Anda di halaman 1dari 1

Manajer profesional sebagai pusat saraf informasi internal dan

eksternal tentang organisasi.

5. Penyebar (Dissiminator)
Manajer profesional bertugas meneruskan informasi yang diterima
dari external kepada anggota atau karyawannya agar setiap orang
memiliki suhu dan pengetahuan yang sama dalam bekerja.

6. Juru Bicara (Spokesperson)


Manajer profesioal juga meneruskan informasi kepada external
atau mitra mengenai rencana, tindakan, kebijakan dan hasil
organisasi berkaitan dengan pengambilan keputusan demi
pencapaian tujuan bisnis. Seorang manager profesional percaya
bahwa karyawan atau anggotanya mampu memberi andil untuk
kesuksesan perusahaannya. Ia akan mengajak anggotanya untuk
memberikan masukan-masukan, ide-ide, dan saran-saran untuk
pemecahan masalah yang dihadapi di tempat kerja. Dia juga
berkeinginan untuk mendengar, memahami dan menindak lanjuti
kritikan dan tuntutan-tuntutan dari anggotanya.

7. Wirausaha (Enterpreneur)
Manajer profesional pandai dalam mencari peluang dan
kesempatan yang ia lihat atau hadapi serta memprakarsai “proyek-
proyek perbaikan” untuk membuat perubahan.

8. Pengendali Gangguan (Disturbance Handler)


Manajer profesional akan menjadi benteng dalam menghadapi
kendala-kendala yang tidak dapat diselesaikan oleh anggotanya.
Namun sebelumnya Ia akan menghargai hasil pekerjaan
karyawannya lalu mengoreksi dengan cara yang profesional.

9. Pengalokasi Sumber Daya (Resource Allocator)


Manajer profesional bertanggung jawab terhadap alokasi segala
sumber daya organisasi. Ia dapat memahami potensi dari
anggotanya.

10. Perunding (Negotiator)


Manajer profesional harus dapat mewakili organisasinya pada
perundingan-perundingan bisnis yang penting dan menyangkut
keberlangsungan organisasinya.

Dari semua hal yang telah disebutkan di atas, harus disadari pula
bahwa seprofesional apapun seorang manajer maka ia tetaplah seorang
manusia. Dorongan, keterbukaan, masukan, dan bantuan dari
anggotanya sangatlah berarti untuk menjadikannya lebih profesional.
Posisi sebagai manajer tidak akan ada artinya tanpa jiwa leadership
yang baik. Jiwa leadership-lah yang menuntun seorang menajer dapat
menjadi manajer profesional. Jadi bila Anda sekarang masih merintis
dibawah, latihlah terus jiwa leadership Anda, lalu bersiaplah naik
tingkat untuk menjadi manajer profesional.

1.5. Ketrampilan Manajemen yang Dibutuhkan

1. Keterampilan Berdelegasi

Anda mungkin juga menyukai