Anda di halaman 1dari 8

Yudi Sast ro: Compost Tea : Teknis Produksi dan Penerapannya dalam M endukung Kesuburan Tanah dan Tanam an

Compost Tea :
Teknis Produksi dan Penerapannya dalam Mendukung Kesuburan Tanah dan
Tanaman

Yudi Sastro
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jakarta
Jalan Raya Ragunan No. 30 Pasar Minggu Jakarta Selatan (12540)
E-mail : yudis.bkl@gmail.com

ABSTRAK chelate, as well as increasing plant growth


and yield. In general, there is no difference in
Compost Tea (CT) adalah ekstrak cair yang effectiveness between ACT and NCT. The CT
berasal dari fermentasi kompos. Banyak applications through the ground proved more
terminologi untuk CT, diantaranya organic effective than spraying on the leaves.
tea, compost extract, water fermented
compost extract, compost slurry, dan compost Key word : compost tea, soil fertility, plant
steepages. Beberapa diantaranya merupakan growth
sinonim untuk istilah yang lain. Metode
produksi CT mengacu pada pasokan oksigen di PENDAHULUAN
dalam wadah fermentasi yaitu metode diaerasi
menghasilkan aerated compost tea (ACT) Compost tea (CT) adalah ekstrak
dan metode tanpa diaerasi menghasilkan non- cair yang berasal dari perendaman kompos
aerated compost tea (NCT). Compost tea
(Scheuerell dan Mahaffee, 2002). Saat ini,
telah terbukti dapat memperbaiki kesuburan
tanah secara langsung, meningkatkan banyak metode yang telah dikembangkan
laju mineralisasi bahan organik tanah, dalam membuat CT. Namun demikian, pada
melarutkan unsur hara yang terjerap serta awal berkembangnya, CT dibuat dengan
mampu mengkhelat ion, serta meningkatkan cara sederhana yaitu dengan cara merendam
pertumbuhan serta hasil tanaman. Secara kantong berisi kompos dalam sejumlah air
umum, tidak terdapat perbedaan efektivitas
antara ACT dan NCT. Aplikasi CT melalui selama beberapa hari (Weltzien, 1989; Cronin
tanah terbukti lebih efektif dibandingkan et al., 1996; Brinton et al., 1996; Hoiting et
melalui penyemprotan di permukaan daun. al., 1997). Cara demikian disebut metode
Kata kunci : compost tea, kesuburan tanah, pasif atau non-aerated compost tea (NCT)
pertumbuhan tanaman yang telah diterapkan berabad-abad lamanya
di sebagian kelompok masyarakat (Diver,
ABSTRACT 2002; Scheuerell dan Mahaffee, 2002). Pada
zaman sekarang, CT dapat dibuat skala besar
Compost Tea (CT) is a liquid extract derived dalam waktu relatif singkat (Dearborn, 2011).
from the fermentation of compost. Many Proses pembuatannya dilakukan secara
terminology for CT, including organic tea,
compost extract, water fermented compost aerobik dengan diperkaya sumber nutrien dan
extract, compost slurry, and compost kultur mikroba agar nilai keharaan menjadi
steepages. Some of them are synonyms for the lebih tinggi (Radovich et al., 2011). Metode
other terms. The CT production method refers tersebut dinamakan Aerated Compost Tea
to the supply of oxygen in the fermenters i.e. (ACT).
the aeration method produced aerated compost
Metode ACT lebih popular
tea (ACT) and without aeration produced
non-aerated compost tea (NCT). Compost dibandingkan NCT, baik sebagai pupuk
tea has been found to directly improve soil alternatif, sumber inokulum mikroba,
fertility, increase the rate of mineralization of pestisida maupun fungisida. Keuntungan
soil organic matter, dissolve of the absorbed penggunaan ACT adalah lebih kuat dalam
nutrients in the soils and able to produce ions- meningkatkan kesehatan dan kesuburan

Buletin Pertanian Perkotaan Volume 5 Nomor 2, 2015 27


Yudi Sast ro: Compost Tea : Teknis Produksi dan Penerapannya dalam M endukung Kesuburan Tanah dan Tanam an

tanah serta tanaman, serta lebih baik dalam yang diresirkulasi melalui kantong porous
menekan perkembangan patogen penyebab berisi kompos dalam kondisi aerobik. Produk
penyakit tanaman (Pant et al., 2011; Shrestha yang dihasilkan dari metode ini disebut juga
et al., 2012; Pant et al., 2012; El-Sagan, aerated compost tea atau ACT (Pscheidt dan
2015). Banyak praktisi budidaya dan edukasi Wittig, 1996) dan organic tea (Merrill dan
dibidang pertanian, praktisi taman, hingga McKeon, 2001). Beberapa perusahan telah
manajemen lapangan golf, telah menggunakan mengembangkan ACT dalam skala besar
ACT sebagai pupuk dan pengontrol serangan dengan nama produk yang dapat mudah
penyakit (Scheuerell dan Mahaffee, 2002; diingat dan difahami yakni compost tea
Dearborn, 2011). Sejumlah perusahaan (Diver, 2002; Radovich et al., 2011).
bahkan telah memproduksi dan menjual Compost extract berbeda dengan
ACT, baik sebagai pupuk organik, pupuk compost tea. Compost extract merupakan
hayati maupun pestisida nabati, melalui toko terminologi produk hasil ekstraksi bahan
pertanian, outlet retail, internet, dan layanan organik menggunakan tekanan tinggi, distilasi,
jasa aplikasi (Dearborn, 2011). evaporasi, atau perlakuan lain menggunakan
Penelitian mendalam mengenai CT pelarut kimia tanpa fermentasi (Scheuerell
guna membuktikan perannya terhadap dan Mahaffee, 2002). Sementara itu, watery
kesehatan tanah dan tanaman telah banyak fermented compost extracts, amended
dilakukan (Arancon et al., 2007; Hargreaves et extracts, compost steepages, dan compost
al., 2009; Shrestha et al., 2012; Lewis, 2013). slurry biasanya digunakan untuk menjelaskan
Sebagain besar hasil penelitian tersebut secara CT yang diperoleh melalui proses tanpa aerasi
nyata menunjukkan kemampuannya dalam atau disebut juga non-aerated compost tea
mendukung kesehatan dan kesuburan tanah (NCT) (Weltzien, 1989). Watery fermented
serta tanaman. Oleh sebab itu, guna lebih compost extracts adalah sinonim dari compost
memasyarakatkan penggunaan CT maka pada steepages, yaitu NCT yang diperoleh dari
naskah ini akan diulas berbagai hal terkait fermentasi kompos dalam 5 sampai 10 bagian
dengan terminologi, teknis produksi serta air, tanpa diaduk, terbuka pada suhu ruangan
penerapannya di lapangan. dalam jangka waktu cukup lama (Hoiting et
al., 1997). Amanded extracts adalah NCT
yang dilakukan pengkayaan nutrien dan atau
TERMINOLOGI mikroba sebelum diaplikasikan (Weltzien,
1989). Sementara itu, compost slurry adalah
Sejumlah terminologi yang biasa
NCT yang telah disaring terlebih dahulu
digunakan dalam menjelaskan hasil
sebelum digunakan (Cronin et al., 1996).
fermentasi kompos, diantaranya adalah
compost tea, organic tea, compost extract,
water fermented compost extract, compost METODE PRODUKSI
slurry, dan compost steepages (Scheuerell
dan Mahaffee, 2002). Sebagian terminologi Sebagaimana dijelaskan di atas, dua
tersebut adalah sama, namun ada juga yang pendekatan utama dalam memproduksi CT,
berbeda, sehingga terkadang menjadi sulit yaitu dengan cara diaerasi (ACT) dan tanpa
untuk difahami. Istilah-istilah ini juga agak diaerasi (NCT) (Scheuerell dan Mahafee,
sulit untuk diterjemahkan ke dalam bahasa 2002). Meskipun berbeda, namun kedua
Indonesia karena belum umum digunakan cara ini membutuhkan peralatan, bahan, dan
dalam berbagai konteks, baik dalam penelitian perlakuan yang hampir sama, yaitu tempat
maupun aplikasi di lapangan. atau wadah fermentasi, kompos yang telah
Menurut Riggle (1996) compost tea matang, air, perlakuan dan waktu inkubasi
(CT) adalah produk yang diperoleh dari air serta penyaringan (Ingram dan Millner, 2007;

28 Buletin Pertanian Perkotaan Volume 5 Nomor 2, 2015


Yudi Sast ro: Compost Tea : Teknis Produksi dan Penerapannya dalam M endukung Kesuburan Tanah dan Tanam an

Ingham, 2005). Pengkayaan nutrien dan Sementara itu, pemilihan metode tanpa
mikroba fungsional terkadang dilakukan, baik aerasi (NCT) berkaitan dengan biaya yang
sebelum ataupun sesudah fermentasi (Brinton, lebih murah, penggunaan input energi yang
2006). lebih rendah, serta penekanan, pertumbuhan
Perlakuan aerasi dan tanpa aerasi patogen tanaman. Namun demikian, metode
dalam memproduksi CT hingga kini masih
menjadi bahan perdebatan diantara praktisi dan berkembangnya mikroba patogen pada
dan ahli. Pemilihan metode aerasi (ACT) manusia (Scheuerell dan Mahafee, 2002;
umumnya berkaitan dengan usaha untuk Ingram dan Millner, 2007; Ingham, 2005; dan
mempersingkat waktu fermentasi (Scheuerell Brinton, 2006). Perbandingan metode NCT
dan Mahaffee, 2002; Dearborn, 2011). dan ACT disajikan dalam Tabel 1.
Tabel 1. Perbandingan antara non-aerated compost tea (NCT) dengan aerated compost tea (ACT)
(Scheuerell dan Mahafee, 2002; Ingram dan Millner, 2007; Ingham, 2005; dan Brinton,
2006)
Persyaratan Aerated Compost Tea Non-aerated Compost
Hal-hal Penting
Teknis (ACT) Tea (NCT)
Sumber Kompos Kompos ditempatkan pada Langsung dicampur Terkadang kompos
wadah khusus yang sudah dengan air atau mengandung pathogen
terintegrasi dengan alat dibungkus karung atau
fermentasi kain porous pada wadah
fermentasi terbuka
Perbandingan 1:10 sampai 1:50 (sesuai 1:3 hingga 1:10 Air harus bebeas
Kompos : Air dengan rekomendasi alat desinfektan seperti
yang digunakan) klorine dan kloramine
Aerasi Aerasi terus menerus untuk Tidak tidak selalu ACT : aerasi yang lama
memasok oksigen dibutuhkan, hanya meningkatkan biaya
waktu-waktu tertentu listrik
dengan cara mengaduk
Waktu Fermentasi Umumnya 24 jam, terkadang Lebih dari 2 NCT: waktu fermentasi
18 jam hingga 7 hari minggu, waktu tergolong lama
(tergantung teknologi yang optimal tergantung
ACT: Sisa residu yang
digunakan) bahan kompos
dapat memicu timbulnya
dan membutuhkan
patogen
penelitian lebihlanjut
Pengkayaan Penambahan kelp, hidrolisat Penambahan sumber Penambahan nutrient
Nutrient dan ikan, molase, dan substansi nutrient dan inokulum seperti molase dan gula
Inokulum Mikroba humat ditujukan untuk mikroba dapat dilakukan sederhana diduga dapat
mendorong berkembangnya tapi kemungkinan tidak memicu berkembangnya
mikroba fungsional diperlukan pathogen manusia dan
tanaman, Ingram dan
Pengkayaan inokulum
Millner, 2007; NOP
mikroba sebaiknya dilakukan
Compost Task Force,
setelah fermentasi dan
2004)
sebelum diaplikasikan
Penyaringan dan Penyaringan dan Penyaringan dan P e n y a r i n g a n
Pengenceran pengenceran dilakukan pengenceran dilakukan kemungkinan akan
sewaktu aplikasi guna sewaktu aplikasi m e n g h i l a n g k a n
menghindari penyumbatan guna menghindari partikel-partikel yang
pada peralatan irigasi atau penyumbatan pada alat. mengandung hara dan
nozel Namun tidak dibutuhkan mikroba
jika diaplikasikan
langsung
Penambahan Bahan Penambahan bahan tersebut diperlukan guna Informasi mengenai
Lain (Perekat, meningkatkan kontak permukaan dan ketahanan bahan efektivitas bahan
pembasah, di permukaan jaringan tanaman penambah masih sangat
penyebar, anti UV) terbatas

Buletin Pertanian Perkotaan Volume 5 Nomor 2, 2015 29


Yudi Sast ro: Compost Tea : Teknis Produksi dan Penerapannya dalam M endukung Kesuburan Tanah dan Tanam an

Guna memasok oksigen ke dalam PENGARUH CT TERHADAP TANAH


tempat fermentasi secara terus menerus, DAN TANAMAN
metode ACT memerlukan peralatan dan
Kompos telah diketahui kaya mikroba
input energi yang cukup besar dibandingkan
fungsional, substansi humat, dan unsur
NCT (Gambar 1). Model ACT yang sudah
hara yang dibutuhkan dalam mendukung
dikembangkan antara lain model resirkulasi
pertumbuhan dan produksi tanaman
air melalui kantong porus berisi kompos
(Giusquiani et al., 1992). Peran kompos
(Merril and McKeon, 2001), model resirkulasi
air menggunakan vortek nozel, injeksi udara
kimia tanah (Sarwar et al., 2008; Duong,
melalui pipa baling-baling berongga, venturi
2013; Liu et al., 2013) dan pada akhirnya
nozel dan batu udara (Ingham, 2000).
akan mendukung tersediannya unsur hara di
Metode NCT secara tradisional dibuat
tanah serta serapannya oleh tanaman. Sejalan
dengan cara mencampur satu bagian kompos
dengan peran kompos tersebut, maka CT
dengan empat hingga sepuluh bagian air,
sebagai turunan dari produk berbasis kompos
ditempatkan dalam wadah terbuka berukuran
juga memberikan pengaruh demikian (Tabel
kecil hingga besar, dilakukan pengadukan di
2 dan 3). Sebagai produk fermentasi lanjutan
awal pembuatan, dan didiamkan pada suhu
maka CT mampu memasok unsur hara dalam
15-250C selama lebih dari tiga hari (Weltzien,
bentuk ion-ion yang dapat langsung diserap
1991) (Gambar 1). Pengadukan dapat juga
oleh tanaman tanaman (Leudtke, 2010).
dilakukan setiap dua hingga tiga hari sekali
Beberapa peneliti juga melaporkan
selama fermentasi berlangsung guna memacu
bahwa CT terbukti dapat memperbaiki
kinerja mikroba di dalam sistem fermentasi.
kesuburan tanah secara langsung (Shrestha
Metode ini dapat juga dibuat dengan cara
et al., 2012); meningkatkan jumlah mikroba
merendam karung berisi kompos dalam
tanah dan aktivitasnya dalam memineralisasi
wadah yang berisi air (Cantisano, 1995;
bahan organik tanah, melarutkan unsur
Riggle, 1996; Merril dan Mckeon, 2001).
hara yang terjerap serta mengkhelat ion
Namun demikian, cara yang paling cepat
(Scheuerell, 2004; Arancon, 2007; El-
adalah dengan merendam kompos yang telah
Sagan, 2015). Substansi CT juga mempunyai
dihaluskan beberapa saat sebelum digunakan
kemampuan dalam menyuplai hormon
tanpa melalui proses fermentasi dan
tumbuh auxin dan substansi-seperti cytokinin
penyaringan (Scheuerell dan Mahafee, 2002).
untuk tanaman (Arthur et al., 2001). Tidak

Gambar 1. Ilustrasi sederhana model Aerated Compost Tea atau ACT (Kiri) dan Non-aerated Compost Tea
atau NCT (Kanan) (Gardengatenotes.com, 10 Oktober 2015)

30 Buletin Pertanian Perkotaan Volume 5 Nomor 2, 2015


Yudi Sast ro: Compost Tea : Teknis Produksi dan Penerapannya dalam M endukung Kesuburan Tanah dan Tanam an

Tabel 2. Pengaruh CT terhadap peningkatan jumlah mikroba tanah (Shrestha et al., 2012)

Jenis Perlakuan
Kelompok Mikroba
Tanah Kontrol ACT NCT Pupuk Kimia
-1
Bakteri (cfu Log 10 mL ) 4,67±0,03 a 6,27±0,01 c 6,19±0,01 c 4,88±0,04 b
Vertisol
Jamur (cfu Log 10 mL-1) 4,10±0,10 a 4,26±0,14 a 4,20±0,10 a 4,16±0,16 a
Bakteri (cfu Log 10 mL-1) 5,28±0,03 b 6,25±0,01 c 6,20±0,01 c 5,16±0,01 b
Ferrosol
Jamur (cfu Log 10 mL-1) 4,10±0,10 a 4,20±0,10 a 4,36±0,10 a 4,10±0,10 a

Tabel 3. Pengaruh CT terhadap pasokan unsur nitrogen dalam media tanam, serapannya oleh
tanaman serta biomassa tanaman (Shrestha et al., 2012)
Perlakuan
Parameter
Kontrol ACT NCT Pupuk Kimia
Penambahan unsur N
N-terlarut (mg) 0,0 162 143 535
N-tidak terlarut (mg) 0,0 3418 3437 0,0
N-Total (mg) 0,0 3580 3580 534
Serapan N Tanaman (mg) 2080 2860 4590 2926
Berat Biomass Tanaman (g) 104 130 135 133

ada perbedaan pengaruh antara ACT dengan pertumbuhan dan hasil tanaman. Selain itu,
NCT, baik terhadap aktivitas mikroba pemberian CT secara langsung di tanah lebih
fungsional, kesuburan tanah, maupun efektif dibandingkan melalui penyemprotan
pada daun tanaman (Tabel 4).
Tabel 4. Pengaruh CT terhadap populasi mikroba, kesuburan tanah, serta pertumbuhan dan hasil
tanaman
Pengaruhnya terhadap…
Compost
Aplikasi Mikroba Kesuburan Pertumbuhan & Pustaka Acuan
Tea
Fungsional Tanah hasil Tanaman
ACT, NCT Tanah positif Positif Positif Arancon et al., 2007
NCT Daun - - Tidak ada Akanby et al., 2007
NCT Tanah Positif Positif Positif Gharib et al., 2008
NCT Daun - - Tidak ada Ghorbani et al. 2008
NCT Tanah Positif Positif Positif Hargreaves et al., 2009
NCT, ACT Tanah Positif Positif Positif Pant et al., 2009
NCT Daun - - Tidak ada Fayek et al et al., 2010
ACT Tanah, Positif Positif Positif Radovich et al., 2011
Daun
ACT, NCT Tanah Positif Positif Positif Pant et al., 2011
ACT, NCT Tanah Positif Positif Positif Shrestha et al., 2012
ACT, NCT Tanah Positif Positif Positif Pant et al., 2012
NCT Tanah - - Positif Abou-El-Hasan dan
Desoky, 2013
NCT Tanah Positif Positif Positif Liguori et al., 2015
ACT Daun - - Positif Badawy et al., 2014
ACT Tanah Positif Positif Positif El-Sagan, 2015

Buletin Pertanian Perkotaan Volume 5 Nomor 2, 2015 31


Yudi Sast ro: Compost Tea : Teknis Produksi dan Penerapannya dalam M endukung Kesuburan Tanah dan Tanam an

PENUTUP like compound from ginkgobiloba


leaf material during composting.
Compost tea atau CT sangat potensial Environmental and Experimental
untuk dikembangkan, tidak hanya sebagai Botany 45:55-61.
pupuk alternatif, namun juga sebagai sumber Badawi, F.Sh.F., A.H.Desoky, and T. Selim.
inokulum mikroba fungsional. Kelebihan 2014. Response of two lentil varieties
to bio-enriched compost tea. Nature
teknologi ini antara lain adalah sangat mudah
and Science 12 (7): 120-130.
untuk diterapkan ditingkat pengguna, biaya
Brinton, W.F., A. Trankner, and M. Droffner.
pembuatan atau pembelian sarana dan bahan 1996. Investigation into liquid compost
yang diperlukan dalam produksi relatif teas. Biodynamics 197:12-16.
murah, serta dapat diterapkan mulai dari Brinton W, P. Storms, E. Evans and J. Hills.
skala kecil ditingkat individu hingga skala 2006. Compost teas: Microbial hygiene
besar. Pada masa datang, inovasi teknologi and quality inrelation to method of
ini hanya tinggal perlu disosialisasikan dan preparation.J Biodynam. Summer: 1–9.
diuji-terapkan pada skala pengembangan Cantisano, A. 1998. Compost Teas. Organic
ditingkat petani binaan di lapangan sehingga Ag Advisor Letter, Colfax, California.
dapat memberikan manfaat dalam mendukung Cronin, M.J., D.S. Yohalem, R.F. Harris,
and J.H. Andrews. 1996. Putative
mechanism and dynamics of inhibition
serta ramah tehadap lingkungan. of the apple scab pathogen Venturia in
a equalis by compost extracts. Soil Biol.
Biochem. 28: 1241-1249.
UCAPAN TERIMAKASIH Dearborn, Y. 2011. Compost Tea: Literature
review on production, application
Penghargaan dan ucapan terima and plant disease management. San
kasih disampaikan kepada Sheila Savitri, Francisco. 18 pp.
Fungsional Pustakawan Balai Pengkajian Diver, S. 2001 Notes on Compost Teas: a 2001
Teknologi Pertanian Jakarta, atas bantuannya supplement to the ATTRA publication,
dalam mengumpulkan berbagai literatur yang Fayetteville, Arkansas.
dibutuhkan dalam penulisan naskah ini. Duong, T.T.T. 2013. Compost Effect on Soil
Properties and Plant Growth. Thesis.
School of agriculture, Food and Wine.
University of Adelaide. 92 pp.
DAFTAR PUSTAKA
El-Sagan, M.A.M. 2015. Effect of some
Abou-El-Hassan, S. and A.H. Desoky. 2013. natural extracts on growth and
Effect of Compost and Compost Tea on productivity of cucumber under sandy
Organic Production of Head Lettuce. soil conditions. International Journal
Journal of Applied Sciences Research 9 of Advanced Research 3(9): 677 – 686.
(11): 5650-5655. Fayek, M.A. T.A. Fayed, E.M. El-Fakhrani,
Akanby, W.K., T.A. Adebayo, O.A. Togun, A.S. and S.N. Sayed. 2014. Yield and Fruit
Adeyeye and 1O. A. Olaniran. 2007. Quality of “Le-conte” Pear Trees as
The use of compost extract as foliar Affected by Compost Tea and Some
spray nutrient source and botanical Antioxidants Applications. Journal of
insecticide in Telfairia occidentalis. Horticultural Science & Ornamental
World Journal of Agricultural Sciences Plants 6 (1): 01-08
3 (5):642-652 Gharib, F.A., L.A. Moussa, and O.N.
Arancon N.Q, C.A. Edwards, R. Dick, and Massoud. 2008. Effect of Compost
L. Dick. 2007. Vermicompost tea and Bio-fertilizers on Growth, Yield
production and plant growth impacts. and Essential Oil of Sweet Marjoram
BioCycle 48 (11):51-52 (Majorana hortensis) Plant. Int. J. Agri.
Arthur, G.D., A.K. Jager, and J. Van Biol., 10: 381–7
Standen. 2001. The release cytokinin-

32 Buletin Pertanian Perkotaan Volume 5 Nomor 2, 2015


Yudi Sast ro: Compost Tea : Teknis Produksi dan Penerapannya dalam M endukung Kesuburan Tanah dan Tanam an

Ghorbani, R., A. Koocheki, M. Jahan, and Pant A.P., T.J.K Radovich, N.V. Hue,
G.A. Asadi. 2008. Impact of organic S.T. Talcott, and K.A. Krenek.
amendments and compost extracts on 2009. Vermicompost extracts
tomato production and storability in
agroecological systems. Agronomy for phytonutrients and antioxidant
Sustainable Development 28 (2):307- activity in Pak choi (Brassica rapa cv.
311 Bonsai, Chinensis group) grown under
Giusquiani, P.L., M. Pagliai, G. Gigliotti, D. vermicompost and chemical fertilizer. J
Businelli, and A. Benetti. 1995. Urban Sci Food Agric 89:2383-2392.
Waste Compost: Effects on Physical, Pant, A.P, T.J.K. Radovich, N.V. Hue,
Chemical, and Biochemical Soil and N.Q. Arancon. 2011. Effects of
Properties. Journal of Environmentai vermicompost tea (aqueous extract)
Quality 24 (1): 175-182 on pak-choi yield, quality, and on soil
Hargreaves, J.C., M.S. Adla, P.R. Warman. biological properties. Compost Sci.
2009. Arecompost teas an effective Util. 19:279–292.
nutrient amendment in the cultivation Pant, A.P., T.J.K. Radovich, N.V. Hue,
of strawberries? Soil and plant tissue and S.C. Miyasaka. 2012. Pak Choi
effects. J Sci Food Agric 89, 390-397. (Brassica rapa, Chinensis Group)
Hoitink, H.A.J., A.G. Stone, D.Y. Han. 1997. yield, phytonutrient content, and
Suppression of plant diseases by soil biological properties as affected
composts. Hort Science 32: 184-187. byvVermicompost-to-water ratio used
for extraction. Hort Science 47(3):395–
Ingham, E.R. 2000. Brewing Compost Tea.
402.
Kitchen Gardener, Oct/Nov:16-19.
Pscheidt, J. and H. Wittig. 1996. Fruit and
Ingham E.R. 2005. The Compost Tea Brewing
ornamental diseases management
Manual; Latest Methods and Research.
testing program. Extension plant
5th edn. Soil Food Web Inc., Corvallis,
pathology, OSU, Corvalis, Oregon.
OR.
Radovich T. and N. Arancon. 2011. Tea
Ingram D.T. and P.D. Millner. 2007. Factors
Time In The Tropics. A. Handbook
Affecting Compost Tea as a Potential
for compost tea production and use.
Source of Escherichia coli and
Western SARE. 70 pp.
Salmonella on Fresh Produce. J. Food
Prot. 70 (4) Radovich, T.J.K., A.P. Pant, N.V. Hue,
J. Sugano, and N. Arancon. 2011.
Leudtke, B. 2010. Use of Compost Tea as a Promoting plant growth with compost
Nutrient Amendment for Plant Growth teas. The Food Provider. 3 pp.
in a Re-Circulating Hydroponic
Riggle, D. 1996. Compost tea in agriculture.
System. Project Report. University of Biocycle 37 (12): 65-67.
Wisconsin-Stevens Point. 16 p.
Sarwar, G., H. Schmeisky, N. Hussain, S.
Liguori, L., C. Pane, D. Albanese, G. Celano, Muhammad, M. Ibrahim, and E. Safdar.
M. Zaccardelli, and M. Di Matteo. 2015. 2008. Improvement of soil physical
Compost and compost management and chemical properties with compost
of mini watermelon cultivation affects application in rice-wheat cropping
the chemical, physical, and sensory system. Pak. J. Bot. 40:275-282.
assessment of the fruits. Agricultural
Scheuerell, S. and W. Mahaffee. 2002.
Science 6:117-125.
Compost tea: Principles and prospects
Liu, C.H., Y. Liu, C. Fan, and Z. Kuang. 2013. for plant disease control. Compost
The effects of composted pineapple Science and Utilization 10 (4):313-338.
residue return on soil properties and the
Scheuerell, S.J. 2004. Compost tea production
growth and yield of pineapple. Journal
practice, microbial properties, and plant
of Soil Science and Plant Nutrition,
disease suppression. I International
13(2): 433-444.
Conference: Soil and Compost Eco-
Merrill, R. and J. McKeon. 2001. Organic Biology. Leon-Spain. p: 41-51.
Teas From Compost and Manures.
Organic Farming Research Foundation Shrestha, K., K.B. Walsh, and D.J. Midmore.
Project Report. 47 pp. 2012. Microbially Enhanced Compost

Buletin Pertanian Perkotaan Volume 5 Nomor 2, 2015 33


Yudi Sast ro: Compost Tea : Teknis Produksi dan Penerapannya dalam M endukung Kesuburan Tanah dan Tanam an

Extract: Does It Increase Solubilisation Weltzien, H.C. 1998. The Effects of Compost
of Minerals and Mineralisation of Extracts on Plant-Health In: Global
Organic Matter and Thus Improve Plant Perspectives on Agroecology and
Nutrition?. J. Bioremed Biodegrad. Sustainable Agricultural Systems. P.
3(5):1-9. Allen and D. Van Dusen (eds) Proc. 6th
Intem. Conf. of IFOAM, University of
Califomia-Santa Cruz.

34 Buletin Pertanian Perkotaan Volume 5 Nomor 2, 2015

Anda mungkin juga menyukai