Anda di halaman 1dari 12

BAB III

MANAJEMEN PROYEK

3.1 Manajemen Proyek


Pengertian manajemen adalah penerapan ilmu pengetahuan,
keahlian, dan keterampilan, cara teknis yang terbaik dan degan sumber
daya yang terbatas, untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah
ditentukan agar mendapatkan hasil yang optimal dalam kinerja biaya,
mutu dan waktu, serta keselamatan kerja (Husen, 2010)

3.2 Proses tender


Tender adalah metode pemilihan untuk mendapatkan Penyedia
Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya. Sedangkan di luar proyek
pemerintahan, tender bisa diartikan sebagai tawaran resmi dan
terstruktur untuk mengajukan harga, memborong pekerjaan, atau
menyediakan barang dan jasa yang diberikan oleh perusahaan swasta
besar kepada perusahaan-perusahaan lain ( Perpres No. 16 Tahun 2018 )
Pada Proyek Pembangunan Jembatan J31 ini, jenis proses tender
yang digunakan adalah Pelelangan. Pelelangan adalah penjualan barang
yang terbuka untuk umum baik secara langsung maupun melalui media
elektronik dengan cara penawaran harga secara lisan dana tau tertulis
yang didahuui dengan usaha mengumpulkan peminat (Menteri
Keuangan Nomor : 304/KMK.01/2002, 13 Juni 2002 )
Dalam Pelelangan ini melibatkan 2 pihak, yakni Pihak pertama yaitu
CV. INDO WAHANA LAND sebagai konsultan pengawas, dan juga
yang memberi proyek. Pihak kedua adalah PT. AMAR PERMATA
INDONESIA sebagai kontraktor yang mengikuti pelelangan.
Pelelangan terjadi apabila ada penawaran - penawaran, dimana
penawaran tersebut didasarkan atas ketentuan yang telah ditetapkan dari
bangunan yang akan dilelangkan berupa peraturan dan syarat - syarat
(bestek) ataupun Rencana Kerja dan Syarat - Syarat (RKS).

3.2.1 Jenis-Jenis Pelelangan


Jenis – jenis pelelangan sudah tercantum dalam Peraturan Presiden
Republik Indonesia No.70 Tahun 2012 tentang pengadaan jasa
konstruksi dapat dilakukan dengan beberapa cara,diantaranya yaitu :
pelelangan umum,pelelangan terbatas,pelelangan sederhana ataupun
pemilihan langsung.

7
1. Pelelangan Umum
Merupakan suatu metode pemilihan penyedia barang/pekerjaan
konstruksi atau jasa lainnya untuk semua pekerjaan yang dapat
diikuti oleh semua penyedia barang/pekerjaan konstruksi/jasa
lainnya yang memenuhi syarat.
2. Pelelangan Terbatas
Metode pemilihan penyedia barang/pekerjaan konstruksi dengan
jumlah penyedia yang mampu melaksanakan diyakini terbatas dan
untuk pekerjaan yang kompleks.
3. Pelelangan Sederhana
Metode pemilihan penyedia barang/jasa lainnya untuk pekerjaan
yang paling tinggi bernilai Rp 5.000.000.000,00 (lima milyar
rupiah).

Dari jenis pelelangan diatas jenis pelelangan yang dipakai pada


proyek Pembangunan Jembatan Muaro Putuih (J.31) adalah
Pelelangan Umum, karena nilai proyek tersebut melebihi angka
Rp.5.000.000.000,00

3.2.2 Jenis – Jenis Kontrak


Dalam dunia konstruksi, perjanjian antara pihak ownerdengan pihak
kontraktor diikat dalam sebuah kontrak kerja. Pengaturan hukum
kontrak kerja proyek konstruksi diatur oleh pihak-pihak yang terlibat
dan sesuai dengan ketentuan peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku (KUHP pasal 1601b).
Kontrak ada proyek menentukan hak dan kewajiban antara dua
belah pihak atau lebih yang terlobat dalam kontrak , biasa dilakukan
antara pemilik dengan konsultan atau kontraktor, kontraktor dengan
pemasok, dan lain sebagainya. Kontrak berdifat mempunyai aspek
hokum yang kuat serta mengikat, sehingga para pihak yang terlbat
mempunyai kewajiban kewajiban yang harus dipenuhi, ditulis dengan
jelas dalam dokumen kontrak. (Husen, 2010)

Ada 2 jenis kontrak :


1. Konrak penawaran bersaing
Setelah penawaran lelang dilakukan dan didapat secara bertanggung
jawab serta dengan studi dan evaluasi penawaran diterima, proyek pun
diserahkan kepada kontraktor terpilih lalu teritkatlah surat perintah kerja
(SPK)

8
Kontrak penawaran bersaing terdiri atas :
1. Kontrak lump sump.
Dimana biaya yang harus dikeluarkan pemilik proyek adalah suatu
jumlah tetap yang didapat dari perhitungan seluruh aspe pekerjaan
sesuai dengan dokumen kontrak, seperti gambar desain, spesifikasi
umum dan teknis serta aturan-aturan administrative lainnya.
2. Kontrak unit price
Didasarkan estimasi volume pekerjaan yang telah diklarifikasikan
bersama-sama pemilik proyek dengan jumlah biaya per unti
pekerjaan. (Husen, 2010)

2. Kontrak penawaran negosiasi biaya


Melakukan transaksi dengan cara penawaran yang dilakukan oleh dua
pihak, yaitu pemilik proyek dan kontraktor pelaksana yang dikenal
pemilik, dengan harapan diperoleh harga penawaran yang sesuai dengan
keinginan pihak-pihak tersebut.
Kontrak penawaran negosiasi terdiri atas :
1. Kontrak lump sum
Ditentukan darinegosiasi penawaran yang dilakukan oleh pemilik
proyek dengan kontraktor dengan catatan harga yang disepakati
sesuai dengan volume pekerjaan yang dihitung pemilik pryek
berdasarkan klarifikasi kedua belah pihak
2. Unit price
Sama dengan cara kontrak peawaran bersaing, namun harga
ditentukan berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak.
3. Konrak cost plus fee
Pembayaran oleh pemilik proyek didasarakan atas daftar biaya
yang dikeluarkan oleh kontraktor setelah ditambah dengan
keuntungannya. (Husen, 2010)

Pada pelaksanaan proyek Pembangunan Jembatan Muaro


Putuih J31 ialah sistem Kontrak penawaran negosiasi biaya dengan
Kontrak Harga Tetap (Lump Sump) dan Kontrak Harga Satuan.
Dikarenakan ada nilai satuan pekerjaan beserta harga satuan yang telah
ditetapkan, namun ada kemungkinan pada saat pelaksanaan dilapangan
adanya satuan pekerjaan yang berubah.

9
3.2. Manajemen Organisasi Proyek
Proyek adalah gabungan dari sumber-sumber daya seperti
manusia, peralatan dan modal/biaya yang dihimpun dalam suatu wafah
organisasi sementara untuk mencapai sasaran dan tujuan. (Husen, 2010)
Manajemen yang baik dan teratur dalam suatu proyek dapat
menunjang keberhasilan dan kelancaran proyek hingga tujuan dari
proyek dapat tercapai sesuai yang diharapkan Pada proyek
pembangunan Jembatan Muaro Putuih ini, pemilik proyek didukung
oleh perencana, supervisi dan kontraktor pelaksana proyek.
Badan-badan unsur pendukung proyek tersebut adalah sebagai
berikut :
1. Pemilik Proyek (Owner)
2. Konsultan Pengawas Proyek
3. Kontraktor Pelaksana
Badan-badan tersebut diatas mempunyai hubungan antara yang satu
dengan yang lain saling terkait. Hubungan antara badan-badan diatas
dapat dilihat pada Gambar 3.1 :

OWNER
Dinas Pekerja Umum Dan Tata Ruang

Konsultan Pengawas Kontraktor Pelaksana


CV.Wahana Indo Land PT.Amar Permata
Konsultan Indonesia

Keterangan :
Garis perintah
Garis koordinasi

Gambar 3.1 Skema Hubungan Kerja di Proyek


(Sumber : Data dari Proyek)

10
Untuk pelaksanaan suatu proyek konstruksi hubungan kerja dan
koordinasi pihak-pihak yang terlibat harus terorganisasi dengan baik
sehingga proyek tersebut akan berjalan dengan lancar. Adapun
hubungan kerja pengelola proyek Pembangunan Jembatan J31 Muaro
Putuih adalah sebagai berikut :
a. Hubungan Kerja antara Owner dengan Konsultan. Dalam hal ini
Owner memberikan instruksi kepada Konsultan, sementara
Konsultan wajib menaati segala instruksi yang diberikan oleh
Owner serta saling berkooordinasi dengan Owner.
b. Hubungan Kerja antara Konsultan dengan Kontraktor. Dalam hal
ini Konsultan pengawas memberikan perintah kepada Kontraktor
dan mengawasi segala pekerjaan di lapangan, serta Kontraktor
harus menaati dan mengikuti seluruh instruksi dari konsultan
dilapangan
c. Hubungan Kerja antara Kontraktor dengan Owner.Dalam hal ini,
Kontraktor wajib menaati segala instruksi dan saling berkoordinasi
dengan Owner

1. Pemilik Proyek (Owner)


Seseorang atau perusahaan yang mempunyai dana, memberikan
tugas kepada seseorang atau perusahaan yang memiliki keahlian dan
pengalaman dalam pelaksanaan pekerjaan agar hasil proyek sesuai
sasaran dan tujuan yang ditetapkan .(Husen, 2010)
Hak Owner :
1. Menunjuk penyedia jasa (konsultan dan kontraktor)
2. Meminta laporan secara periodik mengenai pelaksanaan pekerjaan
yang telah dilakukan oleh penyedia jasa.
3. Ikut mengawasi jalannya pelaksanaan pekerjaan yang direncanakan
dengan jalan menempatkan atau menunjuk suatu badan atau orang
untuk bertindak atas nama pemilik.
Kewajiban Owner :
1. Membuat dokumen lelang
2. Melengkapi kebutuhan desain
3. Menerbitkan dokumen lelang
4. Meneteapkan pemenang

11
2. Konsultan Pengawas
Perusahaan yang memiliki keahlian dan pengalaman dalam
pegawasan pelaksanaan proyek.( Husen, 2010)
Tugas Dan Wewenang Konsultan Pengawas :
1. Mewakili owner dalam administrasi dan operasional konstruksi
2. Memberikan advis dan konsultasi kepada owner
3. Menengahi komunikasi antara owner dan kontraktor
4. Mengawasi kemajuan proyek
5. Memeriksa mutu pekerjaan
6. Menyetujui material, peralatan dan shop drawing

3. Kontraktor Pelaksana
Perusahaan yang dipilih dan disetujui untuk melaksanakan
pekerjaan konstruksi yang direncanakan sesuai dengan keinginan
pemilik proyek da bertanggung jawab penuh terhadap pembangunan
fisik proyek. (Husen, 2010)
Hak Kontraktor Pelaksana :
1. Mendapatkan bayaran untuk kemajuan pekerjaan
2. Mencari jalan lain bila pemilik gagal melakukan pembayaran
3. Mengakhiri kontrak karena sesuatu sebab
4. Kontraktor bebas memilih subkontraktor
5. Memilih tempat pembelian barang/material
Kewajiban Kontraktor Pelakasana :
1. Walaupun ada kesulitan dalam kegiatan pelaksanaan, kontraktor
harus menyelesaikan proyek sesuai dengan aturan yang disepakati
2. Harus memberikan perhatian terhadap karyawan dan tenaga kerjanya
3. Kontraktor berkewajiban mengikuti gambar dan spesifikasi yang
ditentukan
4. Penjaminan asuransi adalah kewajiban kontrak bagi kontraktor

Struktur organisasi proyek Pembangunan Jembatan J31 ini


ditunjukan dalam Gambar 3.2. Berikut adalah penjelasan dari tiap
jabatan dalam struktur organisasi pelaksanaan proyek Pembangunan
Jembatan Muaro Putuih (J.31):

a. Project Manager
Project manager adalah orang yang ditunjuk untuk
menggerakkan organisasi proyek dan memimpinnya dalam mencapai
objective proyek. Project Manager adalah posisi puncak yang luar
12
biasa dalam proyek. Di pikiran dan penanya, tertumpu beban
tanggung jawab yang besar atas kesuksesan proyek. Pada proyek
besar dan sangat kompleks, project manager bahkan harus memiliki
kesempurnaan kompetensi.
b. Sekretaris/ Administrasi
Sekretaris bertugas melakukan admisnistrasi yang berhubungan
degan project yaitu meliputi pembuatan surat menyurat antar pihak
terkait, pembuatan agenda rapat, absensi,dan kegiatan lain yang
berubungan dengan operasional project.
c. HSE
HSE (Health,Safety,Environment),atau di beberapa perusahaan
juga disebut EHS,HES,SHE,K3LL (Keselamatan& Kesehatan Kerja
dan Lindung Lingkungan), dan SSHE (Security, Safety, Health,
Environment).Semua itu adalah suatu Departemen atau bagian
dari Struktur Organisasi Perusahaan yang mempunyai fungsi
pokok terhadap implementasi Sistem Manajemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (SMK3) mulai dari Perencanaan,
Pengorganisasian,Penerapan dan Pengawasan serta
Pelaporannya.
d. Surveyor HSE
Surveyor HSE adalah bagian dari tim HSE yang bertugas
mengkontrol dan melakukan inspeksi langsung mengenai hal-hal
terkait keselamatan dan kesehatan kerja untuk dilaporkan kepada
HSE manager.
e. Project Engineering Manager
Project Engineering Manager adalah jabatan yang mempunyai
tanggung jawab dalam hal teknis dalam pelaksanaan pembangunan
project. Tugasnya adalah pembuatan analisa teknik dan shopdrawing
untuk acuan pekerjaan, melakukan perencanaan project terkait
dengan outstanding pekerjaan, melakukan pejadwalan kegiatan,
pengadaan material, dan pelaporan mengenai progres bulanan
terhadap pekerjaan yang telah dilaksanakan.
f. Project Production Manager
Project Production Manager adalah orang yang memimpin
langsung dalam proses pelaksanaan dilapangan. Tugasnya
megnkoordinasi supervisor dilapangan dalam setiap pelaksanaan
kegiatan. Membuat laporan harian, mingguan dan bulanan dari setiap
kegiatan yang dipimpin oleh masing-masing supervisor lapangan.

13
g. Project Finance Manager/ Personalia
Project Finance Manager/ Personalia adalah orang yang
berwenang dalam mengelola keuangan project dan pengelolaan
sumber daya manusia dan legalisasi mengenai kontrak kerja
karyawan yang bekerja dalam pembangunan proyek.
h. Project Procurement
Project procurement adalah orang yang mempunyai tugas dalam
hal pengadaan material atau bahan baku dan alat-alat pembantu
untuk kebutuhan pelaksanaan pembangunan project.
i. Quality Control
Quality Control adalah pihak atau orang yang bertugas untuk
melakukan pemeriksaan terkait baik proses / metode pelaksanan ,
material/ bahan dan hasil akhir pekerjaan untuk dipastikan bahwa
kualitas semuanya telah sesuai dengan standar mutu pekerjaan.
j. Security
Secutity atau bagian keamanan adalah pihak yang bertugas
untuk memastikan keamanan diseluruh lingkungan proyek dari
ancaman pihak luar maupun potensi konflik dalam internal selama
proses pelaksanaan pembangunan proyek.
k. Keuangan/ Kasir
Keuangan/ Kasir adalah orang yang mengurus pembayaran baik
penggunaan jasa subkontraktor atau mandor yang diminta untuk
membantu dalam proses pekerjaan.

14
Gambar 3.2 Struktur Organisasi Proyek
(Sumber: Data dari proyek)

15
3.4 Manajemen Pelaksanaan Proyek
Rencana mutu ini merupakan panduan pengendalian proses
mutu yang pada dasarnya menggambarkan urutan kerja pekerjaan,
berlaku untuk Pekerjaan proyek Pembangunan Jembatan Muaro Putuih
(J.31) Rencana mutu ini digunakan untuk memonitor dan menilai
apakah spesifikasi teknis yang melekat pada kontrak di penuhi
sebagaimana mestinya.
Menetapkan lingkup penerapan rencana mutu untuk kontrak
Pekerjaan proyek Pembangunan Jembatan Muaro Putuih
(J.31).Menetapkan tujuan Pembangunan Jembatan Muaro Putuih (J.31)
mutu kontrak Menetapkan hal-hal khusus Rencana mutu ini merupakan
dasar panduan dalam pelaksanaan dan pengendalian proses pada
Pembangunan Jembatan Muaro Putuih (J.31)

Uraian Tugas Dan Tanggung Jawab Pelaksanan Pekerjaan :

1) PROJECT MANAGER
Bertanggung jawab atas mutuhasil kegiatan lapangan sesuai
persyaratan yang disepakati dengan keseluruhan Proyek yang
dilaksanakan oleh PT AMAR PERMATA INDONSIA

2) SITE MANAGER
Bertanggung jawab atas mutu hasil kegiatan pekerjaan Program
Pembangunan Jembatan Muaro Putuih (J.31).Selain itu tugas-tugas
dan tanggung jawab dari Site Manager adalah :
o Mengadakan pekerjaan pengukuran, perhitungan MC-O, Shop
Drawing, Actual Check 100% dan As Built Drawing bersama
Direksi.
o Mengendalikan tercapainya target kualitas dan kuantitas serta
mengevaluasi hasil pekerjaan per dua mingguan untuk
mencapai tertib admininstrasi lapangan dan mekanis
mepelaporan yang telah tersedia formatnya.
o Mengecek kembali terhadap usul antertulis yang dibuat
pelaksana seperti yang tercantum dalam format check list sesuai
dengan wewenang permintaan izin.
o Melaporkan kepada Direksi apabila terdapat perbedaan antara
gambar dengan situasi/keadaan lapangan.

16
o Membuat dan melaporkan tentang masalah-masalah yang
menyangkut pihak ketiga yang menyebabkan rasa kurang
simpatinya masyarakat dengan adanya pelaksanaan pekerjaan.
o Melaksanakan tugas lainnya sesuai perintah atasan.

3) PELAKSANA
Bertanggung jawab atas mutu hasil kegiatan lapangan sesuai
persyaratan yang disepakati dengan Pembangunan Jembatan Muaro
Putuih (J.31) Selain itu tugas-tugas dan tanggung jawab dari
Pelaksana adalah :
o Bersama Direksi Lapangan mempersiapkan keperluan
administrasi.
o Bersama Site Manager mempelajari gambar kerja dan syarat-
syarat teknis yang diajukan dengan orientasi lapangan.
o Bersama Direksi Lapangan menetapkan rancangan dan
rencanakerja yang telah dibuat oleh Site Manager yang disetujui
oleh Direksi.
o Membuat titik tetap dan As Bangunan.
o Mencatat setiap langkah kerja.
o Bersama Direksi Lapangan membuat laporan hasil kemajuan
pekerjaan dan kondisi pelaksanaan setiap Minggu.
o Memeriksa kesiapan pelaksanaan untuk memulai pekerjaan.
o Memberikan masukan kepada Direksi yang berguna untuk
meningkatkan kesempurnaan hasil pekerjaan.
o Melaksanakan foto-foto dokumentasi setiap pos-pos pekerjaan
yang dilaksanakan (0%, 25%,50%, 75%, dan 100%).
o Melaksanakan pertemuan harian dengan pelaksana atau
mandor/kepala tukang.
o Melaksanakan pengendalian mutu :
- Melaksanakan kontrol atas pekerjaan secara berkala.
- Melaksanakan audit terhadap hasil pelaksanaan pekerjaan.

17
- Melakukan inspeksi, tes dan check atas pelaksanaan
pekerjaan.
- Membuat laporan hasil audit ke pimpinan atau tim unit
jaminan mutu.

4) ADMINISTRASI / KEUANGAN/ LOGISTIK


Bertanggung jawab atas administrasi dan mutu bahan-bahan
yang dipakai sesuai persyaratan yang disepakati dengan Program
Pembangunan Jembatan Muaro Putuih (J.31)

18

Anda mungkin juga menyukai

  • Bab 4
    Bab 4
    Dokumen18 halaman
    Bab 4
    Perpustakaan ITP
    Belum ada peringkat
  • Bab 5
    Bab 5
    Dokumen2 halaman
    Bab 5
    Perpustakaan ITP
    Belum ada peringkat
  • Bab 2
    Bab 2
    Dokumen4 halaman
    Bab 2
    Perpustakaan ITP
    Belum ada peringkat
  • Evaluasi Produk Dan Proses
    Evaluasi Produk Dan Proses
    Dokumen8 halaman
    Evaluasi Produk Dan Proses
    Perpustakaan ITP
    Belum ada peringkat
  • Biaya Modal
    Biaya Modal
    Dokumen8 halaman
    Biaya Modal
    Perpustakaan ITP
    Belum ada peringkat