Anda di halaman 1dari 33

Gangguan-gangguan Pada Sistem Eksresi

Nur Habibah (26) – XI MIPA I

I. Gangguan Pada Ginjal

Infeksi bakteri, radang, batu ginjal, dan beragam masalah lainnya dapat mengganggu
ginjal dalam melaksanakan tugas sesuai fungsinya. Ketika salah satu ginjal tidak
berfungsi atau mengalami gangguan, maka satu ginjal lainnya akan mengambil alih
tugas ginjal pertama. Sayangnya kedua ginjal tersebut ginjal bisa saja rusak dan
mengakibatkan dampak yang sangat fatal bagi Kesehatan, sebab kehilangan fungsi dari
ginjal akan mengakibatkan urea tertimbun dalam tubuh dan menyebabkan kematian.
Berikut ini macam-macam kelainan dan penyakit yang dapat menyebabkan gangguan
pada ginjal.

A. Anuria
Anuria merupakan suatu keadaan dimana tidak ada produksi urine dari seorang
penderita. Dalam pemakaian klinis diartikan keadaan dimana produksi urine dalam 24
jam kurang dari 100 ml.
Anuria dapat dikelompokkan dalam 3 golongan yaitu :
a. Anuria prerenal misalnya terjadi pada keadaan hipoperfusi seperti akibat dehidrasi,
combustio, perdarahan, trauma yang massive atau sepsis.
b. Anuria renal didapatkan pada nekrosis tubuler akut, glumerulonefritis akut, dan pada
beberapa keadaan glumerulopati.
c. Anuria post-renal dapat terjadi akibat obstruksi urethra oleh karena striktura,
pembesaran prostat, sumbatan kedua ureter misalnya karena trauma atau laparatomi,
proses keganasan dalam rongga pelvis dan batu pada saluran kemih.
Anuria merupakan sebuah gejala, bukan penyakit. Anuria sering dikaitkan dengan
gejala lain dari terjadinya gagal ginjal, seperti kurangnya nafsu makan, mual, lemah,
dan muntah. Ini adalah sebagian besar hasil dari penumpukan racun dalam darah yang
biasanya akan dikeluarkan oleh ginjal yang sehat. Dari sebab-sebab anuria yang dapat
menyebabkan gagal ginjal sebagian besar adalah sebab-sebab di luar ginjal yang dengan
kemajuan ilmu kedokteran telah dapat banyak dicegah dan diperbaiki
Pengobatan anuria tergantung pada penyebab yang mendasari gejala ini. Yang
paling mudah diobati penyebabnya adalah obstruksi aliran urin, yang sering
diselesaikan dengan penyisipan kateter urin ke dalam kandung kemih. Manitol adalah
obat yang digunakan untuk meningkatkan jumlah air yang dikeluarkan dari darah dan
dengan demikian meningkatkan aliran darah ke ginjal. Namun, manitol merupakan
kontraindikasi pada anuria sekunder untuk penyakit ginjal, dehidrasi berat, perdarahan
intrakranial (kecuali selama kraniotomi), kongesti paru yang parah, atau edema paru.
Dekstrosa dan Dobutamine yang keduanya digunakan untuk meningkatkan aliran darah
ke ginjal dan bertindak dalam 30 sampai 60 menit

B. Albuminuria
Albuminuria adalah penyakit yang ditunjukkan oleh adanya molekul albumin dan
protein lain dalam urine. Penyebabnya kareena adanya kerusakan pada alat filtrasi.
Albumin yang mencapai ginjal melalui pembuluh darah pada umumnya akan
mengalami filtrasi pada glomerulus dan diserap kembali oleh tubulus kontortus
proksimal menuju sirkulasi darah. Laju albumin yang terlepas dari penyerapan
proksimal ke dalam urin, yang melebihi 150 miligram/24 jam telah dianggap secara
medis sebagai patologis.
Albuminuria disebabkan oleh Asupan protein, kalsium dan vitamin C yang terlalu
berlebihan membuat glomerulus harus bekerja lebih keras sehingga terjadi kerusakan
pada glomerulus.
Gejala dari penyakit ini yaitu Timbulnya oedem (pembengkakan berisi cairan) pada
daerah – daerah tertentu. Oedem ini timbul karena kurangnya kadar protein albumin di
dalam darah sehingga tekanan osmotic di dalam pembuluh darah semakin berkurang.
Hal ini mengakibatkan cairan yang ada di pembuluh darah akan merembes ke jaringan
– jaringan lain di luar pembuluh darah sehingga timbullah oedem.
Penyakit ini dapat dicegah dengan mengkonsumsi 8 gelas air putih setiap hari, tidak
mengkonsumsi hanya 1 zat gizi.

C. Batu Ginjal
Batu ginjal dapat terbentuk karena pengendapan garam kalsium di dalam rongga
ginjal, saluran ginjal, atau kandung kemih sehingga menghambat keluarnya urine dan
menimbulkan nyeri. Batu ginjal berbentuk kristal yang tidak bisa larut dan mengandung
kalsium oksalat, asam urat, dan kristal kalsium fosfat. Penyebabnya adalah karena
terlalu banyak mengonsumsi garam mineral dan terlalu sedikit mengonsumsi air. Batu
ginjal tersebut lebih lanjut dapat menimbulkan hidronefrosis. Hidronefrosis adalah
membesarnya salah satu ginjal karena urine tidak dapat mengalir keluar. Hal itu akibat
penyempitan aliran ginjal atau tersumbat oleh batu ginjal.
Pencegahan terhadap penyakit ini dapat dilakukan dengan ;
a) Perbanyaklah minum air putih agar air seni lancar. Ketika berada di ruangan ber-AC,
Perbanyak minum air putih walaupaun tidak haus, Minumlah air putih minimal 8
gelas sehari.
b) Hindari minum atau memasak menggunakan air yang kandungan kapurnya tinggi.
Kapur di dalam tubuh bisa membentuk batu.
c) Jika menderita penyakit gout dan hiperparatiroid segera atasi. Kedua penyakit itu
meningkatkan resiko terbentuknya batu ginjal
d) Lakukan olahraga rutin dengan tujuan agar metabolisme di dalam tubuh berjalan
dengan baik. Idealnya, lakukan olahraga dua hari sekali. Pilihlah jenis olahraga yang
disukai dan lakukan sesuai kemampuan, jangan dipaksakan.
e) Jangan duduk terlalu lama saat bekerja. Posisi tersebut mempermudah terjadinya
pengendapan Kristal air seni yang kemudian membentuk batu. Paling tidak, dua jam
sekali bangkitlah dari duduk dan berjalan-jalan sebentar.
f) Bila terasa ingin membuang air seni sebaiknya segera lakukan. Sangat tidak
disarankan untuk menahan air seni, karena Kristal-kristal tersebut bisa mengendap
membentuk batu ginjal.
g) Hindari makanan yang mengandung kalsium tinggi, seperti susu dengan kalsium
tinggi. Begitu juga dengan makanan yang mengandung purin tinggi, seperti jeroan,
emping, dan brokoli. Dan kurangi konsumsi kacang-kacangan, cokelat, soda dan teh.

Pengobatan untuk penyakit ini dapat diatasi dengan pembedahan dan sinar laser.
Tujuan dari pembedahan untuk membuang endapan garam kalium. Tujuan
menggunakan sinar laser untuk memecahkan endapan garam kalsium

D. Diabetes Insipidus
Diabetes insipidus (DI) adalah suatu kondisi yang ditandai oleh rasa haus yang
berlebihan dan ekskresi dalam jumlah besar sangat diencerkan urin, dengan
pengurangan asupan cairan karena tidak berpengaruh pada yang terakhir.Ada beberapa
jenis DI, masing-masing dengan penyebab yang berbeda.
a. Diabetes insipidus sentral
Disebabkan oleh gangguan pada proses produksi hormin antidiurektik. Penyebab utama
dapat terletak di hipotalamus yang mengalami gangguan. Gangguan pada hipotalamus
bisa disebabkan karena tumor atau cidera pada hipotalamus, kerusakan pada kelenjar
hipofisis, dan gangguan pembuluh darah.
b. Diabetes insipidus nefrogenesis
Tipe diabetes insipidus yang kedua adalah diabetes insipidus nefrogenesis. Penyakit ini
biasanya disebabkan karena adanya masalah pada ginjal Penyebab diabetes insipidus
ini adalah ginjal tidak mampu memberi respon pada hormon vasopresin yang berfungsi
sebagai antidiurektik. Walaupun hormon vasopresin diproduksi secara normal tetapi
ginjal tidak dapat merespon, hal ini tetap membuat cairan urin tidak dapat dikontrol
sehingga si penderita akan sangat sering buang air kecil daripada orang yang normal.
Untuk mendiagnosis apakah seseorang terkenan penyakit ini, mereka harus menjalani
tes yang lumayan berat.
Gejala dari penyakit ini yaitu Rasa haus yang berlebihan, produksi urine yang
berlebihan, kelelahan yang berhubungan dengan gangguan keseimbangan elektrolit.
Pengobatan terhadap penyakit ini Biasanya dilihat dari penyebab nya, pada tipe
sentral biasa diberi terapi replacement untuk hormon ADH. Sedangkan untuk tipe
nefrogenis bisa dilihat apabila ada pengunaan obat yang menyebabkan gangguan
sensitifitas pada reseptor hormon maka harus diberhentikan, biasanya terapi dengan
intake cairan yang cukup.

E. Diabetes Melitus
Diabetes melitus adalah penyakit yang ditandai adanya glukosa dalam urine.
Penyakit tersebut sering juga disebut penyakit gula atau kencing manis (glukosaria).
Kadar glukosa dalam darah meningkat karena kekurangan hormon insulin. Nefron tidak
mampu menyerap kembali kelebihan glukosa, sehingga kelebihan glukosa dibuang
bersama urine.
pencegahan terhadap penyakit ini dapat dilakukan dengan ;
1. Kontrol kebiasaan makan.
2. Kendalikan berat badan.
3. Olahraga secara teratur.
4. Kelola faktor resiko lain (hipertensi, kadar lemak darah, dll)
5. Bagi yang beresiko tinggi, periksa glukosa darah setiap tahun.
pengobatan penyakit ini dengan ; Bagi pasien Diabetes Melitus kendalikan kadar
glukosa darah (dengan diet, olahraga & obat sesuai petunjuk dokter) dan periksa secara
berkala. Pasien yang cukup terkendali dengan pengaturan makan saja tidak mengalami
kesulitan kalau berpuasa. Pasien yang cukup terkendali dengan obat dosis tunggal juga
tidak mengalami kesulitan untuk berpuasa. Obat diberikan pada saat berbuka puasa.
Untuk yang terkendali dengan obat hipoglikemik oral (OHO) dosis tinggi, obat
diberikan dengan dosis sebelum berbuka lebih besar daripada dosis sahur. Untuk yang
memakai insulin, dipakai insulin jangka menengah yang diberikan saat berbuka saja.
Sedangkan pasien yang harus menggunakan insulin (DMTI) dosis ganda, dianjurkan
untuk tidak berpuasa dalam bulan Ramadhan

F. Gagal Ginjal
Gagal ginjal terjadi jika salah satu ginjal tidak berfungsi. Kegagalan salah satu
ginjal ini akan diambil alih tugasnya oleh ginjal lain. Namun, keadaan ini akan tetap
menimbulkan resiko sangat tinggi. Karena menyebabkan penimbunan urea dalam tubuh
dan kematian.
pencegahan terhadap penyakit ini dapat dilakukan dengan ; Mengontrol tekanan
darah, berhenti merokok, pemeriksaan x-ray, berhenti minum alkohol, minum banyak
air putih, pemeriksaan darah dan urine secara rutin.
pengobatan untuk penyakit ini dapat diatasi dengan cangkok ginjal atau
menggunakan ginjal tiruan sampai ginjal yang asli dapat kembali berfungsi.

G. Glomerulonephritis
Glomerulonephritis adalah penyakit ginjal dimana kondisi yang dialami penderita
adalah peradangan yang terjadi pada sebagian besar glomeruli ginjal.
Hal utama yang menyebabkan ginjal penderita mengalami glomerulonephritis adalah
karena infeksi, dan infeksi ini dapat mudah terjadi pada ginjal dikarenakan kekebalan
tubuh penderita yang rendah. Secara medis dapat diperjelas lagi bahwa penyakit ini
timbul sebab sistem kekebalan tubuh yang dikenal dengan nama antibody bergabung
dengan zat lain, kemudian membentuk partikel berlebihan dalam darah sehingga
tersumbat dalam glomeruli. Jika sudah begitu maka akan timbul peradangan yang
membuat glomeruli tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
Gejala dari penyakit ini yaituadanya darah dalam urine, pembengkakan jaringan
tubuh, adanya protein dalam urine dalam hasil tes laboratorium.
Diagnosis khusus untuk penyakit ini yaitu metode diagnosis yang dilakukan dengan
pemeriksaan laboratorium pada bagian organ ginjal penderita serta pemeriksaan air
kemih untuk mendeteksi adanya gejala pendarahan atau protein yang berlebihan. Dalam
diagnosis ini juga akan ditentukan tingkatan penyakit yang berpengaruh terhadap
metode pengobatan tepat untuk diterapkan pada penderita.
Pengobatan penyakit Glomerulonephritis bisa sembuh sendiri tanpa pengobatan.Jika
pengobatan diperlukan dapat dilakukan diet khusus, obat-obatan pencegah kekebalan
(immunosuppressant) atau plasmapheresis (pemisahan plasma dari darah) suatu
prosedur untuk membuang bagian darah yang mengandung antibodi.

H. Hematuria
Hematuria adalah kehadiran sel-sel darah merah (eritrosit) dalam urin.Hematuria
dapat disebabkan oleh kelainan di dalam sistem saluran kencing atau di luar sistem
saluran kencing. Kelainan yang berasal dari sistem saluran kencing antara lain berupa
batu saluran kencing, tumor jinak atau tumor ganas seperti tumor ginjal, tumor ureter,
tumor buli-buli, tumor prostat, dan hiperplasia prostat jinak.
Selain itu faktor resiko untuk hematuria adalah orang berusia 40 tahun atau lebih,
merokok, pekerjaan yang sering membuatnya terpapar bahan kimia, mengkonsumsi
obat tertentu atau pernah melakukan iradiasi tulang panggul.
Gejala khas dari hematuria yang disebabkan tumor ginjal, prostat, dan kandung
kencing adalah hematuria yang hilang timbul dan hematuria tanpa disertai rasa nyeri.
Selain itu nyeri yang menyertai hematuria dapat berasal dari nyeri di saluran kemih
bagian atas berupa kolik atau gejala iritasi dari saluran kemih bagian bawah.

I. Nefrosis
Nefrosis adalah kondisi di mana membran glomerulus bocor, menyebabkan
sejumlah protein keluar dari darah menuju urine. Air dan Natrium berkumulasi dalam
tubuh menyebabkan Edem. Edem khususnya terdapat di bagian pergelangan kaki,
perut dan mata. Nefrosis umumnya terjadi pada anak-anak.
Nefrosis juga bisa di artikan sebagai suatu jenis nefritis yang ditandai dengan
penurunan kondisi pembuluh-pembuluh pada ginjal. Nefrosis murni sangat jarang
dijumpai. Yang lebih sering ditemui adalah yang berhubungan dengan
glomerulonefritis atau penyakit-penyakit lain yang menyerang ginjal.

Gejala dari nefrosis yaitu ;


1. Bengkak di tungkai / kaki, mata, bisa juga pada perut (ascites).
2. Kebocoran protein di urine yang tinggi,lebih dari 3 g/ urine 24 jam ( normal 150mg/
urine 24 jam ).
3. Kadar albumin darah yang rendah yaitu kurang dari 3 g/dl.
4. Kolesterol darah yang tinggi.
5. Cepat lelah, sering lapar, sulit tidur, dan nafsu makan tinggi.

Pengobatan nefrosis yaitu dengan ;


1. Memberikan obat ramuan yang bersifat menjinakkan keganasan antibody sekaligus
memperbaiki gangguan ginjal bocor dan mengoreksi semua gangguan
metaboliknya. Fungsinya adalah memperbaiki antibodi yang terlalu kuat merusak
ginjal.
2. Diet rendah protein (o,8 gr/kg berat badan )

J. Nokturia
Nokturia (nocturia) adalah buang air kecil yang luar biasa sering di malam hari,
menyebabkan pasien terbangun beberapa kali di malam hari untuk buang air kecil.
Nokturia disebabkan oleh sejumlah penyebab mulai dari sekadar terlalu banyak
minum di malam hari sampai kondisi serius seperti hilangnya fungsi ginjal, hiperplasia
prostat jinak, sistitis, diabetes, gagal ginjal kronis dan infeksi saluran kemih.
Gejala dari nocturia yaitu ;
a. Infeksi Saluran Kemih (ISK). ISK adalah penyebab utama peningkatan frekuensi
buang air kecil.
b. Diabetes. Sering buang air kecil sering merupakan gejala awal dari diabetes saat
tubuh mencoba untuk membersihkan diri dari glukosa yang tidak digunakan melalui
urin.
c. Prostatitis akut. Prostatitis akut adalah pembengkakan dan iritasi kelenjar prostat
yang berlangsung cepat. Prostatitis akut biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri
pada kelenjar prostat yang menyebabkan dinding kandung kemih menjadi sensitif.
Kandung kemih mulai berkontraksi bahkan ketika masih memiliki sejumlah kecil
urin.
d. Menstruasi. Hormon dalam tubuh perempuan berubah terus sepanjang bulan. Tepat
sebelum menstruasi biasanya kelembaban wanita meningkat. Dalam beberapa hari
menstruasi, kelembaban ekstra itu meninggalkan tubuh sehingga meningkatkan
frekuensi buang air kecil.
e. Kehamilan. Pada minggu-minggu awal kehamilan rahim mengalami perkembangan
sehingga menekan kandung kemih, menyebabkan sering buang air kecil.
f. Sistitis interstisial. Radang dinding kandung kemih kronis yang tidak diketahui
penyebabnya ini ditandai dengan nyeri di daerah kandung kemih dan panggul. Gejala
utama sistitis adalah dorongan kuat untuk buang air kecil, setiap kalinya hanya
mengeluarkan sejumlah kecil urin (Jawa: anyang-anyangen).
g. Kafein. Kafein menghambat kerja hormon antidiuretik (ADH). Hormon itu
memastikan bahwa tidak terlalu banyak air dalam urin. Hambatan terhadap ADH
membuat produksi air urin meningkat. Disarankan bahwa untuk setiap cangkir kopi
Anda meminum segelas air putih untuk mengisi kekurangan tersebut.
h. Obat-obatan. Obat-obatan yang digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi
dapat membuat Anda lebih sering pipis untuk sementara dan kembali normal setelah
Anda berhenti minum obat.
i. Stroke atau penyakit neurologis lainnya. Kerusakan saraf yang mengendalikan
kandung kemih dapat menyebabkan masalah fungsi kandung kemih, termasuk
dorongan untuk buang air kecil yang terlalu sering dan tiba-tiba.
j. Kandung kemih terlalu aktif. Beberapa orang sering buang air kecil terutama di
malam hari. Gejala ini disebut nokturia dan biasanya mempengaruhi orang berusia
lebih dari 50 tahun, ibu hamil, pria dengan kanker prostat dan gagal jantung.
Normalnya, produksi urin di malam hari berkurang sehingga Anda dapat tidur
dengan damai. Dalam kasus nokturia, produksi urin tetap besar sehingga
mengakibatkan sering buang air kecil.

Untuk pengobatan dan pencegahan, bisa dilakukan dengan beberapa cara misalnya
dengan pemberian obat kolinergik. Obat ini dapat membantu untuk mengontrol
keinginan buang air dengan mengurangi kontraksi otot di dinding kandung kemih. Obat
ini dapat meningkatkan kapasitas penampungan urine/air kencing pada kandung kemih
dan bisa menunda keinginan buang air kecil.

K. Oliguria
Oliguria adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh menurunnya fungsi
ginjal/gagal ginjal intrinsik dan gagal postrenal . Oliguria merupakan salah satu tanda
dari gagal ginjal. Keluaran urine dalam oliguria kurang dari seharusnya.
Gejala oliguria berupa, Ekskresi urine kurang dari 1 ml/ kg / hari pada bayi. 0,5 ml/
kg/ jam pada anak dan 400 ml/ hari pada orang dewasa.
Pencegahan dapat dilakukan dengan ;
1. Mengkonsumsi makanan yang higienis dan bergizi.
2. Olahraga teratur.
3. Mengkonsumsi air putih 8 gelas setiap hari.

L. Polyuria
Polyuria adalah penyakit dimana ekskresi urine yang besar dalam periode tertentu.
Penyebabnya adalah pada medula ginjal. Gejala penyakit ini adalah banyaknya
melakukan ekskresi urine.
Pencegahan dapat dilakukan dengan ;
1. Mengkonsumsi makanan yang higienis dan bergizi.
2. Olahraga secara teratur.
3. Sering mengkonsumsi makanan yang bervitamin.

M. Pyelonephritis
Pyelonephritis merupakan infeksi dan peradangan jaringan pada organ ginjal dan
renal pelvis ( yaitu ruang yang terbentuk dari perluasan ujung atas dari ureter tubulus
yang mana menyalurkan urin ke kandung kemih). Pyelonephritis ini biasanya
disebabkan karena bakteri dan merupakan salah satu kelainan pada organ ginjal yang
paling sering terjadi dan juga merupakan salah satu kelainana ginjal yang dapat menjadi
kronis serta akut.
Gejala dari infeksi ini antara lain ;
• Demam
• Nyeri punggung, pinggul atau pangkal paha
• Nyeri pada perut
• Sering buang air kecil
• Sensasi terbakar atau nyeri ketika buang air kecil
• Nanah atau darah pada urin (hematuria)
Penyebab Infeksi ginjal umumnya terjadi ketika bakteri masuk ke saluran urin
melalui uretra dan melipatgandakan diri. Bakteri dari infeksi bagian tubuh manapun
dapat menyebar melalui pembuluh darah menuju ginjal. Infeksi ginjal tidak umum
terjadi dengan cara ini, tetapi dapat terjadi pada beberapa keadaan –sebagai contoh
adalah ketika bagian tubuh lain seperti sendi atau katup jantung mengalami infeksi.
Infeksi ginjal juga dapat terjadi setelah operasi ginjal meskipun jarang terjadi.

Faktor risiko yang dapat meningkatkan infeksi ginjal antara lain:


• Wanita memiliki risiko besar mengalami infeksi ginjal dari pada laki-laki. Ini
dikarenakan wanita memiliki uretra lebih pendek daripada laki-laki sehingga
bakteri mudah mencapai ginjal.
• Penyumbatan pada saluran urin.
• Sistem imun yang lemah.
• Kerusakan syaraf disekitar kandung kemih.
• Penggunaan kateter dalam jangka waktu lama.
• Kondisi yang menyebabkan urin mengalir ke arah yang salah (mengalir dari
kandung kemih kembali ke ureter dan ginjal).

Pencegahan dapat dilakukan dengan ;


• Minum cukup cairan, khususnya air
• Buang air kecil secara teratur
• Kosongkan kandung kemih setelah melakukan hubungan
• Bagi wanita seka bagian kewanitaan dari depan ke belakang secara hati-hati
setelah buang air kecil ataupun buang air besar untuk mencegah bakteri dari
dubur menyebar ke uretra
• Cuci dengan benar bagian vagina dan dubur setiap hari
• Hindari menggunakan produk kewanitaan pada area kelamin karena dapat
membuat uretra iritasi.

N. Radang Ginjal (Nefritis)


Nefritis adalah penyakit yang terjadi karena adanya kerusakan nefron, khususnya
bagian glomerulus ginjal akibat alergi racun kuman. Nefritis biasanya disebabkan
adanya bakteri Streptococcus. Rusaknya nefron mengakibatkan urine masuk kembali
ke dalam darah dan penyerapan air menjadi terganggu sehingga timbul pembengkakan
di daerah kaki.
Penyebab Nefritis biasanya disebabkan oleh infeksi, seperti yang terjadi pada
pielonefritis atau suatu reaksi kekebalan yang keliru dan melukai ginjal.Suatu reaksi
kekebalan yang abnormal bisa terjadi melalui 2 cara ;
1. Suatu antibodi dapat menyerang ginjalnya sendiri atau suatu antigen (zat yang
merangsang reaksi kekebalan) menempel pada ginjal.
2. Antigen dan antibodi bergabung di bagian tubuh yang lain dan kemudian menempel
pada sel-sel di dalam ginjal.

Pengobatan bagi Penderita nefritis bisa disembuhkan dengan cangkokan ginjal atau
cuci darah secara rutin. Cuci darah biasanya dilakukan sampai penderita mendapatkan
donor ginjal yang memiliki kesesuaian jaringan dengan organ penderita

II. Gangguan Pada Paru-paru


Penyebab utama yang membuat paru-paru tidak berfungsi secara optimal adalah infeksi
virus dan bakteri serta polusi udara. Polusi udara disebabkan oleh asap pabrik,
kendaraan, pembakaran, dan asap rokok. Berikut macam-macam gangguan pada paru-
paru :
A. Asma
Asma dikenal dengan bengek yang disebabkan oleh bronkospasme. Asma
merupakan penyempitan saluran pernapasan utama pada paru-paru. Gejala penyakit ini
ditandai dengan susah untuk bernapas atau sesak napas. Penyakit ini tidak menular dan
bersifat menurun. Kondisi lingkungan yang udaranya tidak sehat atau telah tercemar
akan memicu serangan asma.
Asma disebabkan penyempitan saluran udara di dalam paru-paru. Pada sebagian
besar anak, pemicu serangan adalah reaksi alergi terhadap benda asing, atau alergen,
yang dapat berupa partikel kecil terhirup, seperti polen, jamur dari kotoran tungau debu
rumah, dan partikel-partikel dari rambut atau bulu hewan. Kasus lain disebabkan oleh
alergi makanan atau minuman, obat tertentu, stres, infeksi saluran napas, dan aktivitas
berat dalam cuaca dingin.
Pencegahan dapat dilakukan dengan memilih Langkah tepat yang dapat dilakukan
untuk menghindari serangan asma adalah menjauhi faktor-faktor penyebab yang
memicu timbulnya serangan asma itu sendiri. Setiap penderita umumnya memiliki ciri
khas tersendiri terhadap hal-hal yang menjadi pemicu serangan asmanya.
pengobatan Penyakit Asma (Asthma) sampai saat ini belum dapat diobati secara
tuntas, ini artinya serangan asma dapat terjadi dikemudian hari. Penanganan dan
pemberian obat-obatan kepada penderita asma adalah sebagai tindakan mengatasi
serangan yang timbul yang mana disesuaikan dengan tingkat keparahan dari tanda dan
gejala itu sendiri. Prinsip dasar penanganan serangan asma adalah dengan pemberian
obat-obatan baik suntikan (Hydrocortisone), syrup ventolin (Salbutamol) atau nebulizer
(gas salbutamol) untuk membantu melonggarkan saluran pernafasan.

B. Tuberculosis ( TBC)
TBC adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis.
Bakteri ini menyerang paruparu sehingga pada bagian dalam alveolus terdapat bintil-
bintil. TBC dapat menyebabkan kematian. Sebagianbesar orang yang terinfeksi oleh
bakteri tuberculosis menderita TBC tanpa mengalami gejala, hal ini disebut latent
tuberculosis. Apabila penderita latent tuberculosis tidak menerima pengobatan maka
akan berkembang manjadi active tuberculosis. Active tuberculosis adalah kondisi di
mana sistem kekebalan tubuh tidak mampu untuk melawan bakteri tuberculosis yang
terdapat dalam tubuh, sehingga menimbulkan infeksi terutama pada bagian paru-paru.
Pencegahan dapat dilakukan dengan ;
1. Pengguna vaksin BCG (Bacille Calmette-Guerin)
Vaksin BCG diberikan mulai dari bayi. Perlindungan yang diberikan ole vaksin BCG
dapat bertahan untuk 10 - 15 tahun, sehingga pada usia 12 - 15 tahun dapat dilakukan
vaksinasi ulang.
2. Menghindari kontak dengan penderita TBC.
3. Tidak meggunakan peralatan terutama peralatan makan dengan penderita TBC.

Pengobatan untuk TBC bila sudah diketahui sejak dini sebenarnya tidak terlalu
mahal dan mudah untuk disembuhkan karena sudah ada obat yang disediakan
pemerintah. Bila diperlukan, penderita TBC dapat juga dikarantina di tempat khusus
agar tidak menularkan penyakitnya.Penyakit ini juga sebenarnya merupakan salah satu
penyakit yang sudah ditaklukan, tetapi belakangan kembali menyerang. Salah satunya
adalah karena penderita tuberkulosis ini tidak menghabiskan obat mereka. Obat harus
diminum secara teratur selama 6 sampai 9 bulan untuk menyembuhkan penyakit ini.
Tidak menghabiskan obat dapat menyebabkan penderita tidak dapat sembuh dan
menyebabkan obat tidak mampu lagi melawan kuman karena kuman menjadi kebal.
C. Pneumonia
Pneumonia adalah peradangan dari gelembung udara mikroskopik paru-paru yaitu
alveolus dan saluran udara terkecil yaitu bronkiolus. Penyakit ini menyebabkan oksigen
susah masuk karena alveolus dipenuhi oleh cairan.
Penyebab utama infeksi bakteri, sering kali dari jenis Streptococcus pneumoniae.
Pneumonia dapat dipicu menjadi permasalahan sekunder oleh infeksi virus di saluran
pernapasan atas, seperti flu.
Gejala utama dari pneumonia adalah batuk dengan dengan dahak berdarah, sesak
napas, nyeri dada, dan demam tinggi dengan kesadaran menurun.
Pengobatan bagi penderita pneumonia, biasanya disembuhkan dengan meminum
antibiotik.

D. Emfisema
Emfisema disebabkan karena hilangnya elastisitas alveolus. Alveolus sendiri
adalah gelembung-gelembung yang terdapat dalam paru-paru. Pada penderita
emfisema, volume paru-paru lebih besar dibandingkan dengan orang yang sehat karena
karbondioksida yang seharusnya dikeluarkan dari paru-paru terperangkap didalamnya,
lebih sedikit oksigen yang diserap ke dalam darah. Asap rokok dan kekurangan enzim
alfa-1-antitripsin adalah penyebab kehilangan elastisitas pada paru-paru.
Meskipun kerusakan akibat emfisema biasanya ireversibel (tak bisa kembali),
berhenti merokok kadang dapat memperlambat perkembangan penyakit dan
memungkinkan silia untuk pulih kembali. Silia sendiri adalah rambut-rambut kecil di
permukaan lapisan saluran udara paru-paru.
Gejala dari penyakit ini yaituSesak napas, mengi, sesak dada, mengurangi kapasitas
untuk kegiatan fisik, batuk kronis, kehilangan nafsu makan dan berat, serta kelelahan.
Pencegahan dengan Menghindari asap rokok adalah langkah terbaik untuk
mencegah penyakit ini. Berhenti merokok juga sangat penting.

E. Bronkitis
Penyakit bronkitis disebabkan oleh peradangan pada bronkus (saluran yang
membawa udara menuju paru-paru). Penyebabnya bisa karena infeksi kuman, bakteri
atau virus. Penyebab lainnya adalah asap rokok, debu, atau polutan udara.
Pada bronkitis kronis, bronkus, saluran udara utama menuju paru-paru, meradang,
membengkak, dan menyempit akibat iritasi oleh asap tembakau, infeksi berulang, atau
paparan lama terhadap zat polutan. Saluran udara yang meradang mulai menghasilkan
dahak berlebihan, awalnya menyebabkan batuk mengganggu di waktu lembap dan
dingin, lalu berlanjut sepanjang tahun.
Pada bronkitis kronis, bronkus, saluran udara utama menuju paru-paru, meradang,
membengkak, dan menyempit akibat iritasi oleh asap tembakau, infeksi berulang, atau
paparan lama terhadap zat polutan. Saluran udara yang meradang mulai menghasilkan
dahak berlebihan, awalnya menyebabkan batuk mengganggu di waktu lembap dan
dingin, lalu berlanjut sepanjang tahun.
Gejala dari penyakit ini yaituGejala seperti suara serak, mengi, dan sesak napas
juga timbul. Akhirnya si penderita merasa sesak napas bahkan di saat sedang istirahat.
Jika terjadi infeksi saluran napas sekunder, dahak dapat berubah warna dari bening atau
putih menjadi kuning atau hijau.
Pencegahan dapat dilakukan dengan ;
• Meningkatkan daya tahan tubuh merupakan salah satu pencegahan yang dapat
dilakukan.
• Sedangkan untuk mencegah bronkitis kronik adalah dengan menghentikan
kebiasaan merokok juga menghindari asap rokok agar tidak menjadi perokok pasif
yang sangat berbahaya.

Untuk pengobatan bila disebabkan oleh bakteri atau kuman dapat diatasi dengan
meminum antibiotik sesuai anjuran dokter. Bila disebabkan oleh virus, biasanya
digunakan obat-obatan untuk meringankan gejala.

F. Asbestosis
Asbestosis dalah suatu penyakit saluran pernafasan yang di sebabkan oleh
menghirup serat-serat asbes, dimana pada paru-paru terbentuk jaringan parut yang luas.
Asbestos terdiri dari serat silikat mineral dengan komposisi kimiawi yang berbeda. Jika
terhisap, serat asbes mengendap di dalam dalam paru-paru, menyebabkan parut.
Menghirup asbes juga dapat menyebabkan penebalanpleura (selaput yang melapisi
paru-paru).
Penyakit Asbestosis dapat dicegah dengan mengurangi kadar serat dan debu asbes
di lingkungan kerja. Karena industri yang menggunakan asbes sudah melakukan kontrol
debu, sekarang ini lebih sedikit yang menderita asbestosis, tetapi mesotelioma masih
terjadi pada orang yang pernah terpapar 40 tahun lalu.
Pengobatan yang dapat dilakukan yaitu dengan Pengobatan suportif untuk
mengatasi gejala yang timbul adalah membuang lendir/dahak dari paru-paru melalui
prosedur postural drainase, perkusi dada dan vibrasi. Diberikan obat semprot untuk
mengencerkan lendir. Mungkin perlu diberikan oksigen, baik melalui sungkup muka
(masker) maupun melalui selang plastik yang dipasang di lubang hidung. Kadang
dilakukan pencangkokan paru-paru. Mesotelioma berakibat fatal, kemoterapi tidak
banyak bermanfaat dan pengangkatan tumor tidak menyembuhkan kanker.

G. Paru-paru Hitam
Paru-paru hitam merupakan akibat dari terhirupnya serbuk batubara dalam jangka
waktu yang lama. Merokok tidak menyebabkan meningkatnya angka kejadian paru-
paru hitam, tetapi bisa memberikan efek tambahan yang berbahaya bagi paru-paru.
Resiko menderita paru-paru hitam berhubungan dengan lamanya dan luasnya
pemaparan terhadap debu batubara.
Pencegahan dapat dilakukan dengan menghindari debu batubara pada lingkungan
kerja. Pekerja tambang batubara harus menjalani pemeriksaan foto dada tiap 4-5 tahun
sehingga penyakit ini dapat ditemukan pada stadium awal. Jika ditemukan penyakit,
maka pekerja tersebut harus dipindahkan ke daerah dimana kadar debu batubaranya
rendah, untuk menghindari terjadinya fibrosis masif progresif.
Tidak ada pengobatan khusus untuk penyakit ini, selain untuk mengobati
komplikasinya (gagal jantung kanan atau tuberkulosis paru). Jika terjadi gangguan
pernapasan, maka diberikan bronkodilator dan ekspektoran. Tetapi adalah penting
untuk menghindari pemaparan lebih lanjut.

H. Sinusitis
Sinusitis adalah infeksi dalam rongga sinus yaitu rongga berisi udara yang
letaknya dalam rongga kepala di sekitar hidung. Infeksi atau peradangan sinus
umumnya terjadi sebagai kelanjutan infeksi hidung. Setiap kondisi dalam hidung yang
menghambat aliran keluar cairan hidung cenderung menyebabkan infeksi dari sinus.
Seperti adanya infeksi virus, bakteri atau benda asing penyebab alergi dapat
menimbulkan pembengkakan selaput lendir hidung dan hal yang sama juga terjadi pada
sinus sehingga menutup hubungan antara sinus dan hidung. Alergen yang terhirup
seperti debu, spora jamur, bulu binatang, serbuk sari bunga, dan lain-lain menimbulkan
reaksi alergi dan pembengkakan yang dapat berpengaruh atas timbulnya serangan
sinusitis.
Beberapa pencegahan yang dapat dilakukan ;
1. Infeksi virus dan bakteri harus dihindari dengan meningkatkan daya tahan tubuh
misalnya istirahat dan gizi yang cukup serta olahraga yang teratur.
2. Hindari juga alergen seperti debu, asap rokok dan polusi lain serta obat-obatan dan
jenis makanan tertentu yang dapat menimbulkan alergi.
3. Jenis alergennya harus diketahui agar reaksi selanjutnya dapat dihindari atau
dikurangi. Menyelam dan berenang juga harus dihindari karena air dapat masuk ke
dalam sinus sehingga menimbulkan sumbatan atau infeksi.

I. Pleuritis
Pleuritis adalah peradangan pada pleura, yang merupakan, lembab berlapis ganda
membran yang mengelilingi paru-paru dan garis tulang rusuk. Kondisi ini dapat
membuat napas sangat menyakitkan. Kadang-kadang dikaitkan dengan kondisi lain
yang disebut efusi pleura, di mana kelebihan cairan mengisi daerah antara lapisan
membran itu.

Pengobatan yang dapat dilakukan yaitu dengan ;


1. Suntikan anti alergi.
2. Menghindari pencetus alergi.
3. Semprotan hidung yang mengandungkortikosteroid untuk membantu mengurangi
bengkak di rongga sinus, terutama karena adanya polip ataupun karena alergi
4. Tindakan operasi untuk membersihkan dan mengeringkan rongga sinus mungkin
diperlukan terutama bagi pasien yang mengalami peradangan yang berulang.
J. Kanker paru-paru
Kanker paru-paru adalah pertumbuhan sel kanker yang tidak terkendali dalam
jaringan paru. Jika dibiarkan pertumbuhan yang abnormal ini dapat menyebar ke organ
lain, baik yang dekat dengan paru maupun yang jauh misalnya tulang, hati, atau otak.
Penyakit kanker paru-paru lebih banyak disebabkan oleh merokok (87%), sedangkan
sisanya disebabkan oleh zat asbes, radiasi, arsen, kromat, nikel, klorometil eter, gas
mustard dan pancaran oven arang bisa menyebabkan kanker paru-paru, meskipun
biasanya hanya terjadi pada pekerja yang juga merokok.
Kanker paru-paru dapat menyebar (metastasis) ke bagian tubuh lain. Metastasis ke
tulang dapat menimbulkan rasa nyeri dan patah tulang. Dalam otak menyebabkan sakit
kepala dan penurunan kesadaran, serta dalam hati menyebabkan penurunan berat badan
dan ikterus di mana kulit menjadi berwarna kekuningan.
Pencegahan dapat dilakukan dengan Berhenti dan hindari merokok.
Beberapa tindakan pengobatan yang dapat dilakukan adalah dengan ;
1. Tindakan operasi pembedahan mengangkat sell kanker
2. Tindakan Therapy Radiasi
3. Tindakan Therapy Kemotherapy
4. Tindakan penyuntikan {Photodynamic (PTD)}
5. Pemberian Nutrisi dan supplement dapat mengurang gejala yang disebabkan
oleh kanker paru. Vitamin D dan Fe sangat baik untuk diberikan oleh penderita
penyakit kanker paru, Begitu pula dengan makanan antioxidant seperti blueberri,
cherri, dan buah tomat.

K. Legionnaries
Legionnaries adalah penyakit paru-paru yang disebabkan bakteri legionella
pneumophilia. Bentuk infeksinya mirip dengan pneumonia.
Penyebabnya yaitu Bakteri legionella yang menyebabkan penyakit ini merupakan
bakteri berbentuk batang yang ditemukan di sebagian besar sumber air. Mereka berlipat
ganda sangat cepat. Mereka terdapat di sistem pipa ledeng atau di mana pun yang air
bisa menggenang. Penyakit ini lebih banyak menyerang laki-laki.
Gejala dari penyakit ini yaituGejalanya mirip pneumoni atau radang paru-paru
lain, khususnya gangguan saluran napas, tapi selain itu penderita juga terserang diare,
nyeri perut, atau ikterus.

L. Efusi pleura
Cairan berlebih di dalam membran berlapis ganda yang mengelilingi paru-paru
disebut efusi pleura. Dua lapis membran yang melapisi paru-paru atau pleura dilumasi
oleh sedikit cairan yang memungkinkan paru-paru mengembang dan berkontraksi
dengan halus dalam dinding dada. Infeksi seperti pneumonia dan tuberkulosis, gagal
jantung, dan beberapa kanker dapat menimbulkan pengumpulan cairan di antara pleura.
Jumlahnya bisa mencapai tiga liter yang menekan paru-paru.
Gejala dari efusi pleura yaitu menyebabkan sesak napas dan nyeri dada.
Penanganan penyakit ini dengan melakukan perawatan awal berupa pembuangan
cairan dengan jarum berlubang atau memasukkan pipa (saluran cairan dada) melalui
dinding dada

M. Pneumotoraks
Pneumotoraks adalah penyakit yang terdapat di selaput paru atau yang disebut
pleura.
Penyebab pneumotoraks terjadi jika satu atau kedua membran pleura tertembus dan
udara masuk ke dalam rongga pleura menyebabkan paru-paru mengempis. Membran
pleura dipisahkan oleh lapisan cairan pleura sangat tipis yang melumasi gerakan
mereka. Keseimbangan tekanan antara dinding dada, lapisan pleura, dan jaringan paru-
paru memungkinkan paru-paru "terisap" ke dalam dinding dada. Pada pneumotoraks,
udara masuk ke dalam rongga pleura. Keseimbangan tekanan pun berubah dan paru-
paru mengempis. Jika lebih banyak udara yang masuk ke dalam rongga tapi tidak dapat
keluar, tekanan di sekitar paru-paru semakin tinggi yang dapat mengancam jiwa.
Pneumotoraks spontan dapat terjadi akibat pecahnya alveolus yang membesar secara
abnormal di permukaan paru-paru atau akibat kondisi paru-paru, seperti asma.
Penyebab lain adalah patah tulang rusuk dan luka dada.
Gejala dari penumotoraks yaitu memicu dada sesak, nyeri, dan sesak napas.
III.Gangguan Pada Hati
Penyakit hati bisa disebabkan oleh infeksi virus, tidak bekerjanya hati dan empedu.
Berikut macam-macam kelainan dan penyakit yang berhubungan dengan hati
A. Hepatitis
Hepatitis adalah radang hati yang disebabkan oleh virus. Virus hepatitis ada
beberapa macam, misalnya virus hepatitis A dan hepatitis B. Hepatitis yang disebabkan
oleh virus hepatitis B lebih berbahaya daripada hepatitis yang disebabkan oleh virus
hepatitis A.
Hepatitis dapat merusak fungsi organ hati dan kerja hati sebagai penetral racun dan
sistem pencernaan makanan dalam tubuh yang mengurai sari-sari makanan untuk
kemudian disalurkan ke seluruh organ tubuh yang sangat penting bagi manusia
Hepatitis dibedakan menjadi 3 yaitu :
1. Hepatitis A
Hepatitis A adalah suatu penyakit yang menyerang hati yang disebabkan oleh virus
hepatitis A. Hepatitis A dibagi menjadi 3 stadium yakni stadium pendahuluan
(prodromal), stadium ikterik dan stadium kesembuhan (konvaselensi).
2. Hepatitis B
Hepatitis B adalah suatu penyakit yang menyerang hati yang disebabkan oleh virus
hepatitis B. Seseorang dikatakan menderita infeksi virus hepatitis B apabila dalam
pemeriksaan ditemukan HBsAg positif.
3. Hepatitis C
Penyakit Hepatitis C adalah penyakit hati yang disebabkan oleh virus Hepatitis C
(HCV= Hepatitis C virus). Virus Hepatitis C masuk ke sel hati, menggunakan mesin
genetik dalam sel untuk menduplikasi virus Hepatitis C, kemudian menginfeksi
banyak sel lainnya.
Gejala penyakit ini ditunjukan dengan ;
• Kelelahan
• Mual dan muntah.
• Nyeri perut atau rasa tidak nyaman, terutama di daerah hati (pada sisi kanan
bawah tulang rusuk)
• Kehilangan nafsu makan.
• Demam
• Urin berwarna gelap
• Nyeri otot.
• Menguningnya kulit dan mata (jaundice).
Pencegahan terhadap penyakit ini dapat dilakukan dengan ;
1. Hepatitis dapat dicegah dengan melakukan vaksinasi.
2. Jarum untuk akupuntur atau tatto harus steril.
3. Hindari pemakaian alat-alat secara bersamaan seperti cukur, sisir.
4. Hindari aktivitas sex dengan berganti-ganti pasangan.
5.Hindari mendapat donor darah yang tidak resmi.
Pengobatan dapat dilakukan dengan ;
1. Melalui kimiawi yang bertujuan untuk mematikan virus hepatitis.
2. Pengobatan suportif yang bertujuan untuk melindungi sel hati dan membantu
pemulihan sel hati yang rusak.

B. Penyakit Kuning
Penyakit kuning disebabkan oleh tersumbatnya saluran empedu yang
mengakibatkan cairan empedu tidak dapat dialirkan ke dalam usus dua belas jari,
sehingga masuk ke dalam darah dan warna darah menjadi kuning. Kulitpenderita
tampak pucat kekuningan, bagian putih bola mata berwarna kekuningan, dan kuku
jaripun berwarna kuning. Hal ini terjadi karena di seluruh tubuh terdapat pembuluh
darah yang mengangkut darah berwarnakekuningan karena bercampur dengan cairan
empedu.
Ciri-ciri orang yang terserang penyakit kuning mudah terlihat oleh mata telanjang.
Adanya perubahan pada warna kulit dan warna putih mata terlihat menguning.
Perubahan warna kulit tubuh menjadi kekuningan disebabkan oleh kadar bilirubin yang
semakin meningkat hingga mencapai 2-3 mg/dL. Peningkatan bilirubin ini kemudian
akan dibawa ke dalam organ hati sehingga menyebabkan terganggunya fungsi kerja dari
organ hati.
C. Sirosis
Sirosis adalah suatu kondisi di mana jaringan hati yang normal digantikan oleh
jaringan parut (fibrosis) yang terbentuk melalui proses bertahap. Jaringan parut ini
memengaruhi struktur normal dan regenerasi sel-sel hati. Sel-sel hati menjadi rusak dan
mati sehingga hati secara bertahap kehilangan fungsinya.
Jaringan parut membatasi aliran darah melalui vena portal sehingga terjadi tekanan
balik (dikenal sebagai hipertensi portal). Vena portal adalah vena yang membawa darah
berisi nutrisi dari usus dan limpa ke hati. Normalnya, darah dari usus dan limpa dipompa
ke hati melalui vena portal. Namun, sirosis menghalangi aliran normal darah melalui
hati sehingga darah terpaksa mencari pembuluh baru di sekitar hati. Pembuluh-
pembuluh darah baru yang disebut “varises” ini terutama muncul di tenggorokan
(esofagus) dan lambung sehingga membuat usus mudah berdarah. Jika perdarahan usus
terjadi, Anda mungkin muntah darah, atau mengeluarkan darah melalui kotoran (feses).

Penyebab penyakit ini antara lain ;


• Infeksi kronis virus hepatitis B.
• Hepatitis autoimun. Sistem kekebalan tubuh biasanya membuat antibodi untuk
menyerang bakteri, virus, dan kuman lainnya. Pada hepatitis autoimun,sistem
kekebalan tubuh membuat antibodi terhadap sel-sel hati yang dapat menyebabkan
kerusakan dan sirosis.
• Penyakit yang menyebabkan penyumbatan saluran empedu sehingga tekanan darah
terhambat dan merusak sel-sel hati. Sebagai contoh, sirosis bilier primer, primary
sclerosing, dan masalah bawaan pada saluran empedu
• Non-alcohol steato-hepatitis (NASH). Ini adalah kondisi di mana lemak menumpuk
di hati sehingga menciptakan jaringan parut dan sirosis. Kelebihan berat badan
(obesitas) meningkatkan risiko Anda mengembangkan non-alcohol steato-hepatitis.
• Reaksi parah terhadap obat tertentu.
• Beberapa racun dan polusi lingkungan.
• Infeksi tertentu yang disebabkan bakteri dan parasite
• Gagal jantung parah yang dapat menyebabkan tekanan balik darah dan kemacetan di
hati.
• Beberapa penyakit warisan langka yang dapat menyebabkan kerusakan pada sel-sel
hati, seperti hemokromatosis (kondisi yang menyebabkan timbunan abnormal zat
besi di hati dan bagian lain tubuh) dan penyakit Wilson (kondisi yang menyebabkan
penumpukan abnormal zat tembaga di hati dan bagian lain tubuh).

Gejala penyakit ini ditandai dengan ;


• Kelelahan.
• Kelemahan.
• Cairan yang bocor dari aliran darah dan menumpuk di kaki (edema) dan perut
(ascites).
• Kehilangan nafsu makan, merasa mual dan ingin muntah.
• Kecenderungan lebih mudah berdarah dan memar.
• Penyakit kuning karena penumpukan bilirubin.
• Gatal-gatal karena penumpukan racun.
• Gangguan kesehatan mental dapat terjadi dalam kasus berat karena pengaruh racun
di dalam aliran darah yang memengaruhi otak. Hal ini dapat menyebabkan perubahan
kepribadian dan perilaku, kebingungan, pelupa dan sulit berkonsentrasi.\

Pengobatan pada penyakit ini dapat dilakukan dengan ;


• Tidak minum alkohol jika alkohol adalah penyebabnya.
• Pengobatan untuk mengendalikan virus hepatitis
• Steroid atau obat penekan kekebalan lainnya untuk mengobati penyakit autoimun
menyebabkan kerusakan hati
• Penghapusan kelebihan zat besi yang terjadi pada hemokromatosis
• Diet rendah natrium atau diuretik untuk mengurangi cairan yang terakumulasi dalam
tubuh.
• Obat untuk mengurangi gatal.
• Obat-obatan yang dapat membantu mengurangi hipertensi portal.
• Pengurangan cairan yang menumpuk di perut (ascites).
D. Perlemakan hati (Fatty liver)
Perlemakan hati terjadi bila penimbunan lemak melebihi 5 % dari berat hati atau
mengenai lebih dari separuh jaringan sel hati. Perlemakan hati ini sering berpotensi
menjadi penyebab kerusakan hati dan sirosis hati. Kelainan ini dapat timbul karena
mengkonsumsi alkohol berlebih disebut ASH (Alcoholic Steatohepatitis), maupun
bukan karena alkohol disebut NASH (Nonalcoholic Steatohepatitis).
Berdasarkan berat ringannya, fatty liver dapat di bagi menjadi :
1. Steatosis (hanya perlemakan hati ), keadaan ini masih ringan
2. Steatohepatitis (perlemakan hati disertai dengan peradangan sel hati) dibagi menjadi;
a. ASH (Alcoholic Steatohepatitis) terjadi akibat konsumsi Alcohol yang berlebihan.
Fatty liver jenis ini dapat terjadi dengan meminum kurang lebih 300 ml Alcohol
perminggu.
b. NASH (Nonalcoholic Steatohepatitis) Fatty liver jenis ini 80% disebabkan karena
obesitas (kelebihan berat badan) Fatty liver jenis steatohepatitis lco menyebabkan
kematian sel hati dan akhirnya akan membentuk jaringan parut pada hati
(fibrosis). Proses peradangan hati dapat terus berlanjut sampai 10-20 tahun,
kemudian hati menjadi keras dan mengecil (sirosis). Kondisi ini akan
menyebabkan kerusakan hati yang permanen bahkan dapat menyebabkan kanker
hati.
Penyebab dari penyakit ini antara lain ;
1. Seseorang yang memiliki bobot tubuh yang berlebihan / kegemukan ( obesitas ).
2. Menderita kencing manis (diabetes).
3. Efek samping dari konsumsi minuman beralkohol dan bersoda.
4. Efek samping dari obat-obatan kimia, seperti kortikosteroid, tetrasiklin, asam
valproat, metotreksat, karbon tetraklorid, fosfor kuning.
5. Seseorang yang kekurangan gizi atau akibat dari diet rendah protein.
6. Akibat berlebihan mengkonsumsi vitamin A sehingga mengakibatkan tubuh
mengalami keracunan vitamin A.
7. Pasca operasi pada usus kecil yang sudah lama kemudian timbul kembali reaksi yang
berlebihan pada usus kecil dan mengganggu fungsi hati.
8. Fibrosis kistik (bersamaan dengan kurang gizi).
9. Kelainan bawaan pada metabolisme glikogen, galaktose, tirosin atau homosistin.
10. Kekurangan rantai-medium arildehidrogenase.
11. Kekurangan kolesterol esterase.
12. Penyakit penumpukan asam fitanik (penyakit Refsum).
13. Abetalipoproteinemia.
14. Sindroma Reye.
15. Terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh, seperti:
makanan yang menggunakan banyak santan, makanan pedas, gorengan dan makanan
atau minuman yang banyak menggunakan bahan pengawet makanan.

Pencegahan terhadap penyakit ini dapat dilakukan dengan ;


• Jaga pola diet yang seimbang, kurangi lemak jenuh hewani, goreng- gorengan,
makanan cepat saji dan makanan olahan yang mengandung lemak trans.
• Makan makanan yang dapat menurunkan kolesterol.
• Rajin berolahraga. Latihan fisik meningkatkan sirkulasi dan sangat baik untuk paru-
paru, jantung, dan otot.
• Kelola stres. Gaya hidup stres tinggi meningkatkan tekanan darah dan memacu kerja
jantung dan arteri.
• Berhenti merokok.
• Jaga tekanan darah, gula darah, dan berat badan Anda pada tingkat normal.

E. Kanker Hati
Kanker hati terjadi apabila sel kanker berkembang pada jaringan hati. Kanker hati
yang banyak terjadi adalah Hepatocellular carcinoma (HCC). HCC merupakan
komplikasi akhir yang serius dari hepatitis kronis, terutama sirosis yang terjadi karena
virus hepatitis B, C dan hemochromatosis.
Penyebab dari penyakit Kanker hati terjadi ketika sel DNA hati mengalami mutasi.
Mutasi ini membuat sel tetap tumbuh dan berkembang, sementara sel normal lain
memiliki siklus hidup dan mati. Akumulasi sel kanker mulut ini dapat membentuk
tumor yang ganas.
Gejalanya dapat berupa ;
• Penurunan berat badan
• Hilang nafsu makan
• Sakit pada area perut bagian atas
• Mual dan muntah
• Kelelahan dan lemah
• Pembesaran hati
• Bengkak pada area perut
• Kulit dan bagian putih mata menguning

Kanker hati primer yang berasal dari sel hati terbagi dalam beberapa tipe, antara lain :
1. Hepatocellular carcinoma (HCC), kanker hati yang paling umum terjadi pada anak-
anak dan orang dewasa. Kanker ini dimulai dari hepatocytes yang merupakan tipe
utama sel hati.
2. Cholangiocarcinoma, kanker yang berasal dari saluran kantung empedu.
3. Hepatoblastoma, tipe kanker langka yang menyerang anak-anak berusia 4 tahun ke
bawah. Tipe kanker ini banyak yang berhasil disembuhkan.
4. Angiosarcoma dan hemangiosarcoma. Tipe kanker langka ini dimulai di pembuluh
darah di hati dan tumbuh dengan sangat cepat.
Pencegahan terhadap penyakit ini dapat dilakukan dengan ;
• Vaksinasi terhadap virus hepatitis B.
• Mencegah hepatitis C dengan cara : Ketahui kondisi kesehatan pasangan anda
sebelum melakukan hubungan seksual.
• Gunakan jarum suntik steril ketika menyuntikkan obat.
• Gunakan jarum steril ketika membuat tato.
• Minta pada dokter anda untuk memeriksa kondisi Kesehatan hati

F. Koletaris
Kolestasis merupakan keadaan akibat kegagalan memproduksi dan pengeluaran
empedu. Lamanya menderita kolestasis dapat menyebabkan gagalnya penyerapan
lemak dan vitamin A, D, E, K oleh usus, juga adanya penumpukan asam empedu,
bilirubin dan kolesterol di hati. Adanya kelebihan bilirubin dalam sirkulasi darah dan
penumpukan pigmen empedu pada kulit, membran mukosa dan bola mata disebut
jaundice. Pada keadaan ini kulit penderita terlihat kuning, warna urin menjadi lebih
gelap, sedangkan faeces lebih terang.
Penyebab cholestasis dibagi menjadi 2 bagian yaitu, intrahepatic cholestasis dan
ekstrahepatic cholestasi.
Pada intrahepatic cholestasis terjadi akibat gangguan pada sel hati yang terjadi
akibat infeksi bakteri yang menimbulkan abses pada hati, biliary cirrhosis primer, virus
hepatitis, lymphoma, cholangitis sclerosing primer, infeksi tbc atau sepsis, obat-obatan
yang menginduksi cholestasis.
Pada extrahepatic cholestasis, disebabkan oleh tumor saluran empedu, cista, striktur
(penyempitan saluran empedu), pankreatitis atau tumor pada pankreas, tekanan tumor
atau massa sekitar organ, cholangitis sklerosis primer. Batu empedu adalah salah satu
penyebab paling umum dari saluran empedu diblokir. Saluran empedu Diblokir
mungkin juga hasil dari infeksi, kanker atau jaringan parut internal. Parut dapat
memblokir saluran empedu, yang dapat mengakibatkan kegagalan hati.

IV. Gangguan Pada Kulit


Kelainan dan penyakit yang berhubungan dengan kulit sering terjadi dalam kehidupan
sehari-hari. Ada penyakit yang tidak berbahaya dan berbahaya. Gangguan kulit yang
biasa terjadi yaitu sebagai berikut.

A. Ringworm
Ringworm adalah sejenis jamur yang menginfeksi kulit. Infeksi ini ditandai dengan
timbulnya bercak lingkaran di kulit.
Pencegahan penyakit ini dilakukan dengan menjaga agar kulit tetap kering dan tidak
lembab.
Pengobatannya dilakukan dengan mengkonsumsi obat anti jamur.

B. Jerawat
Jerawat adalah benjolan-benjolan yang terjadi pada kulit wajah yang timbul akibat
terjadinya peradangan dari kelenjar unit pilosebaseus dan disertai adanya penyumbatan
keratin pada kulit, Jerawat terjadi dan dan disertai adanya keratin yang terlepas dan
tertumpuk di kulit yang menyebabkan tersumbatnya muara kelenjar unit pilosebaseus.
Penyebab dari masalah kulit ini yaitu ;
1. Kelebihan produksi kelenjar minyak.
2. Penyumbatan saluran pembuangan kelenjar minyak pada permukaan kulit.
3. Bakteri yang menyebabkan terjadinya infeksi ( bakteri Propionibacterium)
Beberapa pencegahan yang dapat dilakukan yaitu dengan ;
1. Perbanyak minum air putih.
2. Banyak mengonsumsi makanan segar dan alami.
3. Hindari makanan yang mengandung bahan pengawet.
4. Olahraga secara teratur.
5. Hindari alkohol dan rokok.
6. Gunakan sabun pencuci wajah yang sesuai dengan jenis kulit.
7. Jangan menggunakan make up yang berlebihan.
8. Konsumsi makanan yang mengandung vitamin A (wortel, ubi jalar, bayam, kol
peterseli, dan apricot).
9. Konsumsi makanan yang mengandung vitamin B2 (ikan, susu, daging, telur, sayur
hijau, dan buah).
10. Konsumsi makanan yang mengandung vitamin B3 (telur, kacang tanah, daging dan
hati).
11. Banyak mengonsumsi vitamin C dan makanan yang mengandung zinc.
12. Hindari stres.
13. Rajin berolahraga.
14. Jangan memegang jerawat dengan tangan kotor.
15. Hindari paparan sinar matahari secara langsung
16. Obati dengan obat jerawat.

C. Biduran
Biduran disebabkan oleh udara dingin, alergi makanan dan alergi bahan kimia.
Biduran ditandai dengan timbulnya bentol-bentol yang tidak beraturan dan terasa gatal.
Biduran dapat berlangsung beberapa jam dan dapat juga berlangsung berhari-hari.
Pencegahan yang dapat dilakukan bagi penderita biduran yaitu dengan menghindari
faktor-faktor penyebab tim bulnya bidur. Seperti udara dingin, makanan dan bahan
kimia.
Pengobatan dapat dilakukan dengan menggunakan resep obat yang diberikan oleh
dokter.

D. Kudis (scabies)
Kudis (scabies) adalah penyakit menular kulit yang disebabkan oleh parasit tungau
yang gatal.
Gejala dari penyakit ini yaitu gatal, dan rasa gatal tersebut akan lebih para pada
malam hari. Sering muncul di tempat-tempat lembab di tubuh seperti misalnya, tangan,
ketiak, pantat, kunci paha dan terkang di celang jari tangan atau kaki.
Pencegahan terhadap penyakit ini dapat dilakukan dengan ;
• Mencuci sperai tempat tidur, handuk dan pakaian yan dipakai dalam 2 hari
belakangan dengan air hangat dan deterjen.
• Menjaga kebersihan kulit.
Beberapa pengobatan yang dapat dilakukan yaitu ; Untuk pengobatan luar, cukup
ambil daun, kulit, batang, atau akar salam seperlunya. Cuci bersih, lalu giling halus
sampai menjad adonan seperti bubur. Balurkan ke tempat yang gatal, kemudian dibalut.

E. Panu
Panu adalah salah satu penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur. Penyakit panau
ditandai dengan bercak yang terdapat pada kulit disertai rasa gatal pada saat berkeringat.
Bercak-bercak ini bisa berwarna putih, coklat atau merah tergantung warna kulit si
penderita. Beda halnya dengan jerawat yang terlihat menonjol di kulit, panu justru tidak
menonjol dan biasanya akan terasa gatal apalagi bila terkena keringat. Jamur yang
menyebabkan panau adalah Candida albicans.
Panu paling banyak dijumpai pada remaja usia belasan. Meskipun begitu panau
juga bisa ditemukan pada penderita berumur tua. Penyakit ini biasanya menyerang kulit
di daerah yang menghasilkan banyak keringat. Biasanya panau terdapat pada bagian
atas dada, lengan, leher, perut, kaki, ketiak, lipatan paha, muka dan kepala. Panau
terutama ditemukan di daerah yang lembab dan dilindungi pakaian. Selain menyebakan
gatal pada kulit, panu juga membuat penderitanya menjadi tak percaya diri.

Pencegahan terhadap penyakit ini dapat dilakukan dengan ;


4. Menjaga kebersihan badan.
5. Usahakan agar kulit dalam keadaan kering dan tidak lembab.
6. Pakaian dan handuk mandi jangan sampai lembab, karena pakaian yang lembab
memicu tumbuhnya jamur.
7. Jangan menggunakan pakaian atau peralatan mandi dengan penderita panu.
Panu dapat diobati dengan obat-obatan tradisional seperti daun sirih yang dicampur
dengan kapur sirih dan dioles pada kulit yang terserang Panu. Atau juga dapat
digunakan obat-obat yang di jual di pasaran seperti Pandas dan Kalpanax.

F. Kurap
Penyakit Kurap merupakan suatu penyakit kulit menular yang disebabkan oleh
fungsi. Gejala kurap mulai dapat dikenali ketika terdapat baian kecil yang kasar pada
kulit dan dikelilingi lingkaran merah muda.

Pencegahan terhadap penyakit ini dapat dilakukan dengan ;


1. Mencuci tangan yang sempurna.
2. Menjaga kebersihan tubuh.
3. Mengindari kontak dengan penderita.
Pengobatan penyakit ini Dapat diobati dengan anti jamur yang mengandung
mikonazol dan kloritomazol dengan benar dapat menghilangkan infeksi.

G. Psoriasis
Penyebab pasti dari penyakit ini belum bisa ditentukan, tetapi hasil dari banyak
penelitian penyakit ini disebabkan adanya gangguan pada sistem kekebalan tubuh. Ada
dua tipe sel darah putih yang berperan dalam sistem kekebalan tubuh kita, yaitu sel
limfosit T dan limfosit B. Pada psoriaris terjadi aktivasi limfosit T yang tidak normal di
kulit. Ini menyebabkan kulit menjadi meradang secara berlebihan.
Pengobatan penyakit Psoriasis belum dapat disembuhkan secara total, tetapi
pengobatan teratur dapat menekan gejala menjadi tidak nampak. Gejala yang
ditimbulkannya adalah kulit kemerahan yang dapat terjadi di kulit kepala, sikut,
punggung, dan lutut.

H. Kanker Kulit
Kanker kulit adalah pertumbuhan sel-sel pada kulit pada taraf abnormal. Kanker
kulit paling umum terjadi pada lapisan sel skuamosa, basal dan melanosit.Kanker kulit
disebabkan oleh penerimaan sinar matahari,kosmetik atau obat-obatan yang berlebihan.
Penyakit ini lebih sering menyerang orang yang berkulit putih atau terang, karena warna
kulit tersebut lebih sensitif terhadap sinar matahari.
Pencegahan dapat dilakukan dengan tabir surya atau menghindari kontak dengan
sinar matahari yang terlalu banyak.

I. Eksim
Eksim atau sering disebut eksema, atau dermatitis adalah peradangan hebat yang
menyebabkan pembentukan lepuh atau gelembung kecil (vesikel) pada kulit hingga
akhirnya pecah dan mengeluarkan cairan.
Beberapa tipe eksim yang ada adalah:
• Dermatitis atopik, salah satu jenis eksim yang paling sering dijumpai dan merupakan
penyakit turunan. Dermatitis atopik umumnya dimulai ketika bayi dan masih anak-
anak dengan gejala berupa gatal, radang kulit, dan pada sebagian penderita sering
timbul asma dan demam hay (hay fever).
• Dermatitis kontak, meliputi dermatitis kontak alergik dan iritan. Dermatitis kontak
alergik disebabkan oleh reaksi kekebalan tertunda (delayed immune system) akibat
kontak kulit dengan senyawa alergenik sehingga menyebabkan radang kulit dalam
48 jam setelah paparan terjadi. Beberapa agen penyebab eksim jenis ini adalah
jelatang, parfum, pengawet kosmetik, metal, dan pewarna. Dermatitis kontak iritan
terjadi karena paparan senyawa iritan yang dapat merusak kulit secara kimiawi,
contohnya sabun keras, detergen, dan produk pembersih lainnya. Senyawa iritan
tersebut dapat menghilangkan minyak dan kelembaban dari lapisan luar kulit,
kemudian merusak lapisan pelindung dan memicu terjadinya peradangan.
• Eksim nummular, beberapa plak eksim yang biasanya berhubungan dengan kulit
kering dan terjadi pada bagian luar dari kaki, tangan, dan lengan.
• Eksim stasis, jenis eksim kronis pada daerah bawah kaki bagian dalam yang
berkaitan dengan varises.
Gejala utama dari timbulnya eksim ringan adalah daerah halus, sedikit memerah
kering, bersisik, dapat menimbulkan gatal ataupun tidak, dan biasanya terdapat pada
kaki atau lengan. Pada penderita eksim akut, kulit akan mengalami gatal yang intens,
biasanya terjadi di bagian depan siku, belakang lutut, dan wajah. Namun, setiap daerah
kulit mungkin terpengaruh. Selanjutnya, kulit menjadi lebih sensitif terhadap kain gatal,
terutama wol. Pada musim dingin, eksim akan menjadi makin parah karena udara di
dalam ruangan sangat kering.
Pengobatan penyakit ini dengan ; Menggunakan krim hidrokortison pada area kulit
yang terinfeksi beberapa kali dalam sehari. Untuk penderita eksim akut, dapat
menggunakan krim steroid atau obat antihistamin untuk mencegah atau mengontrol rasa
gatal.Beberapa pengobatan lain untuk mengatasi eksim meliputi kompres dingin,
antibiotik, kortikosteroid, dan fototerapi.

J. Bisul ( Furunkel)
Bisul adalah penyakit kulit berupa benjolan, berwarna merah dan akan membesar.
Benjolan bisul tersebut berisi nanah, berdenyut, terasa panas dan bisa tumbuh di hampir
semua bagian tubuh. Tetapi umumnya lebih sering tumbuh pada bagian yang lembab
seperti sela bokong, lipatan paha, leher, kepala dan ketiak.
Bisul ini disebabkan karena infeksi bakteri Stafilokokus aueus di kulit lewat folikel
rambut, kelenjar keringat, kelenjar minyak yang bisa menibulkan infeksi lokal.
Penyebab dari penyakit ini yaitukebersihan yang buruk, infeksi luka, kosmetik yang
membuat pori tersumbat.

K. Campak (Rubella)
Campak adalah penyakit kulit menular yang diakibatkan oleh virus dan umumnya
menginfeksi anak-anak.
Gejala dari penyakit ini yaitudemam, bersin, pilek, sakit kepala, badan lesu,
berkurangnya nafsu nafsu makan, timbul ruam merah diseluruh tubuh.
L. Cacar
Cacar adalah penyakit kulit menular yang disebabkan oleh infeksi virus Varicella
zoster.
Gejala dari penyakit ini yaitu pilek, cepat merasa lelah, lesu, dan lemah. Gejala-
gejala ini khas untuk infeksi virus. Pada kasus yang lebih berat, bisa didapatkan nyeri
sendi, sakit kepala dan pusing. Beberapa hari kemudian timbullah kemerahan pada kulit
yang berukuran kecil yang pertama kali ditemukan di sekitar dada dan perut atau
punggung lalu diikuti timbul di anggota gerak dan wajah.
Kemerahan pada kulit ini lalu berubah menjadi lenting berisi cairan dengan dinding
tipis. Ruam kulit ini mungkin terasa agak nyeri atau gatal sehingga dapat tergaruk tak
sengaja. Jika lenting ini dibiarkan maka akan segera mengering membentuk keropeng
(krusta) yang nantinya akan terlepas dan meninggalkan bercak di kulit yang lebih gelap
(hiperpigmentasi). Bercak ini lama-kelamaan akan pudar sehingga beberapa waktu
kemudian tidak akan meninggalkan bekas lagi.

Anda mungkin juga menyukai