Anda di halaman 1dari 2

Bismillahirrahmanirrahim, alhamdulillahirrahmanirrahim.

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Alhamdulillahirabbil alamin wabihi nastain…

Kepada yang terhormat guru bahasa Indonesia ibu Sarnita spd, serta teman-teman yg saya banggakan,
yg namanya tidak bisa saya sebutkan satu persatu.

Puji syukur marilah kita panjatkan kepada Allah SWT karena atas berkat rahmat, taufik, serta hidayahnya
kepada kita semua sehingga kita dapat berkumpul dalam keadaan sehat walafiat. Shalawat serta salam
semoga tetap tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw kepada keluarganya, sahabatnya,
dan kita selaku umatnya. Aamiin.

Hadirin yg saya hormati, izinkan saya memberikan sepatah atau dua patah kata, yang Insyaallah akan
saya patahkan menjadi beribu” patah kata, bahkan berjuta” patah kata, yg insyaallah akan saya beri
judul “Bahaya Gibah”.

Hadirin rahimakumullah, ketahuilah! Mengumpat adalah perbuatan yg di haramkan bagi kaum


muslimin, baik kitabullah maupun sunnah rasulullah. Dalam salah satu khutbahnya rasulullah saw
bersabda agar di dengar oleh wanita yg ada di rumahnya masing” yg artinya :

“wahai orang-orang yang beriman dengan mulutnya tetapi tidak beriman dengan hatinya. Barang siapa
yang membuka aurat saudaranya maka Allah akan membukakan auratnya. Dan barang siapa yang
telah dibuka auratnya oleh Allah, maka Allah akan membukakan aib nya didalam rumahnya sendiri.”

Hati-hatilah dalam perbuatan gibah namimah dan perbuatan yang diharamkan lagi tercela. Allah swt
telah berfirman dalam Al-Qur’an surah Al-Hujurat ayat 12 yg bunyinya :

….

Yang artinya : “Wahai orang-orang yang beriman! jauhilah dari banyak prasangka karena sesungguhnya
sebagian dari prasangka itu dosa, dan janganlah kamu mencari-carikan kesalahan orang lain, dan
janganlah ada diantara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada diantara kamu yang
suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada
Allah, sungguh Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang.”

Oleh karena itu, marilah kita kaum muslimin jauhkan lah gibah. Niscaya Allah akan memperbaiki amal
perbuatanmu dan mengampuni dosa-dosa mu.

Sahabat ibnu abbas r.a. mengatakan “barang siapa yang ingin membuka aib saudaranya, maka ingatlah
aibnya sendiri.” Sahabat Abu Hurairah r.a. juga mengatakan “salah seorang di antara kamu dapat
melihat kotoran besar di mata saudaranya, tetapi tidak dapat melihat kotoran besar dimatanya
sendiri.”

Nabi Muhammad bersabda “Barang siapa yang menganiaya saudaranya baik menyangkut kehormatan
maupun hartanya, maka ia harus berminta maaf kepadanya. Maka dari itu di ambillah kebaikan-
kebaikannya, jika ia tidak mempunyai amal baik, maka di ambil kejelekkan-kejelekkan orang yang di
umpatnya dan di tambahkan kejelekkan-kejelekkan saudaranya yang melakukkan gibah.” (HR. Bukhari
dan Muslim)
Mungkin hanya ini yang dapat saya sampaikan, kurang lebihnya mohon di maafkan.

Jikalau pedang melukai tubuh masih ada kesempatan untuk sembuh, tapi jikalau lidah lukai hati maka
hendak kemana obat dicari

Minum sirup dengan selasih, cukup sekian terimakasih. Wabilahitaufik wal hidayah, wassalamualaikum
wr.wb.

Anda mungkin juga menyukai