Anda di halaman 1dari 1

Serangan batuk tiba – tiba segera setelah

aspirasi benda asing terjadi. Penderita gelisah


a. Sumbatan Jalan Napas Total dan memegang lehernya dengan jarinya (v-
terjadi pada seseorang yang mengalami Keluhan & Gejala Yang Timbul sign). Suara menghilang 20 (afoni) dan sukar
tersedak oleh benda asing bernapas (dispnea sampai apnea). Tidak lama
kemudian terlihat wajah penderita menjadi biru
(sianosis).

b. Sumbatan Sebagian
(Parsial) Benda asing yang terdapat di laring akan
menyebabkan keluhan sumbatan saluran
disebabkan oleh cairan seperti sisa muntah,
pernapasan berupa batuk tiba – tiba, suara
darah atau sekret dalam rongga mulut,
serak, dan sesak napas. Jika sumbatan ini
kondisi pangkal lidah yang jatuh ke belakang, berlangsung terus akan timbul gejala tambahan,
sumbatan benda padat, odema laring, yaitu stridor.
spasme laring dan odema faring.

Tanda-Tanda Obstruksi Jalan Napas

a. Look (lihat)
1) Tingkat kesadaran
2) Tanda hipoksia
Sianosis (warna kebiruan) pada kuku dan sekitar
mulut pasien disebabkan oleh hipoksia.
3) Penggunaan otot pernapasan
Perhatikan adanya retraksi dan penggunaan otot
bantu pernapasan
4) Benda asing pada jalan napas

b. Listen (dengar).
a. Bantuan hidup dasar dewasa standar Adanya suara napas tambahan menunjukkan
Lakukan hemlick maneuver, dengan cara : adanya obstruksi jalan napas.
1) Penolong berdiri disebelah belakang korban. a. Snoring (mendengkur) dikarenakan lidah
2) Satu kaki penolong berada diantara kedua jatuh ke belakang
kaki korban, satu kaki lainnya dibelakang. b. Gurgling (berkumur) adanya cairan atau darah
3) Letakkan genggaman tangan dominan c. Stridor (serak) karena adanya sumbatan
diantara umbilicus dan prosesus xipoedeus parsial pada faring atau laring
korban, dan tangan lainnya mengenggam tangan
pertama.
4) Condongkan tubuh korban kedepan.
5) Lakukan hentakan sebanyak 5 x kearah dalam
atas. c. Feel (rasakan)
Lakukan pengecekan aliran udara ekspirasi
pasien dengan pipi penolong dengan cara pipi
b. Bantuan Hidup Dasar Dewasa gemuk atau Ibu
penolong didekatkan pada hidung dn mulut
Hamil
Konsep dasar Bantuan Hidup pasien, kemudian rasakan apakah ada
Lakukan Chest Trust, dengan cara :
pergerakan udara ekspirasi. Kemudian tentukan
1) Penolong berdiri disebelah belakang korban. Dasar (BHD) pada sumbatan lokasi trachea dengan cara meraba apakah
2) Satu kaki penolong berada diantara kedua benda asing/tersedak posisinya berada di tengah.
kaki korban, satu lainnya dibelakang.
3) Letakkan genggaman tangan dominan di dada
korban dan tangan lainnya mengenggam tangan
pertama.
4) Condongkan tubuh korban kedepan.
5) Lakukan hentakan sebanyak 5 x kearah dalam
ke atas.

c. Bantuan Hidup Dasar pada bayi


Lakukan black blow, pastikan posisi kepala bayi
lebih rendah dibandingkan badannya. Topang
kepala dan rahang bayi dengan jari tangan.
Kemudian, tepuk lembut punggungnya di antara
tulang belikat sebanyak 5 kali, menggunakan
tangan yang lain. 1. Dispneu, yaitu kesulitan bernapas.
2. Apneu, yaitu tidak bernapas atau
MACAM-MACAM ALAT PADA
berhenti bernapas.
PEMERIKSAAN BREATHING
Obstruksi Jalan Napas 3. Takipneu, pernapasan yang lebih cepat
dari normal.
kondisi yang menyebabkan terganggunya
Pada pemeriksaan fisik didapatkan gejala 4. Bradipneu, pernapasan lebih lambat dari
aliran udara masuk ke dalam saluran napas normal.
sumbatan laring yang dibagi dalam empat
stadium (jackson). melalui mulut dan hidung. Gangguan jalan 5. Kussmaul, pernapasan dengan panjang
Nasal Kanul Mask Breathing Mask Non Rebreathing ekspirasi dan inspirasi sama, sehingga
napas dapat terjadi secara tiba - tiba dan
pernapasan menjadi lambat dan dalam.
lengkap atau perlahan. 6. Cheyney-stokes, merupakan pernapasan
cepat dan dalam kemudian berangsur –
1) Stadium I : cekungan sedikit pada inspirasi nasal kanul adalah alat sederhana yang sering Konsentrrasi oksigen yang di berikan lebih tinggi Nonrebreathing oxygen face mask (NRM) atau angsur dangkal dan diikuti periode apneu
di daerah suprasternal, kadang – kadang belum digunakan untuk menghantarkan oksigen. dari pada sungkup muka sederhana yaitu 60- sungkup oksigen nonrebreathing adalah alat yang berulang secara teratur.
ada stridor. Pemberian O2 sistem aliran rendah ini ditujukan 80% dengan aliran oksigen 8- 12lt/menit. untuk mengalirkan oksigen kecepatan rendah 7. Biot, adalah pernapasan dalam dan
2) Stadium II : cekungan di suprasternal dan untuk klien yang memerlukan O2 tetapi masih Indikasi : pada pasien dengan kadar tekanan pada pasien yang bisa bernapas spontan. NRM Macam-Macam Pola Napas & Rumus Volume dangkal disertai masa apneu dengan
epigastrium, stridor mulai terdengar. mampu bernafas dengan pola pernafasan karbondioksida yang rendah, udara inspirasi memiliki komponen reservoir oksigen murni dan LPM Yang Diberikan periode yang tidak teratur.
3) Stadium III : cekungan terdapat di normal, misalnya klien dengan Volume Tidal 500 sebagian tercampur dengan udara ekspirasi katup pernapasan satu arah arah yang
suprasternal, epigastrium, interkosta, dan ml dengan kecepatan pernafasan 16– 20 kali sehingga konsentrasi karbondioksida lebih tinggi memungkinkan pengiriman oksigen konsentrasi Rumus Volume LPM yang diberikan :
supraklavikula. Stridor jelas terdengar dan klien permenit dengan kecepatan aliran 1–6 dari pada sungkup sederhana. tinggi kepada pasien (FiO2 sekitar 90%). Volume Tidak x RR = ((6-8) x BB) x RR
tampak gelisah. liter/menit serta konsentrasi 22–44%, dengan Kontraindikasi : Pada pasien dengan retensi CO2 ------------------ ---------------------
4) Stadium IV : cekungan bertambah dalam, cara memasukkan selang yang terbuat dari karena akan memperburuk retensi. Indikasi : untuk pasien yang mengalami kondisi 1000 1000
sianosis, klien yang mula – mula gelisah, mulai plastik ke dalam hidung hanya berkisar 0,6–1,3 medis akut yang masih sadar penuh, bernapas
tampak bertambah lemah, dan akhirnya diam cm dan mengaitkannya di belakang telinga spontan, memiliki volume tidal yang cukup, serta Rumus menghitung fraksi O2 :
dengan kesadaran menurun. memerlukan terapi oksigen konsentrasi tinggi.
Indikasi : NRM dapat dipertimbangkan pada kelompok FiO2 = (4-5) x LPM + 21%
a. Pasien hipoksia. JACKSON REES pasien yang perjalanan penyakitnya sangat
b. Oksigenasi kurang sedangkan paru normal. berpeluang membaik dengan intervensi segera, Contoh = (4-5) x 4 + 21%
c. Oksigenasi cukup sedangkan paru tidak 1. Pengertian misalnya penyakit paru obstruktif kronik (PPOK),
Tindakan Pembebasan Jalan Nafas normal. Alat ini terdiri dari kantong karet elastiss yang edema paru akut, dan asthma berat; sehingga = (4x4+21) – (5x4+21)
d. Oksigenasi cukup, paru normal, sedangkan dikembangkan dengan aliran oksigen 10 – 12 NRM dapat membantu memperbaiki gejala klinis
sirkulasi tidak normal. lpm . Setelah dipijat untuk memberikan gas serta mengurangi risiko tindakan intubasi jalan = 37% - 41 %
e. Pasien yang membutuhkan pemberian oksigen inhalasi , kantong akan diisi oleh aliran oksigen napas.
konsentrasi tinggi. lagi . Alat ini mutlak tergantung dari oksigen.
Alat Tanpa alat
f. Pasien dengan tekanan partial karbondioksida ( Keuntungannya adalah kadar oksigen inspirasi Kontraindikasi : Pada dasarnya penggunaan
PaCO2 ) rendah. dapat diberikan sampai 100% . Sistem Jacksen nonrebreathing oxygen mask (NRM) tidak
Rees tidak menggunakan katub. Pada dasarnya memiliki kontraindikasi absolut. Namun, ada
Kontraindikasi : jalan napas yang tersumbat, semua alat anestesi inhalasi dapat dignakan beberapa kondisi medis yang meningkatkan
1) Orofariengeal tube 4) Trakeostomi Gerakan dasar untuk membebaskan sumbatan baik akibat trauma hidung, penggunaan tampon untuk memberikan napas buatan. risiko toksisitas oksigen dan hiperoksemia, atau
Tahap-tahap memasukan pipa sebagai berikut : - Tindakan operatif untuk menghubungkan jalan napas akibat lidah dan bagian-bagian jalan hidung, atau akibat infeksi/inflamasi penyalahgunaan terapi oksigen. Retensi Karbon
- Buka mulut pasien, periksa tidak ada benda lubang trakhea dengan dunia luar. napas lainnya yaitu : Heal Thil, Chin lief, Jaw 2. Fungsi Dioksida Pasien yang berisiko mengalami
saing yang dapat terdorong masuk ke laring - Indikasi : Thrus Jackson Rees berfungsi untuk memonitor nafas toksisitas oksigen biasanya adalah pasien yang
- Masukan pipa ke dalam mulut dengan 1. Sumbatan jalan nafas bagian atas. spontan atau memudahkan melakukan nafas berisiko terhadap retensi karbondioksida seperti
lengkungan cembung menghadap ke arah lidah 2. Retensi secret kendali. pasien dengan riwayat paru obstruktif kronik
sampai kira-kira lebih dari separuh panjang pipa 3. Gangguan ventilasi pernafasan. BAG VALVE MASK (PPOK), obesitas berat, fibrosis kistik, deformitas
berada dalam rongga mulut kemudian pipa 3. Cara Kerja dinding dada, penyakit neuromuskular, dan
diputar 180° hingga bagian cembung - Tujuan Pemasangan: 1) Head Thilt Jackson Rees merupakan modifikasi dari bronkiektasis.
menghadap/menempel langit-langit ( palatum 1. Menjamin bebasnya jalan Posisikan telapak tangan pada dahi sambil 1. Pengertian Mapleson E dikenal sebagai Jackson Rees
durum ). Jika pasien bereaksi, dengan gerak 2. Membantu traciobronchotoilet mendorong dahi ke belakang BVM atau Bag Valve Mask merupakan alat bantu (Mapleson F). Pada respirasi spontan,
agak muntah atau mengejan, pipa harus ditarik 3. Menguranggi dead spase pernafasan yang terdiri dari bag yang berfungsi mekanisme bantuan dari kantung dibiarkan
keluar. untuk memompa oksigen udara bebas, terbuka penuh. Agar respirasi terkendali, lubang
- Jika penempatan pipa dan ukurannya tepat - Tujuan Perawatan: valve/pipa berkatup dan masker yang menutupi pada kantung dapat tertutup oleh pasien selama VENTURI
maka bagian datar di ujung pipa akan tepat 1. Mencegah sumbatan selang tarchiostomi mulut dan hidung. Ambubag ini biasanya inspirasi dan pertukaran O2 dilakukan dengan
2) Chin lief digunakan untuk memberikan tekanan pada meremas kantung. 1. Pengertian
berada diantara gigi-gigi pasien. 2. Mencegah infeksi
Posisikan telapak tangan pada dahi sambil sistem pernafasan pasien yang henti nafas atau Masker Venturi atau Venti tampak seperti simple
- Setelah pipa masuk, periksa dengan ”look, 3. Meningkatkan fungsi pernafasan
mendorong dahi ke belakang pada posisi yang yang nafasnya tidak adekuat. Alat ini umumnya face mask, namun masker ini mempunyai jet
listen, feel” apakah jalan napas sudah bebas. 4. Menjaga tercabutnya selang trachiostomi.
sama,ujung jari tangan yang lain mengangkat merupakan bagian dari peralatan resusitasi adapter yang terletak antara masker dengan
dagu . Jika ada kecurigaan trauma leher jangan untuk tenaga ahli, seperti pekerja Ambulans. pipa dari sumber oksigen. Oksigen dari pipa akan
melakukan head thil Alat ini digunakan secara ekstensif di ruang melewati lubang kecil pada jet adapter sehingga
operasi untuk bantuan pernafasan pasien yang mengalir dengan cepat dan disemburkan menuju
2) Nasofaringeal tube 5) Pernafasan buatan tidak sadar pada saat sebelum diberikan bantuan masker. Jet adapter tersedia dalam berbagai
- Pipa ini dimasukan melalui hidung sampai - Bila airway sudah baik belum tentu pernafasan pernafasan mekanik ukuran (dengan kode warna yang berbeda)
ujungnya berada di hypopharinx. akan baik, sehingga perlu selalu dilakukan sesuai dengan besarnya nilai FiO2 yang
3) Jaw Thrus
- Alat ini lebih fleksibel daripada pipa pemeriksaan apakah pernafasan penderita sudah 2. Fungsi dihasilkan.
Cari sudut siku rahang bawah ( angulus
oropharyngeal sehingga dapat digunakan pada adekuat atau belum. Untuk memperbaiki fungsi ventilasi dengan cara
mandibula ) dengan jari telunjuk dan jari
pasien yang masih agak sadar, pasien dengan - Pada pasien yang didapati mengalami henti memberikan pernapasan buatan untuk menjamin 2. Fungsi
lainnya. Kemudian jari-jari yang diletakan pada
rahang terkatup, trismus ataupun maxilofacial nafas, maka tindakan yang dilakukan adalah kebutuhan adanya oksigen, dan untuk menjamin Untuk memberikan oksigen dengan aliran cepat
rahang bawah di belakang angulus mendorong
injuries. melakukan pernafasan buatan pertukaran antara oksigen (O2 ) dan yang akan memberikan kecukupan gas yang
rahang bawah ke depan. Dengan kedua ibu jari,
- Sebaiknya jangan digunakan jika pasien - Tindakan ini dapat dilakukan melalui mouth to karbondioksida (CO2) yang terjadi di paru-paru diperlukan untuk memenuhi kebutuhan ventilasi
bukalah mulut mulut dengan sedikit mendorong
mengalami keretakan/patah tulang dasar mouth, mulut ke hidung, mulut ke stoma ( secara normal. semenit pasien.
dagu, karena mulut kemudian membuka, cara ini
tengkorak, karena ujungnya mungkin bergerak lubang yang dibuat pada tenggorokan ) dengan
baik untuk pasien dengan sumbatan hidung,
merusak dasar tengkorak. cara memberikan hembusan sebanyak 2 kali 3. Cara Kerja 3. Cara Kerja
karena tulang leher tidak bantak bergerak, cara
- Cara memasang : hembusan waktu yang dibutuhkan dalam setiap Perawat memeriksa dan menilai pernapasan Venturi mask menerapkan prinsip entrainmen
ini baik untuk pasien cedera tulang leher. Pada
1. Periksa apakah lubang hidung bebas kali hembusan 1,5-2 detik dan volume udara pasien. Menilai tanda-tanda distress nafas, jika udara (menjebak udara seperti vakum), yang
cedera tulang belakang/ tulang leher, tindakan
2. Pipa diolesi pelicin yang dihembuskan adalah 700 – 1000 ml atau tanda-tanda muncul lakukan pemberian nafas memberikan aliran udara yang tinggi dengan
jaw thrust harus dibantu seorang asisten untuk
3. Masukan pelan-pelan, bagian cekung sampai pada dada korban terlihat mengembang. buatan menggunakan ambubag. Lalu angkat pengayaan oksigen terkontrol. Prinsip pemberian
menahan kepala pada posisi netral.
menghadap ke arah kaki, dorong lurus kearah - Penolong harus menarik napas dalam pada saat rahang bawah pasien untuk mempertahankan O2 dengan alat ini yaitu gas yang dialirkan dari
belakang ( arah anak telinga ) dan sedikit dipilin. akan menghembuskan napas agar tercapai jalan nafas terbuka. Setelah itu tekan sungkup tabung akan menuju ke sungkup yang kemudian
4. Bila pipa pada waktu dimasukan mengalami volume yang cukup. Konsentrasi yang dapat pada muka pasien secara kuat. Pompa udara akan dihimpit untuk mengatur suplai oksigen
hambatan ( terasa buntu ) maka pindah ke diberikan 16-17 % dengan cara tangan satu memegang bag sambil sehingga tercipta tekanan negatif, akibatnya
lubang yang lain. - Tindakan pemberian napas buatan secara memompa udara dan yang satunya memegang udara luar dapat diisap dan aliran udara yang
5. Ujung pipa yang melengkung ini pada langsung dari mulut ke mulut sudah tidak dan memfiksasi masker, pada saat memegang dihasilkan lebih banyak.
akhirnya harus berada di pharynx di belakang dianjurkan karena beresio terjadinya infeksi atau masker ibu jari dan jari telunjuk membentuk
pangkal lidah penularan penyakit, karena itu penolong harus huruf C sedangkan jari-jari lainnya memegang
6. Setelah pipa masuk, periksa dengan ” look, menggunakan barrier device (alat perantara). rahang bawah sekaligus membuka jalan napas
listen, feel ” apakah jalan napas sudah bebas. dengan membentuk huruf E. Lakukan sebanyak
10-12 kali/menit sampai dada nampak
terangkat. Evaluasi pernapasan pasien.

3) Cricothyroidotomy
- Membuat lubang memakai pisau atau jarum
pada membrana cricothyroidea
- Cara darurat ini dilakukan jika pasien
mengalami sumbatan Jalan napas atas ( diatas
pipa suara) yang tidak dapat diintubasi sehingga
diperlukan lubang lain dibawah sumbatan

- Indikasi
1. Pengelolaan jalan napas karena intubasi
endotracheal tidak menungkinkan
2. Misalnya pada :Cedera maksilofacial, Cedera
larynx, Obastruksi jalan napas

- Kontra indikasi
1. Coagulophathy
2. Cedera leher dengan pergeseran letak trachea
3. Trauma leher dengan distorsi bagian penting
4. Pada anak < 8 tahun (diutamakan dgn jarum)

Anda mungkin juga menyukai