Anda di halaman 1dari 7

Nama : Fernandez Butar Butar

Nim : 7191220003

Mata Kuliah : Akuntansi Pemerintahan Pusat

Kelas : Akuntansi 19 A

UTS

1. PP 24 Tahun 2005

LAPORAN PERUBAHAN SAL

Tidak ada laporan tersendiri

NERACA

Ekuitas Dana terbagi;

Ekuitas Dana Lancar: selisih antara aset lancar dan kewajiban jangka pendek, termasuk sisa lebih
pembiayaan anggaran/saldo anggaran lebih

Ekuitas Dana Investasi: mencerminkan kekayaan pemerintah yang tertanam dalam investasi
jangka panjang, aset tetap, dan aset lainnya, dikurangi dengan kewajiban jangka panjang

Ekuitas Dana Cadangan: mencerminkan kekayaan pemerintah yang dicadangkan untuk tujuan
tertentu sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

LAPORAN ARUS KAS

Disajikan oleh unit yang mempunyai fungsi perbendaharaan (Par 15)

Arus masuk dan keluar kas diklasifikasikan berdasarkan aktivitas operasi, investasi aset non
keuangan, pembiayaan, dan non anggaran

LAPORAN KINERJA KEUANGAN

Bersifat optional

Disusun oleh entitas pelaporan yang menyajikan laporan berbasis akrual

Sekurang-kurangnya menyajikan pos-pos :

a) Pendapatan dari kegiatan operasional;


b) Beban berdasarkan klasifikasi fungsional dan klasifikasi ekonomi;

c) Surplus atau defisit.

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

Bersifat optional

Sekurang-kurangnya menyajikan pos-pos:

a) Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran;

b) Setiap pos pendapatan dan belanja beserta totalnya seperti diisyaratkan dalam standar-standa
lainnya, yang diakui secara langsung dalam ekuitas;

e) Efek kumulatif atas perubahan kebijakan akuntansi dan koreksi kesalahan yang mendasar
diatur dalam suatu standar terpisah .

CALK

Pada dasarnya hampir sama dengan PP baru

PP 71 Tahun 2010

LAPORAN PERUBAHAN SAL

Laporan Perubahan SAL menyajikan secara komparatif dengan periode sebelumnya pos-pos
berikut:

a. Saldo Anggaran Lebih awal;

b. Penggunaan Saldo Anggaran Lebih;

c. Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran tahun berjalan;

d. Koreksi Kesalahan Pembukuan tahun Sebelumnya; dan

e. Lain-lain;

f. Saldo Anggaran Lebih Akhir.


NERACA

Hanya Ekuitas, yaitu kekayaan bersih pemerintah yang merupakan selisih antara aset dan
kewajiban pemerintah pada tanggal laporan.

Saldo ekuitas di Neraca berasal dari saldo akhir ekuitas pada Laporan Perubahan Ekuitas

LAPORAN ARUS KAS

Disajikan oleh unit yang mempunyai fungsi perbendaharaan umum (Par 15)

Arus masuk dan keluar kas diklasifikasikan berdasarkan aktivitas operasi, investasi, pendanaan,
dan transitoris

LAPORAN OPERASIONAL

Merupakan Laporan Keuangan Pokok

Menyajikan pos-pos sebagai berikut:

a) Pendapatan-LO dari kegiatan operasional;

b) Beban dari kegiatan operasional ;

c) Surplus/defisit dari Kegiatan Non Operasional, bila ada;

d) Pos luar biasa, bila ada;

e) Surplus/defisit-LO.

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

Merupakan Laporan Keuangan Pokok

Sekurang-kurangnya menyajikan pos-pos:

a) Ekuitas awal;

b) Surplus/defisit-LO pada periode bersangkutan;


c) Koreksi-koreksi yang langsung menambah/mengurangi ekuitas, misalnya: koreksi kesalahan
mendasar dari persediaan yang terjadi pada periode-periode sebelumnya dan perubahan nilai aset
tetap karena revaluasi aset tetap

d) Ekuitas akhir.

CALK

Perbedaan yang muncul hanya dikarenakan komponen laporan keuangan yang berbeda dengan
PP lama.

2. Perkembangan Akuntansi Pemerintahan Di Indonesia

Periode Dikeluarkan Kepmendagri No. 29 Tahun 2002 yang mulai mengenalkan penggunaan
akuntansi basis kas modifikasian (modified cash basis) serta pembukuan berpasangan (double
entry bookkeeping) untuk pencatatan keuangan pemerintah daerah. 3. Tahun 2003-2004
Reformasi akuntansi sektor publik dimulai dengan diterbitkannya 3 Undang-undang Keuangan
Negara, yaitu : a. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara b. Undang-
undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara c. Undang-undang Nomor 15
Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara 4. Tahun
2005 - Komite Standar Akuntansi Pemerintahan - KSAP (Standard Setter Body) dibentuk dengan
Keppres No. 84 tahun 2004 , diubah dengan Keppres No. 2 Tahun 2005, Keppres No. 3 Tahun
2009. - Standar Akuntansi Pemerintahan untuk pertama kali dimiliki dengan dikeluarkannya
Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005. PP No. 24 Tahun 2005 menggunakan pendekatan
cash towards accrual (CTA) dalam sistem pencatatan akuntansinya. - Mulai tahun 2005, Laporan
Keuangan Pemerintah Pusat dan daerah disusun berdasarkan Standar Akuntansi Pemerintahan

Tahun 2010 Dikeluarkan Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan menggantikan PP No. 24 Tahun 2005. Berdasarkan PP No. 71 Tahun
2010 pemerintah pusat dan daerah harus menerapkan akuntansi akrual penuh (full accrual
accounting) tidak lagi cash towards accrual selambat-lambatnya tahun 2015. B.3
Komite Standar Akuntansi Pemerintahan Komite Standar Akuntansi Pemerintahan (KSAP)
dibentuk berdasarkan pada Keputusan Presiden No.84 Tahun 2004, sebagai tindak lanjut dari
amanat Undang- Undang No. 1 Tahun 2004 pasal 57 tentang Perbendaharaan Negara. Dalam
pasal tersebut dinyatakan bahwa diperlukan suatu Komite Penyusunan Standar Akuntansi
Pemerintahan (KSAP) yang bertugas menyusun Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Dalam
Undang- Undang. No 17 Tahun 2003 pasal 32 tentang Keuangan Negara mengatur perlunya SAP
sebagai pedoman dalam penyusunan dan penyajian laporan pertanggungjawaban keuangan
pemerintah pusat dan daerah. Keputusan Presiden No. 84 Tahun 2004 mengenai KSAP telah
diubah dengan Keputusan Presiden No. 2 Tahun 2005, dan terakhir diubah dengan Keputusan
Presiden No.3 Tahun 2009 tentang Komite Standar Akuntansi Pemerintahan (KSAP). KSAP
bertugas mempersiapkan penyusunan konsep Rancangan Peraturan Pemerintah tentang SAP
sebagai prinsipprinsip akuntansi yang wajib diterapkan dalam menyusun dan menyajikan laporan
keuangan pemerintah pusat dan/atau pemerintah daerah. Dalam pelaksanaan tugas sehari-hari,
KSAP melaporkan kegiatannya secara berkala kepada Menteri Keuangan.

Perkembangan Akuntansi Pemerintahan Di Indonesia Periode (Nuwun Priyono)


KSAP bertanggung jawab kepada Presiden melalui Menteri Keuangan. KSAP dalam tugasnya
telah menyusun Standar Akuntansi Pemerintahan berbasis cash towards accrual, dengan
dikeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005. Dan terakhir dikeluarkan Peraturan
Pemerintah No. 71 Tahun 2010 yang mengatur SAP berbasis akrual penuh

Era reformasi yang digulirkan tahun 1998 membawa banyak perubahan. Dibidang akuntansi
pemerintahan terjadi perkembangan yang signifikan. Perkembangan akuntansi pemerintahan
dapat dilihat dari era orde baru hingga era pasca-reformasi. Kemudian perkembangan akuntansi
pemerintahan di Indonesia tidak bisa dilepaskan dengan reformasi dibidang keuangan negara.
Reformasi dibidang keuangan negara ditandai dengan beberapa perubahan yaitu: perubahan
sistem akuntansi: dari single entry menjadi double.
3. Jelaskan bagaimana rumusan persamaan dasar akuntansi dan aturan debit
kreditdalam akuntansi pemerintahan pusat yang kamu ketahui?

Neraca

Persamaan struktur eraa Daerah menunjukkanhubungan antara

aset

A di satu sisi dengan(E) kewajiban '(K) dan ekuitas Dana ' pada sisi yang lain, yang
dinyatakan dalam bentuk persamaansebagai berikut:

ASET =KEWAJIBAN + EKUITAS DANA

atau

A=K+E

 ASET = KEWAJIBAN + EKUITAS DANA


 ASET = KEWAJIBAN + EKUITAS DANA
 ASET + BELANJA = KEWAJIBAN + EKUITAS DANA
 ASET + BELANJA = KEWAJIBAN + EKUITAS DAN

HUKUM DEBIT DAN KREDIT

NAMA AKUN BERTAMBAH BERKURANG SALDO NORMAL


ASET DEBET KREDIT DEBET
KEWAJIBAN KREDIT DEBET KREDIT
EKUITAS DANA KREDIT DEBET KREDIT
PENDAPATAN KREDIT DEBET KREDIT
BELANJA DEBET KREDIT DEBET
PENERIMAANPEMBIAYAAN KREDIT DEBET KREDIT
PENGELUARANPEMBIAYAA DEBET KREDIT DEBET
N

4. tiga paket undang-undang tentang keuangan Negara


Terdapat tiga paket undang-undang tentang keuangan Negara yaitu UU No. 17 tahun
2003tentang Keuangan Negara, UU No.1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, dan
UUNo.15 tahun 2004 tentang Pemeriksaan Dan Pertanggungjawaban Keuangan Negara.
Salahsatu dari paket Undang-undang tersebut yakni UU No.17 tahun 2003 tentang
keuangannegara yang di dalamnya juga mengatur proses penganggaran. Sedangkan
sistemperencanaan pembangunan nasional yang terintegrasi dari daerah sampai pusat
memilikilandasan yaitu Undang-Undang No.25 tahun 2004 tentang sistem perencanaan
pembangunannasional (SPPN). Disamping itu dengan kompleksitas sistem pemerintahan
dengan perluasan otonomi daerahsejak era reformasi terdapat dua paket undang-undang yaitu
UU No.32 tahun 2004 tentangpemerintah daerah dan UU No 33 tahun 2004 tentang
perimbangan keuangan pusat dandaerah. Dengan jelas kedua UU ini juga mengatur hal-hal
yang berkaitan dengan perencanaandan penganggaran, khususnya APBD.

5. Jelaskan bagaimanaproses penyusunan RKA-KL

Penyusunan RKA-K/L dilakukan dengan menggunakan aplikasi RKA-K/LDIPA, yang referensi


informasi Kinerja penganggarannya bersumber dari aplikasi KRISNA. Dalam hal aplikasi RKA-
K/L-DIPA belum terdapat referensi informasi Kinerj a penganggaran yang memadai,
penyusunan rumusan Kinerja penganggaran dilakukan menggunakan aplikasi KRISNA.
Demikian pula dalam hal terdapat perbaikanjperubahan nomenklatur, penambahanjpengurangan
rumusan informasi Kinerja yang dibutuhkan, dilakukan melalui aplikasi KRISNA.
Perbaikanjperubahan nomenklatur, penambahanjpengurangan rumusan informasi Kinerja yang
dilakukan oleh K/L harus mendapatkan persetujuan oleh mitra kerja K/L di Direktorat Jenderal
Anggaran-Kementerian Keuangan dan mitra kerja K/L di Kementerian PPN/Bappenas, sebelum
diintegrasikan ke dalam aplikasi RKA-K/L-DIPA

Anda mungkin juga menyukai