Anda di halaman 1dari 5

KEL06-LLCA-KEWARGANEGARAAN

Anggota :
1. Rahma Kamila Ahmad (2401972984)
2. Bahrul Ilham (2401979776)
3. Eggy Prayogia Adistira (2401983804)
4. Gamel Mahesa Farosh (2401979731)
5. Widhiyanto Nugroho (2401976894)
T
UGAS KELOMPOK 2
MINGGU 5 - SESI 7
The Right of Citizens
Buatlah sebuah essay: minimal 1 halaman maksimal 2 halaman; Font: Times New Roman;
ukuran: 12; spasi: 1,5
Daftar pustaka minimal 3 (salah satunya lecturer note)
Indikator Penilaian:
Penilaian
Indikator
85-100 75-84 65-74 0 - 64
1. Mendeskripsikan Artikel memuat Hanya 2 Hanya 1 Tidak ada
pengertian Hak secara lengkap, indikator yang indikator yang indicator yang
dan Kewajiban jelas dan tepat jelas, tepat dan tepat, jelas dan jelas, lengkap
2. Menjelaskan indicator 1,2,3 lengkap lengkap dan tepat
keseimbangan dan 4
hak dan
kewajiban
warganegara
yang telah
dilaksanakan
oleh negara
3. Menjelaskan
alasan-alasan
terkait point 2
4. Memberikan
contoh terkait
point 2
4. Referensi

CHAR6020 – CB: Kewarganegaraan


Hubungan antara negara dan warganegara selalu diwarnai dengan persoalan mendasar mengenai
hak dan kewajiban. Baik negara maupun warganegara memiliki hak dan kewajbannya masing-
masing. Berbicara mengenai hak negara berarti berbicara pula mengenai kewajiban warganegara,
demikian pula sebaliknya. Hak dan kewajiban negara dan warganegara telah diatur dalam pasal
27 sampai dengan pasal 37 UUD 1945.

Pertanyaan:
1. Apakah hak dan kewajiban warganegara telah secara seimbang dilaksanakan oleh negara,
demikian pula sebaliknya?
2. Jika jawaban YA, berikan dan jelaskan alasan-alasannya, demikian pula jika TIDAK!
3. Berikan contoh terkait pertanyaan 2!

CHAR6020 – CB: Kewarganegaraan


Hak dan kewajiban warga negara telah diatur secara rinci oleh Undang-Undang Dasar
1945. Umumnya hak-hak adalah sesuatu yang kita peroleh secara kodrati sebagai individu dan
persona ciptaan Tuhan. Hak-hak kita sebagai manusia bisa disebut juga sebagai hak asasi. Jadi
hak-hak sebagai manusia adalah sesuatu yang kita terima di dalam konteks suatu negara di mana
saja kita berada. Hal ini dipertegas lagi oleh Notonegoro yang juga mengatakan bahwa hak
adalah sesuatu yang diperoleh atau didapatkan oleh seseorang sebagai warga negara dan hak ini
tidak dapat diintervensi oleh kekuasaan apapun juga.

Kesadaran akan hak dan kewajiban sangatlah penting, seseorang yang semestinya
memiliki hak namun ia tidak menyadarinya, maka akan membuka peluang bagi pihak lain untuk
menyimpangkannya. Demikian pula ketidaksadaran seseorang akan kewajibannya akan
membuat hak yang semestinya didapatkan orang lain menjadi dilanggar atau diabaikan.

Sebagaimana yang telah ditetapkan bahwasanya Hak dan Kewajiban Warga Negara
Indonesia tercantum dalam pasal 27 sampai dengan pasal 34 UUD 1945, yang didalamnya
menjelaskan beberapa hak dan kewijaban untuk seorang warga negara Indonesia. Namun
permasalahannya saat ini adalah pencapaian dalam pelaksanaan hak dan kewajiban itulah yang
menurut saya belum seimbang juga belum bisa terlaksana dengan baik yang disebabkan masih
banyak permasalahan-permasalahan baik itu dalam hak juga kewajiban sendiri. Sebenarnya ini
adalah tanggung jawab bersama, menncari solusi yang tepat untuk pencapaian keseimbangan ini.

Suatu hal tidak dapat dilaksanakan sebelum mengetahui benar apa yang hendak
dilaksanakan, untuk melaksanakannya diperlukan pedoman, dan agar pelaksanaan bisa berjalan
sesuai dengan harapan maka perlu ada institusi yang mengawal pelaksanaan tersebut. Dengan
demikian ada tiga hal penting dalam pelaksanaan hak dan kewajiban ini. Pertama, Pancasila
perlu dimengerti secara tepat dan benar baik dari pengertian, sejarah, konsep, prinsip dan nilai-
nilai yang terkandung di dalamnya. Tanpa mengerti hal-hal yang mendasar ini amat sulit
Pancasila untuk diamalkan. Selain daripada itu, Pancasila akan cepat memudar dan dilupakan
kembali.

Kekuatan akar pemahaman ini amat penting untuk menopang batang, ranting, daun dan
buah yang akan tumbuh di atasnya. Banyak hal yang terjadi ketika semangat untuk mengamalkan
Pancasila sangat tinggi namun tidak didasari oleh pemahaman konsep dasar yang kuat, bukan
CHAR6020 – CB: Kewarganegaraan
hanya mudah memudar, namun juga akan kehilangan arah, seakanakan sudah melaksanakan
Pancasila padahal yang dilaksanakan bukan Pancasila, bahkan bertentangan dengan Pancasila.

Hal ini amat mudah dilihat dalam praktek perekonomian dan perpolitikan Indonesia saat
ini yang tanpa sadar sudah mengekor pada sistem kapitalis-neoliberalis dan perpolitikan yang
bernapaskan individualis bukan kolektifis. Kedua, pedoman pelaksanaan. Semestinya kita tidak
perlu malu mencontoh apa yang sudah dilakukan oleh pemerintah Orde Baru yang berusaha
membuat Pedoman Penghayatan dan Pengalaman Pancasila (P4).

Pedoman ini sangat diperlukan agar negara dan warganegara mengerti apa yang musti
dilakukan, apa tujuannya dan bagaimana strategi mencapai tujuan tersebut. Manakala tidak ada
pedoman pelaksanaan, maka setiap orang berusaha membuat pedoman sendiri-sendiri sehingga
terjadi absurditas (kebingungan). Banyaknya kelemahan yang terjadi pada pelaksanaan P4 perlu
dievaluasi untuk diperbaiki.

Contoh kelemahan utama dalam pelaksanaan P4 adalah bahwa pedoman tersebut bersifat
kaku, tertutup dan doktriner, hanya pemerintah yang berhak menerjemahkan dan menafsirkan
Pancasila, sehingga tidak ada ruang yang cukup untuk diskusi dan terbukanya konsep-konsep
baru. Kelemahan tersebut harus diperbaiki tidak kemudian dibuang sama sekali. Ketiga, perlunya
lembaga yang bertugas mengawal pelaksanaan Pancasila. Lembaga ini bertugas antara lain
memfasilitasi aktivitas-aktivitas yang bertujuan untuk mensosialisasikan Pancasila.

Dalam konteks pelaksanaan hak dan kewajiban, maka tiga hal penting sebagaimana
disebut di atas juga perlu ada, yaitu perlu mengerti prinsip-prinsip dasar hak dan kewajiban
negara dan warga negara, terdapat pedoman pelaksanaannya dan ada lembaga yang
mengawalnya. Tiga hal ini tentu tidak berdiri sendiri khusus terkait dengan hak dan kewajiban
negara dan warga negara, namun merupakan kesatuan gerak besar revitalisasi Pancasila dalam
semua bidang kehidupan. Pelaksanaan hak dan kewajiban negara dan warga negara dalam negara
Pancasila adalah sebagaimana yang tercantum dalam UUD 1945 seperti tergambar dalam
klasifikasi di atas. Namun demikian, selain melihat klasifikasi tersebut perlu juga memahami
konsep, prinsip dan nilai Pancasila dalam pelaksanaan hak asasi manusia. Jadi adanya hubungan
Pancasila terhadap pelaksanaan hak dan kewajiban. Pentingnya dari pelaksanaan itu menjadikan
hidup dalam lingkungan yang aman, tentram dan damai.
CHAR6020 – CB: Kewarganegaraan
Referensi:

1 Kompasiana.com

2 20180420095448_LN04-CHAR6020-CB Kewarganegaraan-Hak dan Kewajiban Warga


Negara.pdf
3 https://kumparan.com/berita-hari-ini/mengapa-hak-dan-kewajiban-harus-seimbang-
1v7HVL1MCnX/full
4 https://www.mkri.id/index.php?page=web.Berita&id=11732
5 https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5717249/ketahui-hak-dan-kewajiban-warga-
negara-indonesia-serta-contohnya

CHAR6020 – CB: Kewarganegaraan

Anda mungkin juga menyukai