan pemerintah kolonial.
- Fase keempat terjadi sesudah tahun 1930-an, Pada fase ini, Antropologi
mengembang secara pesat. Kebudayaan-kebudayaan suku bangsa asli yang di
jajah bangsa Eropa, mulai hilang dampak terpengaruh kebudayaan bangsa
Eropa.
Pada masa ini pula terjadi sebuah perang agung di Eropa, Perang Dunia II.
Perang ini membawa banyak perubahan dalam kehidupan manusia dan
membawa sebagian agung negara-negara di dunia untuk kehancuran total.
Kehancuran itu menghasilkan kemiskinan, kesenjangan sosial, dan
kesengsaraan yang tak berujung.
Namun pada masa itu juga, muncul semangat nasionalisme bangsa-bangsa
yang dijajah Eropa untuk keluar dari belenggu penjajahan. Sebagian dari
bangsa-bangsa tersebut berhasil mereka. Namun banyak warganya yang sedang
memendam dendam terhadap bangsa Eropa yang sudah menjajah mereka
selama bertahun-tahun.
Proses-proses perubahan tersebut mengakibatkan perhatian ilmu antropologi tak
lagi ditujukan untuk warga pedesaan di luar Eropa, tetapi juga untuk suku bangsa
di daerah pedalaman Eropa seperti suku bangsa Soami, Flam dan Lapp.
Nama : Adira Faturochman
NIM : 2021110166
Tugas : 1 MKI (Manusia dan Kebudayaan Indonesia)
- Fase kelima kira-kira sejak tahun 1970-an. Sementara fase terakhir, dirancang
berdasarkan temuan ahli antropologi lainnya.